95 BAB V PENUTUP Kesimpulan dan saran diambil dari

advertisement
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan dan saran diambil dari hasil penelitian terhadap objek studi yaitu
Istana Kepresidenan Bogor dibandingkan dengan unsur-unsur arsitektur dari bangunan
karya Andrea Palladio. Kesimpulan dan saran diambil setelah menjawab pertanyaan
penelitian yang disampaikan pada BAB I, seperti yang diuraikan dibawah ini.
5.1. KESIMPULAN
Bagaimana penerapan langgam Arsitektur Palladian Istana Kepresidenan
Bogor?
Berdasarkan analisis dengan membandingkan beberapa bangunan karya Andrea
Palladio dengan Istana Kepresidenan Bogor, ditinjau dari unsur-unsur arsitektur yang
dimiliki, maka ditemukan persamaan yang cukup besar antara keduanya yang diuraikan
dari unsur-unsur berikut ini:
a. Tatanan massa bangunan Istana Bogor secara umum memiliki 1 bangunan utama
dengan 2 sayap, yaitu sayap kanan dan sayap kiri.
b. Tatanan ruang dalam bangunan memiliki pembagian ruang yang seimbang dan
simetris, penempatan serambi disekeliling bangunan, dan memiliki pembagian
zona yang rapi dari zona publik sampai zona privat.
c. Terdapat persamaan Istana Bogor dengan Villa Palladian dari segi tampak
bangunan
yaitu memiliki tampak yang simetris dan seimbang, penggunaan
elemen arsitektur yang mirip antara keduanya diuraikan sebagai berikut:

Pada bagian kepala memiliki kesamaan penggunaan atap perisai,
penggunaan pediment ditengah fasad bangunan utama, penggunaan
entablature disekeliling bangunan

Pada bagian badan terdapat kesamaan penggunaan kolom ionik ditengah
fasad bangunan utama, penggunaan kolom ionik pada tengah tampak
bangunan utama, penggunaan jendela dan pintu khas palladian

Pada bagian kaki terlihat penggunaan tangga eksterior, pedestal dan
stylobate pada Istana Bogor maupun Vila Palladian.
95
d. Elemen dan Ornamen Bangunan yang terdiri dari kepala, badan, kaki yang
diuraikan sebagai berikut:

Bagian kepala bangunan, dari penggunaan bentuk atap perisai , pediment,
entablature, tympanum, dan plafon memiliki kesamaan antara Istana
Bogor dan Vila Palladian.

Bagian badan bangunan, terdapat kesamaan dalam mayoritas penggunaan
kolom ionik pada bagian eksterior, kolom korintian pada bagian interior,
dinding pemikul yang lebih berfungsi sebagai elemen struktur dibanding
elemen dekoratif, menggunakan pintu khas Palladian yang memiliki
pediment berbentuk segitiga ataupun setengah lingkaran diatasnya.

Bagian kaki bangunan, pedestal dan stylobate pada Istana Bogor
mengelilingi seluruh bangunan, sedangkan pada Vila Palladian hanya
pada bagian tertentu saja, lantai sama-sama menggunakan plat berbahan
batu kali dengan penutup lantai marmer.
e.
Sistem Konstruksi, konstruksi atap umumnya menggunakan rangka terbuat dari
kayu, dinding pemikul sebagai elemen strukturnya, sedangkan kolom-kolom
struktur yang tidak hanya berfungsi sebagai elemen struktur namun elemen
dekoratif juga, dan penggunaan pondasi batu kali.
f.
Material, pada bagian rangka atap menggunakan konstruksi kayu, penutup atap
umumnya
diberi
material
genting
tanah
liat,
penggunaan
elemen
entablature,pediment,dan tympanum yang umumnya berbahan dasar kayu,
dinding bangunan umumnya terbuat dari dinding pemikul atau masonry yang
disusun dari bata ukuran besar, dan kesamaan penggunaan material lantai yang
dilapisi oleh marmer.
Namun ditemui beberapa perbedaan antara Istana Bogor dengan Vila Palladian yang
diuraikan sebagai berikut:
a. Terdapat perbedaan pada Istana Bogor menggunakan atap perisai kombinasi yang
lebih kompleks dibanding Vila Palladian, lalu pada Istana Bogor terdapat dome
dipuncak atapnya sedangkan Vila Palladian pada umumnya tidak memiliki dome.
b. Typanum pada Vila Palladian berornamen dan bermotif sedangkan Istana Bogor
tidak memiliki motif.
96
c. Pada Istana Bogor material plafon terbuat dari gips yang bermotif berbeda-beda
pada setiap ruang dan pada plafon Vila Palladian terbuat dari plester dan kalsium
karbonat, juga terdapat fresco atau lukisan atap.
d. Dari hal ini ditemukan perbedaan antara fungsi serambi dan area penghubung
Istana Bogor dengan Vila Palladian, yaitu Istana Bogor memfungsikan area
penghubung saja untuk menghubungkan antar masa bangunan, sedangkan Vila
Palladian sebagai area penghubung antar masa bangunan sekaligus selasar depan
ruang-ruang pada bangunan.
e. Sepanjang serambi pada Istana Bogor dihiasi oleh kolom-kolom ionik sedangkan
pada Vila Palladian kolom-kolom ionik diekspresikan di tampak depan bangunan
utama saja, sedangkan untuk sayap kanan dan kirinya pada bagian depan
serambinya diletakkan kolom berpenampang persegi yang diatasnya memiliki
entablament setengah lingkaran.
f.
Pada Istana Bogor tangga eksterior terdapat disetiap masa bangunan di depan
maupun belakang kecuali sayap kiri bagian tampak utara sedangkan tangga
eksterior pada Vila Palladian terdapat pada bagian depan bangunan utama saja,
dan terdapat disetiap masa bangunan pada bagian belakang yang mengarah ke
taman dalam. Juga Istana Bogor memakai kolom tuscan diarea penghubungnya,
sedangkan Villa Palladian memakai kolom dengan penampang persegi ditambah
entablament.
Dari hal diatas telah disimpulkan penerapan langgam arsitektur palladian
pada Istana Kepresidenan Bogor yang dilihat dari unsur tatanan masa,tatanan
ruang dalam bangunan, tampak bangunan, elemen dan ornamen bangunan, sistem
konstruksi bangunan dan material bangunan. Dari perbandingan unsur-unsur
tersebut ditemukan
pengaruh kuat langgam arsitektur palladian pada Istana
Kepresidenan Bogor. Dari perbandingan tersebut juga ditemukan beberapa
perbedaan,
perbedaan
tersebut
dikarenakan
berbagai
faktor,
seperti
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, iklim, ketersediaan material, tenaga
ahli dan budaya lokal setempat pada masanya.
97
5.2. SARAN
Istana Kepresidenan Bogor sebagai bangunan bersejarah merupakan bangunan
yang memiliki nilai yang tinggi bagi perkembangan arsitektur di Indonesia, Gaya
“Arsitektur Palladian” yang dimilikinya berkembang pada saat Pemerintahan Kolonial
Belanda di Indonesia. Renovasi bangunan sudah berkali-kali dialami oleh bangunan ini,
namun masih mempertahankan Langgam Palladian pada gaya arsitekturnya, maka dari itu
Istana Kepresidenan Bogor bisa dijadikan teladan bagi bangunan bersejarah lainnya
sebagai bangunan konservasi yang bertahan gaya arsitekturnya dari dahulu sampai
sekarang. Dan tetap dipelihara bangunannya, agar tetap bisa dinikmati dan dipelajari oleh
generasi yang selanjutnya.
98
Download