MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK “FASE PERKEMBANGAN PRENATAL SAMPAI PROSES KELAHIRAN” Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik Dosen pengampu Iyan Sofyan, S.Pd. M.A. Kelompok 1 M. Ainul Yaqin ahsan 1400007005 Siti Rahmawati 1400007073 Ahmad Nur Candra 1400007081 Lia Agustina Widarti Sri Wahyuni 1400007006 1400007077 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2016 1 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat merampungkan makalah ini yang sekarang sudah ada ditangan pembaca. Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Allah SWT, rekan-rekan Masiswa/i Pendidkan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta angkatan 2014 dan terimakasih juga kepada Dosen pengampu mata kuliah perkembangan peserta didik, atas bantuannya terhadap penyelesaian pembuatan makalah ini. Besar harapan kami agar makalah ini dapat berguna untuk para pembaca. Terutama untuk mahasiswa/i dan dosen dalam proses perkuliahan, agar dapat mendorong dan membantu para citivas akademik dalam mencari informasi yang relevan dan aktual. Adapun selain untuk halaman kampus, makalah ini berguna terutama untuk menyelami dan memperluas wawasan pembaca. Akhir kata kami ucapkan mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan. Saran dan kritikan kami harapkan demi perbaikan makalah ini. 2 DAFTAR ISI Halaman sampul ………………………………………………………………i Kata Pengantar ................................................................................................. ii Daftar Isi .......................................................................................................... iii Bab I PENDAHULUAN................................................................................ 1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 Rumusan Masalah ................................................................................ 2 Tujuan .................................................................................................. 2 Manfaat ................................................................................................ 3 Bab II PEMBAHASAN .................................................................................. 4 Pengertian Perkembangan Masa Prenatal ............................................ 4 Tahapan Perkembangan Masa Prenatal ............................................... 4 Karakteristik Prenatal .......................................................................... 12 Arti penting Periode Prenatal Bagi Perkembangan .............................. 12 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal .............. 13 Perkembangan Penting di dalam janin ................................................ 16 Tahapan Kelahiran Masa Kelahiran ..................................................... 17 Pengaruh Kelahiran Terhadap Masa Pasca Lahir ................................ 18 Implikasi Perkembangan Masa Prenatal pada Pnedidkan ................... 20 Bab III PENUTUP ........................................................................................... 21 Kesimpulan .......................................................................................... 21 Daftar Pustaka .................................................................................................. 22 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara biologis hidup itu di mulai pada waktu konsepsi atau pembuahan. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang sangat singkat, tetapi justru pada periode inilah di pandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang dilakukan oleh sebagian besar ahli psikologi barat cenderung di mulai dari periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode prenatal. Kemudian pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal. Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian meninggal. Prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan. Disini kami selaku penulis makalah akan mencoba untuk menjelaskan materi ini. Dalam penulisan kali ini kami akan membahas tentang tahap-tahap perkembangan prenatal, karakteristiknya dan faktor-faktor perkembangan prenatal. Selain itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan pada kelahiran diantaranya tahap-tahap pada kelahiran dan pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pascalahir. Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu. Namun, banyak masyarakat pedesaan pada umumnya cenderung menganggap bahwa permulaan perkembangan psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini, kebanyakan dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir. 4 Melihat keadaan masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk segera diluruskan. Inilah yang menyebabkan perkembangan masa prenatal perlu untuk dipelajari. Terutama yang perlu dipelajari yaitu tahapan selama masa prenatal, pengaruhnya terhadap tingkah laku sesudah dilahirkan, serta pendidikan yang baik selama masa prenatal. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan masa prenatal? 2. Bagaimana tahap-tahap perkembangan masa prenatal? 3. Seperti apa karakteristik pada masa prenatal? 4. Apakah arti penting periode prenatal bagi perkembangan? 5. