fase perkembangan prenatal sampai proses kelahiran

advertisement
MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
“FASE PERKEMBANGAN PRENATAL SAMPAI
PROSES KELAHIRAN”
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik Dosen
pengampu Iyan Sofyan, S.Pd. M.A.
Kelompok 1
M. Ainul Yaqin ahsan
1400007005
Siti Rahmawati
1400007073
Ahmad Nur Candra
1400007081
Lia Agustina
Widarti Sri Wahyuni
1400007006
1400007077
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2016
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya
lah kami dapat merampungkan makalah ini yang sekarang sudah ada ditangan pembaca.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Allah SWT, rekan-rekan Masiswa/i Pendidkan
Fisika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta angkatan 2014 dan terimakasih juga kepada
Dosen pengampu mata kuliah perkembangan peserta didik, atas bantuannya terhadap
penyelesaian pembuatan makalah ini. Besar harapan kami agar makalah ini dapat berguna
untuk para pembaca. Terutama untuk mahasiswa/i dan dosen dalam proses perkuliahan, agar
dapat mendorong dan membantu para citivas akademik dalam mencari informasi yang
relevan dan aktual. Adapun selain untuk halaman kampus, makalah ini berguna terutama
untuk menyelami dan memperluas wawasan pembaca.
Akhir kata kami ucapkan mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangan. Saran dan kritikan kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Halaman sampul ………………………………………………………………i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Bab I PENDAHULUAN................................................................................ 1
Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
Rumusan Masalah ................................................................................ 2
Tujuan .................................................................................................. 2
Manfaat ................................................................................................ 3
Bab II PEMBAHASAN .................................................................................. 4
Pengertian Perkembangan Masa Prenatal ............................................ 4
Tahapan Perkembangan Masa Prenatal ............................................... 4
Karakteristik Prenatal .......................................................................... 12
Arti penting Periode Prenatal Bagi Perkembangan .............................. 12
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal .............. 13
Perkembangan Penting di dalam janin ................................................ 16
Tahapan Kelahiran Masa Kelahiran ..................................................... 17
Pengaruh Kelahiran Terhadap Masa Pasca Lahir ................................ 18
Implikasi Perkembangan Masa Prenatal pada Pnedidkan ................... 20
Bab III PENUTUP ........................................................................................... 21
Kesimpulan .......................................................................................... 21
Daftar Pustaka .................................................................................................. 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara biologis hidup itu di mulai pada waktu konsepsi atau pembuahan. Masa ini
pada umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari
waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang sangat
singkat, tetapi justru pada periode inilah di pandang terjadi perkembangan yang sangat cepat
dalam diri individu. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang dilakukan oleh
sebagian besar ahli psikologi barat cenderung di mulai dari periode bayi yang baru lahir dan
mengabaikan periode prenatal. Kemudian pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran
bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami
secara utuh pola perkembangan yang normal. Manusia pada hakikatnya senantiasa
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan kehidupan manusia
melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses
perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh
menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian meninggal.
Prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia
tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan. Disini kami selaku penulis makalah
akan mencoba untuk menjelaskan materi ini. Dalam penulisan kali ini kami akan membahas
tentang tahap-tahap perkembangan prenatal, karakteristiknya dan faktor-faktor perkembangan
prenatal. Selain itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan pada kelahiran
diantaranya tahap-tahap pada kelahiran dan pengaruh kelahiran terhadap perkembangan
pascalahir.
Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu. Namun, banyak
masyarakat
pedesaan
pada
umumnya
cenderung
menganggap
bahwa
permulaan
perkembangan psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini,
kebanyakan dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan
psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk
karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.
4
Melihat keadaan masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk segera
diluruskan. Inilah yang menyebabkan perkembangan masa prenatal perlu untuk dipelajari.
Terutama yang perlu dipelajari yaitu tahapan selama masa prenatal, pengaruhnya terhadap
tingkah laku sesudah dilahirkan, serta pendidikan yang baik selama masa prenatal.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan masa prenatal?
2. Bagaimana tahap-tahap perkembangan masa prenatal?
3. Seperti apa karakteristik pada masa prenatal?
4. Apakah arti penting periode prenatal bagi perkembangan?
5. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal?
6. Perkembangan apa saja yang penting di dlaam janin?
7. Apa saja tahap-tahap yang terjadi pada kelahiran?
8. Apakah pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pascalahir?
9. Bagaimana implikasi perkembangan masa prenatal pada pendidikan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud perkembangan masa prenatal.
2. Menjelaskan bagaimana tahap-tahap perkembangan masa prenatal.
3. Menjelaskan seperti apa karakteristik pada masa prenatal.
4. Menjelaskan apakah arti penting periode prenatal bagi perkembangan.
5. Menjelaskan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal.
6. Menjelaskan macam-macam perkembangan yang penting di dalam janin.
7. Menjelaskan apa saja tahap-tahap yang terjadi pada kelahiran.
8. Menjelaskan apakah pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pascalahir.
9. Menjelaskan bagaimana perkembangan masa prenatal pada pendidikan
5
D. Manfaat
1. Bagi penulis dapat dijadikan ilmu tentang perkembangan masa prenatal.
2. Bagi guru dapat dijadikan pemahaman bahwa kepribadian siswa merupakan implikasi
dari hasil perkembangan masa prenatal.
3. Bagi orang tua agar memahami serta dapat melakukan tindakan yang tepat saat
menghadapi perkembangan masa prenatal.
4. Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang berkepentingan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Masa Prenatal
Periode prenatal/masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia
yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum) wanita dibuahi oleh sperma
laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya
berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Di lihat dari segi
waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling
singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat
dalam diri individu (Ani Endriani, 2011).
Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik
maupun psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini merupakan periode yang
paling berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan, banyak yang percaya bahwa masa anakanak lebih berbahaya tetapi jelas bahwa periode ini merupakan masa di mana bahaya-bahaya
lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan
selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan (Ani Endriani, 2011).
B. Tahapan Perkembangan Masa Prenatal
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi periode prenatal atas tiga
tahap perkembangan. Untuk lebih jelasnya ketiga tahap perkembangan periode prenatal
ini berikut akan diuraikan masing-masing pada tahapnya.
a. Perspektif Islam
Para ahli psikologi Islam membagi periode prenatal atas beberapa tahap.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Mukminun ayat 12-14
berikut.
Artinya : Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (sulalatin min thin) dari tanah). Kemudian kami jadikan saripati itu air
mani (nuthfah) yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air
mani (nuthfah) itu kami jadikan segumpal darah (mudghah), lalu segumpal darah
(‘alaqah) itu kami jadikan segumpal daging (mudghah), dan segumpal daging
7
(mudghah) itu kami jadikan tulang belulang (‘idhom), lalu tulang belulang
(‘idhom) itu kami bungkus dengan daging (lahm). Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik .(Q.S. Al-Mukminun :12-14)
Tahap-tahap perkembangan masa prenatal berdasarkan al-quran seperti yang
dijelaskan pada ayat di atas dapat diuraikan lebih jelas sebagai berikut.

Tahap Sulalatin min thin (saripati tanah)
Pada tahap ini manusia makan dari hasil bumi dan ketika saripati
tanah masuk ke dalam tubuh manusia, saripati itu lantas dipakai tubuh
sebagai starting
materials dalam
proses
metabolisme
pembentukan nutfah di dalam sel-sel reproduksi.

Tahap Nuthfah
Kata nutfah sering kali diterjemahkan dengan air mani atau setetes
mani.
Kata
yang
biasa
digunakan
hampir
serupa
dengan
nutfah adalah nutfatin amsyaaj, atau setetes mani yang bercampur. Ini
berarti pencampuran dua nutfah atau benih yaitu dari laki-laki (sperma)
dan dari perempuan (sel telur, ovarium).Nutfah juga disebut sebagai air
yang hina (maa’in mahiin,Surah al-Mursalat/77: 20) atau air yang
terpancar (maa’in daafiq,Surah at-Taariq/86: 6). Menurut hitungan para
ahli, sperma yang keluar dalam satu kali ejakulasi berjumlah jutaan ekor.
Akan tetapi dari jumlah sebanyak itu, hanya satu yang dapat melakukan
pembuahan. Setelah pembuahan berlangsung, terjadilah perubahan yang
cepat pada indung telur. Dengan segera, indung telur menghasilkan
membran yang mencegah sperma lain untuk ikut melakukan pembuahan.

Tahap ‘Alaqah
Setelah lima jam dalam bentuk zigot, kemudian zigot tersebut
membelah diri tanpa merubah ukuran dan bergerak melalui tabung yang
menghubungkan indung telur dan rahim. Zigot selanjutnya menempelkan
diri di dinding rahim.
Proses pembuahan dan perjalanan zigot hingga akhirnya
menempel di dinding rahim yang memerlukan waktu hingga enam hari.
8
Zigot tetap menempel pada dinding rahim dan tumbuh hingga hari ke -15
ketika bentukan ‘alaqah dimulai.
‘Alaqah merupakan bentuk praembrionik yang terjadi setelah
pencampuran
sperma
dan
ovarium. ‘Alaqah oleh
para
ilmuwan
disamakan dengan lintah karena hidupnya tergantung pada darah
ibunya. ‘Alaqah terbentuk sekitar 24-25 hari sejak pembuahan. Jika
jaringan praembrionik ini digugurkan maka ia akan tampak seperti
segumpal darah.

Tahap Mudhghah
Embrio berubah bentuk dari tahapan ‘alaqah ke permulaan
tahapan mudgah pada hari ke 24 atau 26. Waktunya relatif lebih cepat
ketimbang perubahan dari tahap nutfah ke‘alaqah .
Tahapan mudgah ditandai dengan bermulanya pertumbuhan dan
pembiakan sel yang luar biasa. Segumpal daging ini terdiri dari sel-sel
atau jaringan-jaringan yang sudah maupun yang belum mengalami
diferensiasi.
Pada minggu ke-5, jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah
mengembangkan plasenta, suatu bentuk tabung yang masuk ke dalam
dinding rahim dan mengalirkan oksigen serta makanan dari darah ibu ke
tubuh janin. Tahapan mudgah berakhir pada minggu ke-6, kurang lebih
pada hari ke-40.

Tahap ‘Idzaman
Tahap pembentukan tulang ini jelas sangat penting, dimulai
dengan bentuk seperti daging atau permen karet dengan lekukan dan
tonjolan seperti digigit—masa mudgah, dengan cepat berubah menjadi
sesuatu dengan bakal orang yang mulai tampak, walaupun bentuk
manusia belum kelihatan secara jelas. Kemudian dalam waktu singkat—
beberapa hari pada akhir minggu ke-6, terbentuk tulang-tulang yang
merubah penampakan secara drastis menjadi mirip manusia.
