kurikulum sd negeri 02 sirangkang tahun ajaran 2013/2014 sekolah

advertisement
KURIKULUM SD NEGERI 02 SIRANGKANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 SIRANGKANG
JALAN DESA SIRANGKANG SELATAN
UNIT PENGELOLA PENDIDIKAN KACAMATAN PETARUKAN
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
KABUPATEN PEMALANG
2013
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SEKOLAH DASAR NEGERI 02 SIRANGKANG
Melalui proses monitoring dan evaluasi, serta validasi oleh Tim Pengembang
Kurikulum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang, maka
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 02 Sirangkang Kecamatan Petarukan Kabupaten
Pemalang Tahun Ajaran 2013/2014 dengan ini dinyatakan sah.
Kurikulum ini diberikan pada kelas I dan Kelas IV mulai Tahun Ajaran 2013/2014.
Disahkan di Pemalang
Pada tanggal 15 Juli 2013
Menyutujui,
Komite Sekolah
Kepala Sekolah
Edi Sucipto, S.Pd.SD
Rokhani, S.Pd.
NIP. 196507141988061002
Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Pemalang
Drs.Mariyoto, M.Pd.
Pembina Utama Muda
NIP. 19590705 198503 1 020
i
BERITA ACARA
PENYUSUNAN KURIKULUM SD NEGERI 02 SIRANGKANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
Pada hari ini ... tanggal... Juli Dua Ribu Tiga Belas bertempat di Sekolah Dasar
Negeri 02 Sirangkang Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang telah dilaksanakan
kegiatan rapat penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 02 Sirangkang Tahun Ajaran
2013/2014.
Dari hasil rapat tersebut, maka ditetapkan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 02
Sirangkang dan direkomendasikan untuk diberlakukan pada Tahun Ajaran 2013/2014 pada
Kelas I dan Kelas IV setelah disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Pemalang.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaiman mestinya.
Tim Penyusun
No
Nama
Unsur
1.
Tanda Tangan
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
7.
8.
8.
Petarukan, ...... Juli 2013
Mengetahui,
Kepala UPP Kecamatan Petarukan
Kepala SDN 02 Sirangkang
Suhartono, S.Pd.
NIP.
Rokhani, S.Pd.
NIP. 19650714 198806 1 002
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat,
inayah, dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih bisa malaksanakan tugas
dengan baik dalam menyusun Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 02 Sirangkang untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
Tujuan pengembangan kurikulum sebagai acuan kepala sekolah, guru, dan tenaga
kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam mengembangkan program-program yang
akan dilaksanakan di SD Negeri 02 Sirangkang.
Kurikulum SD Negeri 02 Sirangkang dapat tersusun atas kerja sama yang baik
antara Tim penyusun yang terdiri dari unsur: Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah,
Tokoh Agama, Tokoh Pendidikan, Tokoh Masyarakat, Ahli Pendidikan, dan Orangtua
siswa.
Selesainya penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 02 Sirangkang Tahun
Ajaran 2013/2014 ini berkat arahan, bimbingan, dukungan, serta koordinasi dengan semua
pihak terkait.
Untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada :
1.
Tim pengembang Kurikulum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kebupaten
Pemalang yang telah membimbing dan mengarahkan kami sehingga kurikulum ini di
selesaikan.
2.
Kepada Unit Pengelola Pendidikan Kecamatan Petarukan yang telah mendukung dan
membantu kelancaran selama penyusunan Kurikulum SD Negeri 02 sirangkang.
3.
Pengawas TK/SD yang telah membimbing dan mengarahkan Penyusunan Kurikulum
ini sehingga dapat berjalan lancar.
4.
Komite Sekolah yang telah mendukung dan menyetujui penyusunan Kurikulum
Sekolah Dasar Negeri 02 Sirangkang.
Harapan kami semoga Kurikulum SD Negeri 02 Sirangkang yang sederhana ini
dapat menjadi pedoman bagi Kepala Sekolah, Guru dan Stak Holder dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Kami menyadari bahea Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 02
Sirangkang masih jauh dari Kesempurnaan, Karena itu kami memerlukan binaan,
bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak.
Tim Penyusun
.....................
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................
i
BERITA ACARA .......................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................
iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
iv
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................
B. Landasan ...............................................................................................
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013 ...................................................
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum .......................................................
BAB II. VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. Visi Sekolah ..........................................................................................
