Akta Pendirian Koperasi

advertisement
Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM
Kementerian Koperasi dan UKM
2015
1. Mulai tanggal 8 Januari 2015, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013
Tentang Lembaga Keuangan Mikro dinyatakan berlaku.
2. Lembaga Keuangan yang selama ini melaksanakan kegiatan usaha
penghimpunan dan penyaluran dana seperti: Bank Desa, Lumbunga
Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Bank Kredit Desa, Bank Kredit
Kecamatan, Kredit Usaha Rakyat Kecil, Lembaga Perkreditan Kecamatan,
Bank Karya Produksi Desa, Badan Usaha Kredit Pedesaan, Baitul Maal
wa Tamwil, Baitul Tamwil Muhammadiah, dan atau lembaga-lembaga
lainnya
Tetap dapat beroperasi selama 1 (satu) tahun setelah itu, Wajib
menyesuaikan dengan ketentuan UU No 1/2013 tentang LKM, sekaligus
mempersiapkan dokumen administrasi agar memiliki badan hukum sehingga
legalitas usahanya diakui dan tidak mendapat sanksi pidana.
2
1. Mengapa Diperlukan Koperasi ??
Orang pribadi melakukan aktifitas usaha
 Sifat usaha perorangan rawan
persaingan sehingga terancam
kesinambungannya