Pada minggu ke-7, bentuk manusia semakin nyata dengan
bermulanya pembentukan kerangka. Masa ini—sekitar hari k-40 hingga
45—adalah garis batas yang membedakan masa mudgahdan bentuk
manusia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masa antara hari ke-
9
40 hingga 45 adalah hari-hari yang sangat penting bagi perkembangan
embrio. Pada waktu itulah embrio berubah bentuk menjadi bentuk
manusia. Pembentukan tulang ini akan semakin berbentuk mirip manusia
setelah pada tahap berikutnya tulang itu diselimuti otot dan daging.

Tahap Lahman
Dengan selesainya masa pembalutan tulang dengan lahm(otot dan
daging), bentuk semakin jelas. Otot mengambil posisi di sekeliling tulang
di sekujur tubuh. Dengan demikian kata “memberi pakaian” kepada
tulang yang digunakan dalam Al-Qur’an adalah tepat adanya. Bagianbagian tubuh embrio yang semula terpisah-pisah telah saling terhubung.
Seiring dengan selesainya fase pembentukan otot, embrio manusia pun
mulai dapat digerakkan.
Pembungkusan tulang oleh otot dan daging merupakan babak baru
dalam
perkembangan
anak
manusia.
Seiring
usainya
proses myogenesis (pembentukan otot), embrio mulai dapat bergerak.
Masa ini, dimulai pada akhir minggu ke-7 dan berakhir pada akhir
minggu ke-8, dianggap sebagai babak akhir pembentukan embrio, atau
dalam bahasa Arab disebut takhalluq.Akhir fase embriologi ini segera
diikuti dengan fase dimulainya perkembangan janin, yang dalam AlQur’an dibahasakan dengannasy’ah alias perkembangan.

Tahap Takhalluq (masa perkembangan)
Pada akhir minggu ke-8, satu fase penting dimulai. Perubahan fase
ini jauh lebih cepat ketimbang tahap-tahap sebelumnya. Embrio berubah
menjadi makhluk lain saat ukuran kepala, tubuh, kaki dan tangan mulai
mencapai ukuran proporsional. Ini terjadi antara minggu ke-9 dan 12.
Pada minggu ke-10, organ kelamin bagian luar sudah mulai terbentuk.
Tulang yang semula terdiri atas unsur-unsur lunak berubah menjadi bahan
kapur yang keras pada minggu ke-12. Jari kaki dan jari tangan juga sudah
dapat dibedakan pada minggu ini.
Berat janin meningkat signifikan pada minggu-minggu ini seiring
perkembangan otot dan dagingnya. Pada saat ini janin sudah secara sadar
menggunakan tangannya untuk menangkap sesuatu, menendang dengan
10
kakinya atau bahkan melakukan salto. Pada saat ini pula janin sudah
dapat melakukan apa yang diingininya.
Pada tahap ini, semua organ sudah berfungsi. Janin siap untuk
hidup di luar rahim sejak berumur sekitar 22-26 minggu, yakni kurang
lebih 6 bulan pasca pembuahan. Namun, tentunya ini terjadi bila sistem
pernafasan dan syarafnya berfungsi normal.[4]
b. Perspektif Barat

Tahap Germinal (Germinal Stage) (0-12 Bulan)
Tahap germinal yang sering juga disebut periode zigot, ovum atau
periode nuthfah, adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal
ini berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan, yakni sejak
terjadinya pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum)
perempuan, yang di namakan dengan pembuahan (fertilization). Saat itu
sel sperma pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan
menghasilkan satu bentuk sel baru, yang di sebut zigot. Zigot ini
kemudian membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan
kecil, ysng di sebut blastokis. Setelah sekitar 3 hari, blastokis
mengandung sekitar 60 sel. Tetapi, karena jumlahnya semakin banyak,
maka sel-sel ini semakin mengecil, sebab blastokis tidak mungkin lebih
besar dari zigot yang asli. Pada saat terjadinya pembelahan, blastokis
mengapung dan berproses di sepanjang tubafalopi.
Blastokis yang berisikan cairan, dengan cepat mengalami
sejumlah perubahan penting. Blastokis ini juga di bedakan atas 3 lapisan
yaitu, lapisan atas, lapisan tengah, lapisan bawah. Dari lapisan atas
berkembangan rambut, gigi, dan kuku; kulit lapisan luar (kulit ari) dan
kelenjar-kelenjar kulit; panca indra dan sistem saraf. Dari lapisan tengah
berkembang otot, tulang atau rangka, sistem pembuangan kotoran dan
sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Sementara itu lapisan
bawah menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah, dan
sistem pernapasan. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusat, dan kantong
amniotik juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis. Setelah beberapa hari
kira-kira seminggu setelah konsepsi blastokis menempel di dinding
11
rahim. Blastokis yang telah tertanam secara penuh di dinding rahim inilah
yang di sebut embrio.

Tahap Embrio (Embriyonic Stage) (13-24 Bulan)
Tahap yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio,
yang dalam psikologi islam di sebut tahap ‘alaqah, yaitu segumpalan
darah yang semakin membeku. Tahap embrio ini di mulai dari 2 minggu
sampai 8 minggu setelah pembuahan, yang di tandai dengan terjadinya
banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis.
Tetapi, karena ukuran panjangnya hanya sekitar 1 inci, maka bagianbagaian tubuh embrio itu belum sepenuhnya terbentuk tubuh orang
dewasa. Meskipun demikian, ia sudah terlihat jelas dan dapat dikenali
sebagai manusia dalam bentuk kecil.
Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola,
yaitu cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses
pertumbuhan yang di mulai dari bagian kepala, kemudian terus ke bagian
bawah dan sampai ke bagian ekor. Dengan kata lain, kepala, pembuluh
darah, dan jantung serta organ-organ tubuh yang paling penting lebih
dahulu berkembang dari pada lengan, tangan dan kaki. Adapun yang
dimaksud dengan pertumbuhan secara proximodistal adalah proses
pertumbuhan yang di mulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan
pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang jauh dari
pusat badan.
Disamping itu, dalam periode embrio ini, terdapat tiga sarana
penting yang membantu perkembangan struktur anak, yaitu: kantong
amniotic, plasenta, dan tali pusat. Kantung amniotic berisi cairan
amniotic, suatu cairan bening tempat embrio mengapung dan berfungsi
sebagai pelindung dari goncangan fisik dan perubahan temperatur.
Plasenta adalah suatu tempat pada dinding peranakan dimana ibu
mensuplai oksigen dan bahan-bahan makanan kepada anak dan anak
mengembalikan sisa buangan dari aliran darahnya. Jadi, plasenta
merupakan sarana penghubung antara ibu dan embrio.
Sementara itu, tali pusat adalah suatu saluran lembut yang terdiri
atas pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi menghubungkan embrio
12
dengan plasenta. Tali pusat ini terdiri dari tiga pembuluh darah besar, satu
unuk menyediakan bahan makanan dan dua untuk membawa sisa-sisa
buangan ke tubuh ibu. Tali pusat ini tidak memiliki urat saraf, sehingga
apabila di potong tidak akan menimbulkan rasa sakit.
Periode embrio ini juga di tandai dengan suatu perkembangan
yang cepat pada sistem saraf. Hal ini terlibat bahwa pada umur 6 minggu
embrio telah dapat di kenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar di
bandingkan dengan bagian-bagian badan lain. Pada umur 8-9 minggu,
perubahan janin semakin terlihat dengan jelas. Muka, mulut, mata, dan
telinga sudah mulai terbentuk dengan baik. Lengan dan kaki lengkap
dengan jari-jarinya sudah nampak pada tahap ini organ-organ seks juga
mulai terbentuk. Demikian juga dengan otot dan tulang rawan mulai
berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pankreas, paru-paru, dan
ginjal, mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana.

Tahap Janin (Fetus Stage) (25 – 37 Bulan)
Periode ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut
dengan periode fetus atau periode janin, yang dalam psikologi islam
disebut periode mudhghah. Periode ini di mulai dari usi 9 minggu
sampai lahir.
Setelah sekitar 8 minggu kehamilan, embrio berkembang
menjadi sel-sel tulang. Dalam hal ini embrio memperoleh suatu nama
baru, janin (fetus). Dalam periode ini, ciri-ciri fisik orang dewasa
secara lebih proporsional mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih
besar dari bagian badan lainnya mulai mengecil. Kaki dan tangan terus
meningkat secara substansial. Pada bulan ketiga, janin yang
panjangnya kira-kira 3 inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara spontan
sudah dapat menggerakkan kepala, tangan dan kakinya, serta
jantungnya mulai berdenyut.
Menurut psikologi islam, setelah janin dalam kandungan itu
genap berumur 4 bulan, yaitu ketika janin mulai terbentuk sebagai
manusia, maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan
peniupan ruh ke dalam janin tersebut, juga di tentukan hukum-hukum
perkembangannya, seperti masalah-masalah
yang berhubungan
13
dengan tingkah laku (sifat, karakteristik, dan bakat), kekayaan, batas
usia, dan lain-lain.
Dengan ditiupkan ruh oleh Allah SWT ke dalam janin tersebut,
maka pada bulan keempat dan kelima ibu sudah merasakan gerakangerakan janinnya, seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang.
Pada saat ini panjang janin kira-kira 4,5 inci. Pada permulaan bulan
ketujuh, panjang janin sudah mencapai kira-kira 16 inci dengan berat
kira-kira 1,5 – 2,5 kg. Pada
saat ini ciri-cirinya sebagai manusia
semakin terlihat, terutama ketika rambut atau bulu mulai menumbuhi
kepalanya dan mulut mulai menonjol ke luar, bergerak-gerak, di buka
dan ditutup, mereguk atau menelan dan menghisap ibu jarinya.
Matanya juga mulai berkedip dan ia bisa menangis, meskipun matanya
masih tertutup rapat. Pada bulan kedelapan, berat janin sudah
mencapai kira-kira 2,5 – 3,5 kg dan mulai berkembang lapisan lemak
badan yang berguna untuk mengatur temperatur badannya setelah
kalahiran. Riset terbaru menunjukkan bahwa janin juga telah mampu
mendengar atau responsive terhadap stimulus dari lingkungan
eksternal, terutama sekali terhadap pola-pola suara. Dalam suatu studi
mengenai kemampuan janin mereaksi atau merespon rangsangan
eksternal,
Dr.
Seus’s
meminta
kepada
ibu-ibu
hamil
untuk
membacakan sebuah cerita anak-anak “the cat in the hat” dengan suara
nyaring kepada bayi yang dikandungnya sebanyak dua kali sehari
selama 6 minggu terakhir kehamilannya. Beberapa hari setelah
kelahiran, bayi kembali diperdengarkan pada cerita yang sama dan
sebuah cerita lain yang belum pernah diperdengarkan sebelumnya.
