Niniek S. Salurapa & Sri Ramadany: Mouth preparation dengan pendekatan farmakologis 111 Mouth preparation dengan pendekatan farmakologis pada anak penderita ventricular septal defect Niniek S. Salurapa*, Sri Ramadany** *Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi **Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat-Ilmu Kesehatan Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia ABSTRACT Congenital heart defect is a form of cardiovascular disease present since birth and occurs due to development disorder. A type of congenital heart defect is ventricular septal defect. Oral sedation has been used in dentistry, especially on child patients to overcome the anxiety of dental care. Chloral hydrate is a monohydrate derivate from chloral (trichloroacetaldehyde) which is hypnotic sedative medication and which is used for oral sedation. Chloral hydrate is used to mitigate anxiety before operation, usually after operation to overcome pain. Management of cardiovascular child patients in dentistry requires complete handling, in efforts to prevent the occurrence of bacterialis endocarditis. This paper discusses oral and dental condition and their management in cases of children with ventricular septal defect heart disorder. A sixyear old boy was reported with ventricular septal defect going to undergo a heart operation. The patient was very non-cooperative in getting dental treatment. Oral sedation with chloral hydrate was performed for patient during dental patching and extracting. Mouth preparation was completed in two visits. Keywords: oral sedation, chloral hydrate, ventricular septal defect ABSTRAK Penyakit jantung kongenital adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular yang terjadi karena kelainan perkembangan sejak lahir. Salah satu jenis kelainan jantung kongenital adalah ventricular septal defect. Sedasi oral telah banyak digunakan di bidang kedokteran gigi, terutama pada pasien anak untuk mengatasi rasa cemas dalam menghadapi perawatan gigi. Chloral hydrate ialah derivat monohydrate dari chloral (trichloroacetaldehyde) yang merupakan obat hipnotik sedatif dan banyak digunakan sebagai sedasi oral untuk mengurangi kecemasan sebelum operasi, dan setelah operasi untuk menanggulangi rasa sakit. Penatalaksanaan anak penderita penyakit kardiovaskuler di bidang kedokteran gigi memerlukan penanganan secara utuh, dalam upaya mencegah terjadinya endokarditis bakterialis. Makalah ini membahas keadaan gigi dan mulut serta penatalaksanaannya pada kasus anak dengan kelainan jantung ventricular septal defect. Dilaporkan seorang anak laki-laki usia 6 tahun, dengan ventricular septal defect yang akan dioperasi jantung. Karena pasien sangat tidak kooperatif, dilakukan penambalan dan pencabutan menggunakan sedasi oral dengan chloral hydrate. Mouth preparation berhasil diselesaikan dalam dua kali kunjungan. Kata kunci: sedasi oral, chloral hydrate, ventricular septal defect Koresponden: Niniek S. Salurapa, Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Tamalanrea, Makassar, Indonesia PENDAHULUAN komprehensif yang mencakup semua aspek Penanganan penyakit pada anak dewasa ini memerlukan perawatan secara holistik dan pengobatan, yakni aspek preventif, promotif, kuratif serta rehabilitatif, termasuk juga aspek Dentofasial, Vol.8, No.2, Oktober 2009:111-117 112 psikososialnya, sesuai dengan prinsip