Tidak Terbatas:
Ekuitas / Liabilities
dan Risiko
3
 Membentuk Kelompok Bersama agar:
• Orang pribadi bergabung dalam satu wadah
• Menggalang kekuatan yang lebih besar
 Tetapi legal standing nya belum terpenuhi
4
KONDISI KELOMPOK USAHA BERSAMA
(PRA KOPERASI)
No.
Aspek
Pemula
Madya
Lanjutan
1.
Anggota
-
Anggota < 20 org
Blm ada buku daftar
anggota
-
Anggota > 20 org
Sdh ada buku daftar
anggota
-
Anggota > 20 org
Sdh ada buku daftar anggota
Sdh ada jadwal pertemuan rutin
yang dihadiri para anggota
2.
Admnistrasi Keuangan
-
Sudah ada buku
harian kas
masuk/keluar
Blm punya
asset/kekayaan
bersama
-
Sdh ada buku harian
kas masuk dan keluar
Sdh punya asset/
kekayaan kelompok
-
Sdh ada buku kas harian masuk dan
keluar
Sdh punya asset/kekayaan>
kelompok
Sdh. ada simpanan anggota
Sdh dapat membuat laporan
keuangan sederhana
Produk berbeda-beda
Di jual sendiri-sendiri
-
-
3.
Produk yang dihasilkan
-
-
-
-
Sdh punya produk
yang standar
Di jual sendiri-sendiri
-
Sdh punya produk yang
standar
Di jual pakai merk kelompok
4.
Peraturan Internal
Kelompok
-
Aturan masih belum
tertulis
-
Aturan main sdh
tertulis
-
Aturan main sdh tertulis, terperinci
dan dipatuhi oleh seluruh anggota
5.
Pembagian Keuntungan
-
Tidak ada keuntungan
kelompok
-
Tdk ada keuntungan
kelompok
-
Sdh ada keuntungan kelompok dan
dibagi kepada anggota
6.
Kepengurusan
-
Pengurus kurang dari
3 (tiga) orang
-
Pengurus sudah 3
(tiga) orang
-
Pengurus sudah 3 (tiga) orang
Ada pembagian tugas yang jelas
5
Keterangan :
 Kelompok usaha bersama atau pra koperasi yang sudah
pada klasifikasi Lanjutan lebih siap untuk ditingkatkan
status kelembagaanya menjadi koperasi.
 Sehingga mohon diidentifikasi terlebih dahulu mana yang
sudah masuk kelompok Lanjutan untuk segera didorong
berbadan hukum koperasi sesuai dengan prosedur
pendirian koperasi.
 Pengembangan kelompok – kelompok usaha/pra koperasi
adalah merupakan exit strategi dari program – program
pemberdayaan ekonomi rakyat.
 Sekaligus untuk menguji keberhasilan program – program
tersebut apakah bisa sustaince pasca program selesai.
6
2. Legalitas Lembaga
Untuk :
1. Legalitas lembaga sebagai
Badan Hukum
2. Pengakuan setara dalam
perjanjian – perjanjian,
kemitraan
3. Status kepemilikan atas
assets
4. Aktivitas perdata lainnya
5. Pengembangan lebih
lanjut
Konsekwensi :
1. Subjek hukum
- Bisa menuntut,
bisa dituntut
2. Harus sistemik
dalam
pengelolaan
3. Limited Risk,
Limited
Equity/Liabilities
7
3. Arti Badan Hukum
a. Pengertian
Badan Hukum adalah status legal yang diberikan
oleh negara berdasarkan Undang – Undang
kepada rakyatnya yang bersekutu membentuk
lembaga.
b. Badan Hukum Privat/Perdata terdiri:
1) PT (Perseroan Terbatas)
2) Koperasi
3) Yayasan
8
4. Pengertian Koperasi Menurut Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992
Koperasi adalah :
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi Primer adalah :
Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang perseorangan (paling sedikit
20 (dua puluh) orang perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendiri
atau anggota sebagai modal awal koperasi).
Koperasi Sekunder adalah :
Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan badan hukum koperasi paling sedikit
3 (tiga) Koperasi Primer.
9
5. PERSIAPAN PENDIRIAN KOPERASI :
1) Para anggota pendiri menyelenggarakan rapat persiapan
pembentukan koperasi
2) Pada rapat pembentukan tersebut dihasilkan risalah rapat
yang memuat :
a. Nama Koperasi
b. Jenis Koperasi
c. Kesepakatan – kesepakatan yang akan dimuat
dalam anggaran dasar :
• Besarnya simpanan pokok
• Besarnya
simpanan
wajib
dan
cara
pembayarannya
• Masa bakti pengawas
• Masa bakti pengurus
• Usaha Utama
• Usaha Usaha Lainnya
• Pembagian SHU
• dan lain – lain
d. Surat Kuasa untuk menandatangani akte pendirian
10
6. Pendirian Koperasi Sebagai Badan Hukum
Produsen
Konsumen
Koperasi
Sbg BH
Akte
Pendirian
AD
(Belum)
JENIS
Jasa
Simpan
Pinjam
Pemasaran
209.488
AD
(sudah)
Sebagai anggota
Mengikatkan diri
Menjadi PJ & P
ART
Persus - persus
- Pendidikan
- Rekomendasi
36.443.953
Tata tertib
11
11
DIMANA KOPERASI BERADA ?
Koperasi sebagai BADAN USAHA
Harus memiliki BH
INSTUTISIONALISASI
Lanjutan
Madya
Pemula
1. Anggota Sudah
Menabung
2. Administrasi Keuangan
Sudah Berjalan
?
?
- PNPM
- LUEP
- BMT
- PKBM
- UPPKS
- KUBE
- LEPMM
- MEP
- KELOMPOK
- ARISAN
- PRAKOP
- DLL
PRANATA
SOSIAL
Yayasan
Paguyuban
12
7.
JENIS
LEMBAGA
KEUANGAN
1. Melaksanakan fungsi intermediasi :
Bank umum, BPR, KSP, KJKS, Kopdit, LKM
• Menghimpun dana
• Mengelola dana
• Menyalurkan dana
2. Tidak melaksanakan fungsi intermediasi :
Perusahaan Pembiayaan, Ventura, Pegadaian, Asuransi dll
• Mengelola dana
• Menyalurkan dana
13
Bentuk Badan Hukum dan
Ijin Usaha Serta Pengawasan
Jenis Usaha
Bentuk Badan
Hukum
Syarat
Modal Usaha
Izin Usaha
Pengawasan
Perbankan
Perseroan Terbatas
Koperasi (Jenis Jasa)
OJK
OJK
- Bank Umum Rp. 3 T
- BPR
Kecamatan 4M
Kabupaten 6 M
Propinsi
8M
Jakarta
14 M
OJK
OJK
Simpan Pinjam
Koperasi (Jenis KSP)
Kementerian
Koperasi dan UKM
-
SP dan SW
15 Juta Koperasi
Primer
50 Juta Koperasi
Sekunder
Kementerian
Koperasi dan UKM
50 Juta,
Desa/Kelurahan
100 Juta, Kecamatan
500 Juta Kabupaten
OJK
OJK
Lembaga Keuangan
Mikro
Perseroan Terbatas
Koperasi (Jenis Jasa)
OJK
OJK
-
• Leasing
• Factoring
• Asuransi
• Ventura
• Multivinance
Perseroan Terbatas