Untuk membentuk cerita mana yang lebih disukai, bayi diberi sebuah
dot yang dapat merekam setiap perubahan dan peningkatan atau
penurunan interval waktu menyusun. Ternyata, perubahan kecepatan
dan peningkatan menyusui terjadi pada waktu bayi mendengar cerita
“the cat in the hat”. Tetapi hal demikian tidak terjadi pada waktu
mendengarkan cerita baru. Jadi, bayi menunjukkan suatu piihan yang
jelas berdasarkan pada pengalamannya selama masa prenatal.
14
C. Karakteristik Masa Prenatal
Meskipun relatif singkat, periode prenatal mempunyai enam karakteristik penting,
masing-masing karakteristik mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama
rentang kehidupan. Ciri-cirinya yaitu:
a) Pada saat ini sifat-sifat bawaan, yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan
selanjutnya, diturunkan sekali untuk selamanya.
b) Kondisi-kondisi yang baik dalam tubuh ibu dapat menunjang perkembangan
sifat bawaan sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat
perkembangannya bahkan sampai mengganggu pola perkembangan yang akan
datang.
c) Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat
pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya,
sama halnya dengan pembuahan.
d) Perkembangan dan pertumbuhan yang oral lebih banyak terjadi selama periode
prenatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan
individu.
e) Periode prenatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik
maupun psikologis.
f) Periode prenatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan
membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan.
D. Arti Penting Periode Prenatal bagi Perkembangan
Menurut Elizabeth B. Hurlock (1980), ada empat kondisi penting yang memberi
pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru di masa datang, yaitu:
a) Penentuan Sifat Bawaan
Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua
hal, yaitu pertama, faktor keturunan membatasi sejauh mana individu dapat
15
berkembang. Kedua, bahwa sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan,
tidak ada cara tertentu untuk mengendalikan jumlah kromosom dari pihak ibu atau
ayah yang akan diturunkan pada anak.
b) Penentuan Jenis Kelamin
Ada tiga alasan mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan
selama hidupnya, yaitu pertama, mempengaruhi perkembangan pola-pola sikap dan
perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin mereka. Kedua,
pengalaman belajar dengan jenis kelamin ditentukan olah jenis kelamin individu.
Ketiga, sikap orang tua dan anggota-anggota keluarga penting lainnya terhadap
individu sehubungan dengan jenis kelamin mereka.
c) Penentuan Jumlah Anak
Dalam peristiwa kelahiran ada yang hanya satu anak yang dilahirkan, namun
sering juga terjadi kelahiran kembar.
d) Penentuan Urutan Anak
Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya mempunyai pengaruh mendasar
terhadap perkembangan selanjutnya. Orang tua umumnya mempunyai sikap,
perlakuan dan memberikan peran yang spesifik sesuai dengan tempat dan urutannya
dalam keluarga. Hal ini berpengaruh terhadap kepribadian dan pembentukan sikap
anak.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal
Sebagaimana telah di jelaskan sebelumnya bahwa periode prenatal merupakan
periode yang sangat penting dan menentukan perkembangan individu pada periode-periode
berikutnya. Selama periode prenatal ini, rahim merupakan lingkungan yang sangat
menentukan perkembangan janin. Pada umumnya, kondisi rahim ibu itu sangat nyaman bagi
janin dan terlindung dari setiap gangguan. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa janin tersebut
secara absolut luput dari pengaruh-pengaruh luar. Pada uraian berikut ini akan di bahas
beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal:
a.
Kesehatan Ibu
16
Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa
prenatal. Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis, seperti kencing manis, TBC,
radang saluran kencing, penyakit kelamin dan sebagainya, dapat menyebabkan
lahirnya bayi-bayi yang cacat. Demikian pula, bila terjadi benturan ketika janin
berusia 3 bulan di sertai dengan gangguan kesehatan pada ibu, seperti influenza,
gondok atau cacar, dapat merusak perkembangan janin. Bahkan, apabila ibu hamil
terserang campak rubella (campak jerman), dapat di pastikan bahwa 60%
kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika campak rubella menyerang pada 2
bulan pertama kehamilan, mengakibatkan kebutaan, ketulihan, kelainan jantung,
kerusakan pada sistem saraf pusat, serta keterbelakangan mental dan emosional.
b. Gizi Ibu
Faktor lain yang cukup mempengaruhi perkembangan masa prenatal adalah
gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada
gizi ibunya, yang di peroleh melalui darah ibunya. Oleh karena itu, makanan ibu-ibu
yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin dan karbohidrat
untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang di lahirkan oleh ibu yang kekurangan
gizi cenderung cacat. Suatu investigasi tentang ibu-ibu mendokumentasikan
pentingnya peran gizi dalam perkembangan masa prenatal dan kelahiran. Ternyata,
ibu-ibu yang makanannya paling buruk cenderung memiliki anak yang beratnya
paling rendah, kurang vitalitas, dan lahir prematur atau meninggal. Dalam investigasi
lain, makanan tambahan yang di berikan kepada ibu-ibu yang kekurangan gizi selama
kehamilan meningkatkan performa anak mereka selama 3 tahun pertama
kehidupannya.
c.
Pemakaian Bahan-Bahan Kimia Oleh Ibu
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam
peredaran darah ibu yang tengah hamil, dan mempengaruhi perkembangan janin. Bahanbahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik meupun pada
sistem kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolisme. Bahan-bahan kimia
juga dapat mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga
mempengaruhi janin.
Salah satu jenis obat yang mengandung bahan kimia yang membahayakan
perkembangan janin adalah thalidomite. Pada orang dewasa, thalidomite tidak berdampak
buruk. Tetapi, pada embrio, obat penenang itu sangat merusak. Kalau ibu menelan
17
thalidomite selama dua bulan pertama kehamilan, dapat menghambat pertumbuhan
lengan dan kaki janin.
