BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji hubungan antar variable, menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini digunakan metode survey dengan menggunakan teknik wawancara yang disertai dengan daftar pertanyaan untuk kuesioner. Dalam menganalisis digunakan pendekatan kuantitatif yang dirumuskan dalam hubungan fungsional. Ada dua variabel yang dicari pengaruhnya yaitu iklan televisi (variabel bebas) terhadap keputusan pembelian (variabel terikat). Adapun rancangan penelitian yang dibuat untuk mengetahui pengaruh iklan rokok Djarum 76 di televisi terhadap keputusan pembelian baik secara simultan maupun parsial yang dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini: Iklan Televisi (X) Keputusan Pembelian (Y) Gambar 3.1.1. Rancangan penelitian. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus statistik yang kemudian digunakan dalam mengambil kesimpulan untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah dan untuk menguji hipotesis. 3.1.2. Definisi Operasional Variabel Adapun identifikasi dari masing-masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.2. Variabel bebas “X” Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklan Rokok Djarum 76 yang merupakan penilaian konsumen terhadap Keputusan Pembelian. Adapun bentuk penggambaran elemen-elemen iklan Rokok Djarum 76 di televisi, antara lain: a) Suara / Voice (X1): yaitu suara yang muncul dari pengisi suara (dumber) dalam sebuah iklan rokok Djarum 76. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini : penekanan kata-kata yang terdengar oleh konsumen, yaitu kejelasan intonasi atau penekanan kata-kata oleh pengisi suara (dumber) dalam tayangan iklan (Percy, 1997: 209). b) Musik / Music (X2): yaitu aransemen dan irama yang indah dan menarik selama penayangan iklan rokok Djarum 76. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini : Kesesuaian dan Kemenarikan musik yang melatar belakangi iklan: kesesuaian lagu dan jenis musik yang dipakai dengan suasana yang tergambar dalam iklan (Percy, 1997: 209). c) Kata-kata atau tulisan / Article (X3): yaitu merupakan kejelasan kata-kata dan kemudahan kata-kata untuk diingat selama penayangan iklan rokok Djarum 76. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini : Kejelasan tulisan dalam iklan: yaitu tanggapan pemirsa terhadap kejelasan tulisan dalam tayangan iklan (Percy, 1997: 209). d) Gambar / Graphic (X4): yaitu visual yang terlihat dalam penayangan iklan rokok Djarum 76, baik yang diam maupun bergerak. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini : Kejelasan gambar dalam melukiskan atau menceritakan tema iklan yaitu tanggapan pemirsa terhadap kejelasan gambar dalam melukiskan atau menceritakan tema iklan (Percy, 1997: 209). e) Warna / Colour (X5),: yaitu perpaduan warna dalam penayangan iklan dari awal hingga akhir iklan ditayangkan. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini : Kesesuaian warna dan Keselarasan kombinasi warna dalam tayangan iklan yaitu tanggapan pemirsa terhadap keselarasan kombinasi warna dalam tayangan iklan yang dapat memikat perhatian pemirsa (Percy, 1997: 210). f) Gerakan / Movement (X6 ): yaitu kreatifitas suatu tindakan yang ditampilkan pada saat tayangan iklan yang dapat mempengaruhi emosi seseorang untuk larut didalamnya. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini : Ketepatan pemilihan karakter dalam iklan, yaitu ketepatan pemilihan karakter bintang iklan yang digunakan dalam tayangan iklan (Percy, 1997: 210). 3.1.2. Variabel Terikat “Y” Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y) yang meliputi persepsi konsumen terhadap rokok Djarum 76 yang direfleksikan melalui asosiasi-asosiasi terhadap keputusan pembelian yang terbentuk dalam memori konsumen. 3.2. Populasi dan Sampel. 1) Populasi. Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia dan benda ataupun peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian (Sugiyono, 2002 : 55). Populasi adalah keseluruhan wilayah individu, obyek, gejala atau peristiwa untuk suatu generalisasi atau suatu kesimpulan yang dikenakan. 