Koperasi (Jenis Jasa)
OJK
OJK
L
F
A
V
M
: 10 Milyar
: 10 Milyar
: 100 Milyar
: 10 Milyar
: 200 Milyar
OJK
OJK
14
8. KEPEMILIKAN SAHAM UNTUK BH PT
Perseroan Terbatas, sahamnya paling sedikit 60%
(enam puluh persen) dimiliki oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota atau badan usaha milik
desa/kelurahan.
Sisa kepemilikan saham Perseroan Terbatas
dapat dimiliki oleh : warga negara Indonesia
paling banyak 20%; dan /atau koperasi.
15
KEPEMILIKAN UNTUK BH KOPERASI
Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20
(dua puluh) orang.
Sebagai badan hukum koperasi harus memiliki
modal awal pada saat berdiri yang dihimpun dari
simpanan pokok dan simpanan wajib.
Koperasi skunder tidak diizinkan melaksanakan
kegiatan usaha LKM.
16
9. AKTA PENDIRIAN KOPERASI :
 Akta Pendirian Koperasi memuat Anggaran Dasar dan keterangan yang berkaitan
dengan pendirian Koperasi, sekurang-kurangnya memuat :
a. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan pekerjaan pendiri
perseorangan.
b. Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan pekerjaan
Pengawas dan Pengurus koperasi yang pertama kali diangkat.
c. Jenis koperasi, sesuai dengan bidang usaha yang akan dilaksanakan.
 Waktu Berdirinya koperasi adalah saat penerima kuasa menandatangani akta pendirian
17
8. PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI :
Pemegang Kuasa Pendirian Koperasi mengajukan permohonan
pengesahan Akta Pendirian Koperasi kepada Dinas Koperasi dan UKM
Kab/Kota setempat, yang dilampiri dengan :
1. Risalah rapat persiapan pembentukan pendirian koperasi
2. Surat kuasa pendirian koperasi
3. Akta pendirian koperasi
18
9 LAMANYA PENGESAHAN
 Jika lampiran – lampiran
tersebut sudah lengkap,
sesuai dengan Undang
–
Undang No.25 tahun 1992
tentang Perkoperasian pasal
10 diperlukan waktu paling
lama 3 (tiga) bulan sejak
permohonan diterima.
 Sedang
dikembangkan
pelayanan pengesahan Badan
Hukum
Koperasi
Online (Terpusat).
19
 Time Schedule
Pengajuan
Pengesahan
akte
pendirian
Pengajuan
Ulang
Ditolak
Maximal
90 Hari
30 Hari
Rapat
Persiapan
Pendirian
30 Hari
Penolakan
Pendirian
Penandatanganan
Akte
Di depan
Notaris
Pengesahan
Pengesahan
Diumumkan
Diumumkan
- Lembaran Berita Negara
- Tambahan Lembaran Berita
Negara
- Lembaran Berita Negara
10. MEKANISME PROGRAM FASILITASI
Pembuatan Akta Pendirian Koperasi dan Pengesahan Badan Hukum Koperasi Untuk Pengusaha Mikro
Berita
Negara
Kementerian
Koperasi dan UKM
4b
3a
2
3b
Notaris membuat Akta
Pendirian Koperasi
4a
Keterangan
1
Kelompok Usaha
Bersama Yang
Akan Mendirikan
Koperasi
1.
2.
3a.
3b.
4a.
4b.
Pendiri Koperasi -> Notaris untuk dibuatkan Akta
Pendirian Koperasi (lengkap);
Notaris mengusulkan Pengesahan ke Kementerian;
Kementerian mengesahkan dan menyampaikan
ke Notaris
Kementerian membayar Notaris
Notaris menyampaikan kepada koperasi ybs
Kementerian -> Berita Negara
21
1. Mengapa KSP  LKM dan KSP memiliki karakteristik
yang sama antara lain:
1) Koperasi maupun LKM pada umumnya memiliki
prinsip keanggotaan yang bersifat terbuka dan
sukarela, tidak eksklusif dan tidak memaksa.
2) Pendirian Koperasi maupun LKM tidak
mengharuskan permodalan yang besar.
3) Koperasi dan LKM menyediakan beragam jenis
pelayanan keuangan yang sesuai dengan
kebutuhan riil pengusaha mikro, anggota Koperasi
dan masyarakat.
22
Lanjutan…
4) Sama-sama memiliki kedekatan dengan anggota dalam
menumbuhkan kelompok ekonomi produktif yang
interaktif, dimana Pengelola dan pengguna jasa saling
mengenal
5) Menggunakan prosedur dan mekanisme yang relatif
lebih sederhana dan mudah dijangkau (kemudahan
akses, Proses Lebih Cepat, Prosedur relatif fleksibel).
6) Mempunyai usaha menghimpun, mengelola dan
menyalurkan dana
7) Disesuaikan dengan budaya setempat / kearifan lokal .
23
2. Sandingan Persamaan dan Perbedaan KSP dan LKM
Berbadan Hukum Koperasi
No
Uraian
KSP
LKM
1
Ijin Badan Hukum
Menteri Koperasi dan UKM
Menteri Koperasi dan UKM
2
Ijin Usaha
Menteri Koperasi dan UKM
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3
Kegiatan Usaha
Simpan Pinjam
Simpan Pinjam dan pemberian jasa
konsultasi pengembangan usaha
4
Pemilik
Anggota KSP
Koperasi
5
Pengguna Jasa
Anggota KSP merupakan pemilik
Anggota dan non Anggota
sekaligus pengguna jasa Koperasi
6
Wilayah Usaha
Seluruh Indonesia
Desa, Kecamatan, Kab/Kota
7
Pembina
Menteri Koperasi dan UKM
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
didelegasikan kepada Pemda
8
Pengawas
Menteri Koperasi dan UKM
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
didelegasikan kepada Pemda
24
3. PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI
1) Rapat Anggota
2) Pengawas
3) Pengurus
(Kalau pada Pelayanannya menggunakan Sistem Syariah), harus ada
Dewan Pengawas Syariah).
25
1.
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
2.
Dihadiri oleh Anggota, Pengawas, dan Pengurus.
3.
Penyelenggaraan Rapat Anggota harus memenuhi Kuorum yang diatur dalam
Anggaran Dasar Koperasi.
4.
Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat, apabila tidak tercapai maka diambil berdasarkan suara terbanyak dimana
setiap angggota mempunyai satu hak suara.
5.
Diselenggarakan oleh Pengurus sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.
6.
Koperasi yang memiliki anggota lebih 500 orang dapat menyelenggarakan Rapat
Anggota Sistem perwakilan/pendelagasian.
26
Rapat Anggota Berwenang :

