Modul sejarah perkembangan Administrasi Publik

advertisement
SEJARAH PEMIKIRAN dan PERKEMBANGAN
ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
2
Governance
Christopher C. Hood
New Public Management
Public Management
NPS Era
1856 - 1924
PM Era
NPM Era
1815 - 1890
Cameralist Era
Old Administration
1970-an
1990-an
2000-an
ERA CAMERALIST
•
•
•
•
•
Mercantilist Thought
Merkantilisme adalah satu teori economi
yang mempercayai bahawa kesejahteraan
sesuatu negara hanya ditentukan oleh
jumlah modal yang tersimpan di mana
jumlah perdagangan sedunia sebagai tidak
berubah.
Modal negara dapat digambarkan secara
nyata dengan jumlah kapital seperti
mineral berharga, emas maupun komoditikomoditi lain yang dimiliki oleh negara.
Pemerintahan suatu negara harus
mencapai tujuan ini dengan melakukan
perlindungan terhadap ekonomi dengan
mendorong eksport dan mencegah import.
Kehadiran kedua-dua pendapat yang
dominan saling menperkuatkan di antara
satu sama lain dan seterusnya
mengadakan justifikasi untuk campur
tangan kerajaan di dalam pasaran.
Falsafah kapitalisme dan Imperialisme
boleh menjejak permulaan masing-masing
daripada pemikiran merkantilisme.
Di bawah sistem merkantislime,
penguasaan dan kemudiannya
pembesaran pasaran akan membawa
kesejahteraan kepada sesuatu negara
(Berkembang menjadi ekspansi suatu
negara ke negara lain/penjajahan)
•
•
Nation State (abad ke XVI)
Kebutuhan organisasi untuk
melaksanakan ketertiban dan
membangun struktur pertahanan
Tumbuhnya kebutuhan
administrator yang ahli dan dibekali
pengetahuan akan pajak, statistik,
administrasi dan organisasi
•
•
•
Cameralist (abad ke XVIII)
Raja Frederick William I dari
Prusia mendirikan sekolah
pemikiran dalam bidang sosial dan
ekonomi (Cameralist)
Ide awalnya adalah bagaimana
administrator publik dapat
melayani raja dengan baik,
terutama bagaimana menyediakan
pendapatan (dalam bentuk pajak,
tanah maupun emas) kepada raja
Ide-ide Cameralist tersebut
tersebut kemudian berpangruh
pada pemikiran administrasi publik
di Amerika Serikat
OLD ADMINISTRATION
(th.1887-1970)
Pemikiran Lorenz Von Stein (1815 – 1890)















Stein berusaha untuk mencegah tendensi revolusioner dari masyarakat jaman baru (yakni
masyarakat Eropa sejak abad ke-17, dimana banyak penemuan teknologi) melalui dua jalan:
secara analitis melalui konsep "ilmu tentang masyarakat" ("die Wissenschaft der Gesellschaft")
dan
secara politis melalui peringatannya tentang perlunya kesiapan negara untuk terus melakukan
reformasi
Stein memandang jamannya sebagai "kesadaran akan eksistensi tata masyarakat, dimana
memahami kekuasaan negara sebagai alat untuk memajukan masyarakat, sebagai senjata dalam
perjuangan sosial, dan sebagai sarana untuk membebaskan masyarakat
Masyarakat bukan lagi sebagai suatu unit yang tergantung kepada negara dan politik, bukan suatu
massa yang an-organis dan terbentuk secara kebetulan semata, melainkan "suatu bentuk
kehidupan manusiawi yang mandiri dan punya hak milik".
mirip dengan Marx, Stein pertama-tama menegaskan adanya antagonismus antara pemegang
kapital dan proletar: masyarakat adalah sistem ketergantungan dan ketidakbebasan
Agar supaya perkembangan setiap pribadi dapat berlangsung, termasuk di dalamnya hak milik
privat, maka penguasaan oleh pemilik kapital di satu pihak maupun revolusi proletar di pihak lain
harus dihindari.
Sarananya adalah kekuasaan negara yang berdiri di atas semua kepentingan dalam masyarakat
yang saling bertentangan tersebut. Suatu "kerajaan sosial" --dengan korps pegawai yang terdidik-dapat menciptakan emansipasi bagi kelas bawah yang tidak memiliki privillege dan hal ini dapat
meredam ketegangan social
Stein menyatakan bahwa masyarakat (dalam hal ini mencakup pengertian "negara" plus
"masyarakat") dimungkinkan berkiprah untuk mereformasi dirinya sendiri, dan tentulah reformasi
ini berlangsung dalam garis kepentingan mereka sendiri.
