Edisi 307 – 12 September 2014

advertisement
Edisi 307 – 12 September 2014
Page 1
Edisi 307 – 12 September 2014
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Kejujuran Kita
Baik-Baik & Sehat-Sehat
Pemeran Pembantu
Saya Suka Kristus Anda
Prinsip-Prinsip Penatalayanan
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Tulisan Roh Nubuat
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda
Karundeng Tumbel Medan Hartoyo Tismail
Cerita Untuk Anak
Hari Kerja Keras & Pencobaan
Busur Allah
Pathfinder
Pedoman Administrative PA Remaja
Palakat - Berita
Page 2
Edisi 307 – 12 September 2014
Kejujuran Kita
Sejak manusia jatuh dalam dosa, ketidak jujuran layaknya bumbu penyedap yang selalu ada di setiap
menu kehidupan. Dengan alasan malu, takut, bahkan demi kebaikan, acap kali kita berkompromi dan
berbohong. Slogan: "orang jujur akan hancur" secara tidak sadar mungkin kita yakini sebagai prinsip
yang sudah melekat di tengah keseharian kita di masyarakat.
Jika kita menyimak sepenggal kisah Abraham, kita pun mendapati aspek ketidak jujuran dalam dirinya.
Dengan alasan takut dibunuh oleh Abimelekh, ia berdusta, mengatakan bahwa Sara ialah saudaranyabukan istrinya. Tuhan Yesus, dalam Matius 5:37 memberikan penegasan mengenai bagaimana kita mesti
bertindak jujur. Dia berkata bahwa kita mesti tegas, tidak kompromistis pada apa pun, sebab "... apa yang
lebih dari pada itu berasal dari si jahat." Dengan kata lain, sekecil apa pun ketidak jujuran, yang disebut
dusta tetaplah dusta; dan itu adalah dosa, apa pun alasannya.
Setiap kita tentu pernah tidak jujur. Celakanya, sekali kita tidak jujur, akan diikuti oleh ketidak jujuran
kedua, ketiga, dan seterusnya. Akibatnya, kita terperosok makin dalam di jurang kebohongan yang kita
ciptakan sendiri. Bertobat, mohon pengampunan dan pertolongan Tuhan untuk lepas dari jerat itu. Jika
diperhadapkan pada keseharian, memang tidak mudah menjalankannya. Ada risiko diabaikan, dijauhi,
bahkan dimusuhi orang lain ketika kita tampil jujur di tengah dunia yang tidak jujur. Namun, Tuhan
disenangkan dengan kejujuran kita.
Vanda Karundeng Tumbel
Redaksi BAIT
Page 3
Edisi 307 – 12 September 2014
K
eadaan sehat dan baik-baik adalah dambaan semua
orang. Keadaan ini menggambarkan keadaan orang yang
merdeka. Bebas dari penyakit yang merongrong tubuh
manusia
dan juga tekanan dari luar yang dapat
mempengaruhi kebebasan seseorang. Mungkin saja seseorang
itu mempunyai tubuh yang sehat tapi maaf, bila dia lagi kena
cekal atau jadi penghuni penjara maka keberadaannya dibawah
tekanan. Dia bukan berada dalam keadaan baik-baik. ‘Semoga
engkau baik-baik dan sehat-sehat saja …’, ungkapan yang sering
kita sampaikan ataupun biasa kita dengar dari orang lain yang
mengutip salam Rasul Johanes, 1 Joh 3:2. Benar, tetap sehat
atau menjadi sehat adalah dambaan semua orang walau kadang
makna sehat jadi lebih terasa dan dibutuhkan bila sudah
menderita sakit.
Memang ketika indikator umum seperti menjanjikan: Makan
masih berselera, tidak ada keluhan yang mengganggu, tekanan
darah normal, berat badan berimbang tinggi, buang air teratur,
semuanya lancar maka siapa peduli memeriksa kesehatan?
Malah keadaan seperti ini menjadi kebanggaan yang disampaisampaikan “Dari dulu saya jarang sakit, saya hampir tidak
pernah ke dokter apalagi nginap di Rumah Sakit”. Kalimat yang
sering kita dengar, tapi ternyata pemeriksaan itu dilakukan tahun
yang lalu. Padahal dengan meningkatnya umur, perubahan
dapat terjadi setiap saat. Sehat di bulan kemarin bukan berarti
sudah aman sepanjang tahun. Itu sebabnya pertimbangan
menjaga dan memeriksakan kesehatan secara berkala adalah
langkah bijaksana. Jangan ke dokter hanya nanti ketika sakit
seperti umumnya dilalaikan banyak orang.
Konsultasi dengan dokter ketika sehat justru sangat bermamfaat.
Secara teratur perlu diadakan pemeriksaan kesehatan dengan
mempertimbangkan faktor umur. Lebih berumur perlu lebih
sering mengadakan physical check-up. Menunggu sampai dua
tahun baru memeriksakan kesehatan mungkin sudah kelamaan.
Selanjutnya perlu pro-aktif terhadap hasil pemeriksaan
laboratory dengan tidak mempersalahkan kehidupan diwaktu
lalu. Tapi mengambil langkah tanggung jawab mengatasi
keadaan dan dan membuat perubahan menuju sehat.
Hal yang berhubungan dengan soal kesehatan janganlah ditundatunda. Gejala pertama yang muncul perlu disikapi secara serius.
Lebih dini suatu penyakit terdeteksi akan lebih mudah
mengatasinya, malah mencegah lebih baik daripada mengobati.
Semuanya terpulang juga kepada diri masing-masing. Terlepas
dari hal-hal diluar kontrol manusia, gaya hidup seseorang yang
Page 4
Edisi 307 – 12 September 2014
berpusat pada ‘menahan diri’ mengambil peran yang sangat biking, swimming akan meningkatkan good cholesterol serta
besar.
mengurangi resiko heart disease serta menjadikan tubuh lebih
bugar. Mengenai soal makanan, apa masih gemar fast food,
Sadar maupun tidak, banyak orang menggali kuburan sendiri ayam goreng, coto makasar serta makanan berlabur minyak/fat
dengan sendok dan garpu ‘apa dibeta itu diboko - santap saja lainnya?. Memang enak makanan berlemak, bergaram dan
apa yang terhidang’. Karena makanan enak ditunjang suasana bergula tapi jika lepas kontrol resikonya berat.
Makan
gembira - ah pinjam hari dulu lalu makanan dikomsumsi tanpa secukupnya tidaklah dihitung dari jumlah piring. Juga bukan
perhitungan kadar lemak, kadar garam, kadar gula dan takaran dilihat dari sudah keringat atau tidak ketika makan - dibeberapa
yang moderate.
orang makannya berkeringat tapi kerjanya tidak. Ujar bijaksana
soal jumlah makanan yang dikomsumsi mengatakan ‘makanlah
Adalah benar ungkapan yang mengatakan ‘tetap prima dan sehat bukan untuk kenyang tapi supaya tidak lapar’. Hal ini benar, toh
di 40 tahun pertama dalam kehidupan menjadi modal kesehatan kehidupan kita bukanlah untuk makan tapi makan supaya hidup.
pada paruh kedua 40 tahun berikutnya’. Kenapa? Boleh jadi Ungkapan lainnya menjadi warning untuk menurunkan berat
anda tidak sakit sampai umur empat puluhan tetapi setelah itu badan ‘lebih pendek ikat pinggang akan lebih panjang umur,
adalah masa penuaian. Karena kolestrol jelek telah menumpuk, lebih panjang ikat pinggang lebih pendek umurnya’.
triglycerides terakumulasi melewati ambang, blood pressure
lepas control naik turun seperti yoyo yang semuanya ini sangat Bila kendali selera masih sering bobol, ingat bahwa makanan
membahayakan tubuh secara tiba-tiba (50% kematian, coronary lezat itu penipu adanya. Kalau nafsu besar untuk makan masih
artery disease adalah berhubungan dengan high blood menggelora, air liur mondar mandir kesana kemari melihat ice
cholesterol). Belum lagi ‘pabrik gula’ ditubuh yang tidak mau cream juga ayam minang, ikan mas woku diwoka, apa boleh
kompromi. Semua ini umumnya adalah ‘alhasil’ dari selera buat, ambil pisau taruh dileher seperti yang dinasihatkan buku
makan yang diumbar dan menyepelekan pertarakan. Bila hidup Amsal 23:2,3.
teratur, makanan dikontrol dan dekat dengan Tuhan maka
melampaui umur 80 an tahun bukanlah suatu ilusi.
Memeriksa kesehatan secara berkala, mengkomsumsi makanan
sehat sesuai kebutuhan, olahraga secukupnya, minum air yang
Ibarat mobil, memasuki usia pertengahan roda kecepatan perlu diperlukan dll ditambah dengan kedekatan dengan Tuhan
disesuaikan dengan hati-hati. Ambil yang mudah saja untuk kiranya menjadikan kita sehat dan berbahagia. ***
dilakukan, 30 minutes regular aerobic berupa walking, jogging,
.
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 5
Edisi 307 – 12 September 2014
Oleh : Tim Redaksi
D
i etiap tahun semua insan perfilman akan menunggu
acara pemberian hadiah bagi mereka yang telah
menampilkan peranan terbaik dalam film. Pada acara
seperti ini, yang selalu di nantikan adalah siapa yang
akan mendapatkan penghargaan terbaik untuk pemeran utama,
baik aktor ataupun aktris. Walaupun ada pula penghargaan bagi
pemeran pembantu tapi mereka tidak menjadi fokus utama di
acara ini. Dan begitulah tradisinya.
Banyak orang yang tidak mengenalnya secara jelas karena
selain catatan tentang dirinya sedikit, juga peran yang dia
jalankan terlalu singkat dan sangat sederhana. Sering ketika
peristiwa disaat orang ini hidup diceritakan kembali, maka
fokusnya justru bukan kepadanya tetapi pada sosok yang lain.
