Film Fungsi Dan Perubahannya oleh Nia Dinata Kilas Balik Sinema - Pita film untuk merekam gambar bergerak ditemukan pada abad ke-19. Sang penemu kaka beradik Lumiere mendokumentasikan kegiatan karyawan pabrik saat selesai berkerja. Lalu mereka memutarkan hasil positifnya di ruang gelap tertutup pada publik. Kemudian publik berbondong-bondong melihat dan menikmati gerak gerik antar sesama manusia Sinema Kemudian Semakin Berkembang - Sinema semakin berpengaruh terhadap kehidupan sosial. Suara ditemukan di awal abad ke-20 Film berkembang struktur ceritanya. Dari hanya sekedar dokumenter menjadi bentuk drama, komedi, science fiction dsb. Fungsi Film - Hiburan (escapism) Fungsi Film - Medium pencatat sejarah Fungsi Film - Alat propaganda politik Fungsi Film - Sumber inspirasi Fungsi Film - Alat perubahan sosial Film Mengalami Perubahan Format - Layar lebar (sinema indoor) & layar tancap (sinema outdoor) Film Mengalami Perubahan Format - Format TV (di rumah & alat-alat transportasi) - Format home video (Betamax, VHS, Laser Disc, VCD, DVD) Film Mengalami Perubahan Format - Format menonton online (online TV, youtube, etc) yang dapat ditonton di komputer & gadget Perubahan Format Berakibat - - Pendistribusian film menjadi lebih luas Film menjadi lebih mudah dijangkau masyarakat Masyarakat dapat memilih format apa yang cocok, sesuai dengan waktu, dan ekonomi Masyarakat dihadapkan dengan sangat banyak pilihan tontonan Pengaruh Film Pada Kehidupan Masyarakat Di Dunia - - Walaupun penemu film pertama kakak beradik Lumiere berasal dari Perancis dan sinema Perancis sangat kuat keberadaannya, Amerika lewat Hollywood menyadari kekuatan film dan dengan cepat mengembangkan teknologi, artistik dan kontennya. Hollywood menjadi sebuah industri raksasa yang menguasai dunia dalam mengembangkan cerita visual lewat film. Pengaruh Film Pada Kehidupan Masyarakat Di Dunia - - Seluruh kebudayaan, patriotisme dan heroisme Amerika diterima oleh masyarakat dunia. Tak dipungkiri Hollywood pun dikuasai oleh patriarki. Pengambilan keputusan tertinggi dari sinema dari mulai produser, sutradara, penulis dan aktor utama didominasi oleh pria. Secara strategis dan terstruktur kaum minoritas di Amerika menyadari hal ini lalu mengedukasi diri mereka untuk bisa ikut mempengaruhi, menginspirasi dan merubah paradigma tentang hal-hal yang selama ini terepresi oleh kebudayaan patriarki. Pengaruh Film Pada Kehidupan Masyarakat Di Dunia - Walaupun perjuangan mereka belum selesai, tapi masyarakat dunia bisa melihat dari Academy Awards dimana film-film yang mendapatkan penghargaan dari kaum-kaum minoritas yang menyuarakan kisah-kisah yang berhubungan dengan keadilan sosial, keadilan gender, keadilan RAS dsb. Bagaimana di Indonesia? - - Pendidikan film belum jadi fokus utama Pemerintah terutama di sekolah-sekolah dan universitas seni – budaya. Kuliah film formal masih terbatas hanya ada di Jakarta saja. Hanya ada satu IKJ yang dimiliki Pemerintah Pemda DKI yang memiliki jurusan film dalam kurun waktu 3 tahun belakangan ini mulai dibuka universitas film seperti Binus, UMN dan SAE. Jumlah fasilitas pendidikan film masih sangat minim bila dibanding populasi masyarakat. Siasat Masyarakat Sipil / Masyarakat Film - Melakukan aktifitas yang dapat meningkatkan budaya menonton film yang baik bagi masyarakat seperti, roadshow keliling kampus dan sekolah-sekolah menonton film dan diskusi. Pemutaran Film “Tanah Mama” di acara Insomnia SMA 60 di SAE Institute yang disertai diskusi Siasat Masyarakat Sipil / Masyarakat Film - Membuat festival film lokal maupun internasional dengan kurasi film yang berpihak pada kaum-kaum minoritas. Siasat Masyarakat Sipil / Masyarakat Film - Melakukan aktifitas yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat seperti, membuat latihan film non formal yang melibatkan anak-anak dari umur 12 tahun sampai 18 tahun dan mahasiswa maupun peserta dewasa. Workshop Dubbing KidsFfest Workshop Acting KidsFfest Siasat Masyarakat Sipil / Masyarakat Film - Membuat workshop bagi profesional muda yang memang sudah terjun ke dunia film baik secara langsung maupun tidak langsung. Kid Dok Workshop Tantangan Yang Masih Harus Dihadapi - Kebiasaan menonton film yang baik dan pengetahuan yang diberikan pada pelatihan-pelatihan film belum menjamin bahwa kesadaran akan sosial justice, gender justice, dan racial justice akan tumbuh pada masing-masing individu pembuat film. - Pembuat film masih kesulitan dalam pendanaan terutama bagi cerita-cerita yang sifatnya tidak mainstream, kurang menghibur dan mengajak masyarakat Indonesia untuk berpikir. Yang Sudah Pernah Dilakukan: - Pendistribusian film yang masih terbatas bagi film-film jenis ini. Melalui Program Masterclass Project Change untuk pembuat film muda, selain pembekalan teknis membuat film kami juga memberikan pengetahuan mengenai gender equality dan social justice. Yang Sudah Pernah Dilakukan: - Kami mengundang seluruh pembuat film di Indonesia untuk berkumpul melalui seleksi yang sangat ketat dan memberikan kesempatan untuk menceritakan tentang kekerasan dan ketidakadilan dari daerah masing-masing. Yang Sudah Pernah Dilakukan: - Mereka dididik oleh pembuat film profesional baik dari Indonesia maupun luar negeri yang karya-karyanya fokus pada isue-isue tersebut. Yang Sudah Pernah Dilakukan: - - Mereka diberikan waktu untuk kembali ke daerah masing-masing untuk melakukan riset yang lebih dalam. Setelah melakukan riset selama sebulan mereka diberikan kesempatan untuk kembali dan mempresentasikan ceritanya masing-masing. Hasil riset dan cerita terbaik dipilih sebanyak tiga sampai lima untuk dibayari dan diproduseri seluruh pembuatannya. Yang Sudah Pernah Dilakukan: - Mereka diberikan kesempatan untuk mengatur pendistribusian film melalui bioskop (bila memungkinkan) dan jalur-jalur ditribusi alternatif lainnya.