AK202-022036-957-4 148KB Oct 25 2011 10:54

advertisement
PAJAK PENGHASILAN (BERSIFAT) FINAL
PPh bersifat final merupakan pajak yg pengenaannya sudah final (berakhir)
sehingga tidak dapat dikreditkan (dikurangkan) dari total PPh yg terutang
pada akhir tahun pajak.
Berdasarkan pasal 4 ayat 2 UU No.36 tahun 2008 Tentang PPh, PPh yang
bersifat final terdiri dari:
1. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga
obligasi dan surat utang negara, bunga simpanan yg dibayarkan oleh
koperasi kepada anggota pribadi.
2. Penghasilan berupa hadiah undian.
3. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi
penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan
pasangannya yg diterima oleh perusahaan modal ventura.
4. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan atau
bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estat dan persewaan
tanah dan atau bangunan.
5. penghasilan tertentu lainnya (penghasilan dari pengungkapan ketidak
benaran, penghentian penyidikan tindak pidana, dll)
Berdasarkan ps 17 ayat 2 yaitu PPh atas deviden yg diterima oleh wp op
Berdasarkan pasal 15 UU No.38 Tahun 2008 PPh terdiri dari:
1. PPh atas jasa pelayaran dalam negeri
2. PPh atas pelayaran dan atau penerbangan luar engeri
3.PPh atas penghasilan perwakilan dagang luar negeri
4. PPh atas pola bagi hasil
Berdasarkan pasal 19 yaitu PPh atas revaluasi aset tetap.
PPh ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA
DISKONTO SBI
a. Pengertian
Deposito adalah deposito dengan nama dan dalam bentuk apa pun
termasuk deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito on call
baik dalam rupiah maupun valuta asing yg ditempatkan pada atau
diterbitkan bank.
Termasuk bunga yang diterima atau diperoleh dari deposito dan tabungan
yang ditempatkan di luar negeri melalui bank luar negeri di Indonesia.
b. Obyek dan tarif
terhadap bunga deposito serta dikonto SBI dikenakan PPh final
sebesar:
- 20% dari jumlah bruto terhadap wp DN dan BUT
- 20% dari jumlah bruto dengan tarif wp Ln berdasarkan tax treaty
c.Pemotong PPh
- Bank Pembayar bunga
- Pembayar Dana pensiun yg telah disahkan Menkeu dan bank yg menjual
kembali SBI.
4. Dikecualikan dari Pemotongan PPh
- Jumlah deposito, tabungan, SBI tidak lebih dari Rp 7.500.000 dan
tidak dipecah-pecah.
- Bunga dan diskonto yg diterima atau diperoleh bank yang didirikan di
Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.
- Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yg diterima/diperoleh
dana pensiun yg didirikan telah disahkan Menkeu
- Bunga tabungan pada bank yg ditunjuk pemerintah dalam rangka
pemilikan RS dan RSS, kavling siap bangun untuk RS, RSS dan dihuni
sendiri.
OP subyek pajak dalam negeri yang seluruh penghasilannya dalam satu
tahun pajak termasuk bunga dan diskonto tidak melebihi PTKP atas pajak
yang dipotong, dapat mengajukan permohonan pengembalian (restitusi)
PPh atas bunga obligasi dan surat utang negara
1. Pengertian
Obligasi adalah surat utang atau surat utang negara yang berjangka
waktu lebih dari 12 bulan.
Bunga obligasi adalah imbalan yg diterima dan atau diperoleh
pemegangnya dalam bentuk bunga dan atau diskonto.
Atas penghasilan yg diterima dan atau diperoleh wp berupa bunga
obligasi dikenakan pemotongan PPh yang bersifat final.
2. Obyek pajak dan pengecualiannya
Adalah pendapatan atas bunga obligasi sebagaimana dimaksud dari
pengertian di atas. Penghasilan bunga obligasi tersebut bukan
merupakan obyek pajak jika penerimanya adalah:
- WP dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan Menku dan
memenuhi syarat yang diatur dalam pasal 4 ayat 3 huruf h UU PPh.
