asuhan keperawatan kasus sirosis hepatis

advertisement
Nama : Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.Si
Pekerjaan
: PNS AD
mpt
Tgl Lahir : : Ns.
Kutoarjo,
14 Mei 1970
 Nama
Yanti Rostianti,
S.Kep, M.Si
Hobi
Menari
 Pekerjaan :: PNS
RSPAD Gatot Soebroto
Nama
SuamiTgl
: Lahir
DR. Haetami,
M.Ag
 Tempat
: Kutoarjo,
14 Mei 1970
Anak
 Hobi: 3 Orang : Menari
1. Winda
Astariyah
Fatimah
 Nama Suami
: DR.
Haetami,
M.Ag (9 thn)
 Anak 2. Muhammad
: 3 Orang Irfan Zidni (8 thn)
3. Muhammad
Al Hasym
(2.7 thn)

1. Winda
AstariyahUmar
Fatimah
(9 thn)
BIO DATA


2. Muhammad Irfan Zidni (8 thn)
3. Muhammad Umar Al Hasym (3 thn)
HEPATITIS
ANATOMI HATI
Organ tubuh TERBESAR
(berat sekitar 1-2.3 kg)
Letak : dibawah
diafragma, perut sebelah
kanan sedikit keatas,
dilindungi oleh tulang iga
ANATOMI DAN FISIOLOGI HEPAR
• Hepar terletak di belakang koste
dalam
rongga abdomen kanan
atas.
• Berat hepar 1500 gr ( 2,5 % dari BB
orang dewasa normal).
• Dibagi atas empat lobus
FUNGSI HATI
FUNGSI HATI (HEPAR)
1. berbahaya yang diproduksi oleh tubuh
2. Memecah sel darah merah yang sudah tua dan
mengubah hemoglobin (substansi yang membawa
O2 di dalam sel darah merah)
3. Memproduksi, menyimpan dan mengedarkan
glukosa
4. Mengolah protein, memproses karbohidrat,
protein dan alkohol
5. Mencerna dan memproduksi bilirubin, kolesterol,
hormon dan obat.
INFEKSI
NON INFEKSI
Virus
Obat-obatan
Bakteri
dll
Autoimun
Alkohol
dll
SIRKULASI DARAH HEPAR
 Darah yg masuk berasal dari dua
sumber:
1.vena porta ( 75% ) kaya akan nutrisi
2.arteri hepatika ( 25% ) kaya akan o2
 Darah yang keluar dari hepar,melalui:
vena sentral bersatu ---vena hepatika
yang mrp. Drainase vena dari hati dan
akan dialirkan ke vena kava inferior.
METABOLISME HEPAR
Metabolisme glucosa
hepar mempunyai peranan penting
dalam metabolisme glucosa:
1.glikogenisis
2.glikogenolisis
3.glukoneogenisis
Konversi amonia
1.Proses glukoneogenisis butuh asam
amino.
2.Mempunyai produk samping yaitu
amonia.
3.Amonia merupakan racun yang
berbahaya.
4.Senyawa ureum akan dikeluarkan via
urin.
 Metabolisme protein
hepar akan mensintesa : albumin,globulin dan faktor-faktor
pembekuan (fibrinogen,protombin)
 Metabolinme lemak
1. Hepar berperan aktif dlm metabolisme lemak.
2. Lemak dipecah untuk energi dan badan keton.
3. Badan keton dpt masuk pembulu darah menjadi sumber
energi bagi otot dan jarianng tubuh lainnya.
4. Proses pemecahan asam lemak badan keton (senyawa
bukan aldehida yang mengandung gugusan karboksil)
terjadi ketika ketersediaan glukosa untuk metabolisme
5. Menghasilkan fosfolipit,lipoprotein,kalistin dll.
Penyimpanan vitamin dan besi
- Vit A, B12, D, dan beberapa vitamin B
komplek
disimpan dalam jumlah besar di hepar.
- Demikian juga zat besi dan tembaga
sebagian di simpan di hepar
- Ekstrak hati banyak digunakan untuk
mengobati beberapa kelainan nutrisi
 Metabolisme obat/detoksifikasi
- Beberapa obat ada yang dimetabolisme
dalam hepar,
seperti barbiturat, amfetamin
- Lintasan penting dalam metabolisme
obat di hepar adalah konjugasi/pengikat
dengan senyawa lain misalnya : asam
glukoronat, asam asetat sehingga
terbentuk substansi yang lebih larut
