AKRONIM BIDANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN NO ISTILAH ARTI / DEFINISI SUMBER 1 2 3 4 A 1 Adiupaya Puritama Usaha yang besar atau sungguhsungguh dalam mewujudkan tempat tinggal atau hunian yang terbaik Presentasi Sosialisasi Dalam Kegiatan Rapat Koordinasi Tim Pemberian Penghargaan Adiupaya Puritama Tahun 2010 Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kepada Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota di Jakarta, 6 Mei 2010. Adiupaya Puritama diberikan sebagai apresiasi kepada para stakeholder dalam mengembangkan dan membangun perumahan dan permukiman Adiupaya Puritama dianugerahkan ke berbagai bidang, salah satunya adalah Bidang Penyelenggaraan Perumahan Kepada Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota Dimulai Tahun 2008 dan diserahkan pada Hari Puncak Perumahan Nasional setiap tanggal 25 Agustus. Pengertian : a). adi = besar, agung b). upaya = usaha, ikhtiar c). puri = istana yang dimaknakan hal 1 tempat tinggal d). utama = terbaik, amat baik 2. Administrasi Pemerintahan 3. Administrasi perencanaan 4. Administrasi umum Usaha yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh dalam mewujudkan tempat tinggal atau hunian yang layak. Upaya atau kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi pemerintahan; kegatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemerintahan. Sistem pengaturan dan penyenyelenggaraan perencanaan tata ruang serta realisasi rencana tsb; system ini merupakan suatu proses dan prosedur yg melibatkan berbagai lembaga pemerintahan, swasta, dan masyarakat yg terkait dalam wilayah perencanaan, proses perencanaan dan pengaturan pelaksanaan; segala kegiatan atau tindakan yg diperlukan untuk mengefektifkan atau mengimplementasikan perencanaan; adminintrasi perencanaan merupakan bagian yg sangat penting dalam proses perencanaan dan realisasi rencana, sehingga perlu dipahami oleh seorang perencana. Rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah dinas, distribusi, formulir, media Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun 2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian Perumahan Rakyat. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT hal 2 5. Air Bersih 6. Air Minum 7. Air Limbah 8. Air limbah perkotaan 9. Air limbah perumahan komunikasi, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan dan tata ruang perkantoran. Air yang memenuhi syarat untuk Permen PU No. 57/PRT/1991 keperluan rumah tangga. Tentang. Pelaksanaan Penyerahan sebagian Urusan Pekerjaan Umum kepada Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II Air minum rumah tangga yang PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem melalui proses pengolahan atau Penyediaan Air Minum tampa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 1.Semua jenis air buangan yang Permen PU No. 57/PRT/1991 Tentang. Pelaksanaan Penyerahan mengandung kotoran dari rumah Sebagian Urusan Pekerjaan Umum kepada Pemerintah Daerah tangga, manusia, hewan atau Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II tumbuh-tumbuhan dan termasuk pula buangan industri serta buangan kimia. 2.Semua air buangan yang berasal dari kamar mandi,dapur,cuci, dan kakus, serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3) dari permukaan. Air buangan; berasal dari daerah perkotaan, antara lain dari daerah perumahan, perkantoran, pertokoan, industri dan sebagainya. Air buangan yg mengandung kotoran hasil kegiatan manusia di perumahan (air yg mengandung kotoran manusia dan bekas cucian) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun 2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 3 10. 11. 12. * Ajudikasi Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka proses pendaftaran tanah untuk pertama kali, meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis mengenai satu atau beberapa objek pendaftaran tanah untuk keperluan pendaftarannya Akad Kesepakatan tertulis antara Bank Syariah atau UUS dan pihak lain yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai dengan Prinsip Syariah. Akad-akad yang 1. Pembiayaan pemilikan rumah digunakan dalam dengan prinsip syariah adalah pembiayaan perumahan dengan menggunakan akad murabahah atau akad istisna’. 2. Pembiayaan yang diberikan oleh lembaga penerbit pembiayaan kepada pengembang dengan prinsip syariah adalah menggunakan akad istisna’ atau musyarakah. 3. Pelaksanaan subsidi pemerintah kepada nasabah adalah dengan menggunakan akad hawalah, yaitu dengan pengalihan sebagian kewajiban nasabah kepada pemerintah melalui subsidi. Akad Al-Ijarah Al- Perjanjian sewa menyewa yang Muntahiyah Bi Al-Tamlik disertai dengan opsi pemindahan (IMBT) hak milik atas benda yang disewa kepada penyewa setelah selesai masa sewa. PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 12/PERMEN/M/2008 Tentang Pengadaan Perumahan Dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas hal 4 * Akad Hawalah * Akad Istisna’ * Akad Musyarakah * Akad Musyarakah Mutanaqishah * Akad Mudharabah Akad pengalihan kewajiban atau hutang dari satu pihak kepada pihak lain yang wajib menanggungnya atau membayarnya. Akad jual beli suatu barang tertentu antara penjual dengan pembeli dengan harga pokok ditambah nilai keuntungan atau margin dimana waktu penyerahan barang dilakukan di kemudian hari sementara pembayaran dapat dilakukan dengan cicilan atau ditangguhkan. Akad kerjasama atau percampuran antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai kesepakatan dan resiko akan ditanggung sesuai porsi kerjasama. Perpaduan dari akad musyarakah atau syirkah dimana dalam akad ini kepemilikan aset atau modal salah satu pihak (syarik) berkurang disebabkan pembayaran secara bertahap oleh pihak lainnya. 1. Akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (Shahibul Mal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya (Mudharib) menjadi pengelola. Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah hal 5 Keuntungan atas usaha bersama tersebut dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan kerugian bukan akibat kelalaian mudharib akan ditanggung oleh pemilik modal (Shahibul mal). * * * 2. Akad kerjasama antara dua pihak di mana Satker BLUKemenpera (selaku shahibul mal) menyediakan/menempatkan seluruh dana/modal, sedangkan Bank Pelaksana (selaku Mudharib) menjadi pengelola, dan keuntungan atas kerjasama tersebut dibagi menurut kesepakatan. Akad Mudharabah Perpaduan dari akad mudharabah Musytarakah dan akad musyarakah, dimana Bank Pelaksana menyertakan modalnya dalam pembiayaan bersama (sebagai musytarik) dan sekaligus sebagai pengelola (mudharib). Akad Murabahah Akad jual beli dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok barang ditambah nilai keuntungan (ribhun) atau margin yang disepakati. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Akad Ijarah Mumtahiyah Akad sewa menyewa yang diakhiri Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor Bitamlik dengan perpindahan kepemilikan 19/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi dari pihak pemberi sewa kepada Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi penyewa baik dengan cara hibah hal 6 * Akad Istisna’ * Akad Hawalah * Akad Wadi’ah 13. Akses 14. Aksesibilitas 15. Akta Pemberian Hak maupun janji untuk melakukan jual beli di akhir masa sewa. Akad jual beli suatu barang tertentu antara penjual dengan pembeli dengan harga pokok ditambah nilai keuntungan atau marjin dimana waktu penyerahan barang dilakukan di kemudian hari sementara pembayaran dapat dilakukan dengan cicilan atau ditangguhkan. Akad pengalihan kewajiban atau hutang dari satu pihak kepada kepada pihak lain yang wajib menanggungnya atau membayarnya. Akad titipan yang diberikan Satker BLU-Kemenpera kepada Bank Pelaksana yang dapat diambil sewaktu-waktu (on call) dan tidak ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk pemberian (‘athaya) yang bersifat sukarela dari Bank Pelaksana. Hubungan, jalan masuk, jangkauan. Kemudahan pencapaian yang disediakan bagi semua orang, termasuk yang memiliki ketidak mampuan fisik atau mental seperti penyandang cacat, lanjut usia, ibu hamil, penderita penyakit tertentu, dalam mewujudkan kesamaan kesempatan. Akta PPAP yang berisi pemberian Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 SNI 03-1733-2004 Tata perumahan di perkotaan cara perencanaan lingkungan UU.RI. Nomor 4 Tahun 1996 hal 7 Tanggungan 16. Akta Pemisahan 17. Akuisisi Arsip Statis 18. Alarm Kebakaran 19. Alas hak 20. Alat Pemadam Api Ringan 21. Amdal kegiatan terpadu/multi sektor Hak Tanggungan kepada kreditor tertentu sebagai jaminan untuk pelunasan piutangnya Tanda bukti pemisahan rumah susun atas satuan-satuan rumah susun, bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama dengan pertelaan yang jelas dalam bentuk gambar, urutan, dan batasbatasnya dalam arah, vertikal dan horizontal yang mengandung nilai perbandingan proporsional Proses penambahan khasanah arsip statis pada lembaga kearsipan yang dilaksanakan melalui kegiatan penyerahan arsip statis dan hak pengelolaannya dari pencipta arsip kepada lembaga kearsipan. Suatu alat pengindera dan alarm yang dipasang pada bangunan gedung yang dapat memberikan peringatan atau tanda pada saat terjadinya suatu kebakaran. Surat bukti yuridis atau fisik penguasaan tanah PP. Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah Susun Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun 2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1. Pemadam api yang mudah dilayani Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 oleh satu orang digunakan untuk Tentang Izin Mendirikan Bangunan. memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran. Analisis mengenai dampak penting Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 suatu usaha atau kegiatan terpadu yg direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan hal 8 22. Amdal regional 23. Amenitas 24. Aneksasi 25. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) 26. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) menyangkut kewenangan satu instansi yg bertanggung jawab. Hasil analisis mengenai dampak penting suatu usaha atau kegiatan yg direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yg bertanggung jawab. Banunan atau jasa, berfungsi untuk memberikan kemudahan; hal ini menyangkut aspek lingkungan perkotaan, missal penampilan bagian kota yg estetis, menyenangkan dan memberikan kenyamanan yg ditawarkan oleh lingkungan perkotaan. Penggabungan; untuk pemekaran wilayah dengan cara menggabung Daerah administrative di sekitarnya ke dalam wilayah yg bersangkutan. Telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 PP Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, hal 9 27. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) * Asuransi atau Pertanggungan * Asuransi KPR/KPRS Rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Program asuransi yang bertujuan untuk memberikan insentif pada lembaga penerbit kredit/pembiayaan untuk dapat memfasiltasi kredit/pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan untuk melindungi debitur terhadap sejumlah nilai KPR/KPRS apabila debitur tidak dapat melaksanakan kewajiban pembayaran angsuran karena terkena pemutusan hubungan kerja atau mengalami kepailitan usaha. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat hal 10 28. Apartemen 29. Area Pelayanan 30. Areal Kota 31. Arsip 32. Arsip Aktif 33. Arsip Dinamis 34. Arsip Inaktif 35. Arsip Statis Hunian, berada pada satu lantai dan merupakan bagian dari bangunan rumah bertingkat. Di ilmu perencanaan kota, istilah ini menyatakan area layanan suatu unit kelembagaan; misal area pelayanan sekolah SD atau SMP atau SMA, Puskesmas, Kantor Pos, Pasar dan lain sebagainya. Daerah yang telah atau akan diatur menjadi kota. Rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus. Arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu. Arsip yang frekuensi penggunaanya menurun. Arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. hal 11 36. Arsip Terjaga 37. Arsip Umum 38. Arsip Vital 39. Arsiparis 40. Arsitektur retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia. Arsip negara yang berkaitan dengan keberadaan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara yang harus dijaga keutuhan, keamanan dan keselamatannya. Arsip yang tidak termasuk dalam kategori arsip terjaga. Arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbaharui dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang. Seseorang yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan kearsipan. Seni dan ilmu; metode dan gaya merancang bangunan, terutama menyangkut fungsi dan bentuknya; arsitektur berupaya memperhatikan keselarasan dg kondisi dan budaya setempat serta keserasiannya dg lingkungan; dalam hal bangunan yg cukup Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 12 41. Arsitektur lansekap 42. Audit Lingkungan Hidup 43. Avenu sederhana, seluruh rancangan atau desain diselesaikan sendiri oleh arsitek; dalam hal bangunan yg rumit atau kompleks, perancangannya dibuat bersama pakar bidang lain seperti teknik sipil, mesin, listrik; dalam hubungannya dengan perencanaan tata ruang maka arsitektur lingkungan perkotaan akan melihat aspek-aspek estetika dan aspek kemanfaatan fungsi bangunanbangunannya dalam kaitan dg penggunaan lahannya. Seni dan ilmu merancang tata ruang luar dg prinsip keserasian dan keindahan tentang alam; bentang alam tsb dapat bersifat luas atau terbatas. Suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan/atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegaitan yang bersangkutan 1. lintasan lebar. 2. jalan khusus dari jalan umum menuju ke rumah besar dg pekarangan luas. 3. lintasan manusia dan kendaraan yg dihiasi pohon di kanan-kirinya. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 13 B 44. Badan Hukum 45. Badan Jalan 46. Badan Kebijaksanaan & Pengendalian Pembangunan Perumahan & Pemukiman Nasional (BKP4N) 47. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) 48. Badan Layanan Umum (BLU) Badan hukum yang didirikan oleh warga negara Indonesia yang kegiatannya di bidang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Bagian jalan yang meliputi seluruh SNI 03-1733-2004 jalur lalu lintas, median dan bahu jalan. Badan non struktural yang Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 dipimpin oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat, yang mempunyai tugas pokok antara lain adalah menyiapkan rumusan kebijakan di bidang pembangunan perumahan dan pemukiman 1. Organisasi masyarakat tingkat Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: kelurahan yang dibentuk, 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang dimiliki, dikelola, PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan masyarakat itu sendiri. BKM dapat berupa organisasi masyarakat yang sudah ada. 2.Dewan pimpinan kolektif masyarakat warga penduduk kelurahan di wilayah perkotaan yang dapat bertindak sebagai representasi masyarakat warga penduduk kelurahan. Instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. -Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara hal 14 49. * 50. 51. pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan / atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Badan Layanan Umum Satuan Kerja perangkat daerah Daerah (BLUD) atau unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah dilingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat Rakyat (BLU- yang menerapkan Pengelolaan KEMENPERA). Keuangan Badan Layanan Umum. Badan Nirlaba atau Suatu Organisasi yang bersasaran Organisasi Non Profit pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal didalam menarik perhatian publik atau suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter) Badan Pengelola 1. Badan Usaha Milik Negara dan badan lain yang dibentuk oleh Pemerintah yang ditugasi sebagai pengelola Kasiba termasuk badan Usaha Milik Daerah - PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang BLU Permendagri No. 61 tahun 2007 tentang BLUD Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_nirlaba - PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 15 52. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen 53. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) 54. Badan Perlindungan Konsumen Nasional 55. Badan Pertanahan Nasional 56. Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) 57. Badan Pertimbangan Tabungan Perumahn Pegawai Negeri Sipil (BAPERTARUM-PNS) 2. Badan hukum; badan yg bertugas untuk mengelola. Badan yang bertugas menangani UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen Aparat pengawasan intern Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun pemerintah yang bertanggung 2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern jawab langsung kepada presiden. Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab I Pasal 1. Badan yang dibentuk untuk UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen membantu upaya pengembangan perlindungan konsumen Lembaga Pemerintah Non PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Departemen yang bidang tugasnya meliputi bidang pertanahan Sekertariat Tetap yang dibentuk Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: berdasarkan Kepres No. 14 tahun 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang 1993 tentang Tabungan PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Perumahan PNS jo. Kepres No. 46 tahun 1994, yang bertugas mengelola Tabungan Perumahan PNS, terutama bagi Golongan I, II, dan III Badan yang mempunyai tugas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 12 tahun untuk mengelola dana 2011 Selaku Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan TAPERUM-PNS, sebagaimana Perumahan Pegawai Negeri Sipil,Tentang Tambahan Bantuan dimaksud dalam Keputusan Uang Muka dan Bantuan Sebagian Biaya Membangun Bagi Presiden Republik Indonesia Pegawai Negeri Sipil BAB I Pasal 1. Nomor 14 Tahun 1993 tentang Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor hal 16 58. 59. 60. 61. 62. 63. 14 Tahun 1993 tentang Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil. Badan Usaha Badan yang kegiatan usahanya di bidang pembangunan perumahan dan pemukiman yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia Badan Usaha (swasta) Perseroan terbatas yang menjalankan kegiatan usahanya dengan berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau corporate sosoal responsibility (CSR). Badan Usaha Badan yang kegiatan usahanya di Pembangunan bidang pembangunan perumahan Perumahan dan permukiman yang didirikan berdasarkan hokum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. Bagi Hasil Pembagian keuntungan antara satu pihak dengan pihak lainnya berdasarkan nisbah yang disepakati bersama oleh para pihak pada saat akad. PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun Dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun 2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Bagian Bersama Bagian rumah susun yang dimiliki Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 secara tidak terpisah untuk Tentang Rumah Susun pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuansatuan rumah susun. Bahan Berbahaya dan Setiap bahan yang terkena sifat Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Beracun atau konsentrasi, jumlahnya, baik Lingkungan Hidup secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hal 17 64. Bahu Jalan 65. Bank Pelaksana hidup manusia serta makhluk hidup lain. bagian dari jalan yang terletak pada tepi kiri atau kanan jalan dan berfungsi sebagai; lajur lalu lintas darurat, tempat berhenti sementara, ruang bebas samping, penyangga kestabilan badan jalan, jalur sepeda. Selain itu untuk saluran air minum, saluran air limbah, jaringan listrik, telepon, gas, dan lain-lain, ditempatkan diantara garis sempadan pagar dengan saluran air hujan 1.Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan yang bekerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dalam rangka pelaksanaan Program FLPP melalui Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama Operasional 2. Bank Umum yang bekerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dalam rangka pelaksanaan Program FLPP melalui Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama Operasional. SNI 03-1733-2004 PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rumah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2011 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. 3.Lembaga penerbit kredit atau Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 11 tahun pembiayaan yang bekerjasama 2010 tentang Pengadaan Perumahan Dan Permukiman Dengan hal 18 dengan Kementerian Perumahan Dukungan Bantuan Pembiayaan Perumahan Dalam Bentuk Rakyat dalam rangka pelaksanaan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan program KPRSH. Pemilikan Rumah. 66. Bank Syariah 67. Bank Umum 68. Bank Umum Syariah (BUS) 69. Baku Mutu Lingkungan Hidup 4.Bank Umum, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah yang bekerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dalam rangka pelaksanaan Program FLPP melalui Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama Operasional. Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Ukuran batas atau kadar mahluk Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan hidup, zat, energi atau komponen Lingkungan Hidup yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu hal 19 70. Bangunan 71. Bangunan Bertingkat Tinggi / Menjulang 72. Bangunan Campuran 73. Bangunan Liar 74. Bangunan Pelayanan Umum 75. Bangunan Peribadatan 76. Bangunan Permanen sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Konstruksi teknik yang ditanam atau diletakan secara tetap pada tanah dan/atau perairan. Bangunan bertingkat lebih dari empat tingkat, merupakan flat atau rumah petak bertingkat, perkantoran atau campuran berbagai fungsi (perumahan, perkantoran, pertokoan, pedagangan dan sebagainya) dalam satu bangunan, sering terjadi salah pengertian yaitu bangunan bertingkat tinggi diartikan sebagai penyebab kepadatan tinggi; seharusnya tidak perlu diartikan demikian, karena ada ketentuan tentang koefisien lantai bangunan dan koefisien dasar bangunan. Bangunan dengan lebih dari 1 jenis penggunaan. Bangunan diatas tanah bukan miliknya tanpa izin pemilik dan dibangun tanpa IMB. Bangunan tempat menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial dan budaya untuk melayani masyarakat umum. Bangunan tempat melakukan atau menunaikan kewajiban utama keagaamaan Bangunan dengan substruktur batu atau beton dan superstruktur seluruhnya dari batu, beton atau Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 20 77. Bangunan Rapat 78. Bangunan Rendah 79. Bangunan Renggang 80. Bangunan Sedang 81. Bangunan Semi Permanen 82. Bangunan Tinggi 83. Bangun-Bangunan 84. Bank Pelaksana besi; ataupun dibuat dari rangka kayu-kayu persegi yang diisi dengan batu, beton atau besi atau ampasit, sedang lantainya diperbolehkan dari kayu semuanya. Bangunan dengan tampak yang menghadap ke jalan tidak mempunyai jarak bebas samping. Bangunan yang mempunyai ketinggian dari permukaan tanah atau lantai dasar sampai dengan 4 lapis Bangunan dengan yang tampak yang menghadap ke jalan mempunyai jarak bebas samping terhadap batas pekerangan. Bangunan yang mempunyai ketinggian antara 5 sampai dengan 8 lapis. Bangunan yang tidak termasuk dalam golongan bangunan permanent. Bangunan yang mempunyai ketinggian lebih dari 8 lapis Suatu perwujudan fisik arsitektur yang digunakan untuk kegiatan manusia. Lembaga penerbit kredit atau pembiayaan yang bekerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dalam rangka pelaksanaan program KPRSH. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 -cek di kamus PU di Internet mengenai bangunanPeraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Bank Umum yang bekerjasama hal 21 dengan Kementerian Perumahan Rakyat dalam rangka pelaksanaan Program FLPP melalui Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama Operasional. Lembaga yang membebaskan tanah / lahan perkotaan dalam upaya membantu pengelolaan (menyediakan dan mengendalikan penggunaan tanah / lahan) ruang kota sesuai rencana. Badan stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan terutama masyarakat miskin Subsidi perumahan dalam bentuk subsidi uang muka, dan subsidi pembangunan/perbaikan rumah. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2011 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahn. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 85. Bank Tanah / Lahan 86. Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) * Bantuan Perumahan * Bantuan Stimulan Fasilitas pemerintah berupa sejumlah dana yang diberikan kepada MBR penerima manfaat bantuan stimulan untuk membantu pelaksanaan pembangunan perumahan swadaya. * Bantuan Stimulan PSU Bantuan sebagian komponen PSU Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 yang merupakan satu kesatuan /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan sistem jaringan PSU kawasan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dan Permukiman Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 04/PERMEN/M/2005 TENTANG : PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR/KPRS SYARIAH BERSUBSIDI Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. hal 22 permukiman dan lingkungan perumahan yang fungsional, dimaksudkan sebagai pendorong bagi kinerja pembangunan dan pengembangan rumah layak huni dan lingkungan serta kawasannya. * Bantuan Pembiayaan Perumahan Subsidi perumahan dalam bentuk: 1. Subsidi untuk membantu menurunkan angsuran yang harus dibayarkan oleh debitur melalui pembayaran komponen bunga saja dalam kurun waktu tertentu (subsidi Interest Only–Balloon Payment), yang selanjutnya disebut subsidi IO-BP; 2. Subsidi untuk membantu menurunkan angsuran yang harus dibayarkan oleh debitur melalui pengurangan suku bunga angsuran dalam kurun waktu tertentu, yang selanjutnya disebut subsidi selisih bunga; 3. Subsidi untuk membantu menambah uang muka sehingga jumlah keseluruhan uang muka yang dibayar debitur mampu menurunkan pagu kredit yang akan diangsur setiap bulan berikut bunganya, yang selanjutnya disebut subsidi uang muka. 4. Subsidi untuk membant Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 03/PERMEN/M/2007 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi perumahan Melalui KPR Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi hal 23 menurunkan angsuran yang harus dibayarkan oleh nasabah dalam kurun waktu tertentu, yang selanjutnya disebut subsidi angsuran; dan 5. * Bantuan Pembiayaan Perumahan Swadaya Subsidi untuk membantu meringankan nasabah dalam memenuhi kewajiban menyediakan uang muka KPR Sarusuna Bersubsidi atau KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi,yang selanjutnya disebut bantuan uang muka. Subsidi perumahan dalam bentuk : Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun a. Subsidi untuk membantu 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan menurunkan angsuran yang harus Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. dibayarkan oleh debitur melalui pengurangan suku bunga angsuran dalam kurun waktu tertentu, yang selanjutnya disebut subsidi selisih bunga. b. Subsidi untuk membantu menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah sehingga dapat menurunkan pagu kredit yang akan diangsur setiap bulan secara tetap berikut bunganya, yang selanjutnya disebut subsidi membangun atau memperbaiki rumah. c. Subsidi perumahan dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan bentuk subsidi untuk membantu kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor hal 24 * Bantuan Pembangunan Rusunawa 87. Bantuan Prasarana,Sarana, dan Utilitas umum (PSU) 88. Bantuan Sebagian Biaya Membangun (BM) menambah dana pembangunan atau perbaikan sehingga dapat menurunkan pagu pembiayaan yang akan diangsur setiap bulan secara tetap berikut marginnya, yang selanjutnya disebut subsidi membangun/memperbaiki rumah. 1.Bantuan pembangunan fisik baik berupa bangunan baru Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), maupun rehabilitasi asrama/hunian yang telah ada dan dibiayai oleh Pemerintah melalui APBN pada Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan pada Kementerian terkait lainnya. 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. 2.Bantuan pembangunan fisik berupa bangunan baru Rumah Susun Sewa beserta prasarana,sarana dan utilitasnya dan dibiayai oleh pemerintah melalui APBN. Pemberian sebagian dari komponen PSU yang merupakan satu kesatuan sistem jaringan PSU perumahan dan kawasan permukiman yang fungsional. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa BAB I bagian Kesatu Pasal 1. Dana TAPERUM –PNS yang diberikan kepada PNS yang memenuhi syarat dan ketentuan, yang diberikan untuk membantu memenuhi sebagian biaya Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 12 tahun 2011 Selaku Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil,Tentang Tambahan Bantuan Uang Muka dan Bantuan Sebagian Biaya Membangun Bagi Pegawai Negeri Sipil BAB I Pasal 1. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 9/PERMEN/M/2008 Tentang Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama PERMENPERA Nomor 20 Tahun 2012 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Permukiman hal 25 89. Bantuan Uang Muka (BUM) 90. Bapedal (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan) 91. Barang 92. Barang Milik Negara membangun rumah diatas tanah milik sendiri dengan fasilitas kredit/Pembiayaan Pembangunan Rumah melalui Bank Pelaksana, dilokasi tempat PNS bekerja. Dana TAPERUM-PNS yang diberikan kepada PNS yang memenuhi syarat dan ketentuan, yang diberikan untuk membantu memenuhi sebagian uang muka pembelian rumah dengan fasilitas Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah melalui Bank pelaksana. Lembaga pemerintah non departemen; berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden, yg mempunyai tugas pokok membantu presiden dalam melaksanakan pengendalian dampak lingkungan hidup yg meliputi upaya pencegahan kerusakan, penanggulangan dampak, serta pemulihan kualitas lingkungan sesuai dg peraturan perundang-undangan yg berlaku. Setiap benda baik berwujud maupun tidak bewujud bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen Semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 12 tahun 2011 Selaku Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil,Tentang Tambahan Bantuan Uang Muka dan Bantuan Sebagian Biaya Membangun Bagi Pegawai Negeri Sipil BAB I Pasal 1. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara hal 26 93. Barang Milik Daerah 94. BI Rate 95. BI Rate rata-rata 96. BI Rate Acuan 97. Batas waktu pencapaian 98. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 99. Beban Angin yang sah Semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah Suku bunga yang secara periodik setiap bulan diumumkan oleh Bank Indonesia untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal kebijakan moneter. Rata-rata BI rate yang telah diterbitkan dalam kurun waktu dua belas bulan ke belakang. BI Rate yang dikeluarkan pada bulan Januari untuk realisasi KPR Sarusuna Bersubsidi bulan Januari sampai dengan bulan Juni dan BI Rate yang dikeluarkan pada bulan Juli untuk realisasi KPR Sarusuna Bersubsidi bulan Juli sampai dengan bulan Desember tahun berjalan Batas waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target (nilai) indikator Standar Pelayanan Minimal secara bertahap yang ditentukan untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/kota. Pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan, yang selanjutnya disebut pajak. Semua beban yang bekerja pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin hal 27 100. Beban Gempa 101. Beban Hidup 102. Beban Mati 103. Beban Pembangunan 104. Beban Pencemaran 105. Benda Bersama gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. Semua beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang meniru pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu. Semua beban yang menjadi akibat penghunian atau pembangunan suatu gedung. Berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap Beban biaya yg ditetapkan oleh yg berwenang atas perubahan penggunaan setiap bidang lahan; tujuan pembebanan biaya ini adalah untuk membina arah pembangunan sehingga tetap sesuai dengan kebijaksanaan tata guna lahan, serta untuk mengendalikan peningkatan nilai tanah. 1. Parameter pencemaran; menunjukan jumlah kandungan polusi yg terdapat pada air atau cairan dalam volume tertentu. 2. Jumlah suatu parameter pencemaran yg terkandung dalam sejumlah air atau limbah. Benda yg bukan merupakan bagian rumah susun melainkanbagian yang dimiliki bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama. Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun hal 28 106. Belanja Daerah 107. Bencana Alam 108. Bendahara 109. Bendahara Penerimaan 110. Bendahara Pengeluaran 111 Bendahara Umum Semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Bencana yang ditimbulkan oleh alam, misalnya gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor dan lain-lain. Setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama negara/daerah, menerima, menyimpan, dan membayar/ menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang negara/ daerah Orang yang di tunjuk untuk menerima, menyimpan,menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggung jawabkan uang pendapatan negara / daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor / satuan kerja kementerian negara/ lembaga/ pemerintah daerah. Orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayar, menatausahkan, mempertanggung jawabkan uang untuk keperluan belanja negara / daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/ satuan kerja kementerian negara/ lembaga/ pemerintah / daerah Pejabat yang di beri tugas untuk Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 hal 29 Daerah 112. Bendahara Umum Negara 113. Bendungan / Bendung 114. Bidang Tanah 115. Bina Lingkungan 116. Bina Sosial atau Bina Manusia melaksanakan fungsi bendahara umum daerah Pejabat yang di beri tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara Bangunan air, melintang badan sungai untuk mengatur muka air sungai; dengan demikian terjadi kolam atau waduk di bagian hulu sungai dari letak bangunan tersebut; fungsi untuk penyediaan air bagi tenaga listrik, keperluan irigasi ataupun untuk pengendalian banjir; dapat dari bahan tanah, batuan atau dari beton bertulang, tergantung pada kondisi pondasi dan bahan bangunan yang tersedia atau dapat diperoleh. Tentang Perbendaharaan Negara Bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang berbatas Diharapkan dapat mendorong terbentuknya lingkungan perumahan dan permukiman yang dapat mendukung berlangsungnya dan berkembangnya kegiatan usaha produktif. Suatu proses yang diupayakan untuk mendorong terjadinya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia, sehingga mereka mampu menolong dirinya memenuhi kebeutuhannya akan rumah layak dan lingkungan sehat dan lestari. PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah. Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah. hal 30 117. Bina Usaha 118. BKP4N (Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional) 119. Blok 120. BMT (Baitul Maal Wa Tanwil) 121. Bonus 122. Buangan Bangunan 123. Buku Agenda Upaya yang dapat mendorong terjadinya proses berkembangya usaha produktif dalam kawasan perumahan dan permukiman. Badan non struktural yg dipimpin oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat, yg mempunyai tugas pokok a.l. adalah menyiapkan rumusan kebijaksanaan di bidang pembangunan perumahan dan permukiman. Sebidang tanah yang merupakan bagian dari Lisiba, terdiri dari sekelompok rumah tinggal atau persil Salah satu lembaga keuangan bank yang menyalurkan mikro kredit kepada masyarakat menengah kebawah. Pemberian (athaya’) yang bersifat sukarela dari pihak bank kepada nasabah penyimpan dengan akad wadi’ah. Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 SNI 03-1733-2004 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Bahan buangan yang ditimbulkan Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 dalam pembangunan rumah, gedung, bendungan, pabrik industri, sekolah dan sebagainya, termasuk papan kayu bekas, bagina-bagian logam yang bermacam-macam, bahan pengepakan, kaleng, kotak, kawat, logam lembaran berlebihan dan sebagainya. suatu buku yang berfungsi untuk PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT hal 31 124. Buku Tanah 125. Bumi 126. BUMN/D mencatat dan pemberian nomor registrasi, kode klasifikasi, klasifikasi khusus untuk naskah dinas keluar maupun naskah dinas masuk. Dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis dan data fisik suatu obyek pendaftaran yang sudah ada haknya Permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya Badan Usaha Milik Negara/Daerah TENTANG TATA NASKAH PERUMAHAN RAKYAT DINAS KEMENTERIAN PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1985 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. C 127. CSR (Corporate Social Responsibility) Komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi yang berkelanjutan, dalam meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat lokal Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. D 128. * Daerah 1.Ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur yang terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional. 2.Kesatuan masyarakat hokum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. hal 32 129. Daerah Aliran Sungai (DAS) 130. Daerah Industri 131. Daerah Irigasi 132. Daerah Mamfaat Jalan mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan republic Indonesia. Suatu daerah tertentu yg bentuk dan sifat alamnya sedemikian rupa, sehingga merupakan satu kesatuan dg sungai dan anak-anak sungainya yg melalui daerah tsb dalam fungsinya untuk menampung air yg berasal dari air hujan dan sumber-sumber air lainnya yg penyimpanannya serta pengalirannya dihimpun dan ditata berdasarkan hukum-hukum alam sekelilingnya demi keseimbangan daerah tsb; daerah sekitar sungai, meliputi punggung bukit atau gunung yg merupakan tempat sumber air dan semua curahan air hujan yg mengalir ke sungai, sampai daerah dataran dan muara sungai. Suatu daerah yang terkena lokasi, topografi peruntukan, ketersediaan dan kemudahan transportasi dapat dikembangkan untuk indutrialisasi, yang dikelola oleh badan tunggal. Kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi. Merupakan bagian jalan yg meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Permen PU No. 57/PRT/1991 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 33 133. Daerah Milik Jalan 134. Daerah Pengawasan Jalan 135. Daerah Perencanaan 136. Daerah Pinggiran Kota 137. Daerah Reklamasi 138. Daerah Tangkapan Tanah atau lahan untuk suatu jalan yg dimiliki oleh Pembina jalan, lebar jalur antara garis pagar kanan-kirinya; sering disingkat damija. Lajur lahan yang berada diluar damija, yg penggunaannya berada dibawah pengawasan penguasa jalan; sering disebut dawasja. Daerah yg batasanya ditentukan berdasarkan tujuan perencanaan, ukuran serta harapan pembangunan; daerah liputan rencana terbatas pada yg akan langsung dibangun atau dipugar,dsb.;sedangkan biasanya daerah sekitarnya disebut “daerah pengaruh” karena pengaruhnya terhadap daerah perencanaan, sehingga perlu pula dipelajari, walau tidak sedalam daerah perencanaan. Daerah di pinggiran kota terutama perumahan baik direncanakan maupun tidak serta berkembang cepat di sekitar kota. Daerah yg diperoleh dengan pengeringan daerah basah; biasanya berupa pengeringan atau pengurugan rawa dan pantai ; tujuannya memberi mamfaat yg dianggap lebih besar bagi kehidupan manusia. Cakupan pengaturan suatu sistem aliran sungai (ilmu hidrologi dan geologi); daerah diantara Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 34 139. Daftar Arsip (DA) 140. Daftar Isian (Checklist) 141. Daftar Pencarian Arsip (DPA) 142. Daftar Tanah 143. Dampak Dasar Dan Penting 144. Dampak Lingkungan Hidup 145. Dana Alokasi Khusus pegunungan yg menampung dan mengalirkan curahan hujan ke sungai, termasuk anak sungainya. Contoh: daerah tangkapan air hujan sebaiknya tidak dikembangkan menjadi daerah permukiman. Daftar yang berisi arsip inaktif yang dimiliki oleh unit kearsipan instansi pencipta arsip, yang digunakan sebagai sarana penyimpanan dan penemuan kembali arsip. Format isian data dan kelengkapan untuk penilaian usulan/permohonan bantuan Rusunawa. Daftar berisi arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan baik yang telah diverifikasi secara langsung maupun tidak langsung oleh lembaga kearsipan dan dicari oleh lembaga kearsipan serta diumumkan kepada publik. Dokumen dalam bentuk daftar yang memuat identitas tanah dengan suatu sistem penomoran Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan Pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha da/atau kegiatan. Dana yang bersumber dari APBN Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 9/PERMEN/M/2008 Tentang Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah PP Nomor 27 Tahun 1999 . Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik hal 35 (DAK) * Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman * Dana Penjaminan Kredit/Pembiayaan * Dana Pembangunan/ Perbaikan Rumah paling banyak yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan meningkatkan ketersediaan rumah yang layak huni dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Menengah dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBM/MBR) di perumahan dan kawasan permukiman yang didukung oleh Prasarana dan Sarana, serta Utilitas (PSU) yang memadai. Dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan meningkatkan ketersediaan rumah yang layak huni dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Menengah dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBM/MBR) di perumahan dan kawasan permukiman yang didukung oleh prasarana dan sarana, serta Utilitas (PSU) yang memadai. Dana Pemerintah yang disalurkan melalui Lembaga Penjamin dalam rangka mengurangi risiko kemacetan kredit/pembiayaan mikro perumahan swadaya yang diterbitkan oleh lembaga penerbit kredit/pembiayaan. Batas paling banyak dana pembangunan atau perbaikan rumah yang dapat diberikan subsidi oleh Pemerintah. Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Penjaminan Kredit/Pembiayaan Untuk Pembangunan/Perbaikan Perumahan Swadaya Melalui Kredit/Pembiayaan Mikro Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi hal 36 * * Dana Tabungan/Swadaya Debitur Dana Tabungan/ Swadaya Nasabah 146. Dana Dekonsentrasi 147. Data Fisik 1.Tabungan debitur pada Lembaga Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor Penerbit Kredit atau dana 20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi swadaya debitur yang Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi merupakan dana penyertaan debitur sebagai bagian dari dana pembangunan /perbaikan rumah yang dapat menurunkan pagu kredit. 2.Tabungan nasabah pada Lembaga Penerbit Kredit atau dana swadaya nasabah sebagai bagian dari dana pembangunan /perbaikan rumah yang dapat menurunkan pagu pembiayaan. Tabungan nasabah pada Lembaga Penerbit pembiayaan atau dana swadaya nasabah sebagai bagian dari dana pembangunan/perbaikan rumah yang dapat menurunkan pagu pembiayaan. Dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dilakasanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah. Keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 18 tahun 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Subsidi. Peraturan Kementerian Perumahan Rakyat Nomor 01 tahun 2011 Tentang Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat tahun 2011 Melalui Dekonsentrasi PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah hal 37 148. Data Yuridis 149. Data Rinci Penerima Santunan (By Name By Address) 150. Data Rumah 151. Data Spasial 152. Daya Dukung bangunan di atasnya Keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya Data yang memuat informasi kriteria subjek dan objek calon penerima bantuan stimulan perumahan swadaya. Data yg meliputi berbagai hal mengenai rumah dan perumahan, antara lain aspek lokasi, kondisi, status rumah atau tanah/lahan, sarana dan prasarananya. Data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference) dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini data spasial menjadi madia penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah continental, nasional, regional maupun local. Pemamfaatan data spasial semakin meningkat setelah adanya teknologi pemetaan digital dan pemamfaatanya pada Sintem Informasi Geografis (SIG). Format data spasial dapat berupa vector (polygon, line, points) maupun raster. Kemampuan lingkungan hidup PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 http://id.wikipedia.org/wiki/Data_spasial Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan hal 38 Lingkungan Hidup 153. Daya Tampung Lingkungan Hidup 154. Debitor 155. Debitur 156. Daerah Perkotaan 157. Dekonsentrasi * 158. Demplot (pilot project) untuk mendukung perikehidupan manusia dan makluk hidup lain. Kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukan ke dalamnya. Pihak yang berutang dalam suatu hubungan utang-piutang tertentu 1. kelompok sasaran yang telah menandatangani Dokumen Perjanjian Kredit KPR Bersubsidi atau KPR Sarusuna Bersubsidi. Lingkungan Hidup Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup UU.RI. Nomor 4 Tahun 1996 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi 2. Kelompok sasaran yang telah melakukan akad KPRS/KPRS Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun Mikro Bersubsidi dengan LPK 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. Suatu daerah yang cirinya bersifat Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 urban, kota berpenduduk lebih dari 2.500 orang Pelimpahan wewenang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 pemerintahan oleh Pemerintah Tentang Pemerintahan Daerah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Pelimpahan sebagian urusan Peraturan Kementerian Perumahan Rakyat Nomor 01 tahun pemerintah yang menjadi 2011 Tentang Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat kewenangan Kementerian tahun 2011 Melalui Dekonsentrasi Perumahan Rakyat kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat. Proyek percontohan berupa satu Dari berbagai sumber hal 39 159. Deputi 160. Deposito Syariah 161. Desa tempat pengujian atau demonstrasi yang akan diterapkan satu cara atau penerapanproduk di bidang perumahan dan kawasan permukiman Deputi Bidang Perumahan Rakyat Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Investasi dana berdasarkan Akad Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia mudharabah atau Akad lain yang Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan tidak bertentangan dengan Prinsip Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Syariah yang penarikannya hanya Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan dapat dilakukan pada waktu Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas tertentu berdasarkan Akad antara Pembiayaan Perumahan Nasabah Penyimpan dan Bank Syariah dan/atau UUS. 1. Suatu wilayah yang ditempati - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Republik Indonesia; Tentang Pemerintahan Daerah permukiman kecil di luar kota; jumlah penduduknya terbatas, luas daerah geografis juga terbatas, kepadatan penduduknya rendah, berpola hubungan tradisional, mata pencahariannya yg utama hal 40 dibidang pertanian. 162. Desa Kota 163. Desa Pantai 164. Desentralisasi 2. Kesatuan, masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, bedasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Desa yang mata pencaharian penduduknya makin mirip dengan kota, demikian pula pola hidupnya dan gaya perumahannya Desa yang perkembangan dan pertumbuhannya dimulai dari kelompok masyarakat yang mata pencahariannya bersumber dari hasil laut, permukiman umumnya juga berorientasi kearah laut. 1. Penyerahan urusan, yaitu dari Pemerintah Pusat atau Dati atasnya; urusan diserahkan kepada daerah ybs untuk dikelola menjadi urusan rumah tangganya yg pada dasarnya bersifat pemberian wewenang dan tanggung jawab sepenuhnya; pendelegasian kewenangan; dipakai dalam penyerahan kewenangan pemerintahan dari tingkat pusat ke tingkat daerah; desentralisasi dilaksanakan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 41 bersama-sama dekonsentrasi. dengan 2. Redistribusi penduduk atau bangunan/penatagunaan lahan; redistribusi ini berarah dari yg berkonsentrasi tinggi ke wilayah yg lebih jarang atau kepada zona-zona yg sengaja dirancang untuk itu; tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat kepadatan yg tinggi di pusat kota, meningkatkan mutu pelayanan dan kenyamanan umum, serta mempersiapkan kondisi kerja dan tempat tinggal yg lebih sehat. 165. Detail Engineering Design (DED) - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah 3. Penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 1.Jembatan penting antara basic Diterjemahkan dari http://www.mecipglobal.com.my engineering design dan fase kontruksi proyek yang bertujuan untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun 2.Perencanaan pekerjaan secara 2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas rinci yang memuat ketentuan Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman. dan spesifikasi konstruksi hal 42 166. Dewan Pengawasan 167. Direksi Pengawas 168. Direktif Presiden 169. Disposisi 170. Domina / Ekologi 171. Drainase 172. Drainese Pemukiman Perkotaan termasuk gambar dan biaya. Organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihan kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan kepengurusan Perusahaan Seorang atau sekelompok ahli/badan yang bertugas mengawasi pelaksanaan pekerjaan membangun atas penunjukan pemilik bangunan sesuai ketentuan izin bangunan Bentuk dari sebuah perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Catatan yang berisi perintah atau permintaan atau informasi dari pimpinan dalam rangka proses penyelenggaraan suatu naskah. Lembar disposisi adalah formulir untuk menulis perintah, arahan atau rekomendasi Menteri/pimpinan unit kerja/pimpinan satuan kerja. Spesies yang melalui aktivitas atau jumlahnya mempunyai pengaruh atau kontrol yang besar atas kondisi-kondisi Prasarana yang berfungsi mengalikan air permukaan ke badan air atau ke bangunan resapan buatan. Drainase yang berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan antara lain dengan mengalikan air permukaan ke PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum (PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. http://en.wikipedia.org/wiki/Presidential_directive PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun 2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman. Permen PU No. 57/PRT/1991 hal 43 badan air atau resapan buatan. ke bangunan E 173. Ekologi 174. Ekosistem 1. Pengaruh mengenai hubungan Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 anatra organisme dengan lingkungannya 2. Studi (telaahan) mengenai hubungan antara organisme satu dengan yang lain dan dengan lingkungan mereka Tatanan unsur lingkungan hidup Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan yang merupakan kesatuan utuh Lingkungan Hidup menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. F 175. Faktor Ekologi 176, Faktor Lingkungan 177. Faktor Pembatas Setiap kondisi dari lingkungan Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 yang mempengaruhi kehidupan satu atau lebih organisme Faktor fisika, hayati, estetika dan Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 lain-lain yang memberikan sumbangan kepada kualitas hidup 1. Suatu faktor yang Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 ketiadaannya, atau konsentrasinya yang berlebihan, menimbulkan suatu pengaruh penahan (pengekang) atas suatu populasi melalui kebertentangannya dengan kebutuhan atau toleransi hal 44 178. Fasilitas / Sarana 179. Fasilitas Kenyamanan spesies. 2. Fakto intrinsik dan ekstrinsik yang membatasi proses fisologi dan proses populuasi, organisme akan dibatasi oleh faktor atau kombinasi dari faktor-faktor dengan nilain yang terjauh dari kebutuhannya. Bangunan atau ruang terbuka; Kamus Tata Ruan. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 istilah umum dipakai untuk menunjuk kepada suatu unsur penting dalam aset pemerintah atau pemberian jasa pelayanan pada umumnya; jaringan dan/atau bangunan-bangunan yang memberi pelayanan dengan fungsi tertentu kepada masyarakat maupun perorangan berupa kemudahan kehidupan masyarkat dan pemerintah; menunjang kebutuhan masyarakat; di perkotaan lebih rumit dan diluar kota lebih langka; misal bangunan-bangunan kesehatan, peribadatan, pendidikan, pemerintahan, sarana transportasi umum dan sebagainya. Bangunan atau ruang, memberi Kamus Tata Ruan. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997Edisi 1 kenyamanan di lingkungan tempat seseorang bertempat tinggal, bekerja dan bersantai, hal ini termasuk aspek lingkungan perkotaan, misal penampilan kota yang estetis, menyenangkan dan memberikan kenyamanan yang hal 45 180. Fasilitas Komunitas / Lingkungan 181. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ditawarkan oleh lingkungan perkotaan; yang menjadi pusat informasi, akomodasi; dengan catatan bahwa maknanya dikhusukan pada fungsinya bukan pada bangunannya. Bangunan yang dimiliki oleh pemerintah dan atau masyarakat yang diperlukan serta digunakan oleh orang banyak, misalnya jalan, sekolah, pasar, perpustakaan umum, taman, pusat pelayanan kesehatan, kantor pos, polisi dan pemadam kebakaran; juga fasilitas-fasilitas yang secara nirlaba dimiliki dan dioperasikan oleh perorangan atau bada hukum misal gereja, mesjid, surau, langgar, lapangan olah raga. 1. Dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada Masyarakat Berpenghasilan Menengah Bawah (MBR) yang pengolaannya dilaksanakan oleh Kementrian Perumahan Rakyat. 2. Dukungan pembiayaan perumahan kepada Masyarakat Berpenghasilan Menengah Bawah (MBM) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan Kamus Tata Ruan. Dirjen Cipta Karya Tahun 1998 Edisi 1 Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. hal 46 Kementerian Perumahan Rakyat melalui Lembaga Perbankan. 3. Dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada MBR yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Perumahan Rakyat. 182. Fasilitas Lingkungan 183. Fasilitas Sosial Dan Fasilitas Umum 184. Fasilitasi 185. Fatwa Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Fasilitas penunjang, yang Permen PU No. 60/PRT/1992 berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, social dan budaya, yang antara lain dapat berupa bangunan perniagaan atau pembelanjaan (aspek ekonomi), lapangan terbuka, pendidikan, kesehatan, peribadatan, fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum serta pemakaman dan pertamanan. Fasilitas yang berfungsi untuk Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor menunjang kegiatan perumahan 8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan seperti; fasilitas pendidikan, Swadaya; Lampiran III : Petunjuk Teknis Pemugaran dan fasilitas ibadah, fasilitas ekonomi, Perluasan Perumahan Swadaya fasilitas sosial, fasilitas kesehatan, fasilitas olahraga, fasilitas rekreasi. Dukungan pemerintah daerah PERMENDAGRI Nomor 36 Tahun 2010 Tentang Pedoman dalam membantu memudahkan Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Politik penyelenggaraan kegiatan pendidikan politik di daerah Fatwa rencana pengarahan lokasi Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin di Wilayah Kabupaten Daerah Mendirikan Bangunan. Tingkat II Bekasi. hal 47 186. 187. 188. 189. Fidusia Hak jaminan yang berupa penyerahan hak atas benda berdasarkan kepercayaan yang disepakati sebagai jaminan bagi pelunasan piutang kreditur Formulir Konsep Naskah Formulir yang digunakan untuk Dinas menyusun suatu konsep naskah dinas pengaturan, naskah dinas penetapan dan naskah dinas korespondensi penting. Fungsi Fasilitatif Fungsi kegiatan yang menghasilkan produk administrasi atau penunjang. Fungsi Substantif Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985 Tentang Rumah Susun PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 06 tahun 2010 tentang Pola Klasifikasi Arsip Kementerian Perumahan Rakyat. Fungsi kegiatan pelaksanaan tugas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 06 tahun 2010 tentang Pola Klasifikasi Arsip Kementerian Perumahan Rakyat. pokok Kementerian. G 190. Gaji Pokok 191. Ganti Rugi Gaji dasar dalam penentuan Take Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua Home Pay setiap Karyawan. Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS. Penggantian terhadap kerugian PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi baik bersifat fisik dan/atau Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum nonfisik sebagai akibat pengadaan tanah kepada yang mempunyai tanah, bangunan, tanaman, dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah yang dapat memberikan kelangsungan hidup yang lebih baik dari tingkat hal 48 192. 193. 194. kehidupan sosial ekonomi sebelum terkena pengadaan tanah Garis Sepadan Garis untuk mendirikan bangunan dari jalur jalan, sungai, danau, pantai, saluran udara tegangan tinggi, saluran udara ekstra tinggi. Garis Sepadan Bangunan Garis yang tidak boleh dilampaui (GSB) oleh denah bangunan ke arah GSJ yang ditetapkan dalam rencana kota. Garis Sepadan Jalan Garis rencana jalan yang (GSJ) ditetapkan dalam rencana kota. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. 195. Gerakan Keindahan Kota Suatu gerakan dalam perancangan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 kota yang mengutamakan unsur keindahan; gerakan ini dikembangkan dengan baik di Amerika pada akhir abad kesembilan-belas dan awal abad kedua-puluh. 196. Golongan Tingkat yang menunjukan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua kedudukan Karyawan dalam Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan rangkaian struktur Organisasi. Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS. hal 49 197. Golongan Awal Tingkat awal seorang karyawan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua dalam suatu golongan dengan Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan tingkat pendidikan dan masa kerja. Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS. 198. Golongan Fakir Yang tidak biasa mempunyai Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : penghasilan tetap dan tidak 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana mampu memenuhi kebutuhan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman pokok hidupnya. di Daerah. 199. Golongan Miskin produktif Yang mempunyai penghasilan tetap tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah. 200. Golongan Puncak Penghargaan yang diberikan Organisasi kepada Karyawan berdasarkan tingkat dan kedudukan dalam Organisasi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS. hal 50 201. Giro Syariah Simpanan berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan perintah pemindahbukuan. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan H 202. * Habitat Habitat Dunia Umumnya lingkungan tempat Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 tinggal khas bagi seseorang atau kelompok masyarakat; (biologi) tempat hidup organisme tertentu, tempat hidup yang alami (bagi tumbuh-tumbuhan dan hewan), lingkungan kehidupan asli, (geografi) tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan, hewan dan manusia dengan kondisi tertentu pada permukaan bumi. Hari Habitat Dunia merupakan http://en.wikipedia.org/wiki/Morld_Habitat_Day salah satu dari peringatan hari internasional yang ditetapkan oleh PBB dan diperingati sebagai wujud kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak untuk semua lapisan masyarakat. Hari Habitat Dunia atau World Habitat Day selalu diperingati setiap hari Senin pertama bulan Oktober. hal 51 203. Hak Atas Ruang Hak-hak yang diberikan atas PP Nomor 69 Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak dan pemanfaatan ruang daratan, ruang Kewajiban, serta Bentuk dan Tatacara Peranserta Masyarakat lautan, dan ruang udara dalam Penataan Ruang 204. Hak Atas Tanah 1. Hak sebagaimana dimaksud - PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah dalam Pasal 16 Undangundang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar - UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Pokok-Pokok Agraria, Atas Tanah dan Bangunan selanjutnya disebut UUPA 205. Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan 206. Hak Guna Bangunan (HGB) 2. Hak atas tanah sebagai mana dimaksud dalam Undangundang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak atas tanah, termasuk hak Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 pengelolaan, beserta bangunan di atasnya, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun, dan ketentuan peraturan perundangundangan lainnya Hak untuk mendirikan dan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 mempunyai bangunan-bangunan di atas tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun, orang atau badan hukum yang mempunyai hak guna bangunan luas serta keadaan bangunan-bangunan hal 52 207. Hak Guna Usaha (HGU) 208. Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan Dan Hak Guna Pakai jangka waktu tersebut dapat diperpanjang dengan waktu paling lama 20 tahun, HGB dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain; HGB dapat diberikan kepada warga Indonesia dan badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. Hak untuk mengusahakan tanah Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 yang dikuasai langsung oleh negara; jangka waktu paling lama 25 tahun, guna perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan, untuk perusahaan yang memerlukan waktu yang lebih lama dapat diberikan waktu 35 tahun dan atas permintaan pemegang hak dan mengingat keadaan perusahaannya, dapat diperpanjang dengan waktu paling lama 25 tahun, HGU dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain; HGU diberikan atas tanah yang luasnya paling sedikit 5 ha; dengan ketentuan bahwa jika luasnya 25 ha atau lebih harus memakai investasi modal yang layak dan teknik perusahaan yang baik sesuai dengan perkembangan jaman. Hak atas tanah sebagaimana di PP Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna maksud dalam Undang-undang Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah. Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peratutan Dasar Pokok-pokok Agraria. hal 53 209. Hak Membuka Tanah 210. Hak Milik (HM) 211. Hak Pengelolaan 212. Hak Tanggungan Hak dalam hukum adat yang menyangkut tanah dalam arti menggunakan atau mengusahakan tanah/lahan dalam rangka pengembangan perdesaan ataupun usaha-usaha ekstensifikasi tanah/lahan pertanian; hak tersebut hanya dipunyai oleh Warga Indonesia dan diatur menurut peraturan pemerintah. 1. Hak turun temurun, terkuat dan terpengaruh yang dapat dipunyai orang (hanya Warga Negara Indonesia) atas tanah dengan mengingat bahwa hak atas tanah mempunyai fungsi sosial. 2. Berupa benda yang dimiliki perorangan atau perusahaan; pemilikan ini diperoleh karena dibuat, dibeli atau diperoleh secara sah oleh pemilik. Hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang nya. Hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 PP Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah hal 54 213. Hak Pakai 214. Hak Sewa 215. Hak Ulayat 216. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang memberikan kehidupan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain. Hak untuk menggunakan dan/atau Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain; yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan perundangan dapat diberikan selama jangka waktu tertentu atau selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan tertentu, dengan cumacuma, dengan pembayaran atau pemberian jasa apapun. Hak seseorang atau badan untuk Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 mempergunakan tanah orang lain untuk keperluan bangunan dengan membayar kepada pemiliknya sejumlah uang sebagai sewa. Hak bersama segolongan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 penduduk atas sebidang tanah. Hasil perhitungan seluruh volume Penjelasan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 Tentang pekerjaan dikalikan dengan Harga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Satuan ditambah dengan seluruh hal 55 217. Harga Akad Syariah 218. Harga Rumah Paling Banyak 219. Harga Sarusuna Paling Banyak 220. Hidran Kebakaran beban pajak dan keuntungan. Rincian Harga Satuan dalam perhitungan HPS bersifat rahasia. Harga rumah yang dapat dibeli Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor dari pengembang ditambah margin 04/PERMEN/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan yang disepakati. Permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPR/KPRS Syariah Bersubsidi Batas harga rumah paling banyak Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun yang memperoleh subsidi dari 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Pemerintah berdasarkan Peraturan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Perundang-undangan yang berlaku Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta yang mengikuti spesifikasi KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi minimum berdasarkan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) dan dibeli dari pengembang. Batas harga Sarusuna paling Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun banyak yang memperoleh subsidi 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara dari Pemerintah senilai Rp Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara 144.000.000 yang dibeli dari Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta pengembang mengikuti spesifikasi KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi minimum berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat. Suatu sistem pemadam kebakaran Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 dengan menggunakan air Tentang Izin Mendirikan Bangunan. bertekanan dala upaya penyelamatan, pencegahan dan perlindungan terhadap bahaya kebakaran. hal 56 221. 222. Hipotik Hunian Berimbang 1. Hak tanggungan pengertiannya - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985 sesuai dengan pasal 1162 Tentang Rumah Susun Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia yang selama pengaturannya belum dilengkapi dengan Undangundang sebagaimana dimaksud dalam pasal 51 Undangundang Nomor 5 Tahun 1960, - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 menggunakan ketentuanketentuan tentang hipotik dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia sepanjang belum ada pengaturannya dalam Undangundang ini. 2. Hak kebendaan atas bendabenda tidak bergerak; hak ini merupakan jaminan bagi pelunasan hutang dalam suatu perikatan atau kesepakatan (kontrak). 1.Perumahan atau lingkungan UU Momor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan hunian yang dibangun secara Permukiman berimbang antara rumah sederhana, rumah menengah, dan rumah mewah 2.Perumahan dan kawasan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor permukiman yang dibangun 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan secara berimbang dengan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. komposisi tertentu dalam bentuk rumah tunggal dan rumah deret antara rumah sederhana, rumah menengah dan rumah mewah, hal 57 atau dalam bentuk rumah susun antara rumah susun umum dan rumah susun komersial. I 223. Iklim 224. Iklim Mikro 225. Imbalan Kerja 226. Impor Barang Jumlah total semua pengaruh atmosfer atau meterorologi, terutama suhu, kelembaban, angin, tekanan dan penguapan, yang bergabung untuk mencirikan suatu kawasan dan memberinya individualisme dengan jalan mempengaruhi sifat (keadaan) bentuk tanah (dataran), tanh, vegetasi, dan pemakaian tanah. 1. Kondisi iklim di suatu daerah sempit yang terdiri dari modifikasi kondisi-kondisi iklim umum dengan perbedaan-perbedaan lokal dalam elevansi atau eksposur. Rangkaian perubahan atmosfer dalam suatu kawasan yang sangat sempit Penghasilan yang diterima Karyawan dalam bentuk uang dalam melaksanakan tugas yang diembannya, meliputi Gaji Pokok dan/atau Penghasilan lainnya, yang diberikan kepada Karyawan berdasarkan tingkat dan kedudukan dalam struktur Organisasi. Kegiatan memasukkan barang kedalam daerah pabean Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS. UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen hal 58 227. 228. 229. 230. 231. Impor Jasa Kegiatan penyediaaan jasa asing untuk digunakan didalam wilayah Republik Indonesia Indeks Arsip Kata tangkap/tanda pengenal arsip, mengindeks adalah menentukan tanda pengenal arsip melalui kegiatan pengklasifikasian masalah dan judul/kata tangkap pada arsip, yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk penyimpanan dan penemuan kembali. Indeks Kemahalan Angka Indeks yang Konstruksi (IKK) menggambarkan perbandingan tingkat kemahalan harga bangunan/konstruksi (TKK) suatu kabupaten/kota atau provinsi terhadap TKK rata-rata nasional. Dengan demikian angka IKK ratarata nasional sama dengan 100. Indikator 1. Dalam biologi, suatu organisme, spesies, atau komunitas yang menunjukkan ada kondisi-kondisi lingkungan tertentu. 2. Dalam ilmu kimia, suatu bahan yang dengan perubahan warna mengidentifikasi titik suatu titrasi. Indikator kinerja Standar Tolok ukur prestasi kuantitatif dan Pelayanan Minimal kualitatif di bidang perumahan bidang perumahan rakyat yang digunakan untuk rakyat menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian Standar Pelayanan UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. http://inhukab.bps.go.id/book/ikk07_II.pdf Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. hal 59 232. Indikator Pencemaran 233. Indikator SPM 234. Individu/Organisasi 235. Informasi Spasial 236. Informasi Tekstual Minimal bidang perumahan rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kab/Kota berupa masukan, proses, hasil, dan/atau manfaat pelayanan. Petunjuk adanya pencemaran di suatu daerah dengan adanya penyakit-penyakit tertentu pada manusia atau hewan, kerusakan atau matinya tanaman, perubahan sifat dan kimia lingkungan lingkungan dapat berupa tumbuhan atau hewan yang khas. Tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan. Orang atau organisasi masyarakat telah berperan dalam mengembangkan kemitraan, pemberdayaan masyarakat, peningkatan kapasitas organisasi bidang perumahan dan kawasan permukiman secara berkesinambungan dalam penyelenggarakan perumahan dan kawasan permukiman Informasi mengenai titik dasar teknis, peta dasar, peta pendaftaran, peta tematik dan bidang-bidang tanah Informasi mengenai status hak dan pemelikkan Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 22 Tahun 2008 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun 2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian Perumahan Rakyat. PP.RI Nomor 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional PP.RI Nomor 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional hal 60 237. 238. 239. 240. 241. 242. 243. Inspektorat Unit kerja Kementerian Perumahan Rakyat yang secara fungsional melaksanakan tugas Pengawasan Intern Kementerian Perumahan Rakyat dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian. Instalasi dan Bangunan-bangunan dan atau Perlengkapan Bangunan pekarangan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur kenyamanan, keselamatan, komunikasi dan mobilitas dalam bangunan. Instansi Yang Instansi yang berwenang Bertanggung Jawab memberikan keputusan kelayakan lingkungan hidup dengan pengertian bahwa kewenangan di tingkat pusat berada pada Kepala instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan dan di tingkat daerah berada pada Gubernur. Instansi Yang Ditugasi Instansi yang bertanggung jawab Mengendalika Dampak di bidang pengendalian dampak Lingkungan lingkungan. Instansi Yang Instansi yang membina secara Membidangi Usaha Atau teknis usaha dan/atau kegiatan Kegiatan dimaksud. Irigasi Usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian. Izin Bangunan Izin mendirikan bangunan Berjangka (IBB) berjangka yang berlaku dalam jangka waktu tertentu dimana setelah habis masa berlakunya surat izin tersebut, pemilik wajib Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun 2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab I Pasal 1. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Permen PU No. 57/PRT/1991 Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. hal 61 244. Izin Galian Bawah Tanah (IGBT) 245. Izin Galian Penanaman Instalasi dan Sanitasi (IGPIS) 246. Izin Layak Huni (ILH) 247. Izin Lokasi (IL) 248. Izin Membangun Prasarana (IMP) menyesuaikan atau merubah atau membongkar bangunannya untuk disesuaikan dengan bangunan. Izin yang diberikan kepada badan usaha pembangunan untuk melakukan galian bahwa tanah yang akan digunakan untuk pembangunan utilitas perumahan dan pemukiman yang telah memiliki IMB dan atau IMP Izin yang diberikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bekasi untuk galian dan penanaman instalasi dan sanitasi. Izin yang diberikan kepada badan usaha pembangunan perumahan dan pemukiman atau masyarakat untuk menggunakan dan memanfaatkan bangunan yang telah selesai dibagun dengan sah untuk hunian yang telah memenuhi persyaratan layak teknis, ekologis dan administrasi Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996 Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996 Izin yang diberikan kepada badan Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996 usaha pembangunan perumahan dan pemukiman atau kelompok masyarakat untuk memperoleh dan memanfaatkan tanah untuk pembangunan perumahan dan pemukiman sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Izin yang diberikan kepada badan Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996 usaha pembangunan perumahan dan pemukiman untuk menyiapkan dan mematangkan hal 62 249. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 250. Izin Mendirikan Bangunan Pemutihan (IMBP) 251. Izin Menghapus Bangunan (IHB) 252. Izin Pemanfaatan Prasarana (IPP) 253. Izin Pemanfaatan Ruang 254. Izin Pembangunan Bangunan (IPB) tanah secara fisik agar dapat dimanfaatkan untuk pembangunan rumahnya, pembangunan jalan dan saluran air hujan / limbah sesuai dengan ketentuan yang ada. Izin yang diberikan untuk mendirikan bangunan rumah secara fisik berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1963 dan yang telah memperoleh izin perencanaannya. Izin yang diberikan Bupati Kepada Daerah Tingkat II Bekasi bagi bangunan yang telah terlanjur dibangun dan memenuhi persyaratan administrasi dan teknis. Izin yang diberikan kepada badan usaha atau masyarakat untuk merobohkan dan menghapus bangunan rumah hunian sesuai dengan ketentuan yang ada. Izin diberikan kepada badan usaha atau masyarakat untuk memanfaatkan prasarana yang belum atau sudah diserahkan kepada pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan teknis prasarana tersebut yang ditetapkan oleh instansi teknis. Izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan perundangundangan. Izin yang diberikan kepada badan usaha pembangunan perumahan Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996 Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996 Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996 UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996 hal 63 255. Izin Penghuni (IP) 256. Izin Penghuni Oleh Bukan Penghuni (IPBP) 257. Izin Pengurugan Lahan Bangunan (IPLB) 258. Izin Promosi (IPRO) dan permukiman atau masyarakat untuk menggunakan dan memanfaatkan bangunan yang telah selesai dibangun, bagi penggunaan non hunian sesuai dengan ketentuan teknis, ekologis dan administrasi yang ada. Izin yang diberikan kepada calon penghuni pemilik bangunan yang telah memiliki / dilengkapi dengan IPB / ILH Izin yang diberikan kepada badan usaha atau masyarakat untuk menggunakan / mengelola rumah huniannya untuk ditempati oleh pihak lain atas dasar perjanjian sewa menyewa rumah atau bagian rumah, berdsarkan IP dan ILH yang dimilikinya. Izin yang diberikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bekasi untuk penggunaan lahan bangunan. Izin yang diberikan kepada badan usaha pembangunan perumahan dan pemukiman untuk menawarkan penjualan bakal produksinya berupa rumah hunian yang dibangun sesuai dengan ketentuan yang telah dimiliknya, seperti ILH, IPB, IMB, izin Perencanaan dan Surat Peralihan Hak (SPH), atas tanahnya. Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996 Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996 Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996 J hal 64 259. Jabatan 260. Jadwal Retensi Arsip (JRA) 261. Jalan Kedudukan bersifat struktural yang menunjukan tugas, kewajiban dan tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Karyawan serta memiliki sebutan yang dinyatakan dalam nama jabatan. Daftar yang berisi sekurangkurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali atau dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip. 1. Sebidang lahan prasarana perhubungan darat, baik dengan konstruksi tertentu maupun tidak, yang digunakan untuk kepentingan pergerakan kendaraan, pejalan kaki dan/atau hewan; bagian-bagian jalan meliputi daerah manfaat jalan, daerah milik jalan, dan daerah pengawasan jalan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 2. Jalur yang direncanakan atau - SNI 03-1733-2004 digunakan untuk lalu lintas kendaraan dan orang 3. prasarana transportasi darat - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 yang meliputi segala bagian /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan jalan, termasuk bangunan hal 65 262. Jalan Alteri 263. Jalan Bebas Hambatan 264. 