PREPARASI BAHAN GALIAN Dalam dunia Pertambangan terutama tahap ekonomi dimana pekerjaan sampling, preparasi dan perhitungan mutu atau kadar bahan galian mutlak diperlukan. SAMPLING Sampling adalah Cara mengambil contoh bahan galian yang mewakili suatu daerah. Sebelum pengambilan sample maka terlebih dahulu dilakukan survey. (penelitian pendahuluan) yang mencakup daerah yang cukup luas. Tujuan sampling yaitu mengambil contoh bahan galian yang dapat mewakili daerah operasi penelitian, untuk preparasi tujuannya merubah bahan baku atau bahan tambang menjadi bahan yanag siap diolah (menaikan kadar bahan galian). Sedang perhitungan kadar supaya seorang eksplorer sudah mengetahui prakiraan kadar bahan galian sehingga dapat menentukan daerah operasi apakah prospek atau tidak prospek. I. SURVEY Penelitian pendahuluan dapat dilakukan dengan : 1. Foto Udara :dengan pesawat terbang /satelit 2. Pengukuran langsung dipermukaan tanah : a. Geomagnetik : sifat –sifat magnet suatu endapan b. Geolistrik : sifat-sifat listrik suatu endapan c. Geofisik : gelombang pantulan suatu endapan (lebih keras bagal semakin cepat) Peta yang dihasilkan (I) peta berskala 1 : 25.000 (peta anamali) yakni indikasi adanya tanah-tanah bahan galian yang dicari. d. Geo kimia : sifat-sifat kimia dari bagal. II. TAHAPAN LANJUTAN (follow up) • Tahapan lanjutan adalah penelitian yang dilakukan pada daerah-daerah anomaly seusai peta anomaly pada tahan I • Pada tahapan lanjutan dilakukan penelitian yang meliputi kegiatan : 1. Traverse 2. Grid soil hasil peta geologi 1 : 5000 3. Trencing 4. Test pit 1.1.Traverse Adalah survey menelusuri sungai kearah hulu dan percabangannya. Prinsipnya adalah membuat garis lurus disungai dengan cara tertentu yaitu masih dapat dilihat penyelidik. Sample yang diambil dari tranverse didapat dari singkapan,Umumnya jarak pengambilan sample pada tranverse adalah 50 m atau susuai kondisi medan . Peralatan yang digunakan umumnya : • Kompas • Klinomater • Pita ukur • Peralatan pendukung (tali , map, Hcl, foldlens/lensa lipat) 1.2. Grid Soil Dilaksanakan sebagai kelanjutan dari traverse sungai katena survey grid soil biasanya dilakukan di daerah pegunungan yang dijumpai sungai. Pada kegiatan ini dilakukan pengambilan sample soil/tanah , chip sampling. Bedanya dengan batuan: tanah dipengaruhi oleh organisme. Chip rock sampling pengambilan sample batuan dengan pahat/palu geologi dan hasilnya berupa serbuk atau inti. 1.3. Trenchine Sistem pengmbilan sample dengan membuat alur/selokan kecil pada badan batuan/bahan galian yang masih segar. TEST PIT Adalah pengambilan sample pada daerah yang belum tererosi tetapi terletak pada kedalaman yang sulit dicapai. Sample proses pengambilan sebagian kecil dari bagian yang diambil sampelnya tetapi mewakili dari bagian keseluruhan (sampling quartering) III. GRID LINE Adalah suatu metode mengambilan sample pada daerah traverse sungai untuk mengetahui kandungan lapisan batuan yang mungkin lanjutan dari out rock (singkapan) selama traverse . Pada kegiatan grid lline pengambilan sample dapat dilakukan dengan : soil sampling (SO) , Rock Chip Sampling (R C). Adapun prinsip dari grid line : Membuat garis lurus di lap a kemudian menentukan titik-titik pengambilan sample. Dikenal istilah “base line” ( dasar pembuatan garis lain), “Cross line” adalah garis yang dibuat pada base line yang arahnya utara – selatan, Tahapan-tahapan untuk membuat grid line. 1. Menentukan arah garis dengan kompas mengarahkan orang yang merintis jalan. 