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal? 6. Perkembangan apa saja yang penting di dlaam janin? 7. Apa saja tahap-tahap yang terjadi pada kelahiran? 8. Apakah pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pascalahir? 9. Bagaimana implikasi perkembangan masa prenatal pada pendidikan? C. Tujuan 1. Menjelaskan apa yang dimaksud perkembangan masa prenatal. 2. Menjelaskan bagaimana tahap-tahap perkembangan masa prenatal. 3. Menjelaskan seperti apa karakteristik pada masa prenatal. 4. Menjelaskan apakah arti penting periode prenatal bagi perkembangan. 5. Menjelaskan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal. 6. Menjelaskan macam-macam perkembangan yang penting di dalam janin. 7. Menjelaskan apa saja tahap-tahap yang terjadi pada kelahiran. 8. Menjelaskan apakah pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pascalahir. 9. Menjelaskan bagaimana perkembangan masa prenatal pada pendidikan 5 D. Manfaat 1. Bagi penulis dapat dijadikan ilmu tentang perkembangan masa prenatal. 2. Bagi guru dapat dijadikan pemahaman bahwa kepribadian siswa merupakan implikasi dari hasil perkembangan masa prenatal. 3. Bagi orang tua agar memahami serta dapat melakukan tindakan yang tepat saat menghadapi perkembangan masa prenatal. 4. Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang berkepentingan. 6 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perkembangan Masa Prenatal Periode prenatal/masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum) wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Di lihat dari segi waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu (Ani Endriani, 2011). Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini merupakan periode yang paling berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan, banyak yang percaya bahwa masa anakanak lebih berbahaya tetapi jelas bahwa periode ini merupakan masa di mana bahaya-bahaya lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan (Ani Endriani, 2011). B. Tahapan Perkembangan Masa Prenatal Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi periode prenatal atas tiga tahap perkembangan. Untuk lebih jelasnya ketiga tahap perkembangan periode prenatal ini berikut akan diuraikan masing-masing pada tahapnya. a. Perspektif Islam Para ahli psikologi Islam membagi periode prenatal atas beberapa tahap. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Mukminun ayat 12-14 berikut. Artinya : Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (sulalatin min thin) dari tanah). Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (nuthfah) yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani (nuthfah) itu kami jadikan segumpal darah (mudghah), lalu segumpal darah (‘alaqah) itu kami jadikan segumpal daging (mudghah), dan segumpal daging 7 (mudghah) itu kami jadikan tulang belulang (‘idhom), lalu tulang belulang (‘idhom) itu kami bungkus dengan daging (lahm). Kemudian kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik .(Q.S. Al-Mukminun :12-14) Tahap-tahap perkembangan masa prenatal berdasarkan al-quran seperti yang dijelaskan pada ayat di atas dapat diuraikan lebih jelas sebagai berikut. Tahap Sulalatin min thin (saripati tanah) Pada tahap ini manusia makan dari hasil bumi dan ketika saripati tanah masuk ke dalam tubuh manusia, saripati itu lantas dipakai tubuh sebagai starting materials dalam proses metabolisme pembentukan nutfah di dalam sel-sel reproduksi. Tahap Nuthfah Kata nutfah sering kali diterjemahkan dengan air mani atau setetes mani. Kata yang biasa digunakan hampir serupa dengan nutfah adalah nutfatin amsyaaj, atau setetes mani yang bercampur. Ini berarti pencampuran dua nutfah atau benih yaitu dari laki-laki (sperma) dan dari perempuan (sel telur, ovarium).Nutfah juga disebut sebagai air yang hina (maa’in mahiin,Surah al-Mursalat/77: 20) atau air yang terpancar (maa’in daafiq,Surah at-Taariq/86: 6). Menurut hitungan para ahli, sperma yang keluar dalam satu kali ejakulasi berjumlah jutaan ekor. Akan tetapi dari jumlah sebanyak itu, hanya satu yang dapat melakukan pembuahan. Setelah pembuahan berlangsung, terjadilah perubahan yang cepat pada indung telur. Dengan segera, indung telur menghasilkan membran yang mencegah sperma lain untuk ikut melakukan pembuahan. Tahap ‘Alaqah Setelah lima jam dalam bentuk zigot, kemudian zigot tersebut membelah diri tanpa merubah ukuran dan bergerak melalui tabung yang menghubungkan indung telur dan rahim. Zigot selanjutnya menempelkan diri di dinding rahim. Proses pembuahan dan perjalanan zigot hingga akhirnya menempel di dinding rahim yang memerlukan waktu hingga enam hari. 8 Zigot tetap menempel pada dinding rahim dan tumbuh hingga hari ke -15 ketika bentukan ‘alaqah dimulai. ‘Alaqah merupakan bentuk praembrionik yang terjadi setelah pencampuran sperma dan ovarium. ‘Alaqah oleh para ilmuwan disamakan dengan lintah karena hidupnya tergantung pada darah ibunya. ‘Alaqah terbentuk sekitar 24-25 hari sejak pembuahan. Jika jaringan praembrionik ini digugurkan maka ia akan tampak seperti segumpal darah. Tahap Mudhghah Embrio berubah bentuk dari tahapan ‘alaqah ke permulaan tahapan mudgah pada hari ke 24 atau 26. Waktunya relatif lebih cepat ketimbang perubahan dari tahap nutfah ke‘alaqah . Tahapan mudgah