Edisi 307 – 12 September 2014 Page 1 Edisi 307 – 12 September 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Kejujuran Kita Baik-Baik & Sehat-Sehat Pemeran Pembantu Saya Suka Kristus Anda Prinsip-Prinsip Penatalayanan Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Tulisan Roh Nubuat Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda Karundeng Tumbel Medan Hartoyo Tismail Cerita Untuk Anak Hari Kerja Keras & Pencobaan Busur Allah Pathfinder Pedoman Administrative PA Remaja Palakat - Berita Page 2 Edisi 307 – 12 September 2014 Kejujuran Kita Sejak manusia jatuh dalam dosa, ketidak jujuran layaknya bumbu penyedap yang selalu ada di setiap menu kehidupan. Dengan alasan malu, takut, bahkan demi kebaikan, acap kali kita berkompromi dan berbohong. Slogan: "orang jujur akan hancur" secara tidak sadar mungkin kita yakini sebagai prinsip yang sudah melekat di tengah keseharian kita di masyarakat. Jika kita menyimak sepenggal kisah Abraham, kita pun mendapati aspek ketidak jujuran dalam dirinya. Dengan alasan takut dibunuh oleh Abimelekh, ia berdusta, mengatakan bahwa Sara ialah saudaranyabukan istrinya. Tuhan Yesus, dalam Matius 5:37 memberikan penegasan mengenai bagaimana kita mesti bertindak jujur. Dia berkata bahwa kita mesti tegas, tidak kompromistis pada apa pun, sebab "... apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat." Dengan kata lain, sekecil apa pun ketidak jujuran, yang disebut dusta tetaplah dusta; dan itu adalah dosa, apa pun alasannya. Setiap kita tentu pernah tidak jujur. Celakanya, sekali kita tidak jujur, akan diikuti oleh ketidak jujuran kedua, ketiga, dan seterusnya. Akibatnya, kita terperosok makin dalam di jurang kebohongan yang kita ciptakan sendiri. Bertobat, mohon pengampunan dan pertolongan Tuhan untuk lepas dari jerat itu. Jika diperhadapkan pada keseharian, memang tidak mudah menjalankannya. Ada risiko diabaikan, dijauhi, bahkan dimusuhi orang lain ketika kita tampil jujur di tengah dunia yang tidak jujur. Namun, Tuhan disenangkan dengan kejujuran kita. Vanda Karundeng Tumbel Redaksi BAIT Page 3 Edisi 307 – 12 September 2014 K eadaan sehat dan baik-baik adalah dambaan semua orang. Keadaan ini menggambarkan keadaan orang yang merdeka. Bebas dari penyakit yang merongrong tubuh manusia dan juga tekanan dari luar yang dapat mempengaruhi kebebasan seseorang. Mungkin saja seseorang itu mempunyai tubuh yang sehat tapi maaf, bila dia lagi kena cekal atau jadi penghuni penjara maka keberadaannya dibawah tekanan. Dia bukan berada dalam keadaan baik-baik. ‘Semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja …’, ungkapan yang sering kita sampaikan ataupun biasa kita dengar dari orang lain yang mengutip salam Rasul Johanes, 1 Joh 3:2. Benar, tetap sehat atau menjadi sehat adalah dambaan semua orang walau kadang makna sehat jadi lebih terasa dan dibutuhkan bila sudah menderita sakit. Memang ketika indikator umum seperti menjanjikan: Makan masih berselera, tidak ada keluhan yang mengganggu, tekanan darah normal, berat badan berimbang tinggi, buang air teratur, semuanya lancar maka siapa peduli memeriksa kesehatan? Malah keadaan seperti ini menjadi kebanggaan yang disampaisampaikan “Dari dulu saya jarang sakit, saya hampir tidak pernah ke dokter apalagi nginap di Rumah Sakit”. Kalimat yang sering kita dengar, tapi ternyata pemeriksaan itu dilakukan tahun yang lalu. Padahal dengan meningkatnya umur, perubahan dapat terjadi setiap saat. Sehat di bulan kemarin bukan berarti sudah aman sepanjang tahun. Itu sebabnya pertimbangan menjaga dan memeriksakan kesehatan secara berkala adalah langkah bijaksana. Jangan ke dokter hanya nanti ketika sakit seperti umumnya dilalaikan banyak orang. Konsultasi dengan dokter ketika sehat justru sangat bermamfaat. Secara teratur perlu diadakan pemeriksaan kesehatan dengan mempertimbangkan faktor umur. Lebih berumur perlu lebih sering mengadakan physical check-up. Menunggu sampai dua tahun baru memeriksakan kesehatan mungkin sudah kelamaan. Selanjutnya perlu pro-aktif terhadap hasil pemeriksaan laboratory dengan tidak mempersalahkan kehidupan diwaktu lalu. Tapi mengambil langkah tanggung jawab mengatasi keadaan dan dan membuat perubahan menuju sehat. Hal yang berhubungan dengan soal kesehatan janganlah ditundatunda. Gejala pertama yang muncul perlu disikapi secara serius. Lebih dini suatu penyakit terdeteksi akan lebih mudah mengatasinya, malah mencegah lebih baik daripada mengobati. Semuanya terpulang juga kepada diri masing-masing. Terlepas dari hal-hal diluar kontrol manusia, gaya hidup seseorang yang Page 4 Edisi 307 – 12 September 2014 berpusat pada ‘menahan diri’ mengambil peran yang sangat biking, swimming akan meningkatkan good cholesterol serta besar. mengurangi resiko heart disease serta menjadikan tubuh lebih bugar. Mengenai soal makanan, apa masih gemar fast food, Sadar maupun tidak, banyak orang menggali kuburan sendiri ayam goreng, coto makasar serta makanan berlabur minyak/fat dengan sendok dan garpu ‘apa dibeta itu diboko - santap saja lainnya?. Memang enak makanan berlemak, bergaram dan apa yang terhidang’. Karena makanan enak ditunjang suasana bergula tapi jika lepas kontrol resikonya berat. Makan gembira - ah pinjam hari dulu lalu makanan dikomsumsi tanpa secukupnya tidaklah dihitung dari jumlah piring. Juga bukan perhitungan kadar lemak, kadar garam, kadar gula dan takaran dilihat dari sudah keringat atau tidak ketika makan - dibeberapa yang moderate. orang makannya berkeringat tapi kerjanya tidak. Ujar bijaksana soal jumlah makanan yang dikomsumsi mengatakan ‘makanlah Adalah benar ungkapan yang mengatakan ‘tetap prima dan sehat bukan untuk kenyang tapi supaya tidak lapar’. Hal ini benar, toh di 40 tahun pertama dalam kehidupan menjadi modal kesehatan kehidupan kita bukanlah untuk makan tapi makan supaya hidup. pada paruh kedua 40 tahun berikutnya’. Kenapa? Boleh jadi Ungkapan lainnya menjadi warning untuk menurunkan berat anda tidak sakit sampai umur empat puluhan tetapi setelah itu badan ‘lebih pendek ikat pinggang akan lebih panjang umur, adalah masa penuaian. Karena kolestrol jelek telah menumpuk, lebih panjang ikat pinggang lebih pendek umurnya’. triglycerides terakumulasi melewati ambang, blood pressure lepas control naik turun seperti yoyo yang semuanya ini sangat Bila kendali selera masih sering bobol, ingat bahwa makanan membahayakan tubuh secara tiba-tiba (50% kematian, coronary lezat itu penipu adanya. Kalau nafsu besar untuk makan masih artery disease adalah berhubungan dengan high blood menggelora, air liur mondar mandir kesana kemari melihat ice cholesterol). Belum lagi ‘pabrik gula’ ditubuh yang tidak mau cream juga ayam minang, ikan mas woku diwoka, apa boleh kompromi. Semua ini umumnya adalah ‘alhasil’ dari selera buat, ambil pisau taruh dileher seperti yang dinasihatkan buku makan yang diumbar dan menyepelekan pertarakan. Bila hidup Amsal 23:2,3. teratur, makanan dikontrol dan dekat dengan Tuhan maka melampaui umur 80 an tahun bukanlah suatu ilusi. Memeriksa kesehatan secara berkala, mengkomsumsi makanan sehat sesuai kebutuhan, olahraga secukupnya, minum air yang Ibarat mobil, memasuki usia pertengahan roda kecepatan perlu diperlukan dll ditambah dengan kedekatan dengan Tuhan disesuaikan dengan hati-hati. Ambil yang mudah saja untuk kiranya menjadikan kita sehat dan berbahagia. *** dilakukan, 30 minutes regular aerobic berupa walking, jogging, . Bejana Advent Indonesia Timur Page 5 Edisi 307 – 12 September 2014 Oleh : Tim Redaksi D i etiap tahun semua insan perfilman akan menunggu acara pemberian hadiah bagi mereka yang telah menampilkan peranan terbaik dalam film. Pada acara seperti ini, yang selalu di nantikan adalah siapa yang akan mendapatkan penghargaan terbaik untuk pemeran utama, baik aktor ataupun aktris. Walaupun ada pula penghargaan bagi pemeran pembantu tapi mereka tidak menjadi fokus utama di acara ini. Dan begitulah tradisinya. Banyak orang yang tidak mengenalnya secara jelas karena selain catatan tentang dirinya sedikit, juga peran yang dia jalankan terlalu singkat dan sangat sederhana. Sering ketika peristiwa disaat orang ini hidup diceritakan kembali, maka fokusnya justru bukan kepadanya tetapi pada sosok yang lain. Dia hanya menjalankan apa yang biasa disebut dalam dunia perfilman “peran pembantu” sehingga wajar-wajar saja bila ia tidak populer. Orang ini adalah, “....Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus” (Mat 1:16). Mendengar nama ini, maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah peristiwa kelahiran Yesus dimana Yesus jadi central dari kisah ini ataupun Maria yang mendapatkan peran lebih banyak darinya, bahkan untuk menjelaskan dirinya, Alkitab harus memberikan tambahan nama istrinya. Ini sesuatu yang tidak lazim di jaman itu karena biasanya seorang istri justru dikenal melalui suaminya bukan sebaliknya. Hanya kurang lebih delapan peristiwa saja yang dicatat Alkitab untuk mengingat dia. Pertama, pada waktu menyebutkan silsilah Yesus (Mat 1:16). Kedua, saat Roh kudus menyatakan Bejana Advent Indonesia Timur rencana Allah melalui dirinya dan Maria (Mat 1:20-24). Ketiga, saat Yusuf dan Maria akan mengikuti sensus penduduk di Nazareth (Luk 2:4,5). Keempat, kelahiran Yesus (Luk 2, Mat 1) Kelima, saat membawa bayi Yesus ke kaabah untuk disunat (Luk 2:21-39). Keenam, ketika malaikat Tuhan menyuruh untuk membawa keluarganya menyingkir ke Mesir (Mat 1:13,14). Ketujuh, saat malaikat Tuhan menyuruh dia dan keluarganya kembali ke Israel dan akhirnya menetap di Galilea (Mat 1:19-23)., dan yang kedelapan dan terakhir, ketika Yesus telah berusia 12 tahun, Yusuf bersama istrinya ke kaabah bersama Yesus (Luk 2:41-51). Sesudah itu tidak lagi disebutkan nama Yusuf. Oleh beberapa komentator Alkitab memberikan asumsi bahwa setelah itu, Yusuf telah meninggal. Dengan demikian durasi pelayanannya kurang lebih 12 atau 13 tahun saja namun hanya menjalani peran yang nampaknya kecil-kecil saja dan sederhana. Wajar saja kalau banyak orang tidak terlalu menganggapnya sebagai bagian yang penting dalam Injil. Bilamana natal tiba maka selalu yang terlihat lebih populer adalah, Maria, gembala-gembala, orang majus, selain Yesus sebagai tokoh sentral. Bahkan peranan Santa Clause, Pit Hitam, ataupun pohon natal dan hiasan natal lainnya lebih menonjol, sementara Yusuf hampir terabaikan. Jarang orang mengenangnya. Bila menyebutkan nama Yusuf, maka orang akan lebih mudah mengingat tokoh Yusuf anak Yakub dalam PL atau bahkan tetangga kita, Yusuf Kalengkongan, teman kita atau Yusuf bin Sanusi di Sinetron atau orang lainnya daripada Yusuf, ayah Yesus dan suami dari Maria itu. Benar-benar hanya memerankan “Peran Pembantu”, sehingga layak untuk dilupakan. Page 6 Edisi 307 – 12 September 2014 Namun sesungguhnya begitu banyak hal yang perlu disimak dari seorang Yusuf, tukang kayu dari Nazareth itu. Sebelum kita lebih jauh, perlu kita merenungkan akan hal ini dahulu yaitu, “tidak pernah Allah memilih seseorang tanpa mengetahui pribadinya secara keseluruhan dan tanpa memiliki alasan untuk memilihnya menjadi alatNya”. Tanyakan pada diri anda, mengapa Dia memilih Yakub yang menipu itu daripada Esau? Mengapa Dia memilih Daud bukannya saudara-saudaranya yang jauh lebih tua dan lebih berpengalaman? Mengapa Dia memilih Musa yang sudah di usia uzur dan sepuh daripada yang lain yang jauh lebih muda? Mengapa Dia memilih murid-murid dari kalangan bawah dan tidak terpelajar dari pada yang lainnya? Mengapa dia memilih Ellen G White yang tidak cukup berpendidikan daripada yang lainnya? Dan masih banyak lagi kasus yang dapat kita tanyakan namun ingatlah bahwa Allah pasti memiliki alasan untuk itu. Bisa dibayangkan ketika seorang Yusuf yang bakal menjadi ayah Seorang Juru Selamat dengan kepribadian seperti Saul, yang tidak suka menurut, atau Harun yang tidak punya Prinsip, atau Petrus yang emosional, atau Yunus yang tidak mau mengambil resiko, atau Salomo yang playboy, atau Abraham yang kadang-kadang suka berdusta demi menyelamatkan diri, atau Yudas yang mata duitan. Skenario kelahiran Yesus pasti berubah dan injil akan memiliki warna yang berbeda. Dari sekian banyak pria yang ada pada saat itu, Yusuf-lah yang terpilih dalam menjalankan peran itu dan yang lain tereleminasi. Allah pasti memiliki alasan untuk itu. Mari kita kembali pada setiap episode yang ada dalam injil tentang Yusuf. Yusuf terlihat seorang yang sangat penurut, perhatikan ini, ketika dia hampir memutuskan hubungannya dengan Maria, Allah menyuruhnya untuk mengambil Maria sebagai istrinya, mestinya dia bisa menolak dan itu haknya, dia bisa memilih wanita lain, tapi dia tidak melakukannya. Ketika Allah menyuruh dia membawa keluarganya ke Mesir, dia bisa mengajukan tempat lainnya sebagai alternatif atau bahkan menolak sama sekali perintah itu, dengan alasan, bagaimana dengan usaha pertukangannya dan bisnis lainnya? Tapi dia tidak melakukannya. Setelah sekian waktu di Mesir, Allah menyuruh dia kembali pulang ke Israel, dia bisa menolaknya dengan alasan dia sudah betah di Mesir atau usaha bisnisnya mulai maju di Mesir, kembali lagi ke Israel berarti mulai lagi dari awal, dia bisa menolaknya, tapi dia tidak melakukannya. Uniknya setiap kali Allah ingin menyampaikan rencananya kepada keluarga ini selalu melalui Yusuf dan bukannya Maria. Ada sebuah anak kalimat yang tercatat dalam Mat 1:24, “... Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya”. Ini menarik untuk dipikirkan. Tidak banyak orang yang memiliki karakter penurut seperti Yusuf. Allah tentu memiliki alasan memilih Yusuf dalam peranannya itu. tahun kesempatan baginya untuk menjadi figur yang dominan, tapi tidak dilakukannya. Petrus hanya 3,5 tahun bersama Yesus tapi dia bisa mendominasi kisah-kisah dalam injil sementara Yusuf berbeda. Satu hal yang perlu juga diperhatikan bahwa terkadang seorang anak belajar tentang Allah itu adalah Bapa yang baik bagi anaknya melalui figur ayahnya yang begitu sabar, begitu lembut, begitu pengertian, tulus, bertanggung jawab terhadap anak-anak dan mencintai anaknya. Padanyalah pertama kali seorang anak mengenal figur Allah itu. Yusuf berhasil menjalannya peran ini bagi Yesus dimasa kecilnya. Terlepas dari peranan Maria sebagai ibunya, Yesus belajar banyak hal tentang Allah juga dari Yusuf. Yusuf adalah ayah yang tekun pada ajaran agamanya dengan mematuhi tradisi agama, sunat, datang ke kaabah, dan ini mempengaruhi anaknya. Anak belajar dan setia pada gereja melalui melihat teladan orang tuanya. Allah tentu memiliki alasan memilih Yusuf dalam peranannya itu. Pada akhirnya kita melihat Yusuf adalah pribadi yang sangat penurut pada Allah, tidak pernah menolak perintah Allah. Segala alasan dan pertimbangan pribadi ditinggalkannya demi mengikuti apa yang Allah inginkan, low profile, bertanggung jawab pada keluarga, setia baik kepada keluarganya juga kepada agamanya. Pribadi yang benar-benar cocok pada perannya dan sesuai dengan skenario Allah. Allah tahu itu sehingga Allah memilihnya sebagai Suami dari Maria dan ayah bagi Yesus, Juru Selamat kita. Seorang yang benar-benar menghidupkan prinsip, “hidup adalah perbuatan”, “action speak louder than words”, “sedikit bicara tetapi banyak berbuat” dan bukan “no action, talk only”. Andaikan setiap orang menuruti Sabat tanpa argumen, tanpa pertimbangan, hanya menurut? Andaikan setiap Sabat gereja dipenuhi dengan orang-orang seperti tipe Yusuf? *** Sepanjang kisah tentang Yesus pada masa kecilnya yang diceritakan dalam injil tidak terlihat Yusuf mengambil peranan yang mendominasi kisah ini. Padahal ada kurang lebih 12 Bejana Advent Indonesia Timur Page 7 Edisi 307 – 12 September 2014 Artikel Rohani Doktrin Tritunggal Oleh Pdt. Kalvein R. Mongkau Sebuah Prinsip Penafsiran Apa saja kasusnya, satu hal yang tak dapat dilupakan adalah bahwa berlawanan dengan pernyataan di buku di atas, buku The Spirit of Prophecy serta Patriarchs and Prophets aa sejumlah bagian dari pasal-pasal dari kedua buku ini yang Ia tekankan bahwa Kristus sama dengan Bapa sejak permulaan, 1 dan bahwa ia adalah Allah secara mendasar di dalam pengertian yang tertinggi. 