Pajak International - Kuliah Online UNIKOM

advertisement
Pajak
Internasional
Latar Belakang Perpajakan
Internasional
Perkembangan Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap
negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan
tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan negara
lain serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa.
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteran masyarakat suatu negara. Terjadinya perekonomian dalam negeri dan luar
negari akan menciptakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara satu negara
dengan negara lainya, salah satunya adalah berupa pertukaran barang dan jasa
antarnegara.
Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi
negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain. Adapun subyek ekonomi yang
dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari warga negara biasa, perusahan swasta dan
perusahan negara maupun pemerintah yang dapat dilhat dari neraca perdagangan.
Perkembangan Perdagangan Internasional
Pertumbuhan Perdagangan dan Investasi Transnasional
Perdagangan internasional sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena
dalam perdagangan internasional semua negara bersaing di pasar internasional. Salah satu
keuntungan perdagangan internasional adalah memungkinkan suatu negara untuk
berspesialisasi dalam menghasilkan barang dan jasa secara murah, baik dari segi bahan
maupun cara berproduksi. Akan tetapi manfat nyata dari perdagangan internasional dapat
berupa kenaikan pendapatan, cadangan devisa, transfer modal dan luasnya kesempatan kerja.
Perkembangan Perdagangan Internasional
Pertumbuhan Perdagangan dan Investasi Transnasional
Perusahaan transnasional terdiri atas induk perusahaan dan perusahaan afiliasi di luar negeri. Induk
perusahaan merupakan perusahaan yang mengendalikan asset-asset entitas atau entitas-entitas
lainnya di negara atau negara-negara lain di luar negara asalnya.
Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara
mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Pengaturan
pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi.
Beberapa perusahaan induk menghendaki pemilikan modal kurang dari 100% modalnya. Namun
yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint venture).
Tujuan melakukan investasi antara lain untuk mencari keuntungan, penjualan maksimum melakukan
ekspansi vertikal, atau ekpansi horizontal.
Contoh
Ekspansi vertikal  perusahaan minyak mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber
minyak. Kemudian sumber minyak tersbut diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk.
Ekpansi horizontal  dapat dilakukan dengan mendirikan cabang di luar negeri yang kegiatannya
hampir sama dengan perusahaan induknya.
Perkembangan Perdagangan Internasional
Manfaat yang diperoleh bagi negara tempat pendirian perusahaan mutinasional:
(1)
Pembentukan modal, investasi asing akan mendorong pengusaha lokal untuk melakukan investasi maka
akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak penambahan stock modal ini semuanya
berasal dari perusahaan multinasional;
(2)
Menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, dengan banyaknya kesempatan kerja penyelnggaraan
training oleh perusahaan-perusahaan multinasional dapat mempertinggi skill tenaga kerja;
(3)
Transfer teknologi, dalan jangka pendek teknologi yang dibawa perusahaan multinasional dapat
menaikkan mutu produk serta mendorong peningkatan efisiensi di negara penerima. Dalam jangka
panjang negara penerima dapat merubah struktur perekonomiannya;
(4)
Memperbaiki posisi neraca pembayaran. Konflik yang sering timbul di negara penerima. Negara penerima
menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini
dicapai dengan kebijakan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat menggunakan
produk local. Kebijakan ini menimbulkan konflik dengan tujuan perusahaan multinasional.
Perkembangan Perdagangan Internasional
Pertimbangan Ekonomi Perdagangan Internasional
Suatu Negara ataupun suatu perusahaan melakukan transaksi bisnis internasional baik
dalam bentuk perdagangan internasional yang memiliki beberapa pertimbangan ataupun
alasan. Meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun social budaya bahkan tidak jarang
atas dasar pertimbangan militer.
Bisnis internasional tidak dapat di hindarkan karena tidak ada satu negara pun didunia yang
dapat mencukupi seluruh kebutuhan negerinya dari barang - barang atau produk yang
dihasilkan oleh negara itu sendiri. Hal ini disebabkan terjadinya penyebaran yang tidak
merata dari sumber daya baik dari sumber daya alam modal maupun sumber daya manusia.
Perkembangan Perdagangan Internasional
Keadaan ini menentukan dilaksanakan bisnis ataupun perdagangan internasional dan
mempunyai beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa:
1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan beserta kelemahannya itu suatu Negara haruslah
menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu:
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul
sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negaranegara yang lain;
b.
Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negaranegara yang lain;
c.
Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang
memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.
Perkembangan Perdagangan Internasional
2.
Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis didalam negeri
seringkali mencoba untuk mengembangkan pasarnya keluar negeri. Hal ini menimbulkan
beberapa pertimbangan yang mendorong suatu perusahaan melaksanakan ke bisnis
internasional tersebut:
a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu
perusahaan;
b. Produk didalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan sudah mengalami
tahapan penurunan (decline phase) sedangkan yang diluar negeri justru sedang
berkembang (growth);
c. Persaingan yang terjadi didalam negeri justru lebih tajam ketimbang persaingan terhadap
produk tersebut diluar negeri;
d. Mengembangkan pasar baru (keluar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah
ketimbang mengembangkan produk baru (didalam Negeri);
e. Potensi pasar internasional lebih luas ketimbang pasar domestic.
Perkembangan Perdagangan Internasional
Kebijakan Pemajakan Indonesia
Pada dasarnya hukum pajak internasional adalah hukum pajak nasional yang didalamnya
mengandung unsur-unsur asing, unsur tersebut bisa mengenai subjek pajaknya, objek
pajaknya maupun pemungut pajaknya.
Sumber hukum pajak internasional terdiri dari :
1. Hukum pajak nasional yaitu peraturan pajak sepihak yang tidak ditujukan kepada pihak
lain.
2. Traktat yaitu perjanjian pajak dengan negara lain.
a. Untuk menghindari pajak berganda;
b. Untuk mengatur perlakuan fiskal terhadap orang asing;
c. Untuk mengatur mengenai laba Badan Usaha Tetap (BUT);
d. Untuk memberantas penyelundupan pajak;
3. Putusan hakim (nasional maupun internasional).
Perbedaan Prinsip Perpajakan Internasional
PERBEDAAN SISTEM PAJAK DI SUATU NEGARA BERBEDA DENGAN NEGARA LAIN ANTARA LAIN
DALAM HAL :
1. Tipe (jenis) pajak
Pajak langsung seperti pajak penghasilan, mudah diketahui karena umumnya diungkapkan
LK perusahaan. Sementara pajak tidak langsung (misal pajak konsumsi) sulit diketahui dan
jarang diungkapkan. Dewasa ini trend penurunan pajak untuk corporate income tax (pajak
penghasilan perusahaan) mampu meningkatkan daya saing dan mendukung lingkungan
praktek bisnis.
2.
Beban Pajak
Perbedaan Beban Pajak dipengaruhi antara lain oleh perbedaan tarif pajak dan perbedaan
asumsi/methode yang digunakan. Tarif pajak diatur dalam undang-undang perpajakan tiap
negara. Perhitungan laba kena pajak untuk pelaporan keuangan dan untuk keperluan pajak
berbeda, karena perbedaan dalam asumsi/metode yang dipakai (misal perhitungan
depresiasi untuk tujuan pajak mengharuskan pemakaian straight line method).
Perbedaan Prinsip Perpajakan Internasional
3.
Sistem Administrasi Pajak
Sistem penilaian pajak diantaranya classical system dan intergrated system.
Classical System  pajak pendapatan dipungut 2 (dua) kali yakni dari laba perusahaan dan
dari deviden kepada pemegang saham.
Integrated System  pajak pendapatan dipungut 1 (satu) kali saja, baik pajak perusahaan
maupun pemegang saham digabung, sehingga tidak terjadi pemungutan pajak ganda.
Belgia, Luxemburg dan Belanda menerapkan classical system, AS cenderung mengadopsi
Integrated system.
4.
Foreign tax Incentives
 Insentif pajak ditujukan untuk menarik investor asing. Antara lain dengan cara :
pembebasan pajak atas pembelian aset untuk perusahaan yang baru beroperasi;
 Tax holidays (pembebasan pajak dalam jangka waktu tertentu);
 Penurunan tarif, pengurangan atau penghapusan pajak;
 Tax heavens (insentif pajak bersifat permanen), contoh : di Hongkong, Liberia, Panama
bebas pajak pendapatan bagi sumber asing. Di pulau Virginia dan Gibraltar tarif pajak
sangat rendah, di kepulauan Bahama, Bermuda dan Cayman tidak ada pajak sama sekali.
Perbedaan Prinsip Perpajakan Internasional
PRINSIP PAJAK
Setiap negera mempunyai klaim berbeda mengenai hak untuk memungut pajak dalam batasan
tertentu.
Ada 2 (dua) prinsip pajak yang umumnya dianut:
1. Prinsip territorial :
Pajak penghasilan dipungut hanya dari pendapatan yang diperoleh dari dalam negeri
(Dianut negara : Perancis, Hongkong,Kuwait, Malaysia, Panama, Swiss, Venezuela).
2.
Prinsip worldwide :
Pajak dipungut dari pendapatan individu dan perusahaan yg diperoleh dari dalam maupun
luar negeri.
Konsekuensi prinsip ini  pendapatan perusahaan domestik yang diperoleh dari LN menjadi
subjek pajak di 2 (dua) negara.
(Dianut di : Cina, AS, Jerman,Jepang, meksiko, Belanda , Inggris).
Download