disekresi melalui faeses dan urine
Metabolisme Hormon
Hepar bertanggung jawab
dalam keseimbangan endokrin
 Hepar juga bertanggung jawab dalam
metabolisme hormon antara lain
:hormon androgen atau hormon seks
 Hepar mampu mengaktivkan estrogen
Konversi amonia
1.Proses glukoneogenisis butuh asam
amino.
2.Mempunyai produk samping yaitu
amonia.
3.Amonia merupakan racun yang
berbahaya.
4.Senyawa ureum akan dikeluarkan via
urin.
TES FUNGSI HEPAR
Umumnya yang diukur adalah aktivitas enzim
serum antara lain: alkali fosfatase,laktit
dehidrogenase,serum amino tranferase dan
konsentrasi serum
protein,bilirubin,amonia,lipit serta faktor
pembekuan.
 Indikator yang sensitif adalah serum amino
tranferase (ALT/SGOT,AST/SGPT)
ALT (alanin aminotranferase) atau
disebut
SGPT(serum glutamik piruvik tranfarase)
Untuk memantau perjalanan penyakit
Hepatitis,serosis,dan hepatotoksik.
AST (Asparat Aminotranferase) disebut juga
SGOT (Serum Glutamik Oksalaasetit
Tranferase)
Zat-zat ini terdapat pada jaringan2 yang
mempunyai aktivitas tinggi dan ensim ini
akan meningkat bila ada kerusakan organ
misal: jantung,ginjal,muskuloskeletal,hepar
Serum ini meningkat pada: hepatitis,sirosis
dan kanker hati.
DEFINISI HEPATITIS
 Hepatitis adalah peradangan
(infla- masi pada sel-sel hati
yang dapat terjadi karena
invasi bakteri, cedera oleh
agen fisik atau kimia (non
vital), atau infeksi virus
(hepatitis A, B, C, D, E, F)
HEPATITIS
 Hepatitis A & E dapat sembuh sendiri
 Hepatitis B & C dapat menjadi kronis
 Hepatitis D hanya terjadi bersama-
sama infeksi hepatitis B atau setelah
penderita terinfeksi hepatitis B
 Hepatitis virus akut adalah penyakit
infeksi yang penyebarannya luas
didalam tubuh. Walaupun efek yang
menyolok terjadi pada hati. (Price, 1995
; 439).
 Hepatitis akut adalah penyakit
infeksi akut dengan gejala utama
berhubungan erat dengan adanya
nekrosis pada hati. (Mansjoer, 1999 ;
513).
HEPATITIS B AKUT
Ketika seseorang terinfeksi virus hepatitis B pertama
kali – infeksi hepatitis B akut.
Kebanyakan tubuh pasien akan melawan virus
tersebut sehingga pasien sembuh tanpa ada masalah
lain.
Hepatitis B Akut
waktu infeksi
6 bulan
Imunitas
terhadap
virus hep B
HEPATITIS B KRONIS
hepatitis B kronik
lifetime
Virus Hep B
bertahan
dalam
darah
>
 Jika tubuh tidak bisa melawan
virus hep
B maka
6 bulan
Hepatitis B kronis dapat berkembang
waktu infeksi 6 bulan
 Hepatitis B kronis dapat menyebabkan sirosis dan
kanker hati sehingga fungsi normal hati terganggu
 Tanpa hati yang berfungsi kematian bisa terjadi dalam
waktu 1-2 hari
HEPATITIS B KRONIS
Semakin muda terinfeksi, semakin besar
kemungkinan berkembang menjadi kronis
 Jika orang dewasa terinfeksi :
10% akan berkembang menjadi kronis
 Jika seorang anak terinfeksi :
hingga 50% akan berkembang menjadi
kronis
 Jika seorang bayi terinfeksi :
+ 90% akan berkembang menjadi kronis
HEPATITIS B KRONIS
 Penderita hepatitis B kronik dapat hidup selama
beberapa dekade tanpa mengalami gejala (silent
infection)
 Akan tetapi meskipun tidak ada gejala yang
muncul, virus hepatitis B dapat merusak hati secara
diam-diam selama bertahun-tahun
 Oleh karena itu PENTING bagi kita untuk