2 Saat kasus dengan ayat-ayat yang membingungkan, adalah perlu memperjelas perikop-perikop yang berarti ganda tersebut melalui mebaca pernyataan-pernyataan Ellen G. White seputar topik. Seperti yang dapat dilihat di bawah ini, selama tahun 1890an beberapa pernyataan itu berasal dari pena Ellen White yang secara jelas menyokong pengajaran konsep Allah Tritunggal. Ada sjuga perobahan pengertian terhadap keAllahan di dalam berbagai tulisan dari para penulis Advent lain saat berjalannya abad ke-19. Menjelang kira-kpira tahun 1880an gagasan terhadap Kristus ssebagai makhluk ciptaan berangsur-angsur hilang dan konsep Kristus sebagai “AnakTunggal Allah,” menjadi kedudukan yang standar. Kata “AnakTuggal” diambil secara harafiah yang berarti bahwa Kristus pada poin yang sama di dalam kekekalan diolah dari Bapa, dan oleh karena itu Ia tunduk kepada Bapa. menunjuk kepada doktrin-doktrin Alkitab, penggenapan nubuatan-nubuatan dan aspek-aspek yang lain dari ajaranajaran GMAHK3 Pamflet yang bernomor 90 diberi judul, “The Bible Doctrine of the Trinity” (Doktrin Tritunggal dari Alkitab). Maknanya adalah fakta menunjukkan bahwa sang penulis pamflet itu, yakni Samuel Spear, bukanlah seorang Advent. Pamflet tersebut dicetak ulang dari sebuah artikel dari The New York Independent tanggal bulan Nopember 1889.4 Sementara mengajarkan doktrin-doktrin “Allah yang Esa yang menjelma dan bertindak di dalam tiga pribadi,” 5 Spear bersikeras pada poin ketertundukan kekal dari Anak Allah kepada Bapa.” Kedudukan Kristus seperti yang dinyatakan didalam Alkitab ia berkata, “tidak dijelaskan dengan cukup oleh merujukkan itu secara langsung kepada kemanusiaan Kristus. . . .Ketertundukkan-Nya memperluas keilahian-Nya sebagaimana kemanusiaan-Nya.”6 Walaupun pamfletnya secara pasti aalah sebuah perbaikan pada kedudukankedukukan sebelumnya, itu masih jatuh kepada gambaran yang benar dari Trintunggal. Walaupun demikian, fakta bahwa itu dicetak oleh Pacific Press menunjukan bahwa konsep Tritunggal yang adalah permulan untuk diterima oleh gereja. Pemecahan masalahnya tiba dengan penerbitannya artikel Ellen G. White berjudul, “Christ the Life-giver” (Kristus Sang Pemberi Kehidupan) di dalam majalah Signs of the Times tahun 1897,7 dan buku berjudul The Desire of Ages tahun1898. Dalam artikel “Christ the Life-giver” seudah mengutip Yohanes 10:18 “Tidak seorangpun mengambilnya (kehidupan) dari pada-Ku,” ia berkata , “Di dalam Dia ada kehidupan, yang asli, tidak dipinjamkan, tidak diturunkan.”8 Dalam Desire of Ages pada pasal berjudul, “The Light of Life” ia mengutip jawaban Yesus kepada orang-orang Yahudi dalam Yohanes 8:58: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Lau ia berkomentar, “Kesunyian melanda melanda kerumunan besar. Nama Allah yang pernah diberikan kepada Musa untuk mengungkapkan gagasan hadirat yang kekal, sudah menuntut milik-Nya sendiri oleh Rabi Galilea. Ia mengumumkan Diri-Nya Sendiri untuk menjadi Oknum Yang hadir Sendiri,” Ia yang sudah berjanji kepada Israel “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaumkaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” Micah 5:2 margin. 9 (pp. 469470). Satu Masa Peralihan Rujukkan psositif pertama kepada Trituggal di dalam literatur Advent muncul didalam seri buku berjudul the Bible Students’ Library (Perpustakaan Pelajar Alkitab) di tahun 1892. The Bible Students’ Library adalah “satu seri pamflet, yang dirancang untuk umum, bersisikan karangan essei ringkas yang 1 Fundamentals of Education, 536; Counsels To Parents, Teachers, and Students, 113; Letter 64, 1909 (Mind, Character, and Personality, 1:352). 2 Selected Messages, 1:247. Bejana Advent Indonesia Timur 3 Seventh-day Adventist Encyclopedia, s.v. “Bible Students’ Library.” 4 This pamphlet is reproduced in M. L. Andreasen, The Book of Hebrews (Review and Herald, 1948), 115-124. 5 Samuel Spear, “The Bible Doctrine of the Trinity,” New York Independent (November 14,1889), 9. 6 20 Ibid., 7. 7 Signs of the Times, April 8, 1897. 8 Dikutip dalam Selected Messages, 1:296. 9 23 The Desire of Ages, 469-470. Page 8 Edisi 307 – 12 September 2014 Beberapa halaman selanjutnya di dalam buku itu, kuhusnya pada pasal berjudul “Lazarus, bangunlah”kembali ia mengulangi pernyataannya sejak tahun 1897, “Dia ada kehidupan, yang asli, tidak dipinjamkan, tidak diturunkan.” 10 Pernyataan-pernyataan ini secara jelas menjelaskan Kristus sebagai Allah di dalam pengertian yang tertinggi. Ia diturunkan dari Bapa seperti yang kebanykan orang-orng Advent pecayai sejak masa itu, bahkan keilahian-Nya tidak dicurahkan ke atasNya. Ia adalah Okum Yang Maha Hadir Sendiri, sama dengan Bapa di setiap hal. Sebenarnya Ellen G, White sudah banyak mengatakan tentang hal itu di tahun 1887, “Ia adalah sama dengan Allah, tak terbatas dan Maha Kuasa. . . Ia adalah Anak yang Maha Hadir Sendiri secara Kekal. 11 Selain pernyatan-pernyataan yang jelas dari pena Ellen G. White, itu telah memakan waktu bertahun-tahun sebelumnya kebenaran ini diterima oleh gereja secara luas. Bukan hanya Uriah Smith, sang editor dari majalah Review and Herald, yang percaya hingga kematiannya di tahun 1903 bahwa Kristus memiliki permulaan, tetapi selama beberapa decade pertama dari akhir abad ke-18 itu banyak yang berpegang pada pandangan ini bahwa di dalam beberapa cara Kristus keluar atau berasal dari Bapa, yakni bahwa Ia memiliki sebuah permulaan, dan oleh karena itu ia lebih rendah dari Dia. Selam Konferensi Alkitab tahun tahun 1919, contohnya Tuan W. W. Prescott telah membuat sebuah presentasi yang mengangkat topik dengan judul “The Person of Christ” (Pribadi Kristus). Pada diskusi berikutnya mengangkat pertanyaan tentang Trinitas. L. L. Caviness menyuarakan keprihatiannya dan berkata, saya tidak dapat percaya bahwa 2 pribadi dari keAllahan adalah sama, Bapa, dan Anak, yaitu bahwa yang Esa adalah Bapa dan yang lainya adalah Anak, dan bahwa mereka boleh menjadi sama baiknya pada seputaran jalan yang lain.. . . Did lam bedoa ia (Kristus) berkata bahwa adalahekrinduan-Nya supaya murid-murid boleh melihat kemuliaan-Nya yang Ia miliki dengan Bapa, dan yang Bapa sudah berikan kepada Dia. Itu bukanlah sesuatu yangIa miliki sepanjang masa kekekalan, tetapi Bapa punya beberapa waktu yang diberikan kepada-Nya kemuliaan Allah, tetapi ia adalah Anak Ilahi. Saya tak dapat menjelaskan lebih lanjut, tetapi saya tidk dapat percaya apa yang disebut doktrin Trinitarian (Ketritunggalan) dari tiga oknum yang selalu ada (eksis).12 Elder Prescott kemudian mengemukakan pertanyaan ini, “Dapatkah kita percaya didalam keilahian Kristus tanpa mempercayai kekekalan Kristus?” Beberapa oang yang hadir kemudian menjawab, “ya.” W. T. Knox menyarankan bahwa Kristus adalah Anak Allah yang Kekal di dalam pengertian yang sama bahwa Lewi adalah berada di dalam daging pinggang Abraham. Ia berkata, “pernah di suatu waktu di dalam satu cara kita tidak dapat memahami maupun masa yang kita tidak dapat pahami, ketika oleh perkerjaan misteri Allah Anak yang dilepaskan dari dada Bapa-Nya, dan menjadi sebuah eksistensi yang terpisah....”13 Diskusi ini menunjukkan bahwa 20 tahun kemudian, Elen G. White secara jelas mengangkat mengenai keilahian yang kekal dari Kristus dan kesamaan yang mutlak dengan Bapa, di banyak gereja masih berpegang pada gagasan bahwa Kristus, walaupun ilahi, memiliki permulaan. Pernyataan Kepercayaan-Kepercayaan Fundamenal Tahun 1931 Di tahun 1930, para administrator di Afrika memohon General Conference mencakupkan “satu pernyataan” di dalam year Book akan apa yang dipercayai oleh GMAHK. “Pernyataan tersebut” mereka katakan, adalah”hendak menolong para pegawai pemerintah dan yang lainnya kepada pemahaman yang lebih baik.”14 Sebuah komite terdiri atas 4 orang (M. E. Kern, E. R. Palmer, C. H. Watson, F. M. Wilcox) yang