2. Mengurai pita ukur sampai jarak masih bisa dilihat bendera pita ukur, Secara umum 3. Dengan p.mak 20 m apabila tidak memungkinkan pita Bantu 5 m.10m.15m.20m/25m 4. Mengukur Slope (lereng) 5. Menentukan jarak 12,5 m untuk melakukan pengukuran geomagnetic. IV. MACAM-MACAM SAMPLE 1. BULG SAMPLE (Bl) • Jenis sample yang diambil dari endapan di tepi sungai . atau pada bot karena kemungkinan mineral berharga tersangkut. Diambil dengan sekop kemudian disaring dengan ¼ # , berat = 10 kg. 2. PENNED CONSENT (PC) • Sample jenis ini diambil dan dari lubang = bulg sample Hanya saja + - 4 pengambilan lebih kebawah dari BL. Sample kemudian didulang. Setelah selesai disaring 4 3. STREM SAMPLE SEDIMEN (S.S) • Diambil bagian terbawah dari lubang pada pan sampling Pendulangan sample dilakukan 2 x 1 x air yang medusa busa air sabun kemudian diayak dengan - 80# beratnya 300 gr. Menambah berat. 4. ROCK FLOAT • Diambil pada singkapan yang biasa di aliran sungai, Bentuk berupa pecahan / fragmen yang kasar. Sample untuk background latar belakang menunjukkan adanya bagal sehingga menjadi pedoman endapan yang dicari (mineral pembantu). 5. ROCK CHIP SAMPLE (CHIP SAMPLE) • Diambil pada batuan yang masih segar/mineralisasi mengandung logam berharga. Banyak + 1 Kg. 6. SPECIMEN SAMPLE (SP) • Diambil didaerah aliran sungai yang dijumpai singkapan I yang masih segar, berfariasi (pada batuan vulkanik), sedang untuk batuan sediment berfosil untuk menentukan umur geologi, Berat sample = 1 kg. 7. SOIL SAMPLE • Diambil dengan metode grid line didaerah bukit/lereng/lembah soil diambil pada horizon B C Jumlah sample = + 0,5 kg – 1 kg Tahapan pekerjaan: 1. Study literature 2. Sejarah regional 3. Peta laporan setempat 4. Persiapan lapangan – peralatan – perbekalan – rencana kerja (Station) Catatan Station: I Semilir Batu pasir tufaan, breksi batu apung II Dawung Ada aktivitas penambangan dan pembentukan b ba III Mangkang/sidomulyo Zeolit/struktur geologi IV Karang pendek Trass Cara sampling Cara pemboran : Dengan cara Core atau inti Baik untuk core sample/bor sample perlakuannya sama. Tahapan penanganan sample : Tahap penerimaan sample : Tahap ini menerima sample dari lapangan dilengkapi dengan data mendasar : nomor lokasi sample jenis sample /bahan galian, jumlah sample berdasarkan titik pengambilan sample.(pengeboran inti, bor bangka/impire bor, sumur uji (tesipit). Tahap pemrosesan sample : Pada tahap ini adalah tahap penerimaan sample dari lap dari daerah explorasi/eksploitasi. Sample-sample yang datang dari lapangan kalau dia berasal dari pemboran, maka sample dimasukkan dalam kantong sample (Tray). Sample dapat diangkut melalui darat, pesawat, speedboard dari lokasi pengambilan sample, Core yang didalam sample box sesudah sampai di lab. Diatur pada meja core sesuai dengan lokasinya. Core dicuci dengan sabun menghilangkan lumpur tanah yang menempel di sample. Core disusun mendekati aslinya. Labelling (pemberian label) Pemberian keterangan pada tray dilakukan pada sample diberi cat meliputi nomor lote/lubang bor nomer box, interval (jarak kedalaman) Ukuran interval di mulai dari bagian kiri core sampai dengan bagian akhir kedalaman yang dicapai pada awal dapat diukur melalui core box sebelum/berikutnya. Pada pengukuran interval core harus teliti benar artinya core yang hancur/patah harus dirapatkan sehingga mendekat susunan aslinya. Alat yang diperlukan spidol anti air, tisu pengering (membersihkan meteran) Menentukan core recovery (R %) Core Recovery adalah panjang yang dicapai pada setiap kedalam pemboran. Jadi panjang core yang diukur adalah panjang core dari core box 1 ke core box lainnya/berikutnya R = Panjang yang diperoleh x100% kemajuan Pemboran RQP (Rock Quality Designation) Adalah panjang core yang diperoleh dalam keadaan utuh setiap kemajuan pemboran. Jadi panjangnya diukur antara 2 core block sedangkan nilai ukuran bor ditentukan oleh panjang core ( 2 x D = diameter core). Apabila panjang core 2 x D dikatakan RQD nya utuh = 0. Core yang parah bukan pengaruh alat dianggap corenya utuh.1 Marking 3 meter sampling interval . Ukuran 3 m core