mengetahui apakah kita terinfeksi hepatitis B atau
tidak melalui pemeriksaan darah
GEJALA HEPATITIS
• Bervariasi dan berbeda-beda
tergantung jenis penyakit hati (akut
atau kronik).
• Banyak kasus hepatitis tidak
menunjukkan gejala atau
menunjukkan gejala tidak spesifik
(non-specific flu-like symptoms).
GEJALA HEPATITIS
x
rasa
letih
mual &
muntah
dema
m
menggi
gil
nyeri perut
kanan atas
tidak nafsu
makan
mata & kulit
kuning
GEJALA HEPATITIS
HEPATITIS
 Hepatitis A & E dapat sembuh sendiri
 Hepatitis B & C dapat menjadi kronis
 Hepatitis D hanya terjadi bersama-
sama infeksi hepatitis B atau setelah
penderita terinfeksi hepatitis B
JENIS HEPATITIS
1. Hepatitis A
2. Hepatitis B
3. Hepatitis C
4. Hepatitis D
5. Hepatitis E.
HEPATITIS A
Hepatitis A (hepatitis infeksiosa)
penyakit yang ditularkan melalui
kontaminasi oral-pekal akibat
hygiene yang buruk/makanan yang
tercemar.
Menyebar melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi
virus Hep A
• Dapat dicegah dengan vaksin
Hep A
.
Hepatitis B (hepatitis serum)
penyakit yang bersifat serius &
biasanya menular 2melalui
kontak dengan darah yang
mengandung virus. Penyakit ini
juga ditularkan melalui hubungan
kelamin & dapat ditemukan oleh
semen cairan tubuh lainnya
HEPATITIS B
• Disebabkan karena virus hepatitis B yang
menyerang hati
• Ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lain
seperti semen (air mani), atau sekresi vagina dari
seseorang yang terinfeksi virus hepatitis B
GOOD NEWS!
Vaksin hepatitis B telah tersedia
HEPATITIS B - Penularannya
•
•
•
•
Kontak dengan darah yang terinfeksi virus hep B
Kontak seksual dengan penderita
Gigitan manusia
Pemakaian bersama jarum suntik, syringes, maupun
peralatan obat injeksi lainnya
• Dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya pada saat
melahirkan
• Penggunaan jarum yang tidak steril pada tindik telinga,
tato dan akupuntur
• Alat hemodialisa
Hepatitis C (hepatitis non-A non-B.)
Virus ini penyebab tersering
infeksi kepada yang ditularkan
melalui supali darah komersial.
Hepatitis C ditularkan sama
dengan hepatitis B terutama
melalui transfusi darah
HEPATITIS C
• Virus hepatitis C menyerang hati
dapat menyebabkan komplikasi
serius bahkan dapat menyebabkan
kematian
• Pemeriksaan anti HCV ditemukan
tahun 1992
• Dulu dikenal sebagai hepatitis
sebagai hepatitis “non-A, non-B”
• Menyebar melalui kontak darah
• Tidak ada vaksin untuk hepatitis C
HEPATITIS C
• HCV telah menyerang >170 juta orang di seluruh
dunia
• Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) tahun 2000, angka kejadian infeksi virus
Hepatitis C di Indonesia mencapai 7 juta orang,
sebagian besar diantaranya adalah pecandu
narkoba.
• Risiko kronisitas ±85%
• Risiko sirosis dalam 20 tahun 10%, dalam 30 tahun
HEPATITIS C
Dari 100 orang yang terinfeksi hepatitis C :
• 55-85 orang mengalami infeksi jangka panjang
• 70 orang mengalami penyakit hati kronik yang
mempengaruhi fungsi hati
• 5-20 orang berkembang menjadi sirosis dalam
waktu 20-30 tahun (kemungkinan membutuhkan
transplantasi hati)
• 1-5 orang dapat meninggal akibat infeksi jangka
panjang (kanker hati atau sirosis)
Faktor Risiko
Hepatitis C