265. Jalan Desa Jalan Kabupaten 266. Jalan Khusus 267. Jalan Kolektor pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan yang melayani angkutan umum dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah simpangan keluar masuk (a.l. berupa jalan kolektor) dibatasi secara efisien. Jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan sebidang serta dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan Jalan sekunder di dalam desa. Jaringan jalan yang menghubungkan kecamatankecamatan dengan ibukota kabupaten, terkait dengan APBD Tingkat II. Jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorang, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri Jalan yang melayani angkutan pengumpulan / pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan Permukiman Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Permen PU No.57/PRT/1991 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Permen PU No.57/PRT/1991 hal 66 268. Jalan Kota 269. Jalan Lingkungan 270. Jalan Lingkungan I 271. Jalan Lingkungan II 272. Jalan Lingkungan Perumahan 273. Jalan Lokal jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan didalam kota (biasanya Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya dengan kereb dan trotoar) Tahun 1997 Edisi 1 1. Jalur selebar ± 4 m yang ada - SNI 03-1733-2004 dalam satuan permukiman atau lingkungan perumahan. - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 2. Prasarana transportasi yang /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan menghubungkan antar persil Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan di kawasan perumahan, Permukiman berada pada permukaan tanah dan dapat melayani lalu-lintas roda 4 (empat) ringan dengan kecepatan rendah serta mempunyai lebar perkerasan jalan antara 3 – 5 meter. Jalur selebar ± 1,5 m – 2,0 m SNI 03-1733-2004 penghubung pusat permukiman dengan pusat lingkungan I atau pusat lingkungan I yang lainnya; atau menuju Lokal Sekunder III Jalur dengan lebar ± 1.2 m SNI 03-1733-2004 penghubung pusat lingkungan I ke II, menuju pusat lingkungan II yang lain dan akses yang lebih tinggi hirarkinya. Jalur dengan lebar ± 4 m yang ada Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 dalam satuan permukiman atau lingkungan perumahan. Jalan yang melayani angkutan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 setempat; ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi hal 67 * Jalan lokal primer Jalan umum yang berfungsi menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan, antar pusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antar pusat kegiatan lingkungan. * Jalan lokal primer kawasan lokal primer permukiman 274. Jalan Lokal Sekunder 275. Jalan Lokal Sekunder II 276. Jalan Lokal Sekunder II Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan Permukiman pada kawasan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dan Permukiman 1. Jalur dengan lebar ± 3.0 – 7.0 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 m yang merupakan jalan poros perumahan menghubungkan jalan alteri / kolektor / lokal dan pusat kegiatan Kasiba / Lisiba 2. Jalan umum yang berfungsi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : menghubungkan kawasan 02/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan sekunder kesatu dengan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dab perumahan, kawasan sekunder Permukiman kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke perumahan. Jalur dengan lebar ± 3.0 m Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 penghubung jalan alteri / kolektor / lokal dengan pusat permukiman menuju akses yang lebih tinggi hirarkinya. jalur selebar ± 3,0 m – 6,0 m SNI 03-1733-2004 hal 68 * dan III penghubung jalanarteri/kolektor/lokal dengan pusat kegiatanlingkungan permukiman, menuju akses yang lebih tinggi hirarkinya Jalan lokal sekunder kawasan jalan lokal sekunder pada kawasan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 permukiman. /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dan Permukiman 1. Jalan masuk umum dari dan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 ke tempat-tempat yang ada di sepanjang jalan 2. Cabang jalan yang menghubungkan tempat kegiatan tertentu dengan tempat kegiatan lainnya. Jalan raya yang menghubungkan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 kota-kota besar atau ibukota propinsi, dirancang untuk perjalanan jarak menengah dan jarak jauh pada kecepatan maksimum yang diperbolehkan; ada kaitannya dengan APBN Sistem jaringan jalan dengan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 peranan pelayanan jasa distribusi antar kota dan wilayah. Jalan dengan peranan pelayanan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 jasa distribusi di dalam kota. Jalan dengan kapasitas terbatas Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 yang umumnya dibuat untuk perlintasan orang atau binatang umumnya terdapat di daerah perdesaan atau hutan. Jalan umum yang merupakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 bagian sistem jaringan jalan dan Tentang Jalan 277. Jalan Masuk / Penghubung 278. Jalan Negara 279. Jalan Primer 280. Jalan Sekunder 281. Jalan Setapak 282. Jalan Tol hal 69 283. Jalan Umum 284. Jalur Hijau 285. Jalur Pedestrian 286. Jalur Pemandu (Guiding Blocks) 287. Jaminan Pribadi (personal guarantee) 288. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) 289. Jaminan Subsidi Perumahan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol. Jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum Daerah hujau sekitar lingkungan permukiman atau sekitar kotakota; bertujuan mengendalikan pertumbuhan pembangunannya, mencegah dua kota atau lebih menyatu, mempertahankan daerah hijau, rekreasi atau pun daerah resapan hujan; di daerah ini tidak diperbolehkan ada bangunan apapun. Jalur dengan lebar ± 1.5 meter yang digunakan untuk berjalan kaki atau berkursi roda, secara nyaman dan tak terhalang. Jalur yang digunakan penyandang tuna netra, untuk memberikan panduan arah dan tempat tertentu. Jaminan yang diberikan oleh pengurus atau pemegang saham LPK kepada Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat untuk menjamin terpenuhinya kewajiban LPK dalam rangka pelaksanaan penyaluran subsidi perumahan KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi. Badan yang mengelola asuransi tenaga kerja. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 SNI 03-1733-2004 SNI 03-1733-2004 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. 1. Jaminan tertulis yang bersifat Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun mudah dicairkan dan tidak 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan hal 70 bersyarat, yang dikeluarkan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan / Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh LPK kepada Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat untuk menjamin terpenuhinya kewajiban LPK. 290. Jaringan 291 Jaringan Air Bersih 292. Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) 293. Jaringan Irigasi 2. Jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat, yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan / Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh LPP kepada Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat untuk menjamin terpenuhinya kewajiban LPP. Hubungan tali temali hingga berbentuk jala atau merupakan suatu keterkaitan antar unsur. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. Jaringan pipa saluran air yang mengalirkan air bersih ke rumah rumah yang dilayaninya. Sistem informasi arsip secara nasional yang dikelola oleh ANRI yang menggunakan sarana jaringan informasi kearsipan nasional. Saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Permen PU No. 57/PRT/1991 hal 71 294. Jaringan Jalan 295. Jaringan Jalan Primer 296. Jaringan Jalan Sekunder 297. Jaringan Komunikasi diperlukan untuk menyalurkan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan penggunaannya. 1. Susunan jalan yang mengikat dan menghubungkan pusatpusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya. 2. Berbagai jalan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya; bermaksud sebagai kesatuan dalam memberi lintasan secara berkesinambungan bagi pemakainya. Jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah di tingkat Nasional dengan semua simpul jasa distribusi yang kemudian berwujud kota. Jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kota. Jaringan atau sistem penyampaian informasi, yang dapat berupa berita, ilmu pengetahuan, wawasan, gagasan, penawaran, dan sebagainya; saluran yang digunakan berupa media massa seperti radio, TV, film, telepon, telegram, internet; perencana tata ruang sangat berkepentingan dengan jaringan komunikasi tersebut, karena merupakan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Permen PU No. 57/PRT/1991 Permen PU No. 57/PRT/1991 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 72 298. 299. * “sistem syaraf kota”, sehingga perlu dianggap sebagai bagian integral dari suatu rencana kota. Jaringan Primer Jaringan utama yang Prasarana Kawasan menghubungkan antar satuan perumahan dalam kawasan perumahan atau antara kawasan perumahan dengan kawasan lain dan digunakan untuk kepentingan umum, baik berupa prasarana jalan darat maupun jalan air Jaringan Primer 1. Jaringan utama yang Prasarana Lingkungan menghubungkan antar kawasan pemukiman atau antara kawasan pemukiman dan kawasan yang lain dalam kawasan siap bangun. 2. Jaringan prasarana utama untuk lingkungan tertentu, seperti permukiman, pusat olah raga, pusat rekreasi, perdagangan, dan sebagainya. 3. Jaringan utama yang mendukung keperluan seluruh lingkungan dalam kawasan permukiman dan kawasan lain. Jaringan Primer Jaringan utama yang Prasarana Kawasan menghubungkan antar satuan Nelayan perumahan dalam kawasan perumahan atau antara kawasan perumahan dengan kawasan lain dan digunakan untuk kepentingan umum, baik berupa prasarana jalan darat, jeramba (jalan di atas air) maupun jalan air. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 15/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan hal 73 * * * * * 300. Jaringan Prasarana Nelayan Sekunder Jaringan cabang dari jaringan Kawasan primer prasarana kawasan nelayan yang melayani kebutuhan di dalam 1 (satu) satuan perumahan yang digunakan untuk kepentingan umum. Jaringan Tersier Jaringan cabang dari jaringan Prasarana Kawasan sekunder prasarana kawasan Nelayan nelayan yang melayani kebutuhan ke masing-masing rumah yang digunakan untuk kepentingan umum. Jaringan Primer Jaringan utama yang Prasarana Perumahan menghubungkan antar satuan Kawasan Industri perumahan dalam kawasan perumahan atau antara kawasan perumahan dengan kawasan lain dan digunakan untuk kepentingan umum, baik berupa prasarana jalan darat maupun jalan air. Jaringan Sekunder Jaringan cabang dari jaringan Prasarana Perumahan primer prasarana perumahan Kawasan Industri kawasan industri yang melayani kebutuhan di dalam 1 (satu) satuan perumahan yang digunakan untuk kepentingan umum. Jaringan Tersier Jaringan cabang dari jaringan Prasarana Perumahan sekunder prasarana perumahan Kawasan Industri kawasan industry yang melayani kebutuhan ke masing-masing rumah yang digunakan untuk kepentingan umum. Jaringan Saluran Air Sistem saluran bunagan air hujan, Hujan berfungsi menanggulangi penggenangan, mengeringkan jalan dan tanah/lahan di suatu Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 15/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 15/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Industri Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Industri Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Industri Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 74 301. Jaringan Selunder Prasarana Kawasan 302. Jaringan Sekunder Prasarana Lingkungan 303. Jaringan Taksir Lahan 304. Jaringan Tersier Prasarana Kawasan 305. Jasa 306. Jasa Konsultansi 307. Jasa Lainnya daerah. Jaringan cabang dari jaringan primer prasarana kawasan perumahan yang melayani kebutuhan di dalam 1 (satu) satuan perumahan yang di gunakan untuk kepentingan umum. Jaringan cabang dari jaringan primer prasarana lingkungan yang melayani kebutuhan di dalam satu satuan lingkungan permukiman. Pejabat pemerintah atau swasta yg mempunyai kemampuan dan diakui oleh pemerintah atau masyarakat untuk memberi penilaian atau perkiraan harga lahan. Jaringan cabang dari jaringan sekunder prasarana kawasan perumahan yang melayani kebutuhan ke masing-masing rumah yang digunakan umtul kepentingan umum. Setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyrakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen . Jasa layanan professional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah piker. Jasa yang membutuhkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen PERPRES RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PERPRES RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Tentang Pengadaan hal 75 kemampuan tertentu yang Barang/Jasa Pemerintah mengutamakan ketrampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan/atau penyediaan jasa selain Jasa Konsultansi, pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan pengadaan Barang. K 308. Karyawan 309. Kearsipan 310. Kadaster 311. Kadastrasi 312. Kampung Kota Setiap orang yang bekerja di lingkungan Pelaksana Sekretariat Tetap BAPERTARUM-PNS baik berstatus PNS yang dipekerjakan oleh Pemerintah maupun non PNS. Hal-hal yang berkenaan dengan arsip. Badan pencatat tanah milik yang menentukan letak rumah, luas tanah, serta ukuran batasnya untuk menentukan pajak dan sebaginya. Pencatatan batas-batas pemilikan tanah / lahan Kelompok perumahan yg merupakan bagian kota, mempunyai kepadatan penduduk yg tinggi, kurang prasarana dan sarana dsb; tidak ada luasan tertentu, jadi dapat lebih besar dari satu kelurahan; mengandung arti perumahan yg dibangun secara tidak formal (mengikuti Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 76 313. Kampanye 314. Kampung 315. Kampung Etnis 316. Kampung Kota 317. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ketentuan-ketentuan kota yg bersangkutan). Kegiatan dalam rangka meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi,misi dan program pasangan calon Kelompok rumah yang menempati wilayah tertentu dan merupakan bagian dari kecamatan. Merupakan kawasan permukiman kota yang lama dengan kekhasan tradisi; perkampungan kelompok masyarakat tertentu; pengelompokan tersebut antara lain disebabkan oleh persamaan bahasa, adat, kebudayaan, agama dan sebagainya; biasanya kelompok etnis tersebut merupakan minoritas dalam masyarakat sekitarnya; ghettgo bahasa Inggris mempunyai arti negatif, kampung etnis tidak demikian. Kelompok perumahan yang merupakan bagian kota, mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi, kurang prasarana dan sarana dan sebaginya; tidak ada luasan tertentu, jadi dapat lebih besar dari satu kelurahan; mengandung arti perumahan yang dibangun secara tidak formal (mengikuti ketentuan-ketentuan kota yang bersangkutan). Unit kerja Kementerian Keuangan yang bertugas membayarkan dana Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan hal 77 (KPPN) 318. Kantor Pertanahan 319. Kapasitas 320. Kas Daerah 321. Kas Negara 322. Kaveling 323. Kaveling Tanah Matang bantuan stimulan yang berasal dari APBN atas permintaan satuan kerja. Unit kerja Badan Pertahanan Nasional di wilayah kabupaten, kotamadya, atau wilayah administratif lain yang setingkat, yang melakukan pendaftaran hak atas tanah dan pemeliharaan daftar umum pendaftaran tanah 1. ruang yang tersedia; daya tampung; 2. daya serap (panas, listrik, dsb); 3. keluaran maksimum; kemampuan berproduksi. Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh gubernur / bupati / walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran. Tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran Negara. Sebidang tanah dengan luasan tertentu yang disyaratkan untuk didirikan bangunan rumah. Sebidang tanah yang telah dipersiapkan untuk rumah sesuai dengan persyaratan dalam penggunaan, penguasaan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara UU.RI. Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. UU.RI. Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman hal 78 324. Kawasan pemilikkan tanah, rencana rinci tata ruang, serta rencana tata bangunan dan lingkungan. 1. Wilayah dengan fungsi utama - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 lindung atau budidaya; ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan - PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan berdasarkan aspek fungsional Kawasan Perkotaan serta memiliki ciri tertentu spesifik/khusus. 2. * Kawasan Agropolitan * Kawasan Budidaya Wilayah dengan fungsi utama lindung atau budi daya. Kawasan yang terdiri atas satu UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai system produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierari keruangan satuan system permukiman dan system agrobisnis. 1. Kawasan yang ditetapkan - Kamus Tata Ruang Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan; daerah yang tersentuh tangan manusia, dengan maksud agar lebih bermanfaat dan memberikan hasil untuk kebutuhan manusia. hal 79 2. * Kawasan Industri * Kawasan Khusus * Kawasan Lindung Wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dolengkapi dengan prasarana dan sarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri. 1. Bagian wilayah dengan provinsi dan/atau kabupaten/kota yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintahan yang bersifat khusus bagi kepentingan nasional - UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor : 16/PERMEN/M/2006 - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat R.I Nomor : 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus 2. Bagian wilayah dalam provinsi dan/atau kabupaten/kota untuk menyelenggarakan kegiatan dengan fungsi khusus seperti industri, perbatasan, nelayan, pertambangan, pertanian, pariwisata, pelabuhan, cagar budaya dan rawan bencana Wilayah yang ditetapkan dengan UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. hal 80 * Kawasan Megapolitan * Kawasan Metropolitan * Kawasan Nelayan * Kawasan Pedesaan * Kawasan Perbatasan Kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih kawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem. Kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan disekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan system jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa. Perumahan kawasan khusus untuk menunjang kegiatan fungsi kelautan dan perikanan. 1. Kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian; termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman pedesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. 2. Tempat permukiman di luar perkotaan. Bagian wilayah dalam provinsi dan/atau kabupaten/kota yang berbatasan dengan negara lain, baik terletak di perbatasan darat maupun perbatasan laut. UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor : 15/PERMEN/M/2006 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor : 17/PERMEN/M/2006 hal 81 * * * * * Kawasan Perdesaan Wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Kawasan Perkotaan Wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi Kawasan Perkotaan Baru Kawasan perdesaan yang di rencanakan untuk di kembangkan menjadi Kawasam berfungsi perkotaan Kawasan Permukiman Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan Kawasan Permukiman Suatu lingkungan permukiman Kumuh yang tidak sesuai dengan tata ruang, kepadatan bangunan sangat tinggi, kualitas bangunan sangat rendah, prasarana lingkungan tidak memenuhi syarat dan rawan, yang dapat membahayakan kehidupan dan penghidupan UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) hal 82 * Kawasan permukiman skala besar * Kawasan Permukiman Terbangun * Kawasan Perumahan / Bangunan * Kawasan Pusat Perniagaan / Usaha * Kawasan Siap Bangun (Kasiba) * Kawasan Strategis Kabupaten / Kota masyarakat penghuni Sebidang tanah yang fisiknya telah dipersiapkan untuk pembangunan atau telah berfungsi untuk perumahan dan permukiman skala besar yang perwujudannya dapat berupa kawasan siap bangun (kasiba), lingkungan siap bangun yang berdiri sendiri (lisiba BS) ataupun kawasan permukiman terbangun. Sebidang tanah yang fisiknya telah dibangun dan berfungsi sebagai perumahan permukiman skala besar dan telah dilengkapi dengan jaringan primer dan sekunder prasarana, sarana dan utilitas lingkungan. Kawasan dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal / hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan Tempat pusat kegiatan perniagaan kota; letaknya tidak selalu ditengah-tengah kota dan mempunyai pengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi kota. Sebidang tanah yang fisiknya serta prasarana, sarana, dan utilitas umumnya telah di persiapkan untuk pembangunan lingkungan hunian skala besar sesuai dengan rencana tata ruang Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan Permukiman Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan Permukiman Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 UU.RI. Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang hal 83 * * * 325. 326. 327. lingkup kabupaten / kota terhadap ekonomi, social, budaya, dan / atau lingkungan. Kawasan Strategis Wilayah yang penataan ruangnya Nasional diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, social, budaya, dan / atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Kawasan Strategis Wilayah yang penataan ruangnya Provinsi diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, social, budaya, dan / atau lingkungan. Kawasan Tertentu Kawasan yang ditetapkan secara nasional mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan Kaveling Tanah Matang Sebidang tanah yang telah dipersiapkan sesuai dengan persyaratan pembakuan dalam penggunaan, penguasaan, pemilikan tanah dan rencana tata bangunan dan lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian untuk membangun bangunan; Kawasan Perumahan dan Wilayah yang ditetapkan dengan Permukiman fungsi utama sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian. Keamanan Lingkungan Suasana dan kondisi yang Rumah terlindung dari berbagai kemungkinan penurunan kualitas UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. hal 84 328. Kebersihan 329. Kegiatan 330. Kegiatan Pengukuran Dan Pemetaan Bidang Tanah 331. Kelembagaan lingkungan perumahan sebagai akibat gangguan perilaku pemanfaatan, kriminalitas atau perilaku menyimpang lainnya. Lingkungan perumahan yang bersih dari pencemaran udara, pencemaran air dan sampah. Bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personal (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut.sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Seluruh jenis kegiatan pengukuran dan pemetaan di lingkungan Badan Pertanahan Nasional dalam rangka penerbitan sertifikat hak atas tanah 1. Suatu jaringan atau system yang terdiri dari sejumlah orang dan lembaga untuk tujuan menjalankan suatu fungsi tertentu, memiliki aturan dan norma serta memiliki struktur/badan atau organisasi yang bermaksud Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. PP.RI Nomor 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional - Dari berbagai sumber - Tony Djogo, Sunaryo, Didik Suharjito dan Martua Sirait. Kelembagaan dan Kebijakan dalam Pengembangan Agroforestri, 2003 hal 85 332. 333. 334. 335. melakukan suatu usaha. 2. Kelembagaan atau institusi adalah pusat dari teori kebijakan dan institusi dianggap sebagai unsur untuk pembuatan dan pembentuk kebijakan. Misal : kebanyakan kebijakan ditetapkan dalam bentuk aturan dan ketetapan yang merupakan unsur-unsur utama dalam kelembagaan. Kelompok Kerja (Pokja) Kelompok yang beranggotakan Kabupaten/Kota unsur dari dinas terkait pada Pemerintah Kabupaten/Kota yang di usulkan oleh Pemerintah kabupaten/Kota untuk di tetapkan oleh Kementerian Negara Perumahan Rakyat Kelompok Kerja Wadah koordinasi pembangunan Perumahan dan Kawasan perumahan dan kawasan Permukiman (Pokja permukiman. PKP) Kelompok Kerja Tim yang beranggotakan wakil Perumahan Dan Satuan Kerja Perangkat Kerja Permukiman Daerah di Kabupaten/Kota yang Kabupaten/Kota terkait dengan bidang perumahan dan permukiman Kelompok Kerja Tim yang beranggotakan wakil Perumahan Dan dari Satuan Kerja Perangkat Permukiman Provinsi Daerah di Provinsi yang terkait dengan bidang perumahan dan permukiman Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 08/PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan Mikro / Lembaga Keuangan Non Bank Menpera Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 2 tahun 2011,Tentang Pedoman Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 BAB I bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) hal 86 336. Kelompok Kerja Perumahan dan Permukiman Pusat 337. Kelompok Kerja (Pokja) Provinsi 338. Kelompok Kerja (Pokja) Pusat 339. Kelompok Kerja Di Tingkat Kabupaten/Kota (Pokja Kabupaten/Kota) 340. Kelompok Kerja Di Tingkat Provinsi (Pokja Provinsi) 341. Kelompok Kerja Di Tingkat Pusat (Pokja Pusat) Tim yang beranggotakan wakil Kementerian/Lembaga ditingkat pusat yang terkait dengan bidang perumahan dan permukiman Kelompok yang beranggotakan unsur dari dinas terkait pada Pemerintah Provinsi yang di usulkan oleh Pemerintah Provinsi untuk di tetapkan oleh Kementerian Negara Perumahan Rakyat Kelompok yang di bentuk oleh Kementerian Negara Perumahan Rakyat yang beranggotakan unsur Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan dapat di tambah dengan unsur dari instansi Pemerintah Pusat terkait. Kelompok kerja yang dibentuk oleh bupati/walikota yang bertugas membantu Deputi dalam pelakasanaan bantuan stimulan perumahan swadaya di tingkat kabupaten/kota. Kelompok kerja yang dibentuk oleh gubernur yang bertugas membantu Deputi dalam pelakasanaan bantuan stimulan perumahan swadaya di tingkat provinsi. Kelompok kerja yang dibentuk oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat yang bertugas membantu Deputi dalam pelaksanaan bantuan stimulan perumahan swadaya di tingkat pusat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 08/PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan Mikro / Lembaga Keuangan Non Bank Menpera Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 08/PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan Mikro / Lembaga Keuangan Non Bank Menpera Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. hal 87 342. Kelompok Sasaran 1. Pemohon KPR Sejahtera baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap yang belum pernah memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan, dan termasuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan masyarakat berpenghasilan menengah bawah (MBM) PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rumah 2. Keluarga/rumah tangga termasuk perorangan baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, belum pernah memiliki rumah atau ingin membangun/ memperbaiki rumah secara swadaya, belum pernah menerima subsidi perumahan dan termasuk ke dalam kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang berpenghasilan per bulan antara Rp. 350.000,- sampai dengan Rp. 1.500.000,-. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 04/PERMEN/M/2005 TENTANG : PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR/KPRS SYARIAH BERSUBSIDI 3. Keluarga/rumah tangga termasuk perorangan baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, belum pernah memiliki hunian, belum pernah menerima subsidi perumahan dan termasuk ke dalam kelompok masyarakat PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 16 /PERMEN/M/2008 TENTANG STANDAR DAN PROSEDUR PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR SARUSUNA BERSUBSIDI hal 88 berpenghasilan menengah bawah, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan penghasilan sampai dengan Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) per bulan. 4. Badan hukum yang melakukan Pembangunan Rumah Murah Tapak., 343. 344. 345. 5. Badan hukum yang melakukan Pembangunan Rumah sejahtera Tapak Kelompok Sasaran KPR Keluarga/rumah tangga termasuk Bersubsidi Dan KPR perorangan baik yang Syariah Bersubsidi berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, belum pernah memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan yang penghasilannya per bulan paling banyak Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah). Kelompok Sasaran KPR MBR dengan penghasilan tetap Sejahtera maupun tidak tetap. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Kelompok Sasaran KPR Keluarga/rumah tangga termasuk Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun Sarusuna Bersubsidi Dan perorangan baik yang 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara KPR Sarusuna Syariah berpenghasilan tetap maupun tidak Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara hal 89 Bersubsidi 346. Kelompok Sasaran KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi 347. Kelompok Sasaran KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi 348. Kelompok Sasaran RsH 349. Kelompok Sasaran tetap, belum pernah memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan yang penghasilannya per bulan paling banyak Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah). Keluarga/rumah tangga termasuk perorangan baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, baru pertama kali memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan dan termasuk kedalam kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang berpenghasilan per bulan paling banyak Rp.2.500.000,Keluarga/rumah tangga termasuk perorangan baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, baru pertama kali memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan dan termasuk ke dalam kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang berpenghasilan per bulan paling banyak Rp.2.500.000,00,-. Keluarga/rumah tangga termasuk perorangan baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, belum pernah memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan yang penghasilannya per bulan paling banyak Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah). Keluarga/rumah tangga termasuk Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun hal 90 Sarusuna 350. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) perorangan baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, belum pernah memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan yang penghasilannya per bulan paling banyak Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah). 1. Suatu kelompok yang beranggotakan orang-orang yang bersifat sukarela, memiliki tujuan bersama dan sepakat mengorganisir diri dalam masalah perumahan 2. 351. Kemampuan Dan Potensi Daerah 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Kelompok yang terdiri dari - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor MBR yang dapat mengajukan 10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan usulan untuk menerima Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan pemberian stimulan untuk Permukiman pembangunan lingkungan perumahan swadaya 3. Kumpulan orang/masyarakat yang menyatukan diri secara sukarela dalam kelompok dikerenakan adanya ikatan pemersatu, yaitu adanya kepentingan dan kebutuhan yang sama. Kondisi keuangan daerah seperti PAD, DAU, dan DAK serta sumber daya yang dimilki daerah untuk meyelenggarakan urusan wajib pemerintahan daerah dan dalam rangka pembelanjaan untuk - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. hal 91 352. Kementerian 353. Kementerian/Lembaga 354. Kementerian Negara/Lembaga 355. 356. 357. 358. 359. membiayai penerapan Standar Pelayanan Minimal. Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Kementerian Perumahan Rakyat Nomor 01 tahun 2011 Tentang Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat tahun 2011 Melalui Dekonsentrasi Kementerian Negara Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : Rakyat dan Kementerian/Lembaga 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program lainnya yang terkait bidang Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan perumahan dan permukiman. Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Kementerian negara/ lembaga pemerintah non kementerian negara / lembaga negara Kenaikan Golongan Penghargaan yang diberikan kepada Karyawan atas pengabdiannya kepada Organisasi dari golongan semula kepada golongan ruang yang setingkat lebih tinggi. Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk didalam suatu Bruto = Kepadatan Rata- daerah dibagi luas daerah Rata Penduduk (Kotor) berdasarkan batasan administrasi yang ada, tanpa pertimbangan peruntukkan lahan pada daerah tersebut. Kepala Daerah Bupati atau Walikota, sedangkan untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah Gubernur Khusus Ibukota Jakarta. Kepentingan Umum Kepentingan seluruh lapisan masyarakat Kerangka Acuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS. SNI 03-1733-2004 PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun Dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Ruang lingkup kajian analisis Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis mengenai dampak lingkungan Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. hidup yang merupakan hasil pelingkupan. hal 92 360. Kerugian Negara/Dearah 361. Kesatuan Sistem Pembangunan 362. Kesehatan 363. Kesehatan Perumahan 364. Kesepakatan Bersama Kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai. Pembangunan yang dilaksanakan pada tanah bersama dengan penggunaan dan pemanfaatan yang berbeda-beda baik untuk hunian maupun bukan hunian secara mandiri maupun terpadu berdasarkan perencanaan lingkungan atau perencanaan bangunan yang merupakan satu kesatuan. Keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kondisi fisik, kimia dan biologi di dalam rumah, dilingkungan rumah, dan perumahan, sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. 1.Kesepakatan yang ditandatangani antara Deputi Menteri Negara Perumahan Rakyat Bidang Pembiayaan bersama dengan Direktur Utama Bank Pelaksana. 2.Kesepakatan Bersama Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara PP Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah Susun. UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Kep.Menkes No. 829/MENKES/VII/1999 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun antara 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR hal 93 365. 366. 367. 368. 369. Menteri Negara Perumahan Rakyat atau Pejabat Eselon I yang ditunjuk oleh Menteri dengan Direktur Utama Bank Pelaksana. Keserasian Kawasan Penataan kawasan dan Perumahan dan permukiman yang harmonis, Permukiman sepadan, dan selaras dengan tujuan peningkatan kualitas ekologis, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan social budaya untuk pencapaian pembangunan perumahan dan permukiman yang manusiawi dan berkelanjutan. Ketahanan Terhadap Api Sifat dari komponen struktur untuk tetap bertahan terhadap api tanpa kehilangan fungsinya sebagai komponen struktur dalam waktu tertentu yang dinyatakan dalam jam. Keterpaduan PSU Menyatukan dan mensinerjikan fungsi-fungsi dan sumber daya yang ada dalam system sehingga dapat dicapai hasil yang optimal dalam upaya pencapaian sasaran dan tujuan yang lebih efisien. Ketertiban Suatu keadaan kehidupan yang serba teratur dan tertata dengan baik sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang dinamis, aman, tenteram, lahir dan batin. Kewenangan Hak dan kewajiban yang ada pada Penandatanganan pejabat untuk menandatangani Naskah Dinas naskah dinas sesuai dengan tugas Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 34 Tahun 2006 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 07 tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas Kementerian Perumahan Rakyat. hal 94 370. Klausula Baku 371. Kode Identifikasi 372. Kode Klasifikasi 373. Kode Surat Biasa Disingkat (B) 374. Kode Surat Sangat Rahasia (SR) dan tanggung jawab yang melekat pada jabatannya. Setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan / atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen Sistem pengelompokkan arsip berdasarkan permasalahan/subjek dari seluruh proses kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Kode yang dipergunakan untuk menentukan pengelompokan arsip dalam penyimpanannya, sehingga akan memudahkan penempatan serta penemuan kembali. Tingkat keamanan isi surat dinas yang tidak termasuk dalam angka 5 dan 6, namun tidak berarti bahwa isi surat dinas tersebut dapat disampaikan kepada yang tidak berhak mengetahuinya. Tingkat keamanan isi surat dinas yang sangat erat hubungannya dengan keamanan dan keselamatan negara. Jika disiarkan secara tidak syah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak, akan membahayakan keamanan dan UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 06 tahun 2010 tentang Pola Klasifikasi Arsip Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 06 tahun 2010 tentang Pola Klasifikasi Arsip Kementerian Perumahan Rakyat. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT hal 95 375. Kode Surat Rahasia Disingkat (R) 376. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) keselamatan negara. Tingkat keamanan isi surat dinas yang berhubungan erat dengan keamanan dan keselamatan negara. Jika disiarkan secara tidak syah atau jatuh ketangan yang tidak berhak akan merugikan negara. 1. Angka perbandingan jumlah luas lantai dasar terhadap luas tanah perpetakan yang sesuai dengan rencana kota. 2. 377. Koefisien Dasar Hijau (KDH) 378. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) Angka prosentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan dan luas tanah perpetakan/ daerah perencanaan yang dikuasai. Angka prosentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. 1. Koefisien perbandingan antara http://pustaka.pu.go.id/new/istilah-bidang-detail.asp?id=750 luas seluruh lantai bangunan gedung dan luas persil/kaveling/blok peruntukan 2. Angka perbandingan prosentase Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor antara luas 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan hal 96 379. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) 380. Komisi Penilai 381. Kompartemen 382. Kompleks Industri 383. Komponen Struktur 384. Komponen Stuktur seluruh lantai bangunan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai. KPU Provinsi Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang ini untuk menyelenggarakan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah disetiap provinsi dan/atau kabupaten/kota Komisi yang bertugas menilai dokumen analisis mengenai dampak lingkungan hidup dengan pengertian di tingkat pusat oleh komisi penilai pusat dan tingkat daerah oleh komisi penilai daerah. Usaha untuk mencegah penjalaran api dengan membuat pembatas dinding, lantai, kolom, balok yang tahan terhadap api untuk waktu yang sesuai dengan kelas bangunan. Suatu konsentrasi kegiatan sejumlah industry di suatu tempat yang diantaranya banyak yang mendasarkan pilihan lokasinya yang saling berdekatan atas pertimbangan adanya saling keterkaitan teknis/ekonomis atau integrasi hulu-menengah-hilir. Bagian–bagian bangunan gudang baik yang memikul beban maupun tidak Bagian-bagina bangunan gedung Perumahan dan Permukiman. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintan Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Industri Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin hal 97 Utama 385. Komunikasi Ekstern 386. Komunikasi Intern 387 Konsep Naskah Dinas 388. Konservasi Sumber Daya Alam 389. Konsolidasi Tanah yang memikul dan meneruskan beban pondasi Tata hubungan penyampaian informasi kedinasan yang dilakukan oleh pejabat Kementerian Perumahan Rakyat dengan pihak lain di luar Kementerian Perumahan Rakyat. Tata hubungan dalam penyampaian informasi kedinasan yang dilakukan antar unit kerja secara vertikal dan horizontal di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat. Rancangan naskah dinas yang akan dibuat dan mendapatkan persetujuan serta ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Pengelolaan sumber daya alam tak terbaharui untuk menjamin permanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbaharui untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya. Penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah sesuai dengan rencana tata ruang wilyah dalam usaha penyediaan tanah untuk kepentingan pembangunan perumahan dan permukiman guna meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya Mendirikan Bangunan. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 07 tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas Kementerian Perumahan Rakyat. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup UU.RI. Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman hal 98 alam dengan masyarakat 390. Konsolidasi Tanah / Lahan 391. Konsolidasi Tanah Permukiman 392. Konsilidasi Tanah Perumahan Dan Permukiman 393. Konsultan Pembangunan (KP) Atau Fasilitator partisipasi aktif Upaya pengaturan bentuk tanah / lahan milik masyarakat agar mudah ditata sesuai dengan kebutuhan; penataan kembali tanah / lahan untuk pengembangan fasilitas-fasilitas umum dengan cara mensubstansikan dan mengkombinasikan tanah / lahan, mengubah garis batasan kepemilikan dan lokasinya dan membangun fasilitas atau menambah fasilitas yang ada. Upaya penataan kembali penguasaan, penggunaan, dan pemilikan tanah oleh masyarakat pemilik tanah melalui usaha bersama untuk membangun Lisiba dan penyediaan kaveling tanah matang sesuai dengan rencana tata ruang yang di tetapkan oleh Kepala Daerah. Upaya penataan kembali penguasaan, penggunanaan dan pemilikan tanah oleh masyarakat pemilik melalui usaha bersama untuk membangun perumahan kawasan khusus dan penyediaan kaveling tanah matang yang di tetapkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan rencana tata ruang rinci. Seorang profesional yang memiliki kemauan, pengetahuan, Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 1999 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Nomor: Tentang hal 99 Masyarakat 394. Konsultan Manajemen Kabupaten/Kota (KMK) 395. Konsultan Manajemen Pusat (KMP) dan keterampilan mandampingi kelompok dalam mengembangkan permukiman untuk mewujudkan lingkungan fisik dan sosial ekonomi yang sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, dan kemampuan mereka melaui suatu upaya bersama, dan untuk itu konsultan pembangunan memberikan dukungan teknis dan non teknis yang belum dapat disediakan oleh kelompok itu sendiri. Konsultan yang membantu Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan kegiatan PNPM MANDIRI Perkim ditingkat kabupaten/kota 1. Konsultan yang membantu Kementrian/Lembaga dalam pelaksanaan kegiatan PNPM MANDIRI di Perkim ditingkat pusat PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) 2. 396. Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) Konsultan yang membantu - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : pelaksanaan tugas 08/PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan manajemen pemberian Pemberian Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi stimulan untuk perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan swadaya di Satuan Wilayah Mikro / Lembaga Keuangan Non Bank Menpera Kerja (SWK) 1. Konsultan yang membantu - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : Pemerintah Provinsi dalam 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program pelaksanaan kegiatan PNPM Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan MANDIRI Perkim ditingkat Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) provinsi hal 100 2. 397. Konsumen 398. Konsultan Pembangunan (KP) Atau Fasilitator Masyarakat 399. Koordinasi Konsultan yang membantu pelaksanaan tugas manajemen pemberian stimulan untuk perumahan swadaya di Satuan Wilayah Kerja (SWK) Setiap orang pemakai barang dan / atau jasa tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan Seorang professional yang memiliki kemauan, pengetahuan, dan ketrampilan mendampingi kelompok dalam mengembangkan pemukiman untuk mewujudkan lingkungan fisik dan sosial ekonomi yang sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, dan kemampuan mereka melalui suatu upaya bersama, dan untuk itu konsultan pembangunan memberikan dukungan teknis dan non teknis yang belum dapat disediakan oleh kelompok itu sendiri. Di dalam administrasi, koordinasi bersangkutpaut dengan penyerasian serta penyatuan tindakan dari sekelompok orang (William H.Newman) Koordinasi adalah penyerasian yang teratur usaha-usaha untuk menyiapkan jumlah yang cocok menurut mestinya, waktu dan - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 08/PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan Mikro / Lembaga Keuangan Non Bank Menpera UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. (William H.Newman); (George R. Terry); (James AF Stoner); (Penjelasan UUD); (PP. No.6 th 1988); (LAN,1997) hal 101 400. Koperasi pengarahan pelaksanaan hingga menghasilkan tindakan- tindakan harmonis dan terpadu menuju sasaran yang telah ditentukan. (George R. Terry) Koordinasi adalah proses pemaduan sasaran dan kegiatan dari unit-unit kerja yang terpisah untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif. (James AF Stoner) Koordinasi adalah bekerja bersama seerat-eratnya dibawah seorang pemimpin (Penjelasan UUD) Koordinasi kegiatan vertikal di Daerah adalah : Upaya yang dilaksanakan uleh Kepala Wilayah guna mencapai keselarasan, keserasian dan keterpaduan baik perencanaan maupun pelaksanaan tugas serta kegiatan semua instansi vertikal, dan antara instansi vertikal dengan dinas daerah agar tercapai hasil guna dan daya guna. (PP. No.6 th 1988) Koordinasi pada hakekatnya merupakan upaya memadukan (mengintegrasikan), menyerasikan dan menyelaraskan berbagai kepentingan dan kegiatan yang saling berkaitan beserta segenap gerak, langkah dan waktunya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran bersama. (LAN,1997) Organisasi bisnis yang dimiliki http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi hal 102 401. Kop Naskah Dinas 402. Kop Sampul Naskah Dinas 403. Kota dan dioperasikan oleh orangseorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Bagian teratas dari naskah dinas yang mencantumkan lambang negara atau logo, nama, alamat dan nomor telepon Kementerian Perumahan Rakyat. Bagian teratas dari sampul naskah dinas yang mencantumkan lambang negara atau logo, nama, alamat dan nomor telepon Kementerian Perumahan Rakyat. 1. Pemukiman; berpenduduk relatif besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat non agraris, kepadatan penduduk relatif tinggi; tempat kelompok orang-orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal bersama dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualistis. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 - SNI 03-1733-2004 2. Pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang dicirikan oleh batasan administrastif yang diatur dalam peraturan perundangan serta didominasi oleh kegiatan produktif bukan pertanian. hal 103 404. 405. 406. 407. 408. Kota Administratif Nama, batas daerah dan lingkungan kerja perangkat pemerintah berkedudukan dibawah pemerintah Dati II; daerah dan lingkungan kerja dipimpin oleh seorang walikota, disebut dengan singkatan kotip; walikota berada dibawah dan bertanggun jawab kepada bupati kepala Dati II Kota baru Atau Kota Sebuah kota atau komunitas yang Terencana dirancang dari awal, dan tumbuh kurang lebih mengikuti rencana tersebut. Kota dan perkotaan Urutan penyusunan istilah dan definisi berikut ini berdasarkan lingkup bahasan makro/umum hingga lingkup bahasan mikro /spesifik sekitar pada topik mengenai kota dan perkotaan. Kredit Pemilikan Rumah Kredit/pembiayaan yang (KPR) diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan dalam rangka memfasilitasi pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RSH) yang dibangun oleh pengembang. Kredit Pemilikan Rumah Kredit atau Pembiayaan yang Sederhana Sehat diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Kredit atau Pembiayaan yang (KPRSH) meliputi KPR Bersubsidi, KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi, atau KPR Sarusuna Bersubsidi, baik konvensional maupun dengan prinsip syariah yang diperuntukkan bagi masyarakat Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_terencana SNI 03-1733-2004 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi hal 104 409. KPRS Bersubsidi Atau Kredit/Pembiayaan Mikro Pembangunan/Perbaikan Perumahan Swadaya Bersubsidi berpenghasilan menengah bawah dan masyarakat berpenghasilan rendah. 1. Kredit yang diterbitkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: Lembaga penerbit 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang kredit/pembiayaan kepada PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka memfasilitasi pembangunan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki yang dilakukan secara swadaya sebagaimana diatur dalam Perutan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang KPRS Bersubsidi. 2. 410. Kredit yang diterbitkan Lembaga penerbit kredit/pembiayaan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka memfasilitasi pembangunan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki yang dilakukan secara swadaya. Kredit Mikro Kredit yang diterbitkan oleh Pembangunan/Perbaikan Lembaga Penerbit Kredit kepada Rumah Swadaya masyarakat berpenghasilan rendah Bersubsidi (KPRS Mikro dalam rangka pembangunan atau Bersubsidi) perbaikan rumah yang dilakukan secara swadaya, dengan karakteristik nilai pinjaman relative kecil paling sedikit Rp.1.000.000,- dan paling banyak Rp.15.200.000,- dengan jangka waktu pinjaman paling lama 4 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. hal 105 411. KPRS Mikro Atau Kredit/ Pembiayaan Mikro Pembangunan/ Perbaikan Perumahan Swadaya 412. KPRS Mikro Bersubsidi Atau Kredit/Pembiayaan Mikro Pembangunan/Perbaikan Perumahan Swadaya Bersubsidi 413. Kredit Pembangunan/ Perbaikan Rumah Swadaya Bersubsidi (KPRS bersubsidi) 414. KPRS Syariah Bersubsidi Atau KPRS/Perbaikan Rumah Swadaya Bersubsidi (empat) tahun. Kredit/pembiayaan yang diterbitkan Lembaga penerbit kredit/pembiayaan kepada anggota kelompok masyarakat atau individu yang bertujuan untuk membangun atau pemberbaiki rumah yang telah dimiliki, dengan karakteristik nilai pinjaman relatif kecil dan jangka waktu pinjaman relatif pendek antara 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) tahun. Kredit yang diterbitkan Lembaga penerbit kredit/pembiayaan kepada anggota kelompok masyarakat atau individu yang bertujuan untuk membangun atau memperbaiki rumah yang telah dimiliki, dengan ketentuan kelompok sasaran, nilai pinjaman, jangka waktu pinjaman, dan nilai subsidi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang KPRS Mikro Bersubsidi Kredit yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Kredit kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka pembangunan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki yang dilakukan secara swadaya. Pembiayaan yang diterbitkan oleh bank pelaksana atau lembaga pembiayaan lainnya yang telah beroperasi dengan prinsip syariah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. hal 106 dengan Prinsip Syariah 415. Kredit Pemilikan Rumah Bersubsidi (KPR Bersubsidi) * Kredit Pemilikan Satuan Rumah Susun Sederhana Bersubsidi (KPR Sarusuna Bersubsidi) 416. Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera(KK Rumah Sejahtera) 417. Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah( KK Rumah Sejahtera Murah). 418. Kredit Konstruksi dalam rangka memfasilitasi pembangunan atau perbaikan rumah sederhana sehat (Rs Sehat/RSH) secara swadaya oleh masyarakat baik secara individu maupun berkelompok yang termasuk dalam kelompok sasaran. Kredit yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Kredit kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka pemilikan rumah sederhana sehat (RSH) yang dibeli dari pengembang. Kredit yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Kredit kepada masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka pemilikan Sarusuna yang dibeli dari pengembang. Kredit atau pembiayaan pembangunan konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak Bagi MBR yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana kepada Badan Hukum secara konvensional maupun dengan prinsip syariah. Kredit atau pembiayaan pembangunan konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak Bagi MBR yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana kepada Badan Hukum secara konvensional maupun dengan prinsip syariah. Kredit dengan dukungan FLPP Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 09 tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaa Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun hal 107 Rumah Sejahtera Tapak (KK Rumah Sejahtera Tapak) 419. yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana kepada badan hukum dalam rangka pembangunan konstruksi Rumah Sejahtera Tapak bagi MBR. Kredit Pemilikan Rumah Kredit pemilikan rumah yang Sejahtera (KPR meliputi KPR Sejahtera Tapak dan Sejahtera) KPR Sejahtera Susun, baik konvensional maupun dengan prinsip syariah yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana. 2011 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Kredit atau pembiayaan pemilikan rumah yang meliputi KPR Sejahtera Tapak dan KPR Sejahtera Susun yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana secara konvensional maupun dengan prinsip syariah. Kredit dengan dukungan FLPP yang diterbitkan oleh bank Pelaksana kepada MBR dalam rangka pemilikan Rumah Sejahtera Murah Tapak yang dibeli dari badan hukum. Kredit yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana kepada makasyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam rangka pemilikan Rumah Sejahtera yang di beli dari pengembang 1. Kredit dengan dukungan FLPP yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana kepada MBR dalam rangka pemilikan Rumah Sejahtera Tapak yang dibeli Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan 420. Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera Murah Tapak, yang selanjutnya disebut KPR Sejahtera Murah Tapak. 421. Kredit Pemilikan Rumah Tapak Sejahtera (KPR Sejahtera Tapak ) 422. Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera Tapak (KPR Sejahtera Tapak) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Pasal 1. PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rumah Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan hal 108 dari Badan Hukum. 423. 424. Kredit Pemilikan Satuan Rumah Sejahtera Susun (KPR Sejahtera Susun) Kredit Pemilikan Satuan Rumah Susun Sejahtera (KPR Sejahtera Susun) Perumahan 2. Kredit dengan dukungan FLPP yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana kepada MBR dalam rangka pemilikan Rumah Sejahtera yang dibeli dari badan hukum atau orang perseorangan yang bekerjasama dengan badan hukum. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan 1. Kredit dengan dukungan FLPP yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana kepada MBR dalam rangka pemilikan Satuan Rumah Sejahtera Susun yang dibeli dari Badan Hukum. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan 2. Kredit dengan dukungan FLPP yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana kepada MBR dalam rangka pemilikan Satuan Rumah Sejahtera Susun yang dibeli dari badan hukum atau orang perseorangan yang bekerjasama dengan badan hukum. Kredit yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan masyarakat berpenghasilan menengah bawah (MBM) dalam jangka pemilikan Satuan Rumah Susun yang dibeli dari pengembang Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rumah hal 109 425. Kreditor 426. Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup 427. Kriteria Kualitas Air 428. Kualifikasi 429. Kualitas Air 430. Kualitas Lingkungan 431. Kualitas Pemukiman Pihak yang berpiutang dalam suatu hubungan utang-piutang tertentu. Ukuran batas perubahan sifat fisik dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat di tenggang. Suatu syarat ilmiyah yang menjadi dasar keputusan atau pertimbangan mengenai kecocokan kualitas air untuk mendukung suatu pemakaian yang dirancang. Kegiatan seleksi yang dilakukan oleh BLU-KEMENPERA atas Pernyataan Minat Bank sebagai Bank Pelaksana. Keadaan dan sifat-sifat fisik, kimia dan biologis suatu perairan yang dibandingkan dengan persyaratan untuk keperluan tertentu, misalnya utnuk keperluan rumah tangga, air minum, pertanian, perikanan atau industry. Derajat kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia pada tempat dan dalam waktu tertentu; kemampuan lingkungan ini mencakup keadaan fisikokimiawi, estetika, budaya. Kondisi permukiman yang diukur berdasarkan standar tertentu, dalam arti fisik misalnya standar kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, kualtias bangunan, kualitas kepadatan lalu lintas kendaraan; mengandung ukuran UU.RI. Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 hal 110 432. 433. 434. keamanan, kesehatan dan kenyamanan; dalam arti ekonomi : mengandung ukuran tingkat pendapatan minimal memenuhi kebutuhan hidup. Kualitas Ruang Temperatur, penerangan, kelembaban udara, kualtias udara lainnya, dan sifat lain dari suatu ruang dalam kaitannya dengan kenyamanan penghuninya atau malahan kesehatannya. Kualitas Udara Keadaan udara yang mencerminkan kandungan pencemar dan penyimpangan dari susunan alamiyahnya (N2, O2, CO2, H2O, gas mulia). Kuasa Pengguna 1. Deputi Menteri Negara Anggaran (KPA) Perumahan Rakyat Bidang Pembiayaan. Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. 2. Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat. 435. Kurun Waktu Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. Kurun/waktu dalam pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun kegiatan periode 1 (satu) tahun. 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. L 436. Lahan Tanah / lahan terbuka, tanah / Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 lahan garapan, tanah / lahan yang hal 111 436. Lahan Tidur 437. LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) 438. Lampiran 439. Langkah Kegiatan dihubungkan dengan arti atau fungsi sosio-ekonominya bagi masyarakat dapat berupa tanah / lahan terbuka, tanah / lahan garapan maupun tanah / lahan yang belum diolah atau diusahakan. Sebagian tanah yang luasnya lebih dari 5000 m2 (lima ribu meter persegi), yang tidak atau belum digunakan sesuai dengan peruntukkan, keadaan, sifat dan tujuan haknya, atau tidak dipelihara dengan baik. Alat untuk melaksanakan akuntabilitas instansi yang dibuat secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada Pimpinan Departemen/Lembaga Pimpinan Non Departemen, masing-masing menteri/departemen menyampaikannya kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara serta Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Keterangan tambahan yang tidak dapat ditempatkan dalam uraian naskah dinas karena akan mengganggu dalam menguraikannya. Tahapan kegiatan yang harus Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun hal 112 440. Land Banking (Pencadangan Lahan) 441. Lansekap 441. Layak Berkembang 442. Layak Huni dilaksanakan untuk memenuhi capaian indikator Standar Pelayanan Minimal sesuai situasi dan kondisi serta kemampuan keuangan pemerintah Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/kota. Suatu lembaga yang dibentuk untuk mempromosikan revitalisasi (menghidupkan kembali) lingkungan dari property, khususnya untuk penataan kembali pemilikan dan penggunaan kembali perumahan dan permukiman di perkotaan, selain itu beberapa pembangunan yang mengarah ke sebuah industry/komersial sebagai penerapan dari kewenangan bank tanah. Bentang alam yang mencakup daerah luas atau terbatas; bentang alam ini dapat berupa alami atau budidaya manusia; pemandangan yang dilihat oleh seorang pengamat; lingkungan yang ditempati manusia dan mahluk hidup lainnya. Terpenuhinya kondisi lingkungan yang mendukung terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat (prospektif dan produktivitas) Pencapaian persyaratan fisik,kesehatan dan kesusilaan sebagai kelompok manusia 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. The best practice land bank Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah. Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman hal 113 443. Layak Usaha 444. Lembaga 445. Lembaga Kearsipan 446. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) 447. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) / Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) 448. Lembaga / Tim Penilaian Harga Tanah 449. Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan berbudaya. Terpenuhinya kondisi lingkungan yang kondusif bagi berlangsungnya kehidupan social ekonomi. Organisasi non kementerian dan instansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau peraturan perundang-undangan lainnya. Lembaga yang memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan. Kelembagaan keuangan yang mempunyai status badan hokum. Kelembagaan keuangan yang berstatus badan hukum sebagai penanggung jawab pemberian stimulan untuk perumahan swadaya untuk MBR antara lain : koperasi, koperasi syariah dan Pengadaian Lembaga/tim yang profesional dan independent untuk menentukan nilai/harga tanah yang akan digunakan sebagai dasar guna mencapai kesepakatan atas jumlah/besarnya ganti rugi. Bank atau lembaga keuangan non bank atau koperasi yang bersedia di Daerah. Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah. UU RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 08/PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan Mikro / Lembaga Keuangan Non Bank Menpera PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS hal 114 450. 451. 452. 453. 454. dan telah menyampaikan Surat Pernyataan Kesanggupandan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk melaksanakan Program Bantuan Perumahan serta mampu menyediakan pokok pembiayaan yang dibutuhkan untuk pemilikan atau pembangunan/perbaikan Rumah Sederhana Sehat (RSH). Lembaga Pengelolaan Lembaga yang di bentuk dengan peraturan daerah untuk mengoptimalkan sumber-sumber yang dimiliki dunia usaha dan masyarakat dalam pembangunan Kawasan Perkotaan. Lembaga Pengelola Badan usaha yang melaksanakan Lingkungan Perumahan fungsi pengelolaan lingkungan Tapak Hasil perumahan. Pembangunan Baru Lembaga Penjamin Lembaga yang telah melakukan perjanjian kerja dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat untuk menjamin KPRS Mikro Bersubsidi yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan. Lembaga Penerbit Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) (LPK) dan Koperasi yang berkejasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dalam rangka pelaksanaan program KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi. Lembaga Penerbit Lembaga keuangan non bank atau Kredit/Pembiayaan koperasi yang bersedia dan telah (LPKP) menyampaikan Surat Pernyataan Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Penjaminan Kredit/Pembiayaan Untuk Pembangunan/Perbaikan Perumahan Swadaya Melalui Kredit/Pembiayaan Mikro Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Penjaminan Kredit/Pembiayaan Untuk Pembangunan/Perbaikan Perumahan hal 115 455. 456. Kesanggupan dan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk melaksanakan Program KPRS Mikro Bersubsidi serta mampu menyediakan pokok pembiayaan yang dibutuhkan untuk pembangunan/perbaikan rumah. Lembaga Penerbit Kredit Bank, lembaga non bank dan yang Atau Pembiayaan bekerjasama dengan Kementerian (LPK/P) Perumahan Rakyat dalam pelaksanaan program bantuan pembiayaan perumahan melalui kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasaama operasional. Lembaga penerbit 1. Bank atau lembaga keuangan pembiayaan (LPP) non bank atau koperasi yang telah beroperasi dengan prinsip syariah dan telah bersedia serta telah menyampaikan Surat Pernyataan Kesanggupan untuk melaksanakan Program Bantuan Perumahan serta mampu menyediakan pokok pembiayaan yang dibutuhkan untuk pemilikan Sarusuna sebagaimana dituangkan didalam Memorandum Kesepahaman (MoU) dan atau Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat. 2. Bank Perkreditan Swadaya Melalui Kredit/Pembiayaan Mikro Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun 2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 12/PERMEN/M/2008 Tentang Pengadaan Perumahan Dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. Rakyat hal 116 457. Lembaga Pendidikan Berasrama 458. Lembaga Pendidikan Tinggi 459. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarat 460. Lembar Pengantar Syariah, yang selanjutnya disebut BPRS, dan Koperasi Syariah yang bekerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dalam rangka pelaksanaan program KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. Penyelenggara pendidikan menengah yang berbentuk pendidikan umum, kejuruan dan/atau keagamaan atau pendidikan terpadu (pendidikan Umum dengan pendidikan agama, atau pendidikan umum dengan pendidikan kejuruan atau pendidikan agama dengan pendidikan kejuruan) yang dalam proses pembelajarannya mewajibkan peserta didiknya untuk tinggal di asrama. Penyelenggara pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor. Lembaga non pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh pemerintah yang mempunyai kegiatan penanganan perlindungan konsumen. Formulir yang berisi catatan tentang identitas naskah yang didistribusikan di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat maupun yang akan dikirim keluar Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 9/PERMEN/M/2008 Tentang Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa BAB I bagian Kesatu Pasal 1. UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT hal 117 461. Limbah 462. Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun 463. Limbah Domestik 464. Limbah Rumah Tangga 465. Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat. Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain. Seluruh limbah rumah tangga baik yang organik (sayuran, seresah, kertas dan lain-lain) maupun yang anorganik (pecah belah, logam dan lain-lain) yang dibuang ke dalam saluran / daerah pembuangan, termasuk limbah sejumlah besar industri kecil yang sulit diidentifikasikan dan dihitung secara terpisah. Seluruh limbah, baik berbentuk cair, gas akibat pembakaran maupun limbah padat, akibat aktivitas sehari-hari dalam kehidupan rumah tangga. Sebidang tanah dengan batas-batas yang jelas yang diatasnya dibangun rumah susun termasuk prasarana dan fasilitasnya, yang secara keseluruhan merupakan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985 Tentang Rumah Susun hal 118 466. Lingkungan Bangunan 467. Lingkungan Campuran 468. Lingkungan Hidup 469. Lingkungan Hunian 470. Lingkungan Permukiman 471. Lingkungan Perumahan kesatuan tempat pemukiman. Suatu kelompok bangunan yang membentuk suatu kesatuan pada suatu lingkungan tertentu. Suatu lingkungan dengan beberapa peruntukan yang ditetapkan dalam rencana kota. Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain. Bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari satu satuan permukiman 1. Kawasan perumahan lengkap dengan prasarana dan sarana kebutuhan hidup sehari-hari merupakan bagian dari suatu kota 2. Lingkungan seseorang warga negara bertempat tinggal dan menyelenggarakan kehidupannya. Lingkungan hunian dengan batasbatas fisik tertentu baik merupakan bagian dari kawasan permukiman maupun kawasan dengan fungsi khusus yang keberadaannya di dominasi oleh rumah-rumah dan di lengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas untuk menyelenggarakan kegiatan penduduk yang tinggal di Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Permukiman hal 119 472. Lingkungan Perumahan dan Permukiman 473. Lingkungan Perumahan Formal 474. Lingkungan Perumahan Tapak 475. Lingkungan Rumah Susun 476. Lingkungan Siap Bangun (Lisiba) dalam nya dalam lingkup terbatas Kawasan perumahan dan permukiman yang mempunyai batas-batas dan ukuran yang jelas dengan penataan tanah dan ruang, prasarana serta sarana lingkungan yang tersruktur. Lingkungan perumahan yang dibangun oleh badan hukum swasta atau Perum Perumnas yang melakukan pengembangan perumahan yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan menengah dalam bentuk rumah susun sederhana milik (rusunami) bersubsidi serta masyarakat berpenghasilan rendah dalam bentuk rumah sederhana sehat (Rsh) bersubsidi dan/atau rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Kelompok rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian berlantai satu atau dua. Sebidang tanah dengan batas-batas yang jelas yang diatasnya dibangun rumah susun, termasuk prasarana, sarana, dan utilitas umum yang secara keseluruhan merupakan kesatuan tempat permukiman. 1. Sebidang tahan yang merupakan bagian dari kasiba Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan Permukiman Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun - SNI 03-1733-2004 hal 120 ataupun berdiri sendiri yang telah dipersiapkan dan dilengkapi dengan prasarana lingkungan dan selain itu juga sesuai dengan persyaratan pembakuan tata lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan pelayanan lingkungan untuk membangun kaveling tanah matang. 477. Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri 478. Lingkungan Yang Sehat, Aman, Serasi dan Teratur 479. Loan To Value Ratio 2. Sebidang tanah yang fisiknya serta prasarana, sarana, dan utilitas umumnya telah dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dengan batas-batas kaveling yang jelas dan merupakan bagian dari kawasan siap bangun sesuai dengan rencana rinci tata ruang Lisiba yang bukan merupakan bagian dari kasiba, yang dikelilingi oleh lingkungan perumahan yang sudah terbangun atau dikelilingi oleh kawasan dengan fungsi-fungsi lain. Lingkungan yang memenuhi persyartan penggunaan lahan, pemilikan hak atas lahan, dan ketersediaan prasaranan serta sarana lingkungannya secara lengkap, dengan kualitas dan kuantitas memadai. Perbandingan antara pinjaman terhadap nilai rumah. - UU.RI. Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun Dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS hal 121 480. Lokasi 481. LSM/NGO Atau Organisasi Non Pemerintah, Disingkat ORNOP Atau ONP (Non-Govermental Organization/NGO) Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat Tempat untuk kegiatan tertentu Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 (panrik, rumah, pelabuhan dan sebagainya. Sebuah organisasi yang didirikan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: oleh perorangan ataupun 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang sekelompok orang yang secara PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum, tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya, dan organisasi tersebut bukan menjadi bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara M 482. Masa Subsidi 483. Master Plan 484. Maksimum Harga Rumah 485. Maksimum Dana Pembangunan / Perbaikan Rumah Jangka waktu pemberian subsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun yang diatur dengan Peraturan 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Menteri Negara Perumahan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Rakyat. Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Kerangka jangka panjang suatu http://www.artikata.com/arti-113996-master+plan.html proyek atau fungsi pemerintah. batas maksimum harga rumah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor yang dapat dibeli dari 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan pengembang yang dapat Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan memperoleh subsidi Melalui KPR/KPRS Syariah 1. Batas maksimum pembiayaan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor yang diberkan bank syariah 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan atau lembaga pembiayaan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan lainnya kepada nasabah untuk Melalui KPR/KPRS Syariah membangun/ memperbaiki rumah yang dapat memperoleh subsidi. hal 122 2. 486. * 487. Margin Margin Yang Berlaku Marjin Batas maksimum dana pembangunan atau perbaikan rumah yang dapat diberikan subsidi oleh pemerintah. 1. Biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah pembiayaan atas pemanfaatan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank atau lembaga pembiayaan lainnya untuk pembelian suatu obyek. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. 2. Biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga Penerbit Pembiayaan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah 1. Margin yang berlaku pada bank pelaksana atau lembaga pembiayaan lainnya, yang telah disepakati bersama nasabah dan tertuang dalam akad yang menggunakan prinsip syariah. 2. Margin yang berlaku pada lembaga penerbit pembiayaan lainnya, yang telah disepakati bersama antara nasabah dengan lembaga penerbit pembiayaan dan tertuang dalam akad yang menggunakan prinsip syariah. 1. Berlaku adalah marjin yang berlaku pada Bank Pelaksana, yang telah disepakati bersama Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara hal 123 antara nasabah dan Bank Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta Pelaksana serta tertuang dalam KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi akad yang menggunakan prinsip syariah. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun 2. Biaya yang harus dikeluarkan 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR oleh nasabah pembiayaan atas Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR pemanfaatan fasilitas Sarusuna Syariah Bersubsidi. pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pelaksana untuk pembelian suatu obyek. * Marjin Bunga Pasar * Marjin Tetap * Marjin Variabel 3. nilai keuntungan (ribhun) yang disepakati antara bank dan nasabah atas transaksi pembiayaan dengan akad jual beli (murabahah/istishna’) dan bersifat tetap (fixed) selama masa pembiayaan. Sejumlah komponen yang terdiri dari overhead cost, risk premium dan profit margin yang digunakan untuk menentukan besaran suku bunga pasar selama masa subsidi yang terdiri dari marjin tetap dan marjin variabel. Marjin bunga pasar yang ditetapkan dalam PKO. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi Selisih antara SBI Rate dengan BI Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor Rate dua belas bulan kebelakang, 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan dalam hal nilai absolut selisih Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi antara SBI Rate dengan BI Rate lebih kecil dari 0,25 (nol koma hal 124 * dua lima) maka marjin variabel sama dengan 0 (nol) Marjin Variabel Rata- Rata-rata marjin variabel dua belas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor rata bulan kebelakang. 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi * Marjin Yang Berlaku 488. Masyarakat Marjin yang berlaku pada Bank Pelaksana, yang telah disepakati bersama antara nasabah dan Bank Pelaksana dan tertuang dalam akad yang menggunakan prinsip syariah. 1. Orang seorang, kelompok orang, termasuk masyarakat hukum adat, atau badan hukum Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. - PP Nomor 69 Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang 2. Perorangan, kelompok, badan - Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002 hukum atau usaha, dan Tentang Bangunan Gedung lembaga atau organisasi yang kegiatannya di bidang bangunan gedung termasuk masyarakat hukum adat dan masyarakat ahli, yang berkepentingan dengan penyelenggaraan bangunan gedung. 3. Orang atau sekelompok orang - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat R.I Nomor yang bekerja pada kawasan 14/PERMEN/M/2006 khusus atau bekerja untuk Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus melayani kebutuhan terkait dengan kehidupan dan penghidupan di kawasan khusus dan/atau sekitarnya dan dapat bertempat tinggal di hal 125 perumahan kawasan khusus 4. 489. Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Orang seorang kelompok - PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan orang, termasuk masyarakat Kawasan Perkotaan hukum adat, atau badan hukum yang bermukim di Kawasan Perkotaan tresebut. 5. Perorangan, kelompok badan hukum dan/atau badan usaha yang merasa tidak puas atas pelayanan perumahan dan permukiman. 1. Masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah. 2. Masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah pemerintah untuk memperoleh rumah yang layak huni. - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 01/Permen/M/tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Di Bidang Perumahan Dan Permukiman. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. 3. Masyarakat yang mempunyai Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun keterbatasan daya beli sehingga 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa perlu mendapat dukungan BAB I bagian Kesatu Pasal 1. pemerintah untuk memperoleh sarusun umum. 4. Masyarakat yang mempunyai Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun penghasilan paling banyak Rp. 2010 tentang pengadaan perumahan melalui kredit/pembiayaan 2.500.000,00 (dua juta lima pemilikan rumah sejahtera dengan dekungan bantuan fasilitas hal 126 490. 491. Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang terdiri dari dua kategori yaitu yang berpenghasilan tetap dan berpenghasilan tidak tetap. Yang termasuk kedalam golongan MBR Masyarakat Berpenghasilan Menengah Bawah (MBM) 492. Masyarakat Menengah Bawah Atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 493. Masyarakat Miskin 494. Masyarakat nelayan 495. Mata Air ratus ribu rupiah) per bulan. Mereka yang memiliki tingkat pendapatan rata-rata sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tetang pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPR/KPRS Bersubsidi Masyarakat yang mempunyai penghasilan paling banyak Rp 4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) per bulan. likuiditas pembiayaan perumahan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Keluarga / rumah tangga yang berpenghasilan sesuai dnegan ketentuan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPR/KPRS bersubsidi Kondisi masyarakat dimana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya secara layak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat Orang atau sekelompok orang yang bekerja sebagai nelayan, nelayan kecil, pembudi daya ikan dan pembudi daya-ikan kecil yang bertempat tinggal di kawasan nelayan dan/atau sekitarnya. Tempat air tanah keluar sebagai Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Permukiman PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rumah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Peberdayaan Masyarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 15/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 hal 127 496. Masa Subsidi 497. Mendukung Keperluan Seluruh Lingkungan 498. Melayani Lingkungan 499. Menghubungkan 500. Membangun 501. Menteri aliran permukaan. Jangka waktu pemberian subsidi yang diatur dengan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Dikawasan permukiman, yang mencakup prasarana transportasi, penyehatan lingkungan, komunikasi dan listrik. (permukiman saja, pusat kota saja,pusat olah raga,perdagangan,dll). Meter Lilier (ML) 503. 504. Menyediakan Rumah Mobilisasi Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah. Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah. Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Antar kawasan permukiman atau antara kawasan permukiman dengan kawasan fungsional lainnya. Setiap kegiatan mendirikan, membongkar, memperbaharui, mengganti seluruh atau sebagian, memperluas bangunan atau bangun-bangunan. 1. Menteri Negara Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 25 tahun Rakyat 2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perumahan Murah 2. Menteri Perumahan Rakyat. 502. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Ukuran perhitungan jumlah arsip yang ditata secara horizontal (deret kesamping) dalam meter. Memberi rumah. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 1. Pengerahan atau penggunaan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 secara serentak sumber daya nasional dan prasarana hal 128 nasional yang telah dibina dan dipersiapkan sebagai komponen kekuatan pertahanan keamanan negara untuk digunakan secara tepat, terpadu dan terarah bagi penanggulangan setiap ancaman negara dari luar maupu dari dalam negeri. 