-WP bank yg didirikan di Indonesia atau cabang bank LN di Indonesia
3. Tarif PPh
a. Bunga dari obligasi dengan kupon sebesar:
15% bagi wp dn dan but
20% bagi wp LN x jumlah bruto sesuai dengan masa kepemilikan obligasi.
b. Diskonto obligasi dengan kupon sebesar:
15% bagi WP dn but
20% wp LN dan but
c. Diskonto dari obligasi tanpa bunga sebesar:
15% bagi wp dn dan but
20% bagi wp ln selain but dari selisih harga jual atau nilai nomial di atas
harga perolehan obligasi.
d. Bunga dan atau diskonto dari obligasi yg diterima dan atau diperoleh wp
reksadana yg terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan sebesar:
0% untuk tahun 2009 sampai dengan 2010
5% untuk tahun 2011 sampai dengan 2013
15% untuk untuk tahun 2014 dan seterusnya
4. Pemotong PPh
Pemotong PPh atas bunga obligasi adalah:
a. Penerbit obligasi atau kustodian selaku agen pembayaran yg ditunjuk,
atas bunga dan atau diskonto yg diterima pemegang obligasi dengan
kupon pada saat jatuh tempo Bunga Obligasi, dan diskonto yg diterima
pemegang obligasi tanpa bunga pada saat jatuh tempo obligasi.
b. Perusahaan efek, dealer atau bank selaku pedagang perantara dan atau
pembeli, atas bunga dan diskonto yg diterima penjual obligasi pada saat
transaksi.
PPh atas Bunga Simpanan yg dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya
orang pribadi
Obyek pajak dan
pemotong
Tarif
pengecualiannya
Setiap bunga simpanan
yg dibayarkan oleh
koperasi kpd anggotanya
op merupakan wp kecuali
tidak melebihi Rp 240.000
per bulan tidak dikenakan
pajak.
0 % bunga sampai
dengan Rp 240.000 per
bulan
10% bunga simpanan
di atas Rp240.000 per
bulan
Koperasi yg melakukan
pembayaran bunga
simpanan kepada
anggota koperasi op
PPh atas penghasilan berupa hadian undian
Pengertian
obyek
Pengecualian
tarif
Pemungut
atau
pemotong
Hadiah dengan
nama dan dlm
bentuk apapun
yg diterima
oleh op atau
badan yg
pemberiannya
melalui undian
termasuk
hadiah atau
penghargaan
dari lomba,
prestasi terten
tu atau hadiah
dari hubungan
kerja dll
Penghasilan
berupa hadiah
undian dengan
nama dan dlm
bentuk apapun
dapat berupa
uang, barang
atau kenikma
tan misalnya
menginap
disuatu hotel
berbintang
-hadiah langsung
25% dari
penghasi
lan bruto
Penyelenggara
undian op atau
badan, panitia,
organisasi/penyelenggara
dlm bentuk apa
pun yg menda
pat izin dari
berwenang.
Potongan wajib
disetor paling
lambat tgl 10
bulan
berikutnya
dlm penjualan brg/
jasa sepanjang
diberikan kepada
semua konsumen
akhir tanpa diundi.
-hadiah diterima
langsung oleh
konsumen akhir pada
saat pembelian
barang/jasa
Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya
1. Pengertian
Saham pendiri adalah saham yg dimiliki oleh pendiri yg diperoleh dengan
harga kurang 90% dari harga saham pada saat penawaran umum perdana.
Termasuk dalam pengertian saham pendiri adalah:
a. Saham yang diperoleh pendiri dari kapitaliasi agio yang dikeluarkan
setelah penawaran umum perdana.
b. saham yang berasal dari pemecahan saham pendiri.
2. Tidak termasuk saham pendiri adalah:
a. Saham yang diperoleh dari pembagian deviden dalam bentuk saham.
b. saham yang diperoleh pendiri setelah penawaran umum perdana yang
berasal pelaksanaan hak pemesanan efek terlebih dulu (righ issue),
obligasi, konversi dan efek konversi lainnya.
c. saham yang diperoleh pendiri perusahaan reksadana.
3. Obyek pajak
Obyek pengenaan pajak adalah penghasilan yang diperoleh atau diterima
op atau badan dari transaksi penjualan saham di bursa efek.
4. Tarif
Besarnya tarif PPh ini adalah:
a. 0,1% (nol koma satu persen) untuk semua transaksi penjualan saham
dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan.
b. 0,5% (nol koma lima persen) untuk pemilik saham pendiri dari jumlah
bruto nilai transaksi atas transaksi penjualan kecuali penjualan saham
pendiri oleh perusahaan modal ventura atas penyertaan modal kepada
perusahaan pasangan usahanya.