Dia hanya menjalankan apa yang biasa disebut dalam dunia
perfilman “peran pembantu” sehingga wajar-wajar saja bila ia
tidak populer.
Orang ini adalah, “....Yusuf suami Maria, yang melahirkan
Yesus yang disebut Kristus” (Mat 1:16). Mendengar nama ini,
maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah peristiwa
kelahiran Yesus dimana Yesus jadi central dari kisah ini
ataupun Maria yang mendapatkan peran lebih banyak darinya,
bahkan untuk menjelaskan dirinya, Alkitab harus memberikan
tambahan nama istrinya. Ini sesuatu yang tidak lazim di jaman
itu karena biasanya seorang istri justru dikenal melalui
suaminya bukan sebaliknya.
Hanya kurang lebih delapan peristiwa saja yang dicatat Alkitab
untuk mengingat dia. Pertama, pada waktu menyebutkan
silsilah Yesus (Mat 1:16). Kedua, saat Roh kudus menyatakan
Bejana Advent Indonesia Timur
rencana Allah melalui dirinya dan Maria (Mat 1:20-24).
Ketiga, saat Yusuf dan Maria akan mengikuti sensus penduduk
di Nazareth (Luk 2:4,5). Keempat, kelahiran Yesus (Luk 2,
Mat 1) Kelima, saat membawa bayi Yesus ke kaabah untuk
disunat (Luk 2:21-39). Keenam, ketika malaikat Tuhan
menyuruh untuk membawa keluarganya menyingkir ke Mesir
(Mat 1:13,14). Ketujuh, saat malaikat Tuhan menyuruh dia dan
keluarganya kembali ke Israel dan akhirnya menetap di Galilea
(Mat 1:19-23)., dan yang kedelapan dan terakhir, ketika Yesus
telah berusia 12 tahun, Yusuf bersama istrinya ke kaabah
bersama Yesus (Luk 2:41-51). Sesudah itu tidak lagi
disebutkan nama Yusuf. Oleh beberapa komentator Alkitab
memberikan asumsi bahwa setelah itu, Yusuf telah meninggal.
Dengan demikian durasi pelayanannya kurang lebih 12 atau 13
tahun saja namun hanya menjalani peran yang nampaknya
kecil-kecil saja dan sederhana. Wajar saja kalau banyak orang
tidak terlalu menganggapnya sebagai bagian yang penting
dalam Injil.
Bilamana natal tiba maka selalu yang terlihat lebih populer
adalah, Maria, gembala-gembala, orang majus, selain Yesus
sebagai tokoh sentral. Bahkan peranan Santa Clause, Pit
Hitam, ataupun pohon natal dan hiasan natal lainnya lebih
menonjol, sementara Yusuf hampir terabaikan. Jarang orang
mengenangnya. Bila menyebutkan nama Yusuf, maka orang
akan lebih mudah mengingat tokoh Yusuf anak Yakub dalam
PL atau bahkan tetangga kita, Yusuf Kalengkongan, teman kita
atau Yusuf bin Sanusi di Sinetron atau orang lainnya daripada
Yusuf, ayah Yesus dan suami dari Maria itu. Benar-benar
hanya memerankan “Peran Pembantu”, sehingga layak untuk
dilupakan.
Page 6
Edisi 307 – 12 September 2014
Namun sesungguhnya begitu banyak hal yang perlu disimak
dari seorang Yusuf, tukang kayu dari Nazareth itu. Sebelum
kita lebih jauh, perlu kita merenungkan akan hal ini dahulu
yaitu, “tidak pernah Allah memilih seseorang tanpa
mengetahui pribadinya secara keseluruhan dan tanpa
memiliki alasan untuk memilihnya menjadi alatNya”.
Tanyakan pada diri anda, mengapa Dia memilih Yakub yang
menipu itu daripada Esau? Mengapa Dia memilih Daud
bukannya saudara-saudaranya yang jauh lebih tua dan lebih
berpengalaman? Mengapa Dia memilih Musa yang sudah di
usia uzur dan sepuh daripada yang lain yang jauh lebih muda?
Mengapa Dia memilih murid-murid dari kalangan bawah dan
tidak terpelajar dari pada yang lainnya? Mengapa dia memilih
Ellen G White yang tidak cukup berpendidikan daripada yang
lainnya? Dan masih banyak lagi kasus yang dapat kita tanyakan
namun ingatlah bahwa Allah pasti memiliki alasan untuk itu.
Bisa dibayangkan ketika seorang Yusuf yang bakal menjadi
ayah Seorang Juru Selamat dengan kepribadian seperti Saul,
yang tidak suka menurut, atau Harun yang tidak punya Prinsip,
atau Petrus yang emosional, atau Yunus yang tidak mau
mengambil resiko, atau Salomo yang playboy, atau Abraham
yang kadang-kadang suka berdusta demi menyelamatkan diri,
atau Yudas yang mata duitan. Skenario kelahiran Yesus pasti
berubah dan injil akan memiliki warna yang berbeda. Dari
sekian banyak pria yang ada pada saat itu, Yusuf-lah yang
terpilih dalam menjalankan peran itu dan yang lain
tereleminasi. Allah pasti memiliki alasan untuk itu.
Mari kita kembali pada setiap episode yang ada dalam injil
tentang Yusuf. Yusuf terlihat seorang yang sangat penurut,
perhatikan ini, ketika dia hampir memutuskan hubungannya
dengan Maria, Allah menyuruhnya untuk mengambil Maria
sebagai istrinya, mestinya dia bisa menolak dan itu haknya, dia
bisa memilih wanita lain, tapi dia tidak melakukannya. Ketika
Allah menyuruh dia membawa keluarganya ke Mesir, dia bisa
mengajukan tempat lainnya sebagai alternatif atau bahkan
menolak sama sekali perintah itu, dengan alasan, bagaimana
dengan usaha pertukangannya dan bisnis lainnya? Tapi dia
tidak melakukannya. Setelah sekian waktu di Mesir, Allah
menyuruh dia kembali pulang ke Israel, dia bisa menolaknya
dengan alasan dia sudah betah di Mesir atau usaha bisnisnya
mulai maju di Mesir, kembali lagi ke Israel berarti mulai lagi
dari awal, dia bisa menolaknya, tapi dia tidak melakukannya.
Uniknya setiap kali Allah ingin menyampaikan rencananya
kepada keluarga ini selalu melalui Yusuf dan bukannya Maria.
Ada sebuah anak kalimat yang tercatat dalam Mat 1:24, “...
Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu
kepadanya”. Ini menarik untuk dipikirkan. Tidak banyak
orang yang memiliki karakter penurut seperti Yusuf. Allah
tentu memiliki alasan memilih Yusuf dalam peranannya itu.
tahun kesempatan baginya untuk menjadi figur yang dominan,
tapi tidak dilakukannya. Petrus hanya 3,5 tahun bersama Yesus
tapi dia bisa mendominasi kisah-kisah dalam injil sementara
Yusuf berbeda.
Satu hal yang perlu juga diperhatikan bahwa terkadang seorang
anak belajar tentang Allah itu adalah Bapa yang baik bagi
anaknya melalui figur ayahnya yang begitu sabar, begitu
lembut, begitu pengertian, tulus, bertanggung jawab terhadap
anak-anak dan mencintai anaknya. Padanyalah pertama kali
seorang anak mengenal figur Allah itu. Yusuf berhasil
menjalannya peran ini bagi Yesus dimasa kecilnya. Terlepas
dari peranan Maria sebagai ibunya, Yesus belajar banyak hal
tentang Allah juga dari Yusuf. Yusuf adalah ayah yang tekun
pada ajaran agamanya dengan mematuhi tradisi agama, sunat,
datang ke kaabah, dan ini mempengaruhi anaknya. Anak
belajar dan setia pada gereja melalui melihat teladan orang
tuanya. Allah tentu memiliki alasan memilih Yusuf dalam
peranannya itu.
Pada akhirnya kita melihat Yusuf adalah pribadi yang sangat
penurut pada Allah, tidak pernah menolak perintah Allah.
Segala alasan dan pertimbangan pribadi ditinggalkannya demi
mengikuti apa yang Allah inginkan, low profile, bertanggung
jawab pada keluarga, setia baik kepada keluarganya juga
kepada agamanya. Pribadi yang benar-benar cocok pada
perannya dan sesuai dengan skenario Allah. Allah tahu itu
sehingga Allah memilihnya sebagai Suami dari Maria dan ayah
bagi Yesus, Juru Selamat kita.
Seorang yang benar-benar menghidupkan prinsip, “hidup
adalah perbuatan”, “action speak louder than words”, “sedikit
bicara tetapi banyak berbuat” dan bukan “no action, talk only”.
Andaikan setiap orang menuruti Sabat tanpa argumen, tanpa
pertimbangan, hanya menurut? Andaikan setiap Sabat gereja
dipenuhi dengan orang-orang seperti tipe Yusuf? ***
Sepanjang kisah tentang Yesus pada masa kecilnya yang
diceritakan dalam injil tidak terlihat Yusuf mengambil peranan
yang mendominasi kisah ini. Padahal ada kurang lebih 12
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 7
Edisi 307 – 12 September 2014
Artikel Rohani
Doktrin Tritunggal
Oleh Pdt. Kalvein R. Mongkau
Sebuah Prinsip Penafsiran
Apa saja kasusnya, satu hal yang
tak dapat dilupakan adalah bahwa
berlawanan dengan pernyataan di buku
di atas, buku
The Spirit of Prophecy
serta Patriarchs and Prophets aa
sejumlah bagian dari pasal-pasal dari
kedua buku ini yang Ia tekankan bahwa
Kristus sama dengan Bapa sejak
permulaan, 1 dan bahwa ia adalah Allah
secara mendasar di dalam pengertian yang tertinggi. 2
Saat kasus dengan ayat-ayat yang membingungkan, adalah
perlu memperjelas perikop-perikop yang berarti ganda tersebut
melalui mebaca pernyataan-pernyataan Ellen G. White seputar
topik. Seperti yang dapat dilihat di bawah ini, selama tahun
1890an beberapa pernyataan itu berasal dari pena Ellen White
yang secara jelas menyokong pengajaran konsep Allah
Tritunggal.