Minuman yang mengandung alkohol juga merupakan zat lain yang dapat mempengaruhi
perkembangan prenatal.
Wanita pecandu alkohol dan tetap meminumnya selama
kehamilannya dalam frekuensi yang sering, kemungkinan besar akan melahirkan bayi
dengan gejala yang disebut “sindrom alkohol janin”, yaitu sekelompok keabnormalan
yang tampak pada anak dari ibu yang banyak meminum alkohol selama kehamilan.
Keabnormalan itu meliputi cacat pada wajah, seperti hidung dan bibir bawah yang
pendek.
Menghisap rokok oleh wanita hamil juga dapat berdampak buruk bagi perkembangan
masa prenatal. Merokok selama kehamilan
dapat menyebabkan pengurangan bobot
kelahiran, menimbulkan resiko aborsi spontan, kelahiran premature, dan sindrom
kematian bayi yang tinggi selama proses kelahian, serta penyesuaian diri yang buruk.
d. Takhayul dan kenyataan di Indonesia
Di Indonesia banyak di permasalahkan mengenai pengaruh tingkah laku orang tua
terhadap keadaan bayi yang akan di lahirkan. Misalnya bila ayah atau ibu atau keduanya
benci sama seseorang, maka anaknya akan mirip dengan orang yang di benci tadi. Bila
ayah atau ibu membunuh seekor hewan, misalnya ular, pada waktu ibu sedang hamil,
anaknya akan mempunyai gambar mirip ular pada kulitnya. Hal-hal ini semua belum
merupakam hasil pembuktian ilmiah, dari itu masih termasuk lingkup takhayul.
e.
Keadaan Dan Ketegangan Emosi Ibu
Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar
terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu hamil
mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi
perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar.
Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan
menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekurangan darah.
Ibu yang mangalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama
kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang
abnormal di bandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Goncangan emosi di
asosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran prematur
dan penurunan berat, kesulitan pernapasan dari bayi yang baru lahir dan cacat fisik.
f.
Sinar-X (X-ray) dan Kehamilan
18
Sinar-X adalah suatu radiasi berenergi kuat yang tergantung pada dosisnya, dapat
mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik, dan menimbulkan efek pada
bayi yang belum dilahirkan. Sel-sel yang membelah cepat adalah paling sensitif
terhadap paparan sinar-x. Bayi dalam perut ibu sensitif terhadap sinar-x karena selselnya masih dalam taraf pembelahan dengan cepat, dan berkembang menjadi
jaringan dan organ yang berbeda-beda. Pada dosis tertentu, paparan sinar-x pada
wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada janin yang
dikandungnya, termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa. Memang
sebagian besar prosedur pemaparan sinar-x menghasilkan radiasi yang relatif ringan.
Namun sebagai langkah jaga-jaga, penggunaan sinar-x pada wanita hamil kecuali
benar-benar perlu, harus dihindari. Wanita yang melalui pemeriksaan rontgen
sebelum mengetahui status kehamilannya harus berbicara kepada dokternya. Paparan
radiasinya diukur dengan satuan rad atau unit radiasi yang diserap. Satuan lain adalah
penghitungan berdasarkan kerusakan biologis akibat paparan radiasinya. Radiasi
sinar-x dengan kekuatan tertentu (sesuai dosis) dapat mengurangi pembelahan sel,
merusak materi genetik dan menimbulkan cacat pada bayi yang belum dilahirkan.
Sinar-x sangat berbahaya terutama bagi sel yang membelah dengan cepat.
F. Perkembangan Penting di dalam Janin
a) Perkembangan Kognitif
Pada awal trimester pertama, sel-sel otak si kecl berkembang berlipat
kali ganda dengan cepatnya serta membentuk fondasi bagi seluruh proses
berpikir
yang akan ia lakukan sepanjang hidupnya. Pada puncak
perkembangan ini, diantara minggu ke-8 dan ke-19 terbentuk seperemapat juta
sel otak baru pada setiap menitnya. Otak si kecil mulai berkembang sejak
minggu ke-5 kehamilan. Jenis aktivitas otak yang lenih awal terbentuk
melibatkan fungsi-fungsi otomatis seperti bernafas, sirkulasi darah dan
menghisapnyang akan menjadi bekal bagi si kecil untuk dapat bertahan hidup
diluar Rahim. Kemampuan kognitif dengan level tinggi seperti mengingat,
berpikir dan melakukan tindakan secara sadar muncul di tahap selanjutnya
dalam kehamilan dan laur biasanya dan hal ini terus berlangsung dengan baik
sebelum si kecil lahir.
b) Perkembangan Motorik
19
Perkembangan motoric tidak dapat merasakannya, namun gerakangerakan pertama sikecil mulai terjadi pada minggu ke-10, begitu tulang
belakang telah terbentuk dan dan seluruh tubuhnya dpat melengkung dan
meliuk. Dua minggu kemudian, tangan dan kakinya mulai bergerak. Pada
akhit trimester pertama ia akan dapat meregang, menguap dan bahkan
menghisap ibu jarinya. Ibu baru akan merasakan semua gerakan ini mendekati
minggu ke-20 ketika sikecil telah mejadi besar dan lebih kuat. Akhirnya sang
ibu memasuki mingu-minggu kahir amsa kehamilan, pergerakan sikecil yang
terasa sebagai tendangan mulai berkurang karena ruang bagi sikecil untuk
bergerak didalam Rahim ibu menjadi semakin sedikit. Apakah ibu melihat
sikecil membuat ekspresi wajah lucu saat USG? Mungkin saja memang ini
yang terjadi. Tanda-tanda pertama ekspresi wajah seperti menyipitkan mata,
menrengut, meringis muncul sekitar minggu ke-16 kehamilan, ketika otot-otot
wajahnya telah cukup berkembang untuk dapat melakukan gerakan.