ditentukan untuk menyusun satu pernyataan. Mereka memproduksi 22 poin pernyatan di tahun 1931 yang dicetak di Adventist Yearbook. Kepercayaan fundamental nomor 3 dan 4 menyatakan: Bahwa ke-Allahan atau Trinitas, terdiri atas Bapa kekal, pribadi, oknum rohani, maha kuasa, maha hadir, maha tahu, tidak terbatas di dalam hikmat dan kasih; Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah dari Bapa Kekal melaui siapa segala benda diciptakan dan melaui siapa keselamatan dari umat tebusan akan disempurnakan; Roh Kudus, pribadi yang ketiga dari Ke-Allahan, kuasa Agung yangmebaharui di dalam penebusan (Matius 29:19). Bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar Allah, yangsama kodrat dan sari pati-Nya dengan Bapa kekal. Sementara Ia mempertahankan kodrat ilahi-Nya, Ia mengambil ke atas Diri-Nya kodrat manusia, hidup di atas bumi sebagai manusia, diteladankan di dalam kehidupanNya sebagai sang Teladan prinsip-prinsip kebenaran kita, mebuktikan hubungan-Nya dengan Allah oleh banyak mujizat yang agung, mati demi dosa-dosa kita di atas kayu salib, dibangkitkan dari kematian,,, dan naik ke sorga kepada Bapa di mana ia pernah hidup untuk mengadakan pengantraaan bagikita (Yohanes 1:1,14; Ibr. 1:9-18; 8:1, 2; 4:14-16; 7:25.15 Pernyataan-pernyataan ini secara lengkap mengungkapkan doktrin Alkitab dari Tritunggal. Kristus dijelaskan sebagai oknum yang “benar-benar Allah,” hadir sendiri dan kekal, dan Roh Kudus diidentifikasikan sebagai oknum ke-tiga dari keAllahan. 10 13 Ibid., 64. 11 14 GC Committee Minutes, Dec. 29, 1930, p. 195. Seventh-day Adventist Yearbook, 1931. 24 Ibid., 530. Manuscript 101, 1897; Manuscript Release, 12:395. 12 1919 Bible Conference Transcripts, July 6, 1919, 57. Bejana Advent Indonesia Timur 15 Page 9 Edisi 307 – 12 September 2014 The 1980 Dallas Statement of Fundamental Beliefs Sebelum rapat General Confenrece tahun 1980 di Dallas, tekah diusulkan 27 pernyataan kepercayaan-kepercayaan yang dikirimkan ke seluruh divisi di dunia. Pada konferensi itu sendiri sebuah versi revisi, bekerja sama dengan banyak saran dari ladang berbagai ladang dari segala penjuru dunia, didiskusikan dan pada akhirnya dipungut suara sebagai sebuah ungkapan kepercayaan-kepercayaan dasar dari gereja MAHK. Kepercayaan Fundamental nomor 2 pada topik mengenai Ke-Allahan menyatakan: Ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, satu kesatuan ketiga Pribadi kekal yang hidup berdampingan. Allah Adalah baka, segala kuasa, maha tahu, di atas segalanya, maha hadir. Ia tidak terbatas dan berada di seberang pemahaman manusia, namun dapat dikenal melalui pernyataan-Nya sendiri. Ia layak untuk mendapatkan ibadah, penyembahan, dan pelayanan oleh seluruh ciptaan selama-lamanya. 16 Kepercayaan Fundemental nomor 4 pada topik “Sang Anak” mencakup frase, “Allah yang sejati selamalamanya,” Ia menjadi manusia yang sejati.”17 Dan Kepercayaan nomor 5, berjudul “Roh Kudus” mulai dengan kalimat, “Allah Roh yang kekal adalah oknum yang aktif bersama BApa dan Anak di dalam Penciptaan, Inkarnasi, dan penebusan..”18 Sehingga, di tahun 1980 pernyataan Kepercayaan-Kepercayaan Fundamental secara penuh menyokong doktrin Allah Tritunggal. bahwa hanya sesudah kematian Ellen G. White maka doktrin Trinitas memasuki gereja, dan bahwa buku-bukunya sudah dimanipulasi dan dirobah. Seperti yag sudah terlihat bahwa tidak ada bukti yang menyokong tuduhan-tuduhan ini. Sementara Trinitas adalah misteri dan tidak ada manusia fana yang sudah pernah sanggup untuk memahaminya sepenuhnya, bukti Alkitab secara jelas menunjukkan kesamaan dan eksistensi kekal yang hidup berdampingan dari tiga pribadi di dalam ke-Allahan. Sementara akal manusia tidak memahaminya, oleh iman kita dapat mempercayainya. Para perintis Advent tadinya adalah anti-Trinitarian (anti ajaran Tritunggal Allah). Di kahir tahun 1890an Ellen White menerbitkan artikel dan buku-buku di dalam mana ia membuat pernyataan-pernyataan yang kuat yang menyokong konsep Alkitab tentang Trinitas, walaupun ia tidak pernah menggunakan kata “Trinitas.” Sebab banyak orang di dalam geraja masih melawan dokrin itu, selama lebih dari 3 dasawarsa yang berselang di hadapan gereja yang secara luas telah menerima doktrin tersebut. Di tahun 1931, Yearbook Advent tahunitu berisikan sebuah pernyataan 22 kepercayaan-kepercayaan fundamental, salah satunya adalah doktrin Trinitas. Pada pernyataan 1980 KepercayaanKepercayaan Fundamental yang dibuat di Dallas lagi-lagi mengulangi pernyataan bahwa “ada satu Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, satu kesatuan dari ketiga Pribadi yang kekal yang hidup berdampingan”19 Orang-orang penganut MAHK modern yang anti-Trinitarian menngupayakan untuk memulihkan kembali warisan paa perintis gereja ini terkait dengan Trinitas. Mereka percaya 16 Seventh-day Adventists Believe ..., 16. Ibid., 36. 18 Ibid., 58. 19 Seventh-day Adventists Believe ...(Hagerstown, Idaho: Review and Herald Publishing Press Ass., 1988), hlm. 16. 17 Bejana Advent Indonesia Timur Page 10 Edisi 307 – 12 September 2014 Terjemahan Bahasa Indonesia Artikel Rohani Wah 14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Terjemahan KJV Rev 14:12 Here is the patience of the saints: here are they that keep the commandments of God, AND THE FAITH OF JESUS. OBSERVASI Mari kita cermati perbandingan kalimat terakhir dari ayat ini. 1. “yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus” MENDALAMI BERSAMA PEKABARAN AJARAN DASAR GMAHK MELALUI WAHYU 14:12 Bagian II dan 2. “they that keep the commandments of God, and the faith of Jesus.” Kata “dan” (And) Kata “and” pada frase “And the faith of Jesus”, berasal dari bunyi kata bahasa Yunani yaitu καί (kai) yang memiliki beberapa arti dalam bahasa Inggris yaitu: and, even, also, namely, but, indeed dll. Melalui arti kata di atas maka kata “Kai’ adalah kata penghubung yang dapat diterjemahkan dengan menggunakan kata “dan” ataupun bisa menggunakan arti kata “namely”, tergantung ketepatan makna yang sesuai dengan konteks kalimat. Oleh : Sonny Maromon, STh. Healing Way Indonesia Lanjutan … Metode Observasi Observasi sederhana ini dilakukan secara berurutan dengan mempelajari setiap kata dan hubungan kalimat pada Bahasa Asli Perjanjian Baru (Bahasa Yunani), terjemahan King James Version, dan terjemahan Bahasa Indonesia Terjemahan Baru (LAI) dalam Wahyu 12:1. Ada banyak metode yang dilakukan untuk menelusuri setiap pendalaman alkitab. Namun pada observasi ini menggunakan cara perbandingan penerjemahan kata dan penelitian alur mundur yaitu penelitian yang dimulai dari kalimat akhir pada ayat ini secara bertahap sampai kepada kalimat awal dan berakhir pada Interpreatsi secara keseluruhan terhadap ayat itu. Setiap pribadi dapat memeriksanya kembali dengan caranya sendiri untuk menguji kebenarannya. Bejana Advent Indonesia Timur Jika kita menggunakan kata namely pada penerjemahan itu seperti apakah pengertiannya? “Here is the patience of the saints: here are they that keep the commandments of God, namely the faith of Jesus.” Sekarang marilah kita perhatikan perbandingannya antara penerjemahan Bahasa Indonesia dan penerjemahan KJV yang menggunakan arti kata “namely” sebagai cara lain untuk menerjemahkan “kai” dalam frase “and (kai) the faith of Jesus.” Penerjemahan Bahasa Indonesia "yang menuruti perintah Allah 'DAN' iman kepada Yesus." Dengan penempatan kata “dan” di antara dua frasa di atas menunjukkan keduanya adalah hal berbeda yang dihubungkan oleh kata “dan” (disetarakan). Hal ini menyatakan bahwa “yang menuruti perintah Allah” dan “iman kepada Yesus” adalah 2 hal yang berbeda namun disandingkan bersama-sama. Page 11 Edisi 307 – 12 September 2014 2. Penerjemahan KJV "They that keep the commandments of God, 'NAMELY' the faith of Jesus" Pengertian terjemahan bebas yang kita bisa lihat pada frase ini menjadi “yang menuruti perintah-perintah Allah; YAITU Iman-Nya Yesus” Subjek (pelaku) pada frasa ini adalah manusia Pada frasa point ke 2: “They that keep the commandments of God, 'namely' the faith of Jesus”, ternyata kita dapat melihat terdapat 2 subjek pelaku…. 