penanganan sedasi berdasarkan cara pemberiannya, yaitu pada pasien secara umum. Demikian halnya pada sedasi inhalasi, sedasi enteral (oral dan rektal), pasien dengan keadaan kelainan jantung tentunya dan juga secara subcutaneous, paripurna, termasuk penanganan berbagai aspek 3 akan memerlukan penanganan sedasi parenteral (intramuscular, submucosal, intranasal, intravenous). seperti kelainan pada gigi dan rongga mulutnya. Pasien anak-anak biasanya kurang kooperatif Pengetahuan mengenai perawatan gigi pada dalam menghadapi perawatan gigi. Perawatan penderita anak kelainan jantung, dan pencegahan pasien anak-anak dengan keadaan umum normal, terhadap komplikasi yang dapat terjadi seperti dapat dimulai dengan pendekatan psikologis yang infeksi endokarditis sangat diperlukan utamanya seringkali membutuhkan waktu bagi yang akan melakukan penanganan anak Namun untuk pasien anak-anak dengan kelainan dengan kelainan jantung tersebut. 1,2 cukup lama. seperti kelainan jantung yang harus segera Kelainan jantung pada anak dibagi menjadi 2, dioperasi dan keadaan mulut harus bebas dari yaitu kelainan jantung bawaan dan kelainan fokal infeksi, maka perawatan gigi anak tersebut jantung didapat. Secara garis besar kelainan harus segera jantung bawaan dibagi menjadi kelainan jantung pendekatan dalam menangani pasien dengan bawaan sianotik dan kelainan jantung bawaan kondisi ini adalah dengan tindakan sedasi.4 non-sianotik. Salah satu jenis kelainan jantung bawaan non-sianotik adalah ventricular septal 2,3 defect. bakteriemia menimbulkan yang infeksi pada akhirnya endokarditis. dapat Salah satu cara Sedasi yang biasa digunakan pada bidang kedokteran gigi Keuntungan Tindakan perawatan gigi dapat menimbulkan diselesaikan. anak sedasi pemberiannya yang toksisitasnya yang adalah oral, sedasi oral. lain cara ekonomis dan antara mudah, minimal. Sedangkan Infeksi kerugiannya, antara lain efek yang ditimbulkan endokarditis merupakan penyakit yang disebabkan dapat bervariasi. Obat yang digunakan untuk oleh infeksi mikroba pada lapisan endotelium sedasi oral terbagi dua golongan besar, yaitu jantung dan pembuluh darah besar. Penyakit ini golongan barbiturat (pentobarbital, secobarbital, ditandai dengan terbentuknya vegetasi yang dapat methohexital), terjadi pada katup jantung (baik katup buatan dan nonbarbiturate hypnotics 5 (chloral hydrate, paraldehyde). maupun alami), endokardium, dan benda asing Chloral hydrate pertama kali diperkenalkan intravaskuler seperti benda penutup defek atau oleh Liebig pada tahun 1832 dan merupakan obat membuat pirau intrakardiak untuk memperbaiki sedatif yang tertua di bidang kedokteran gigi anak. kelainan jantung bawaan. Timbulnya bakteriemia Di bidang kedokteran gigi, chloral hydrate dapat berasal dari perawatan yang dilakukan di merupakan obat yang populer digunakan untuk ruang praktek dokter gigi atau sebagai akibat dari manajemen kecemasan. Chloral hydrate tersedia aktivitas sehari-hari seperti mengunyah, menyikat dalam bentuk tablet dan sirup pada pemberian gigi, atau flossing pada mulut yang sehat. 