Menetapkan kebijakan umum Koperasi;

Mengubah Anggaran Dasar;

Memilih, mengangkat,
Pengurus dan Pengawas;

Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan
belanja Koperasi;

Batas maksimum Pinjaman yang dapat dilakukan
oleh Pengurus untuk dan atas nama Koperasi;

Pengesahan pertanggungjawaban Pengawas dan
Pengurus dalam pelaksanaan tugas masing-masing;

Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU);

Penggabungan,
Koperasi; dan

Keputusan lain ditentukan oleh Undang-Undang.
dan
peleburan,
memberhentikan
dan
pembubaran
27
1. Dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat
Anggota.
2. Persyaratan untuk dipilih menjadi Pengawas
meliputi:
a. tidak pernah menjadi Pengawas atau
Pengurus suatu Koperasi atau komisaris
atau direksi suatu perusahaan yang
dinyatakan bersalah karena menyebabkan
Koperasi atau perusahaan itu dinyatakan
pailit; dan
b. tidak pernah dihukum karena melakukan
tindak pidana yang merugikan korporasi,
keuangan negara, dan/atau yang berkaitan
dengan sektor keuangan, dalam waktu 5
(lima) tahun sebelum pengangkatan.
3. Persyaratan lain untuk dapat dipilih menjadi
Pengawas diatur dalam Anggaran Dasar.
28
TUGAS PENGAWAS
 melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
Koperasi yang dilakukan oleh Pengurus; dan
 melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota.
(Pengawasan bisa dilalukan periodik atau mendadak tanpa memberitahukan
sebelumnya).
WEWENANG PENGAWAS
 Meneliti catatan yang ada pada koperasi