B. Misi Sekolah .........................................................................................
C. Tujuan Sekolah .....................................................................................
BAB III. STRUKTUR KURIKULUM
A. Kompetensi Inti .....................................................................................
B. Mata Pelajaran .......................................................................................
C. Beban Belajar ........................................................................................
D. Kompetensi Dasar .................................................................................
E. Muatan Pembelajaran ............................................................................
F. Ketuntasan Belajar ................................................................................
1. Kriteria Ketuntasan Minimal ..........................................................
2. Mekanisme dan Prosedur Penilaian ................................................
3. Kriteria Kenaikan Kelas ..................................................................
G. Pendidikan Kecakapan Hidup ...............................................................
H. Pendidikan Berbasis Lokal dan Global .................................................
BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN ...................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013
merupakan langkah lanjutan Pengembangan kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah
dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara terpadu.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan menyempurnakan pola pikir sebagai berikut:
1.
Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2.
Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media
lainnya);
3.
Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
4.
Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5.
Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6.
Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7.
Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8.
Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9.
Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar
matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
1
diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum
2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
1.
Tata kerja guru: yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif;
2.
Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3.
Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran;
4.
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang
relevan bagi peserta didik.
B. Landasan
Kurikulum SD Negeri 02 Sirangkang adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh SD Negeri 02 Sirangkang. Dengan demikian diharapkan guru lebih
mengenal dengan baik dan lebih merasa memiliki kurikulum tersebut. Penyempurnaan
kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar kurikulum selalu sesuai dengan
tuntutan kebutuhan.
Adapun yang menjadi landasan dalam penyusunan Kurikulum SD Negeri 02
Sirangkang adalah:
1.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan SD/MI.
4.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses SD/MI.
5.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudaan RI Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan SD/MI.
6.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 67 Tahun 2013 tentag
Kerangka Dasar dan Standar Kurikulum SD/MI.
7.
Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor :0128/MPK/KR/2013
tanggal 5 Juni 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.
8.
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang
Nomor : 421.2/1468/2013 tanggal 10 Juni 2013 tentang Implementasi Kurikulum
2013 (khusus bagi sekolah yang bukan pilot project)
2
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013
Atas dasar landasan tersebut, maka dikembangkanlah kurikulum SD Negeri 02
Sirangkang tahun ajaran 2013/2014 yang disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas
unsur sekolah dan komite sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Kepala Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang, serta dengan bimbingan
narasumber. Tim pengembang Kurikulum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Pemalang.
Tujuan penyusunan Kurikulum di SD Negeri 02 Sirangkang dengan tujuan:
1.
Sebagai acuan dalam pembelajaran di sekolah.
2.
Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan sekolah.
3.
Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik, mencerdaskan,
dan mengembangkan kreatifitas anak.
4.
Menciptakan pembelajaran yang efektif demokratif, menantang, menyenangkan, dan
mengasyikkan.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
1.
Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata
pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajran untuk mencapai kompetensi.
2.
Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu
satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan
kebijakan Pemerintahan mengenai Wajib belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi
Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus
dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
3.
Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum
berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap,
pengetahuan, ketrampilan berfikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam
berbagai mata pelajaran.
4.
Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan
yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan
dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum
berbasis kompetensi.
5.
Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
3
6.
Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7.
Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni.
8.
Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9.
Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemeberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11. Penilaian hasil belajar ditunjukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kempetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan
dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.
4
BAB II
VISI, MISI dan TUJUAN PENDIDIKAN
a.
Visi Sekolah
” Santun Dalam Bicara, Luhur Dalam Budi Pekerti, Unggul Dalam Prestasi”
b.
c.
Misi Sekolah
a.
Meningkatkan pengamalan nilai - nilai moral Agama dan Budaya setempat.
b.
Melaksankan pembelajaran kreatif dan menyenangkan.
c.
Melaksanakan pembinaan melalui kegiatan ekstrakurikuler.
d.
Melaksanakan pembinaan secara aktif agar mampu hidup mandiri.
Tujuan Sekolah
a.
Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhak mulia.
b.
Siswa sehat jasmani dan rohani serta dapat mengembangkan daya kreatifitasnya.
c.
Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan untuk
melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.
d.
Siswa kreatif, terampil bekerja dan disiplin dalam mengembangkan diri secara
terus menerus.
5
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM
Sturuktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk
mata pelajaran, posisi konten/ mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata
pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar
per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk
kurikulum yang akan datan adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur Kurikulum terdiri dari :
A. Kompetensi Dasar
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1.
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2.
Kompetensi inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3.
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
4.
Kompetensi inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan;
Uraian tentang Kompetensi inti untuk jenjang Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1. Kompetensi Inti Kelas I,II, dan III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidiyah.