505. Monitoring dan Evaluasi 2. Pengerahan orang-orang, barang, dana dan sebagainya untuk menunjang suatu upaya, seperti memberi pertolongan dan sebagainya. Monitoring adalah proses rutin http://id.wikipedia.org/wiki/Monitoring pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas obyektif program. Memantau perubahan, yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan, sedangkan evaluasi adalah memposisikan data-data tersebut agar dapat digunakan dan diharapkan memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah mempelajari kejadian, memberikan solusi untuk suatu masalah, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak dapat dilakukan karena tidak memiliki data dasar untuk hal 129 dilakukan analisis, dan dikhawatirkan akan mengakibatkan spekulasi, oleh karena itu Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring. 506. MoU (Memorandum of Understanding) 507. MP3EI (Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 508. Mudharabah Muthlaqah 509. Mudharabah Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan pelaksanaan program KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku dan rencana yang telah disusun. Sebuah dokumen legal yang menjelaskan persetujuan antara dua belah pihak. MoU tidak seformal sebuah kontrak. MP3EI merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia untuk priode 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 dan melengkapi dokumen perencanaan. Kerjasama antara shahibul mal dengan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. http://id.wikipedia.org/wiki/Nota_kesepahaman Peraturan Presiden RI Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah Kerjasama antara shahibul mal Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor hal 130 510. 511. Muqayyadah dan mudharib yang cakupannya 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan dibatasi. Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) Musyawarah Forum antar pelaku dalam rangka penyusunan rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. Kegiatan yang mengandung proses saling mendengar, saling memeberi dan saling menerima pandapat, serta keinginan untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk dan besanya ganti rugi dan masalah lain yang berkaitan dengan kegiatan pengadaan tanah atas dasar kesukarelaan dab kesetaraan antara pihak yang mempunyai tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah dengan pihak yang memerlukan tanah . UU RI Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembanguan Nasional. PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum N 512. Nasabah 1. Kelompok sasaran yang telah menandatangani Dokumen Akad Pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi atau KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. 2. Kelompok sasaran yang telah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan melakukan akad KPRS/KPRS kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor Mikro Syariah Bersubsidi 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan hal 131 dengan LPP. 513. Naskah Dinas 514. Nilai Guna Administrasi 515. Nilai Guna Arsip 516. Nilai Guna Hukum 517. Nilai Guna Ilmiah dan Teknologi 518. Nilai Guna Informasional permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. Semua informasi tertulis sebagai PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN alat komunikasi kedinasan yang TENTANG PERUMAHAN RAKYAT dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan Kementerian dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan. Nilai guna arsip yang didasarkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun pada kegunaan arsip bagi 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga/instansi pencipta arsip. Nilai arsip yang didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun kegunaannya bagi kepentingan 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. pengguna arsip. Nilai guna arsip didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun isi arsip berupa bukti-bukti yang 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. mempunyai kekuatan hukum atas hak dan kewajiban warga Negara dan pemerintah. Nilai guna arsip didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun isi arsip yang mengandung data 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. ilmiah dan teknologi sebagai akibat/hasil penelitian murni atau penelitian terapan. Nilai guna arsip didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun isi arsip yang memiliki informasi 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. yang berguna untuk berbagai kepentingan penelitian dan kesejarahan tanpa dikaitkan dengan lembaga/instansi penciptanya, yaitu informasi mengenai orang, tempat, benda, fenomena, masalah dan sejenisnya. hal 132 519. Nilai Guna Kebuktian 520. Nilai Guna Keuangan 521. Nilai Guna Primer 522. Nilai Guna Sekunder 523. Nilai Perbandingan Proposal Nilai guna arsip didasarkan pada isi arsip yang memiliki fakta-fakta dan keterangan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang bagaimana lembaga/instansi itu diciptakan, dikembangkan, diatur, fungsi dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan serta hasil/akibat kegiatannya itu. Nilai guna arsip didasarkan pada isi arsip berupa segala hal ikhwal yang menyangkut transaksi dan pertanggungjawaban keuangan. Nilai arsip didasarkan pada kegunaan arsip bagi kepentingan lembaga/instansi pencipta arsip. Nilai guna arsip didasarkan pada kegunaan arsip Bagi kepentingan lembaga/instansi lain dan atau kepentingan umum di luar lembaga/instansi pencipta arsip dan kegunaannya sebagai bahan bukti dan bahan pertanggungjawaban nasional. Angka yang menunjukan perbandingan antara satuan rumah susun terhadap hak atas bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama dihitung berdasarkan luas atau nilai, satuan rumah susun yang bersangkutan terhadap jumlah luas bangunan atau nilai rumah susun secara keseluruhan pada waktu penyelenggaraan pembangunan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. PP Nomor 4 tahun 1988 Tentang Rumah Susun hal 133 524. Nilai Perolehan Tanah (NPT) 525. Nilai Perolehan Tanah Tidak Kena Uang Pemasukan (NPTTKUP) 526. Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) untuk pertama kali memperhitungkan biaya pembangunannya secara keseluruhan untuk menentukan harga jualnya. Hasil perkalian antara luas antara luas tanah dengan Nilai Jual Obyek Pajak. Nilai perolehan tanah yang tidak dikenakan Uang Pemasukan yang berdasarkan Pagu tidak kena Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang di tetapkan Menteri Keuangan bagi masingmasing daerah yang bersangkutan Harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Obyek Pajak ditentukan melalui perbandingan harga dengan obyek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau Nilai Jual Obyek Pajak pengganti. PP.RI Nomor 46 Penerimaan Negara Pertanahan Nasional PP.RI Nomor 46 Penerimaan Negara Pertanahan Nasional Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1985 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan O 527. Orang 1. Orang perseorangan , dan/atau - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 kelompok orang, dan/atau Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup badan hukum 2. Orang perorangan atau badan - UU.RI. Nomor 38Tahun 2004 Tentang Jalan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. hal 134 3. 528. Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) 529. Organisasi Lingkungan Hidup 530. Otonomi Daerah Orang perseorangan dan/atau korporasi. Lembaga kemasyarakatan yang ada dikelurahan atau desa setempat yang tumbuh dan berkembang serta diakuin keberadaannya dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa, bukan lembaga yang dibentuk karena adanya proyek. Kelompok orang yang terbentuk atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat yang tujuan dan kegiatannya dibidang lingkungan hidup. Hak,wewenang,dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan undang-undang. - UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah P 531. Pagar Proyek 532. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Panitia Pengadaan 533. Pagar yang didirikan pada lahan proyek untuk batas pengamanan proyek selama masa pelaksanaan. Pelaksana pemungutan suara pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah pada tingkat kecamatan, desa/kelurahan, dan tempat pemungutan suara Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Tim yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 05 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah hal 135 534. 535. 536. 537. 538. Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa. Panitia Pengadaan Tanah Panitia yang dibentuk untuk membantu pengawasan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum Pasangan Calon Bakal pasangan calon yang telah memenuhi persyaratan untuk dipilih sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah. Paska Sertipikasi Kegiatan mengakses sumbersumber pembiayaan dalam rangka pembangunan atau perbaikan rumah swadaya. Pegawai Negeri Sipil Pegeawi Negeri Sipil Republik (PNS) Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf a jo. Ayat (2) Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang poko-pokok Kepegawaian yang telah diubah dengan undang-undang Nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Pejabat Pembuat Komitmen Pekerja yang bekerja di lingkungan kementerian, pegawai instansi pemerintah daerah, dan PNS di lingkungan TNI dan POLRI. Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Kementerian Perumahan Rakyat yang diberi Elektronik (E-Procurement) Perumahan Rakyat. di Lingkungan Kementerian Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun 2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 12 tahun 2011 Selaku Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil,Tentang Tambahan Bantuan Uang Muka dan Bantuan Sebagian Biaya Membangun Bagi Pegawai Negeri Sipil BAB I Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa BAB I bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara hal 136 539. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) 540. Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah 541. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) 542. Pejabat Pembuat Akta Tanah 543. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 544. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar wewenang untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja kegiatan subsidi KPRSH. Pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat aktaakta tanah Kepala badan / dinas / biro keuangan / bagian keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. Pejabat umum yang diberi wewenang untuk membuat akta pemindahan hak aras tanah, akta pembebanan hak atas tanah, dan akta pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan menurut peraturan perundangundangan yang berlaku Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat aktaakta tanah tertentu. Pejabat yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/kuasa Pengguna Anggaran sebagai pemilik pekerjaan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa. Pejabat yang diberi wewenang untuk menguji tagihan kepada Negara dan menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM). PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah PP Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah. UU RI Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara UU.RI. Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan dengan Tanah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 05 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (E-Procurement) di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi hal 137 545. 546. 547. 548. 549. 550. 551. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Kepala badan/dinas/biro keuangan/bagian keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD/dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. Pelaksana pengolah Pejabat yang diberikan tugas langsung untuk mengolah informasi yang terkadung dalam surat/naskah untuk ditindaklanjuti sesuai disposisi pimpinan. Pelaksana Sekretariat Suatu Organisasi yang dibentuk Tetap Bapertarum-PNS untuk membantu Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (BAPERTARUM-PNS) dalam rangka pelaksanaan tugas administrasi dan operasional BAPERTARUM-PNS, yang dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana. Pelaksanaan Penataan Upaya pencapaian tujuan penataan Ruang ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pelaku Pembangunan Badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang melaksanakan pembangunan rumah susun milik. Pelaku Pembangunan Badan hukum berbentuk Perumahan Perseroan Terbatas yang melaksanakan pembangunan perumahan. Pelaku Pembangunan Pemerintah dan/atau setiap orang Prasarana, Sarana Dan yang melakukan pembangunan Utilitas Umum (Pelaku prasarana,sarana dan utilita umum. UU RI Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS. UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun 2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun 2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman. hal 138 552. Pembangunan) Pelaku Usaha 553. Pelayanan Dasar 554. Pelayanan Jasa 555. Pelepasan Atau Penyerahan Hak Atas Tanah 556. Pelestarian 557. Pelestarian Daya Setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan. Kegiatan lembaga pengelola untuk memberikan kenyamanan bermukim sesuai kepentingan pengguna jasa. Kegiatan melepaskan hubungan hokum antara pemegang hak atas tanah dengan tanah yang dikuasainya dengan memberikan ganti kerugian atas dasar musyawarah Kegiatan perawatan, pemugaran, serta pemeliharaan bangunan gedung dna lingkungannya untuk mengembalikan keandalan bangunan tersebut sesuai dengan aslinya atau sesuai dengan keadaan menurut periode yang dikehendaki. Rangkaian upaya untuk UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 22 Tahun 2008 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan hal 139 Dukung Lingkungan Hidup 558. Pelestarian Daya Tampung Lingkungan Hidup 559. Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup 560. Pelestarian Lingkungan 561. Pemanfaatan 562. Pemanfaatan Bangunan Gedung 563. Pemanfaatan Ruang melindungi kemampuan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan mahluk hidup lain. Rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang kedalamnya. Rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Upaya-upaya yang dilakukan untuk tercapainya kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang dan peningkatan kemampuan lingkungan. Pendayagunaan dan penggunaan prasarana, sarana dan utilitas umum serta pelayanan jasa lingkungan perumahan sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Kegiatan memanfaatkan bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan, termasuk kegiatan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala. Upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya. Lingkungan Hidup Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang hal 140 564. Pemangku Kepentingan 565. Pembaharuan Hak 566. Pembangunan Vertikal 567. Pembangunan Berkelanjutan 568. Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan Hidup Para pihak yang mempunyai kepentingan langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan lingkungan perumahan meliputi pelaku pembangunan dan masyarakat. Pemberian hak yang sama kepada hak pemegang atas tanah yang telah dimilikinya dengan Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai sesudah jangka waktu hak tersebut atau perpanjangannya habis. Pembangunan/Perkembangan kota yang dilaksanakan mengarah ke atas dengan bangunan-bangunan bertingkat, baik berdasar konsepsi ataupun disebebkan keterbatasan lahan, atau karena harga lahan yang sangat tinggi di daerah perkotaan. Pembangunan sadar dan terencana, yang memandukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, kedalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidp, termasuk sumber daya, kedalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. PP Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup hal 141 569. Pembangunan Berwawasan Lingkungan 570. Pembangunan Horizontal 571. Pembangunan Jalan 572. Pembangunan Kembali Kota; Peremajaan Kota 547. Pembangunan Penyisipan (Infill Development) 573. Pembangunan Peremajaan Kota (Revitalization) masa depan. Upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Pembangunan kota dengan bangunan-bangunan tidak bertingkat. Kegiatan pemprograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, serta pengoprasian dan pemeliharaan jalan Pengaturan dan pembangunan kembali lahan kota; berupa upaya peningkatan manfaat lahan bagi masyarakat maupun pemerintah kota. Pembangunan suatu area dengan cara penyisipan satu atau lebih bangunan dengan fungsi penunjang tertentu pada suatu kawasan/lingkungan terbangun dengan mempertimbangkan kontekstualitasnya dengan bangunan dan lingkungan eksisting, dengan maksud memperkuat/memperbaiki citra lingkungan dan kawasan yang bersangkutan. Pembangunan suatu area dengan upaya menghidupkan kembali suatu lingkungan permukiman terdegradasi akibat turunnya Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 SNI 03-1733-2004 SNI 03-1733-2004 hal 142 574. Pembangunan Perumahan 575. Pembangunan Perumahan Gotong Royong 576. Pembangunan Rumah kualitas dan vitalitas lingkungan ataupun telah mati, yang pada masa silam pernah hidup, atau upaya mengendalikan dan mengembangkan lingkungan perumahan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki atau yang seharusnya dimiliki suatu lingkungan perkotaan untuk dapat meningkatkan kualitas dan citra lingkungan perkotaan itu sendiri. Perorangan, kelompok (dalam bentuk koperasi, arisan dan sebagainya) yang membangun rumah dan/atau perumahan untuk keperluan sendiri maupun keperluan orang lain. Proyek atau pekerjaan pembangunan perumahan dengan anggota masyarakat turut berpartisipasi secara aktif dalam membangun rumah-rumah berikut sarana lingkungannya; pemerintah hanya memberikan bantuan apabila masyarakat memerlukannya; bantuan yang diterima biasanya lebih banyak dalam bentuk bantuan teknis dari pada dana. 1. Kegiatan membangun atau mendirikan rumah 2. Pembangunan baru rumah milik yang pertama di atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2006 Tentang Pembangunan/Perbaikan hal 143 577. 578. 579. tanah yang memiliki surat keterangan keabsahan kepemilikan tanah atau yang dipersamakan. 1. Kegiatan mendirikan bangunan rumah yang di mulai dari pematangan lahan untuk rumah yang masih kosong hingga bangunan rumah layak untuk dihuni. Perumhanan Swadaya Melalui Fasilitas Subsidi Perumahan 2. Kegiatan pembuatan bangunan rumah yang dimulai dari penyediaan lahan kosong, bangunan rumah layak untuk dihuni. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan Swadaya; Lampiran III : Petunjuk Teknis Pemugaran dan Perluasan Perumahan Swadaya 3. kegiatan pembuatan bangunan rumah layak huni di atas tanah matang. Pembangunan Wilayah Upaya pembangunan suatu area Baru (New Development pada lahan kosong yang Area) memenuhi persyaratan teknis,ekologis dan administratif dengan pemenuhan kelengkapan sarana dan prasarana lingkungan yang dibutuhkan pada area baru tersebut. Pemberdayaan Pemberian kewenangan dan Masyarakat fasilitasi kepada masyarakat untuk menentukan sendiri program kegiatan pembangunan perumahan yang akan dilaksanakan bersama- Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun 2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1. SNI 03-1733-2004 Pembangunan Rumah Baru Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. hal 144 580. 581. 582. * sama pemangku kepentingan yang bertujuan membantu menyelenggarakan serta mendorong masyarakat dalam rangka pembangunan perumahan swadaya. Pemberdayaan Pemberian kewenangan dan Masyarakat Bidang fasilitasi kepada masyarakat untuk Perumahan Dan menentukan sendiri program Permukiman kegiatan pembangunan perumahan dan permukiman yang akan dilaksanakan bersama-sama pemangku kepentingan yang bertujuan membantu menggerakkan serta mendorong masyarakat dalam rangka pembangunan perumahan dan permukiman. Pemberian Hak Atas Penetapan Pemerintahan yang Tanah memberikan sesuatu hak atas tanah Negara, perpanjangan jangka waktu hak,pembaharuan hak, perubahan hak termasuk pemberian hak di atas Hak Pengelolaan. Pembiayaan Pembiayaan yang diterbitkan oleh Kepemilikan Rumah Bank Pelaksana yang telah Tapak Sejahtera Dengan beroperasi dengan prinsip syariah Prinsip Syariah (KPR kepada masyarakat berpenghasilan Sejahtera Syariah Tapak) rendah (MBR) dalam rangka pemilikan Rumah Sejahtera yang dibeli dari pengembang. Pembiayaan Pembiayaan yang diterbitkan oleh Kepemilikan Rumah Bank Pelaksana yang telah Susun Sejahtera Dengan beroperasi dengan prinsip syariah Prinsip Syariah (KPR kepada masyarakat berpenghasilan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) PP.RI Nomor 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rumah PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rumah hal 145 * * * * Sejahtera Syariah Susun) rendah (MBR) dan masyarakat berpenghasilan menengah bawah (MBM) dalam rangka pemilikan Satuan Rumah Susun yang dibeli dari pengembang. Pembiayaan Pembiayaan yang diterbitkan oleh Kepemilikan Rumah bank pelaksana atau lembaga Bersubsidi Dengan pembiayaan lainnya yang telah Prinsip Syariah (KPR beroperasi dengan prinsip syariah Syariah Bersubsidi) dalam rangka memfasilitasi pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (Rs Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang. Pembiayaan Pembiayaan berdasarkan prinsip Kepemilikan Satuan syariah dengan dukungan FLPP Rumah Sejahtera yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana yang beroperasi secara Syariah Susun(KPR syariah kepada MBR dalam Sejahtera Syariah rangka pemilikan Satuan Rumah Susun) Sejahtera Susun yang dibeli dari Badan Hukum. Pembiayaan Pembiayaan yang diterbitkan oleh Kepemilikan Satuan Bank Pelaksana yang telah Rumah Susun Sejahtera beroperasi dengan prinsip syariah Dengan Prinsip Syariah kepada masyarakat berpenghasilan (KPR Sejahtera Syariah rendah (MBR) dan masyarakat Susun) berpenghasilan menengah bawah (MBM) dalam rangka pemilikan Satuan Rumah Susun yang dibeli dari pengembang. Pembiayaan Pemilikan Pembiayaan yang diterbitkan oleh Satuan Rumah Susun Lembaga Penerbit Pembiayaan Sederhana Syariah yang telah beroperasi dengan Bersubsidi (KPR prinsip syariah kepada masyarakat Sarusuna Syariah berpenghasilan menengah bawah Bersubsidi) dan masyarakat berpenghasilan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2010 tentang pengadaan perumahan melalui kredit/pembiayaan pemilikan rumah sejahtera dengan dekungan bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi hal 146 * Pembiayaan Pemilikan Satuan Rumah Sejahtera Syariah Susun (KPR Sejahtera Syariah Susun) 583. Pembiayaan Mikro Pembangunan/Perbaikan Rumah Swadaya Bersubsidi Dengan Prinsip Syariah (KPRS Mikro Syariah Bersubsidi) 584. Pembiayaan Pembangunan/Perbaikan Rumah Swadaya Bersubsidi Dengan Prinsip Syariah (KPRS Syariah Bersubsidi) rendah dalam rangka pemilikan Sarusuna yang dibeli dari pengembang. Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dengan dukungan FLPP yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana yang beroperasi secara syariah kepada MBR dalam rangka pemilikan Satuan Rumah Sejahtera Susun yang dibeli dari badan hukum atau orang perseorangan yang bekerjasama dengan badan hukum. Pembiayaan yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Pembiayaan yang telah beroperasi dengan prinsip syariah kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka pembangunan atau perbaikan rumah yang dilakukan secara swadaya, dengan karakteristik nilai pembiayaan relatif kecil paling sedikit Rp.1.000.000 dan paling banyak Rp.15,200.000 dengan jangka waktu pinjaman paling lama 4(empat) tahun. 1. Pembiayaan yang diterbitkan oleh bank pelaksana atau lembaga pembiayaan lainnya yang telah beroperasi dengan prinsip syariah dalam rangka memfasilitasi pembangunan atau perbaikan rumah sederhana sehat (Rs Sehat/RSH) secara swadaya oleh Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah Bersubsidi hal 147 masyarakat baik secara individu maupun berkelompok yang termasuk dalam kelompok sasaran. 585. 2. Pembiayaan yang diterbitkan oleh bank pelaksana atau lembaga pembiayaan lainnya yang telah beroperasi dengan prinsip syariah kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka pembangunan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki yang dilakukan secara swadaya. Pembiayaan Pemilikan 1. Pembiayaan berdasarkan prinsip Rumah Sejahtera syariah syariah dengan dukungan FLPP Tapak (KPR Sejahtera yang diterbitkan oleh Bank Syariah Tapak) Pelaksana yang beroperasi secara syariah kepada MBR dalam rangka pemilikan Rumah Sejahtera Tapak yang dibeli dari Badan Hukum. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. 2. Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dengan dukungan FLPP yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana yang beroperasi secara syariah kepada MBR dalam rangka pemilikan Rumah Sejahtera Tapak yang dibeli dari badan hukum atau orang perseorangan yang bekerjasama dengan badan hukum. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan hal 148 586. Pembinaan 587. Pembinaan Penataan Ruang 588. Pembinaan Jalan 589. Pembongkaran 590. Pemborong Kegiatan untuk memberikan PP RI Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum pedoman bagi Perusahaan di (PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional bidang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dengan maksud agar Perusahaan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara berdayaguna dan berhasih guna serta dapat tumbuh dan berkembang dengan baik Kegiatan pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan yang ditujukan untuk mewujudkan efektivitas peran pelaku penyelenggara Pengelolaan lingkungan perumahan. Upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Kegiatan penyusunan pedoman dan standart teknis, pelayanan, pemberdayaan sumber daya manusia, serta penelitian dan pengembangan jalan Kegiatan membongkar atau merobohkan seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan / atau prasarana dan sarana nya Seorang atau badan hukum yang melaksanakan kegiatan membangun atas penunjukan pemilik bangunan sesuai Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. hal 149 591. Pembuatan Jalan Baru 592. Pemeliharaan ketentuan izin. Pekerjaan yang diawali dengan pembentukan trase jalan, pembentukan badan jalan sampai dengan pembuatan lapis perkerasan, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara bertahap. 1. Kegiatan untuk mencegah atau menunda kerusakan atau pemburukan fasilitas-fasilitas fisik serta alan-alat, dan memperbaiki kerusakankerusakan apabila itu terjadi. - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 - Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung 2. 593. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah 594. Pemeliharaan Jalan 595. Pemeliharaan Lingkungan Perumahan 596. Pemeliharaan Perbaikan 597. Pemeriksaan Kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar selalu layak fungsi. Kegiatan pendaftaran tanah untuk menyesuaikan data fisik dan yuridis dalam peta pendaftaran, daftar tanah, daftar nama, surat ukur, buku tanah, dan sartifikat dengan perubahan-perubahan yang terjadi kemudian . Kegiatan penanganan jalan berupa perawatan, rehabilitasi, penunjang dan peningkatan jalan. Kegiatan menjaga keandalan bangunan prasarana, sarana dan utilitas umum lingkungan perumahan agar tetap laik fungsi. Kegiatan menanggapi kerusakan berat atau kesalahan-kesalahan yang dijumpai. Kegiatan untuk menilai Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dan Permukiman PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Permen PU No. 57/PRT/1991 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum hal 150 598. Pemeriksaan Berkala 599. Pemerintah 600. Pemerintah Daerah Perusahaan dengan cara membandingkan antara keadaan yang sebenernya dengan keadaan yang seharusnya dilakukan baik dalam bidang keuangan dan /atau dalam bidang teknis operasional. Kegiatan pemeriksaan keadndalan seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan, dan/atau prasarana dan sarananya dalam tenggang waktu tertentu guna menyatakan kelayakan fungsi bangunan gedung. Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana di maksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 1. Kepala daerah kabupaten atau kota beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah, kecuali untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah gubernur. (PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung 2.Gubernur, Bupati, atau - UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur negara pemerintahan daerah. 3.Penyelenggaraan urusan - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor pemerintahan oleh pemerintah 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan daerah dan DPRD menurut asas Perumahan dan Permukiman. otonomi dan tugas pembantuan hal 151 dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4.Pemerintah provinsi dan - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun pemerintah kabupaten /kota yang 2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama mempunyai kebijakan bidang Kementerian Perumahan Rakyat. perumahan dan kawasan permukiman didaerahnya. 5.Gubernur, Bupati, atau - Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Walikota, dan perangkat daerah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan sebagai unsur penyelenggara dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. pemerintahan daerah. 601. Pemerintah Pusat (Pemerintah) 602. Pemilik 603. Pemilik Bangunan Gedung 1. Perangkat Negara Republik - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Indonesia yang terdiri dari Tentang Bangunan Gedung. Presiden beserta menteri. 2. Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap orang yang memiliki sarusun Orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai - Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung hal 152 pemilik bangunan gedung. 604. Pemilik Rumah Susun 605. Pemrakarsa 606. Pemugaran 607. Pemukim 608. Pemukiman 609. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) Perorangan atau badan hukum yang memiliki bangunan atau rumah susun yang memenuhi syarat sebagai pemegang hak atas tanah Orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan Serangkaian kegiatan memperbaiki komponen rumah untuk memenuhi / meningkatkan persyaratan administrasi, keselamatan bangunan dan kesehatan bagi penghuninya . Penghuni suatu tempat atau rumah. Proses atau tindakan memukimkan. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana dan utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan pedesaan. Gugus tugas ditingkat kecamatan yang bertugas melakukan pembinaan, penguatan kapasitas kelembagaan kerjasama antar desa/kelurahan serta mengelola Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 25 tahun 2011,Tentang Pedoman Penyelenggaraan Perumahan Murah BAB I bagian Kesatu Pasal 1. PP Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan Swadaya; Lampiran II : Petunjuk Teknis Pemugaran dan Perluasan Perumahan Swadaya Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1998 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) hal 153 610. 611. 612. 613. administrasi kegiatan yang diperlukan guna menjamin akuntabilitas dan transparansi program; pelaksanaan yang berada ditingkat kecamatan. Penataan Perumahan Kegiatan pembangunan baru, pemugaran, perbaikan, perluasan, pemeliharaan dan pemanfaatannya. Penataan Ruang Suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Penataan Ruang Terpadu Penataan ruang yang dianalisis dan dirumuskan menjadi satu kesatuan dari berbagai kegiatan pemanfaatan ruang yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun masyarakat. Penataan Ruang Yang Penataan ruang dapat menjamin Serasi, Selaras, dan terwujudnya keserasian, Seimbang keselarasan, dan keseimbangan struktur dan pola pemanfaatan ruang bagi persebaran penduduk antar wilayah pertumbuhan dan perkembangan antar sektor, antar daerah, serta antar sektor dan daerah dalam satu kesatuan Wawasan Nusantara; serasi berarti nikmat untuk dipandangnya, selaras berarti sesuai dalam suara atau kegiatan, dan keseimbangan berarti berimbang antara semua bobot perannya; maka serasi selaras dan seimbang berarti terdapat keseeuaian baik dalam PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum (PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 154 614. Pencemaran Air 615. Pencemaran Lingkungan 616. Pencemaran Lingkungan Hidup 617. Pencemaran Udara penampilan, kegiatan maupun peran fungsi-fungsi yang terdapat internal dalam ruang dan ekternal antar ruang sampai secara keseluruhan pada tingkatan regional, bahkan nasional. Penambahan bahan berbahaya, merugikan atau tidak disukai air dalam konsentrasi atau kuantitas yang cukup untuk merugikan, mempengaruhi kebergunaan atau kualitas air. Masuknya atau dimasukinya mahluk hidup, zat, energy dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau perubahannya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Adanya atau dimasukannya zat atau bahan pencemar di udara dalam jumlah dan waktu tertentu Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 hal 155 618. Pencipta Arsip 619. Pendaftaran Secara Sistematik 620. Pendaftaran Tanah 621. Pendaftaran Tanah Untuk Pertama Kali yang dapat menimbulkan gangguan terhadap mahluk hidup, tumbuh-tumbuhan, dan atau benda. Pihak yang mempunyai kemandirian dan otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip dinamis. Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa/kelurahan Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemelirahaan data fisik dan data yuridis, dalam betuk peta dan daftar , mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidangbidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya Kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan terhadap obyek pendaftaran yang belum didaftar Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah hal 156 622. Pendaftaran Tanah Secara Sporadik 623. Pendampingan 624. Penataan Lingkungan 625. Pendamping Masyarakat 626. Pendanaan 627. Pendapatan Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah atau Peraturan pemerintah ini Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali mengenai struktur atau beberapa obyek pendaftaran tanah dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa/kelurahan secara individual atau missal. Serangkaian upaya untuk membantu masyarakat dalam rangka penyelenggaraan pembangunan perumahan swadaya secara berkelanjutan Suatu usaha untuk memperbaiki, mengubah, dan mengatur kembali lingkungan tertentu yang sesuai dengan prinsip pemanfaatan ruang secara optimal. Tenaga lokal yang menjadi penggerak masyarakat dalam pelaksanaan program. PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. SNI 03-1733-2004 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Penyediaan sumber daya UU.RI. Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan keuangan yang berasal dari Permukiman anggaran pendapatan dan belanja Negara, anggaran pendaftaran dan belanja daerah, dan/atau sumber dana lain yang di belanjakan untuk penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Semua hak daerah yang diakui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 sebagai penambah nilai kekayaan Tentang Pemerintah Daerah hal 157 628. Penerima Bantuan Stimulan PSU 629. Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah 630. Pengadaan Barang / Jasa Secara Elektronik (Elektronic Goverment Procurment) 631. Pengadaan Tanah 632. Pengaduan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Pemerintah kabupaten/kota, Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor pengambangan dan/atau kelompok 10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan swadaya masyarakat (KSM). Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Permukiman Kegiatan untuk memperoleh PERPRES RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/ Barang/Jasa Pemerintah Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. Proses pengadaan barang/jasa Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 05 tahun pemerintah yang pelaksanaannya 2010 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara dilakukan secara elektronik yang Elektronik (E-Procurement) di Lingkungan Kementerian berbasis web/internet dengan Perumahan Rakyat. memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik. Setiap kegiatan untuk PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi mendapatkan tanah dengan cara Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah atau dengan pencabutan hak atas tanah Penyampaian masalah dan/atau Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor pendapat terhadap pelayanan 01/Permen/M/tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pengaduan perumahan dan permukiman yang Masyarakat Di Bidang Perumahan Dan Permukiman. dilakukan oleh unit kerja Kementerian dan/atau mitra kerja Kementerian. hal 158 633. Pengamanan 634. Penganugerahan Adiupaya Puritama 635. Pengaturan Penataan Ruang 636. Pengawasan Penghindaran segala risiko yang terjadi terhadap hunian maupun isinya serta prasarana, sarana dan utilitas umum lingkungan perumahan selama 24 jam yang berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Penghargaan yang diberikan kepada mereka yang berjasa dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman untuk pemenuhan kebutuhan rumah atau tempat tinggal yang layak bagi masyarakat terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. 1. Seluruh proses kegiatan penilaian terhadap kepengurusan Perusahaan dengan tujuan agar perusahaan dapat melaksanakan tugas dan fungsi nya dengan baik, dan berhasil mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun 2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian Perumahan Rakyat. UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum (PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional 2. Pemantauan terhadap Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun pemanfaatan dan/atau 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. pendayagunaan prasarana, sarana dan utilitas umum lingkungan perumahan sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. hal 159 637. Pengawasan Bangunan 638. Pengawasan Intern 639. Pengawasan Jalan 640. Pengawasan Penataan Ruang 641. Pengelolaan 642. Pengelolaan Lingkungan Petugas dari Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan yang diberikan tugas untuk melakukan pengawasan teknis bangunan sesuai rencana tata kota serta peraturan lainnya. Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan tertib pengaturan, pembinaan, dan pembangunan jalan Upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Upaya terpadu yang dilakukan oleh lembaga pengelola lingkungan perumahan tapak hasil pembangunan baru untuk menjamin berfungsinya prasarana, sarana dan utilitas umum lingkungan Perumahan Tapak sesuai peruntukannya. Kegiatan terpadu dalam Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun 2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab I Pasal 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 160 643. Pengelolaan Lingkungan Hidup 644. Pengelolaan Pemukiman 645. Pengelolaan Perumahan 646. Pengelola Perumahan Kawasan Khusus 647. Pengelola Rumah Susun Sewa (pengelola) perencanaan pengembangan, pembangunan baru, pemanfaatan, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan dan pemulihan suatu lingkungan. Upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Kegiatan pengaturan daerah permukiman yang mencakup kegiatan perencanaan, pembangunan baru, perbaikan, peremajaan, perluasan, pemeliharaan dan pemanfaatannya. Pengaturan kegiatan bidang perumahan; lingkupnya berupa perencanaan dan pembangunan baru, pemugaran, perbaikan, perluasan, pemeliharaan dan pemanfaatannya. Unit kerja yang di bentuk dan di tetapkan oleh Pemerinta Daerah yang di tugasi sebagai pengelola perumahan kawasan khusus yang dapat terdiri dari kelompok masyarakat pemilik tanah dan atau pengusaha kawasan. Instansi pemerintah atau badan hukum atau badan layanan umum yang ditunjuk oleh pemilik rusunawa untuk melaksanakan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun 2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian Perumahan Rakyat. hal 161 648. 649. 650. 