Dalam kasus ini kekuasaan negara berfungsi sebagai pembimbing, pengarah dan motivator;
sementara kelas-yang-punya diharapkan juga dengan sepenuh hati dan dengan bantuan negara
serta kekuasaannya terlibat tanpa lelah dalam reformasi sosial itu
Di pihak negara, administrasinyalah yang dituntut paling utama untuk berbuat, sedangkan
perundang-undangan dan bentuk negara adalah hal sekunder --yang penting adalah mereka
melalui kekuatan integrasi-politiknya mendukung reformasi sosial.
Karenanya Stein memperjuangkan, dengan mengingat situasi Jerman pada pertengahan abad ke19, atas pertimbangan efektivitas, suatu "kerajaan sosial" yang memiliki administrasi yang netral
dan efektif.
Birokrasi dengan bidang kerjanya yang luas disebut Stein sebagai "sistem administrasi sosial",
yang bekerja untuk "negara yang memperkembangkan masyarakatnya".
Administrasi dalam hal ini secara kuat dihadapkan pada tuntutan-tuntutan negara yang masih
diwarnai oleh masyarakat berkelas jaman baru. Baik dalam persoalan perkotaan dan perumahan,
kemiskinan dan pangan, asuransi dan penyantunan, dalam semua hal Stein mencoba untuk
merumuskan organisasi dari manajemen administrasi negara di atas "prinsip sosial".
Keyakinannya yang utama adalah bahwa hanya melalui jalan inilah negara dapat mencegah
munculnya masalah-masalah sosial yang diakibatkan oleh sistem produksi kapitalistis dengan

cara yang tidak mengganggu seorangpun --ini berarti negara dapat melaksanakan tugasnya untuk
memuaskan semua kelompok.
Konsepsi Stein tentang negara administrasi sosial di atas merupakan "alternatif sosiopolitik yang
prinsipiil atas liberalisme negara-hukum yang mengabaikan problema integrasi dan legitimasi
yang kompleks dari masyarakat industri"
 Pemikiran dari Von Stein dianggap sebagai sebuah inovasi berdasarkan sejumlah
pertimbangan:
(a) Von Stein memandang bahwa Ilmu Administrasi Publik merupakan ilmu yang terintegrasi
dan tempat meleburnya dari sejumlah disiplin ilmu seperti Sosiologi, Ilmu Politik, Hukum
Administrasi dan Keuangan Publik;
(b) Ilmu Administrasi Publik menurut Von Stein adalah merupakan interaksi antara teori dan
praktek, dimana teori membentuk dasar dari praktek Administrasi Publik;
(c) Von Stein menganggap bahwa Ilmu Administrasi Publik harus berusaha keras untuk
mengadopsi pendekatan ilmiah.
Pemikiran Woodrow Wilson (1856 - 1924)
Dalam tulisannya Woodrow Wilson  The Study of Administration (1887), Wilson
beragumentasi mengenai 4 (empat) konsep:
(1) adanya pemisahan antara Politik dan Administrasi Publik;
(2) perlunya mempertimbangkan aktivitas pemerintah dari perspektif bisnis;
(3) analisis perbandingan antara organisasi politik dan privat melalui skema politik; serta
(4) pencapaian manajemen yang efektif melalui pemberian pelatihan kepada pegawai negeri
dan dengan menilai kualitas mereka.
DIKOTOMI POLITIK DAN ADMINISTRASI
 Dalam tulisannya Woodrow Wilson (Presiden Amerika yang ke-28 (1913–1921).
 The Study of Administration (1887), Wilson beragumentasi mengenai 4 (empat)
konsep:
(1) adanya pemisahan antara Politik dan Administrasi Publik;
(2) perlunya mempertimbangkan aktivitas pemerintah dari perspektif bisnis;
(3) analisis perbandingan antara organisasi politik dan privat melalui skema politik; serta
pencapaian manajemen yang efektif melalui pemberian pelatihan kepada pegawai negeri
dan dengan menilai kualitas mereka
Woodrow Wilson:
 Untuk mengembangkan kapasitas birokrasi diperlukan pembaharuan administrasi publik
untuk meningkatkan profesionalisme administrasi birokrasi
 Kinerja birokrasi buruk krn spoils system  politized bureaucracy.