5. Tata cara pelunasan
Pelunasan pajak atas transaksi penjualan saham di bursa efek dilakukan
dengan pemungutan/pemotongan oleh penyelenggara bursa efek melalui
perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.
Disetor paling lambat tanggaal 20 bulan berikutnya dan dilaporkan paling
lambat tgl 25 bulan berikutnya.
PPH DARI PENGALIHAN HARTA BERUPA TANAH DAN ATAU
BANGUNAN
ARTI
Subyek PPh
Bukan subyek
Pph
Obyek pajak
Tarif /laporan
-Penjualan, tukarmenukar, pelepa
san hak, penyera
han hak, lelang,
hibah atau cara
lain disepakati
selain pemerintah.
- dengan peme
rintah untuk ke
pentingan umum
dgn syarat khusus
- Dengan pemerin
tah untuk
kepentingan umum
tidak dengan
syarat khusus
Op atau
badan yg
memperoleh
penghasilan
dari pengali
han hak
atas tanah
dan atau
bangunan
-Op dengan
hasil di bawah
PTKP kurang
dari Rp 60 jt
-op atau badan
menerima dari
pem utk kepen
tingan umum
dgn syarat
khusus
-op kepada
keluarga garis
lurus, keagama
an, sos –dik
-badan utk kea
gamaan, sos
Obyek PPh yg
diterima/dipero
leh op/badan
Pengalihan hak
tanah dan atau
bangunan
-5%xph bruto
-SPT masa
paling lambat
tgl 20 bulan
berikutnya
-bendahara/yg
membayar
laporan tgl 20
bulan
berikutnya
PAJAK PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI
•
PENGERTIAN
a. Jasa konstruksi selanjutnya disebut jakon adalah layanan jasa perencanaan,
jasa pelaksanaan dan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi.
b. Pekerjaaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan
perencanaan dan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup
pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan masingmasing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau
bentuk fisik lain.
c. Perencanaan konstruksi adalah pemberian jasa oleh op atau badan yg dinyatakan
ahli yg professional di bidang perencanaan jakon yg mampu mewujudkan
pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan fisik lain.
d. Pelaksanaan konstruksi adalah pemberian jasa oleh op atau badan yg dinyatakan
ahli yg professional bidang pelaksanaan jakon yg mampu menyelenggarakan
kegiatan untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan
atau bentuk fisik lain termasuk penggabungan fungsi layanan dalam model
perencanaan, pengadaan dan pembangunan serta model penggabungan pere
canaan dan pembangunan ( design and build)
e. Pengawasan konstruksi adalah pemberian jasa oleh op atau badan yang
dinyatakan ahli yg professional di bidang pengawasan jakon yg mampu
melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan pekerjaan
konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan.
f. Pengguna jasa adalah op atau badan termasuk but yg memerlukan layanan
jakon.
g. Penyedia jasa adalah op atau badan termasuk but yg kegiatan usahanya
menyediakan layanan jakon baiksebagai perencana, pelaksana dan
pengawas konstruksi maupun sub-sub-subnya.
h. Nilai kontrak jakon adalah nilai yg tercantum dalam suatu kontrak jakon
secara keseluruhan.
2. Obyek pajak
Atas penghasilan dari usaha jakon dikenakan PPh yg bersifat final
TARIF PPh USAHA JAKON
Tarif
Jenis Jasa
Kualifikasi usaha
-2% setelah PPN
Pelaksana Konstruksi
Usaha kecil
-4% setelah PPN
Pelaksana konstruksi
Tidak ada kualifikasi
-3% setelah PPN
Pelaksana Konstruksi
Ada kualifikasi usaha
-4% setelah PPN
Perencana atau pengawas
Konstruksi
Ada kualifikasi
-6% setelah PPN
Perencana konstruksi
Usaha kecil
3. Pemotongan dan pembayaran
- Bila pengguna jasa adalah pemotong maka PPh dipotong ketika terjadi
pembayaran.
-Bila pengguna jasa bukan pemotong maka PPh disetor sendiri oleh
penyedia jasa.
-Besarnya PPh yang dipotong atau disetor sendiri adalah:
>Jumlah pembayaran atas nilai kontrak (bruto-PPN) x tarif PPh.
>jumlah penerimaan pembayaran atas nilai kontrak (bruto-PPN)
x tarif PPh bila setor sendiri.