Ada sjuga perobahan pengertian terhadap
keAllahan di dalam berbagai tulisan dari para penulis Advent
lain saat berjalannya abad ke-19. Menjelang kira-kpira tahun
1880an gagasan terhadap Kristus ssebagai makhluk ciptaan
berangsur-angsur hilang dan konsep Kristus sebagai
“AnakTunggal Allah,” menjadi kedudukan yang standar. Kata
“AnakTuggal” diambil secara harafiah yang berarti bahwa
Kristus pada poin yang sama di dalam kekekalan diolah dari
Bapa, dan oleh karena itu Ia tunduk kepada Bapa.
menunjuk kepada doktrin-doktrin Alkitab, penggenapan
nubuatan-nubuatan dan aspek-aspek yang lain dari ajaranajaran GMAHK3 Pamflet yang bernomor 90 diberi judul, “The
Bible Doctrine of the Trinity” (Doktrin Tritunggal dari
Alkitab). Maknanya adalah fakta menunjukkan bahwa sang
penulis pamflet itu, yakni Samuel Spear, bukanlah seorang
Advent. Pamflet tersebut dicetak ulang dari sebuah artikel dari
The New York Independent tanggal bulan Nopember 1889.4
Sementara mengajarkan doktrin-doktrin “Allah yang Esa yang
menjelma dan bertindak di dalam tiga pribadi,” 5 Spear
bersikeras pada poin ketertundukan kekal dari Anak Allah
kepada Bapa.” Kedudukan Kristus seperti yang dinyatakan
didalam Alkitab ia berkata, “tidak dijelaskan dengan cukup
oleh merujukkan itu secara langsung kepada kemanusiaan
Kristus. . . .Ketertundukkan-Nya memperluas keilahian-Nya
sebagaimana kemanusiaan-Nya.”6
Walaupun pamfletnya
secara pasti aalah sebuah perbaikan pada kedudukankedukukan sebelumnya, itu masih jatuh kepada gambaran yang
benar dari Trintunggal. Walaupun demikian, fakta bahwa itu
dicetak oleh Pacific Press menunjukan bahwa konsep
Tritunggal yang adalah permulan untuk diterima oleh gereja.
Pemecahan masalahnya tiba dengan penerbitannya artikel Ellen
G. White berjudul, “Christ the Life-giver” (Kristus Sang
Pemberi Kehidupan) di dalam majalah Signs of the Times tahun
1897,7 dan buku berjudul The Desire of Ages tahun1898.
Dalam artikel “Christ the Life-giver” seudah mengutip Yohanes
10:18 “Tidak seorangpun mengambilnya (kehidupan) dari
pada-Ku,” ia berkata , “Di dalam Dia ada kehidupan, yang asli,
tidak dipinjamkan, tidak diturunkan.”8 Dalam Desire of Ages
pada pasal berjudul, “The Light of Life” ia mengutip jawaban
Yesus kepada orang-orang Yahudi dalam Yohanes 8:58: “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku
telah ada.” Lau ia berkomentar, “Kesunyian melanda melanda
kerumunan besar. Nama Allah yang pernah diberikan kepada
Musa untuk mengungkapkan gagasan hadirat yang kekal, sudah
menuntut milik-Nya sendiri oleh Rabi Galilea.
Ia
mengumumkan Diri-Nya Sendiri untuk menjadi Oknum Yang
hadir Sendiri,” Ia yang sudah berjanji kepada Israel “Tetapi
engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaumkaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang
akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak
purbakala, sejak dahulu kala.” Micah 5:2 margin. 9 (pp. 469470).
Satu Masa Peralihan
Rujukkan psositif pertama kepada Trituggal di dalam
literatur Advent muncul didalam seri buku berjudul the Bible
Students’ Library (Perpustakaan Pelajar Alkitab) di tahun 1892.
The Bible Students’ Library adalah “satu seri pamflet, yang
dirancang untuk umum, bersisikan karangan essei ringkas yang
1 Fundamentals of Education, 536; Counsels To Parents,
Teachers, and Students, 113; Letter 64, 1909 (Mind, Character, and
Personality, 1:352).
2 Selected Messages, 1:247.
Bejana Advent Indonesia Timur
3 Seventh-day Adventist Encyclopedia, s.v. “Bible Students’
Library.”
4 This pamphlet is reproduced in M. L. Andreasen, The Book of
Hebrews (Review and Herald, 1948), 115-124.
5 Samuel Spear, “The Bible Doctrine of the Trinity,” New York
Independent (November 14,1889), 9.
6 20 Ibid., 7.
7 Signs of the Times, April 8, 1897.
8 Dikutip dalam Selected Messages, 1:296.
9 23 The Desire of Ages, 469-470.
Page 8
Edisi 307 – 12 September 2014
Beberapa halaman selanjutnya di dalam buku itu, kuhusnya
pada pasal berjudul “Lazarus, bangunlah”kembali ia
mengulangi pernyataannya sejak tahun 1897, “Dia ada
kehidupan, yang asli, tidak dipinjamkan, tidak diturunkan.” 10
Pernyataan-pernyataan ini secara jelas menjelaskan Kristus
sebagai Allah di dalam pengertian yang tertinggi. Ia diturunkan
dari Bapa seperti yang kebanykan orang-orng Advent pecayai
sejak masa itu, bahkan keilahian-Nya tidak dicurahkan ke atasNya. Ia adalah Okum Yang Maha Hadir Sendiri, sama dengan
Bapa di setiap hal. Sebenarnya Ellen G, White sudah banyak
mengatakan tentang hal itu di tahun 1887, “Ia adalah sama
dengan Allah, tak terbatas dan Maha Kuasa. . . Ia adalah Anak
yang Maha Hadir Sendiri secara Kekal. 11
Selain pernyatan-pernyataan yang jelas dari pena Ellen G.
White, itu telah memakan waktu bertahun-tahun sebelumnya
kebenaran ini diterima oleh gereja secara luas. Bukan hanya
Uriah Smith, sang editor dari majalah Review and Herald, yang
percaya hingga kematiannya di tahun 1903 bahwa Kristus
memiliki permulaan, tetapi selama beberapa decade pertama
dari akhir abad ke-18 itu banyak yang berpegang pada
pandangan ini bahwa di dalam beberapa cara Kristus keluar
atau berasal dari Bapa, yakni bahwa Ia memiliki sebuah
permulaan, dan oleh karena itu ia lebih rendah dari Dia.
Selam Konferensi Alkitab tahun tahun 1919, contohnya
Tuan W. W. Prescott telah membuat sebuah presentasi yang
mengangkat topik dengan judul “The Person of Christ” (Pribadi
Kristus). Pada diskusi berikutnya mengangkat pertanyaan
tentang Trinitas. L. L. Caviness menyuarakan keprihatiannya
dan berkata, saya tidak dapat percaya bahwa 2 pribadi dari keAllahan adalah sama, Bapa, dan Anak, yaitu bahwa yang Esa
adalah Bapa dan yang lainya adalah Anak, dan bahwa mereka
boleh menjadi sama baiknya pada seputaran jalan yang lain.. . .
Did lam bedoa ia (Kristus) berkata bahwa adalahekrinduan-Nya
supaya murid-murid boleh melihat kemuliaan-Nya yang Ia
miliki dengan Bapa, dan yang Bapa sudah berikan kepada Dia.
Itu bukanlah sesuatu yangIa miliki sepanjang masa kekekalan,
tetapi Bapa punya beberapa waktu yang diberikan kepada-Nya
kemuliaan Allah, tetapi ia adalah Anak Ilahi. Saya tak dapat
menjelaskan lebih lanjut, tetapi saya tidk dapat percaya apa
yang disebut doktrin Trinitarian (Ketritunggalan) dari tiga
oknum yang selalu ada (eksis).12 Elder Prescott kemudian
mengemukakan pertanyaan ini, “Dapatkah kita percaya didalam
keilahian Kristus tanpa mempercayai kekekalan Kristus?”
Beberapa oang yang hadir kemudian menjawab, “ya.” W. T.
Knox menyarankan bahwa Kristus adalah Anak Allah yang
Kekal di dalam pengertian yang sama bahwa Lewi adalah
berada di dalam daging pinggang Abraham. Ia berkata,
“pernah di suatu waktu di dalam satu cara kita tidak dapat
memahami maupun masa yang kita tidak dapat pahami, ketika
oleh perkerjaan misteri Allah Anak yang dilepaskan dari dada
Bapa-Nya, dan menjadi sebuah eksistensi yang terpisah....”13
Diskusi ini menunjukkan bahwa 20 tahun kemudian, Elen G.
White secara jelas mengangkat mengenai keilahian yang kekal
dari Kristus dan kesamaan yang mutlak dengan Bapa, di
banyak gereja masih berpegang pada gagasan bahwa Kristus,
walaupun ilahi, memiliki permulaan.