2,3 oral, dan supositoria pada pemberian rektal. Pada Penggunaan sedasi telah banyak digunakan di kedokteran gigi anak, sediaan dalam bentuk sirup bidang kedokteran gigi. Sedasi berguna untuk sangatlah berguna, tapi karena rasanya yang pahit, mengatasi rasa cemas dan rasa takut pasien dalam obat dapat dicampur dengan susu atau jus buah. menghadapi perawatan gigi. Terdapat tiga jenis Chloral hydrate diserap dengan cepat melalui Niniek S. Salurapa & Sri Ramadany: Mouth preparation dengan pendekatan farmakologis 113 saluran cerna ke dalam sistem kardiovaskular dan saja. Pemantauan fungsi napas, tekanan darah, dan dimetabolisme di hati dan ginjal. Onset of action nadi pasien setelah pemberian chloral hydrate chloral hydrate cepat, rasa mengantuk terjadi penting, karena dapat terjadi depresi fungsi napas dalam 30-45 menit setelah pemberian obat. Masa dan jantung. Pasien yang akan disedasi dengan kerja obat berlangsung selama 2-5 jam. Meskipun chloral hydrate perlu diperiksa tonsilnya, karena 5 demikian. chloral hydrate dapat menyebabkan relaksasi otot- Efek chloral hydrate pada dosis terapeutik otot lidah, sehinga pada posisi supinasi, lidah terhadap tekanan darah dan fungsi napas hampir dapat menutupi jalan napas pada pasien dengan tidak ada sehingga keadaannya hampir sama pembesaran tonsil. Pada pasien yang disedasi dengan keadaan waktu tidur biasa. Untuk itu dengan chloral hydrate perlu dipantau terus dapat karena, digunakan sebagai sedatif sebelum perawatan gigi dan dapat digunakan agar pasien bila pasien muntah, muntahannya dikhawatirkan teraspirasi ke paru-paru.4,5,7 dapat tidur nyenyak pada malam hari sebelum Penggunaan chloral hydrate pada pasien menerima prosedur dental. Obat ini digunakan kelainan kardiovaskular parah harus dilakukan pada pasien dewasa dan anak-anak, tetapi kurang dengan hati-hati, karena pada dosis besar dapat efektif jika diberikan dalam dosis kecil atau jika mengakibatkan depresi miokardium. Akan tetapi digunakan pada pasien dewasa yang debil. pada dosis terapeutik tidak ada kontra indikasi Adapun kekurangan dan efek samping pada penggunaan chloral hydrate untuk pasien kelainan chloral hydrate adalah rasa pahit, gangguan di kardiovaskular.5-7 lambung, mual, muntah, flatulence, sakit kepala Penggunaan chloral hydrate pada pasien ringan, dan ataksia. Kontraindikasinya adalah bila yang terdapat alergi chloral hydrate dan turunannya, dilakukan dengan seksama. Dosis chloral hydrate disfungsi berat pada hati dan ginjal, penyakit harus dikurangi pada pasien yang menerima terapi jantung yang parah, gastritis, serta wanita obat depresi system saraf pusat, seperti alkohol, menyusui. 1,4,5 Dosis toksik oral chloral hydrate adalah 10 g. menerima terapi antikoagulan harus opioid dan barbiturat karena dapat menambah dalamnya depresi.3,5-7 Dosisnya tergantung berat badan pasien. Dosis Pada studi kasus ini akan dipaparkan umumnya berkisar 50-100 mg/kg. Berdasarkan mengenai penatalaksanaan mouth preparation survei, pada pasien anak untuk sedasi, dosisnya dengan pendekatan farmakologis pada anak antara 40-60 mg/kg. Overdosis pada pasien anak penderita kelainan jantung bawaan ventricular jarang terjadi, namun pernah pada dosis 86 dan septal defect, mulai dari keadaan gigi dan mulut 118 mg/kg terjadi hipotensi dan respiratory serta penanganannya. 