PROGRAM PELATIHAN BERKOMPETENSI ANGGOTA AFFAVETI

advertisement
MATERI SIDANG PENDIDIKAN GRUP II
PROGRAM PELATIHAN BERKOMPETENSI
ANGGOTA AFFAVETI
1
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dalam kegiatan sosialisasi AFFAVETI di lingkungan KOM I JABODETABEK
dan Sumatera pada 26 Juli 2010 di ruang pertemuan Gd. Asosias Obat Hewan
Indonesia (ASOHI), dipaparkan bahwa gaung AFFAVETI dan kemaslahatan
AFFAVETI bagi anggota kelak akan dipertanyakan manakala kegiatan AFFAVETI
tak dikenal. Pada Tanggal 20 Oktober 2010 selanjutnya dilakukan kegiatan seminar
sehari di Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan Gn. Sindur
BOGOR.
Dalam seminar tersebut banyak terungkap harapan-harapan besar dari
para peserta seminar sekaligus sebagai calon pendaftar anggota AFFAVETI baru.
Diantara
harapan-harapan
tersebut
diantaranya
adalah
diharapkan
selalu
mengadakan pelatihan-pelatihan yang amat diperlukan oleh para anggota serta
mampu memberikan nilai penguasaan kompetensi serta diakui ditingkat nasional.
Seiring dengan perkembangan zaman dan pengetahuan maka pada bulan Juli
2009, telah disahkan undang-undang no. 18 tahun 2009, tentang peternakan dan
kesehatan hewan. Dalam undang-undang tersebut sangat nyata disebutkan bahwa
untuk mengimplementasikan pengetahuan sesuai profesi diperlukan dokumen
pengakuan penguasaan kompetensi. Oleh sebab itu pada awal Februari 2010, PB
PDHI bersama-sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan seluruh Indonesia
menyusun baku kompetensi mulai dari tingkat Diploma 3 hingga doktoral. Dalam
penyusunan tersebut juga disinggung tentang perlunya level kompetensi bagi setiap
jenjang pelatihan.
Didasarkan uraian tersebut di atas maka dalam konggres
nasional ini akan ditetapkan bahwa semua jenjang pelatihan yang dilakukan oleh
ONT AFFAVETI harus memiliki tingkat kompetensi tertentu dan memiliki nilai satuan
kredit pendidikan berkelanjutan (SKPB) yang ditetapkan oleh PB PDHI.
2. Pelatihan berkompetensi
Pelatihan berkompetensi dimaksudkan adalah suatu proses penguasaan ilmu
pengetahuan yang dilakukan untuk menguasai 3 faktor yaitu (1) faktor pengetahuan
kognitif, (2) pengetahuan faktor afektif dan (3) pengetahuan faktor psikomotor. Ke
tiga faktor tersebut harus ada dalam suatu tingkat pelatihan apapun dan hasil akhir
pelatihan tersebut dapat dijadikan tolok ukur apakah penguasaan kognitif, afektif dan
psikomotor telah berhasil dikuasai oleh pengikut pelatihan.
2
Penguasaan kognitif, afektik serta psikomotor memiliki tingkatan katagori jenis
perilaku untuk menguasai hasil pelatihan dari penguasaan kemampuan terendah
hingga tertinggi sebagai berikut :
Ranah kognitif (C)
Tingkatan C
C1
Katagori jenis
perilaku
Pengetahuan
C2
Pemahaman
Kemampuan internal
Mengetahui.............
Misal : Istilah
Fakta
Aturan
Urutan
Metode
Menterjemahkan
Menafsirkan
Memperkirakan
Menentukan...........dst...
- Misal : metode
Prosedur
Memahami.........dst
- Misal : konsep
Kaidah
Prinsip
Kaitan antara
Fakta
Isi pokok
Mengartikan/menginterpretasikan...
- Misal: tabel, grafik, bagan
C3
Penerapan
Memecahkan masalah
Membuat bagan dan grafik
Menggunakan........dst
- Misal : metode/prosedur
Konsep,kaidah,prinsip
C4
Analisa
Mengenali kesalahan
Membedakan .........................
Misalnya : fakta dari interpretasi
3
Kata kerja operasional
Mengidentifikasikan
Menyebutkan
Menunjukkan
Memberi nama pada
Menyusun daftar
Menggarisbawahi
Menjodohkan
Memilih
Memberikan definisi
Menyatakan
Menjelaskan
Menguraikan
Merumuskan
Merangkum
Mengubah
Memberikan contoh tentang
Menyadur
Meramalkan
Menyimpulkan
Memperkrakan
Menerangkan
Menggantikan
Menarik kesimpulan
Meringkas
Mengembangkan
Membuktikan
Mendemonstrasikan
Menghitung
Menghubungkan
Memperhitungkan
Membuktikan
Menghasilkan
Menunjukkan
Melengkapi
Menyediakan
Menyesuaikan
Menemukan
Memisahkan
Menerima
Menyisihkan
Data dari kesimpulan
C5
Sintesa
C6
Evaluasi
Menghubungkan
Memilih
Menganalisa.......................