diberi tanda kedalaman pemboran. Pengukuran interval 3 m dapat diukur dari suatu core box dengan cara menambah mengurangi kedalaman yang tercantum dalam corebox menjadi kelipatan 3 m dengan catatan core mendekati bentuk sesungguhnya. V. MENENTUKAN KADAR SAMPLE Tiap-tiap core box sesuai dengan kemajuan pemboran, kadar dihitung sendiri=sendiri. Untuk analisa kadar setiap core dilakukan pembelahan dengan menggunakan pisau untuk core berkadar mineral rendah. Sedang yang berkadar tinggi pembelahan menggunakan core saw (berupa gergaji bermotor listrik). Core yang sudah dibelah satu bagian tinggal di olah/core pengolahan. Perlakuan sample bukan core : Tahap-tahap : • sample dikirim ke laboratorium • sample dimasukkan kekantong sample • sample diberi labeling • sample dikirim untuk analisis cara analisis : 1. mikroskop 2. kimia 3. radio aktif Tujuan pengambilan sample 1. untuk menentukan kadar bahan galian yang dicari. 2. menentukan cadangan deposit bahan galian dilapangan 3. menentukan unsure-unsur lain yang ada didalam bahan galian kandungan bahan galian 1. jenis logam 2. bahan baker minyak, batu bara Jenis Logam 1. kadar logam 2. sifat logam 3. logam-logam ikutan Bahan bakar : • batu bara : kalori/1kg batu bara ; kandungan karbon CC) sulfur; unsur-unsur lain. • minyak bumi : CH, lilin, aspaltis, gas Preparasi sample 1. menimbang (angka yang mudah dihitung) 2. pencucian 3. kemudian di keringkan, kita dapatkan slime/debu (berupa material loos), ditimbang lagi. 4. pengayaan, beberapa fraksi/ ditimbang 5. analisa mikroskop/quartering Kenampakan bahan galian di bawah mikroskop : Zeolit - mineral opaque = gelap - hornblende = coklat, kehijauan - klorit = hijau kontras kebiruan Breksi batu apung - mineral opaque - lithic - klorit - semen silica = gelap = fragmen = hijau kontras kebiruan = kuning jerami Batu pasir tufaan - kuarsa - olivine - felspards - lempung - magnitik = kuning jerami = berubah-ubah /berserat = abu-abu = seperti Ca tapi kotor = gelap PREPARASI Preparasi adalah Proses penyiapan bahan galian agar siap untuk diolah. Intinya memisahkan mineral yang berharga dengan mineral yang tidak berharga bahkan sampahnya. Untuk memisahkan mineral berharga dan tidak berharga maka kita mengidentifikasi sifat fisiknya antara lain warna/ kilap, sg (specific grafity), sifat kemagnitannya, sifat kelistrikannya, serta sifat mengapung atau tenggelam Sifat fisik Operasi Alat Warna Hand sorting Pan SG Flawing concentration ji Sluice box ging Shaking table JIG Kemagnita Ms n Electrik Hts HTS Flotasi Flotation cell Flotasi MS Preparasi selain memisahkan menaikan mutu juga untuk menekan biaya operasi selanjutnya terutama pada transportasi dan pengoalahan. 1. Hasil peledakan 2. lump (gumpalan) 3. kuarse (halus) Proses pengolahan disebut communation (pengecilan butir) dengan menggunakan crusher. Crusher ada tiga macam yaitu : 1. primary crusher 2. secondary crusher 3. fine crusher/grinding Pengecilan Ukuran Butir bahan galian (Communation) Pada umumnya bahan galian dari tambang mempunyai ukuran atau diameter antara 1000-1500 mm (berupa ore / bijih). Ore kemudian akan diambil logamnya yang menguntungkan dengan suatu cara atau bebrapa cara, yakni secara kimia dan fisik. Yang memerlukan ukuran butir yang lebih halus sekitar 0,1 mm. jadi sangat tergantung dari ukuran alat yang digunakan. Untuk mendapatkan ukuran kecil digunakan alat separti crusher dan grinding. Sebagai perbandingan kalau menggunakan grinding atau primary crusher ukuran awal 1500-300 mm, ukuran terkecil 300100 mm. Alat Feed Hasil Primary crusher 1500-300mm 300-100mm Secondary crusher 300-100mm 50-10mm Fine crusher 50-10 mm 10-2mm Grinding2mm 0,05 mm / lebih kecil Prinsip pekerjaan dan tahap pencucian bahan galian (ore dressing) Pencucian bahan galian adalah metode proses pengolahan ore / bijih dengan tidak menimbulkan efek kimia, tetapi mengutamakan sifat fisik dari mineral. Tujuan utama pengolahan bahan galian menghilangkan / memisahkan ore dari ikatannya secara fisik yaitu kotoran / tailing. Hasil dari ore disebut konsentrat, sedang lainnya yakni middling dan tailing. Middling adalah material yang berkadar rendah, sedangkan tailing adalah material pengotor atau sampah. Ore =konsentrat+ middling+ tailing / waste (ore kadar tinggi) (ore kadar rendah) (sampah) Konsentrat diolah secara metalorgi Middling dikembalikan ke pencucian Tailing/ waste dibuang Tambang unit pemecah batu pengayaan (crusher) (sorting) pengolahan Beberapa metode pemisahan mineral dengan alat-alat yang digunakan : 1. pemisahaan dengan menggunakan tangan (hand sorting) hal ini dilakukan dengan cara memisahkan mineral berdasarkan kekerasaan, ukuran butir, bentuk, warna. 2. berdasarkan dengan gesekan 3. berdasarkan dengan sifat listrik 4. berdasarkan sifat magnitik 5. berdasarkan specific grafity 6. berdasarkan berat media 7. berdasarkan sifat mengapung / tenggelam 8. dll Untuk mendapatkan konsentrat sebagai akhir dari proses pengolahan bahan galian diperlukan tahapan-tahapan dengan alat-alat yang sesuai, sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. pengecilan ukuran butir digunakan communitions (alat pemecah batu) seperti crusher, grinding. produk dari crusher / grinding menghasilkan ukuran butir yang bervariasi. Untuk memisahkan konsentrat sesuai dengan ukuran butirnya dilakukan sizing / pengukuran. classifying classifying adalah pemisahan karena kecepatan jatuhnya Screening Alat pengayaan ada tiga jenis: 1. Batang • batang adalah saringan yang digunakan untuk memisahkan ukuran boulder didaerah penampungan awal. Saringan ini diletakkan di penampungan pertama untuk memisahkan boulder. Ukuran dari saringan sekitar 25 mm dibuat dari kayu/ logam yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk susunan kayu/ logam yang datar. Alat pengayaan ada tiga jenis: 2. Plate • Plate adalah saringan datar (vibrating/ getar) dibuat bertingkat dan dibuat dari ayunan baja /logam. Pemisahan partikel dibantu dengan getaran dari saringan yang digerakan oleh tanaga listrik. Ukuran dari masing-masing lubang tergantung dari proses berikutnya. 3. Bundar • Bundar yaitu saringan silinder (bundar/ revolving) yakni saringan yang berputar. Kita melakukan classifying dan screening yakni untuk memenuhi permintaan pasar. Dengan ketentuan: • Classifying = > 20 mesh • Screening = < 20 mesh Factor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengayaan : 1. luas permukaan 2. kemiringan ayaan 3. kandungan air 4. besar tiap lubang 5. bentuk mineral Primary Crusher 1. Black jaw crusher 1. Daya tekan lebih kuat 2. Kapasitas lebih besar 3. Produk bervariasi 2. dodge jaw crusher 1. daya tekan lebih lemah 2. kapasitas lebih kecil 3. produk seragam Secondary crusher Rool crusher Terdiri dari: 1. Rigit (dua-duanya berputar) 2. Spring (salah satunya yang berputar, sementara satunya diam) Cara pemasukan Feed: 1. Cuke crusher – Yaitu umpan ditumpuk sebelum dihancurkan 2. Free crushing – Yaitu dihancurkan sedikit tapi pasti hancur yang berlangsung terus menerus Fine crushing Fine crushing menggunakan alat ballmil, roodmil, tubemil. 1. cascading putarannya pelan yang mendominasi abrasi tidak mampu membawa keatas 2. cataracting Putaran agak cepat Mampu membawa material keatas, kemudian material jatuh Maka terjadilah impact 3.kecepatan kritis Kecepatan tinggi Semua ikut berputar karena adanya gaya sentripetal Rumus menghitung kecepatan Keterangan : N= Putaran Cell (Rpm) D= Diameter Cell R= JAri-jari Cell S= Diameter Mill s= Diameter Media BM < 80% Cascading > 80% s/d 90% Cataracting RM < 50% Cascading > 50% s/d 60% Cataracting N= 76,6 D N= 54,8 R N= 54,2 S s O V E R