3,5-7 arrest. LAPORAN KASUS Interaksi dan hal yang perlu diperhatikan pada pengunaan chloral hydrate Seorang anak laki-laki berumur 6 tahun, dikonsul dari Bagian Jantung Anak Rumah Sakit Penggunaan chloral hydrate secara jangka Hasan Sadikin untuk dilakukan mouth preparation panjang dapat menjadi kebiasaan, namun pada sebelum dilakukan operasi jantung. Diagnosis penggunaan di bidang kedokteran gigi tidak pasien tersebut adalah ventricular septal defect demikian karena penggunaannya sesuai kebutuhan (VSD). Dentofasial, Vol.8, No.2, Oktober 2009:111-117 114 Pada pemeriksaan fisik dan anamnesis atau behavior management. Meskipun demikian didapatkan keadaan keadaan umum pasien baik. perawatan dengan pendekatan perilaku yang Pada pemeriksaan klinis didapatkan data sebagai dilakukan pasien sangat tidak kooperatif dan berikut: nadi menunjukkan rasa takut dan kecemasan yang 82x/menit, ekspresi muka tenang, suhu afebris, tinggi sehingga perawatan tidak dapat dilakukan. kelenjar limfe tidak teraba dan tidak sakit. Pada Oleh karena itu sebagai langkah berikutnya pasien pemeriksaan status lokalis ekstra oral tidak ada disarankan pulang untuk datang kembali, dan akan kelainan. Sedangkan dari keadaan intra oral direncanakan untuk dilakukan perawatan gigi (gambar 1A) didiagnosis klinis gigi-geligi intra dengan sedasi oral menggunakan chloral hydrate oral sebagai gangren radiks 52, 51, 61, dan 62; setelah sebelumnya dilakukan konsultasi terlebih iritasi pulpa 71, 72, 81, dan 82; pulpitis reversibel dahulu mengenai persetujuan tindakan dengan 53, 54, 63, 64, 73, 74, dan 84. Atas kondisi orang tua pasien termasuk pembuatan informed diagnosis tersebut dibuat rencana perawatan consent. Untuk kunjungan berikutnya, kepada ibu berupa ekstraksi 52, 51, 61, dan 62; dan pasien diinstruksikan agar anaknya dipuasakan 4 penambalan 53, 54, 63, 64, 73, 74, 71, 72, 81, 82, jam sebelum dilakukan sedasi oral. dan 84. Pada kunjungan berikutnya, telah disusun sebuah tata laksana kasus sebagai berikut (tabel 1 dan tabel 2). pernapasan Pada 22x/menit, denyut kunjungan pertama, perawatan dilakukan dengan upaya pendekatan psikologis Tabel 1. Tindakan yang dilakukan pada kunjungan pertama Waktu 09.05 09.15 09.25 09.30 09.37 09.45 09.50 Tindakan pemberian chloral hydrate 7 ml. (digunakan chloral hydrate 10%, BB=20kg) pasien mulai mengantuk pasien tidur. dilakukan perawatan berupa ekskavasi gigi 63, 64, 73, 74, dan 84 penambalan gigi 63, 64, 73, 74, dan 84 dengan Glass Ionomer Fuji IX ekskavasi gigi 71, 72, 81, dan 82 pasien terbangun, menangis, perawatan tidak dilanjutkan. Rencana kunjungan berikutnya ibu pasien diinstruksikan agar anaknya dipuasakan kembali 4 jam sebelum dilakukan sedasi oral. Tabel 2. Tindakan yang dilakukan pada kunjungan kedua Waktu Tindakan 08.40 pemberian chloral hydrate 8 ml (digunakan chloral hydrate 10%, BB=20 kg) sebelumnya diberikan premedikasi amoksisilin 500 mg, karena akan ekstraksi. 09.15 pasien mengantuk 09.30 pasien tertidur 09.45 pemberian anestesi lokal dengan Citoject di regio anterior rahang atas 09.50 ekstraksi 51, 52, 61, 62 09.53 Selesai 09.54 pasien terbangun Niniek S. Salurapa & Sri Ramadany: Mouth preparation dengan pendekatan farmakologis A 115 B Gambar 1. A. Keadaan gigi geligi sebelum perawatan. B. Saat perawatan A B Gambar 2. A. Keadaan rongga mulut dan gigi pasien setelah perawatan. B. Keadaan pasien setelah perawatan. Pada kunjungan ketiga atau kontrol setelah menimbulkan bakteremia sementara bakteri dalam semua perawatan untuk gigi geliginya telah selesai aliran darah dapat melekat pada defek jantung dilakukan dan semua fokal infeksi sudah tidak ada yang menyebabkan terjadinya endokarditis dan (gambar 2A dan B), pasien dapat dikonsul endarteritis bakteri. Pada pasien dengan kelainan