ditandai dengan bermulanya pertumbuhan dan pembiakan sel yang luar biasa. Segumpal daging ini terdiri dari sel-sel atau jaringan-jaringan yang sudah maupun yang belum mengalami diferensiasi. Pada minggu ke-5, jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan plasenta, suatu bentuk tabung yang masuk ke dalam dinding rahim dan mengalirkan oksigen serta makanan dari darah ibu ke tubuh janin. Tahapan mudgah berakhir pada minggu ke-6, kurang lebih pada hari ke-40. Tahap ‘Idzaman Tahap pembentukan tulang ini jelas sangat penting, dimulai dengan bentuk seperti daging atau permen karet dengan lekukan dan tonjolan seperti digigit—masa mudgah, dengan cepat berubah menjadi sesuatu dengan bakal orang yang mulai tampak, walaupun bentuk manusia belum kelihatan secara jelas. Kemudian dalam waktu singkat— beberapa hari pada akhir minggu ke-6, terbentuk tulang-tulang yang merubah penampakan secara drastis menjadi mirip manusia. Pada minggu ke-7, bentuk manusia semakin nyata dengan bermulanya pembentukan kerangka. Masa ini—sekitar hari k-40 hingga 45—adalah garis batas yang membedakan masa mudgahdan bentuk manusia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masa antara hari ke- 9 40 hingga 45 adalah hari-hari yang sangat penting bagi perkembangan embrio. Pada waktu itulah embrio berubah bentuk menjadi bentuk manusia. Pembentukan tulang ini akan semakin berbentuk mirip manusia setelah pada tahap berikutnya tulang itu diselimuti otot dan daging. Tahap Lahman Dengan selesainya masa pembalutan tulang dengan lahm(otot dan daging), bentuk semakin jelas. Otot mengambil posisi di sekeliling tulang di sekujur tubuh. Dengan demikian kata “memberi pakaian” kepada tulang yang digunakan dalam Al-Qur’an adalah tepat adanya. Bagianbagian tubuh embrio yang semula terpisah-pisah telah saling terhubung. Seiring dengan selesainya fase pembentukan otot, embrio manusia pun mulai dapat digerakkan. Pembungkusan tulang oleh otot dan daging merupakan babak baru dalam perkembangan anak manusia. Seiring usainya proses myogenesis (pembentukan otot), embrio mulai dapat bergerak. Masa ini, dimulai pada akhir minggu ke-7 dan berakhir pada akhir minggu ke-8, dianggap sebagai babak akhir pembentukan embrio, atau dalam bahasa Arab disebut takhalluq.Akhir fase embriologi ini segera diikuti dengan fase dimulainya perkembangan janin, yang dalam AlQur’an dibahasakan dengannasy’ah alias perkembangan. Tahap Takhalluq (masa perkembangan) Pada akhir minggu ke-8, satu fase penting dimulai. Perubahan fase ini jauh lebih cepat ketimbang tahap-tahap sebelumnya. Embrio berubah menjadi makhluk lain saat ukuran kepala, tubuh, kaki dan tangan mulai mencapai ukuran proporsional. Ini terjadi antara minggu ke-9 dan 12. Pada minggu ke-10, organ kelamin bagian luar sudah mulai terbentuk. Tulang yang semula terdiri atas unsur-unsur lunak berubah menjadi bahan kapur yang keras pada minggu ke-12. Jari kaki dan jari tangan juga sudah dapat dibedakan pada minggu ini. Berat janin meningkat signifikan pada minggu-minggu ini seiring perkembangan otot dan dagingnya. Pada saat ini janin sudah secara sadar menggunakan tangannya untuk menangkap sesuatu, menendang dengan 10 kakinya atau bahkan melakukan salto. Pada saat ini pula janin sudah dapat melakukan apa yang diingininya. Pada tahap ini, semua organ sudah berfungsi. Janin siap untuk hidup di luar rahim sejak berumur sekitar 22-26 minggu, yakni kurang lebih 6 bulan pasca pembuahan. Namun, tentunya ini terjadi bila sistem pernafasan dan syarafnya berfungsi normal.[4] b. Perspektif Barat Tahap Germinal (Germinal Stage) (0-12 Bulan) Tahap germinal yang sering juga disebut periode zigot, ovum atau periode nuthfah, adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan, yakni sejak terjadinya pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum) perempuan, yang di namakan dengan pembuahan (fertilization). Saat itu sel sperma pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel baru, yang di sebut zigot. Zigot ini kemudian membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan kecil, ysng di sebut blastokis. Setelah sekitar 3 hari, blastokis mengandung sekitar 60 sel. Tetapi, karena jumlahnya semakin banyak, maka sel-sel ini semakin mengecil, sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigot yang asli. Pada saat terjadinya pembelahan, blastokis mengapung dan berproses di sepanjang tubafalopi. Blastokis yang berisikan cairan, dengan cepat mengalami sejumlah perubahan penting. Blastokis ini juga di bedakan atas 3 lapisan yaitu, lapisan atas, lapisan tengah, lapisan bawah. Dari lapisan atas berkembangan rambut, gigi, dan kuku; kulit lapisan luar (kulit ari) dan kelenjar-kelenjar kulit; panca indra dan sistem saraf. Dari lapisan tengah berkembang otot, tulang atau rangka, sistem pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Sementara itu lapisan bawah menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah, dan sistem pernapasan. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusat, dan kantong amniotik juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis. Setelah beberapa hari kira-kira seminggu setelah konsepsi blastokis menempel di dinding 11 rahim. Blastokis yang telah tertanam secara penuh di dinding rahim inilah yang di sebut embrio. Tahap Embrio (Embriyonic Stage) (13-24 Bulan) Tahap yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio, yang dalam psikologi islam di sebut tahap ‘alaqah, yaitu segumpalan darah yang semakin membeku. Tahap embrio ini di mulai dari 2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan, yang di tandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis. Tetapi, karena ukuran panjangnya hanya sekitar 1 inci, maka bagianbagaian tubuh embrio itu belum sepenuhnya terbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun demikian, ia sudah terlihat jelas dan dapat dikenali sebagai manusia dalam bentuk kecil. Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola, yaitu cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian kepala, kemudian terus ke bagian bawah dan sampai ke bagian ekor. Dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung serta organ-organ tubuh yang paling penting lebih dahulu berkembang dari pada lengan, tangan dan kaki. Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan secara proximodistal adalah proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang jauh dari pusat badan. Disamping itu, dalam periode embrio ini, terdapat tiga sarana penting yang membantu perkembangan struktur anak, yaitu: kantong amniotic, plasenta, dan tali pusat. Kantung amniotic berisi cairan amniotic, suatu cairan bening tempat embrio mengapung dan berfungsi sebagai pelindung dari goncangan fisik dan perubahan temperatur. Plasenta adalah suatu tempat pada dinding peranakan dimana ibu mensuplai oksigen dan bahan-bahan makanan kepada anak dan anak mengembalikan sisa buangan dari aliran darahnya. Jadi, plasenta merupakan sarana penghubung antara ibu dan embrio. Sementara itu, tali pusat adalah suatu saluran lembut yang terdiri atas pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi menghubungkan embrio 12 dengan plasenta. Tali pusat ini terdiri dari tiga pembuluh darah besar, satu unuk menyediakan bahan makanan dan dua untuk membawa sisa-sisa buangan ke tubuh ibu. Tali pusat ini tidak memiliki urat saraf, sehingga apabila di potong tidak akan menimbulkan rasa sakit. Periode embrio ini juga di tandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem saraf. Hal ini terlibat bahwa pada umur 6 minggu embrio telah dapat di kenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar di bandingkan dengan bagian-bagian badan lain. Pada umur 8-9 minggu, perubahan janin semakin terlihat dengan jelas. Muka, mulut, mata, dan telinga sudah mulai terbentuk dengan baik. Lengan dan kaki lengkap dengan jari-jarinya sudah nampak pada tahap ini organ-organ seks juga mulai terbentuk. Demikian juga dengan otot dan tulang rawan mulai berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pankreas, paru-paru, dan ginjal, mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana. Tahap Janin (Fetus Stage) (25 – 37 Bulan) Periode ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut dengan periode fetus atau periode janin, yang dalam psikologi islam disebut periode mudhghah. Periode ini di mulai dari usi 9 minggu sampai lahir. Setelah sekitar 8 minggu kehamilan, embrio berkembang menjadi sel-sel tulang. Dalam hal ini embrio memperoleh suatu nama baru, janin (fetus). Dalam periode ini, ciri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih besar dari bagian badan lainnya mulai mengecil. Kaki dan tangan terus meningkat secara substansial. Pada bulan ketiga, janin yang panjangnya kira-kira 3 inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara spontan sudah dapat menggerakkan kepala, tangan dan kakinya, serta jantungnya mulai berdenyut. Menurut psikologi islam, setelah janin dalam kandungan itu genap berumur 4 bulan, yaitu ketika janin mulai terbentuk sebagai manusia, maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan peniupan ruh ke dalam janin tersebut, juga di tentukan hukum-hukum perkembangannya, seperti masalah-masalah yang berhubungan 13 dengan tingkah laku (sifat, karakteristik, dan bakat), kekayaan, batas usia, dan lain-lain. Dengan ditiupkan ruh oleh Allah SWT ke dalam janin tersebut, maka pada bulan keempat dan kelima ibu sudah merasakan gerakangerakan janinnya, seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada saat ini panjang janin kira-kira 4,5 inci. Pada permulaan bulan ketujuh, panjang janin sudah mencapai kira-kira 16 inci dengan berat kira-kira 1,5 – 2,5 kg. Pada saat ini ciri-cirinya sebagai manusia semakin terlihat, terutama ketika rambut atau bulu mulai menumbuhi kepalanya dan mulut mulai menonjol ke luar, bergerak-gerak, di buka dan ditutup, mereguk atau menelan dan menghisap ibu jarinya. Matanya juga mulai berkedip dan ia bisa menangis, meskipun matanya masih tertutup rapat. Pada bulan kedelapan, berat janin sudah mencapai kira-kira 2,5 – 3,5 kg dan mulai berkembang lapisan lemak badan yang berguna untuk mengatur temperatur badannya setelah kalahiran. Riset terbaru menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendengar atau responsive terhadap stimulus dari lingkungan eksternal, terutama sekali terhadap pola-pola suara. Dalam suatu studi mengenai kemampuan janin mereaksi atau merespon rangsangan eksternal, Dr. Seus’s meminta kepada ibu-ibu