Membandingkan
Misal : - Struktur dasar
Mempertentangkan
- Bagian-bagian
Membagi
- Hubungan antara
Memubuat diagram/skema
Menunjukkan hubungan antara
Membagi
Menghasilkan.....................
Mengkatagorikan
Misalnya
klasifikasi,
karangan, Mengkombinasikan
kerangka teoritis
Mengarang
Menciptakan
Menyusun...............
Mendesain
Misalnya : rencana, skema, program Mengatur
kerja
Menyusun kembali
Merangkaikan
Menghubungkan
Menyimpulkan
Merancangkan
Membuat pola
Menilai berdasarkan norma Internal..... Memperbandingkan
Misalnya : hasil karya seni
Menyimpulkan
Mutu karangan
Mengkritik
Mutu ceramah
Mengevaluasi
Program penataran
Memberikan argumen
Menafsirkan
Membahas
Menilai berdasarkan norma eksternal
Menyimpulkan
Misal : hasil karya seni
Memilih antara
Mutu karangan
Menguraikan
Mutu ceramah
Membedakan
Program penataran
Melukiskan
Mendukung
Mempertimbangkan.............................
Menyokong
Misal : baik buruknya
Menolak
Pro-kontranya
Untung ruginya
Ranah Afektif (A)
Tingkatan
A1
Katagori jenis
perilaku
Penerimaan
Kemampuan internal
Kata kerja operasional
Menunjukkan..................
Misal : kesadaran, kemauan, perhatian
Menanyakan
Memilih
Mengikuti
Menjawab
Melanjutkan
Memberi
Menyatakan
Menempatkan
Melaksanakan
Membantu
Mengakui......................
Misal: kepentingan, perbedaan
A2
Partisipasi
Mematuhi.................
Misal : peraturan, tuntutan, perintah
4
A3
A4
A5
Menawarkan diri
Menyambut
Ikut secara aktif ................
Menolong
Misal: di laboratorium
Mendatangi
Dalam diskusi
Melaporkan
Dalam kelompok belajar
Menyumbangkan
Dalamkelompok tentir
Menyesuaikan diri
Berlatih
Menampilkan
Membawakan
Mendiskusikan
Menyelesaikan
Menatakan persetujuan
Mempraktekkan
Penilaian/penentuan Menerima suatu nilai
Menunjukkan
sikap
Menyukai
Melaksanakan
Menyepakati
Menyatakan pendapat
Menghargai...............
Mengikuti
Misal : karya seni, sumbangan ilmu, Mengambil prakarsa
pendapat
Memlih
Ikut serta
Bersikap (positif/negatif)
Menggabungkan diri
Mengakui
Mengundang
Mengusulkan
Membela
Menuntun
Membenarkan
Menolak
Mengajak
Organisasi
Membentuk sistem nilai
Merumuskan
Menangkap relasi antara nilai
Berpegang pada
Bertanggungjawab
Mengintegrasikan
Mengintegrasikan nilai
Menghubungakan
Mengaitkan
Menyusun
Mengubah
Melengkapi
Menyempurnakan
Menyesuaikan
Menyamakan
Mengatur
Memperbandingkan
Mempertahankan
Memodifikasikan
Pembentukan pola
Menunjukkan............................
Bertindak
Misal: kepercayaan diri, disiplin pribadi, Menyatakan
kesadaran
Memperlihatkan
Mempertimbangkan, melibatkan diri
Mempraktekkan
Melayani
Mengundurkan diri
Membuktikan
Menunjukkan
Bertahan
Mempertimbangkan
Mempersoalkan
5
Ranah psikomotor (P)
Tingkatan
P1
P2
P3
P4
P5
P6
Katagori jenis perilaku
Persepsi
Kemampuan internal
Menafsirkan rangsangan
Peka terhadap rangsangan
Mendiskriminasikan
Kata kerja oprasional
Memilih
Membedakan
Mempersiapkan
Menyisihkan
Menunjukkan
Mengidentifikasikan
Menghubungkan
Kesiapan
Berkonsentrasi
Memulai
Menyiapkan diri (fisik dan mental)
Mengawali
Bereaksi
Mempersiapkan
Memprakasai
Menanggapi
Mempertunjukan
Gerakan terbimbing
Meniru contoh
Mempraktekkan
Memainkan
Mengikuti
Membuat
Mencoba
Memperlihatkan
Memasang
Membongkar
Gerakan terbiasa
Berketrampilan
Mengoperasikan
Berpegang pada pola
Membangun
Memasang
Membongkar
Memperbaiki
Melaksanakan
Mengerjakan
Menyusun
Menggunakan
Mengatur
Mendemonstrasikan
Memainkan
Menangani
Gerakan kompleks
Berketrampilan secara..............