1. 2. Dengan penempatan kata “Namely” di antara dua frasa di atas menunjukkan keduanya adalah hal yang sama. Namun penempatan kata penghubung “Namely” di antara kedua frasa itu memberikan arti bahwa frasa kedua hanyalah menegaskan apa yang dinyatakan oleh frasa pertama. Hal ini menyatakan bahwa “yang menuruti perintah-perintah Allah” adalah “iman-Nya Yesus” atau dengan kata lain Iman-Nya Yesus itulah yang menuruti perintah-perintah Allah. Perbandingan frasa “Iman kepada Yesus” dan “Faith of Jesus” (Iman-Nya Yesus) Dalam alkitab terjemahan bahasa Indonesia menggunakan pengertian “iman kepada Yesus”, sementara dalam alkitab terjemahan KJV menggunakan pengertian “the faith of Jesus” (Iman-Nya Yesus). Apakah ada perbedaan pengertian di antara keduanya? Marilah kita coba menganalisa hal itu dengan contoh frasa kata yang lain antara “cinta kepada suami” dan “cintanya suami”. a. “Cinta kepada suami” artinya, istri yang memiliki cinta yang diberikan kepada suami, dengan kata lain istri sendirilah sebagai subjek (pelaku) cinta itu. b. “Cintanya suami” artinya, suaminyalah yang memiliki cinta yang diberikan kepada istri. Dengan kata lain suami itu sendirilah sebagai subjek (pelaku) cinta itu. Jika kita terapkan pengertian ini kepada frasa ayat di atas maka hasil yang akan kita lihat adalah sebagai berikut: a. “Iman kepada Yesus” artinya, orang-orang yang memiliki iman yang ditujukan kepada Yesus, dengan kata lain orang-orang itu sendirilah yang menjadi pelaku (subjek) iman. b. “Iman-Nya Yesus” artinya, Yesuslah yang memiliki iman-Nya sendiri. Dengan kata lain Yesus itu sendirilah yang menjadi pelaku Iman-Nya. iman kepada Yesus." They that keep the commandments of God (subjeknya adalah “they”) The faith of Jesus (Subjeknya adalah ”Yesus”) Oleh karena menggunakan kata penghubung “Namely” (Yaitu), maka kalimat pertama di tegaskan oleh kalimat kedua dan subjek (pelaku) pada kalimat pertama lebih ditegaskan pada subjek kalimat kedua sebagai Pelaku yang sesunggunya… Bagaimana kita bisa mengerti kalimat seperti ini? Gambaran simple yang dapat dilihat adalah kisah video Rick and Dick Hoyt, seorang anak lumpuh, tuli, dan bisu sejak lahirnya dan ia ingin mengikuti perlombaan triathlon (lomba lari, berenang, dan sepeda). Kemudian Ayahnya yang terlihat perkasa secara fisik berlomba untuk dia, bersama dia, sementara dia hanya duduk diam di atas wadah yang ditarik oleh Ayahnya. Ketika berlari, ia duduk di atas kursi roda dan ayahnya yang mendorong dia. Ketika sampai di pinggir laut, ayahnya yang menganggkat dia dan menaruhnya di atas perahu kecil, lalu ayahnya berenang sambil menarik perahu itu. Setibanya di pinggir, ayahnya yang mengangkat dia dan meletakkannya di atas keranjang sepeda, dan ayahnya yang mengayuh sepeda untuk dia. Anak itu akhirnya mencapai garis finish, namun Ayahnyalah yang melakukannya bagi dia. Video itu sangat populer. Ini adalah bentuk kerja sama yang luarbiasa dari dua subjek ayah yang sanggup melakukan segalanya dalam cinta dan anak yang tak sanggup melakukan apa-apa berserah pada ayah yang melakukannya bagi dia. Melalui gambaran ini kita dapat melihat bahwa seakan-akan subjeknya adalah “mereka”, namun sesungguhnya Subjek itu adalah Yesus sendiri yang melakukannya bagi “mereka”. Bersambung…. Subjek pada masing-masing kalimat Pada frasa point 1: "yang menuruti perintah Allah 'DAN' iman kepada Yesus." kita melihat hanya ada 1 pelaku (subjek) yang melaksanakan 2 hal karena menggunakan kata penghubung “dan” 1. "menuruti perintah Allah 'DAN' Bejana Advent Indonesia Timur Page 12 Edisi 307 – 12 September 2014 semangat orang-orang yang berbakti. Pengaruh ajaran-ajarannya jauh lebih panjang daripada orang-orang yang bertobat. Banyak orang yang tidak menerima secara terang-terangan pengajaran-pengajaran yang baru, mendapat terang sedemikian jauh, menjadikan mereka kehilangan semua kepercayaan pada ilah kafir mereka. Hari Kerja Keras dan Percobaan Kisah Para Rasul - Ellen G. White Lanjutan….. ebih dari tiga tahun Efesus menjadi pusat dari pekerjaan Paulus. Suatu sidang yang bertumbuh didirikan di sini, dan dari kota ini Injil itu disebarkan ke seluruh provinsi Asia, baik di antara orang-orang Yahudi maupun orang-orang kafir. Rasul itu sekarang dalam suatu jangka waktu telah merenung-renungkan perjalanan misionaris yang berikutnya. Ia "bermaksud pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat Roma juga." Sesuai dengan rencana ini "ia menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus, mendahuluinya ke Makedonia;" tetapi merasa bahwa pekerjaan di Efesus masih memerlukan kehadirannya, ia menentukan untuk tinggal sampai sesudah Pentakosta. Tetapi suatu peristiwa segera terjadi, yang mempercepat keberangkatannya. Sekali setahun, upacara-upacara yang istimewa diadakan di Efesus untuk menghormati dewi Artemis. Ini menarik banyak sekali orang dari segala bagian provinsi itu. Sepanjang masa ini, pesta-pesta diadakan dengan kemegahan dan keindahan yang amat besar. L Pesta yang meriah ini adalah waktu yang berat bagi mereka yang baru saja masuk ke dalam percaya. Orang-orang percaya yang bertemu di sekolah Tiranus adalah nada yang sumbang dalam biduan yang meriah, dan tertawaan, celaan, dan hinaan yang ditimpakan ke atas mereka. Pekerjaan Paulus telah memberikan kepada perbaktian kafir suatu tindakan yang jitu, sebagai akibat mana kelihatan menurunnya dalam kehadiran pada pesta kebangsaan dan dalam Bejana Advent Indonesia Timur Ada juga sebab ketidakpuasan yang lain. Perusahaan yang luas dan menguntungkan telah bertumbuh di Efesus dari pembuatan dan penjualan kuil-kuil dan patung-patung yang kecil, yang dibuat menurut kuil dan patung Artemis. Mereka yang menaruh perhatian pada kerajinan ini mendapati keuntungan mereka berkurang, dan semuanya dipersatukan sebagai penyebab perubahan yang tidak disukai kepada pekerjaan-pekerjaan Paulus. Demetrius, seorang pengusaha dari kuil-kuil perak, memanggil bersama-sama orang-orang bekerja pada keahlian ini, dan berkata: "Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan kita ini! Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa. Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya. " Perkataan-perkataan ini membangkitkan semangat dari orang banyak. "Mendengar itu meluap-luaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: Besarlah Artemis dewi orang Efesus." Suatu laporan tentang pembicaraan ini sangat disebarluaskan. "Seluruh kota menjadi kacau." Penyelidikan telah diadakan bagi Paulus, tetapi rasul itu tidak dapat diketemukan. Saudara-saudaranya, menerima suatu isyarat akan bahaya itu, telah melekaskan dia dari tempat itu. Malaikat-malaikat Allah telah dikirim untuk mengawal rasul itu; waktunya untuk mati sebagai seorang yang mati syahid belum tiba. Gagal untuk mendapatkan sasaran kemarahan mereka, orang banyak menangkap "Gayus dan Aristarkhus, kedua-duanya orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus." Tempat persembunyian Paulus tidaklah jauh, dan ia segera mempelajari bahaya dari saudara-saudaranya yang kekasih. Melupakan akan keamanannya sendiri, ia rindu untuk pergi dengan segera ke gedung kesenian untuk berhubungan dengan orang-orang yang memberontak. Tetapi "murid-muridnya tidak mengizinkannya." Gayus dan Aristarkhus bukanlah mangsa yang dicari orang banyak; tidak ada bahaya yang serius yang ditakuti mereka. Tetapi sekiranya muka rasul yang pucat dan lelah itu kelihatan, hal itu dengan segera akan membangkitkan nafsu yang terburuk dari orang banyak dan tidak akan ada Page 13 Edisi 307 – 12 September 2014 kemungkinan terkecil sekalipun dari segi manusia dapat menyelamatkan hidupnya. Paulus masih ingin mempertahankan kebenaran di hadapan orang banyak, tetapi akhirnya ia diragukan oleh suatu pekabaran amaran dari gedung kesenian. "Beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu." Keributan dalam gedung kesenian itu terus bertambah. "sementara itu orang yang berkumpul yang seorang mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu, sebab kumpulan itu kacau-balau dan kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul." Fakta bahwa Paulus dan beberapa sahabatnya adalah keturunan Ibrani menjadikan orang Yahudi tidak ingin menunjukkan dengan sebenarnya bahwa mereka adalah orang yang bekerja sama dengan dia dan pekerjaannya. Sebab itu mereka membawa nomor mereka sendiri untuk mengemukakan persoalan itu di hadapan orang banyak. Pembicara yang dipilih adalah Aleksander, salah satu dari tukang-tukang, seorang tukang tembaga, kepada siapa kemudian Paulus menunjuk sebagai yang telah banyak berbuat kejahatan kepadanya. 