hamil untuk membacakan sebuah cerita anak-anak “the cat in the hat” dengan suara nyaring kepada bayi yang dikandungnya sebanyak dua kali sehari selama 6 minggu terakhir kehamilannya. Beberapa hari setelah kelahiran, bayi kembali diperdengarkan pada cerita yang sama dan sebuah cerita lain yang belum pernah diperdengarkan sebelumnya. Untuk membentuk cerita mana yang lebih disukai, bayi diberi sebuah dot yang dapat merekam setiap perubahan dan peningkatan atau penurunan interval waktu menyusun. Ternyata, perubahan kecepatan dan peningkatan menyusui terjadi pada waktu bayi mendengar cerita “the cat in the hat”. Tetapi hal demikian tidak terjadi pada waktu mendengarkan cerita baru. Jadi, bayi menunjukkan suatu piihan yang jelas berdasarkan pada pengalamannya selama masa prenatal. 14 C. Karakteristik Masa Prenatal Meskipun relatif singkat, periode prenatal mempunyai enam karakteristik penting, masing-masing karakteristik mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama rentang kehidupan. Ciri-cirinya yaitu: a) Pada saat ini sifat-sifat bawaan, yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya, diturunkan sekali untuk selamanya. b) Kondisi-kondisi yang baik dalam tubuh ibu dapat menunjang perkembangan sifat bawaan sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat perkembangannya bahkan sampai mengganggu pola perkembangan yang akan datang. c) Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama halnya dengan pembuahan. d) Perkembangan dan pertumbuhan yang oral lebih banyak terjadi selama periode prenatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan individu. e) Periode prenatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. f) Periode prenatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan. D. Arti Penting Periode Prenatal bagi Perkembangan Menurut Elizabeth B. Hurlock (1980), ada empat kondisi penting yang memberi pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru di masa datang, yaitu: a) Penentuan Sifat Bawaan Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu pertama, faktor keturunan membatasi sejauh mana individu dapat 15 berkembang. Kedua, bahwa sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan, tidak ada cara tertentu untuk mengendalikan jumlah kromosom dari pihak ibu atau ayah yang akan diturunkan pada anak. b) Penentuan Jenis Kelamin Ada tiga alasan mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan selama hidupnya, yaitu pertama, mempengaruhi perkembangan pola-pola sikap dan perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin mereka. Kedua, pengalaman belajar dengan jenis kelamin ditentukan olah jenis kelamin individu. Ketiga, sikap orang tua dan anggota-anggota keluarga penting lainnya terhadap individu sehubungan dengan jenis kelamin mereka. c) Penentuan Jumlah Anak Dalam peristiwa kelahiran ada yang hanya satu anak yang dilahirkan, namun sering juga terjadi kelahiran kembar. d) Penentuan Urutan Anak Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya mempunyai pengaruh mendasar terhadap perkembangan selanjutnya. Orang tua umumnya mempunyai sikap, perlakuan dan memberikan peran yang spesifik sesuai dengan tempat dan urutannya dalam keluarga. Hal ini berpengaruh terhadap kepribadian dan pembentukan sikap anak. E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal Sebagaimana telah di jelaskan sebelumnya bahwa periode prenatal merupakan periode yang sangat penting dan menentukan perkembangan individu pada periode-periode berikutnya. Selama periode prenatal ini, rahim merupakan lingkungan yang sangat menentukan perkembangan janin. Pada umumnya, kondisi rahim ibu itu sangat nyaman bagi janin dan terlindung dari setiap gangguan. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa janin tersebut secara absolut luput dari pengaruh-pengaruh luar. Pada uraian berikut ini akan di bahas beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal: a. Kesehatan Ibu 16 Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal. Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis, seperti kencing manis, TBC, radang saluran kencing, penyakit kelamin dan sebagainya, dapat menyebabkan lahirnya bayi-bayi yang cacat. Demikian pula, bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan di sertai dengan gangguan kesehatan pada ibu, seperti influenza, gondok atau cacar, dapat merusak perkembangan janin. Bahkan, apabila ibu hamil terserang campak rubella (campak jerman), dapat di pastikan bahwa 60% kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika campak rubella menyerang pada 2 bulan pertama kehamilan, mengakibatkan kebutaan, ketulihan, kelainan jantung, kerusakan pada sistem saraf pusat, serta keterbelakangan mental dan emosional. b. Gizi Ibu Faktor lain yang cukup mempengaruhi perkembangan masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang di peroleh melalui darah ibunya. Oleh karena itu, makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang di lahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat. Suatu investigasi tentang ibu-ibu mendokumentasikan pentingnya peran gizi dalam perkembangan masa prenatal dan kelahiran. Ternyata, ibu-ibu yang makanannya paling buruk cenderung memiliki anak yang beratnya paling rendah, kurang vitalitas, dan