c) Perkembangan Komunikasi
Sepanjang trimester pertama, organ-organ dan struktur dasar yang
dibutuhkan unutk berkomunikasi seprti telinga, mulut, otot-otot muka, tangan
dan kaki dalam masa pembentukan. Pada minggu ke-18 sampai ke-21 simkecil
sudah dapat mendengar. Selain suara dari tubuh Ibu, ia pun mungkin akan
dapat mendengar suara Ibu dan Ayahnya, bahkan juga berbagi suara disekitar
ibu, hal ini mulai dari trimester kedua. Walaupun pada titik ini percakapan
yang terjadi hanya bersifat satu arah namun mengajak sikecil berbicara tetap
akan membantu perkembangannya. Saat lahir, beberapa bayi dapat ejadi lebih
tenang dengan mendengar suara detak jantung ataupun suara ibunya, yang
mengindikasikan bahwa mereka memiliki suatu kesadaran akan suara-suara ini
sejal didalam Rahim. Bahkan ada bukti yang menunjukkan si kecil mulai
mempelajari intonai unik dari Bahasa ibu gunakan ketika berada dalam
Rahim.
d) Perkembangan Sosial
Sentuhan adalah indra pertama yang berkembang. Hanya di minggu
ke-7 atau ke-8 kehamilan sikecil sudah dapat merasakan sentuhan pada
bibir atau hidungnya. Pada minggu ke-14 hampir seluruh tubuhnya
menjadi responsif tehadap sentuhan. Indra peraba si kecil akan
berkembang sempurna setelah beberapa tahun kelahirannya. Namun
20
sejak awal sentuhan adalah cara penting bagi si kecil unutk menjalin
hubungan dengan orang lain dan menjalin ikatan dengan Ibu.
G. Tahapan Kelahiran Perkembangan Masa Kelahiran
Studi psikologi tentang kelahiran relatif baru dibandingkan dengan studi medis, studi
psikologis tentang kelahiran lebih di fokuskan pada bagaimana pengaruhnya terhadap
perkembangan pascalahir, kondisi lingkungan pra lahir, dan sejumlah faktor lain yang
mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah lahir. (Hurlock, 1978).
Tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20 menit. Kontraksi
ini menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka ketika tahap pertama berlangsung
kontraksi semakin sering yang terjadi setiap 2-5 menit. Intensitasnya juga meningkat. Pada
akhir tahap kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inci
sehingga bayi dapat bergerak dari peranakan ke saluran kelahiran.
Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran
kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap ini
berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Pada setiap kontraksi ibu mengalami kesakitan untuk
mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Waktu kepala bayi keluar dari tubuh ibu, kontraksi
terjadi hampir setiap menit.
Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain
dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah yang paling pendek.
H. Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Lahir
Kondisi-kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir:
a) Jenis kelahiran Secara umum kelahiran dapat dibedakan atas empat jenis,
kelahiran normal atau spontan, kelahiran dengan peralatan, kelahiran
melintang, kelahiran pembedahan ceasar.
b) Pengobatan ibu
Obat-obatan yang digunakan ibu sebelum dan selama proses kelahiran dapat
mempengaruhi kelahiran. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin banyak
obat yang diberikan pada ibu saat melahirkan, semakin lama dan sulit bayi
menyesuaikan diri dengan kehidupan pascalahir. Bayi yang lahir dari ibu yang
memakan oxytocin cendurung mengalami penyakit kuning. Demikian juga
21
kelahiran yang dipaksakan dengan dibantu oleh obat-obatan pembunuh rasa sakit,
akan semakin banyak perawatan kesehatan diperlukan setelah kelahiran.
c) Lingkungan pra lahir
Setiap kondisi dalam lingkungan pra lahir yang menghalangi perkembangan
janin sesuai dengan tabel waktu yang normal akan lebih banyak mengakibatkan
kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pascalahir di bandingkan dengan kondisi
lingkungan yang nyaman.
d) Jangka waktu periode kelahiran
Lama rata-rata periode kelahiran 38 minggu atau 266 hari namun hanya
sedikit bayi yang lahir tepat pada waktunya. Adakalanya bayi lahir lebih awal dan
adakalanya lebih lambat dari waktu rata-rata tersebut. Bayi yang lahir lebih awal
disebut prematur sedangkan bayi yang lebih lambat disebut posmatur.
Bayi yang lahir premature,(lahir sebelum waktunya) maupun yang berat
lahirnya rendah dianggap sebagai bayi yang beresiko tinggi dan cenderung
memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir tepat
waktu atau lebih lambat. bayi posmatur biasanya lebih cepat dan berhasil
menyesuaikan diri dengan lingkungan pasca lahir dibandingkan dengan bayi yang
normal sekalipun.
e) Perawatan pasca lahir
Perhatian dan perawatan yang dilakukan ibu terhadap bayi yang baru
dilahirkan mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangannya. Bayi yang
mendapat perhatian dan perawatan dengan baik cenderung lebih waspada, lebih
aktif, dan lebih tanggap terhadap rangsangan luar dibandingkan dengan bayi yang
kurang mendapat perawatan. Beberapa dokter rumah sakit meyakini bahwa
periode singkat setelah kelahiran memiliki arti penting bagi perkembangan bayi
oleh karena itu selama waktu ini, orang tua dan bayi perlu membentuk hubungan
kedekatan emosional yang memberi landasan bagi perkembangan yang optimal
pada tahun-tahum ke depan.