2 Timotius 4:14. Aleksander adalah seorang yang mempunyai kesanggupan yang beraneka ragam, dan ia memberikan segala tenaganya untuk memimpin kemarahan orang banyak terutama terhadap Paulus dan kawan-kawannya. Tetapi orang banyak itu; melihat bahwa Aleksander adalah seorang Yahudi, mendesak dia ke samping, dan "berteriaklah mereka bersama-sama kira-kira dua jam lamanya: Besarlah Artemis dewi orang Efesus!" Akhirnya, dengan kehabisan tenaga, mereka berhenti, dan ada suatu ketenangan saat itu. Kemudian jurutulis dari kota itu menarik perhatian orang banyak, dan berdasarkan jabatannya memperoleh suatu pendengaran. Ia bertemu dengan orang banyak di tempat mereka sendiri dan menunjukkan bahwa tak ada sebab untuk keributan mereka yang sekarang. Ia memohon pertimbangan mereka. "Hai orang Efesus" katanya, "Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi Artemis, yang mahabesar, maupun patungnya yang turun dari langit? Hal itu tidak dapat dibantah, karena itu hendaklah kamu tenang dan janganlah terburu-buru bertindak. Sebab kamu telah membawa orang-orang ini ke sini, walaupun mereka tidak merampok kuil dewi kita dan tidak menghujat namanya. Jadi jika Demetrius dan tukang-tukangnya ada pengaduannya terhadap seseorang, bukankah ada sidang-sidang pengadilan dan ada gubernur, jadi hendaklah kedua belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ. Dan jika ada sesuatu yang lain yang kamu kehendaki, baiklah kehendakmu itu diselesaikan dalam sidang rakyat yang sah. Sebab kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita menimbulkan huru-hara pada hari ini, karena tidak ada alasan yang dapat kita kemukakan untuk membenarkan kumpulan yang kacau-balau ini. Dan dengan kata-kata itu ia membubarkan kumpulan rakyat itu." Bejana Advent Indonesia Timur Dalam pembicaraannya Demetrius telah mengatakan, "Keahlian kita ini adalah dalam bahaya." Perkataan ini menyebutkan penyebab yang sebenarnya dari keributan di Efesus, dan juga karena dari banyak penganiayaan yang mengikuti rasul-rasul dalam pekerjaan mereka. Demetrius dan tukang-tukangnya melihat bahwa oleh pengajaran dan tersebarnya Injil perusahaan membuat patung mendapat bahaya. Pendapatan dari imam-imam kafir dan pekerja tangan yang ahli terlalu banyak risikonya, dan untuk alasan ini mereka bangkit menentang Paulus dengan sangat pahit. Keputusan dari jurutulis dan orang-orang lain yang memegang kedudukan yang tinggi di dalam kota telah menaruh Paulus di hadapan orang banyak sebagai seorang yang tidak bersalah dari suatu tindakan yang tak menurut undang-undang. Inilah kemenangan yang lain dari Kekristenan terhadap kesalahan dan takhyul. Allah telah membangkitkan suatu hakim yang besar untuk mempertahankan rasul-Nya dan menahan orang banyak yang ribut-ribut dalam pengendalian. Hati Paulus dipenuhi dengan terima kasih kepada Allah sebab hidupnya telah dipelihara dan bahwa Kekristenan tidak dihinakan oleh keributan di Efesus. "Setelah keributan itu reda, Paulus memanggil murid-murid dan menguatkan hati mereka. Dan sesudah minta diri, ia berangkat ke Makedonia." Dalam perjalanannya ia ditemani oleh dua saudara Efesus yang setia, Tikhikus dan Trofimus. Pekerjaan Paulus di Efesus sudah berakhir. Pekerjaannya di sana menjadi suatu suasana kerja yang tak putus-putusnya, tentang banyak ujian, dan penderitaan yang mendalam. Ia telah mengajar orang-orang secara umum dan dari rumah ke rumah, dan banyak air mata memberi nasihat dan mengamarkan mereka. Dengan terus-menerus ia telah dilawan oleh orang Yahudi, yang tidak mau kehilangan kesempatan untuk menimbulkan perasaan yang populer terhadap dia. Dan dengan demikian sementara berperang melawan penggodaan, mendorong dengan semangat yang tidak mengenal jerih lelah mengerjakan Injil, dan menjaga minat suatu sidang yang masih muda di dalam iman, Paulus membawa ke atas jiwanya suatu beban yang berat untuk segala sidang. Kabar tentang kemurtadan dari antara beberapa sidang yang didirikannya sendiri menyebabkan dia sangat bersusah hati. Ia khawatir bahwa usahanya untuk kepentingan mereka dapat terbukti sia-sia belaka. Hampir setiap malam waktunya tidur digunakan untuk berdoa dengan pikiran yang sungguh-sungguh sebagaimana ia mempelajari metode-metode yang digunakan untuk meniadakan pekerjaannya. Sementara ia mempunyai kesempatan dan sementara keadaan mereka menuntut, ia memulai kepada sidang-sidang, memberikan teguran, nasihat dan peringatan dan kekuatan. Dalam surat-surat ini rasul itu tidak membicarakan pencobaannya sendiri, tetapi sekali-sekali ada pandangan tentang pekerjaan dan penderitaannya dalam pekerjaan Kristus. Bilur-bilur dan pemenjaraan, kedinginan dan Page 14 Edisi 307 – 12 September 2014 kelaparan dan rasa haus, bahaya melalui daratan dan melalui lautan, di dalam kota atau di padang belantara, dari teman-teman senegerinya sendiri, dari orang-orang kafir, dari saudara-saudara yang palsu, semua perkara ini dialami untuk kepentingan Injil. Ia "difitnah" "dimaki" dijadikan "sama dengan kotoran dari segala sesuatu," "habis akal", "dianiaya," "dalam segala hal kami ditindas" "dalam bahaya setiap saat", "selamanya diserahkan kepada kematian untuk nama Yesus." Di tengah topan pertentangan yang terus-menerus, teriakan dari musuh-musuh, dan dari yang ditinggalkan oleh teman-teman, rasul yang berani itu hampir patah hati. Tetapi ia memandang kembali ke Kalvari dan dengan semangat yang baru ia maju untuk mengabarkan pengetahuan tentang yang sudah tersalib. Ia hanya menempuh jalan yang berlumuran darah yang telah ditempuh oleh Kristus di hadapannya. Ia tidak mencari kelepasan dari pertempuran sampai ia harus meletakkan senjata perlengkapannya di kaki Penebusnya itu. *** Kejadian 8:18-22; 9:9-17 Pernakah kalian melihat sebuah busur? Busur atau pelangi disebabkan pemisahan dan pemantulan sinar-sinar terang, dan titik-titik hujan bertindak sebagai lensa-lensa yang memisahkan sinar-sinar dan awan-awan itu sehingga merupakan cermincermin yang memantulkan beraneka warna. Hal yang luar biasa ajaibnya ini dipilih Allah untuk menetapkan janjiNya dengan bumi. Kejadian 9:13-15. Busur di dalam Alkitab pernah diberikan oleh Allah kepada keluarga Nuh pada saat setalah air bah. Tahukah kalian hal pertama yang Nuh Lakukan ketika ia dan keluarganya keluar dari bahtera? Ia membuat persembahan atau pemberian kepada Allah. Kalian dapat lihat Nuh sedang melakukan hal ini dalam gambar di bawah. Nuh mempersembahkan pemberian binatang untuk berterima kasih kepada Allah karena menyelamatkan keluarganya dari air bah. Bejana Advent Indonesia Timur Apakah kalian pikir Allah senang dengan pemberian ini? Ya, memang. Oleh karena itu, Ia berjanji kepada Nuh bahwa Ia tidak akan pernah lagi membinasakan dunia dengan air bah. Tidak lama kemudian tanah pun kering, dan Nuh beserta keluarganya mulai dengan kehidupan yang baru di luar bahtera. Allah memberkati mereka dan berkata, ’Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.’ Tetapi kemudian hari, jika orang-orang akan mendengar tentang air bah, mungkin mereka kuatir bahwa akan terjadi lagi banjir seperti itu. Maka Allah memberikan sesuatu yang akan mengingatkan orang akan janji-Nya untuk tidak pernah lagi membuat banjir di seluruh bumi. Tahukah kalian apa yang Ia Page 15 Edisi 307 – 12 September 2014 berikan untuk mengingatkan Ya…sebuah pelangi! mereka? Sebuah pelangi. Inilah yang Allah katakan: ’Aku berjanji bahwa tidak pernah akan ada lagi air bah untuk memusnahkan manusia dan Seorang misionaris E. Stanley Jones bertemu dengan Gandhi dan bertanya,"Sekalipun Anda sering mengutip kata-kata Kristus, mengapa Anda kelihatannya keras menolak untuk menjadi pengikutnya? Jawab Gandhi, "Saya tidak pernah menolak Kristus. Saya suka Kristus Anda. Tapi saya tidak suka dengan orang Kristen Anda." "Jika orang Kristen benar-benar hidup menurut ajaran Kristus, seperti yang ditemukan di dalam Alkitab, seluruh India sudah menjadi Kristen hari ini," katanya lagi. Kita akan mengerti mengapa Gandhi mempunyai pandangan itu jika kita melihat pada pengalamannya saat ia bekerja sebagai seorang pengacara di Afrika Selatan yang menjalani sistem Bejana Advent Indonesia Timur binatang. Kutaruh pelangi di awan. Dan apabila pelangi muncul, Aku akan melihatnya dan mengingat perjanjian-Ku.’ Jadi jika kalian melihat sebuah pelangi, hendaknya hal itu mengingatkanmu tentang apa? Ya, janji Allah bahwa Ia tidak pernah lagi akan memusnahkan bumi dengan air bah. apartheid pada waktu itu. Sebagai seorang anak muda, Gandhi sangat tertarik dengan Kekristenan dan ia mempelajari Alkitab dan ajaran-ajaran Kristus. Dia serius mempertimbangkan untuk menjadi seorang Kristen dan mencari sebuah gereja untuk dikunjungi yang dekat dengan tempat tinggalnya. Di pagi minggu saat ia mau melangkah masuk ke gereja, seorang penerima tamu menghalang langkahnya. "Mau ke mana kamu orang kafir?" tanya seorang pria berkulit putih padanya dengan nada yang angkuh. Gandhi menjawab, "Saya ingin mengikuti ibadah di sini." Penatua gereja itu membentaknya dengan berkata, "Tidak ada ruang untuk orang kafir di gereja ini. Enyahlah dari sini atau saya akan meminta orang untuk melemparkan kamu keluar!" Suatu tindakan keangkuhan dari seorang yang seharusnya mewakili Kristus menghentikan langkah seorang Gandhi untuk mempertimbangkan Kekristenan bagi dirinya, namun dia tidak Page 16 Edisi 307 – 12 September 2014 dapat menyangkal kebenaran ajaran dan juga teladan hidup Kristus. Itulah yang membuatnya mengangkat hal-hal yang baik yang ditemukan di dalam ajaran dan kehidupan Kristus dan menerapnya sebagai falsafah kehidupannya. Di dalam ucapannya kepada organisasi Misionaris Wanita (Women Missionaries) di tanggal 28 Juli 1925, Gandhi berkata, "...sekalipun saya bukan seorang Kristen, namun sebagai seorang pelajar Alkitab, yang mendekatinya dengan iman dan rasa hormat, saya ingin menyajikan pada Anda intisari dari Khotbah di Bukit." Di dalam ucapannya, Gandi berkata bahwa terdapat ribuan pria dan wanita hari ini, yang sekalipun tidak pernah mendengar tentang Alkitab atau Yesus, namun memiliki iman dan lebih takut pada Tuhan ketimbang orang-orang Kristen yang mengenal Alkitab dan Sepuluh Perintah. Gandhi pernah berkata kepada seorang misionaris yang lain, "Cara paling efektif untuk penginjilan adalah hidup di dalam Injil, menjalaninya dari awal, pertengahan dan akhirnya. Bukan saja mengkhotbahkannya, tapi hidup menurut terang itu. Jika Anda melayani orang lain, dan Anda meminta orang lain untuk melayani, mereka akan mengerti. Tapi Anda mengutip Yohanes 3.16 dan meminta mereka untuk menyakininya, dan itu sama sekali tidak menarik bagi saya, dan saya yakin, orang lain juga tidak akan memahaminya. Injil itu lebih kuat kuasanya saat dijalani/dipraktik ketimbang dikhotbahkan." "Bunga mawar tidak perlu berkhotbah. Ia hanya menebarkan wewangiannya. Aroma itu adalah suatu khotbah tersendiri...aroma kesalehan dan kehidupan spiritual jauh lebih halus dari wewangian bunga mawar." Bejana Advent Indonesia Timur Tidak ada orang Kristen yang mawas diri yang akan menyangkal kebenaran kata-kata Gandhi. Di lain pertemuan dengan seorang misionaris, Gandhi berkata, "Jika Yesus datang kembali ke bumi. Dia akan memungkiri banyak hal yang dilakukan di dalam nama Kekristenan." Saat berbicara dengan misionaris Stanley Jones yang meminta saran dari Gandi, Gandhi menyampaikan, "Pertama, saya menyarankan semua orang Kristen dan misionaris mulai hidup lebih mirip dengan Yesus Kristus. Kedua, praktikkan tanpa mengencerkan atau mengubahnya. Ketiga, jadikan kasih daya penggerak Anda, karena kasih adalah unsur sentral di dalam Kekristenan. Keempat, pelajarilah agama non-Kristen dengan lebih sistematis untuk menemukan kebaikan yang terkandung di dalamnya, agar kalian mempunyai pendekatan yang lebih simpatis." Gandhi melihat dengan tepat jantung permasalahan yang melanda umat Kristen pada umumnya. Sekalipun, beliau telah meninggal 68 tahun yang lalu, tapi pengamatan masih berlaku sampai ke hari ini. Yang pasti, umat Kristen pasti akan dapat menjadi saluran kasih Tuhan yang lebih efektif jika kita mempertimbangkan sarannya. INSPIRASI Mari berusaha menghidupkan apa yang kita tahu tentang kebenaran, lebih baik dan lebih baik lagi. Bukan berapa banyak saudara membaca isi Alkitab tetapi berapa banyak saudara menghidupkann apa yang diketahui tentyang alkitab. Mari berusaha hidup disenangi orang lain terlebih Tuhan. Page 17 Edisi 307 – 12 September 2014 TANDA PENGHARGAAN KLUB REMAJA TUJUAN Sementara dasar kegiatan pathfinder/remaja adalah dibentuk untuk menolong anak-anak muda untuk menghargai nilai-nilai keikutsertaan dalam grup, juga tidak boleh dilupakan bahwa ada bagian untuk pengembangan anak-anak muda ini secara pribadi. Bagian yang besar dari klub remaja/pathfinder adalah aktifitas grup. Adalah sangat vital dalam mempelajari seni dari kerjasama, yang adalah bahan-bahan penting dalam pembentukan keseimbangan keKristenan yang baik. Tanda-tanda penghargaan telah dikembangkan untuk mengenali prestasi secara individu untuk periode satu tahun. Sementara di kelas ada tanda pelantikan dan prestasi, tanda-tanda penghargaan harus diberikan hanya kepada mereka yang mencapai standar yang tinggi dari efisiensi klub remaja/pathfinder seperi yang telah digariskan dalam kriteria. PROSES PEMILIHAN Hinga penutupan dari satu tahun kegiatan klub remaja/pathfinder, Komite Executive klub remaja/pathfinder bertindak sebagai grup penyeleksi di klub mereka. Komite ini akan membandingkan data prestasi dari masing-masing anggota klub dengan kriterianya untuk menilai siapa diantara klub yang mampu menerima penghargaan ini. KRITERIA Kriteria berikut ini harus diterapkan oleh Komite Executive klub remaja/pathfinder ketika memutuskan apakah seorang anggota berhak atas penghargaan tersebut: 1. Anggota yang aktif dari klub remaja/pathfinder dan telah menjadi anggota selama dua tahun atau lebih Bejana Advent Indonesia Timur Lanjutan….. 2. Sebagai contoh dalam pemakain atribut seragam, tepat waktu dalam setiap rapat, dan bertindak aktif sebagai pemimpin di regunya 3. Percaya dan menghidupkan perjanjian dan peraturan klub remaja/pathfinder. Memperagakan kesetiaan kepada citacita klub remaja dan memegangnya sebagai sesuatu yang suci. 4. Mau menerima tanggung jawab yang diberikan dan menunjukkan inisiatif dan kepemimpinan dan menjalankannya dalam cara yang sederhana atau dengan usaha secara grup. 5. Memperbaiki peralatan pribadi dalam kondisi terbaik yang memungkinkan 6. Menghubungkan semua pertandingan dan seluruh kelompok dalam cara kristen yang benar. 