◦ Administrasi publik yg profesional hanya dapat terwujud bila birokrasi
lepas dr kepentingan politik.
◦ Untuk itu diperlukan ilmu yang diarahkan untuk melakukan reformasi birokrasi
dengan mencetak aparatur publik yang profesional  Ilmu Administrasi
Publik
Ada 2 pokok pikiran Wilson yang menjadi focus studi adm. Publik saat itu:
1. Pembedaan antara politik dan administrasi (Dikotomi Politik – Administrasi )
2. Perlunya pengembangan struktur dan strategi manajemen administrasi yang dapat membuat
organisasi publik dan manajernya bertindak dengan cara seefisien mungkin.
Pemikiran Henry Fayol (1856 - 1924)
Pemisahan antara politik dan Administrasi Publik menjadi subyek perdebatan
hangat untuk jangka waktu yang lama. Perbedaan pandangan terhadap hal ini juga
menjadi pembeda terhadap sejumlah pemikiran dalam Ilmu Administrasi.
Diskusi mengenai pemisahan antara Politik dan Administrasi Publik tersebut
senantiasa memainkan peran penting sampai dengan tahun 1945 sekalligus mewarnai
pemikiran dari Administrasi Publik generasi Kedua dengan tokohnya Luther Gulick dan
Lyndall Urwick. Gulick dan Urwick merupakan pendiri Ilmu Administrasi dengan
mengintegrasikan ide dari Henry Fatol. Kedalam teori komprehensif administrasi.
Mereka percaya bahwa bahwa pemikiran Henry Fayol menawarkan perlakuan yang
sistematis dalam manajemen yang merupakan hal unik pada masa itu. Mereka juga
percaya bahwa hal ini bisa diaplikasikan baik pada sektor public. Dalam perkembangan
perkembangan slanjutnya, Ilmu Administrasi akan lebih memfokuskan pada organisasi
Pemerintah. Alasan-Alasan yang menjadi dasar Ilmu Administrasi kebanyakan berasal
dari 14 (empat belas) prinsip organisasi Henry Fayol.
 Henri Fayol (lahir di Istambul 1841, meninggal di Paris, 1925) adalah seorang teoris
manajemen atau administrasi asal Perancis.
 Fayol adalah salah satu kontributor paling berpengaruh dalam konsep manajemen atau
ilmu administrasi modern.
 Peninggalan Fayol yang paling terkenal adalah tentang lima fungsi utama manajemen,
yaitu merencanakan, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan mengontrol
(Fayol, 1949, 1987).
 Menurut Fayol, praktik manajemen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pola yang
dapat diidentifikasi dan dianalisis. Dan selanjutnya analisis tersebut dapat dipelajari oleh
manajer lain atau calon manajer.
Prinsip Manajemen Henry Fayol
1. Division of Work (Pembagian kerja) : adanya spesialisasi untuk meningkatkan
efektifitas
2. Authority and Responsibility (Wewenang dan tanggung jawab) : Hak untuk memberi
perintah dan dipatuhi
3. Discipline (Disiplin) : Harus ada respek dan ketaatan pada peranan dan tujuan organisasi
4. Unity of Command (Kesatuan Perintah) : Setiap karyawan hanya menerima intruksi
tentang kegiatan tertentu hanya dari seorang atasan
5. Unity of Direction (Kesatuan pengarahan) : Operasi dalam perusahaan yang
mempunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan
satu rencana
6. Subordination of Individual Interest to General Interest (Kepentingan perorangan)
dibawah kepentingan umum
7. Remuneration (Balas jasa) : Kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil
baik karyawan maupun pemilik
8. Centralization (Sentralisasi )
9. Scalar Chain (Rantai sekalar) : Adanya garis wewenang dan garis perintah yang jelas
10. Order (Order) : Bahan – bahan dan orang – orang harus ada pada tempat dan waktu yang
tepat. Menempatkan orang pada posisi atau pekerjaan yang cocok untuk mereka
11. Equity (Keadilan) : Persamaan perlakuan
12. Stability of Tenure of Personnel (Stabilitas staf organisasi) : Tingkat perputaran tenaga
kerja yang rendah
13. Initiative (Inisiatif) : bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan
menyelesaikan rencananya , walaupun beberapa kesalahan mungkin terjadi
14. Esprit de Corps (Semangat korp) : Perlu memiliki kebanggaan, kesetian, dan saling
memiliki.