lahir prematur atau meninggal. Dalam investigasi lain, makanan tambahan yang di berikan kepada ibu-ibu yang kekurangan gizi selama kehamilan meningkatkan performa anak mereka selama 3 tahun pertama kehidupannya. c. Pemakaian Bahan-Bahan Kimia Oleh Ibu Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dan mempengaruhi perkembangan janin. Bahanbahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik meupun pada sistem kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolisme. Bahan-bahan kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga mempengaruhi janin. Salah satu jenis obat yang mengandung bahan kimia yang membahayakan perkembangan janin adalah thalidomite. Pada orang dewasa, thalidomite tidak berdampak buruk. Tetapi, pada embrio, obat penenang itu sangat merusak. Kalau ibu menelan 17 thalidomite selama dua bulan pertama kehamilan, dapat menghambat pertumbuhan lengan dan kaki janin. Minuman yang mengandung alkohol juga merupakan zat lain yang dapat mempengaruhi perkembangan prenatal. Wanita pecandu alkohol dan tetap meminumnya selama kehamilannya dalam frekuensi yang sering, kemungkinan besar akan melahirkan bayi dengan gejala yang disebut “sindrom alkohol janin”, yaitu sekelompok keabnormalan yang tampak pada anak dari ibu yang banyak meminum alkohol selama kehamilan. Keabnormalan itu meliputi cacat pada wajah, seperti hidung dan bibir bawah yang pendek. Menghisap rokok oleh wanita hamil juga dapat berdampak buruk bagi perkembangan masa prenatal. Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan pengurangan bobot kelahiran, menimbulkan resiko aborsi spontan, kelahiran premature, dan sindrom kematian bayi yang tinggi selama proses kelahian, serta penyesuaian diri yang buruk. d. Takhayul dan kenyataan di Indonesia Di Indonesia banyak di permasalahkan mengenai pengaruh tingkah laku orang tua terhadap keadaan bayi yang akan di lahirkan. Misalnya bila ayah atau ibu atau keduanya benci sama seseorang, maka anaknya akan mirip dengan orang yang di benci tadi. Bila ayah atau ibu membunuh seekor hewan, misalnya ular, pada waktu ibu sedang hamil, anaknya akan mempunyai gambar mirip ular pada kulitnya. Hal-hal ini semua belum merupakam hasil pembuktian ilmiah, dari itu masih termasuk lingkup takhayul. e. Keadaan Dan Ketegangan Emosi Ibu Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekurangan darah. Ibu yang mangalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal di bandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Goncangan emosi di asosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran prematur dan penurunan berat, kesulitan pernapasan dari bayi yang baru lahir dan cacat fisik. f. Sinar-X (X-ray) dan Kehamilan 18 Sinar-X adalah suatu radiasi berenergi kuat yang tergantung pada dosisnya, dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik, dan menimbulkan efek pada bayi yang belum dilahirkan. Sel-sel yang membelah cepat adalah paling sensitif terhadap paparan sinar-x. Bayi dalam perut ibu sensitif terhadap sinar-x karena selselnya masih dalam taraf pembelahan dengan cepat, dan berkembang menjadi jaringan dan organ yang berbeda-beda. Pada dosis tertentu, paparan sinar-x pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada janin yang dikandungnya, termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa. Memang sebagian besar prosedur pemaparan sinar-x menghasilkan radiasi yang relatif ringan. Namun sebagai langkah jaga-jaga, penggunaan sinar-x pada wanita hamil kecuali benar-benar perlu, harus dihindari. Wanita yang melalui pemeriksaan rontgen sebelum mengetahui status kehamilannya harus berbicara kepada dokternya. Paparan radiasinya diukur dengan satuan rad atau unit radiasi yang diserap. Satuan lain adalah penghitungan berdasarkan kerusakan biologis akibat paparan radiasinya. Radiasi sinar-x dengan kekuatan tertentu (sesuai dosis) dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik dan menimbulkan cacat pada bayi yang belum dilahirkan. Sinar-x sangat berbahaya terutama bagi sel yang membelah dengan cepat. F. Perkembangan Penting di dalam Janin a) Perkembangan Kognitif Pada awal trimester pertama, sel-sel otak si kecl berkembang berlipat kali ganda dengan cepatnya serta membentuk fondasi bagi seluruh proses berpikir yang akan ia lakukan sepanjang hidupnya. Pada puncak perkembangan ini, diantara minggu ke-8 dan ke-19 terbentuk seperemapat juta sel otak baru pada setiap menitnya. Otak si kecil mulai berkembang sejak minggu ke-5 kehamilan. Jenis aktivitas otak yang lenih awal terbentuk melibatkan fungsi-fungsi otomatis seperti bernafas, sirkulasi darah dan menghisapnyang akan menjadi bekal bagi si kecil untuk dapat bertahan hidup diluar Rahim. Kemampuan kognitif dengan level tinggi seperti mengingat, berpikir dan melakukan tindakan secara sadar muncul di tahap selanjutnya dalam kehamilan dan laur biasanya dan hal ini terus berlangsung dengan baik sebelum si kecil lahir. b) Perkembangan Motorik 19 Perkembangan motoric tidak dapat merasakannya, namun gerakangerakan pertama sikecil mulai terjadi pada minggu ke-10, begitu tulang belakang telah terbentuk dan dan seluruh tubuhnya dpat melengkung dan meliuk. Dua minggu kemudian, tangan dan kakinya mulai bergerak. Pada akhit trimester