2) Sampel. Menurut Sugiyono (2002: 73), sampel merupakan bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non probability sampling (teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel) dengan teknik aksidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. (Sugiyono, 2002: 77). Sampel dalam penelitian ini adalah para pengunjung warung – warung dan tempat hiburan malam, yang pernah melihat tayangan iklan televisi rokok Djarum 76, dengan syarat-syarat sebagai berikut : a. Berusia 17 tahun keatas. b. Pernah melihat tayangan iklan rokok Djarum 76 di televisi. Lokasi penelitian ini merupakan lokasi yang dijadikan peneliti untuk memperoleh data penelitian melalui penyebaran angket / kuesioner kepada responden. Lokasi penelitian ini di daerah Surabaya Barat. Peneliti mengambil lokasi penelitian didaerah tersebut dikarenakan, dilokasi ini, para masyarakat Surabaya Barat baik muda maupun tua lebih banyak berkumpul diwarung – warung maupun tempat hiburan malam. 3.2.1. Jenis dan Sumber Data Ditinjau dari sudut ketersediaan data, ada dua jenis sumber data yaitu : 1. Data primer merupakan data yang didapat dari hasil wawancara langsung dengan konsumen melalui pembagian kuesioner. 2. Data sekunder merupakan data yang didapat dari internet maupun literatur – literatur yang berhubungan dengan penelitian. 3.2.2. Teknik Pengunpulan Data Riset atau penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah, dan bertujuan. Dengan demikian data atau informasi yang dikumpulkan relevan dengan persoalan yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data mengenai obyek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung pada obyek yang diteliti.(Nazir, 2005: 212). Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengamati obyek penelitian yang dilakukan pada tempat hiburan malam dan warung-warung b. Angket (Kuesioner). Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pembagian lembar pertanyaan yang harus diisi oleh responden guna melengkapi data (Nazir, 2005: 246). Analisis Kualitatif, yaitu analisis terhadap data yang diolah dengan jalan menguraikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang dikaitkan dengan teori yang ada. Analisis Kuantitatif yaitu Analisis data kuantiatif adalah analisis data yang menggunakan data berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran atau penjumlahan. Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan ialah skala Likert. Menurut Sugiyono (2002: 86), skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang dapat diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju dengan rentang skala penilaian : 1. Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 2. Setuju (S) : diberi skor 4 3. Netral (N) : diberi skor 3 4. Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 5. Sangat tidak Setuju (STS) : diberi skor 1 TABEL 3.1 KISI – KISI KUESIONER PENELITIAN Variable Sub Pernyataan Item Pertanyaan 1.Suara yang didengar dalam tayangan Intonasi atau penekanan Kuesioner iklan (X1). dilampiran. kata-kata. Kemudahan untuk No. 5 – 6. “mengingat” pesan iklan. 2.Musik dalam tayangan iklan (X2). Kesesuaian musik yang Kuesioner melatar belakangi iklan. Dan Kejelasan dilampiran. ilustrasi No. 7 – 8. musik yang didengar. 3.Kata atau tulisan yang terlihat dalam Kejelasan tulisan dalam Kuesioner tayangan iklan (X3). dilampiran. iklan. Kemudahan untuk No. 9 – 10. mengingat tulisan dalam tayangan iklan. 4.Gambar dalam tayangan iklan (X4). Kemenarikan gambar Kuesioner dilampiran. dalam iklan Kejelasan gambar dalam No. 11 – 12. melukiskan atau menceritakan tema iklan. 5.Warna dalam tayangan iklan (X5). Komposisi warna. Keselarasan warna dalam Kuesioner kombinasi dilampiran. tayangan No. 13 – 14. iklan. 6.Gerakan dalam tayangan iklan (X6). Ketepatan pemilihan Kuesioner dilampiran. karakter dalam iklan. Kejelasan yang dan gerakan No. 15 – 16. ditampilkan oleh pemeran Variabel Indikator / Sub Pernyataan Keputusan Pembelian ( Y ) Item Pertanyaan Kuesioner Saya membeli rokok Djarum 76 karena ingin mencoba dilampiran. No. 17 Saya membeli rokok Djarum 76 karena melihat iklan rokok Djarum 76 Kuesioner dilampiran. No. 18 Kuesioner Saya akan mengulangi membeli rokok Djarum 76 dilampiran. No. 19 3.