651. Pengendalian Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pengguna Bangunan Gedung Pengguna Anggaran sebagian fungsi pengelola rumah susun sewa. 1. Serangkaian kegiatan PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan manajemen pembangunan Kawasan Perkotaan Kawasan Perkotaan yang di maksudkan untuk menjamin agar program/ kegiatan pembangunan dan pengelolaan Kawasan Perkotaan yang di laksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan untuk mewujudkan tertib tata ruang kawasan perkotaan. 2. Upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan fungsi serta peruntukan prasarana, sarana dan utilitas umum lingkungan perumahan Upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. Pemilik bangunan gedung dan/atau bukan pemilik bangunan gedung berdasarkan kesepakatan dengan pemilik bangunan gedung, yang menggunakan dan/atau mengelola bangunan atau bagian bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan . Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat ysng disamakan pada Institusi lain Pengguna Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung PP RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. hal 162 652. Pengguna Barang 653. Penggunaan Lahan 654. Penggunaan Tanah / Lahan 655. Pengurusan 656. Penghasilan 657. Penghuni 658. Pengkaji Teknis 659. Pengelola APBN/APBD. Pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik negara/daerah Menunjukan pada kegiatan ekonomi dan sosial di atas lahan Wujud kegiatan penguasaan tanah sebagai upaya untuk dapat memberi manfaat berupa hasil dan atau jasa tertentu; dan mewujudkan tata ruang serta menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. Kegiatan pengelolaan Perusahaan dalam upaya mencapai tujuan Perusahaan, sesuai dengan kewajiban pengembangan usaha yang di tetapkan oleh Menteri Keuangan Pendapatan pemohon KPR Sejahtera yang didasarkan atas gaji pokok atau pendapatan pokok per bulan. Perseorangan yang bertempat tinggal dalam satuan ruamh susun. Orang perorangan, atau badan hukum yang mempunyai sertifikat kahlian untuk melaksanakan pengkajian teknis atas kelayakan fungsi bangunan gedung sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. Setiap metode, sistem atau perlakuan lain yang dirancang untuk mengubah bentuk fisik kandungan kimia dari sampah Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun 2004 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum (PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rumah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985 Tentang Rumah Susun Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 hal 163 660. Pengelolaan Arsip Dinamis 661. Pengelolaan Kawasan Perkotaan 662. Pengembang 663. Pengukuran Tanah 664. Penguasaan Lahan padat. Proses pengendalian arsip dinamis secara efisien, efektif dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, serta penyusutan arsip. Serangkain kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,dan pengendalian dalam upaya penacapaian tujuan pembangunan Kawasan Perkotaan secara efisien dan efektif Badan hokum yang kegiatan usahanya di bidang pengembangan perumahan dan kawasan permukiman yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia Kegiatan menetapkan luas tanah berdasarkan batas-batas serta riwayat tanah; untuk keperluan pengukuran digunakan alat tertentu sebagai acuan standar. Menghimpun lahan bagi pembangunan permukiman atau kota baru; kegiatan ini erat kaitannya dengan biaya pembangunan, untuk itu diperlukan pengetahuan tentang peta kepemilikan tanah, bentuk kapling, peruntukan lahan dan penggunaan lahan yang sesungguhnya, harga tanah serta sifat masyarkat dan para tengkulak lahan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 164 665. Pengusaha Kawasan Khusus 666. Pengujian 667. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Dan Pemerintahan Daerah 668. Peningkatan Kualitas Rumah (PK) 669. Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Orang atau badan hokum yang mengusahakan pengembangan dan atau pengelolaan kegiatan dengan fungsi khusus seperti industri, perikanan, kelautan dan pelabuhan, pertambangan, pariwisata dan pertanian. Kegiatan penilaian terhadap kelengkapan data yang dilakukan oleh Satker BLU-Kemenpera terhadap dokumen permintaan pencairan dana FLPP yang diajukan oleh Bank Pelaksana yang bertujuan untuk menghindari terjadinya duplikasi permintaan pencairan dana FLPP. Suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan bertanggung jawab dalam rangka pendanaan penyelenggaraan desentralisasi dengan mempertimbangkan potensi, kondisi dan kebutuhan daerah, serta besaran pendanaan penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Kegiatan memperbaiki komponen rumah dan /atau memperluas rumah untuk meningkatkan dan/atau memenuhi syarat rumah layak huni. Rangkaian kegiatan pemantauan, penelaahan dan penyempurnaan rencana tata ruang yang dilakukan dalam rangka menjaga kesesuaian Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan UU.RI. Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 165 670. 671. 672. 673. 674. rencana dan pemanfaatannya yang diselaraskan dengan perubahan nilai-nilai yang berlaku. Penyajian Evaluasi Telaahan secara garis besar Lingkungan (PEL) tentang kegiatan yang sedang dilaksanakan, rona lingkungan pada saat penyajian itu dibuat, dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut, dan rencana tindakan pengendalian dampak negatifnya. Pengaturan Jalan Kegiatan perumusan kebijakan perencanaan, penyusunan perencanaan umum, dan penyusunan peraturan perundangundangan jalan Penyajian Informasi Telaahan secara garis besar Lingkungan (PIL) tentang rencana yang akan dilaksanakan rona lingkungan tempat kegiatan, kemungkinan dampak lingkungan oleh kegiatan tersebut, dan rencana tindakan pengendalian dampak negatifnya. Penyedia Barang / Jasa Badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya. Penyediaan Tanah Untuk 1. Setiap kegiatan pemenuhan Perumahan dan kebutuhan tanah untuk Permukiman perumahan dan permukiman melalui penyelenggaraan pengelolaan Kasibah dan Lisiba yang berdiri sendiri. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 PERPRES RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus 2. Setiap kegiatan pemenuhan kebutuhan tanah umtuk hal 166 675. Penyelenggara 676. Penyelenggara Jalan 677. Penyelenggaraan Kearsipan 678. Penyelenggara Pembangunan 679. Penyelenggara Pembangunan Perumahan 680. Penyelenggaraan Bangunan Gedung perumahan dan permukiman melalui penyelenggaraan perumahan kawasan khusus Kelompok masyarakat pemilik tanah atau badan usaha yang ditetapkan oleh Badan Pengelola untuk membangun Lisiba atau ditunjuk oleh Pemerintah Daerah untuk membangun Lisiba yang berdiri sendiri. Pihak yang melakukan pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan sesuai dengan kewenangan Keseluruhan kegiatan meliputi kebijakan, pembinaan kearsipan dan pengelolaan arsip dalam suatu sistem kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta sumber daya lainnya. Badan Usaha Milik Negara atau Daerah, Koperasi dan Badan Usaha Milik Swasta yang bergerak dalam bidang pembangunan rumah susun, serta swadaya masyarakat. Badan Usaha dan atau anggota masyarakat yang memiliki ijin yang berwenang untuk membangun perumahan yang diperuntukan bagi masyarakat. Kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun Dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. PP Nomor 4 Tahun 1988 Kep.Menkes No. 829/MENKES/SK/VII/1999 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung hal 167 681. 682. 683. 684. 685. 686. 687. 688. pelestarian dan pembongkaran. Penyelenggaraan Kegiatan yang meliputi Penataan Ruang pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang. Penyelenggaraan Melaksanakan kegiatan Pengelolaan pengelolaan yang mencakup merencanakan, mengatur, membangun, mengoperasikan serta mengendalikan. Penyelenggaraan Kegiatan perencanaan, Perumahan Dan pembangunan, pemanfaatan, dan Kawasan Permukiman pengendalian, termasuk di dalamnya pengembangan kelembagaan, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat yang terkoordinasi dan terpadu Penyelenggaraan Kegiatan perencanaan, Perumahan dan Kawasan pembangunan, dan pengendalian. Permukiman dengan Hunian Berimbang Penyelenggaraan Kegiatan perencanaan, Perumahan Murah pembangunan,pemanfaatan dan pengendalian. Peremajaan Lingkungan Perombakan lingkungan secara mendasar dan menyeluruh untuk memperbaiki kondisinya. Penyusutan Arsip Kegiatan pengurangan arsip dengan cara memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna dan penyerahan arsip statis ke lembaga kearsipan. Peran Serta Masyarakat 1. Berbagai kegiatan orang UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 25 tahun 2011,Tentang Pedoman Penyelenggaraan Perumahan Murah BAB I bagian Kesatu Pasal 1. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 168 689. Perancah (Bekisting) 690. Perancang Bangunan 691. Peraturan Bangunan seorang, kelompok atau badan hukum yang timbul atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat, untuk berminat dan bergerak dalam penyelenggaraan penataan ruang. 2. Keterlibatan masyarakat sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai subjek dan objek pembangunan; keterlibatan dalam tahap pembangunan ini dimulai sejak tahap perencanaan sampai dengan pengawasan berikut segala hak dan tanggung jawabnya. Struktur pembantu sementara di dalam pelaksanaan suatu bangunan untuk menunjang pekerjaan struktur bangunan. Seorang atau sekelompok ahli dalam bidang arsitektur yang memilik izin bekerja Suatu dokumen hukum tentang syarat-syarat membangun suatu bangunan, (gedung dan lain-lain); dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap kesehatan lingkungan, keamanan dan kesejahteraan umum; aturan tersebut khususnya berkenaan dengan teknik konstruksi, ketentuan penggunaan dan kelengkapan suatu bangunan; misal tentang keharusan adanya Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 169 692. Peraturan Daerah pintu darurat bagi bangunan umum terutama yang bertingkat, perlindungan terhadap bahaya kebakaran, desain struktur, fasilitas sanitasi, pencahayaan, dan sirkulasi udara. 1. Sumber tertib hukum tertinggi - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 di daerah yang ditetapkan oleh Kepala Daerah bersama-sama dengan DPRD. 2. 693. 694. 695. 696. 697. Peraturan daerah provinsi dan/atau peraturan kabupaten/kota. Peraturan Kepala Daerah Peraturan Gubernur dan/atau peraturan Bupati/Walikota Perawatan Kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap layak fungsi Perbaikan Dan Merupakan kegiatan tanpa Pemugaran Rumah perombakan yang mendasar, bersifat parsial, dan memerlukan peran serta masyarakat yang dilaksanakan secara bertahap. Perbaikan Rumah kegiatan memperbaiki komponen dan/atau memperluas rumah untuk meningkatkan dan/atau memenuhi syarat rumah layak huni. Perbendaharaan Negara Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara,termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan,yang di - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun 2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara hal 170 698. Perijinan pembangunan rumah 699. Peremajaan Kota 700. Perencanaan 701. Perencanaan Instalasi 702. Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM tetapkan dalam APBN dan APBD Perijinan yang dikeluarkan oleh bagian dari pemerintah daerah, bagi masyarakat yang hendak membangun suatu bangunan sesuai dengan peruntukan rumah Kegiatan pembongkaran dan pembangunan kembali suatu bagian dari kota; merupakan upaya meningkatkan manfaat lahan bagi masyarakat serta pemerintah kota. 1. Kegiatan merencanakan kebutuhan ruang untuk setiap unsur rumah dan kebutuhan jenis prasarana yang melekat pada bangunan, dan keterkaitan dengan rumah lain serta prasarana di luar rumah. 2. Kegiatan penyusunan dan/atau peninjauan kembali atas rencana yang telah ada untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi kebutuhan pengembangan lingkungan perumahan untuk masa tertentu Seorang atau sekelompok ahli dalam bidang instalasi dan perlengkapan bangunan yang memiliki izin bekerja. Dokumen hasil proses pembelajaran perencanaan partisipatif masyarakat bersama perangkat kelurahan dan para Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan Swadaya; Lampiran II : Petunjuk Teknis Pemugaran dan Perluasan Perumahan Swadaya Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 UU R.I Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) hal 171 Pronangkis) 703. Perencanaan Struktur 704. Perencanaan Kota 705. Perencanaan Tata Ruang 706. Perhimpunan Penghuni 707. Perijinan Pembangunan Dan Penggunaan Rumah pihak dikelurahan setempat, yang mencerminkan prioritas-prioritas program yang disepakati bersama Seorang ahli atau sekelompok dalam bidang struktur/konstruksi bangunan yang memiliki izin bekerja. 1. Kegiatan penyusunan dan peninjauan kembali rencanarencana kota. 2. Kegiatan penyusunan rencanarencana kota ataupun dan kegiatan peninjauan kembali atas rencana kota yang telah ada untuk disesuaikan dengan kondisi dan situasi kebutuhan pengembangan kota yang berkembang. 1. Perencanaan struktur dan pola pemanfaatan ruang yang meliputi tata guna tanah, tata guna air, tata guna udara dan tata guna sumber daya lainnya; perencanaan tata ruang dilakukan melalui proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana tata ruang. 2. Suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang Perhimpunan yang anggotanya terdiri dari para penghuni. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 - Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 - SNI 03-1733-2004 - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 - UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985 Tentang Rumah Susun Perijinan yang di keluarkan oleh Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: bagian dari pemerintah daerah 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang Pedoman hal 172 708. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Dan Pemerintahan Daerah 709. Perkotaan 710. Perlindungan Konsumen * Perlindungan Masyarakat bagi masyarakat yang hendak membangun dan atau menggunakan suatu bangunan sesuai dengan peruntukannya. Suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan bertanggung jawab dalam rangka pendanaan penyelenggaraan desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah serta besaran pendanaan penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan Satuan permukiman bukan pedesaan yang berperan di dalam satuan wilayah pengembangan dan atau wilayah nasional sebagai simpul jasa, menurut pengamatan tertentu. Segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Komponen khusus kekuatan pertahanan keamanan negara yang mempu berfungsi membantu masyarakat menanggulangi bencana maupun memperkecil akibat malapetaka; merupakan pengorganisasian masyarakat untuk melakukan fungsi menanggulangi dan atau memperkecil akibat malapetaka yang ditimbulkan oleh perang; Pembangunan Perumahan Swadaya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah SNI 03-1733-2004 UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 173 711. 712. 713. 714. bencana alam, atau bencana lainnya. Perluasan Kegiatan penambahan bangunan rumah dalam rangka pemenuhan kebutuhan ruang baru bagi penghuninya Permohonan Mendirikan Permohonan yang diajukan oleh Bangunan perseorangan atau badan hukum untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan Permukiman 1. Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan, dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas. Permukiman Baru 2. Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan Daerah kediaman atau hunian yang baru dibangun dalam skala besar, sebagai perluasan dari pusat Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan Swadaya; Lampiran II : Petunjuk Teknis Pemugaran dan Perluasan Perumahan Swadaya Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 174 715. 716. Permukiman Kumuh Perumahan kota yang ada atau pembangunan baru pada lahan milik pribadi atau perusahaan, dengan dilengkapi berbagai ragam tipe rumah, sistem transportasi lokal yang berhubungan dengan daerah pusat kota yang ada. 1. Permukiman yang tidak layak - UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 huni karena ketidakteraturan Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya dan prasarana yang tidak Tahun 1997 Edisi 1 memenuhi syarat 2. Permukiman tidak layak huni atau dapat membahayakan kehidupan penghuni, karena keadaan keamanan dan kesehatan memprihatinkan, kenyamanan dan keandalan bangunan dalam lingkungan tersebut tidak memadai, baik dilihat dari segi tata ruang, kepadatan bangunan yang sangat tinggi, kualitas bangunan yang sangat rendah serta prasarana dan sarana lingkungan yang tidak memenuhi syarat. 1. Kumpulan rumah sebagai UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan bagian dari permukiman, baik Permukiman perkotaan maupun perdesaan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya hal 175 pemenuhan rumah yang layak huni. 717. * Perumahan Dan Kawasan Permukiman Perumahan Swadaya 2. Kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan system pembiayaan, serta peran masyarakat. 1. Rumah atau perumahan yang dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat, baik secara mandiri maupun berkelompok pembangunan rumah baru. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. 2. Rumah atau perumahan yang dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat,baik secara sendiri atau kelompok, yang meliputi perbaikan, pemugaran/perluasan atau pembangunan rumah baru beserta lingkungan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) hal 176 * Perumahan Kawasan Khusus * Pentahapan Konstruksi Kawasan untuk pengembangan perumahan pada hamparan tanah yang fisiknya telah dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dan permukiman dalam rangka menunjang kegiatan dengan fungsi khusus, yang dilengkapi dengan jaringan primer, sekunder dan tersier prasarana lingkungan, sarana lingkungan serta utilitas, sesuai dengan rencana tata bangunan dan lingkungan perumahan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dan sesuai dengan persyaratan pembakuan tata lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan pelayanan lingkungan; Pembangunan rumah yang dimulai dengan merancang pondasi rumah secara keseluruhan dengan criteria sebagai berikut : Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan Swadaya; Lampiran III : Petunjuk Teknis Pemugaran dan Perluasan Perumahan Swadaya 1. Rumah Inti Tumbuh (RIT) dimulai dengan pemasangan pondasi untuk seluruh luasan rumah, yang terdiri dari pondasi umpak / setempat untuk peletakan kolom/tiang, dan masing-masing pondasi umpak dihubungkan dengan sloof beton bertulang, baik pondasi maupun sloof harus dilandasi pasir utugsetebal 10 cm. 2. Pembesian untuk kolom / tiang hal 177 sudah harus disiapkan, yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan, terutama pada pertemuan dinding. 3. Setelah pengecoran kolom / tiang di bagian atas sekeliling bangunan dipasang ring balok beton bertulang. 4. Setelah cor beton konstruksi kering dapat dilanjutkan pasangan dinding, kusen, rangka atap dan penutup atap. 5. Untuk daerah rawan gempa konstruksi harus sudah mengantisipasi konstruksi tahan gempa seperti pengaturan pertemuan tiang dan balok, bila perlu diberi balok inti dan pembesian yang cukup. 718. Pentahapan Ruangan Pembangunan rumah yang dimulai dengan membangun ruangan sesuai kebutuhan minimal rumah, dengan kriteria sebagai berikut: Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan Swadaya; Lampiran III : Petunjuk Teknis Pemugaran dan Perluasan Perumahan Swadaya 1. Rumah Inti Tumbuh (RIT) dimulai dengan membangun ruangan inti yaitu sebuah ruangan tertutup dan sebuah ruangan terbuka beratap dan fasilitas MCK; 2. RIT memiliki bentuk atap dengan mengantisipasi adanya penambahan ruangan yang hal 178 bakal dilakukan, yaitu dengan memberi atap pada ruang terbuka yang untuk sementara berfungsi sebagai ruang serba guna; 3. Bentuk generik atap pada RIT selain pelana, dapat berbentuk lain (limasan, kerucut, dll) sesuai dengan karakteristik daerah setempat; 4. Penghawaan dan pencahayaan alami pada RIT menggunakan bukaan yang memungkinkan sirkulasi silang udara dan masuknya sinar matahari. 719. 720. 721. Penyelenggaraan Jalan Kegiatan yang meliputi peraturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan Penyelenggaraan Unit kerja yang di bentuk dan di Perumahan Kawasan tetapkan oleh Pemerintah Daerah Khusus yang menyelenggarakan perumahan kawasan khusus yang dapat terdiri dari kelompok masyarakat pemilik tanah dan atau pengusaha kawasan khusus Perjanjian Kerjasama perjanjian yang ditandatangani Operasional ( PKO) antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Kementerian Perumahan Rakyat bersama dengan Direksi Bank Pelaksana yang mengatur tanggung jawab para pihak dalam rangka pelaksanaan bantuan pembiayaan perumahan melalui KPRSH. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi hal 179 722. Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan 723. Permukiman 724. Pernyataan Dampak Lingkungan 725. Perpanjangan Hak 726. Perpetakan 727. Persyaratan Administratif Perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau bangunan oleh tanah pribadi atau badan Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan. Suatu dokumen yang dibuat oleh suatu lembaga pusat, daerah atau suatu perusahaan swasta yang menguraikan dampak lingkungan dari suatu rancangan (Undangundang), suatu proyek pembangunan, atau kegiatan penting lain yang mungkin akan mempengaruhi mutu lingkungan, dokumen diisyaratkan oleh Undang-undang lingkungan hidup dari Undang-undang lingkungan lain. Penambahan jangka waktu berlakunya sesuatu hak tanpa mengubah syarat-syarat dalam pemberian hak tersebut Bidang tanah yang ditetapkan batas-batasnya sebagai satuansatuan yang sesuai dengan rencana kota. Persyaratan mengenai perizinan usaha dari perusahaan pembangunan perumahan, izin UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 PP Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. PP Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah Susun hal 180 728. Persyaratan Administratif 729. Persyaratan Ekologis 730. Persyaratan Ekologis 731. Persyaratan Kesehatan Perumahan 732. Persyaratan Teknis usaha dan/atau layak huni yang diatur dengan peraturan perundang-undangan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan. Persyaratan yang berkaitan dengan pemberian izin lokasi, izin lokasi dan izin mendirikan bangunan serta pemberian hak atas tanah. Persayaratan yang berkaitan dengan keserasian dan keseimbangan, baik natara lingkungan buatan dengan lingkungan alam maupun dengan lingkungan sosial budaya, termasuk nilai-nilai budaya bangsa yang perlu dilestarikan. Persyaratan yang berkaitan dengan keserasian dan keseimbangan baik antara lingkungan buatan dengan lingkungan alam maupun dengan lingkungan sosbud termasuk nilainilai budaya bangsa yang perlu dilestarikan. Ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah, masyarakat yang bermukim di perumahan dan atau masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan Persyaratan mengenai struktur bangunan keamanan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan lainlain yang berhubungan dengan rancang bangun, termasuk SNI 03-1733-2004 SNI 03-1733-2004 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kep. Menkes No. 829/MENKES/SK/VII/1999 PP Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah Susun hal 181 733. Persyaratan Teknis 734. Persyaratan Teknis 735. Pertelaan 736. Perumahan 737. Perumahan Formal kelengkapan prasarana dan fasilitas lingkungan, yang diatur dengan peraturan perundangundangan serta disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan. Persyaratan kenyamanan dan keselamatan bangunan hunian, sarana dan prasarana lingkungan serta utilitas umum. Persyaratan yang berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan bangunan, dan keandalan sarana serta prasarana lingkungannya. Rincian batas yang jelas dari masing-masing satuan rumah susun, bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama yang diwujudkan dalam bentuk gambar dan uraian. 1. Kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang di lengkapi dengan prasarana, sarana lingkungan, dan utilitas umum. 2. Kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun pedesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Rumah atau perumahan yang di SNI 03-1733-2004 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Permen PU No. 60/PRT/1992 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Permukiman. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor hal 182 * Perumahan Kawasan Khusus 738. 738. Perumahan Kawasan Nelayan/ Kawasan Nelayan Perumahan Khusus 740. Perumahan Rakyat bangun atau di siapkan oleh suatu institusi/ lembaga yang berbadan hukum dan melalui suatu proses perijinan sesuai peraturan perundang-undangan. Kawasan khusus untuk pengembangan perumahan pada hamparan tanah yang fisiknya telah disiapkan untuk pembangunan perumahan dan permukiman dalam rangka menunjang kegiatan dengan fungsi khusus, dan dilengkapi dengan jaringan primer, sekunder dan tersier prasarana lingkungan, sarana lingkungan serta utilitas, sesuai dengan rencana tata bangunan dan lingkungan perumahan yang di tetapkan oleh Kepala Daerah dan sesuai dengan persyaratan pembakuan tata lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan pelayanan lingkungan. Perumahan kawasan khusus untuk menunjang kegiatan fungsi kelautan dan perikanan. Kelompok rumah yang berfungsi untuk keperluan tertentu/ khusus yang karena sifatnya perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, yaitu antara lain rumah dampak bencana, cagar budaya, dan social. 1. Sekelompok rumah atau tempat kediaman yang layak 10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Permukiman Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 15/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Permukiman Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 183 741. Perumahan Swadaya 742. Perumahan Swadaya 743. Peruntukan Tanah / Lahan 744. Perusahaan 745. Perusahaan Industri dihuni dan dilengkapi dengan prasarana lingkungan utilitas umum maupun fasilitas sosial, yang dibangun bagi kepentingan rakyat. 2. Sekumpulan rumah-rumah yang sebagian besar dihuni oleh kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Rumah dan atau perumahan yang dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat, baik sendiri atau berkelompok, yang meliputi perbaikan, pemugaran/perluasan atau pembangunan rumah baru beserta lingkungan. Rumah dan atau perumahan yang dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat, baik sendiri atau berkelompok Alokasi penggunaan dan penguasaan tanah yang ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku, sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang telah ditetapkan. Badan Usaha Milik Negara sebagaimana di atur dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003, dimana seluruh modal nya dimiliki Negara berupa kekayaan Negara yang di pisahkan dan tidak terbagi atas saham Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri yang berada dalam Kawasan Industri dan di luar Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Permukiman Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum (PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 hal 184 746. Perusahaan Kawasan Industri 747. Perusahaan Pembangunan Perumahan 748. Perusakan Lingkungan 749. Perusakan Lingkungan Hidup 750. Pesantren Atau Pondok Pesantren 751. Peta Dasar Pendaftran Kawasan Industri tetapi di dalam RUTR yang PMDN/PMA maupun yang non PMDN/PMA. Perusahaan/Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia yang mengelola Kawasan Industri Suatu badan usaha yang berbentuk badan hukum yang berusaha dalam bidang pembangunan perumahan di atas areal tanah yang merupakan suatu lingkungan permukiman. Tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat-sifat fisik dan atau hayati lingkungan, yang mengakibatkan lingkungan itu kurang atau tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan yang berkesinambungan. Tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Lembaga pendidikan keagamaan islam berbasis masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan diniyah atau secara terpadu dengan jenis pendidikan lainnya. Peta yang memuat titik-titik Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa BAB I bagian Kesatu Pasal 1. PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah hal 185 752. Peta Pendaftaran 753. Petak Tersier 754. 755. Pihak Yang Melepaskan Atau Menyerahkan Tanah, Bangunan, Tanaman, Dan Bendabenda Lain Yang Berkaitan Dengan Tanah Pinjaman Daerah 756. Pintu Kebakaran 757. Piutang Daerah bidang dasar teknik dan unsureunsur geografis, seperti sungai, jalan, bangunan dan batas fisik bidang-bidang tanah Peta yang menggambarkan bidang atau bidang-bidang tanah untuk keperluan pembukuan tanah Kumpulan petak irigasi yang merupakan kesatuan dan mendapt air irigasi melalui saluran tersier yang sama Perseorangan, badan hukum, lembaga, unit usaha yang mempunyai hak penguasaan atas tanah dan/atau bangunan serta tanaman yang akta di atas tanah. Semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga daerah disebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali Pintu yang langsung menuju ke tangga kebakaran atau jalan keluar dan hanya dipergunakan apabila terjadi kebakaran Jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah dan/ atau hak Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah. PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Permen PU No. 57/PRT/1992 PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara hal 186 758. 759. 760. 761. 762. 763. Piutang Negara Jumlah uang yang ada dibayar kepada dan/atau hak Pemerintah Pusat yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah. Pipa Peningkat Air Pipa vertikal yang berfungsi (Riser) mengairkan air ke jaringan pipa di tiap lantai dan mngairkan air ke pipa-pipa cabang dalam bangunan. Pipa Peningkat Air Pipa yang secara terisi air dan Basah (Wet Riser) mendapat aliran tetap dari sumber air yang dipasang dalam gedung atau didalam arean bangunan Pipa Peningkat Air Pipa air kosong dipasang dalam Kering (Dry Riser) gedung atau areal gedung untuk memudahkan pemasukan air dari mobil pompa kebakaran guna mengalirkan air apabila terjadi kebakaran. PLP2K-BK (Penanganan Suatu upaya untuk menata dan Lingkungan Perumahan meningkatkan kualitas lingkungan dan Permukiman Kumuh perumahan kumuh dan Berbasis Kawasan) permukiman kumuh secara berkelanjutan melalui pendekatan tridaya, perbaikan dan pembangunan perumahan, penyediaan PSU yang memadai sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, dan mengintegrasikan konsep penanganannya dengan memanfaatkan potensi wilayah di sekitarnya. Pola Klasifikasi Sistem pengelompokkan arsip Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 29 Tahun 2011 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 06 tahun hal 187 764. 765. 766. 767. berdasarkan permasalahan/subjek dari seluruh proses kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Pola Klasifikasi Arsip Sistem pengelompokkan arsip berdasarkan permasalahan/subjek dari seluruh kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja/satuan kerja dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pola Pemanfaatan Ruang Bentuk hubungan antar berbagai aspek sumber daya manusia, sumber daya alam, sosial, budaya, ekonomi, teknologi, informasi, administrasi, pertahanan keamanan, fungsi lingkungan, budidaya dan estetika lingkungan dimensi ruang dan waktu yang dalam kesatuan secara utuh menyeluruh serta berkualitas membentuk tata ruang; bentuk pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran, fungsi serta karakter keiatan manusia, dan atau kegiatan alam. Pola Ruang Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Polusi 1. Kondisi yang ditimbulkan oleh kehadiran bahan-bahan di lingkungan yang bersifat dan dalam jumlah sedemikian rupa sehingga kualitas 2010 tentang Pola Klasifikasi Arsip Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 UU.RI.Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 hal 188 768. Polutan 769. Pra Sertipikasi 770. Prasarana lingkungan itu terdesakkan atau berbalik menyerang kehidupan. 2. Pencemaran atau pengotoran yang terjadi terhadap udara, air dan sebagainya, yang disebabkan karena pabrik, kendaraan bermotor dan lainlain. Sesuatu (zat) yang terdapat di dalam suatu benda baik padat, cair atau gas yang menyebabkan benda tersebut menjadi kotor. Kegiatan identifikasi dan inventarisasi data administrasi yang diperlukan untuk permohonan sertipikasi hak atas tanah 1. Sistem bangunan yang diperlukan terlebih dahulu agar sistem transportasi, teknik penyehatan, pengairan, telekomunikasi dan sebagainya dapat berfungsi; bangunanbangunan yang diperlukan sebelum kegiatan pokok masyarakat dan pemerintah dapat berjalan; bangunanbangunan yang diperlukan untuk memberikan pelayanan atau jasanya bagi kebutuhan dasar penduduk; terdiri atas prasarana transportasi (jalan, jembatan, pelabuhan, bandara dan sebagainya). Prasarana kesehatan (jaringan pipa air Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun 2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1. - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya - Tahun 1997 Edisi 1 hal 189 bersih, jaringan drainase, jaringan pengumpulan dan pembuangan sampah) dan prasarana eneri dan komunikasi (jaringan kawat transmisi dan membagi, jaringan kawat telepon dsb) 2. Kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang memenuhi standar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman, dan nyaman. * Prasarana Dan Sarana Bangunan Gedung 771. Prasarana Kawasan Nelayan 772. Prasarana Kesehatan Lingkungan 3. Kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan perumahan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Fasilitas kelengkapan di dalam di luar bangunan gedung yang mendukung pemenuhan terselenggaranya fungsi bangunan gedung. Kelengkapan dasar fisik kawasan nelayan yang memungkinkan kawasan tersebut dapat berfungsi dan mengembangkan berbagai kegiatan terkait dengan kegiatan fungsi kelautan dan perikanan sebagaimana mestinya, misalnya dermaga, tambatan perahu, dok kapal Kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 15/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan Kep.Menkes No. 829/MENKES/SK/VII/1999 hal 190 773. Prasarana Lingkungan 774. Prasarana Lingkungan Rumah Susun 775. Prasarana Perumahan 776. Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Umum (PSU) 777. Premi 778. Prinsip Syariah lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan rumah susun dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yang antara lain berupa jaringan jalan dan utilitas umum. Kelengkapan dasar yang di butuhkan agar perumahan berfungsi secara optimal seperti : jalan akses/lingkungan, drainase, jaringan limbah, persampahan. 1. Kelengkapan dasar dan fasilitas yang dibutuhkan agar perumahan dan permukiman dapat berfungsi secara optimal 2. Kelengkapan dasar dan fasilitas yang dibutuhkan agar perumahan dapat berfungsi secara sehat dan aman. Sejumlah uang yang harus dibayarkan tertanggung kepada penanggung sesuai dengan perjanjian kesepakatan yang telah ditetapkan. Prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Permen PU No. 60/PRT/1992 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah hal 191 779. Program 780. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) 781. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perumahan Dan Permukiman (PNPM mandiri Perkim) 782. Program Perwujudan kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. 1. Kegiatan yang menjadi prioritas nasional sebagaimana dimaksud dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun anggaran bersangkutan. Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. 2. Penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD. Program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan programprogram penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat Bagian dari pelaksanaan PNPM Mandiri melalui fasilitasi berbagai kegiatan yang terkait dengan bidang perumahan dan permukiman dalam upaya menumbuhkembangkan kemampuan masyarakat dalam peningkatan kualitas rumah dan perumahan, pemenuhan kebutuhan rumah dan perumahan serta peningkatan kualitas permukiman yang berbasis pemberdayaan masyarakat Gabungan susunan jadwal waktu Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Permen PU No. 57/PRT/1991 hal 192 Jaringan Jalan 783. 784. 785. 786. 787. 788. pelaksanaan untuk masing-masing rencana individual disertai biaya yang diperlukan setiap tahunnya, sebagai pedoman evaluasi dan kegiatan pelaksanaan tahunan. Promosi Kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang dan/atau jasa untuk menarik minta beli konsumen terhadap barang dan/atau jasa yang akan dan sedang di perdagangkan Prosentase angsuran Perbandingan antara angsuran bersubsidi pembiayaan bersubsidi yang dibayar oleh nasabah dengan angsuran pembiayaan tanpa subsidi. Proposal KSM Usulan rencana yang dibuat oleh KSM berisikan tentang usulan kegiatan baik teknis, administrasi dan biaya. Pusat Pemerintahan Kota Terutama bagian dari pusat kota dengan kantor walikota, gedunggedung kegiatan pemerintahan, pengadilan dan atau kebudayaan; secara fisik biasanya berupa kumpulan berbagai bangunan kantor pemerintahan dan gedunggedung kesenian atau kebudayaan. Pusat Permukiman Merupakan pusat permukiman Perdesaan masyarakat perdesaan atau daerah kecil; dapat merupakan ibukota kelurahan/desa Puskopkar Pusat Koperasi Karyawan UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. hal 193 789. Putusan Banding Putusan Badan Penyelesaian UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997 Sengketa Pajak atas banding Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan terhadap Surat Keputusan Keberatan yang di ajukan oleh Wajib Pajak R 790. 791. 792. 793. 794. 795. RAB (Rencana Anggaran Biaya) Perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar bangunan dan spesifikasi pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dibangun. Rancang Bangun Desain dalam bentuk gambar bangunan rumah susun dan lingkungannya secara lengkap dengan skala tertentu beserta uraiannya dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan pembangunan. Rancang Bangun Dokumen desain teknis bangunan Rinci/Detail Engineering yang terdiri dari gambar teknis, Design (DED) spesifikasi teknis dan volume pekerjaan. Reimbursement Penggantian pembayaran, pembayaran kembali. Rekening Kas Umum Rekening tempat penyimpanan Daerah uang negara yang di tentukan Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara pada bank sentral. Rekening Dana Kelolaan 1. Rekening BLU-Kemenpera BLU-Kemenpera yang dipergunakan untuk menampung dana yang tidak dapat dimasukkan ke dalam Dari berbagai sumber Permen PU No. 60/PRT/1992 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa BAB I bagian Kesatu Pasal 1. Dari berbagai sumber Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan hal 194 Rekening Operasional BLU- Pasal 1. Kemenpera dan Rekening Penngelolaan Kas BLUKemenpera pada Bank umum. 796. 797. 2. Rekening BLUKEMENPERA pada Bank Umum untuk menampung dana awal FLPP dan pengembalian pokok oleh Bank Pelaksana dari Dana FLPP yang digulirkan. Rekening Dana Kelolaan Rekening lainnya pada Satker Satker BLU-Kemenpera BLU-Kemenpera yang di pergunakan untuk menampung dana yang tidak dapat dimasukkan ke dalam Rekening Operasional Satker BLU-Kemenpera dan Rekening Pengelolaan Kas Satker BLU-Kemenpera pada Bank Umum, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Rekening Operasional 1. Rekening BLU-Kemenpera BLU- Kemenpera yang dipergunakan untuk menampung seluruh penerimaan dan membayar seluruh pengeluaran BLUKemenpera yang dananya bersumber dari PNBP BLU pada Bank umum. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Pasal 1. 2. Rekening BLU-KEMENPERA Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun pada Bank Umum untuk 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan menampung pembayaran bunga Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan dan pendapatan lain oleh Bank hal 195 798. 799. 800. 801. 802. Pelaksana dari Dana FLPP yang digulirkan. Rekening Operasional Rekening lainnya milik Satker Satker BLU-Kemenpera BLU-Kemenpera yang dipergunakan untuk menampung seluruh penerimaan dan membayar seluruh pengeluaran Satker BLUKemenpera yang dananya bersumber dari Pendapatan Negara Bukan Pajak(PNBP) Satker BLUKemenpera pada Bank Umum, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Rekening Pengelolaan Rekening BLU-Kemenpera untuk Kas BLU-Kemenpera penempatan idle cash pada Bank Umum yang terkait dengan pemgelolaan kas. Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Rekening Pengelolaan Rekening Satker BLU-Kemenpera Kas Satker BLU- untuk penempatan dana yang Kemenpera belum dipergunakan untuk pembiayaan perumahan bagi MBR pada Bank Umum, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang terkait dengan pengelolaan kas. Rekening Program FLPP Rekening penampungan (escrow KPR Sejahtera account) yang dibuka oleh Bank Pelaksana dipergunakan untuk menampung pencairan dana FLPP dari Satker BLU-Kemenpera. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Rekonsiliasi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Pasal 1. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan 1. Kegiatan perhitungan kembali Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor hal 196 atas subsidi yang sudah diterima dan perhitungan subsidi tahun berikutnya yang akan diterima LPK untuk disalurkan kepada debitur melalui skim subsidi IO-BP dengan kombinasi selisih bunga atau subsidi selisih bunga tanpa kombinasi IO-BP yang dibayar secara tahunan. 2. Kegiatan perhitungan kembali atas subsidi yang sudah diterima dan perhitungan subsidi tahun berikutnya yang akan diterima Bank Pelaksana untuk disalurkan kepada debitur melalui skim subsidi IO-BP dengan kombinasi Selisih Bunga atau Subsidi Selisih Bunga tanpa kombinasi IO-BP yang dibayar secara tahunan, dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Bank Pelaksana. 3. Proses pencocokan/ pembandingan setiap transaksi keuangan yang dicatat oleh Satker BLU Kemenpera dengan transaksi yang dicatat oleh Bank Pelaksana. 803. Rencana Produk dari 13/PERMEN/M/2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07/PERMEN/M/2007 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusun Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan perencanaan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 197 804. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan * Rencana Detail Tata Ruang Kota * Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan (planning); merupakan susunan langkah-langkah secara sistematik atau teratur untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah; dapat berbentuk grafis atau visual atau gambaran bangunan dan lingkungannya atau dapat juga verbal berupa rangkaian kota-kota. Rencana rinci tata ruang yang menggambarkan antara lain zonasi atau blok alokasi permanfaatan ruang (blok plan) Rencana pemanfaatan ruang kota secara terinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program-progam pembangunan kota. Rencana rinci tata ruang kawasan di wilayah Kabupaten/Kota, yang meliputi: a. rencana terperinci (detail) tata ruang kawasan yang menggambarkan, antara lain zonasi atau blok alokasi pemanfaatan ruang (block plan); dan b. rencana teknik ruang pada setiap blok kawasan yang menggambarkan, antara lain rencana tapak atau tata letak (site plan) dan tata bangunan (building layout) beserta prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus hal 198 805. Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan 806. Rencana Jangka Menengah Jaringan Jalan 807. Rencana Kegiatan Dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) 808. Rencana Kerja Kementerian Perumahan Rakyat (Renja Kementerian) Rencana Kota 809. Rencana teknik ruang kawasan yang digunakan untuk pengendalian pemanfaatan ruang suatu lingkungan/kawasan, menindaklanjuti rencana detail tata ruang dan sebagai panduan dalam rangka perwujudan kualitas bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan dari aspek fungsional, sosial, ekonomi dan lingkungan bangunan termasuk ekologi dan kualitas visual. Kumpulan recana individual, kualifikasi dari sasaran fungsional yang ingin dicapai dalam bentuk jumlah satuan fisik untuk jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang disertai perkiraan pembiayaannya. Dokumen perencanaan dan penganggaran yang menampung rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD sebagai dasar penyusunan APBD. Dokumen perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat untuk periode 1 (satu) tahun Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus Permen PU No. 57/PRT/1991 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 02/Permen/M/tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014. 1. Rencana pengembangan kota - Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 yang disiapkan secara teknis dan non teknis, baik yang ditetapkan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah yang merupakan rumusan kebijaksanaan pemanfaatan muka bumi wilayah kota hal 199 termasuk ruang di atas dan dibawahnya serta pedoman pengarahan dan pengendalian bagi pelaksanaan pembangunan kota. 810. 811. 812. 4. 2. Rencana yang disusun dalam rangka pengaturan pemanfaatan ruang kota dan dalam rangka pengaturan administrasi pemerintah kota. Rencana Pemantauan Dokumen yang mengandung Lingkungan (RPL) upaya pemantauan komponen linkgungan hidup yang terkena dampak penting akibat dari rencana usaha atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana Pemantauan Upaya pemantauan komponen Lingkungan Hidup lingkungan hidup yang terkena (RKL) dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Rencana Pembangunan Suatu dokumen acuan yang Perumahan Dan mengikat bagi penanganan Permukiman Daerah masalah perumahan dan (RP4D) permukiman di suatu kota/kabupaten.Dokumen ini membuat skenario besar penanganan perumahan dan permukiman yang direncanakan dalam prediksi waktu 10 tahun. RP4D dibuat oleh pemerintah daerah stempat dengan mengakomodasi aspirasi dan kebutuhan masyarakat akan perumahan dan permukiman - SNI 03-1733-2004 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 PP Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. hal 200 813. 814. 815. * Rencana Standar Minimal Pencapaian Target pencapaian Standar Pelayanan Pelayanan Minimal yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RKPD, Renstra-SKPD dan Renja-SKPD untuk digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan biaya dalam penyelenggaraan pelayanan dasar. Rencana Pengelolaan Dokumen yang mengandung Lingkungan (RKL) upaya penanganan dampak penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana Pengelolaan Upaya penanganan dampak besar Lingkungan Hidup dan penting terhadap lingkungan (RKL) hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Rencana Rinci Tata Rencana rinci tata ruang kawasan Ruang Kawasan di wilayah Kabupaten/Kota, yang meliputi : a. Rencana terperinci (detail) tata ruang kawasan yang menggambarkan, antara lain zonasi atau blok alokasi pemanfaatan ruang (block plain) : dan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 PP Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus b. Rancana teknik ruang pada setiap blok kawasan yang menggambarkan, antara lain hal 201 * 816. Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan (R2TRK) Rencana Strategis (Renstra) rencana tapak atau tata letak (site plain) dan tata bangunan (building layout) beserta prasarana dan sarana lingkungan secara utinitas umum. Rencana Rinci ruang kawasan di wilayah Kabupaten/Kota atau rencana tata ruang DKI Jakarta, yang meliputi: a. Rencana rinci tata ruang Kasiba atau rencana terperinci tata ruang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kasiba dan Lisiba BS yang menggambarkan struktur ruang serta zonasi atau blok alokasi pemanfaatan ruang (block plan); dan b. Rencana rinci tata ruang Lisiba atau Lisiba BS atau rencana teknik ruang pada setiap blok kawasan yang menggambarkan antara lain rencana tata letak (site plan c. ) dan tata bangunan (building lay out) beserta prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum. Rencana strategis kementerian perumahan rakyat tahun 20102014, yang selanjutnya disebut Renstra Kemenpera adalah dokumen perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 3/PERMEN/M/2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014 hal 202 * Rencana Struktur Tata Ruang Propinsi * Rencana Tapak (Site Plan) 817. Rencana Tapak (Site Plan Kawasan Industri) 818. Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL) untuk priode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2010 sampai dengan 2014 Rencana peruntukan ruang/jalan tingkat propinsi beserta sistem/hirarki perkotaan, jaringan jalan sistem primer dan identifikasi kawasan-kawasan strategis. Gambaran/peta rencana peletakan bangunan/kaveling dengan segala unsur penunjangnya dalam skala batas-batas luas lahan tertentu. Rencana Tapak Kawasan Industri yang menunjukkan penggunaan lahan dan pola jalan di dalam Kawasan Industri yang disahkan oleh Pemerintah Daerah atas usul perusahaan Kawasan Industri. 1. Penataan bangunan perumahan dan pemukiman yang tepat sesuai dengan peraturan bangunan yang telah disahkan dan diberikan izin perencanaannya kepada badan usaha pembangunan perumahan dan permukiman atau masyarakat dalam rangka memanfaatkan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman 2. Rencana teknik ruang kawasan yang digunakan untuk pengendalian pemanfaatan ruang suatu lingkungan/ Permen PU No. 57/PRT/1991 Perda Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 1998 Tentang Tata Cara Pengesahan Rencana Tapak (Site Plan). PERMENDAGRI NO.5 Tahun 1992 Tentang Rencana Tapak Tanah dan Tata Tertib Pengusahaan Kawasan Industri serta Prosedur Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Undang-Undang Gangguan (UUG)/HO Bagi Perusahaan yang Berlokasi di dalam Kawasan Industri. - Kepmen Menpera Nomor : 08/KPTS/BkP4N/1996. - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus hal 203 819. Rencana Tata Ruang 820. Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan 821. Rencana Tata Ruang Wilayah kawasan, menindaklanjuti rencana detail tata ruang dan sebagai panduan dalam rangka perwujudan kualitas bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan dari aspek fungsional. Sosial, ekonomi, dan lingkungan bangunan termasuk ekologi dan kualitas visual 1. Hasil perencanaan tata ruang. 2. Rekayasa atau metode pengaturan perkembangan tata ruang dikemudian hari; rencana tersebut berdimensi tiga dan berdimensi empat jika unsur waktu dipandang sebagai dimensi keempat; rencana tata ruang disebut berorientasi kepada kecenderungan (“trend oriented plan”) karena memperhatikan kecenderungan perkembangan pada waktu yang lalu, masa kini dan waktu yang akan datang. Hasil dari suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang di Kawasan Perkotaan Hasil perencanaan tata ruang wilayah. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan hal 204 822. Rencana Tata Ruang Wilayah 823. Rencana Teknik Jalan 824. Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK) 825. Rencana Teknis Rinci (detailed engineering design (DED)) 826. Rencana Tindak Komunitas (Community Action Plan) (RTK) (CAP) Strategi dan arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah, yang meliputi struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah, serta kriteria dan pola pengelolaan kawasan wilayah Suatu kumpulan dokumen teknik yang memberikan gambaran produk yang ingin diwujudkan, yang umumnya terdiri dari gambaran teknik, syarat-syarat dan spesifikasi pekerjaan. Rencana geometris ruang kota yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang kota dalam rangka pelaksanaan proyek pembangunan kota. Gambar rancang bangun secara rinci suatu bangunan. 1. Rencana pembangunan perumahan dan permukiman yang disusun untuk menyelesaikan permasalahan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman. 2. Rencana pembangunan dan/atau peningkatan kualitas PSU yang disusun oleh KSM untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan hunian secara swadaya. Untuk Kepentingan Umum SNI 03-1733-2004 Permen PU No. 57/PRT/1991 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. hal 205 827. Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan 828. Rencana Umum Tata Ruang 829. Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten 830. Rencana Umum Tata Ruang Kota 831. Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) 832. Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan (R) Gambaran wujud jeringan jalan yang ingin dicapai untuk sekurang-kurangnya mencakup 10 (sepuluh) tahun mendatang. Rencana peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angakasa agara pemanfaatannya optimal, lestari, seimbang dan serasi bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Rencana pemanfaatan ruang/lahan tingkat kabupaten beserta rencana jaringan sistem primer, rencana induk sistem tata air, indikasi program lima tahun perwujudan manfaat ruang Kabupaten. Rencana pemanfaatan ruang kota beserta struktur pusat-pusat pelayanan kegiatan, rencana jaringan jalan sistem primer dan sekunder, rencana induk sistem prasarana dan utilitas dari program lima tahunan perwujudan manfaat ruang kota. Rencana pemanfaatan ruang kota yang disusun untuk menjaga keserasian pembangunan antar sektor dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan kota Rencana struktur ruang kota yang disusun untuk mejaga konsistensi perkembangan pembangunan suatu kota pada sebagian, satu atau lebih daerah otonom, dengan Permen PU No. 57/PRT/1991 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Permen PU No. 57/PRT/1991 Permen PU No. 57/PRT/1991 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 hal 206 833. Rencana Umum Tata Ruang Wilayah 834. Renovasi 835. Revitalisasi Kota 836. Retribusi IMB 837. RKA K/L (Rencana Kerja Dan Anggaran strategi perkotaan Nasional dalam jangka panjang dan untuk menjaga keserasian perkembangan pembangunan kota dengan wilayah pengaruh sekitarnya dalam jangka pengendalian program sektoral dalam jangka panjang. Rencana peruntukan ruang / lahan tingkat wilayah beserta rencana struktur pemanfaatan ruang, identifikasi kawasan strategis, struktur jaringan jalan sistem primer dan arteri sekunder, rencana induk sistem prasarana lingkungan dan program perwujudan ruang. Perbaikan besar-besaran hingga hasil pekerjaan perbaikan tersebut hampir merupakan bangunan baru dengan bentuk dan fungsi yang agak berbeda dengan aslinya, tapi tetap di lokasi yang lama. Upaya peningkatan kembali fungsi kota; kegiatan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan kota, agar pendapatan kota meningkat (tujuan dan pengertiannya hampir-hampir sama dengan istilah pembaharuan kota atau peremajaan kota). Pungutan daerah atas pelayanan pemberian izin mendirikan bangunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran yang berisi program dan Permen PU No. 57/PRT/1991 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. UU RI Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Pembangunan Nasional. Perencanaan hal 207 Kementerian Negara/Lembaga) 838. 839. 840. 841. kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. Rona Keadaan; keberadaan; kehadiran. RP3KP (Rencana Skenario penyelenggaraan Pembangunan Dan pengelolaan bidang perumahan Pengembangan dan permukiman yang Perumahan dan Kawasan terkoordinasi dan terpadu secara Permukiman) lintas sektoral dan lintas wilayah administratif serta merupakan jabaran pengisian rencana pola ruang kawasan permukiman dalam RTRW. RP4D (Rencana Skenario penyelenggaraan Pembangunan dan pembangunan yang disusun dan Pengembangan disepakati bersama oleh seluruh Perumahan dan pihak terkait dibidang perumahan Permukiman di Daerah) dan permukiman, tentang apa yang akan dicapai atau perlu diperbuat dalam suatu kurun waktu tertentu. Ruang Wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Keputusan Menteri Negara Perkim Nomor: 09/KPTS/M/IX/1999 Tentang Pedoman Penyusunan RP4D. Istilah RP3KP disesuaikan dengan UU No.1/2011 Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah. UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang hal 208 842. Ruang Terbuka 843. Ruang Terbuka Hijau 844. Rumah Wadah yang dapat menampung kegiatan tertentu dari warga lingkungan baik secara individu atau kelompok. Area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamnya maupun yang sengaja ditanam. 1. Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga; secara fisik merupakan bangunan tempat tinggal, secara fungsional merupakan tempat awal pengembangan kehidupan dan penghidupan keluarga, dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur. 2. 845. Rumah Dan Lingkungan Bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya SNI 03-1733-2004 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1. - Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. 3. Bangunan yang berfungsi - SNI 03-1733-2004 / UU RI. NO.4/1992 sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga Urutan penyusunan istilah dan SNI 03-1733-2004 definisi berikut ini berdasarkan hal 209 846. Rumah Tapak 847. Rumah Yang Layak 848. Rumah Deret lingkup bahasan umum hingga lingkup bahasan spesifik mengenai topik dan klasifikasi mengenai rumah dan lingkungan. Unit bangunan tidak bertingkat atau bertingkat, yang sebagian atau seluruhnya berada pada bidang permukaan tanah atau air dengan fungsi sebagai tempat tinggal atau hunian layak huni dan dimiliki oleh orang perorangan. Bangunan rumah yang patut, wajar untuk tempat kediamam; sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. 1. Beberapa rumah tinggal lengkap, dimana satu atau lebih dari sisi bangunan induknya menyatu dengan sisi satu atau lebih bangunan rumah tinggal lainnya tetapi masing-masing mempunyai persil sendiri, ditujukan untuk memberikan peluang transisi antara perumahan unit tinggal dengan lingkungan perumahan yang berkepadatan tinggi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman 2. Beberapa rumah yang satu atau UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan lebih dari sisi bangunan Permukiman menyatu dengan sisi satu atau lebih bangunan lain atau rumah hal 210 849. Rumah Inti 850. Rumah Inti Tumbuh (RIT) 851. Rumah Khusus 852. Rumah Komersial 853. Rumah Kopel 854. Rumah Menengah lain, tetapi masing-masing mempunyai kaveling sendiri. Unit rumah dengan satu rumah serba guna dan selanjutnya dapat dikembangkan oleh penghuni Rumah yang dibangun secara bertahap dimana pentahapannya dapat melalui “pentahapan ruangan” maupun “ pentahapan konstruksi”. Rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus Rumah yang diselenggarakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Dua buah tempat kediaman lengkap, dimana salah satu sisi bangunan induknya menyatu dengan sisi satu bangunan lain atau satu tempat kediaman lain, dan masing-masing mempunyai persil sendiri 1. Rumah tidak bersusun yang dibangun diatas tanah dengan luas kaveling 54 m2 sampai dengan 600 m2 dan biaya pembangunan per m2 antara harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe C sampai dengan harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe A yang berlaku dan SNI 03-1733-2004 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan Swadaya; Lampiran III : Petunjuk Teknis Pemugaran dan Perluasan Perumahan Swadaya UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. SNI 03-1733-2004 Kepmen Menpera No.08/KPTS/BKP4N/1996 hal 211 rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanah dengan luas kaveling antara 200 m2 sampai dengan 600 m2 dan biaya pembangunan per m2 lebih kecil atau sama dengan harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe C yang berlaku, dengan koefisien dasar bangunan dan koefisien lantai bangunan yang diizinkan dalam rencana tata ruang wilayah yang berlaku. 2. Rumah tidak bersusun yang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor dibangun diatas tanah dengan 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan luas kaveling 54 m2 s/d Perumahan dan Permukiman. dengan 600 m2 dan biaya pembangunan per m2 antara harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe C s/d harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe A yang berlaku dan rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanah dengan luas kavling antara 200 m2 sampai dengan 600 m2 dan pembangunan per m2 nya tidak lebih kecil atau sama dengan harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan tipe C yang berlaku, dengan luas hal 212 lantai bangunan rumah disesuaikan dengan KDB dan KLB yang diijinkan dalam rencana tata ruang yang berlaku. 855. Rumah Yang Layak Huni 856. Rumah Mewah 3. Rumah komersial dengan harga jual lebih besar dari 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) kali harga jual rumah sederhana Rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. 1. Rumah tidak bersusun yang dibangun diatas tanah dengan luas kaveling 54 m2 sampai dengan 2000 m2 dan biaya pembangunan per m2 diatas biaya satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe A yang berlaku. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996 2. Rumah tidak bersusun yang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor dibangun diatas tanah dengan 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan luas kaveling 54 m2 s/d Perumahan dan Permukiman. dengan 2000 m2 dan biaya pembangunan per m2 antara harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe A yang berlaku dan rumah tidak bersusun yang dibangun di hal 213 atas tanah dengan luas kavling antara 600 m2 sampai dengan 2000 m2 dan pembangunan per m2 nya tidak lebih kecil atau sama dengan harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan tipe A yang berlaku, dengan luas lantai bangunan rumah disesuaikan dengan KDB dan KLB yang diijinkan dalam rencana tata ruang yang berlaku. 857. Rumah Murah 858. Rumah Negara * Rumah Negara Golongan I 3. Rumah komersial dengan harga jual lebih besar dari 4 (empat) kali harga jual rumah sederhana. Rumah umum layak huni dan terjangkau dengan luas lantai 36 m2 yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kepemilikannya melalui kredit/ Pembiayaan Pemilikan Rumah didukung oleh bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dan tanpa uang muka. Rumah yang dimiliki Negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri Rumah Negara yang di pergunakan bagi pemegang Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 25 tahun 2011,Tentang Pedoman Penyelenggaraan Perumahan Murah BAB I bagian Kesatu Pasal 1. UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 Tentang Rumah Negara hal 214 * Rumah Negara Golongan II * Rumah Negara Golongan III 859. Rumah Petak 860. Rumah Renggang 861. Rumah Sangat jabatan tertentu dank arena sifat jabatannya harus bertempat tinggal di rumah tersebut, serta hak penghuniannya terbatas selama pejabat yang bersangkutan masih memegang jabatan tertentu tersebut. Rumah Negara yang mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu instansi dan hanya di sediakan untuk didiami oleh Pegawai Negeri dan apabila berhenti atau pensiun rumah di kembalikan kepada Negara Rumah Negara yang tidak termasuk Golongan I dan Golongan II yang dapat di jual kepada penghuni nya Rumah berjajar lebih dari dua mempunyai dinding samping bersama. Rumah tinggalunit tinggal yang memiliki persil sendiri dan salah satu sisi dinding bangunan induknya tidak dibangun tepat pada batas persil, ditujukan untuk pembangunan perumahan unit tunggal dengan mengakomodasikan berbagai ukuran perpetakan dan jenis bangunan perumahan, serta mengupayakan peningkatan kualitas lingkungan hunian, karakter, dan suasana kehidupannya. Rumah tidak bersusun dengan luas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 Tentang Rumah Negara Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 Tentang Rumah Negara Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996 hal 215 Sederhana (RSS) 862. Rumah Sederhana (RS) 863. Rumah Sederhana lantai bangunan maksimal 36 m2 dengan sekurang-kurangnya memilik kamar mandi dengan WC, dan ruang serba guna dengan biaya pembangunan per m2 sekitar setengah dari biaya pembangunan per m2 tertinggi untuk rumah sederhana. Rumah tidak bersusun dengan luas Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996 lantai bangunan lebih dari 70 m2, yang dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54 m2 sampai dengan 200 m2 dan biaya pembangunan per m2 tertinggi untuk pembangunan rumah dinas tipe C yang berlaku, yang meliputi rumah sederhana tipe besar, rumah sederhana tipe kecil, rumah sangat sederhana, dan kaveling siap bangun. 1. Bangunan yang harga nya 75 % Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: dari harga rumah tipe C. 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. 2.Tempat kediaman yang layak Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor huni dan harganya terjangkau 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan oleh masyarakat berpenghasilan Perumahan dan Permukiman. rendah dan sedang. 3. Rumah umum yang dibangun di Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor atas tanah dengan luas kavling 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan antara 60m2 sampai dengan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. 200 m2 dengan luas lantai bangunan paling sedikit 36 m2 dengan harga jual sesuai ketentuan pemerintah. hal 216 864. Rumah Sederhana Sehat (RSH) 865. Rumah Sejahtera Murah Tapak 866. Rumah Sejahtera Tapak 867. Rumah Susun * Rumah Susun Bukan Rumah yang spesifikasi teknisnya mengacu pada Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat). Rumah umum yang dibangun oleh Badan Hukum dengan harga jual paling banyak Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) per unit. Rumah umum yang dibangun oleh badan hukum dengan spesifikasi sama dengan rumah sederhana sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat. Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama. Rumah susun yang seluruhnya Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Pasal 1. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Permen PU No.60/PRT/1992 hal 217 Hunian * Rumah Susun Campuran * Rumah Susun Hunian * Rumah Susun Khusus * Rumah Susun Komersial * Rumah Susun Sederhana * Rumah Susun Sederhana Sewa * Rumah Susun Sewa(Rusun Sewa) berfungsi sebagai tempat usaha dan/atau kegiatan social Rumah susun yang sebagian berfungsi sebagai tempat tinggal dan sebagian lainnya berfungsi sebagai tempat usaha dan/atau kegiatan sosial. Rumah susun yang seluruhnya berfungsi sebagai tempat usaha dan/atau kegiatan sosial. Rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus. Rumah susun yang diselenggarakan untuk mendapatkan keuntungan. Rumah susun yang dibagun untuk masyarakat berpenghasilan menengah kebawah. Rumah susun sederhana yang dikelola oleh unit pengelola yang ditunjuk oleh pemilik rusunawa dengan status penghunian sistem sewa. 1.Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuansatuan yang masing-masing digunakan secara terpisah, status penguasaan sewa, serta dibangun dengan menggunnakan dana Anggaran Pendapatan dan Permen PU No.60/PRT/1992 Permen PU No.60/PRT/1992 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa BAB I bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. SNI 03-1733-2004 SNI 03-1733-2004 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun 2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman. hal 218 Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dengan fungsi utamnya sebagai hunian. * Rumah Susun Taman * Rumah Susun Negara * Rumah Susun Umum 868. Rumah Swadaya 869. Rumah Taman 870. Rumah Tinggal 2.Rumah susun yang pemanfaatannya melalui cara sewa. Rumah susun yang ditujukan untuk merespons keterbatasan lahan yang disebabkan oleh kebutuhan untuk mempertahankan kualitas taman lingkungan. Rumah susun yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian, sarana pembinaan keluarga, serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri. Rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Rumah yang dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat Rumah tinggal unit tunggal dengan pekarangan yang luas, dimaksudkan agar pengembangan perumahan dengan berkepadatan rendah sebagaimana yang ditetapkan dalam rencana kota dapat di pertahankan. Bangunan yang diperuntukan bagi tempat tinggal secara menetap dan terus menerus Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa BAB I bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa BAB I bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. hal 219 871. Rumah Terjangkau 872. Rumah Tunggal 873. Rumah Tunggal (Hunian Tidak Bertingkat) 874. Rumah Umum 875. Rusak Berat 876. Rusak Ringan 877. Rusak Sedang Rumah dengan harga jual atau harga sewa yang mampu dimiliki atau disewa oleh seluruh lapisan masyarakat Rumah yang mempunyai kaveling sendiri dan salah satu dinding bangunan tidak dibangun tepat pada batas kaveling. Rumah kediaman yang mempunyai persil sendiri dan salah satu dinding bangunan induknya tidak dibangun tepat pada batas persil. Rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Rumah yang kondisi lantai (struktur bawah), dinding (struktur tengah), dan atapnya (struktur atas) rusak atau tidak layak. Rumah yang kondisi salah satu dari tiga komponen lantai (struktur bawah), dinding (struktur tengah), atau atapnya (struktur atas) rusak atau tidak layak. Rumah yang kondisi dua diantara tiga komponen lantai (struktur bawah), dinding (struktur tengah), atau atapnya (struktur atas) rusak atau tidak layak. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) UU RI NOMOR 1 TAHUN 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Kepmen PU No.20/KPTS/1986 Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. S 878. SBI Rate 1. Suku bunga surat berharga yang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun dikeluarkan Bank Indonesia 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara hal 220 sebagai pengakuan utang Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara jangka pendek satu bulan, enam Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta bulan dan atau sembilan bulan KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. yang pertama kali dikeluarkan pada bulan penerbitan. 879. Sampah 880. Sampah Berbahaya 881. Sanitasi 2. Bunga surat berharga yang dikeluarkan Bank Indonesia sebagai pengakuan utang jangka pendek satu bulan yang dikeluarkan pada pekan pertama setiap bulan. Barang atau benda yang sudah tidak terpakai lagi dalam bentuk padat yang terdiri dari bahan organik dan anorganik, logam atau bukan logam, yang dapat terbakar atau yang tidak dapat terbakar. Limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan. Sampah yang membutuhkan penanganan khusus untuk menyulitkan penanganan dengen metode pengumpulan, pemprosesan atau penempatan yang normal. Kebersihan, menjaga kesehatan; usaha menciptakan dan membina keadaan yang baik dalam bidang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. Permen PU No.57/PRT/1991 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun 2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman. Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 221 882. Sanitasi Rumah 883. Sarana * Sarana Dan Prasarana Lingkungan * Sarana Kesehatan Lingkungan * Sarana Lingkungan kesehatan lingkungan, masyarakat. Sistem pengelolaan limbah rumah tangga dan lingkungan perumahan baik cair yang berkaitan erat dengan kesehatan penghuni rumah dan lingkungan perumahannya. 1. Fasilitas dalam lingkungan hunian yang berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi. 2. Fasilitas umum dan fasilitas sosial dan penunjang yang berfungsi untuk menyelenggarakan dan mengembangkan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi. Urutan penyusunan istilah dan definisi berikut ini berdasarkan lingkup bahasan umum hingga lingkup bahasan spesifik mengenai topik dan klasifikasi sarana dan prasarana lingkungan. Fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomis, sosial dan budaya. 1. Fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya dan politik masyarakat. 2. Fasilitas penunjang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. SNI 03-1733-2004 Kep.Menkes. No.829/MENKES/SK/VII/1999 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 10/PERMEN/M/2007 tentang Pedoman Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Permukiman yang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor hal 222 * * 884. 885. berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya Sarana Kawasan Fasilitas penunjang kawasan Nelayan nelayan yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya kehidupan dan penghidupan nelayan, misalnya tempat penjemuran ikan, tempat pembuatan jaring, tempat penjualan ikan. Sarana Perumahan Fasilitas yang berfungsi utnuk menunjang kegiatan perumahan seperti : fasilitas pendidikan, fasilitas ibadah, fasilitas ekonomi, fasilitas social, fasilitas kesehatan, fasilitas olahraga, fasilitas rekreasi. Satuan / Unit Kawasan perumahan dalam Lingkungan berbagai bentuk dan ukuran Permukiman dengan penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan yang terstuktur; merupakan kawasan perumahan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang tertentu yang dilengkapi dengan sistem prasarana, sarana lingkungan, dan tempat kerja terbatas dan dengan penataan ruang yang terencana dan teratur sehingga memungkinkan pelayanan dan yang optimal Satuan Kerja (Satker) 1. Satuan kerja yang bertugas 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 15/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : hal 223 menfasilitasi kegiatan 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Kementrian/Lembaga serta Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan mengelola adminitrasi kegiatan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) yang menjamin akuntabilitas dan transparansi program 886. Satuan Kerja/Lembaga Penanggung Jawab 887. Satuan Kerja Badan 2.Satuan organisasi kerja di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat yang terdiri dari Satuan Kerja 1 dan Satuan Kerja 2 yang menyelenggarakan tugas pengelolaan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Satuan kerja 1 adalah Satuan Kerja yang secara struktural bertanggungjawab langsung kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat. Satuan Kerja 2 adalah Satuan Kerja yang secara struktural bertanggungjawab kepada masing-masing pimpinan Unit Kerja Eselon I. Lembaga di daerah yang bertanggung jawab dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal. Penentuan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ini harus mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi, kualifikasi dan kompetensi sumber daya SKPD yang bersangkutan. Pusat Pembiayaan Perumahan PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor hal 224 Layanan Umum Kementerian Perumahan Rakyat (Satker BLUKemenpera) 888. 889. 890. 891. 892. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kementerian Perumahan Rakyat 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri yang menerapkan Pengelolaan Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan keuangan Badan Layanan Umum. Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan 1. Satuan yang kerja yang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : bertanggungjawab terhadap 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program pelaksanaan tugas Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan pemerintahan bidang tertentu Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) didaerah provinsi dan kabupaten/kota. 2. Perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang. Satuan Kerja Perangkat Organisasi/lembaga pada Daerah (SKPD) Provinsi pemerintah daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Dekonsentrasi lingkup Kementerian Perumahan Rakyat di provinsi. Satuan Kerja Yang Perangkat kerja yang ditunjuk oleh Menyalurkan Dana Menteri Negara Perumahan Bantuan Stimulan Rakyat sebagai kuasa pengelola (Satuan Kerja) anggaran bantuan stimulan perumahan swadaya. Satuan Lingkungan Kawasan perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan yang terstruktur Satuan Lingkungan Kawasan perumahan dalam Permukiman berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Peraturan Kementerian Perumahan Rakyat Nomor 01 tahun 2011 Tentang Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat tahun 2011 Melalui Dekonsentrasi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman hal 225 893. Satuan Lingkungan Rumah Susun 894. Satuan Perumahan 895. Satuan Rumah Sejahtera Susun 896. Satuan Rumah Susun (sarusun) 897. Satuan Rumah Susun Menengah 898. Satuan Rumah Susun Mewah yang terstruktur Kelompok rumah susun yang terletak pada tanah bersama sebagai satu lingkungan yang merupakan satu kesatuan sistem pelayanan dan pengelolaan. Perumahan yang terdiri dari minimal 50 (lima puluh) unit rumah Rumah umum yang dibangun oleh badan hukum dengan spesifikasi sama dengan rumah susun sederhana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi. Rumah susun yang tujuan peruntukan utamanya digunakan secara terpisah sebagai tempat hunian, yang mempunyai sarana penghubung ke jalan umum. Satuan rumah susun dengan luas lantai 18 m2 sampai 100 m2 dan biaya pembangunan per m2 antara harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan gedung bertingkat pemerintah kelas C sampai dengan harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan gedung bertingkat permerintah kelas A yang berlaku. Satuan rumah susun dengan biaya pembangunan per m2 diatas harga Permen PU No.60/PRT/1992 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan SNI 03-1733-2004 Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996 SNI 03-1733-2004 hal 226 899. Satuan Rumah Susun Mewah (Apartemen) 900. Satuan Rumah Susun Sederhana (Sarusuna) satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan gedung bertingkat pemerintah kelas A yang berlaku dengan luas lantai bangunan lebih dari 100 m2 Satuan rumah susun dengan biaya SNI 03-1733-2004 pembangunan per m2 diatas harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan gedung bertingkat pemerintah kelas A yang berlaku dengan luas lantai bangunan setiap unit rumah lebih dari 100 m2 Satuan rumah susun dengan luas Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996 lantai bangunan setiap unit rumah tidak lebih 45 m2 dan biaya pembangunan per m2 tidak melebihi dari harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan gedung bertingkat pemerintah kelas C yang berlaku. Rumah susun sederhana yang tujuan peruntukan utamanya digunakan secara terpisah sebagai tempat hunian. 