Mendapatkan segala hitungan yang diperlukan
29




Pengurus dipilih dari dan
oleh anggota dalam rapat
anggota
Pemegang kuasa rapat
anggota
Pertama kali nama anggota
pengurus
dicantumkan
dalam akte pendirian
Masa jabatan maximal 5
(lima) tahun
30
TUGAS PENGURUS KOPERASI
 Mengelola koperasi dan usahanya
 Menyusun dan mengajukan RK – RAPBK
 Menyelenggarakan rapat anggota
 Mengajukan laporan pertanggung jawaban dalam melaksanakan tugas
 Menyelenggarakan pembekuan keuangan dan inventaris secara tertib
WEWENANG PENGURUS KOPERASI
 Meneliti catatan yang ada pada koperasi

Mendapatkan segala hitungan yang diperlukan
31

Modal Koperasi terdiri dari Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib Koperasi
sebagai modal awal.

Selain modal awal, modal Koperasi dapat berasal dari:
a. Hibah;
b. Modal Penyertaan;
c. Modal pinjaman yang berasal dari:
1. Anggota;
2. Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya;
3. bank dan lembaga keuangan lainnya;
4. penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; dan/atau
5. Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
d. Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
32
1)
Setiap pendirian KSP wajib menyediakan modal disetor dan setiap pembentukan USP
wajib menyediakan modal tetap dalam bentuk deposito pada Bank Pemerintah atas nama
Menteri untuk membiayai investasi maupun modal kerja.
2)
Modal yang disetor pada saat pendirian KSP terdiri dari simpanan pokok, dan dapat
ditambah dengan simpanan wajib, serta hibah yang besarnya ditetapkan paling sedikit :
a) Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk KSP Primer
b) Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) untuk pendirian KSP sekunder
3)
Modal awal pembentukan USP Koperasi disebut modal tetap yang dipisahkan dari harta
kekayaan koperasi yang besarnya ditetapkan sebagai berikut:
a) Paling sedikit Rp. 15.000.000.- (lima belas juta rupiah) untuk pendirian USP pada
koperasi primer
b) Paling sedikit Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) untuk pendirian USP pada
koperasi sekunder
4)
Modal disetor atau modal tetap pada awal pendirian tidak boleh berkurang jumlahnya dan
tidak boleh diambil sebelum adanya modal penganti
5)
KSP dan USP Koperasi yang belum memenuhi persyaratan modal disetor dan modal
tetap tidak dapat diberikan pengesahan akta pendirian atau pengesahan perubahan
anggaran dasar
33

Mantapkan Sikap dan Mental anggota dengan upaya-upaya mempersiapkan diri
menjadi anggota sebuah lembaga yang legal (Badan Usaha yang Berbadan
Hukum), bukan anggota paguyuban atau anggota kelompok arisan.

Sadarkan anggota - anggota, arti penting dari kesepakatan membentuk koperasi
adalah Perbuatan Hukum Perdata
Perikatan

Semangat maju bersama harus dibangun secara terus menerus

Untuk Menjaga Kontinuitas semangat anggota perlu di “doktrin” bahwa ada
semangat bekerja sama yang konsisten :
a. Mendirikan
b. Memanfaatkan
c. Mengembangkan
d. Mempertahankan
e. Mengakhiri perikatan perdata
34

Koperasi itu Badan Usaha yang Berbadan Hukum, sebagai Badan Hukum
Koperasi harus cerdas dalam melakukan perbuatan “Perdata”

Diurus secara Serius

Pengurus tidak boleh sambilan

Kantor tidak boleh lagi seadanya, Harus ada papan nama

SDM nya Kompeten

Anggota siap menambah Ekuitas/modal sendiri

Setelah pengesahan Badan Hukum, Koperasi tetap harus mengurus ijin usaha

Kalau pindah alamat, diharuskan untuk melaporkan.
35
Download