7. Menyelesaikan kelas klub remaja/pathfinder setiap tahun dan sebagai tambahan, menmperolehi tanda-tanda kepahaman. KAPAN DAN OLEH SIAPA TANDA PENGHARGAAN DIBERIKAN Tanga penghargaan klub remaja/pathfinder diharapkan untuk dilaksanakan pada acara hari Pathfinder klub remaja di gereja dengan tingkat-tingkat klub atau pada waktu program pelantikan dengan meneliti pemimpinnya atau pada saat Perkemahan remajapathfinder daerah/konferens atau fair kepemimpinan pemuda daerah/konferens. BAGAIMANA CARA MEMAKAINYA Pita penghargaan diatas dipakai selama tahun-tahun adanya penghargaan. Jika anggota itu tidak memenuhi syarat lagi, maka penghargaan itu ditempatkan di dalam tempat inventori untuk peringatan baggi klub remaja/pathfinder. Penghargaan ini hanya bisa dipakai selama tahun penghargaan. Page 18 Edisi 307 – 12 September 2014 KEGIATAN PA MINUT BITUNG “WE LOVE, WE CARE” Oleh : Dept. Komunikasi Distrik Minut Bitung Salah satu kegiatan spektakuler yang telah dilakukan oleh sekelompok orang-orang muda Distrik Minut Bitung di Jemaat Pulisan adalah Bhakti Sosial dengan tema “We Love, We Care”. Jemaat ini terletak di wilayah Likupang Timur, Minahasa Utara dimana sebagian besar anggotanya membutuhkan dorongan semangat untuk membangun gedung gerejanya. Dibawah bimbingan Pdt. Ruddy Frans selaku Koordinator PPA Distrik Minahasa Utara & Kota Bitung, orang-orang muda ini telah membentuk pantia yang terdiri dari; Ketua - Harto Surachman, Wakil - Roger Ronga, Sekertaris - Rilliana Tambun, Bendahara - Michelle Siby, Perlengkapan - Jabes Haniko & Welfrits Yakobus, Kesehatan - Jeklin Pungus dan Koordinator Lapangan - Steven Wowiling, Konsumsi - Aprilia Sosialisa & Firginia Kamea, Dana - Vernita Roleh, Dokumentasi - Feily Tintingon, Transportasi - Henry Mathiu Bejana Advent Indonesia Timur Dengan tekat dan keyakinan yang teguh serta iman yang luar biasa besar telah memotivasi sekelompok orang muda ini untuk bersama-sama dengan jemaat GMAHK Pulisan mencari Page 19 Edisi 307 – 12 September 2014 dana demi membantu mewujudkan impian mereka menyelesaikan pembangunan gedung gereja di jemaat tersebut. Kami panitia PA Distrik Minut-Bitung dan GMAHK Jemaat Pulisan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua sponsor yang telah memberikan sebagian berkat Tuhan dengan sukarela membantu kegiatan ini. Puji Tuhan, banyak simpatisan yang tergerak hatinya mendonasikan sebagian uang mereka disalurkan melalui orangorang muda ini sehingga mulai hari minggu 7 September 2014 mereka dapat memulai kegiatan pembangunan bersama-sama dengan anggota jemaat setempat. Kita doakan supaya orang-orang muda di Distrik yang baru ini tetap bersemangat untuk turut berpartisipasi membantu menyelesaikan pekerjaan Tuhan. Pekerjaan sudah dimulai walaupun dananya belum cukup tapi seluruh anggota jemaat begitu bersemangat menyambut kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang muda ini. Kegiatan ini selain dipimpin langsung oleh PA Distrik Minut Bitung yang ditunjang sepenuhnya oleh PA Kota Bitung dan PA Kab. Minut, juga beberapa tua-tua dari jemaat sekitar Minut telah berkumpul untuk menyelesaikan tahap pertama dari dua tahap pembangunan yang menjadi tujuan panitia Bhakti Sosial. Peresmian Gereja Advent Depok Oleh Walikota NurMahmudi Ismail Oleh : Pdt. A. Daymbani Puji Tuhan, pada hari Minggu, 7 September 2014, Bpk. Nurmahmudi Ismail, wali kota Depok telah meresmikan Gedung Gereja Getsemani Depok Jaya. Dalam peresmian ini turut hadir mendampingi Wali kota adalah sebagian unsur Muspida, diantaranya adalah Dandim 0508, Bpk. Letkol Yusroni, Kapolsek Bpk. Purwadi, Danramil, Bpk. Choiril Bejana Advent Indonesia Timur Page 20 Edisi 307 – 12 September 2014 Anam, Ibu Linda, Camat Pancoran Mas, Lurah Depok, Bpk. Deni dan juga yang mewakili FKUB serta Departen Agama Kota Depok. Sementara itu dari Jajaran Konferens, hadir dan turut memberikan khotbah dan kata sambutan adalah Ketua Konferns, Pdt. R. Hutapea yang sekaligus akan memimpin penahbisan Gedung Gereja Getsemani Depok Jaya. Pdt. Hutapea didampingi oleh beberapa pimpinan departemen dan para isteri. Turut hadir dalam acara peresmian dan penahbisan ini adalah Para Gembala yang pernah melayani jemaat ini dan juga para gembala yang melayani di Wilayah 11 bersama para penatua dan anggota jemaat di wilayah 11. Dalam kesempatan ini Wali kota bersama Ketua Konferens menanda tangani Prasasti presmian Gereja. Kita berharap semoga melalui existensi Jemaat Getsemani Depok Jaya di Depok dapat menjadi mercusuar bagi terang kebenaran di Depok dan sekitarnya. Selamat untuk jemaat Getsemani Depok Jaya. Tuhan memberkati dalam pelayanan. Dibutuhkan TSPM di Papua Salah satu jemaat di Papua mencari TSPM untuk dapat melayani di Desa Banti I, seseorang yang penuh dedikasi dan tanggung jawab khususnya melayani di daerah terpencil dengan beban dan tantangan pelayanan yang sangat tinggi. Adapun pelayanan yang dibutuhkan adalah menolong masyarakat Banti 1: anak-anak dan orang dewasa dalam belajar, menulis dan belajar Alkitab. Dibutuhkan seorang pria, masih single dan kontrak pelayanan selama satu tahun. Melayani anak-anak dan orang dewasa: membaca, menulis dan belajar Alkitab Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi Arlin Silamba di email [email protected] atau No. HP 081321614779 dan Pdt Melky Sakul di email [email protected] No. HP 081344873566 BERITA SINGKAT Setelah menanda tangani Prasasti, Bpk wali kota memberikan sambutannya yang berisi 7 amanah, dalam peresmian ini. Dalam sambutannya beliau menyinggung bagaimana pemerintah depok berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada setiap pemeluk agama yang berada di wilayah depok termasuk jemaat GMAHK di Depok. Dalam sambutannya juga beliau menyampaikan bahwa angka indeks pembangunan manusia yang cukup tinggi yaitu 80,02 dari skala 100 menempatkan Kota Depok pada urutan ke 74 di seluruh dunia, berdekataan dengan negara Malaysia secara angka index pembangunan manusia. Beliau juga menghimbau agar warga Advent turut bersamasama memelihara dan membangun kota Depok baik secara fisik melalui pembayar pajak maupun pembangunan mental dan rohani warga Depok. Setelah beramah tamah sejenak Bpk. Nurmahmudi melanjutkan perjalanan dinasnya. Bejana Advent Indonesia Timur Ulang Tahun Mengucapkan Selamat Ulang Tahun bagi Tim BAIT yang berulang Tahun di bulan September ini, di antaranya : Pdt. Bryan Sumendap – 4 September Govert Waramori – 10 September Stenly Keles – 12 September Pdt. Stephen Salainti – 16 September Caddy Malonda – 20 September Tuhan memberkati selalu dengan berlimpah dan tetap semangat dalam pelayanan. HRD Page 21 Edisi 307 – 12 September 2014 KAMI Isi dari buku Ayub merupakan pembahasan mengenai iman. Setiap orang yang menghadapi pencobaan yang sulit, kemudian merasakan pencobaan itu melampaui kekuatan imannya dan dapat meragukan kasih Allah kepada manusia, sangat perlu untuk membaca dan mempelajari buku ini. Ayub sangat kaya pada masa itu, mempunyai sepuluh anak dan banyak hamba. Mungkin kalau zaman ini Ayub adalah seorang millioner. Ia telah memperoleh kekayaannya dengan jujur sehingga Ayub di sebut tak bercela dan saleh. Penyerahan dirinya kepada Tuhan yang dinyatakan bahwa ia takut akan Tuhan dan menjauhkan diri dari kejahatan. Ke tujuh anaknya bergiliran mengadakan pesta untuk seluruh keluarga. Jika setiap anak mengadakan pesta sekali setahun, itu berarti setiap anak mengadakan pesta setiap tujuh minggu. Setelah selesai bergiliran mengadakan pesta, bapanya akan bangun pagi-pagi dan memotong sepuluh hewan dan mempersembahkan korban bakaran bagi ketujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuannya. Ayub mengungkapkan perhatiannya demi keselamatan anak-anaknya. “Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: “Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati.” Demikian dilakukan Ayub senantiasa.”(ayub 1:5) Acara persembahan korban secara teratur bagi anak-anaknya tidak memberikan sesuatu untuk keselamatan mereka. Tidak ada korban atau apa saja untuk membeli keselamatan. Tetapi perhatian Ayub sebagai bapa sangat memperhatikan kerohanian anak-anaknya. Seharusnya anak-anaknya menjadi sadar akan pentingnya menurut dan percaya kepada Tuhan. Anak-anak yang suka melawan boleh jadi tidak menyukainya, akan tetapi roh kekristenan yang teguh dari seorang bapa yang baik dan mengasihi akan membuat suatu kesan yang dalam bagi mereka. Lebih jauh, doa yang tak putus-putusnya bagi anaknya akan menambah kasih dari orang tua. Redaksi Bejana Advent Indonesia Timur Page 22