kembali ke Bagian Kardiologi Anak untuk jantung dijumpai endokarditis bakteri setelah dilakukan perawatan berikutnya. tindakan skeling tanpa profilaksis dengan antibiotika, yang timbul 11-16 hari kemudian.4,6 PEMBAHASAN Ventricular septal defect adalah terbukanya Perawatan gigi dan mulut pada anak dengan kelainan jantung penting biasanya merupakan penyakit jantung bawaan. terhadap Celah tersebut menyebabkan darah di ventrikel kemungkinan terdapatnya fokal infeksi. Hal utama kiri yang kaya akan oksigen bercampur dengan yang harus diperhatikan adalah pasien dengan darah di ventrikel kanan. Kerusakan pada dinding kelainan ini sangat rentan dengan endokarditis ventrikel ini terdiri dari jenis sianotik dan non- bakterialis. Perawatan gigi yang menyebabkan sianotik. Pada kebanyakan kasus tidak dapat perdarahan ditemukan dilakukan untuk pada kongenital sangat septum yang memisahkan dua ventrikel dan pencegahan jaringan lunak dapat etiologi dan faktor genetiknya. Dentofasial, Vol.8, No.2, Oktober 2009:111-117 116 Etiologinya kemungkinan kombinasi antara perawatan dibuat sesuai waktu yang tersedia. Pada genetik dan faktor lingkungan, termasuk infeksi kunjungan pada kehamilan. Anak dengan kasus ventricular orangtuanya diberikan penyuluhan kesehatan gigi, septal defect dianjurkan untuk segera dioperasi. terutama cara pemeliharaan kesehatan gigi di Persyaratan penjadwalan operasi boleh dilakukan rumah dan pengertian endokarditis bakterialis, apabila keadaan umum yang lain telah memenuhi serta syarat, termasuk keadaan mulut harus terbebas dilaksanakan. Pertama-tama pemeriksaan intra 4,6 dari fokal infeksi. jenis pertama kepada perawatan pasien gigi yang dan harus oral dilakukan di kursi tamu. Setelah pasien tidak Predisposisi karies gigi pada pasien penyakit takut dan mau diajak kerjasama, barulah jantung tinggi. Salah satu penyebabnya adalah pemeriksaan dilakukan di kursi dental. Ekskavasi karena penggunaan obat-obatan dengan kadar dilakukan tanpa menggunakan bor, tetapi pada sukrosa tinggi. Penggunaan suplemen besi pada saat ekskavasi karies yang hampir mencapai cacat bawaan pada jantung jenis sianotik dapat pulpa, pasien kesakitan dan tidak mau membuka menyebabkan mulut pewarnaan gigi. Pada pasien kembali. Kepada orangtua pasien jantung sering juga terjadi polisitemia trombosis diterangkan tentang rencana perawatan dengan dan menggunakan chloral hydrate pada kunjungan perdarahan gusi. Penggunaan terapi antikoagulan jangka panjang dapat menyebabkan berikutnya.6,7 perdarahan gusi. Melihat keadaan di atas, maka Efek samping chloral hydrate adalah mual dokter anak atau spesialis jantung sebaiknya dan muntah, sehingga pasien diinstruksikan puasa merujuk anak ke Bagian Kedokteran Gigi Anak untuk mencegah muntahannya teraspirasi masuk sejak periode erupsi gigi pertama (6-12 bulan). 4,6,7 ke paru-paru. Instruksi pasien yang akan diberi Perawatan gigi dan mulut pada pasien chloral hydrate adalah puasa 4 (empat) jam ventricular septal defect sama seperti pada pasien sebelum minum obat, tidak boleh ada batuk pilek anak lain, yaitu dilakukan perawatan secara dan sudah ada persetujuan dari dokter jantungnya, komprehensif, dan rencana perawatan harus serta dilakukan di tempat yang tersedia fasilitas mencakup bidang promotif, preventif, kuratif, dan yang memadai di bawah pengawasan tenaga rehabilitatif. Anak yang menderita ventricular