Mengoperasikan
Misal lancar, luwes, supel. Gesit, Membangun
lincah
Memasang
Membongkar
Memperbaiki
Melaksanakan
Mengerjakan
Menyusun
Menggunakan
Mengatur
Mendemonstrasikan
Memainkan
Menangani
Penyesuaian
pola Menyesuaiakn diri
Mengubah
6
P7
gerakan
Bervariasi
Kreativitas
Menciptakan yang baru
Berinisiatif
Mengadaptasikan
Mengatur kembali
Membuat variasi
Merancang
Menyusun
Menciptakan
Mendesain
Mengkombinasikan
Mengatur
Merencanakan
3. Pendidikan dengan kriteria Satuan Kredit Pendidikan Berkelanjutan (SKPB)
Pendidikan ber-SKPB merupakan salahsatu ciri dari suatu pengembangan
profesionalitas seseorang dalam penguasaan ilmu tertentu yang dilakukan
sepanjang hayat. Ciri lain adalah profesional justification, profesional project,
mendapatkan monopoli dari kewenangan, legitimasi otoritas, memiliki ikatan profesi.
Makna SKPB adalah mutu suatu pelatihan berkompotensi dimana akan dapat
dimanfaatkan untuk (i) pengurusan pangkat, (ii) portofolio jenis pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan dan digunakan untuk prasyarat izin praktek.
Sebagai
ekspresi dari pelatihan berkompetensi dengan SKPB adalah sertifikat pelatihan akan
tercantum nilai SKPB hasil proses suatu pelatihan yang disahkan oleh PB PDHI.
Untuk mendapatkan SKPB maka terdapat persyaratan yaitu (1) penitia
pelatihan harus mengajukan proposal pelatihan pada PB PDHI dan (2) mengirimkan
biodata para pembicara atau narasumber pada PB PDHI. Selanjutnya PB PDHI
akan menetukan berapa nilai SKBP pelatihan tersebut. Pendidikan berkelanjutan
memiliki nilai setara dengan 0,25 Satuan Kredit Semester (SKS)
Di bawah ini adalah tingkatan SKPB yang disetujui oleh PB PDHI:
Pelatihan tingkat Nasional :
-
Bila pembicara dan peserta seluruhnya berasal dari dalam negeri
Pelatihan International :
-
Bila pembicara ada yang berasal dari luar negeri
Pelatihan lokal :
-
Bilamana pembicara dan peserta berasal dari wilayah cabang
7
Penyelenggara
Nasional
Nasional
Peserta
Pembicara
Nasional/Internasional Nasional
Nasional/Internasional Internasional
tergantung rasio pembicara nasional:
internasional (Internasional > 50%)
Nasional
Nasional/Internasional Nasional/Internasional
tergantung rasio pembicara nasional:
internasional (Internasional > 50%)
Nasional/Internasional Nasional/Internasional
Internasional
tergantung rasio pembicara nasional:
internasional (Internasional > 50%)
Internasional
Nasional/internasional
Internasional
Lolak (1 institusi)
Lokal (1 institusi) Nasional / Lokal
Internasional
Internasional
Internasional
Loka (1 institusi)
Level/status
Nasional
Nasional/Internasional
tergantung
rasio
pembicara nasional:
internasional
(Internasional > 50%)
Internasional
Penentuan SKPB
Nasional
Topik kedokteran Hewan
Lamanya
Kuliah/praktikum
SKPB
Umum
1 hari
K/P
1+1=2
K/P
1+2=3
K/P
2+1=3
Spesifik
1 hari
2+2=4
Umum
Spesifik
2 hari
2 hari
K/P
1+2=3
K/P
1 +3 =4
K/P
2+2=4
2+3=5
Internasional Topik kedokteran Hewan
Umum
Spesifik
Lamanya
Kuliah/praktikum
SKPB
1 hari
K/P
2+2=4
K/P
2+3=5
K/P
3+2=5
1 hari
3+3=6
Umum
Spesifik
2 hari
2 hari
K/P
2+3=5
K/P
2 +4 =6
K/P
3+3=6
3+4=7
8
PB PDHI
1. Seminar Internasional
-
Pembicara
4 SKPB
-
Peserta
2 SKPB
2. Seminar nasional
-
Pembicara
3 SKPB
-
Peserta
1 SKPB
3. Seminar lokal
-
Pembicara
2 SKPB
-
Peserta
0,5 SKPB
4. Menulis artikel
-
International
12 SKPB
-
National
8 SKPB
-
Lokal
4 SKPB
5. Kursus/pelatihan
-
Luar negeri
4 SKPB
-
Dalam negeri
2 SKPB/6 jam efektif
9
BAB II MACAM PELATIHAN AFFAVETI
Dalam pengembangan profesi diperlukan aneka pelatihan berkompetensi
dengan pengajaran tingkat nasional maupun international. Di bawah ini adalah isian
yang mungkin dapat di bahas dalam KONAS I ini sebagai berikut
AFFAVETI
Jenis
pelatihan
SKPB
Tingkat kompetensi
Nasional
Afektif Psikomotor
Bidang Farmasi Veteriner
(2011-2013)
Bidang Farmakologi dan
toksdsikologi
(2011-2013)
Kognitif
Catatan :
10
Internasional
BAB III PENUTUP
Dalam pengembangan kemampuan profesional anggota AFFAVETI, maka
seyogyanya terdapat unit terkecil dari ONT AFFAVETI yang mengurusi masalah
pelatihan berkompetensi.
Dengan demikian terdapat orientasi pengembangan
pengetahuan dari waktu ke waktu.
11
Download