Ciri Pemikiran Old Administration
 Dalam pandangan klasik, Administrasi Publik seringkali dilihat sebagai seperangkat
Institusi Negara, proses, prosedur, sistem dan struktur organisasi, serta praktek dan
periilaku untuk mengelola urusan-urusan Publik dalam rangka melayani kepentingan
Publik
 Administrasi Publik bekerja melalui seperangkat aturan dengan legitimasi, delegasi,
kewenangan rasional legal, keahlian, tidak berat sebelah, terus menerus, cepat dan
akurat:, dapat diprediksi, memiliki standar, integnitas dan profesionalisme dalam rangka
memuaskan kepentingan masyarakat umum
 Administrasi Publik sebagai sebuah instrumen Negara diharapkan untuk menyediakan
basis fundamental bagi perkembangan manusia dan rasa aman, termasuk di dalamnya
kebebasan individu, perlindungan akan kehidupan dan kepemilikan, keadilan,
perlindungan terhadap hak asasi manusia, stabilitas, dan resolusi konflik secara damai
baik dalam mengalokasikan atau mendistribusikan surnberdaya maupun dalam hal-hal
lalnnya
 Administrasi Negara yang efektif harus ada untuk menjamin keberlanjutan aturan hukum
 Cenderung menggunakan pendekatan yang legalistic
Kritik Pada Old Administrasi
 Administrasi Publik yang dianggap inter Qua, red tape, lamban, tidak sensltif terhadap
kebutuhari masyarakat, penggunaan sumberdaya Publik yang sia-sia akibat hanya
berfokus pada proses dan prosedur dibandingkan kepada hasil, sehingga pada akhirnya
menyebabkan munculnya pandangan negatif dan masyarakat yang menganggap
Administrasi Publik sebagai beban besar para pembayar pajak.
 Kritik terhadap Administrasi Publik model kiasik juga dapat dilihat dalam kaitannya
dengan keberadaan konsep “Birokrasi Ideal” dan Weber. Terdapat setidaknya 2 (dua)
titik kritis terhadap Birokrasi Weberian tersebut yakni:
 pertama, dalam hubungan antara masyarakat dan negara, implementasi birokrasi ditandai
dengan meningkatnya intensitas perundang-undangan dan juga kompleksitas peraturan;
 kedua, struktur birokrasi dalam hubungannya dengan masyarakat seringkali dikritisi
sebagai` penyebab menjamurnya meja-meja pelayanan sekaligus menjadi penyebab
jauhnya birokrasi dan rakyat
 Kritik lainnya adatah bahwa Administrasi Publik sebagai sistem yang tertutup dengan
pendekatan hirakis yang top down dan ukuran kinerja yang hanya berbasis pada efisiensi
bukan responsiveness
NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM)
(th. 1980-1990)
ISTILAH NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM)
 Istilah NPM pertama kali dikemukakan Christopher Hood, dalam artikelnya “A Public
Management for All Seasons? (Public Administration Vol. 69 Spring 1991 (3-19)
 Banyak Istilah yang dipergunakan dalam NPM, seperti:
 Managerialism (Pollit);
 Market-Based Public Administration (Lan and Rosenbloom);
(Berorientasi pada pasar: artinya orientasi organisasi public adalah pasar (masyarakat /
stakeholder), jadi yang menilai apakah organisasi dikatakan baik atau tidak adalah
pasar(masyarakat) bukan pemerintah atau organisasi public itu sendiri)
 Post-Bureaucratic Paradigm (Barzeley);
 Entrepreneurial Government (Osborne and Gaebler).
(Bagaimana organisasi public mendapatkan keuntungan (input) bukan sekedar output.
Dalam hal ini yang dijual oleh organisasi public adalah berupa jasa / pelayanan kepada
masyarakat.
APA NEW PUBLIC MANAGEMENT?








"Pergeseran dalam gaya manajemen publik" (atau reformasi manajemen publik)
Perubahan dilakukan dengan sengaja pada struktur dan proses organisasi sektor publik
dengan tujuan untuk berjalan lebih baik "(Pollitt, Bouckaert, 2004, p. 8).