pertama ia akan dapat meregang, menguap dan bahkan menghisap ibu jarinya. Ibu baru akan merasakan semua gerakan ini mendekati minggu ke-20 ketika sikecil telah mejadi besar dan lebih kuat. Akhirnya sang ibu memasuki mingu-minggu kahir amsa kehamilan, pergerakan sikecil yang terasa sebagai tendangan mulai berkurang karena ruang bagi sikecil untuk bergerak didalam Rahim ibu menjadi semakin sedikit. Apakah ibu melihat sikecil membuat ekspresi wajah lucu saat USG? Mungkin saja memang ini yang terjadi. Tanda-tanda pertama ekspresi wajah seperti menyipitkan mata, menrengut, meringis muncul sekitar minggu ke-16 kehamilan, ketika otot-otot wajahnya telah cukup berkembang untuk dapat melakukan gerakan. c) Perkembangan Komunikasi Sepanjang trimester pertama, organ-organ dan struktur dasar yang dibutuhkan unutk berkomunikasi seprti telinga, mulut, otot-otot muka, tangan dan kaki dalam masa pembentukan. Pada minggu ke-18 sampai ke-21 simkecil sudah dapat mendengar. Selain suara dari tubuh Ibu, ia pun mungkin akan dapat mendengar suara Ibu dan Ayahnya, bahkan juga berbagi suara disekitar ibu, hal ini mulai dari trimester kedua. Walaupun pada titik ini percakapan yang terjadi hanya bersifat satu arah namun mengajak sikecil berbicara tetap akan membantu perkembangannya. Saat lahir, beberapa bayi dapat ejadi lebih tenang dengan mendengar suara detak jantung ataupun suara ibunya, yang mengindikasikan bahwa mereka memiliki suatu kesadaran akan suara-suara ini sejal didalam Rahim. Bahkan ada bukti yang menunjukkan si kecil mulai mempelajari intonai unik dari Bahasa ibu gunakan ketika berada dalam Rahim. d) Perkembangan Sosial Sentuhan adalah indra pertama yang berkembang. Hanya di minggu ke-7 atau ke-8 kehamilan sikecil sudah dapat merasakan sentuhan pada bibir atau hidungnya. Pada minggu ke-14 hampir seluruh tubuhnya menjadi responsif tehadap sentuhan. Indra peraba si kecil akan berkembang sempurna setelah beberapa tahun kelahirannya. Namun 20 sejak awal sentuhan adalah cara penting bagi si kecil unutk menjalin hubungan dengan orang lain dan menjalin ikatan dengan Ibu. G. Tahapan Kelahiran Perkembangan Masa Kelahiran Studi psikologi tentang kelahiran relatif baru dibandingkan dengan studi medis, studi psikologis tentang kelahiran lebih di fokuskan pada bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan pascalahir, kondisi lingkungan pra lahir, dan sejumlah faktor lain yang mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah lahir. (Hurlock, 1978). Tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20 menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka ketika tahap pertama berlangsung kontraksi semakin sering yang terjadi setiap 2-5 menit. Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inci sehingga bayi dapat bergerak dari peranakan ke saluran kelahiran. Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Pada setiap kontraksi ibu mengalami kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Waktu kepala bayi keluar dari tubuh ibu, kontraksi terjadi hampir setiap menit. Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah yang paling pendek. H. Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Lahir Kondisi-kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir: a) Jenis kelahiran Secara umum kelahiran dapat dibedakan atas empat jenis, kelahiran normal atau spontan, kelahiran dengan peralatan, kelahiran melintang, kelahiran pembedahan ceasar. b) Pengobatan ibu Obat-obatan yang digunakan ibu sebelum dan selama proses kelahiran dapat mempengaruhi kelahiran. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin banyak obat yang diberikan pada ibu saat melahirkan, semakin lama dan sulit bayi menyesuaikan diri dengan kehidupan pascalahir. Bayi yang lahir dari ibu yang memakan oxytocin cendurung mengalami penyakit kuning. Demikian juga 21 kelahiran yang dipaksakan dengan dibantu oleh obat-obatan pembunuh rasa sakit, akan semakin banyak perawatan kesehatan diperlukan setelah kelahiran. c) Lingkungan pra lahir Setiap kondisi dalam lingkungan pra lahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai dengan tabel waktu yang normal akan lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pascalahir di bandingkan dengan kondisi lingkungan yang nyaman. d) Jangka waktu periode kelahiran Lama rata-rata periode kelahiran 38 minggu atau 266 hari namun hanya sedikit bayi yang lahir tepat pada waktunya. Adakalanya bayi lahir lebih awal dan adakalanya lebih lambat dari waktu rata-rata tersebut. Bayi yang lahir lebih awal disebut prematur sedangkan bayi yang lebih lambat disebut posmatur. Bayi yang lahir premature,(lahir sebelum waktunya) maupun yang berat lahirnya rendah dianggap sebagai bayi yang beresiko tinggi dan cenderung memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir tepat waktu atau lebih lambat. bayi posmatur biasanya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan pasca lahir dibandingkan dengan bayi yang normal sekalipun. e) Perawatan pasca lahir Perhatian dan perawatan yang dilakukan ibu terhadap bayi yang baru dilahirkan mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangannya. Bayi yang mendapat perhatian dan perawatan dengan baik cenderung lebih waspada, lebih aktif, dan lebih