SIARAN PERS - Forum Warga Kota Jakarta

advertisement
SIARAN PERS – www.fakta.or.id
No.
Perihal
Lamp.
: 001/SK/FAKTA/III/2011
: Usulan dan Masukan bagi Revisi Perda dan Pergub tentang Reklame di wilayah DKI Jakarta
: 1 lembar
Kepada Yth.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta
DR. Ing. H. Fauzi Bowo
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan sedang dipersiapkannya naskah revisi Perda tentang Reklame dan revisi Pergub
tentang Reklame di wilayah kota Jakarta, kami Forum Warga Kota Jakarta menyampaikan usulan yang
berkaitan dengan kebijakan tersebut. Saat inipun pemerintah pusat Republik Indonesia sedang
mempersiapkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Larangan Sponsor dan Iklan Rokok yang
merupakan turunan dari Undang Undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 (berita media massa
terlampir). Dalam Undang Undang Kesehatan tersebut di Pasal 113 yang berbunyi :
(1) Pengamanan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif diarahkan agar tidak
mengganggu dan membahayakan kesehatan perseorangan, keluarga, masyarakat, dan
lingkungan.
(2) Zat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tembakau, produk yang
mengandung tembakau, padat, cairan, dan gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya
dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan/atau masyarakat sekelilingnya.
(3) Produksi, peredaran dan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif harus memenuhi
standar dan/atau persyaratan yang ditetapkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka tembakau dan produk tembakau yang dalam hal ini
mengandung zat adiktif tidak lagi boleh diiklankan dalam bentuk apapun. Sebagai Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta memiliki kewenangan untuk mengatur reklame atau media iklan luar ruang sehingga
Gubernur memiliki otoritas untuk melakukan kebijakan larangan total reklame iklan media luar ruang
produk rokok sesuai dengan ketentuan Undang-Undang tersebut diatas.
Kami juga menyampaikan bahwa sekarang ini FAKTA sedang melakukan kajian tentang kebijakan
Iklan Media Luar Ruang (Reklame Billboard) produk rokok di wilayah Jakarta. Hasil kajian kami
sementara ini menunjukkan bahwa :
1. PAD dari Pajak Reklame produk rokok sudah 3 tahun ini mengalami penurunan terus yakni:
tahun 2008 sebesar Rp 22.901.873.850,-, tahun 2009 Rp 20.411.574.100,- dan tahun 2010
Rp 14.101.871.600,-. Begitu pula jika diperhitungkan pendapatan pada tahun 2010
perbandingan pendapatan dari pajak reklame produk rokok cukup kecil yakni: PAD dari total
Pajak Rp 10.787.250.246.274,- PAD dari pajak reklame sebesar Rp 251.430.250.023,- dan
sementara PAD dari pajak reklame rokok sebesar Rp 14.101.871.600,- (sumber Dinas
Pelayanan Pemprov DKI Jakarta).
2. Apabila produk rokok dilarang diiklankan terdapat produk pengganti bagi iklan reklame seperti:
· Seluler
· Perbankan
· Perumahan
· Kendaraan Bermotor, dan
· Produk elektronik
SIARAN PERS – www.fakta.or.id
Untuk itu kami mengusulkan kepada Bapak Gubernur:
1. Memasukkan ketentuan larangan iklan rokok di reklame atau media luar ruang di Jakarta ke
dalam Raperda revisi Perda Reklame dan Revisi Pergub Reklame di wilayah Jakarta.
2. Berdasarkan kajian kami terhadap Raperda dan Rapergub Reklame ini belum memiliki
ketentuan tentang institusi Pemprov DKI Jakarta yang mengatur atas isi atau konten iklan
direklame media luar ruang di wilayah Jakarta. Untuk itu, kami mengusulkan perlu adanya
institusi Pemprov DKI Jakarta yang bertanggungjawab tentang hal tersebut yang
dimasukkan ke dalam Revisi Perda dan Pergub tentang Reklame.
Demikianlah usulan ini kami sampaikan kepada Bapak Gubernur sebagai bahan pertimbangan
agar Perda dan Pergub tentang Reklame yang dibuat nantinya sesuai dengan situasi dan Undang
Undang yang berlaku. Atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih.
Jakarta, 2 Maret 2011
Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA)
Azas Tigor Nainggolan, SH, MSi
Ketua FAKTA
Download