4. Lain-lain
- Penghasilan lain yg diterima/diperoleh penyedia jasa dari luar usaha jakon
dikenakan tarif berdasarkan ketentuan umum UU PPh.
-Keuntungan atau kerugian selisih kurs dari kegiatan usaha jakon termasuk
perhitungan nilai kontrak Jakon dikenakan tarif PPh yang bersifat final.
-Penyedia jasa wajib melakukan pencatatan yg terpisah atas biaya yang
timbul dari penghasilan yang diterima/diperoleh dari kegiatan usaha selain
usaha jakon.
PPh atas penghasilan dari persewaan tanah dan atau bangunan
Obyek pajak
Tarif
Tata cara pelunasan
Penghasilan yg diterima/
diperoleh op atau badan dari
Persewaan tanah dan atau
bangunan berupa tanah,
rumah, rusun, apartemen,
kondominium, gedung perkan
toran, rukan, toko, ruko,
gudang dan industri
10% x jumlah bruto
dari nilai kontrak/
perjanjian dan bersifat
final
-Penyewa (jika ditunjuk) maka
PPh wajib dipotong
-Dibayar sendiri oleh op atau
badan yg menerima
penghasilan
-Disetor paling lambat tgl 10
bulan berikutnya
-Dilaporkan paling lambat tgl 20
bulan berikutnya
PPh atas jasa pelayaran dalam negeri
P Wp pelayaran dn adalah perusahaan pelayaran yang bertempat kedudukan
P Di Indonesa yg memperoleh penghasilan berdasarkan perjanjian carter.
1. Obyek PPh
Penghasilan yang diterima/diperoleh wp dari pengangkutan orang dan
atau barang termasuk penghasilan dari:
a. pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan lain di Indonesia.
b. pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar Indonesia.
c. pelabuhan di luar Indonesia ke pelabuhan di Indonesia.
d. pelabuhan di luar Indonesia ke pelabuhan lainnya di luar negeri.
2. Tarif
1,2% x penghasilan bruto. Penghasilan bruto adalah semua imbalan
atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yg diterima/diperoleh
wp berdasarkan perjanjian carter.
3. Tata cara pelunasan
Melalui pemotongan oleh yg mencarter sepanjang yg mencarter adalah
pemerintah, subyek pajak dn, but, perwakilan perusahaan ln. PPh disetor
paling lambat tgl 10 bulan berikutnya dan dilaporkan paling lambat tgl
20 bulan berikutnya.
PPh atas jasa pelayaran atau penerbangan luar neger
Pengertian
obyek
Tarif
Perusahaan
pelayaran atau
penerbangan yg
berkedudukan di ln
yg melakukan usaha
melalui but
Penghasilan yg
2,64% x ph
diterima dari
bruto
pengangkutan orang
dan atau barang yg
dimuat dari satu
pelabuhan ke
pelabuhan yg lain
tdak termasuk dari
ln ke dn.
Tata cara pelunasan
-Pembayar wajib potong pd
saat membayar
-Disetor paling lambat tgl
10 bulan berikutnya
-Dilaporkan paling lambat
Tgl 20 bulan berikutnya
BENTUK USAHA TETAP SERING DISINGKAT BUT Ps 2 ay 5
Arti BUT adalah bentuk usaha yang digunakan oleh op yg tidak bertempat
tinggal di Indonesia, op yg berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan dan badan yg tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan di Indonesia yang dapat berupa:
a. Tempat kedudukan manajemen
b. Cabang perusahaan
c. Kantor perwakilan
d. Gedung kantor
e. Pabrik
f. Bengkel
g. gudang
h. Ruang untuk promosi dan penjualan
i.
Pertambangan dan penggalian sumber alam
j. Wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi
k. perikanan, peternakan, pertanian, perkebenunan atau kehutanan.
l.Proyek konstruksi, instalasi atau proyek perakitan
m. Pemberian jasa dlm bentuk apa pun oleh pegawai atau orang lain
sepanjang dilakukan lebih daari 60 hari dalam jangka waaktu 12 bulan.
n. Orang atau badan yg bertindak selaku agen yg kedudukannya
tidak bebas.
o. Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yg tidak didirikan dan tidak
bertempat kedudukan di Indonesia yg menerima premi asuransi atau
menanggung risiko di Indonesia.
p. komputer, agen elektronik atau peralatan otomatis yg dimiliki, disewakan
atau digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan
kegiatan usaha melalui internet.
Download