tanggap terhadap rangsangan luar dibandingkan dengan bayi yang kurang mendapat perawatan. Beberapa dokter rumah sakit meyakini bahwa periode singkat setelah kelahiran memiliki arti penting bagi perkembangan bayi oleh karena itu selama waktu ini, orang tua dan bayi perlu membentuk hubungan kedekatan emosional yang memberi landasan bagi perkembangan yang optimal pada tahun-tahum ke depan. Bayi yang dipisahkan dari ibunya setelah lahir, dapat menyulitkan perkembangan ikatan. Menempatkan bayi yang baru lahir di sebelah tempat tidur ibunya dimaksudkan agar ibu segera dapat merespon dan memenuhi kebutuhan perawatan bagi anaknya. Disamping itu metode lain yang dilakukan adalah dengan meletakkan bayi yang baru lahir di atas perut ibu segera setelah 22 lahir, dengan keyakinan bahwa penempatan itu akan mendorong ikatan emosional ibu dan bayi. f) Sikap orang tua Hubungan baik orang tua dengan anak dapat membantu bayi dalam menyesuaikan diri dengan lingkuungan baru yang di alami setelah lahir. Demikian pentingnya kondisi atau sikap ibu terhadap penyesuaian diri bayi yang baru lahir, seorang ayah sangat dituntut dalam persalinan anak sebab kehadiran ayah dalam ruang persalinan, dapat memberikan dukungan dan kekuatan emosional bagi ibu pada saat melahirkan bayi. Disamping itu, dilihatkan dalam konteks psikologi Islam, pentingnya kehadiran ayah dalam ruang persalinan mempunyai kaitan erat dengan tanggung jawab pemberian pendidikan pertama, yakni menyuarakan lafadz adzan di telinga kanan dan khomat di telinga kiri pada saat ia lahir. I. Implikasi Perkembangan Masa Prenatal pada Pendidikan Perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan perawatan yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal. Bila terjadi hambatan dalam kandungan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang disebabkan dari dalam kandungan. Selain seperti yang telah disebutkan Monks, dkk. di atas, ada beberapa faktor lagi yang menurut Kartini Kartono (1981) antara lain (1) kekurangan nutrisi, infeksi dan luka-luka serta keracunan sewaktu dalam kandungan. Peristiwa tersebut dapat menyebabkan keguguran (abortus), (2) sewaktu ibu mengandung menderita penyakit kholera, thypus, malaria tropika kronis, gondok (bof) pada waktu mengandung muda, syphilis, gabag/mazelen, TBC sehingga ada pengaruh buruk pada janin (foetus intra uterina). Bayi yang lahir mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa keracunan pada darah, sehingga terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron), (3) terjadi intoxicztion atau keracunan pada janin, karena ibu sewaktu mengandung minum obat-obat penenang beracun (thalidomid) juga obat kontraseptif anti hamil yang sangat kuat mengandung racun, namun obat tersebut gagal atau tidak bekarja secara efektif. Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik yaitu membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahayabahaya selama kehamilan. Pemeriksaan rutin selama kehamilan akan semakin mudah diketahui secara dini gejala-gejala kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan selama kehamilan sedini mungkin dapat dicegah dan diobati. 23 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Tahap-tahap perkembangan pada masa prenatal dibagi menjadi 3 tahap perkembangan, yaitu tahap germinal, tahap embrio, dan tahap janin. Tahap germinal berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari pembuahan. Tahap embrio dimulai dari 2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan. Selama periode embrio ini pertumbuhan terjadi dalam 2 pola yaitu, cephalocaudal dan proximodistal. Tahap janin dimulai pada usia 9 minggu sampai lahir. Dalam makalah ini juga dibahas mengenai 6 karakteristik masa prenatal. Selain itu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal yakni, kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu, keadaan dan ketegangan emosi ibu, takhayul dan kenyataan di Indonesia,serta X-Ray kehamilan. Perkembangan pada masa prenatal juga memiliki arti penting dalam perkembangan anak seperti penentuan sifat bawaan, penentuan jenis kelamin, penentuan jumlah anak, penentuan urutan anak. Pada masa kelahiran terdapat beberapa tahap; tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20 menit. Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari 24 tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah yang paling pendek. Ada beberapa kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pascalahir yaitu, jenis kelahiran, pengobatan ibu, lingkungan pra lahir, jangka waktu periode kelahiran, perawatan pasca lahir, dan sikap orang tua. DAFTAR PUSTAKA Desmita.2010.Psikologi Perkembangan.Bandung:Remaja Rosdakarya http///ciri-ciri-pranatal.html Mar’at Samsunuwiyati, 2010, “Psikologi Perkembangan”, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Rohman Abid, Diktat Tafsir (Tematik Psikologi),. Hurlock, Elizabeth B.1980. “Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Kehidupan,”. Jakarta : Erlangga. http://sugiyanto.students-blog.undip.ac.id/ http://psikologiunity.files.wordpress.com%2F2011%2F12%2Ftahap-pranatal.doc http://animenekoi.blogspot.com/2011/06/perkembangan-masa-prenatal-dan.html file:///D:/Profesor%20Makalah_%20PERKEMBANGAN%20MASA%20PRANATAL.html 25 26