Pernyataan Kepercayaan-Kepercayaan
Fundamenal Tahun 1931
Di tahun 1930, para administrator di Afrika memohon General
Conference mencakupkan “satu pernyataan” di dalam year
Book akan apa yang dipercayai oleh GMAHK. “Pernyataan
tersebut” mereka katakan, adalah”hendak menolong para
pegawai pemerintah dan yang lainnya kepada pemahaman yang
lebih baik.”14 Sebuah komite terdiri atas 4 orang (M. E. Kern,
E. R. Palmer, C. H. Watson, F. M. Wilcox) yang ditentukan
untuk menyusun satu pernyataan. Mereka memproduksi 22
poin pernyatan di tahun 1931 yang dicetak di Adventist
Yearbook. Kepercayaan fundamental nomor 3 dan 4
menyatakan:
Bahwa ke-Allahan atau Trinitas, terdiri atas Bapa kekal,
pribadi, oknum rohani, maha kuasa, maha hadir, maha
tahu, tidak terbatas di dalam hikmat dan kasih; Tuhan
Yesus Kristus, Anak Allah dari Bapa Kekal melaui siapa
segala benda diciptakan dan melaui siapa keselamatan
dari umat tebusan akan disempurnakan; Roh Kudus,
pribadi yang ketiga dari Ke-Allahan, kuasa Agung
yangmebaharui di dalam penebusan (Matius 29:19).
Bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar Allah,
yangsama kodrat dan sari pati-Nya dengan Bapa kekal.
Sementara Ia mempertahankan kodrat ilahi-Nya, Ia
mengambil ke atas Diri-Nya kodrat manusia, hidup di atas
bumi sebagai manusia, diteladankan di dalam kehidupanNya sebagai sang Teladan prinsip-prinsip kebenaran kita,
mebuktikan hubungan-Nya dengan Allah oleh banyak
mujizat yang agung, mati demi dosa-dosa kita di atas
kayu salib, dibangkitkan dari kematian,,, dan naik ke
sorga kepada Bapa di mana ia pernah hidup untuk
mengadakan pengantraaan bagikita (Yohanes 1:1,14; Ibr.
1:9-18; 8:1, 2; 4:14-16; 7:25.15
Pernyataan-pernyataan ini secara lengkap mengungkapkan
doktrin Alkitab dari Tritunggal. Kristus dijelaskan sebagai
oknum yang “benar-benar Allah,” hadir sendiri dan kekal, dan
Roh Kudus diidentifikasikan sebagai oknum ke-tiga dari keAllahan.
10
13
Ibid., 64.
11
14
GC Committee Minutes, Dec. 29, 1930, p. 195.
Seventh-day Adventist Yearbook, 1931.
24 Ibid., 530.
Manuscript 101, 1897; Manuscript Release, 12:395.
12 1919 Bible Conference Transcripts, July 6, 1919, 57.
Bejana Advent Indonesia Timur
15
Page 9
Edisi 307 – 12 September 2014
The 1980 Dallas Statement of Fundamental
Beliefs
Sebelum rapat General Confenrece tahun 1980 di Dallas, tekah
diusulkan 27 pernyataan kepercayaan-kepercayaan yang
dikirimkan ke seluruh divisi di dunia. Pada konferensi itu
sendiri sebuah versi revisi, bekerja sama dengan banyak saran
dari ladang berbagai ladang dari segala penjuru dunia,
didiskusikan dan pada akhirnya dipungut suara sebagai sebuah
ungkapan kepercayaan-kepercayaan dasar dari gereja MAHK.
Kepercayaan Fundamental nomor 2 pada topik mengenai
Ke-Allahan menyatakan: Ada satu Allah: Bapa, Anak,
dan Roh Kudus, satu kesatuan ketiga Pribadi kekal yang
hidup berdampingan. Allah Adalah baka, segala kuasa,
maha tahu, di atas segalanya, maha hadir. Ia tidak
terbatas dan berada di seberang pemahaman manusia,
namun dapat dikenal melalui pernyataan-Nya sendiri. Ia
layak untuk mendapatkan ibadah, penyembahan, dan
pelayanan oleh seluruh ciptaan selama-lamanya. 16
Kepercayaan Fundemental nomor 4 pada topik “Sang
Anak” mencakup frase, “Allah yang sejati selamalamanya,” Ia menjadi manusia yang sejati.”17 Dan
Kepercayaan nomor 5, berjudul “Roh Kudus” mulai
dengan kalimat, “Allah Roh yang kekal adalah oknum
yang aktif bersama BApa dan Anak di dalam Penciptaan,
Inkarnasi, dan penebusan..”18 Sehingga, di tahun 1980
pernyataan
Kepercayaan-Kepercayaan
Fundamental
secara penuh menyokong doktrin Allah Tritunggal.
bahwa hanya sesudah kematian Ellen G. White maka doktrin
Trinitas memasuki gereja, dan bahwa buku-bukunya sudah
dimanipulasi dan dirobah. Seperti yag sudah terlihat bahwa
tidak ada bukti yang menyokong tuduhan-tuduhan ini.
Sementara Trinitas adalah misteri dan tidak ada manusia fana
yang sudah pernah sanggup untuk memahaminya sepenuhnya,
bukti Alkitab secara jelas menunjukkan kesamaan dan
eksistensi kekal yang hidup berdampingan dari tiga pribadi di
dalam ke-Allahan. Sementara akal manusia tidak
memahaminya, oleh iman kita dapat mempercayainya.
Para perintis Advent tadinya adalah anti-Trinitarian (anti ajaran
Tritunggal Allah).
Di kahir tahun 1890an Ellen White
menerbitkan artikel dan buku-buku di dalam mana ia membuat
pernyataan-pernyataan yang kuat yang menyokong konsep
Alkitab tentang Trinitas,
walaupun ia tidak pernah
menggunakan kata “Trinitas.”
Sebab banyak orang di dalam geraja masih melawan dokrin itu,
selama lebih dari 3 dasawarsa yang berselang di hadapan gereja
yang secara luas telah menerima doktrin tersebut. Di tahun
1931, Yearbook Advent tahunitu berisikan sebuah pernyataan
22 kepercayaan-kepercayaan fundamental, salah satunya adalah
doktrin Trinitas. Pada pernyataan 1980 KepercayaanKepercayaan Fundamental yang dibuat di Dallas lagi-lagi
mengulangi pernyataan bahwa “ada satu Allah Bapa, Anak, dan
Roh Kudus, satu kesatuan dari ketiga Pribadi yang kekal yang
hidup berdampingan”19
Orang-orang penganut MAHK modern yang anti-Trinitarian
menngupayakan untuk memulihkan kembali warisan paa
perintis gereja ini terkait dengan Trinitas. Mereka percaya
16
Seventh-day Adventists Believe ..., 16.
Ibid., 36.
18 Ibid., 58.
19 Seventh-day Adventists Believe ...(Hagerstown, Idaho: Review
and Herald Publishing Press Ass., 1988), hlm. 16.
17
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 10
Edisi 307 – 12 September 2014
Terjemahan Bahasa Indonesia
Artikel Rohani
Wah 14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang
kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
Terjemahan KJV
Rev 14:12 Here is the patience of the saints: here are they that
keep the commandments of God, AND THE FAITH OF
JESUS.
OBSERVASI
Mari kita cermati perbandingan kalimat terakhir dari ayat
ini.
1. “yang menuruti perintah Allah dan iman kepada
Yesus”
MENDALAMI BERSAMA
PEKABARAN AJARAN
DASAR GMAHK MELALUI
WAHYU 14:12
Bagian II
dan
2.
“they that keep the commandments of God, and the
faith of Jesus.”
Kata “dan” (And)
Kata “and” pada frase “And the faith of Jesus”, berasal dari
bunyi kata bahasa Yunani yaitu καί (kai) yang memiliki
beberapa arti dalam bahasa Inggris yaitu: and, even, also,
namely, but, indeed dll.
Melalui arti kata di atas maka kata “Kai’ adalah kata
penghubung yang dapat diterjemahkan dengan menggunakan
kata “dan” ataupun bisa menggunakan arti kata “namely”,
tergantung ketepatan makna yang sesuai dengan konteks
kalimat.
Oleh : Sonny Maromon, STh.
Healing Way Indonesia
Lanjutan …
Metode Observasi
Observasi sederhana ini dilakukan
secara berurutan dengan mempelajari
setiap kata dan hubungan kalimat pada
Bahasa Asli Perjanjian Baru (Bahasa
Yunani), terjemahan King James
Version, dan terjemahan Bahasa
Indonesia Terjemahan Baru (LAI) dalam
Wahyu 12:1. Ada banyak metode yang
dilakukan untuk menelusuri setiap
pendalaman alkitab. Namun pada
observasi ini menggunakan cara
perbandingan penerjemahan kata dan penelitian alur mundur
yaitu penelitian yang dimulai dari kalimat akhir pada ayat ini
secara bertahap sampai kepada kalimat awal dan berakhir pada
Interpreatsi secara keseluruhan terhadap ayat itu. Setiap pribadi
dapat memeriksanya kembali dengan caranya sendiri untuk
menguji kebenarannya.
Bejana Advent Indonesia Timur
Jika kita menggunakan kata namely pada penerjemahan itu
seperti apakah pengertiannya?
“Here is the patience of the saints: here are they that keep the
commandments of God, namely the faith of Jesus.”
Sekarang marilah kita perhatikan perbandingannya antara
penerjemahan Bahasa Indonesia dan penerjemahan KJV yang
menggunakan arti kata “namely” sebagai cara lain untuk
menerjemahkan “kai” dalam frase “and (kai) the faith of
Jesus.”
Penerjemahan Bahasa Indonesia
"yang menuruti perintah Allah 'DAN' iman kepada
Yesus."
Dengan penempatan kata “dan” di antara dua frasa di
atas menunjukkan keduanya adalah hal berbeda yang
dihubungkan oleh kata “dan” (disetarakan). Hal ini
menyatakan bahwa “yang menuruti perintah Allah”
dan “iman kepada Yesus” adalah 2 hal yang berbeda
namun disandingkan bersama-sama.
Page 11
Edisi 307 – 12 September 2014
2.