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Simamora, 2002 : 59). Suatu instrument dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain uji validitas mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Untuk mengetahui indeks validitas digunakan rumus product moment correlation dari Pearson. Koefisien korelasi pearson yang telah dihitung kemudian dibandingkan dengan r. jika nilai koefisien korelasi yang telah dihitung lebih besar dari r, maka suatu pertanyaan tersebut dianggap valid. Sedangkan jika nilai koefisien korelasi lebih kecil dari r, maka suatu pertanyaan tersebut dianggap tidak valid. Syarat minimum dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0,3 (Sugiyono, 2002:124). Jadi seluruh item pertanyaan dianggap valid apabila koefisien korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan nilai total diatas 0,3. Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner (Simamora, 2002 : 63). Koefisien alpha atau cronbach’s alpha digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat reliabilitas atau koefisien internal diantara butir – butir pertanyaan dalam suatu instrument. Item pengukuran dikatakan reliable jika memiliki nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 (Malhotra, 1992 : 282). 3.4. Uji Asumsi Klasik Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi beberapa asumsi dasar (Klasik), yaitu : 3.4.1. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson (DW test), tetapi dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk uji autokorelasi tidak dilakukan. (Gujarati, 1999: 201). 3.4.2. Multikolinieritas Multikolinearitas berarti ada hubungan linier yang “sempurna’ (pasti) diantara beberapa, atau semua variabel independent dari model regresi. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dan salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor). Dasar analisis yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas multikolinieritas (Ghozali, 2002: 57-59). 3.4.3. Heterokedastisitas Heteroskedastisitas artinya terjadi ketidaksamaan varians, yaitu jika suatu kumpulan data mempunyai varians yang sama dan heteroskedastistas dapat terjadi pada data cross section. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya dan salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas digunakan uji rank spearman. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) > 0,05, maka maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas heteroskedastisitas (Santoso, 2001: 301). 3.5. Uji Hipotesis. 3.5.1. Pembuktian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Uji F ini digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor iklan rokok Djarum 76 di televisi secara simultan, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan jika tingkat signifikansi kurang dari 0,05 maka, ke enam variable tersebut berpengaruh pada faktor-faktor iklan rokok Djarum 76 terhadap keputusan pembelian disurabaya barat. 3.5.2. Pembuktian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Uji t ini digunakan untuk mengetahui pengaruh iklan rokok Djarum 76 di televisi secara parsial terhadap Keputusan Pembelian (Y) di Surabaya Barat, dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probabilitas (t hitung) menurut hasil perhitungan lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis yang menyatakan yaitu faktor-faktor iklan rokok Djarum 76 di televisi secara parsial memberikan pengaruh terhadap Keputusan Pembelian dapat diterima. 3.6. Teknik analisis data. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda, karena jumlah variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu variable, dengan model persamaan regresi, sebagai berikut : Y = ß0 + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 +ß4X4 + ß5X5 + ß6X6 + ε (Djarwanto, 2001: 309) Keterangan: Y = Keputusan Pembelian, merupakan variabel terikat. ß0 = Konstanta. ß1...6 = Koefisien regresi masing-masing variabel bebas. X1 = Tanggapan responden terhadap suara / Voice. X2 = Tanggapan responden terhadap musik / Music. X3 = Tanggapan responden terhadap kata-kata / tulisan / Article. X4 = Tanggapan responden terhadap gambar / Graphic. X5 = Tanggapan responden terhadap warna / Colour. X6 = Tanggapan responden terhadap gerakan / Movement. ε Standart error / kesalahan penggangu (galat). =