Perubahan Struktur:
Perampingan sektor publik (Polidano, 1999, hal 5);
(artinya dalam pembangunan sektor public dan pengankatan pegawai dalam organisasi
public harus ditentukan dari jumlah penduduk dan pendapatan daerah, agar tidak terjadi
penggembungan sektor public artinya biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji
pegawai dalam sektor public tidak terlalu banyak atau tidak melampaui batas dari
pendapatan daerah tersebut.
Penggabungan atau pemisahan departemen, dalam rangka meningkatkan koordinasi atau
untuk mempertajam fokus dan mendorong spesialisasi (Pollitt, Bouckaert, 2004, hlm 8);
(contoh: di Brawijaya dilakukan penghapusan Fakultas Pertanian dan diubah menjadi
Fakultas Agribisnis dan Fakultas Teknologi Pertanian karena dirasa merugikan yaitu
mahasiswa yang berminat sedikit sedangkan dosen terlalu banyak, sehingga terjadi
pembengkakan anggaran biaya untuk gaji dosen.
Privatisasi (Polidano, 1999, hal 5);
Desentralisasi (Hood, 1991);
Swastanisasi(Polidano, hal 6),
perampingan organisasi sektor publik (Polidano, 1999, p. 5)
•
•
•
•
•
•
Perubahan Proses:
Mempratekan gaya sektor swasta dalam kegiatan manajemen(Hood, 1991);
Penggunaan tipe mekanisme pasar (OECD, 2005);
Liberalisasi (OECD, 2005);
Modernisasi mekanisme pemberian layanan (misalnya pengenalan e-government, onestop-shops) (OECD, 2003)
Inti NPM
Mereformasi public services yang traditional rule-based, authority driven process with
market based, competition driven tactics (Donald Kettl, 2000)
Menimbulkan apa yang disebut sebagai Global Public Management Reform
Sejarah NPM
 Pertamakali berkembang di tahun 1980-an, khususnya di New Zealand, Australia,
Inggris, dan Amerika sebagai akibat dari munculnya krisis negara kesejahteraan (Walfare
State).
 Faktor-faktor yang memicu munculnya NPM
 Krisis ekonomi dan keuangan yang dialami negara
 Pengaruh ide neoliberal dan kritik terhadap Administrasi Publik lama
 Perkembangan teknologi informasi
 Pertumbuhan dan peranan konsultan manajemen
Krisis Ekonomi dari Waktu ke WaktuKrisis Ekonomi dari Waktu ke Waktu
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Depresi Hebat Tahun 1930-an
Resesi yang terjadi di era tahun 1930-an masih dipercaya sebagai yang terbesar yang
pernah terjadi di seluruh dunia.
Sebanyak 30 juta orang telah kehilangan pekerjaannya akibat krisis, jutaan lainnya
terpaksa menerima pengurangan upah yang signifikan.
Krisis Minyak Tahun 1970-an
Pada tahun 1973 OPEC meningkatkan harga minyak dengan sangat tajam.
Krisis di tahun 1970 ini tidak terlalu besar dampaknya bagi dunia, terutama bagi para
produsen minyak yang justru menikmati kejayaan.
”Black Monday” Tahun 1987
Pada tanggal 19 Oktober 1987 indeks Dow Jones di bursa AS mengalami penurunan dari
2246.73 poin menjadi 1738.41 poin (22.6%).
Seiring dengan reaksi pasar saham di seluruh dunia, 900 miliar dolar nilai pasar
menguap.
Hancurnya pasar saham yang dikenal dengan nama “Black Monday” ini merupakan salah
satu krisis yang paling terkenal sepanjang sejarah umat manusia.
Penyebab dari krisis ini dipercaya karena agresivitas pasar yang berlebihan selama kurun
waktu 1982 – 1987 tersebut.
Nasdaq “Bubble” dan Cerita Dotcom”Bubble”
Di awal periode 1990-an, cerita mengenai penemuan internet dan personal computer
menjadi yang paling baru.
•
•
Kejayaan era ini merupakan imbas dari percepatan perkembangan teknologi umat
manusia. Kondisi ini mengakibatkan kenaikan yang sangat tajam pada indeks teknologi,
Nasdaq.
Akhir dari dotcom bubble ini adalah pada tahun 2001, yang mengakibakan resesi yang
sedang.