Penerjemahan KJV
"They that keep the commandments of God,
'NAMELY' the faith of Jesus"
Pengertian terjemahan bebas yang kita bisa lihat pada
frase ini menjadi
“yang menuruti perintah-perintah Allah; YAITU
Iman-Nya Yesus”
Subjek (pelaku) pada frasa ini adalah manusia
Pada frasa point ke 2: “They that keep the commandments of
God, 'namely' the faith of Jesus”,
ternyata kita dapat melihat terdapat 2 subjek pelaku….
1.
2.
Dengan penempatan kata “Namely” di antara dua frasa
di atas menunjukkan keduanya adalah hal yang sama.
Namun penempatan kata penghubung “Namely” di
antara kedua frasa itu memberikan arti bahwa frasa
kedua hanyalah menegaskan apa yang dinyatakan oleh
frasa pertama. Hal ini menyatakan bahwa “yang
menuruti perintah-perintah Allah” adalah “iman-Nya
Yesus” atau dengan kata lain Iman-Nya Yesus itulah
yang menuruti perintah-perintah Allah.
Perbandingan frasa “Iman kepada Yesus” dan “Faith of
Jesus” (Iman-Nya Yesus)
Dalam alkitab terjemahan bahasa Indonesia menggunakan
pengertian “iman kepada Yesus”, sementara dalam alkitab
terjemahan KJV menggunakan pengertian “the faith of Jesus”
(Iman-Nya Yesus). Apakah ada perbedaan pengertian di antara
keduanya?
Marilah kita coba menganalisa hal itu dengan contoh frasa kata
yang lain antara “cinta kepada suami” dan “cintanya suami”.
a.
“Cinta kepada suami” artinya, istri yang memiliki
cinta yang diberikan kepada suami, dengan kata lain istri
sendirilah sebagai subjek (pelaku) cinta itu.
b.
“Cintanya suami” artinya, suaminyalah yang memiliki
cinta yang diberikan kepada istri. Dengan kata lain suami itu
sendirilah sebagai subjek (pelaku) cinta itu.
Jika kita terapkan pengertian ini kepada frasa ayat di atas maka
hasil yang akan kita lihat adalah sebagai berikut:
a.
“Iman kepada Yesus” artinya, orang-orang yang
memiliki iman yang ditujukan kepada Yesus, dengan kata lain
orang-orang itu sendirilah yang menjadi pelaku (subjek) iman.
b.
“Iman-Nya Yesus” artinya, Yesuslah yang memiliki
iman-Nya sendiri. Dengan kata lain Yesus itu sendirilah yang
menjadi pelaku Iman-Nya.
iman kepada Yesus."
They that keep the commandments of God (subjeknya
adalah “they”)
The faith of Jesus (Subjeknya adalah ”Yesus”)
Oleh karena menggunakan kata penghubung “Namely” (Yaitu),
maka kalimat pertama di tegaskan oleh kalimat kedua dan
subjek (pelaku) pada kalimat pertama lebih ditegaskan pada
subjek kalimat kedua sebagai Pelaku yang sesunggunya…
Bagaimana kita bisa mengerti kalimat seperti ini?
Gambaran simple yang dapat dilihat adalah kisah video Rick
and Dick Hoyt, seorang anak lumpuh, tuli, dan bisu sejak
lahirnya dan ia ingin mengikuti perlombaan triathlon (lomba
lari, berenang, dan sepeda). Kemudian Ayahnya yang terlihat
perkasa secara fisik berlomba untuk dia, bersama dia,
sementara dia hanya duduk diam di atas wadah yang ditarik
oleh Ayahnya. Ketika berlari, ia duduk di atas kursi roda dan
ayahnya yang mendorong dia. Ketika sampai di pinggir laut,
ayahnya yang menganggkat dia dan menaruhnya di atas perahu
kecil, lalu ayahnya berenang sambil menarik perahu itu.
Setibanya di pinggir, ayahnya yang mengangkat dia dan
meletakkannya di atas keranjang sepeda, dan ayahnya yang
mengayuh sepeda untuk dia. Anak itu akhirnya mencapai garis
finish, namun Ayahnyalah yang melakukannya bagi dia. Video
itu sangat populer. Ini adalah bentuk kerja sama yang luarbiasa
dari dua subjek ayah yang sanggup melakukan segalanya dalam
cinta dan anak yang tak sanggup melakukan apa-apa berserah
pada ayah yang melakukannya bagi dia.
Melalui gambaran ini kita dapat melihat bahwa seakan-akan
subjeknya adalah “mereka”, namun sesungguhnya Subjek itu
adalah Yesus sendiri yang melakukannya bagi “mereka”.
Bersambung….
Subjek pada masing-masing kalimat
Pada frasa point 1: "yang menuruti perintah Allah
'DAN' iman kepada Yesus." kita melihat hanya ada 1 pelaku
(subjek) yang melaksanakan 2 hal karena menggunakan kata
penghubung “dan”
1. "menuruti perintah Allah 'DAN'
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 12
Edisi 307 – 12 September 2014
semangat
orang-orang
yang
berbakti.
Pengaruh
ajaran-ajarannya jauh lebih panjang daripada orang-orang yang
bertobat. Banyak orang yang tidak menerima secara
terang-terangan pengajaran-pengajaran yang baru, mendapat
terang sedemikian jauh, menjadikan mereka kehilangan semua
kepercayaan pada ilah kafir mereka.
Hari Kerja Keras dan
Percobaan
Kisah Para Rasul - Ellen G. White
Lanjutan…..
ebih dari tiga tahun
Efesus menjadi pusat
dari pekerjaan Paulus.
Suatu
sidang
yang
bertumbuh didirikan di sini,
dan dari kota ini Injil itu
disebarkan ke seluruh provinsi
Asia,
baik
di
antara
orang-orang Yahudi maupun
orang-orang kafir.
Rasul itu sekarang dalam suatu
jangka waktu telah merenung-renungkan perjalanan misionaris
yang berikutnya. Ia "bermaksud pergi ke Yerusalem melalui
Makedonia dan Akhaya. Katanya: Sesudah berkunjung ke situ
aku harus melihat Roma juga." Sesuai dengan rencana ini "ia
menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus,
mendahuluinya ke Makedonia;" tetapi merasa bahwa pekerjaan
di Efesus masih memerlukan kehadirannya, ia menentukan
untuk tinggal sampai sesudah Pentakosta. Tetapi suatu
peristiwa segera terjadi, yang mempercepat keberangkatannya.
Sekali setahun, upacara-upacara yang istimewa diadakan di
Efesus untuk menghormati dewi Artemis. Ini menarik banyak
sekali orang dari segala bagian provinsi itu. Sepanjang masa
ini, pesta-pesta diadakan dengan kemegahan dan keindahan
yang amat besar.
L
Pesta yang meriah ini adalah waktu yang berat bagi mereka
yang baru saja masuk ke dalam percaya. Orang-orang percaya
yang bertemu di sekolah Tiranus adalah nada yang sumbang
dalam biduan yang meriah, dan tertawaan, celaan, dan hinaan
yang ditimpakan ke atas mereka. Pekerjaan Paulus telah
memberikan kepada perbaktian kafir
suatu tindakan yang jitu, sebagai akibat mana kelihatan
menurunnya dalam kehadiran pada pesta kebangsaan dan dalam
Bejana Advent Indonesia Timur
Ada juga sebab ketidakpuasan yang lain. Perusahaan yang luas
dan menguntungkan telah bertumbuh di Efesus dari pembuatan
dan penjualan kuil-kuil dan patung-patung yang kecil, yang
dibuat menurut kuil dan patung Artemis. Mereka yang menaruh
perhatian pada kerajinan ini mendapati keuntungan mereka
berkurang, dan semuanya dipersatukan sebagai penyebab
perubahan yang tidak disukai kepada pekerjaan-pekerjaan
Paulus.
Demetrius, seorang pengusaha dari kuil-kuil perak, memanggil
bersama-sama orang-orang bekerja pada keahlian ini, dan
berkata: "Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita
adalah hasil perusahaan kita ini! Sekarang kamu sendiri melihat
dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi
juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan
banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh
tangan manusia bukanlah dewa. Dengan jalan demikian bukan
saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang,
tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya
akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang
disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab,
akan kehilangan kebesarannya. " Perkataan-perkataan ini
membangkitkan semangat dari orang banyak. "Mendengar itu
meluap-luaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak,
katanya: Besarlah Artemis dewi orang Efesus."
Suatu laporan tentang pembicaraan ini sangat disebarluaskan.
"Seluruh kota menjadi kacau." Penyelidikan telah diadakan
bagi Paulus, tetapi rasul itu tidak dapat diketemukan.
Saudara-saudaranya, menerima suatu isyarat akan bahaya itu,
telah melekaskan dia dari tempat itu. Malaikat-malaikat Allah
telah dikirim untuk mengawal rasul itu; waktunya untuk mati
sebagai seorang yang mati syahid belum tiba.
Gagal untuk mendapatkan sasaran kemarahan mereka, orang
banyak menangkap "Gayus dan Aristarkhus, kedua-duanya
orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus."
Tempat persembunyian Paulus tidaklah jauh, dan ia segera
mempelajari bahaya dari saudara-saudaranya yang kekasih.
Melupakan akan keamanannya sendiri, ia rindu untuk pergi
dengan segera ke gedung kesenian untuk berhubungan dengan
orang-orang yang memberontak. Tetapi "murid-muridnya tidak
mengizinkannya." Gayus dan Aristarkhus bukanlah mangsa
yang dicari orang banyak; tidak ada bahaya yang serius yang
ditakuti mereka. Tetapi sekiranya muka rasul yang pucat dan
lelah itu kelihatan, hal itu dengan segera akan membangkitkan
nafsu yang terburuk dari orang banyak dan tidak akan ada
Page 13
Edisi 307 – 12 September 2014
kemungkinan terkecil sekalipun dari segi manusia dapat
menyelamatkan hidupnya.