profesional. septal defect merupakan anak dengan resiko Pada kunjungan berikutnya, setelah pasien infeksi endokarditis, oleh karena itu perawatan siap, chloral hydrate dengan dosis 75 mg/kg BB pulpa pada gigi sulung merupakan kontra indikasi. dicampur dengan jus buah diberikan kepada Evaluasi prabedah jantung dilakukan 1-2 bulan pasien oleh keluarganya dibawah pengawasan, sebelum dilakukan bedah jantung. Apabila anak lalu pasien ditidurkan. Setelah itu pasien dengan kooperatif, dan dipangku orangtua didudukkan di kursi dental pengobatan gigi, telinga hidung dan tenggorokan, pada posisi seperti di gambar 1B). Saturasi dan dan urogenital kemungkinan cukup memadai denyut nadi selama perawatan adalah dalam batas waktu untuk penyuluhan 4,6,8 untuk pencegahan bakteriemia. Pada kasus di atas, pasien sangat tidak normal (saturasi 95-100 ml/menit dan denyut nadi 80-90/menit). Penggunaan suction sangat kooperatif, hampir semua gigi sulung yang ada dibutuhkan, karena pasien dirawat dalam keadaan sudah mengalami karies, sehingga untuk mengejar tidur, reflek menelan tidak ada, dan lidah waktu penjadwalan operasi jantung, rencana menutupi tenggorokan. Niniek S. Salurapa & Sri Ramadany: Mouth preparation dengan pendekatan farmakologis Pasien dirawat setelah tertidur lelap. Perawatan dimulai dengan skaling, ekskavasi karies dan yang memadai di bawah pengawasan tenaga profesional. Pasien dirawat setelah tertidur lelap dan dilakukan dilakukan di bawah pemantauan dengan oksimetri. ekstraksi, dengan tambahan instruksi premedikasi Pada pasien jantung dan anak yang tidak antibiotika yang telah diresepkan 1 jam sebelum kooperatif makan obat. mempersingkat waktu perawatan sebelum operasi selesai, terakhir Setelah fasilitas semua penambalan penambalan. tersedia 117 kali dapat menjadi pilihan untuk jantung dan menghindari trauma fisik maupun SIMPULAN psikologis bagi anak yang tidak kooperatif. Sedasi berguna untuk mengatasi rasa cemas dan takut pasien dalam menghadapi perawatan DAFTAR PUSTAKA gigi. Sedasi yang biasa digunakan pada bidang 1. Cameron A, Richard PW. Handbook of pediatric dentistry. 2nd ed. St. Louis: Mosby Company; 2003. p. 389. 2. Dionne PB. Management of pain and anxiety in the dental office. Philadelphia: WB. Saunders; 2002. p. 136-9. 3. Goran K, Poulsen S. Pediatric dentistry: a clinical approach. Munksgaard Co; 2002. p. 164-5. 4. Malamed SF. Sedation: a guide to patient management. 4th ed. St. Louis: Mosby Company; 2003. p. 102-3. 5. Pinkham R. Pediatric dentistry infancy through adolescence. 3rd ed. Philadelphia: W.B. Saunders Co.; 1999. p. 100-1. 6. Trieger N. Pain control. 2nd ed. St. Louis St. Louis: Mosby Company; 1994. p. 71-2. 7. Welbury R. Paediatric dentistry. 2nd ed. Toronto: Oxford Press; 2001. p. 125. kedokteran gigi anak adalah sedasi oral, karena cara pemberiannya mudah, ekonomis, dan toksisitasnya minimal. Pada bidang kedokteran gigi anak, sediaan obat dalam bentuk sirup sangatlah berguna, tapi karena rasanya yang pahit, obat dapat dicampur dengan susu atau jus buah. Onset of action chloral hydrate cepat, rasa mengantuk terjadi dalam 30-45 menit setelah pemberian obat. Masa kerja obat selama 2-5 jam. Pasien diinstruksikan puasa 4 jam sebelum minum obat untuk mencegah muntahan teraspirasi masuk ke paru-paru. Tidak boleh ada batuk pilek dan sudah ada persetujuan dari dokter jantungnya, serta dilakukan di tempat yang