Bagian IKM-IKK Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Proposal Maret 2011 GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA KARYAWAN SWALAYAN HYPERMART DIAMOND MALL PANAKUKKANG MAKASSAR PERIODE 2008-2009 PEMBIMBING : Dr. SULTAN BURAENA, MS, Sp.OK OLEH : MUH IHYA U RAHAWARIN C11103165 LATAR BELAKANG Era Industrialisasi (world industrialization) High Tech- Modern Tools- High Risk of work Accident Industrial Hygiene--Ergonomi Solution MSD WSIB /Workplace safety and Insurance Board MSD is the main cause of time work lost, illness in productive workers, disadvantage of cost production and reduce result of production . Simon Fraser University and the United Food and Commercial Workers mengindikasikan 30% pekerja kasar menderita MSD. Early Recognition determine + identification risks factors mencegah MSD RUMUSAN MASALAH Bagaimanakah hubungan antara 1) posisi status kerja sebagai kasir . 2)posisi status kerja sebagai pramuniaga . 3)posisi status kerja sebagai tenaga lapangan (staf area) dengan keluhan muskuloskeletal . Def : Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan sakit, nyeri, pegal-pegal dan lainnya pada sistem otot (muskuloskeletal) seperti tendon, pembuluh darah, sendi, tulang, syaraf dan lainnya yang disebabkan oleh aktivitas kerja TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Gambaran keluhan muskulosekeletal berbagai posisi status kerja pada karyawan swalayan di Hypermart Mall Diamond Makassar periode 2008-2009 2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal pada tenaga kasir swalayan . 2.Untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal pada tenaga pramuniaga . 3.Untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal pada tenaga lapangan (staff area). TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani ergon (kerja) dan nomos (peraturan,hukum). Jadi, ergonomi merupakan penerapan ilmu-ilmu biologis tentang manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya, yang manfaat dari padanya diukur dengan efisensi dan kesejahteraan kerja TINJAUAN PUSTAKA…. Tinjauan Umum Misi tujuan yang sama, yaitu: Penyesuaian antara peralatan kerja dengan kondisi tenaga kerja yang menggunakan. Kondisi tenaga kerja ini bukan aspek fisiknya saja, tetapi juga kemampuan intelektual dan berpikirnya. Apabila peralatan kerja dan tenaga kerja sudah cocok, maka kelelahan dapat dicegah dan hasilnya lebih efisien. Hasil suatu kerja yang efisien berarti memperoleh produktivitas kerja yang tinggi.(9) Beberapa prinsip ergonomi di bawah ini antara lain dapat digunakan sebagai pegangan dalam program kesehatan kerja : Sikap tubuh dalam melakukan pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran dan penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat penunjuk, cara-cara harus melayani mesin (macam gerak, arah, kekuatan, dan sebagainya). Untuk normalisasi ukuran mesin atau peralatan kerja harus diambil ukuran terbesar sebagai dasar, serta diatur dengan suatu cara, sehingga ukuran tersebut dapat dikecilkan dan dapat dilayani oleh tenaga kerja yang lebih kecil, misalnya: tempat duduk yang dapat dinaikturunkan, dan dimajukan atau diundurkan. TINJAUAN PUSTAKA… Ukuran-ukuran antopometri yang dapat dijadikan dasar untuk penempatan alat-alat kerja adalah sebagai berikut: Berdiri : tinggi badan tinggi bahu tinggi siku tinggi pinggul panjang lengan Duduk : tinggi duduk panjang lengan atas panjang legan bawah dan lengan jarak lekuk lutut TINJAUAN PUSTAKA… Pada pekerjaan tangan yang dilakukan berdiri, tinggi kerja sebaiknya 5-10cm di bawah tinggi siku Dari segi otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit membungkuk, sedang dari sudut tulang, dianjurkan duduk tegak agar punggung tidak bungkuk dan otot perut tidak lemas. Tempat duduk yang baik adalah: Tinggi dataran duduk dapat diatur dengan papan kaki yang sesuai dengan tinggi lutut, sedangkan paha dalam keadaan datar. Lebar papan duduk tidak kurang dari 35 cm. Papan tolak punggung tingginya dapat diatur dan dapat menekan pada punggung. TINJAUAN PUSTAKA… Arah penglihatan untuk pekerjaan berdiri adalah 2337 derajat ke bawah, sedangkan untuk pekerjaan duduk arah penglihatan antara 32-44 derajat ke bawah. Arah penglihatan ini sesuai dengan sikap kepala yang istirahat. Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung lengan seluruhnya dan lengan bawah. Peganganpegangan harus diletakkan pada daerah tersebut, lebih-lebih bila sikap tubuh tidak berubah TINJAUAN PUSTAKA… Macam gerakan yang kontinyu dan berirama lebih diutamakan, sedangkan gerakan yang sekonyongkonyong pada permulaan dan berhenti dengan paksa sangat melelahkan. Kemampuan beban fisik maksimal oleh ILO ditentukan sebesar 50 kg. Kemampuan seseorang bekerja adalah 8-10 jam per hari. Lebih dari itu efisiensi dan efektivitas kerja menurun TINJAUAN PUSTAKA… Gambaran Umum Sistem Muskuloskeletal Tubuh manusia tersusun oleh seperangkat tulang-tulang yang saling berhubungan membentuk persendian yang disebut skeleton (kerangka). Kerangka manusia terdiri atas 206 potong tulang dan dapat kita pandang sebagai kerangka atau pola dari badan Adapun fungsi dari tulang yaitu : 1) Menegakkan dan memberi bentuk pada tubuh 2) Melindungi organ 3) Tempat melekat otot 4) Sebagai alat gerak pasif 5) Memeproduksi sel darah 6) Tempat menyimpan mineral, antara lain: kalsium dan phospat. TINJAUAN PUSTAKA… Sistem Kerja Otot Otot terdiri dari sel-sel berbentuk serat yang panjang dan lembut, bersifat dapat mengencang (kontraksi) ke satu arah. Otot secara umum dibagia atas 3 jenis otot, yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos.Namun pada kesempatan ini hanya akan dibahas mengenai otot rangka. Otot rangka merupakan massa yang besar yang menyusun jaringan otot somatik. Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan “balok penyusun” sistem otot. Hampir selururh otot rangka berawal dan berakhir di tendo, dan serat-serat otot rangka tersusun sejajar diantara ujung-ujung tendo, sehingga daya kontraksi setiap unit akan saling menguatkan. Setiap serat otot merupakan satu sel otot yang berinti banyak, memanjang, silindrik dan diliputi oleh membran sel yang dinamakan sarkolemma. TINJAUAN PUSTAKA… Faktor Resiko Gangguan Muskuloskeletal (1). Tenaga yang dipaksakan (force), Kerja yang dipaksa menunjuk pada berapa banyak otot melakukan pekerjaan dan berapa banyak tekanan yang diberikan pada tubuh. Semua pekerjaan membutuhkan kerja dari otot dengan tingkat tekanan yang berbeda-beda TINJAUAN PUSTAKA… (2).posisi yang tidak sesuai (awkward postures) Dalam hal postur yang tidak alamiah, adalah sangat penting untuk mempertimbangkan hal-hal berikut:(6) berapa lama seseorang berada dalam postur tertentu berapa kali dilakukan postur yang tidak sesuai dalam jangka waktu tertentu. berapa kali tenaga maksimal digunakan dalam posisi yang tidak sesuai TINJAUAN PUSTAKA… (3). Pengulangan pekerjaan(repetition). Dalam melakukan pekerjaan yang berulang-ulang, tidak cukup hanya memperitungkan berapa seringnya pekerjaan itu diulangi, tetapi juga mencakup: berapa lama seserorang melakukan pekerjaan tersebut, posture yang diperlukan, dan jumlah tenaga yang diberikan. Selain ketiga faktor diatas, terdapat juga faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya MSD, yaitu: contact stress, getaran, suhu yang dingin, lingkungan kerja yang panas, pengaturan pekerjaan, dan metode kerja. (4). Lama kerja Lamanya seseorang bekerja dalam sehari secara baik pada umumnya 6-8 jam dan sisanya untuk istirahat atau kehidupan keluarga dan masyarakat. Memperpanjang waktu kerja lebih dari itu biasanya disertai menurunnya efisiensi tubuh, timbulnya kelelahan, penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Pelaksanaan tidak dapat meningkat lagi bahkan menurun jika waktunya telah melebihi 8 jam kerja KERANGKA KONSEP A. VARIABEL PENELITIAN KET : Posisi kerja Kasir (Berdiri) = diteliti = # diteliti MD Pramuniaga (Berdiri & berjalan) Staff Area (Berdiri, berjalan, mengangkat) - Umur - Jenis kelamin - Masa kerja - Lama kerja KERANGKA KONSEP… B. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif Sikap tubuh (berdiri) didefinisikan sebagai cara meletakkan tubuh dengan bertumpu pada kedua kaki dalam melakukan suatu pekerjaan. Sikap tubuh (berjalan) didefinisikan sebagai penempatan tubuh yang diselaraskan dengan pergerakan kedua kaki yang sistematis Sikap tubuh mengangkat didefinisikan usaha untuk merubah posisi suatu benda berdasarkan jarak atau ketinggian. KERANGKA KONSEP… KRITERIA OBJEKTIF : Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan sakit, nyeri, pegal-pegal dan lainnya pada sistem otot(muskuloskeletal) seperti tendon, pembuluh darah, sendi, tulang, syaraf dan lainnya yang disebabkan oleh aktivitas kerja METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Deskriptif dgn data Primer dan sekunder (apabila ada) B. Populasi dan Sampel 1. Populasi semua karyawan (kasir, pramuniaga dan staf area) swalayan Hypermart Diamond Mall Makassar 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kerja swalayan (kasir, pramuniaga dan staff area) yang dipilih dan ditarik dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. METODOLOGI PENELITIAN … C. Tempat dan Waktu Tempat : Swalayan