Pengaruh Ide Neo-Liberalisme
Ekonomi kerakyatan sangat berbeda dari neo-liberalisme. Neo-liberalisme, sebagaimana
dikemas oleh ordo liberalisme, adalah sebuah sistem perekonomian yang dibangun di atas
tiga prinsip sebagai berikut:
(1) Tujuan utama ekonomi neo-liberal adalah pengembangan kebebasan individu untuk
bersaing secara bebas-sempurna di pasar;
(2) Kepemilikan pribadi terhadap faktor-faktor produksi diakui; dan
(3) Pembentukan harga pasar bukanlah sesuatu yang alami, melainkan hasil dari penertiban
pasar yang dilakukan oleh negara melalui penerbitan undang-undang (Giersch, 1961)
Ordo liberalisme klasik
 kelompok para ahli hukum dan ekonomi yang tergabung dalam Mazhab Freiburg, antara
tahun 1928-1930, mengembangkan sebuah gagasan ekonomi-politik yang kemudian luas
dikenal sebagi gagasan ekonomi-politik Ordo Liberalisme.
 Landasan dasar pemikiran konsep ekonomi-politik Ordo Liberalisme Klasik,
 Pertama adalah gagasan anti-naturalistik tentang pasar dan kompetisi.
 Kedua, kaum liberalis klasik, menolak konsepsi sejarah yang mengasalkan perubahan
sosial hanya pada proses-proses perubahan ekonomi semata.
 Ketiga, para pemikir liberalis klasik, menolak kinerja kapitalisme yang hanya diasalkan
pada logika modal/capital semata.
 Keempat, dalam gagasan ordo liberal klasik, kebijakan sosial merupakan prasyarat
mutlak bagi bekerjanya ekonomi yang adil dan kompetitif.
 Kelima, kaum liberal klasik melihat soalnya tidak terletak pada bagaimana menciptakan
kebebasan
ekonomi
dalam
konteks
tata-negara
yang ada,
melainkan
bagaimana menciptakan tata-negara yang menjaminkebebasan ekonomi
Prinsip Dasar New Public Management












Penanganan oleh manajemen profesional.
Keberadaan standar dan ukuran kinerja.
Penekanan pada pengawasan keluaran dan manajemen wirausaha.
Unit yang tidak mengumpul.
Kompetisi dalam pelayanan publik.
Penekanan pada gaya sektor privat dalam praktek manajemen.
Penekanan yang lebih besar pada disiplin dan penghematan.
Penekanan terhadap peran dari manajer publik dalam menyediakan pelayanan yang
berkualitas tinggi
Mengadvokasi otonomi manajerial dengan mengurangi pengawasan peran lembaga pusat
Tuntutan, pengukuran dan penghargaan terhadap kinerja individu dan organisasi.
Menyadari pentingnya penyediaan sumberdaya manusia dan teknologi yang dibutuhkan
manajer dalam memenuhi target kinerjanya.
Menjaga penerimaan terhadap kompetisi dan wawasan yang terbuka mengenai bagaiman
tujuan publik harus dilaksanakan oleh aparat pemerintah.
GOVERNANCE (th. 2000an)
•
•
•
Kritik Terhadap NPM
The values it promotes: sangat menekankan pada semangat privat
Decentralization and the need for coordination in public sector
Entrepreneurship versus democratic values
 Anti government era merupakan jargon yg menggambarkan turunnya tingkat kepercayaan
publik kepada pemerintah pada titik nadir dan konsep governance adalah antidote
(penawar racun) yang ampuh melukiskan perubahan.
 Problema administrasi publik di AS (1990an) yang gagal menjalankan perannya dengan
pelayanan berbelit-belit (red tape), KKN, big bureaucracy.
 Sumber teori Governance adalah Teori Kelembagaan dan Teori Jaringan
(Frederickson, 1997; Osborne & Gaebler, 1992; Landou, 1991); Pye, 1992).
 Intinya, koordinasi, kolaborasi, penyebaran kekuasaan kpd aktor2 di luar negara (swata,
masyarakat sipil).
PERBEDAAN PERSPEKTIF NPM DAN GOVERNANCE
TIGA PILAR GOOD GOVERNANCE

•
•
•
Good public governance, yang merujuk
pada lembaga pemerintahan (legislatif,
eksekutif, dan yudikatif), sehingga dapat
diartikan sebagai tata kepemerintahan yang
baik di lembaga-lembaga pemerintahan.