Bayi yang dipisahkan dari ibunya setelah lahir, dapat menyulitkan
perkembangan ikatan. Menempatkan bayi yang baru lahir di sebelah tempat
tidur ibunya dimaksudkan agar ibu segera dapat merespon dan memenuhi
kebutuhan perawatan bagi anaknya. Disamping itu metode lain yang dilakukan
adalah dengan meletakkan bayi yang baru lahir di atas perut ibu segera setelah
22
lahir, dengan keyakinan bahwa penempatan itu akan mendorong ikatan
emosional ibu dan bayi.
f) Sikap orang tua
Hubungan baik orang tua dengan anak dapat membantu bayi dalam
menyesuaikan diri dengan lingkuungan baru yang di alami setelah lahir.
Demikian pentingnya kondisi atau sikap ibu terhadap penyesuaian diri bayi
yang baru lahir, seorang ayah sangat dituntut dalam persalinan anak sebab
kehadiran ayah dalam ruang persalinan, dapat memberikan dukungan dan
kekuatan emosional bagi ibu pada saat melahirkan bayi. Disamping itu,
dilihatkan dalam konteks psikologi Islam, pentingnya kehadiran ayah dalam
ruang persalinan mempunyai kaitan erat dengan tanggung jawab pemberian
pendidikan pertama, yakni menyuarakan lafadz adzan di telinga kanan dan
khomat di telinga kiri pada saat ia lahir.
I. Implikasi Perkembangan Masa Prenatal pada Pendidikan
Perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan perawatan yang kondusif untuk
pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal. Bila terjadi hambatan
dalam kandungan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat,
individu akan mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang disebabkan
dari dalam kandungan. Selain seperti yang telah disebutkan Monks, dkk. di atas, ada
beberapa faktor lagi yang menurut Kartini Kartono (1981) antara lain (1) kekurangan
nutrisi, infeksi dan luka-luka serta keracunan sewaktu dalam kandungan. Peristiwa
tersebut dapat menyebabkan keguguran (abortus), (2) sewaktu ibu mengandung menderita
penyakit kholera, thypus, malaria tropika kronis, gondok (bof) pada waktu mengandung
muda, syphilis, gabag/mazelen, TBC sehingga ada pengaruh buruk pada janin (foetus
intra uterina). Bayi yang lahir mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa
keracunan pada darah, sehingga terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron), (3)
terjadi intoxicztion atau keracunan pada janin, karena ibu sewaktu mengandung minum
obat-obat penenang beracun (thalidomid) juga obat kontraseptif anti hamil yang sangat
kuat mengandung racun, namun obat tersebut gagal atau tidak bekarja secara efektif.
Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik
yaitu membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahayabahaya selama kehamilan. Pemeriksaan rutin selama kehamilan akan semakin mudah
diketahui secara dini gejala-gejala kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan
terhadap gangguan selama kehamilan sedini mungkin dapat dicegah dan diobati.
23
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tahap-tahap perkembangan pada masa prenatal dibagi menjadi 3 tahap perkembangan,
yaitu tahap germinal, tahap embrio, dan tahap janin. Tahap germinal berlangsung kira-kira 2
minggu pertama dari pembuahan. Tahap embrio dimulai dari 2 minggu sampai 8 minggu
setelah pembuahan. Selama periode embrio ini pertumbuhan terjadi dalam 2 pola yaitu,
cephalocaudal dan proximodistal. Tahap janin dimulai pada usia 9 minggu sampai lahir.
Dalam makalah ini juga dibahas mengenai 6 karakteristik masa prenatal. Selain itu terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal yakni, kesehatan ibu, gizi ibu,
pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu, keadaan dan ketegangan emosi ibu, takhayul dan
kenyataan di Indonesia,serta X-Ray kehamilan. Perkembangan pada masa prenatal juga
memiliki arti penting dalam perkembangan anak seperti penentuan sifat bawaan, penentuan
jenis kelamin, penentuan jumlah anak, penentuan urutan anak.
Pada masa kelahiran terdapat beberapa tahap; tahap pertama terjadi kontraksi peranakan
yang berlangsung 15-20 menit. Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui
leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari
24
tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada
waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah yang
paling pendek. Ada beberapa kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan
pascalahir yaitu, jenis kelahiran, pengobatan ibu, lingkungan pra lahir, jangka waktu periode
kelahiran, perawatan pasca lahir, dan sikap orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita.2010.Psikologi Perkembangan.Bandung:Remaja Rosdakarya
http///ciri-ciri-pranatal.html
Mar’at Samsunuwiyati, 2010, “Psikologi Perkembangan”, PT. Remaja Rosdakarya:
Bandung.
Rohman Abid, Diktat Tafsir (Tematik Psikologi),.
Hurlock, Elizabeth B.1980. “Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Kehidupan,”. Jakarta : Erlangga.
http://sugiyanto.students-blog.undip.ac.id/
http://psikologiunity.files.wordpress.com%2F2011%2F12%2Ftahap-pranatal.doc
http://animenekoi.blogspot.com/2011/06/perkembangan-masa-prenatal-dan.html
file:///D:/Profesor%20Makalah_%20PERKEMBANGAN%20MASA%20PRANATAL.html
25
26
Download