KOMPETENSI INTI
KELAS I
KOMPETENSI INTI
KELAS II
KOMPETENSI INTI
KELAS III
1. Menerima dan
1. Menerima dan
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
menjalankan ajaran
menjalakan ajaran
agama yang dianutnya.
agama yang dianutnya.
agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku
2. Menunjukan perilaku 2. Menunjukan perilaku
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
tanggung jawab,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
santun, peduli, dan
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
percaya diri dalam
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
berinteraksi dengan
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
keluarga, teman, dan
keluarga, teman, guru,
guru.
guru.
dan tetangganya.
6
KOMPETENSI INTI
KELAS I
KOMPETENSI INTI
KELAS II
KOMPETENSI INTI
KELAS III
3. Memahami
3. Memahami
3. Memahami
pengetahuan faktual
pengetahuan faktual
pengetahuan faktual
dengan cara
dengan cara
dengan cara
mengamati (mendengar,
mengamati (mendengar,
mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya mahkluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya mahkluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya mahkluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan
4. Menyajikan
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
pengetahuan faktual
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
dalam bahasa yang
dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam
jelas dan logis, dalam
jelas dan logis, dalam
karya yang estetis,
karya yang estetis,
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
dalam gerakan yang
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
mencerminkan anak
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
sehat, dan dalam
sehat, dan dalam
tindakan yang
tindakan yang
tindakan yang
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
perilaku anak beriman
perilaku anak beriman
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
dan berakhlak mulia.
dan berakhlak mulia.
Tabel 2: Kompetensi Inti Kelas IV, V,dan VI Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
KOMPETENSI INTI
KELAS IV
KOMPETENSI INTI
KELAS V
KOMPETENSI INTI
KELAS VI
1. Menerima dan
1. Menerima dan
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
menjalankan ajaran
menjalakan ajaran
agama yang dianutnya.
agama yang dianutnya.
agama yang dianutnya.
2. Menunjukan perilaku 2. Menunjukan perilaku 2. Menunjukan perilaku
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
tanggung jawab,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
santun, peduli, dan
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
percaya diri dalam
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
berinteraksi dengan
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru
keluarga, teman, guru
keluarga, teman, dan
dan tetangganya
dan tetangganya serta
guru dan tetangganya
cinta tanah air
serta cinta tanah air
3. Memahami
3. Memahami
3. Memahami
pengetahuan faktual
pengetahuan faktual
pengetahuan faktual
dengan cara
dengan cara
dengan cara
mengamati dan
mengamati dan
mengamati dan
menanya berdasarkan
menanya berdasarkan
7
menanya berdasarkan
KOMPETENSI INTI
KELAS IV
KOMPETENSI INTI
KELAS V
KOMPETENSI INTI
KELAS VI
rasa ingin tahu tentang
dirinya mahkluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah dan
tempat bermain.
rasa ingin tahu tentang
dirinya mahkluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah dan
tempat bermain.
rasa ingin tahu tentang
dirinya mahkluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah dan
tempat bermain.
4. Menyajikan
4. Menyajikan
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
pengetahuan faktual
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
dalam bahasa yang
dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam
jelas dan logis, dalam
jelas dan logis, dalam
karya yang estetis,
karya yang estetis,
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
dalam gerakan yang
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
mencerminkan anak
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
sehat, dan dalam
sehat, dan dalam
tindakan yang
tindakan yang
tindakan yang
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
perilaku anak beriman
perilaku anak beriman
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
dan berakhlak mulia.
dan berakhlak mulia.
B. Matapelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan. Susuan matapelajaran dan alokasi waktu untuk
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3: Matapelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER-MINGGU
I
II
III
IV
V
VI
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1.
Pendidikan dan Budi Pekerti
2.
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B
1.
Seni Budaya dan Prakarya
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan
3.
Muatan Lokal *)
a. Provinsi : Bahasa Jawa
8
4
4
4
4
4
4
5
6
6
4
4
4
8
5
-
8
6
-
10
6
-
7
6
3
3
7
6
3
3
7
6
3
3
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER-MINGGU
I
II
III
IV
V
VI
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
MATA PELAJARAN
b. Kabupaten : BTQ
c. Sekolah : (ditentukan oleh
sekolah dengan pertimbangan
komite sekolah sesuai kebutuhan
peserta didik, dapat memuat
Bahasa Inggris)
Jumlah Alokasi Waktu Per-Minggu
33
36
38
40
40
40
*) Kurikulum muatan Daerah
Keterangan.
a.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum di
atas, terdapat pula kegiatan estrakurikuler Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah antara
lain Pramuka (Wajib). Usaha kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
b.
Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah, Palang
Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan
kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu
juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbagi
pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi ketrampilannya dalam
ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirangcang
sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
c.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
d.
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakary atau diajarkan secara terpisah apabila daerah
merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam
pelajaran per-minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
e.
Sebagai pemebelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran perminggu untuk
tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan
peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
f.
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupkan jumlah minimal yang
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
9
g.
Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat
dikembangakan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh kementerian Agama.
h.
Mata pelajaran yang termasuk dalam Muatan Lokal (B.Jawa, BTQ, dan Mulok
Sekolah) baik Tujuan, Ruang Lingkup, Kompetensi Dasar, dan Penilaian masih
mangacu pada ketentuan yang sudah berlaku.
C. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1.
Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam
pembelajaran per- minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 33 jam pembelajaran
b. Beban belajar satu minggu kelas IV adalah 40 jam permbelajaran
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2.
Beban belajar di Kelas I,II,II,IV, dan V dalam satu semerster paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
3.
Beban belajar dikelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu
4.
Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
5.
Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu.
6.
Selain beban belajar dalam bentuk tatap muka, juga diberikan dalam bentuk Tugas
Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstrukutur dengan porsi waktu.
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi
dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok
sesuai dengan pengelompokan pengelompokan kompetensi inti sebagai berikut:
1.
Kelompok 1 : kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1.
2.
Kelompok 2 : kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan
KI-2.
10
3.
Kelompok 3 : kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-3.
4.
Kelompok 4 : kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-2.
Pengelompokan kompetensi dasar seperti tersebut di atas adalah sebagai berikut : ( ada
pada lampiran Permendiknas nomor 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SD/MI)
E. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dilakukan
melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari kelas 1 sampai kelas VI.
Matapelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak
menggunakan pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran
tematik
terpadu
merupakan
pendekatan
pembelajaran
yang
mengitegrasikan berbagi kompetensi dari berbagai matapelajaran ke dalam berbagai tema
seperti yang terdapat dalam tebel berikut ini.
Tabel 4: Daftar Tema Setiap Kelas.
KELAS I
1. Diri
Sendiri
KELAS II
1. Hidup
Rukun
KELAS III
KELAS IV
1. Sayangi
Hewan dan
Tumbuhan
di Sekitar
1. Indahnya
Kebersam
aan
2. Kegemaranku
2. Bermain di 2. Pengalama
Lingkungan
n yang
ku
Mengesank
an
3. Kegiatanku 3. Tugasku
3. Mengenai
Sehari-hari
Cuaca dan
Musim
4. Keluargaku 4. Aku dan
Sekolahku
5. Pengalamanku
5. Hidup
Bersih dan
Sehat
4. Ringan
Sama
Dijinjing
Berat Sama
Dipikul
5. Mari Kita
Bermain
dan
Berolahraga
2. Selalu
berhemat
Energi
KELAS V
KELAS VI
1. Bermain
1. Selamatkan
dengan
makhluk
bendahidup
benda di
sekitar
2. Peristiwa
2. Persatuan
dalam
dalam
Kehidupan
perbedaan
3. Peduli
terhadap
Mahluk
Hidup
4. Berbagai
Pekerjaan
3. Hidup
Rukun
3. Tokoh dan
Penemu
4. Sehat itu
Penting
4. Globalisasi
5. Mengharg
a Jasa
Pahlawan
5. Bangga
Sebagai
Bangsa
Indonesia
5. wirausaha
11
KELAS I
KELAS II
KELAS III
KELAS IV
6. Lingkungan Bersih,
Sehat, dan
Asri
7. Benda
Binatang
dan
Tanaman
di sekitar
8. Peristiwa
Alam
6. Air, Bumi,
dan
Matahari
6. Indahnya
Persahabatan
6. Indahnya
Negeriku
7. Merawat
Hewan dan
Tumbuhan
7. Mari Kita
Hemat
Energi
untuk Masa
Depan
8. Berperilaku
Baik dalam
Kehidupan
Sehari-hari
9. Menjaga
kelestarian
Lingkungan
7. Cita-citaku
8. Keselamatan di
Rumah dan
Perjalanan
KELAS V
KELAS VI
6. Kesahatan
Masyarakat
8. Daerah
Tempat
Tinggalku
9. Makanan
Sehat dan
Bergizi
Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari
berbagai matapelajaran yaitu Intra-disipliner, intra-disipliner multi-disipliner, dan transdisipliner.
Integrasi intra-disipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikkan dimensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap
matapelajaran.
Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan menggabungkan kompetensikompetensi dasar beberapa matapelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga
dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga
keselarasan pembelajaran.
Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar
tiap matapelajaran sehingga tiap matapelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya
sendiri.
Integrasi trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai matapelajaran
yang ada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga
pembelajaran menjadi kontekstual.
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar
konsep dasar secara persial. Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna yang
utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia Tematik
terpadu disusun berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga
12
berbeda dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum
sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan
matapelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I,II, dan III sebagai penghela matapelajaran lain.
Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai matapelajaran dalam satu
kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan matapelajaran Bahasa
Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
Pengertian peran matapelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu
Pengetahuan Alam kedalam matapelajaran Bahasa Indonesia. Kedua Ilmu Pengetahuan
tersebut menyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga
pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua
matapelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk kemudahan pengorganisasian kompetensi-kompetensi
dasar kedua matapelajaran ini diitegrasikan ke matapelajaran lain (integrasi interdisipliner).
Kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
kompotensi dasar matapelarajan Bahasa Indonesia dan kompetensi dasar matapelajaran
Matematika.
Kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke
kompetensi dasar matapelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi dasar matapelajaran
Pendidikan Pencasila dan Kewarganegaraan, dan ke kompetensi dasar matapelajaran
Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV,V, dan VI, kompetensi dasar matapelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing berdiri sendiri, sehingga
pendekatan integrasinya adalah multi-disipliner, walaupun pembelajarannya tetap
menggunakan tematik terpadu.
Prinsip pengintegrasian inter-disipliner untuk matapelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan diatas dapat juga diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenan dengan seni, budaya,
ketrampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan kedalam matapelajaran Seni Budaya dan
Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenan dengan olahraga serta permainan
13
daerah diintegrasikan ke dalam matapelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan.
F. Ketuntasan Belajar
1. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
No
Kelas/Semester
I
II
III
IV
V
VI
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Mata Pelajaran
Kelompok A
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
2
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
3
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
4
Matematika
65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
5
Ilmu Pengetahuan Alam
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
6
Ilmu Pengetahuan Sosial
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Kelompok B
1
Seni Budaya dan Prakarya
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan
a. B.Jawa
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
b. BTQ
65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
c. Mulok Sekolah
65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
3
65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
2. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
a.
Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi ujian
sekolah, dan ujian nasional.
b. Perencanaan ulangan harian dan penilaian projek oleh pendidikan sesuai
dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPI).
c.
Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti remidial.
14
d. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidik dilaporkan dalam bentuk
nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
e.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta
untuk meningkatkan efektivitas pemebelajaran.
f.
Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada
indikator dari kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan
dalam tema tersebut.
g.
Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar, dikembangkan kepada peserta didik disertai
balikan (Feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang
dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan
pembelajaran.
h. Pembelajaran remidial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai
kompetensi yang masih kurang, pembelajaran remidial dirancang dan
dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis
hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remidial
dirancang untuk individu, kelompok, atau kelas sesuai dengan hasil analisis
jawaban peserta didik.
i.
Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik
selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk
deskripsi kompetensi oleh wali kelas/ guru kelas.
3. Kriteria Ketrampilan Kelas
a.
Kriteria kenaikan kelas
1) Jumlah matapelajaran yang belum tuntas tidak boelh lebih dari 25% dar
jumlah matapelajaran yang diajarkan di kelas masing-masing.
2) Memiliki nilai minimal baik pada aspek sikap dan kepribadian.
3) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada 2 semester pada kelas
yang diikuti.
b.
Kriteria kelulusan
Menurut peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 72 Ayat 1
menyebutkan bahwa Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
dasar setelah :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
15
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
matapelajaran.
3) Mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan ketentuan
kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sama dengan KKM
yang telah ditetapkan.
4) Lulus ujian sekolah/madrasah.
G. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di SD Negeri 02 Sirangkang
adalah:
PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
SD NEGERI 02 SIRANGKANG TAHUN 2013/2014
NO
KELAS
1.
I
2.
II
3.
III
4.
IV
5.
V
6.
VI
JENIS KEGIATAN
KET
H. Pendidikan Berbasis Lokal dan Global
Pendidikan berbasis lokal dan global dikembangkan di SD Negeri 02 Sirangkang
adalah:
PROGRAM PENDIDIKAN BERBASIS LOKAL DAN GLOBAL
SD NEGERI 02 SIRANGKANG TAHUN 2013/2014
NO
KELAS
1.
I
2.
II
3.
III
4.
IV
5.
V
6.
VI
JENIS KEGIATAN
16
KET
17
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mancakup permasalahan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
18
19
17
17
Download