Good corporate governance. yang merujuk
pada dunia usaha swasta, sehingga dapat
diartikan sebagai tata kelola perusahaan
yang baik.
Civil society, atau masyarakat sipil yang
dapat mendukung terwujudnya good
governance dan terutama good public
governance.


State, berfungsi menciptakan
lingkungan politik & hukum
yg kondusif.
Sektor swasta, berfungsi
menciptakan pekerjaan &
pendapatan.
Society, berperan positif dlm
interaksi sosial, ekonomi &
politik termasuk mengajak
kelompok2 dlm masyarakat
utk berpartisipasi dlm
aktivitas ekonomi, sosial &
politik.
SOUND GOVERNANCE (th.2004)
Empat (4) prinsip yg memberi gambaran administrasi publik yg berciri
kepemerintahan yg baik:
 Akuntabilitas, adanya kewajiban bagi aparatur pemerintah utk bertindak selaku
penanggungjawab & penanggung gugat atas segala tindakan & kebijakan yang
ditetapkan.
 Transparansi, kepemerintahan yg baik akan terbuka thdp rakyatnya baik di pusat
maupun di daerah
 Keterbukaan, menghendaki terbukanya kesempatan bagi rakyat untuk mengajukan
tanggapan & kritik thdp pemerintah yang dinilai tidak transparan
 Aturan hukum, kepemerintahan yang baik memiliki ciri berupa jaminan kepastian
hukum & rasa keadilan masyarakat thdp setiap kebijakan publik yg ditetapkan.
Sound Governance (Dr. Ali Farazmand)
 Bila GG telah berhasil mengurangi kesenjangan di tingkat domestik, lantas bagaimana
dengan kesenjangan internasional? Bila GG telah berhasil mengadilkan distribusi
kekuasaan dan dana di tingkat lokal, apakah hal yang sama juga telah terjadi di tingkatan
global? Bila orang miskin di negara berkembang telah memiliki media untuk
bernegosiasi dengan orang kaya, apakah negara-negara miskin telah memiliki media yang
sama? Berbagai prinsip ideal GG apakah juga sudah diimplementasikan dalam tataran
internasional?
 Pertanyaan-pertanyaan mendasar tersebutlah yang mengilhami Ali Farazmand (2004)
dalam menggagas konsep Sound Governance (SG) yang sekaligus membuka arah baru
bagi pembangunan global ke depan. Setelah GG berhasil menginklusifkan hubungan si
kaya dan si miskin di tingkat nasional, maka fase berikutnya adalah menginklusifkan
hubungan negara kaya dengan negara miskin melalui agenda SG.











Formula dasar Sound Governance
Formula dasar Sound Governance adalah empat aktor lima komponen.
Empat aktor, yaitu membangun inklusifitas relasi politik antara:
negara,
civil society, bisnis dan
kekuatan internasional (Kekuatan internasional di sini mencakup korporasi global,
organisasi dan perjanjian internasional)
Sedangkan lima komponen adalah mencakup:
reformasi struktur,
proses,
nilai,kebijakan dan
manajemen.
SG pada prinsipnya juga memberikan ruang bagi tradisi atau inovasi lokal tentang
bagaimana negara dan pemerintahan harus ditata, sesuai dengan kebiasaan, budaya dan
konteks lokal.
Dimension of Sound Governance
1. Process
2. Structure
3. Cognition and Values
4. Constitution
5. Organization and Institution
6. Management and Performance
7. Policy
8. Sector
9. International of globalization organization
10. Ethics, accountability and transparancy
HUMAN GOVERNANCE (th.2005)
The Evolution of Human Governance
• The concept of governance is not new, according the historians it had been present since
400 B.C, however, it’s the concept of Human Governance, that had only emerged
recently.
• Huq (2001) introduced the concept of “Humane Governance” and argued that there are
three components to governance, namely
- “economic governance”
- “Political governance”
- “Civic governance”
Huq also emphasized on the equal importance of each element.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Dimension of Humane Governance
Good political governance include:
decentralization power
accountability and transparency,
full access of all citizen to justice
the elimination of all forms of discrimination
maintance of peace and social cohesion
Economic governance, include:
measures of fiscal policy,
monetary policy
trade openness
social priority spending
liberalization of the economy
Good civic governance
protect the basuc human rights and freedoms of people so they can improve their
capacities
Download