Paulus masih ingin mempertahankan kebenaran di hadapan
orang banyak, tetapi akhirnya ia diragukan oleh suatu
pekabaran amaran dari gedung kesenian. "Beberapa pembesar
yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus
mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke
gedung kesenian itu."
Keributan dalam gedung kesenian itu terus bertambah.
"sementara itu orang yang berkumpul yang seorang
mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu, sebab kumpulan
itu kacau-balau dan kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk
apa mereka berkumpul." Fakta bahwa Paulus dan beberapa
sahabatnya adalah keturunan Ibrani menjadikan orang Yahudi
tidak ingin menunjukkan dengan sebenarnya bahwa mereka
adalah orang yang bekerja sama dengan dia dan pekerjaannya.
Sebab itu mereka membawa nomor mereka sendiri untuk
mengemukakan persoalan itu di hadapan orang banyak.
Pembicara yang dipilih adalah Aleksander, salah satu dari
tukang-tukang, seorang tukang tembaga, kepada siapa
kemudian Paulus menunjuk sebagai yang telah banyak berbuat
kejahatan kepadanya. 2 Timotius 4:14. Aleksander adalah
seorang yang mempunyai kesanggupan yang beraneka ragam,
dan ia memberikan segala tenaganya untuk memimpin
kemarahan orang banyak terutama terhadap Paulus dan
kawan-kawannya. Tetapi orang banyak itu; melihat bahwa
Aleksander adalah seorang Yahudi, mendesak dia ke samping,
dan "berteriaklah mereka bersama-sama kira-kira dua jam
lamanya: Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"
Akhirnya, dengan kehabisan tenaga, mereka berhenti, dan ada
suatu ketenangan saat itu. Kemudian jurutulis dari kota itu
menarik perhatian orang banyak, dan berdasarkan jabatannya
memperoleh suatu pendengaran. Ia bertemu dengan orang
banyak di tempat mereka sendiri dan menunjukkan bahwa tak
ada sebab untuk keributan mereka yang sekarang. Ia memohon
pertimbangan mereka. "Hai orang Efesus" katanya, "Siapakah
di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang
memelihara baik kuil dewi Artemis, yang mahabesar, maupun
patungnya yang turun dari langit? Hal itu tidak dapat dibantah,
karena itu hendaklah kamu tenang dan janganlah terburu-buru
bertindak. Sebab kamu telah membawa orang-orang ini ke sini,
walaupun mereka tidak merampok kuil dewi kita dan tidak
menghujat namanya. Jadi jika Demetrius dan tukang-tukangnya
ada pengaduannya terhadap seseorang, bukankah ada
sidang-sidang pengadilan dan ada gubernur, jadi hendaklah
kedua belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ. Dan jika
ada sesuatu yang lain yang kamu kehendaki, baiklah
kehendakmu itu diselesaikan dalam sidang rakyat yang sah.
Sebab kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita
menimbulkan huru-hara pada hari ini, karena tidak ada alasan
yang dapat kita kemukakan untuk membenarkan kumpulan
yang kacau-balau ini. Dan dengan kata-kata itu ia
membubarkan kumpulan rakyat itu."
Bejana Advent Indonesia Timur
Dalam pembicaraannya Demetrius telah mengatakan,
"Keahlian kita ini adalah dalam bahaya." Perkataan ini
menyebutkan penyebab yang sebenarnya dari keributan di
Efesus, dan juga karena dari banyak penganiayaan yang
mengikuti rasul-rasul dalam pekerjaan mereka. Demetrius dan
tukang-tukangnya melihat bahwa oleh pengajaran dan
tersebarnya Injil perusahaan membuat patung mendapat
bahaya. Pendapatan dari imam-imam kafir dan pekerja tangan
yang ahli terlalu banyak risikonya, dan untuk alasan ini mereka
bangkit menentang Paulus dengan sangat pahit.
Keputusan dari jurutulis dan orang-orang lain yang memegang
kedudukan yang tinggi di dalam kota telah menaruh Paulus di
hadapan orang banyak sebagai seorang yang tidak bersalah dari
suatu tindakan yang tak menurut undang-undang. Inilah
kemenangan yang lain dari Kekristenan terhadap kesalahan dan
takhyul. Allah telah membangkitkan suatu hakim yang besar
untuk mempertahankan rasul-Nya dan menahan orang banyak
yang ribut-ribut dalam pengendalian. Hati Paulus dipenuhi
dengan terima kasih kepada Allah sebab hidupnya telah
dipelihara dan bahwa Kekristenan tidak dihinakan oleh
keributan di Efesus.
"Setelah keributan itu reda, Paulus memanggil murid-murid dan
menguatkan hati mereka. Dan sesudah minta diri, ia berangkat
ke Makedonia." Dalam perjalanannya ia ditemani oleh dua
saudara Efesus yang setia, Tikhikus dan Trofimus.
Pekerjaan Paulus di Efesus sudah berakhir. Pekerjaannya di
sana menjadi suatu suasana kerja yang tak putus-putusnya,
tentang banyak ujian, dan penderitaan yang mendalam. Ia telah
mengajar orang-orang secara umum dan dari rumah ke rumah,
dan banyak air mata memberi nasihat dan mengamarkan
mereka. Dengan terus-menerus ia telah dilawan oleh orang
Yahudi, yang tidak mau kehilangan kesempatan untuk
menimbulkan perasaan yang populer terhadap dia.
Dan dengan demikian sementara berperang melawan
penggodaan, mendorong dengan semangat yang tidak mengenal
jerih lelah mengerjakan Injil, dan menjaga minat suatu sidang
yang masih muda di dalam iman, Paulus membawa ke atas
jiwanya suatu beban yang berat untuk segala sidang.
Kabar tentang kemurtadan dari antara beberapa sidang yang
didirikannya sendiri menyebabkan dia sangat bersusah hati. Ia
khawatir bahwa usahanya untuk kepentingan mereka dapat
terbukti sia-sia belaka. Hampir setiap malam waktunya tidur
digunakan untuk berdoa dengan pikiran yang sungguh-sungguh
sebagaimana ia mempelajari metode-metode yang digunakan
untuk meniadakan pekerjaannya. Sementara ia mempunyai
kesempatan dan sementara keadaan mereka menuntut, ia
memulai kepada sidang-sidang, memberikan teguran, nasihat
dan peringatan dan kekuatan. Dalam surat-surat ini rasul itu
tidak membicarakan pencobaannya sendiri, tetapi sekali-sekali
ada pandangan tentang pekerjaan dan penderitaannya dalam
pekerjaan Kristus. Bilur-bilur dan pemenjaraan, kedinginan dan
Page 14
Edisi 307 – 12 September 2014
kelaparan dan rasa haus, bahaya melalui daratan dan melalui
lautan, di dalam kota atau di padang belantara, dari
teman-teman senegerinya sendiri, dari orang-orang kafir, dari
saudara-saudara yang palsu, semua perkara ini dialami untuk
kepentingan Injil. Ia "difitnah" "dimaki" dijadikan "sama
dengan kotoran dari segala sesuatu," "habis akal", "dianiaya,"
"dalam segala hal kami ditindas" "dalam bahaya setiap saat",
"selamanya diserahkan kepada kematian untuk nama Yesus."
Di tengah topan pertentangan yang terus-menerus, teriakan dari
musuh-musuh, dan dari yang ditinggalkan oleh teman-teman,
rasul yang berani itu hampir patah hati. Tetapi ia memandang
kembali ke Kalvari dan dengan semangat yang baru ia maju
untuk mengabarkan pengetahuan tentang yang sudah tersalib.
Ia hanya menempuh jalan yang berlumuran darah yang telah
ditempuh oleh Kristus di hadapannya. Ia tidak mencari
kelepasan dari pertempuran sampai ia harus meletakkan senjata
perlengkapannya di kaki Penebusnya itu. ***
Kejadian 8:18-22; 9:9-17
Pernakah kalian melihat sebuah busur? Busur atau pelangi
disebabkan pemisahan dan pemantulan sinar-sinar terang, dan
titik-titik hujan bertindak sebagai lensa-lensa yang memisahkan
sinar-sinar dan awan-awan itu sehingga merupakan cermincermin yang memantulkan beraneka warna. Hal yang luar biasa
ajaibnya ini dipilih Allah untuk menetapkan janjiNya dengan
bumi. Kejadian 9:13-15.
Busur di dalam Alkitab pernah diberikan oleh Allah kepada
keluarga Nuh pada saat setalah air bah. Tahukah kalian hal
pertama yang Nuh Lakukan ketika ia dan keluarganya keluar
dari bahtera? Ia membuat persembahan atau pemberian kepada
Allah. Kalian dapat lihat Nuh sedang melakukan hal ini dalam
gambar di bawah. Nuh mempersembahkan pemberian binatang
untuk berterima kasih kepada Allah karena menyelamatkan
keluarganya dari air bah.
Bejana Advent Indonesia Timur
Apakah kalian pikir Allah senang dengan pemberian ini? Ya,
memang. Oleh karena itu, Ia berjanji kepada Nuh bahwa Ia
tidak akan pernah lagi membinasakan dunia dengan air bah.
Tidak lama kemudian tanah pun kering, dan Nuh beserta
keluarganya mulai dengan kehidupan yang baru di luar bahtera.
Allah memberkati mereka dan berkata, ’Beranakcuculah dan
bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.’
Tetapi kemudian hari, jika orang-orang akan mendengar
tentang air bah, mungkin mereka kuatir bahwa akan terjadi lagi
banjir seperti itu. Maka Allah memberikan sesuatu yang akan
mengingatkan orang akan janji-Nya untuk tidak pernah lagi
membuat banjir di seluruh bumi. Tahukah kalian apa yang Ia
Page 15
Edisi 307 – 12 September 2014
berikan untuk mengingatkan
Ya…sebuah pelangi!
mereka?