901. Satuan Wilayah Kegiatan (SWK) 902. SBI Rate Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 12/PERMEN/M/2008 Tentang Pengadaan Perumahan Dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Satuan lingkungan perumahan dan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : permukiman yang ditangani 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Suku bunga surat berharga yang Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor dikeluarkan Bank Indonesia 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard dan Prosedur sebagai pengakuan utang jangka Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna pendek satu bulan yang Bersubsidi dikeluarkan pada pecan pertama setiap bulan. hal 227 903. Sengketa Lingkungan Hidup 904. Sentra industri 905. Sertifikat 906. Sertifikat Hak Milik Sarusun (SHM) 907. Setiap Orang 908. Sistem Internal Perkotaan 909. Sistem Jaringan Jalan Perselisihan antara dua pihak atau lebih yang ditimbulkan oleh adanya atau diduga adanya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. sentra industri kecil yang merupakan sekumpulan kegiatan industri kecil sejenis yang lokasinya mengelompok pada jarak yang tidak terlalu berjauhan. Surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atau satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan Tanda bukti kepemilikan atas sarusun di atas tanah hak milik, hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanah negara , serta hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanah hak pengelolaan. Orang perseorangan atau badan hukum. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Industri PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah UU.RI. Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. Struktur ruang dan pola ruang UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 yang mempunyai jangkauan Tentang Penataan Ruang pelayanan pada tingkat internal perkotaan. Satu kesatuan ruas jalan yang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 saling menghubungkan dan Tentang Jalan mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah hal 228 910. Sistem Kearsipan Elektronik 911. Sistem Kearsipan Nasional (SKN) 912. Sistem Saluran Limbah Permukiman 913. Sistem Pengendalian Intern (SPI) 914. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang berada dalam pengaruh pelayanan dalam suatu hubungan hierarkis. Suatu sistem kearsipan menggunakan media elektronik yang digunakan dalam rangka pengelolaan arsip secara efektif dan efisien. Suatu system yang membentuk pola hubungan berkelanjutan antar berbagai komponen yang memiliki fungsi dan tugas tertentu, interaksi antar pelaku serta unsur lain yang saling mempengaruhi dalam penyelenggaraan kearsipan secara nasional. Saluran yang melayani pembuangan limbah lingkungan perumahan untuk dibuang atau disalurkan ke lokasi pembuangan sehingga aman bagi kesehatan. Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengemanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan daerah. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1998 Edisi 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun 2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab I Pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun 2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab I Pasal 1. hal 229 915. Sistem Wilayah Struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai jangkauan pelayanan pada tingkat wilayah. Peta rencana peletakan bangunan/kavling dengan segala unsur penunjangnya dalam skala batas-batas luas lahan tertentu. Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Suatu sistem pemancar air yang bekerja secara otomatis bilamana suhu ruang mencapai suhu tertentu. Sejumlah dana atau bantuan dari pemerintah yang diberikan kepada MBR melalui lembaga keuangan mikro (LKM) / lembaga keuangan non bank (LKNB) 916. Site plan 917. SPM (Standar Pelayanan Minimal) 918. Sprinkler 919. Stimulan Untuk Perumahan Swadaya 920. Standar Layak Huni Persyaratan kecukupan luas, kualitas, dan kesehatan yang harus dipenuhi suatu bangunan rumah. 921. Standar Pelayanan Minimal 922. Stempel 923. Stempel jabatan yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal Stempel yang dibubuhkan pada naskah dinas sebagai tanda pengesahan naskah dinas. Stempel yang berisi lambang UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 22 Tahun 2008 Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 08/PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Melalui Lembaga Keuangan Mikro / Lembaga Keuangan Non Bank Menpera Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT hal 230 924. Stempel Kementerian Perumahan Rakyat 925. Stempel Satuan Kerja 926. Stempel Unit Kerja 927. Strategi 928. Struktur Ruang 929. Struktur Utama Bangunan Rumah negara dan nama jabatan Menteri Negara Perumahan Rakyat, yang digunakan untuk pengesahan naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat. Stempel yang berisi tulisan nama dan logo Kementerian Perumahan Rakyat yang digunakan untuk pengesahan naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat Kementerian Perumahan Rakyat baik atas nama Menteri dan atau atas wewenang jabatannya masing-masing. Stempel organisasi Satuan Kerja 1 dan Satuan Kerja 2 di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat. Stempel Unit Kerja Pelaksana Teknis (Pusat) di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat. Langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional Bagian bagian dari bangunan rumah yang minimal di butuhkan untuk keamanan dan keselamatan, yang terdiri dari : pondasi, rangka dinding, rangka atap yang di TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT UU RI Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. UU.RI.Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. hal 231 930. 931. 932. 933. 934. * lengkapi dinding, lantai dan penutup atap. Subak Masyarakat hukum adat yang bersifat sosio agraris religius yang secara historis tumbuh dan berkembang sebagai organisasi di bidang tata guna air di tingkat usaha tani. Subsidi Uang Muka Subsidi untuk membantu menambah uang muka sehingga jumlah keseluruhan uang muka yang dibayar nasabah mampu menurunkan pagu pembiayaan yang akan diangsur setiap bulan secara tetap berikut marginnya. Subsidi Membangun / Subsidi untuk membantu sebagian Memperbaiki Rumah dari total pendanaan pembangunan/perbaikan rumah yang dibiayai melalui skim KPRS Syariah Bersubsidi. Subsidi Premi Asuransi Subsidi Pemerintah yang diberikan kepada MBR sebagai debitur tertanggung untuk membayar premi asuransi kepada penanggung. Suku Bunga Bersubsidi Suku bunga yang ditetapkan Pemerintah melalui Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat dalam rangka pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPR Sarusuna Bersubsidi yang berlaku. Suku Bunga Subsidi Suku bunga yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri dalam rangka pengadaan Permen PU No. 57/PRT/1991 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Syariah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standar dan Prosedur Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara hal 232 * * * 935. * 936. Suku Bunga Pasar perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPR Bersubsidi dan KPR Sarusuna Bersubsidi yang berlaku. Suku bunga kredit perumahan yang berlaku pada LPK yang menerbitkan KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi. Suku bunga kredit perumahan yang berlaku pada Bank Pelaksana yang menerbitkan KPR Bersubsidi atau KPR Sarusuna Bersubsidi. Suku Bunga Pasar Suku bunga kredit perumahan Selama Masa Subsidi yang diberlakukan LPK selama masa subsidi. Suku Bunga Pasar Suku bunga kredit perumahan Setelah Masa Subsidi yang diberlakukan LPK setelah selesai masa subsidi. Suku Bunga Pasar KPR 1. Suku bunga kredit perumahan Bersubsidi Selama Masa yang diberlakukan Bank Subsidi Pelaksana selama masa subsidi. Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. 2. Suku bunga kredit perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun yang diberlakukan Bank 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR Pelaksana selama masa subsidi Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR yaitu sebesar BI rate ditambah Sarusuna Syariah Bersubsidi. marjin tetap paling banyak 5% (lima persen). Suku Bunga Pasar KPR 1.Suku bunga kredit perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun Sarusuna Bersubsidi yang diberlakukan Bank 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Selama Masa Subsidi Pelaksana selama masa subsidi. Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara hal 233 Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi 937. 938. 2. Suku bunga kredit perumahan yang diberlakukan Bank Pelaksana selama masa subsidi yaitu sebesar BI rate ditambah marjin tetap paling banyak 4% (lima persen). Suku Bunga Pasar Suku bunga kredit perumahan Setelah Masa Subsidi yang diberlakukan Bank Pelaksana setelah selesai masa subsidi. Sumber Daya 939. Sumber Daya Air 940. Sumber Daya Alam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi 1. Faktor lingkungan yang secara - Kamus Istilah Lingkungan, November 1997 langsung dimanfaatkan oleh - Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 organisme. Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam, baik hayati maupun non hayati, dan sumber daya buatan. Persediaan air tanah dan air Kamus Istilah Lingkungan, November 1997 permukaan di daerah tertentu 1. Unsur lingkungan hidup yang Kamus Istilah Lingkungan, November 1997 terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan 2. Unsur-unsur lingkungan alami, baik yang bersifat fisik maupun hayati yang hal 234 941. Sumber Daya Alam Hayati 942. Surat Dinas 943. Surat Izin Pelaksanaan Mendirikan Bangunan (SIPMB) 944. Surat Jaminan 945. Surat Keputusan diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non hayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem Naskah dinas pelaksanaan tugas pejabat dalam menyampaikan informasi kedinasan berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, penyampaian naskah dinas atau barang, atau hal kedinasan lainnya kepada pihak lain di luar Kementerian. Izin untuk dapat dilakukannya suatu pekerjaan bangunan, izin ini diberikan setelah semua syaratsyarat dilengkapi dan berlaku selama 6 (enam) bulan terkecuali ada kelainan Jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak beryarat (unconditional) yang dikeluarkan oleh bank umum/perusahaan penjaminan perusahaan asuransi yang diserahkan oleh penyedia barang.jasa kepada PPK/ULP untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia barang/jasa Surat keputusan atas keberatan Kamus Istilah Lingkungan, November 1997 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. PP RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Teentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997 hal 235 Keberatan 946. Surat Keputusan Pembetulan 947. Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar 948. Surat Ketetapan Bea terhadap Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar, Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Lebih Bayar, Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Nihil yang diajukan oleh Wajib Pajak. Surat keputusan utnuk membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung dan atau kekeliriuan dalam penerapan peraturan perundang undangan perpajakan yang terdapat dalam Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar, Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Lebih Bayar atau, Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Nihil, atau Surat Tagihan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Surat ketetapan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar. Surat ketetapan yang menetukan Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas UU No.21/ 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 hal 236 949. 950. 951. Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar Tambahan (SKBKBT) Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Lebih Bayar (SKBLB) Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Nihil (SKBN) Surat Pemberitahuan Obyek Pajak 952. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang 953. Surat Setoran Hak Atas Tanah Dan Bangunan (SSB) 954. Surat Tagihan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (STB) Surat Ukur 955. tambahan atas jumlah pajak yang Tentang Perubahan Atas UU No.21/ 1997 tentang Bea Perolehan telah ditetapkan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Surat ketetapan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah pajak yang telah dibayar lebih besar daripada pajak yang seharusnya terutang. Surat ketetapan yang menentukan jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah pajak yang dibayar Surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data Obyek Pajak menurut ketentuan Undang-undang ini. Surat yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memberitahukan besarnya pajak terhutang kepada Wajib Pajak Surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas Negara atau tempat lain yang di tetapkan oleh Menteri dan sekaligus untuk melaporkan data perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas UU No.21/ 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas UU No.21/ 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1985 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1985 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Dokumen yang memuat data fisik PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah suatu bidang tanah dalam bentuk peta dan uraian. hal 237 956. Swasta Bukan milik pemerintah; KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) partikelir: sekolah--banyak yang mendapat subsidi dari pemerintah; men-swas-ta-kan v menjadi swasta:-perusahaan milik pemerintah; pen-swas-ta-an 1.Proses, cara, perbuatan menswastakan; 2.Upaya mengikutsertakan pihak swasta (nonpemerintah) dlm pengoperasian badan usaha milik negara: adanya resesi ekonomi ini mendorong pemerintah untuk mengambil kebijaksanaan. T 957. Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (TAPERUM-PNS) 958. Tanah Tabungan melalui iuran yang dipotong dari gaji pokok masingmasing PNS yang ditujukan bagi peningkatan kesejahteraan PNS dalam bidang perumahan, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1993 tentang Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan keputusan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 1994 tentang Perumahan Pegawai Negeri Sipil Permukaan bumi, termasuk bagian tubuh bumi dan air serta ruang yang ada diatasnya, sampai batas tertentu yang langsung berhubungan dengan tata guna Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 12 tahun 2011 Selaku Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil,Tentang Tambahan Bantuan Uang Muka dan Bantuan Sebagian Biaya Membangun Bagi Pegawai Negeri Sipil BAB I Pasal 1. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 238 959. Tanah Bersama 960. Tanah Gambut 961. Tanah Garam 962. Tanah Garapan tanahnya. Sebidang tanah hak atau tanah sewa untuk bangunan yang digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah yang diatasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan izin bangunan 1. Suatu tanah organik di dalamnya terdapat bahan organik yang belum atau sedikit terurai 2. Suatu tanah organik yang mengandung lebih dari 50 persen materi organik Sejenis bahan yang berwarna coklat tua atau hitam, terbentuk karena dekomposisi partial dan penghancur lumut, rumput, pohon dan tumbuhan lain yang hidup dan tumbuhan lain yang hidup dan tumbuh pada tanah lembab dan tempat lembab. 1. Tanah yang mengandung garam-garam yang dapat larut setelah dipisahkan melalui pelindian 2. Tanah asin tetapi masih memiliki sifat-sifat utama dari tanah garam tetapi garamgaram yang dapat larut telah terlindi, biasanya untuk reklamasi. Tanah yang terletak sedemikian rupa sehingga produksi tanaman- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20Tahun 2011 Tentang Rumah Susun Kamus Istilah Lingkungan, November 1997 Kamus Istilah Lingkungan, November 1997 Kamus Istilah Lingkungan, November 1997 hal 239 963. Tanah Kritis 964. Tanah Longsor 965. Tanah Negara 966. Tanah Wakaf 967. Tanda Bukti Pemilikan Rumah tanaman budidaya dapat dilakukan secara ekonomis. 1. Daerah tanah kosong yang curam atau sangat curam, biasanya dipisahkan oleh suatu jurang-jurang (ngarai) yang sempit dan berbelokbelok, puncak-puncak yang tajam dan panggungpanggung yang terjal karena erosi berat. 2. Tanah yang sudah rusak atau daya dukungnya mengecil. 1. Suatu massa tanah yang telah meluncur menuruni bukit di bawah pengaruh gaya berat, biasanya terjadi ketika tanah itu terjenuhkan dengan air. 2. Gerakan cepat meluncur turun dari suatu massa tanah, batuan atau reruntuhan Tanah yang tidak dipunyai dengan sesuatu hak atas tanah Tanah yang terbebas dari segala pembebanan, ikatan, sitaan dan perkara pemiliknya; tanah tersebut dipisahkan dari harta kekayaan yang berupa tanah milik dan selalu melembaga selama-lamanya untuk keperluan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam. Dokumen yang diterbitkan dalam rangka menjamin kepastian hak pemilik rumah yang terdiri / memuat salinan buku tanah dan Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996 hal 240 968. Tangga Kebakaran 969. Tarif KPR Sejahtera 970. Tata Guna Lahan 971. Tata Kearsipan 972. Tata naskah dinas elektronik (TNDE) 973. Tenaga Pendamping Masyarakt (TPM) 974. Tata Pengairan suart ukur atas hak tanah, data perumahan dan gambar denah rumah. Tangga yang direncanakan khusus untuk menyelamatkan jiwa manusia pada waktu terjadi kebakaran. Imbalan atas jasa layanan yang diterima oleh Satker BLUKemenpera dari Bank Pelaksana yang berupa suku bunga/imbal hasil atas dana program FLPP KPR Sejahtera. Keadaan pengembangan atau pembangunan terpadu lahan agar terwujud efisiensi hubungan antar fungsi atau antar bagian didalam kawasan itu; tatanan penggunaan lahan seperti apa adanya. Ketatalaksanaan penyelenggaraan kearsipan yang dilaksanakan oleh instansi/organisasi/perusahaan pencipta arsip. Pengelolaan informasi tertulis yang mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, distribusi dan penyimpanan melalui media elektronik guna mendukung kelancaran komunikasi kedinasan. Tenaga Lokal yang menjadi penggerak masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan perumahan swadaya dan pemberdaya komunitas. Susunan dan letak sumber-sumber Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin Mendirikan Bangunan. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 hal 241 975. Tata Pengaturan Air 976. Tata Ruang 977. Tata Ruang Wilayah 978. Tata Usaha Pengolah 979. Tatanan Lingkungan air dan atau bangunan-bangunan pengairan menurut ketentuanketentuan teknik pembinaannya di suatu wilayah pengairan tertentu Segala usaha untuk mengatur pembinaan seperti pemilikan, penguasaan, pengelolaan, penggunaan, pengusahaan, dan pengawasan atas air beserta sumber-sumbernya termasuk kekayaan alam bukan hewani yang terkandung didalamnya, guna mencapai manfaat yang sebesarbesarnya dalam memenuhi hajat hidup dan peri kehidupan rakyat. Wujud struktur ruang dan pola ruang. Penetapan peruntukan ruang dalam suatu daerah tertentu berdasarkan pertimbangan kebutuhan masyarakat, dengan telah mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan keamanan Pejabat/petugas tata usaha yang diberi tugas langsung untuk membantu proses penyelesaian tindak lanjut surat/naskah sesuai disposisi pimpinan. 1. Susunan komponen lingkungan secara alamiah atau hasil upaya manusia 2. Suatu sistem terdiri atas komponen-komponen lingkungan, baik yang terjadi secara alami ataupun yang Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 hal 242 980. Teknik Lingkungan 981. Tempat Parkir 982. Tenaga Fasilitator 983. Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) 984. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten/Kota (TKPK Kabupaten/Kota) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional (TKPK Nasional) * terjadi karena hasil upaya manusia Teknik yang berdasarkan pengetahuan tentang sistem air, tanah, udara atau lingkungan hidup; mengatur lingkungan untuk kepentingan manusia atau masyarakat pada umumnya; teknik ini selalu meninjau satu lingkup dengan interaksi permasalahan keseimbangan antara unsur-unsur yang ada didalamnya. Sarana dasar utnuk pelayanan penyimpanan kendaraan yang dapat berupa bangunan khusus atau ruang terbuka Tenaga lokal yang menjadi penggerak masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan stimulan dan pemberdayaan komunitas. Seseorang atau sekelompok orang yang dipilih oleh masyarakat di tingkat komunitas berdasarkan musywarah warga yang nantinya membantu menggerakan dan mendorong masyarakat dalam pembangunan perumahan Wadah kordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk penanganan kemiskinan ditingkat kabupaten/kota. Wadah koordinasi lintas sekor dan lintas pemangku kepentingan untuk penanggulangan kemiskinan di tingkat nasional Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Permen PU No. 60/PRT/1992 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun 2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) hal 243 *. 985. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi (TKPK Provinsi) Tim Koordianasi PNPM Mandiri Kabuaten/Kota * Tim Koordinasi PNPM Mandiri Provinsi * Tim Pengendali PNPM Mandiri 986. Tim Monitoring dan Evaluasi 987. Tim Verifikasi Pada koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk penanganan kemiskinan di tingkat provinsi. Tim yang melakukan koordiansi pelaksanaan PNPM Mandiri di bawah koordinasi TKPK Kabupaten/Kota Tim yang melakukan koordiansi pelaksanaan PNPM Mandiri di bawah koordiansi TKPK Provinsi Tim yang melakukan pengendalian dan koordinasi pelaksanaan PNPM Mandiri, keanggotaannya di tetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku ketua TKPK Tim yang melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Program KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi sebelum dan/ atau setelah pencairan dana subsidi perumahan kepada LPK yang diterapkan oleh Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat. Tim yang diberi kewenangan untuk melakukan kegiatan verifikasi yang beranggotakan wakil dari Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan Departemen Keuangan yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standar dan Prosedur Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi hal 244 Rakyat. Tim yang melakukan Verifikasi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun LPK dan Verifikasi Debitur. 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. Tim yang melakukan Verifikasi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan LPP dan Verifikasi Nasabah. kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. 988. Tim Verifikasi Lembaga 989. Tipe Rumah Inti 990. Tipe Rumah Sederhana 991. Titik Dasar Teknik 992. TKK (Tingkat Kemahalan Konstruksi) Tim yang ditugaskan oleh Deputi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun Menpera Bidang Pembiayaan. 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. Rumah yang dibangun di atas Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 tanah / kapling seluas 72 m2 dengan luas bangunan sekitar 20 m2 Rumah yang dibangun di atas Kamus Istilah Lingkungan, November 1994 tanah / kapling seluas sekitar 90 m2 – 120 m2 dengan bangunan sekitar 20 m2 Titik yang mempunyai koordinar PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah yang diperoleh dari suatu pengukuran dan perhitungan dalam suatu sistem tertentu yang berfungsi sebagai titik kontrol atau titik ikat untuk keperluan pengukuran dan rekonstruksi batas TKK merupakan cerminan dari http://inhukab.bps.go.id/book/ikk07_II.pdf suatu nilai bangunan/konstruksi hal 245 993. Tol 994. Tugas Pembantuan 995. Tunjuk Silang atau biaya yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit bangunan per satuan ukuran luas di suatu kabupaten/kota atau provinsi. TKK diperoleh melalui pendekatan terhadap harga sejumlah jenis barang/bahan bangunan dan harga sewa alat-alat berat yang mempunyai nilai atau andil cukup besar. Sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk pengguna jalan tol Penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. Lembaran formulir yang berisi informasi tentang subjek suatu arsip yang berkaitan atau ada hubungannya dengan subjek arsip atau dokumen lainnya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. U 996. Uang Pemasukan Uang yang harus di bayar kepada PP.RI Nomor 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Negara oleh setiap penerima hak Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan atas tanah Negara sesuai ketentuan Pertanahan Nasional yang berlaku sebagai pengakuan (recognitie) atas hak menguasai Negara hal 246 997. Unit Kearsipan Satuan kerja pada pencipta arsip Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun yang mempunyai tugas dan 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. tanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan. 998. Unit Kerja 1.Unsur penyelenggara pemerintah bidang perumahan dan kawasan permukiman di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun 2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab I Pasal 1. 2.unit organisasi kerja struktural di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat yang terdiri dari unit kerja eselon I sampai dengan unit kerja eselon IV yang menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi masing-masing unit kerja struktural. Organisasi masyarakat di wilayah perdesaan yang dibentuk, dimiliki, dikelola, dan ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan masyarakat itu sendiri. 1.Unit Kerja yang diberikan tugas untuk melakukan pengolahan informasi yang terkadung dalam surat/naskah untuk ditindaklanjuti sesuai disposisi pimpinan. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT 999. Unit Pengelola Kegiatan (UPK) 1000. Unit Pengolah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah BAB I Bagian Kesatu Pasal 1. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT 2.Satuan kerja pada pencipta arsip Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun yang mempunyai tugas dan 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat. tanggung jawab mengolah semua hal 247 arsip yang berkaitan dengan kegiatan penciptaan arsip di lingkungannya. 1001. Unit Usaha Syariah (UUS) Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan 1002. Urban Unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan diluar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit usaha syariah. 1. Bersifat perkotaan. 2. Berkenaan dengan kota 1003. Usulan Bantuan Permohonan/proposal bantuan Pembangunan Rusunawa untuk pembangunan Rusunawa yang diperuntukkan bagi mahasiswa/siswa/santri dan bagi pendidik dan/atau tenaga kependidikan, yang memenuhi persyaratan. Utang Daerah Jumlah uang yang wajib dibayar Pemerintah Daerah dan/atau kewajiban Permerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 9/PERMEN/M/2008 Tentang Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama 1004. Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara hal 248 1005. Utang Negara 1006. Utilitas perjanjian, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah Jumlah uang yang wajib dibayar Pemerintah Pusat dan/atau kewajiban Pemerintah Pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah. 1. Fasilitas atau bangunan berupa pipa saluran air, saluransaluran limbah basah, listrik, telekomunikasi, dan sebagainya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1 - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus 2. Sarana penunjang untuk - SNI 03-1733-2004 pelayanan perumahan yang meliputi sarana air bersih, listrik, telepon dan gas. 1007. Utilitas Rumah 1008. Utilitas Umum 3. Pelayanan seperti air bersih, air limbah, gas, listrik dan telepon,yang pada umumnya diperlukan untuk beroperasinya suatu bangunan dan lingkungan permukiman. Fasilitas bangunan rumah, berupa jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan gas dan pembuangan sampah. 1. Sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang antara lain berupa jaringan lingkungan yang antara lain Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA. - Permen PU No. 60/PRT/1992 hal 249 berupa jaringan air bersih, saluran pembuangan air hujan, saluran pembuangan air limbah, tempat pembuangan sampah, jaringan gas dan jaringan telepon serta alat komunikasi lainnya. 2. Kelengkapan penunjang untuk pelayanan lingkungan hunian. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang. - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan Permukiman 3. Sarana penunjang untuk pelayanan perumahan yang meliputi sarana air minum, listrik, telepon dan gas. 4. Sarana penunjang pelayanan lingkungan. untuk - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak. V 1009. Verifikasi. 1. Kegiatan yang dilakukan oleh Bank Pelaksana meliputi pengecekan kelengkapan dokumen secara formal, wawancara, dan pengecekan fisik bangunan rumah PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rumah. hal 250 kelompok sasaran. 2. Salah satu bentuk pengawasan melalui pengujian terhadap dokumen keuangan secara Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor administratif dengan pedoman 07/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Penjaminan dan kriteria yang berlaku. Kredit/Pembiayaan Untuk Pembangunan/Perbaikan Perumahan Swadaya Melalui Kredit/Pembiayaan Mikro. 3. Kegiatan yang dilakukan oleh Bank Pelaksana meliputi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun pengecekan kelengkapan 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara dokumen secara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara formal,wawancara, dan Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta pengecekan fisik bangunan KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi rumah calon debitur/kelompok sasaran penerima subsidi perumahan. 4. Kegiatan penilaian kelayakan kelompok sasaran KK Rumah Sejahtera Murah Tapak melalui kegiatan pengecekan kelengkapan dokumen secara formal,analisa, dan pengecekan lokasi lahan dan site plan pembangunan perumahan. 5. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Pasal 1. Kegiatan pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun dokumen serta kelayakan teknis 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa terhadap usulan permohonan BAB I bagian Kesatu Pasal 1. bantuan. 6. Kegiatan penilaian kelayakan kelompok sasaran KK Rumah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun hal 251 Sejahtera Tapak melalui 2011 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui kredit Konstruksi kegiatan pengecekan Rumah Sejahtera Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas kelengkapan dokumen secara Pembiayaan Perumahan. formal, analisa, dan pengecekan lokasi lahan dan site plan pembangunan perumahan. 1010. Verifikasi Debitur 1011. Verifikasi Lembaga 7. Kegiatan penilaian kelayakan kelompok sasaran KPR Sejahtera melalui kegiatan pengecekan kelengkapan dokumen persyaratan secara formal, wawancara calon debitur, serta pengecekan fisik bangunan rumah kelompok sasaran dalam rangka untuk memastikan ketepatan sasaran program KPR Sejahtera. Kegiatan penilaian kelayakan debitur untuk menerima dana subsidi perumahan melalui pengecekan kelengkapan dokumen administrasi, pelaksanaan wawancara dan pengecekan lapangan. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Verifikasi Lembaga meliputi penilaian kelayakan dan kemampuan lembaga Koperasi yang meliputi pengecekan kesesuaian dokumen, penilaian kelayakan dan kemampuan lembaga; serta pemeriksaan lapangan, yang meliputi pengecekan fisik dan kegiatan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi. hal 252 kelembagaan. Kegiatan penilaian kelayakan dan kemampuan LPK dalam penyaluran subsidi perumahan melalui pengecekan aspek legalitas dan aspek keuangan. Kegiatan penilaian kelayakan dan kemampuan LPP dalam penyaluran subsidi perumahan melalui pengecekan aspek legalitas dan aspek keuangan. 1012. Verifikasi LPK Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi. 1013. Verifikasi LPP 1014. Verifikasi Nasabah Kegiatan penilaian kelayakan nasabah untuk menerima dana subsidi perumahan melalui pengecekan kelengkapan dokumen administrasi,pelaksana wawancara,dan pengecekan lapangan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. 1015. Verifikasi Bantuan Stimulan PSU Sistem pemeriksaan terhadap usulan bantuan stimulan PSU lingkungan perumahan tentang kebenaran dan kelengkapan data penunjang sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan, meliputi pemeriksaan administrasi usulan dan pemeriksaan teknis berupa kunjungan lapangan untuk pemeriksaan kondisi fisik lokasi yang diusulkan. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan Permukiman Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. hal 253 W 1016. Wilayah 1017. Wilayah Perencanaan Ruang yang merupakan kesatuan PP RI NOMOR 26 TAHUN 2008 Tentang Rencana Tata Ruang geografis beserta segenap unsur Wilayah Nasional. terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan atau aspek fungsional. Wilayah yang diarahkan SNI 03-1733-2004 pemanfaatan ruangnya untuk lingkungan perumahan DAFTAR PUSTAKA. ______________________________________________________________________________________________________________________________ 1. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN 2. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2011 Tentang RUMAH SUSUN 3. Undang-Undang RI Nomor 26Tahun 2007 Tentang PENATAAN RUANG 4. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 Tentang PERBENDAHARAAN NEGARA 5. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 Tentang SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 6. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 Tentang PEMERINTAH DAERAH 7. Undang-Undang RI Nomor 38Tahun 2004 Tentang JALAN 8. Undang-Undang RI Nomor 28Tahun 2002 Tentang BANGUNAN GEDUNG 9. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2000 Tentang PERUBAHAN ATAS UU RI NO.21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN 10. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 Tentang PERLINDUNGAN KONSUMEN hal 254 11. Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 1997 Tentang BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN 12. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1997 Tentang PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP 13. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1996 Tentang HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BANDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH 14. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1992 Tentang PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 15. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 Tentang KESEHATAN 16. Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 1992 Tentang PENATAAN RUANG 17. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1985 Tentang PAJAK BUMI DAN BANGUNAN 18. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 Tentang PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN 19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL 20. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 21. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang BADAN LAYANAN UMUM 22. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM 23. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2004 Tentang PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUAN PERUMAHAN NASIONAL 24. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2002 Tentang TARIP ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL 25. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP 26. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang PENDAFTARAN TANAH 27. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang HAK, GUNA USAHA, HAK GUNA BANGUNAN DAN HAK PAKAI ATAS TANAH hal 255 28. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 Tentang PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN, SERTA BENTUK DAN TATA CARA PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG 29. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 Tentang RUMAH NEGARA 30. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 Tentang RUMAH SUSUN 31. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 Tentang MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025 32. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 33. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH) 34. Keputusan Presiden RI Nomor 55 Tahun 1993 Tentang PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM 35. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60/PRT/1992 36. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 57/PRT/1991Tentang PELAKSANAAN PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEKERJAAN UMUM KEPADA PEMERINTAH DAERAH TINGKAT I DAN PEMERINTAH DAERAH TINGKAT II 37. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 20/PERMEN/M/2012 Tentang PEDOMAN BANTUAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 38. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/M/2011 39. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 13/PERMEN/M/2011 Tentang RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010-2014 40. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 29/PERMEN/M/2011 41. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2010 Tentang PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/ PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN BANTUAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN RUMAH hal 256 42. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2009 Tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (PNPM MANDIRI PERKIM) 43. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008 44. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 8/PERMEN/M/2007 Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA, Tanggal 5 September 2007 45. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 10/PERMEN/M/2007 Tentang PEDOMAN BANTUAN STIMULAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 46. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 08/PERMEN/M/2006 Tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO/ LEMBAGA KEUANGAN NON BANK MENPERA 47. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang PENYELENGGARAAN PERUMAHAN KAWASAN KHUSUS 48. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 15/PERMEN/M/2006 49. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2006 50. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 17/PERMEN/M/2006 51. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 34/PERMEN/M/2006 52. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2010 Tentang PEDOMAN FASILITASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN POLITIK 53. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2007 Tentang BADAN LAYANAN UMUM DAERAH 54. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN 55. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 298/MENKES/SK/VII/1999 56. Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 08/KPTS/BKP4N/1996 57. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/KPTS/1986 hal 257 58. Direktorat Jenderal Perumahan dan Permukiman, Direktorat Perumahan dan Permukiman Wilayah Timur GLOSSARY PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN, 2005 59. Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum KAMUS TATA RUANG EDISI 1, 1997 60. SNI 03-1733 TAHUN 2004 Tentang TATACARA PERENCANAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DI PERKOTAAN 61. TonyDjogo, Sunaryo, Didik Suharjitodan Martua Sirait, KELEMBAGAAN DAN KEBIJAKAN DALAM PENGEMBANGAN ARGOFORESTRI, 2003 62. Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 Tentang PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI DAERAH 63. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 Tentang PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN HUNIAN BERIMBANG 64. Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 11/PERMEN/M/2008 Tentang PEDOMAN KESERASIAN KAWASAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 65. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 Tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN 66. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2012 Tentang PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN 67. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 Tentang PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN hal 258