Reaksi Kimia

advertisement
REAKSI KIMIA
A. Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah perubahan
kimia dimana zat-zat yang bereaksi
(reaktan) berubah menjadi zat-zat hasil
reaksi
(produk)
sehingga
terjadi
perubahan kimia dari bentuk materi yang
satu ke bentuk materi yang lain. Pada
reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat baru
dengan komposisi dan sifat-sifat baru,
sehingga sifat yang dimiliki reaktan
berbeda dengan sifat yang dimiliki produk.
Reaksi kimia dituliskan dalam bentuk
persamaan reaksi kimia :
A+B
C+D
Reaktan
Produk
Contoh : reaksi antara bubuk tembaga oksida
yang berwarna hitam dengan asam sulfat yang
berupa larutan jernih akan menghasilkan
tembaga sulfat berwarna biru.
B. Persamaan Reaksi Kimia
Cara
menuliskan
persamaan
reaksi ada dua cara yaitu :
1.
Menggunakan persamaan nama
senyawa/molekul/unsur.
Kalsium + Klorida
Kalsium klorida
2.
Menggunakan persamaan rumus
kimia senyawa/molekul/unsur.
Ca + 2Cl
CaCl2
D. Kecepatan Reaksi
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kecepatan reaksi :
1. Suhu Reaksi
Semakin tinggi suhu maka energi partikel
pereaksi bertambah menye-babkan tumbukan
antar partikel men-jadi lebih sering sehingga
mempercepat reaksi kimia.
C. Ciri-ciri Reaksi Kimia
Reaksi kimia ditandai dengan
melihat be-berapa ciri yaitu dengan
adanya pemben-tukan gas, pembentukan
endapan,
perubahan
warna
dan
perubahan suhu.
1. Pembentukan Gas
Ketika reaksi kimia sedang berlangsung maka akan terlihat adanya
gelembung-gelembung gas dalam larutan.
Contoh : memasukkan logam kalsium ke
dalam air, akan terlihat gelembung gas
tidak berwarna muncul dari dalam air.
2. Pembentukan Endapan
Ketika mereaksikan dua larutan dalam
sebuah tabung reaksi, kadang-kadang
terbentuk suatu senyawa yang tidak larut,
berbetuk padat dan terpisah dari
larutannya. Padatan ini disebut endapan
(presipitat).
Contoh : mereaksikan perak nitrat dengan
natrium klorida akan terben-tuk endapan
perak klorida.
3. Perubahan Warna
Adanya warna pada suatu senyawa
kimia sangat berhubungan dengan
adanya energi yang diserap oleh elektronelektron suatu atom logam pada senyawa
tersebut.
4. Perubahan suhu
Perubahan suhu pada suatu reaksi kimia
dapat berupa penyerapan panas atau
sebaliknya menghasilkan panas. Reaksi kimia
yang menghasilkan panas disebut reaksi
eksotermis. Contohnya reaksi antara batu
kapur dengan air. Sebaliknya reaksi yang
membutuhkan panas disebut reaksi endotermis.
Contohnya reaksi antara karbon dengan
belerang.
2. Konsentrasi Pereaksi
Zat dengan konsentrasi tinggi memi-liki
jumlah partikel lebih banyak daripada zat
dengan konsentrasi ren-dah. Sehingga semakin
besar konsentrasi pereaksi, semakin cepat
suatu reaksi berlangsung.
3. Luas Permukaan Sentuh
Dengan bidang sentuh yang lebih besar, zat
reaktan dapat bersentuhan lebih sering. Karena
tumbukan lebih mudah terjadi maka kecepatan
reaksi menjadi semakin besar.
4. Katalis
Katalis adalah senyawa yang dapat
berpengaruh pada kecepatan reaksi. Pada
umumnya katalis berfungsi mempercepat reaksi
tetapi ada juga katalis yang memperlambat
reaksi. Katalis jenis ini disebut inhibitor.
5. Pengadukan
Pengadukan akan mempercepat terja-dinya
reaksi.
E. Jenis-jenis Reaksi Kimia
Reaksi kimia dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, diantaranya :
1.
Reaksi Pembakaran
Merupakan reaksi dari suatu zat dengan
gas oksigen. Contoh reaksi pembakaran :
a.
pembakaran arang (C)
C(s) + O2 (g)
CO2 (g)
b.
pembakaran logam
4Al(s) + 3O2 (g)
2Al2O3 (s)
c.
pembakaran non logam
2H2 (g) + O2 (g)
2H2O (g)
d.
pembakaran senyawa organic
2C2H2 (g) + 5O2 (g)
4CO2 (g) + 2H2O (g)
2.
Reaksi Kombinasi
Merupakan reaksi pembentukan senyawa kompleks dari dua atau lebih unsur
dan atau senyawa sederhana.
Contoh :
Na(s) + ½Cl2 (g)
NaCl(s)
C(s) + 2S(s)
CS2(s)
2.
Reaksi Dekomposisi
Merupakan reaksi penguraian suatu
senyawa kompleks menjadi beberapa
unsur atau senyawa yang lebih sederhana. Pada umumnya reaksi dekom-posisi
terjadi karena pemanasan atau adanya
energi yang diberikan pada suatu
senyawa.
Contoh :
CaCO3(s)
CaO(s) + CO2(g)
2KClO3(s)
2KCl(s) + 3O2(g)
3.
Reaksi Substitusi
Merupakan reaksi penggantian (substitusi) unsur logam atau bukan logam
yang terikat dalam suatu senyawa dengan
unsur logam yang berdiri bebas. Reaksi
substitusi atau pende-sakan dapat terjadi
jika unsur yang diganti/didesak bersifat
lebih mulia dibandingkan dengan unsur
yang mengganti.
Contoh :
Cu(s) + 2AgNO3(aq)
Cu(NO3)2(aq) + 2Ag(s)
Fe(s) + 2HCl(aq)
FeCl2(aq) + H2(g)
4.
Reaksi Metatesis
Merupakan reaksi pertukaran tempat
antara unsur-unsur dalam satu senya-wa
dengan senyawa lain. Reaksi meta-tesis
mirip dengan reaksi substitusi, tetapi
kedua reaktannya berupa senyawa.
Contoh :
KOH(aq) + HCl(aq)
KCl(aq) +
H2O(l)
PbNO3(aq) + KI(aq)
PbI(s) +
KNO3(aq)
Download