Sebuah
pelangi.
Inilah yang Allah katakan: ’Aku berjanji bahwa tidak pernah
akan ada lagi air bah untuk memusnahkan manusia dan
Seorang misionaris
E. Stanley Jones bertemu
dengan Gandhi dan
bertanya,"Sekalipun Anda
sering mengutip kata-kata
Kristus, mengapa Anda
kelihatannya keras menolak
untuk menjadi pengikutnya?
Jawab Gandhi, "Saya tidak
pernah menolak Kristus. Saya suka Kristus Anda. Tapi saya
tidak suka dengan orang Kristen Anda."
"Jika orang Kristen benar-benar hidup menurut ajaran Kristus,
seperti yang ditemukan di dalam Alkitab, seluruh India sudah
menjadi Kristen hari ini," katanya lagi.
Kita akan mengerti mengapa Gandhi mempunyai pandangan itu
jika kita melihat pada pengalamannya saat ia bekerja sebagai
seorang pengacara di Afrika Selatan yang menjalani sistem
Bejana Advent Indonesia Timur
binatang. Kutaruh pelangi di awan. Dan apabila pelangi
muncul, Aku akan melihatnya dan mengingat perjanjian-Ku.’
Jadi jika kalian melihat sebuah pelangi, hendaknya hal itu
mengingatkanmu tentang apa? Ya, janji Allah bahwa Ia tidak
pernah lagi akan memusnahkan bumi dengan air bah.
apartheid pada waktu itu. Sebagai seorang anak muda, Gandhi
sangat tertarik dengan Kekristenan dan ia mempelajari Alkitab
dan ajaran-ajaran Kristus. Dia serius mempertimbangkan untuk
menjadi seorang Kristen dan mencari sebuah gereja untuk
dikunjungi yang dekat dengan tempat tinggalnya.
Di pagi minggu saat ia mau melangkah masuk ke gereja,
seorang penerima tamu menghalang langkahnya.
"Mau ke mana kamu orang kafir?" tanya seorang pria berkulit
putih padanya dengan nada yang angkuh.
Gandhi menjawab, "Saya ingin mengikuti ibadah di sini."
Penatua gereja itu membentaknya dengan berkata, "Tidak ada
ruang untuk orang kafir di gereja ini. Enyahlah dari sini atau
saya akan meminta orang untuk melemparkan kamu keluar!"
Suatu tindakan keangkuhan dari seorang yang seharusnya
mewakili Kristus menghentikan langkah seorang Gandhi untuk
mempertimbangkan Kekristenan bagi dirinya, namun dia tidak
Page 16
Edisi 307 – 12 September 2014
dapat menyangkal kebenaran ajaran dan juga teladan hidup
Kristus. Itulah yang membuatnya mengangkat hal-hal yang
baik yang ditemukan di dalam ajaran dan kehidupan Kristus
dan menerapnya sebagai falsafah kehidupannya.
Di dalam ucapannya kepada organisasi Misionaris Wanita
(Women Missionaries) di tanggal 28 Juli 1925, Gandhi berkata,
"...sekalipun saya bukan seorang Kristen, namun sebagai
seorang pelajar Alkitab, yang mendekatinya dengan iman dan
rasa hormat, saya ingin menyajikan pada Anda intisari dari
Khotbah di Bukit." Di dalam ucapannya, Gandi berkata bahwa
terdapat ribuan pria dan wanita hari ini, yang sekalipun tidak
pernah mendengar tentang Alkitab atau Yesus, namun memiliki
iman dan lebih takut pada Tuhan ketimbang orang-orang
Kristen yang mengenal Alkitab dan Sepuluh Perintah.
Gandhi pernah berkata kepada seorang misionaris yang lain,
"Cara paling efektif untuk penginjilan adalah hidup di dalam
Injil, menjalaninya dari awal, pertengahan dan akhirnya. Bukan
saja mengkhotbahkannya, tapi hidup menurut terang itu. Jika
Anda melayani orang lain, dan Anda meminta orang lain untuk
melayani, mereka akan mengerti. Tapi Anda mengutip Yohanes
3.16 dan meminta mereka untuk menyakininya, dan itu sama
sekali tidak menarik bagi saya, dan saya yakin, orang lain juga
tidak akan memahaminya. Injil itu lebih kuat kuasanya saat
dijalani/dipraktik ketimbang dikhotbahkan."
"Bunga mawar tidak perlu berkhotbah. Ia hanya menebarkan
wewangiannya.
Aroma
itu
adalah
suatu
khotbah
tersendiri...aroma kesalehan dan kehidupan spiritual jauh lebih
halus dari wewangian bunga mawar."
Bejana Advent Indonesia Timur
Tidak ada orang Kristen yang mawas diri yang akan
menyangkal kebenaran kata-kata Gandhi. Di lain pertemuan
dengan seorang misionaris, Gandhi berkata, "Jika Yesus datang
kembali ke bumi. Dia akan memungkiri banyak hal yang
dilakukan di dalam nama Kekristenan."
Saat berbicara dengan misionaris Stanley Jones yang meminta
saran dari Gandi, Gandhi menyampaikan, "Pertama, saya
menyarankan semua orang Kristen dan misionaris mulai hidup
lebih mirip dengan Yesus Kristus. Kedua, praktikkan tanpa
mengencerkan atau mengubahnya. Ketiga, jadikan kasih daya
penggerak Anda, karena kasih adalah unsur sentral di dalam
Kekristenan. Keempat, pelajarilah agama non-Kristen dengan
lebih sistematis untuk menemukan kebaikan yang terkandung
di dalamnya, agar kalian mempunyai pendekatan yang lebih
simpatis."
Gandhi melihat dengan tepat jantung permasalahan yang
melanda umat Kristen pada umumnya. Sekalipun, beliau telah
meninggal 68 tahun yang lalu, tapi pengamatan masih berlaku
sampai ke hari ini. Yang pasti, umat Kristen pasti akan dapat
menjadi saluran kasih Tuhan yang lebih efektif jika kita
mempertimbangkan sarannya.
INSPIRASI
Mari berusaha menghidupkan apa yang kita tahu tentang
kebenaran, lebih baik dan lebih baik lagi. Bukan berapa
banyak saudara membaca isi Alkitab tetapi berapa banyak
saudara menghidupkann apa yang diketahui tentyang alkitab.
Mari berusaha hidup disenangi orang lain terlebih Tuhan.
Page 17
Edisi 307 – 12 September 2014
TANDA PENGHARGAAN KLUB REMAJA
TUJUAN
Sementara dasar kegiatan pathfinder/remaja adalah dibentuk
untuk menolong anak-anak muda untuk menghargai nilai-nilai
keikutsertaan dalam grup, juga tidak boleh dilupakan bahwa
ada bagian untuk pengembangan anak-anak muda ini secara
pribadi. Bagian yang besar dari klub remaja/pathfinder adalah
aktifitas grup. Adalah sangat vital dalam mempelajari seni dari
kerjasama, yang adalah bahan-bahan penting dalam
pembentukan keseimbangan keKristenan yang baik.
Tanda-tanda penghargaan telah dikembangkan untuk mengenali
prestasi secara individu untuk periode satu tahun. Sementara di
kelas ada tanda pelantikan dan prestasi, tanda-tanda
penghargaan harus diberikan hanya kepada mereka yang
mencapai standar yang tinggi dari efisiensi klub
remaja/pathfinder seperi yang telah digariskan dalam kriteria.
PROSES PEMILIHAN
Hinga penutupan dari satu tahun
kegiatan klub
remaja/pathfinder, Komite Executive klub remaja/pathfinder
bertindak sebagai grup penyeleksi di klub mereka. Komite ini
akan membandingkan data prestasi dari masing-masing anggota
klub dengan kriterianya untuk menilai siapa diantara klub yang
mampu menerima penghargaan ini.
KRITERIA
Kriteria berikut ini harus diterapkan oleh Komite Executive
klub remaja/pathfinder ketika memutuskan apakah seorang
anggota berhak atas penghargaan tersebut:
1. Anggota yang aktif dari klub remaja/pathfinder dan telah
menjadi anggota selama dua tahun atau lebih
Bejana Advent Indonesia Timur
Lanjutan…..
2. Sebagai contoh dalam pemakain atribut seragam, tepat
waktu dalam setiap rapat, dan bertindak aktif sebagai
pemimpin di regunya
3. Percaya dan menghidupkan perjanjian dan peraturan klub
remaja/pathfinder. Memperagakan kesetiaan kepada citacita klub remaja dan memegangnya sebagai sesuatu yang
suci.
4. Mau menerima tanggung jawab yang diberikan dan
menunjukkan
inisiatif
dan
kepemimpinan
dan
menjalankannya dalam cara yang sederhana atau dengan
usaha secara grup.
5. Memperbaiki peralatan pribadi dalam kondisi terbaik yang
memungkinkan
6. Menghubungkan semua pertandingan dan seluruh kelompok
dalam cara kristen yang benar.
7. Menyelesaikan kelas klub remaja/pathfinder setiap tahun
dan sebagai tambahan, menmperolehi tanda-tanda
kepahaman.
KAPAN DAN OLEH SIAPA TANDA PENGHARGAAN
DIBERIKAN
Tanga penghargaan klub remaja/pathfinder diharapkan untuk
dilaksanakan pada acara hari Pathfinder klub remaja di gereja
dengan
tingkat-tingkat klub atau pada waktu program
pelantikan dengan meneliti pemimpinnya atau pada saat
Perkemahan remajapathfinder daerah/konferens atau fair
kepemimpinan pemuda daerah/konferens.