Hypermart Diamond Mall Panakukkang Makassar. Waktu : 11-16 Mei 2009 D. Pengumpulan Data Data Primer Kuesioner E. Pengolahan dan Penyajian Data Pengolahan sederhana, dioleh scr manual, dgn bantuan alat elektronik Penyajian tabel + penjelasan, dikelompokkan sesuai tujuan penelitian GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan - Hypermart adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail yang merupakan bagian dari PT. Matahari Putra Prima, Tbk yang tergabung dalam Lippo Group. -Struktur organisasi Hypermart cabang Panakukang dipimpin oleh seorang Store General Manager dan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh tiga Divisi Manager yaitu 1)Divisi Manager Fresh 2)Divisi Manager Groceries 3)Divisi Manager Non Food Divisi manager membawahi beberapa departemen dan setiap departemen dipimpin oleh Departemen Manager yang dibantu oleh Team Leader. - Lokasi Perusahaan Hypermart cabang Panakukang berada di A Bulevard No 01 Gedung C Mail Panakukang Makassar - Sukrwesi Selatan 90231. Lokasi Hypermart sangat strategis tedetak di pusat keramaian Mall Panakukang Makassar - Visi dan Misi Perusahaan Visi Hypermart Panakukang Makassar yaitu " Menjadi Retailer Multi Format Nomor 1 di Indonesia“. Misi Hypermart Panakukang Makassar yaitu " Mentransformasikan Matahari Food Bussiness Menjadi Retailer Kelas Dunia yang Mampu Menghasilkan Pertumbuhan Sales Organik den Profit yang Terus Menerus. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian - Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart di Makassar Mall mulai tanggal 20 Mei – 4 Juni 2009 dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang . Data yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung menggunakn kuesioner kemudian diinput ke komputer dan dianalisis menggunakan program SPSS (statistics product and service solution). Pembahasan • Keluhan musculoskeletal pada kasir Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya karyawan bagian kasir mengalami keluhan nyeri pungung sebanyak 12 orang (70,6%), gangguan pada leher sebanyak 14 orang (70,0%), nyeri bahu sebanyak 10 orang (50%), nyeri siku 2 orang (10,0%), dan tidak ada bengkak pada tangan. Pada tenaga kasir, umumnya adalah perempuan (90,0%) hal ini disebabkan dalam ketelitian menghitung uang biasanya lebih teliti perempuan dibanding lakilaki, sedangkan dari umur umumnya antara 21-25 tahun. • Keluhan musculoskeletal pada Pramuniaga Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya karyawan bagian pramuniaga mengalami keluhan nyeri punggung sebanyak 6 orang (100%), gangguan pada leher 1 orang (16,7%), dan tidak ada yang mengalami nyeri bahu dan nyeri pada tangan (0%). • Keluhan musculoskeletal pada staf area Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya karyawan staff area mengalami keluhan nyeri pungung terjadi sebanyak 21 orang (80,8%). gangguan pada leher sebanyak 13 orang (38,2%). keluhan nyeri bahu sebanyak 6 orang (17,6%), keluhan nyeri siku 4 orang (11,8%), keluhan nyeri/bengkak pada tangan sebanyak 3 orang (8,8%). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ~ Karyawan bagian kasir mengalami keluhan nyeri pungung sebanyak 12 orang (70,6%), gangguan pada leher sebanyak14 orang (70,0%), nyeri bahu sebanyak 10 orang (50%), nyeri siku 2 orang (10,0%), dan tidak ada bengkak pada tangan, ~ Karyawan bagian pramuniaga mengalami keluhan nyeri punggung sebanyak 6 orang (100,0%), gangguan pada leher 1 orang (16,7%), dan tidak ada yang mengalami nyeri bahu dan nyei pada tangan (0%). ~ Karyawan bagian staff area mengalami keluhan nyeri pungung terjadi sebanyak 21 orang (80,8%). gangguan pada leher sebanyak 13 orang (38,2%). keluhan nyeri bahu sebanyak 6 orang (17,6%), keluhan nyeri siku 4 orang (11,8%), keluhan nyeri/bengkak pada tangan sebanyak 3 orang (8,8%). Saran 1) Kepada pimpinan perusahaan agar memberikan perhatian pada pekerja pria dan wanita khusunya dibagian packing , sebab mereka merupakan ujung tombak perusahaan yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan, dimana mereka juga secara tidak langsung memberikan konstribusi bagi kemajuan industri daerah. 2) Kepada pemerhati masalah ketenagakerjaan seperti pemerintah setempat dan instansi terkait agar dapat kiranya melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan kerja bagi pekerja pabrik , misalnya dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya istirahat yang cukup, konsumsi kalsium yang cukup dan segera berobat ke puskesmas atau balai kesehatan lainnya untuk mengatasi keluhan musjuloskeletal yang ada agar tetap bekerja dengan baik. THANK YOU !!!