BAGAIMANA CARA MEMAKAINYA
Pita penghargaan diatas dipakai selama tahun-tahun adanya
penghargaan. Jika anggota itu tidak memenuhi syarat lagi,
maka penghargaan itu ditempatkan di dalam tempat inventori
untuk peringatan baggi klub remaja/pathfinder. Penghargaan ini
hanya bisa dipakai selama tahun penghargaan.
Page 18
Edisi 307 – 12 September 2014
KEGIATAN PA MINUT BITUNG
“WE LOVE, WE CARE”
Oleh : Dept. Komunikasi Distrik Minut Bitung
Salah satu kegiatan spektakuler yang telah dilakukan oleh
sekelompok orang-orang muda Distrik Minut Bitung di Jemaat
Pulisan adalah Bhakti Sosial dengan tema “We Love, We
Care”. Jemaat ini terletak di wilayah Likupang Timur,
Minahasa Utara dimana sebagian besar anggotanya
membutuhkan dorongan semangat untuk membangun gedung
gerejanya.
Dibawah bimbingan Pdt. Ruddy Frans selaku Koordinator PPA
Distrik Minahasa Utara & Kota Bitung, orang-orang muda ini
telah membentuk pantia yang terdiri dari; Ketua - Harto
Surachman, Wakil - Roger Ronga, Sekertaris - Rilliana
Tambun, Bendahara - Michelle Siby, Perlengkapan - Jabes
Haniko & Welfrits Yakobus, Kesehatan - Jeklin Pungus dan
Koordinator Lapangan - Steven Wowiling, Konsumsi - Aprilia
Sosialisa & Firginia Kamea,
Dana - Vernita Roleh,
Dokumentasi - Feily Tintingon, Transportasi - Henry Mathiu
Bejana Advent Indonesia Timur
Dengan tekat dan keyakinan yang teguh serta iman yang luar
biasa besar telah memotivasi sekelompok orang muda ini
untuk bersama-sama dengan jemaat GMAHK Pulisan mencari
Page 19
Edisi 307 – 12 September 2014
dana demi membantu mewujudkan impian mereka
menyelesaikan
pembangunan gedung gereja di jemaat
tersebut.
Kami panitia PA Distrik Minut-Bitung dan GMAHK Jemaat
Pulisan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
sponsor yang telah memberikan sebagian berkat Tuhan dengan
sukarela membantu kegiatan ini.
Puji Tuhan, banyak simpatisan yang tergerak hatinya
mendonasikan sebagian uang mereka disalurkan melalui orangorang muda ini sehingga mulai hari minggu 7 September 2014
mereka dapat memulai kegiatan pembangunan bersama-sama
dengan anggota jemaat setempat.
Kita doakan supaya orang-orang muda di Distrik yang baru ini
tetap bersemangat untuk turut berpartisipasi membantu
menyelesaikan pekerjaan Tuhan.
Pekerjaan sudah dimulai walaupun dananya belum cukup tapi
seluruh anggota jemaat begitu bersemangat menyambut
kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang muda ini. Kegiatan
ini selain dipimpin langsung oleh PA Distrik Minut Bitung
yang ditunjang sepenuhnya oleh PA Kota Bitung dan PA Kab.
Minut, juga beberapa tua-tua dari jemaat sekitar Minut telah
berkumpul untuk menyelesaikan tahap pertama dari dua tahap
pembangunan yang menjadi tujuan panitia Bhakti Sosial.
Peresmian Gereja Advent Depok
Oleh Walikota NurMahmudi Ismail
Oleh : Pdt. A. Daymbani
Puji Tuhan, pada hari Minggu, 7 September 2014, Bpk.
Nurmahmudi Ismail, wali kota Depok telah meresmikan
Gedung Gereja Getsemani Depok Jaya. Dalam peresmian ini
turut hadir mendampingi Wali kota adalah sebagian unsur
Muspida, diantaranya adalah Dandim 0508, Bpk. Letkol
Yusroni, Kapolsek Bpk. Purwadi, Danramil, Bpk. Choiril
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 20
Edisi 307 – 12 September 2014
Anam, Ibu Linda, Camat Pancoran Mas, Lurah Depok, Bpk.
Deni dan juga yang mewakili FKUB serta Departen Agama
Kota Depok. Sementara itu dari Jajaran Konferens, hadir dan
turut memberikan khotbah dan kata sambutan adalah Ketua
Konferns, Pdt. R. Hutapea yang sekaligus akan memimpin
penahbisan Gedung Gereja Getsemani Depok Jaya. Pdt.
Hutapea didampingi oleh beberapa pimpinan departemen dan
para isteri. Turut hadir dalam acara peresmian dan penahbisan
ini adalah Para Gembala yang pernah melayani jemaat ini dan
juga para gembala yang melayani di Wilayah 11 bersama para
penatua dan anggota jemaat di wilayah 11. Dalam kesempatan
ini Wali kota bersama Ketua Konferens menanda tangani
Prasasti presmian Gereja.
Kita berharap semoga melalui existensi Jemaat Getsemani
Depok Jaya di Depok dapat menjadi mercusuar bagi terang
kebenaran di Depok dan sekitarnya. Selamat untuk jemaat
Getsemani Depok Jaya. Tuhan memberkati dalam pelayanan.
Dibutuhkan TSPM di Papua
Salah satu jemaat di Papua mencari TSPM untuk dapat
melayani di Desa Banti I, seseorang yang penuh dedikasi dan
tanggung jawab khususnya melayani di daerah terpencil dengan
beban dan tantangan pelayanan yang sangat tinggi. Adapun
pelayanan yang dibutuhkan adalah menolong masyarakat Banti
1: anak-anak dan orang dewasa dalam belajar, menulis dan
belajar Alkitab. Dibutuhkan seorang pria, masih single dan
kontrak pelayanan selama satu tahun.
Melayani anak-anak dan orang dewasa: membaca, menulis dan
belajar Alkitab
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi Arlin
Silamba di email [email protected] atau No. HP
081321614779 dan Pdt Melky Sakul di email
[email protected] No. HP 081344873566
BERITA SINGKAT
Setelah menanda tangani Prasasti, Bpk wali kota memberikan
sambutannya yang berisi 7 amanah, dalam peresmian ini.
Dalam sambutannya beliau menyinggung bagaimana
pemerintah
depok
berkomitmen
untuk
memberikan
perlindungan kepada setiap pemeluk agama yang berada di
wilayah depok termasuk jemaat GMAHK di Depok. Dalam
sambutannya juga beliau menyampaikan bahwa angka indeks
pembangunan manusia yang cukup tinggi yaitu 80,02 dari skala
100 menempatkan Kota Depok pada urutan ke 74 di seluruh
dunia, berdekataan dengan negara Malaysia secara angka index
pembangunan manusia.
Beliau juga menghimbau agar warga Advent turut bersamasama memelihara dan membangun kota Depok baik secara fisik
melalui pembayar pajak maupun pembangunan mental dan
rohani warga Depok. Setelah beramah tamah sejenak Bpk.
Nurmahmudi melanjutkan perjalanan dinasnya.
Bejana Advent Indonesia Timur
Ulang Tahun
Mengucapkan Selamat Ulang Tahun bagi Tim BAIT yang
berulang Tahun di bulan September ini, di antaranya :
Pdt. Bryan Sumendap – 4 September
Govert Waramori – 10 September
Stenly Keles – 12 September
Pdt. Stephen Salainti – 16 September
Caddy Malonda – 20 September
Tuhan memberkati selalu dengan berlimpah dan tetap semangat
dalam pelayanan.
HRD
Page 21
Edisi 307 – 12 September 2014
KAMI
Isi dari buku Ayub merupakan pembahasan mengenai iman.
Setiap orang yang menghadapi pencobaan yang sulit, kemudian
merasakan pencobaan itu melampaui kekuatan imannya dan
dapat meragukan kasih Allah kepada manusia, sangat perlu
untuk membaca dan mempelajari buku ini. Ayub sangat kaya
pada masa itu, mempunyai sepuluh anak dan banyak hamba.
Mungkin kalau zaman ini Ayub adalah seorang millioner. Ia
telah memperoleh kekayaannya dengan jujur sehingga Ayub di
sebut tak bercela dan saleh. Penyerahan dirinya kepada Tuhan
yang dinyatakan bahwa ia takut akan Tuhan dan menjauhkan
diri dari kejahatan. Ke tujuh anaknya bergiliran mengadakan
pesta untuk seluruh keluarga. Jika setiap anak mengadakan
pesta sekali setahun, itu berarti setiap anak mengadakan pesta
setiap tujuh minggu. Setelah selesai bergiliran mengadakan
pesta, bapanya akan bangun pagi-pagi dan memotong sepuluh
hewan dan mempersembahkan korban bakaran bagi ketujuh
anak laki-laki dan tiga anak perempuannya. Ayub
mengungkapkan perhatiannya demi keselamatan anak-anaknya.
“Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub
memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan
harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan
korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab
pikirnya: “Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah
mengutuki Allah di dalam hati.” Demikian dilakukan Ayub
senantiasa.”(ayub 1:5)
Acara persembahan korban secara teratur bagi anak-anaknya
tidak memberikan sesuatu untuk keselamatan mereka. Tidak ada
korban atau apa saja untuk membeli keselamatan. Tetapi
perhatian Ayub sebagai bapa sangat memperhatikan kerohanian
anak-anaknya. Seharusnya anak-anaknya menjadi sadar akan
pentingnya menurut dan percaya kepada Tuhan. Anak-anak
yang suka melawan boleh jadi tidak menyukainya, akan tetapi
roh kekristenan yang teguh dari seorang bapa yang baik dan
mengasihi akan membuat suatu kesan yang dalam bagi mereka.
Lebih jauh, doa yang tak putus-putusnya bagi anaknya akan
menambah kasih dari orang tua.
Redaksi
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 22
Download