Pecandu narkoba
Orang yang pernah menerima transfusi darah
Orang yang ditato permanen, body piercing (tindik tubuh)
Orang yang menjalani akupunktur dengan menggunakan
jarum yang tidak steril
Orang yang berbagi alat-alat pribadi seperti razor dan atau
sikat gigi bersama pengidap hepatitis C
Orang yang pasangannya pengidap hepatitis C
Pekerja kesehatan
Pasien hemodialisis
Bayi yang lahir dari Ibu pengidap hepatitis C
Hepatitis
C
Tidak
Ditularkan Melalui :
 Pemakaian bersama alat makan
dan alat minum
 Batuk, bersin, berjabat tangan,
berpegangan tangan, berciuman
atau berpelukan
 Pemakaian toilet secara bersama
 Kolam renang
 Menyusui (kecuali puting susu luka
dan berdarah)
Gejala Terinfeksi
Hepatitis C
 Banyak orang tidak merasakan gejala
 Gejala yang mungkin muncul :

Lelah
Nafsu makan
hilang


Gangguan tidur
Rasa tidak nyaman pada bagian
perut


Nyeri sendi

Depresi
 Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah
Anda terinfeksi hepatitis C atau tidak adalah
dengan pemeriksaan darah
Tindakan Pasien Hepatitis C
 Secara rutin memeriksakan diri ke
dokter
 Tidak mengkonsumsi alkohol
 Tidak melakukan pengobatan tanpa
sepengetahuan dokter
 Melakukan pemeriksaan laboratorium
secara berkala untuk pemantauan
terapi sesuai anjuran dokter
. Hepatitis D (hepatitis delta)
adalah suatu virus defektif yang ia sendiri
tidak dapat menginfeksi hipatosit untuk
menimbulkan hepatitis. Hepatitis D
ditularkan seperti hepatitis B. Antigen &
antibody hepatitis D dapat diperiksa pada
donor darah.
5. Hepatitis E diidentifikasikan tahun 1990.
Virus ini adalah suatu virus yang ditularkan
melalui ingesti air yang tercemar. Sebagian
besar kasus yang dilaporkan ditemukan di
negara yang sedang berkembang.
4
Terdapat 3 stadium jenis hepatitis
a. Stadium prodomal/periode praikterus,
Dimulai setelah periode masa tunas virus
selesai dan pasien mulai memperlihatkan
tanda-tanda penyakit. Disebut stadium
praikterus karena ikterus belum muncul.
Individu akan sangat infeksius pada
stadium ini. Antibodi terhadap virus
biasanya belum di jumpai. Stadium ini
berlangsung 1-2 minggu dan ditandai oleh :
· Malaise umum
· Rasa lelah
· Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
· Miolgia (nyeri otot)
· Tidak nafsu makan
b. Stadium inkerus adalah stadium kedua hepatitis
virus dapat berlangsung 2-3 minggu/lebih :
· Memburuknya segala/semua gejala yang ada pada
stadium prodoral
. Splenomegali
· Mungkin gatal (pruritus)
c. Stadium pemulihan adalah stadium ketiga
hepatitis virus, biasanya timbul dalam 4
bulan untuk hepatitis B & C dalam 2-3 bulan
untuk hepatitis A, selama periode ini :
· Gejala-gejala mereda, termasuk interus
· Nafsu makan pulih
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali dalam
normal) catatan : merupakan batasan nilai
untuk membedakan hepatitis virus & non
virus.
Pemeriksaan Laboratorium Hepatitis B
Pemeriksaan darah dapat menunjukkan
seseorang
:
Belum pernah terinfeksi virus hep B (tetap
waspada → vaksin)
Sedang terinfeksi hepatitis B akut
Dahulu sudah terinfeksi dan sekarang sudah kebal
terhadap virus hep B
Menderita hepatitis B kronik dan virus hep B
berada dalam darah
Kebal terhadap virus hep B karena vaksinasi
HBsA
 Hasil positif menunjukkan bahwa
virus terdapat dalam darah
 Penanda awal hepatitis B
 Muncul sekitar 4-12 minggu setelah
terinfeksi
 Bila HBsAg menetap dalam darah
lebih dari 6 bulan, berarti terjadi
kronisitas
Anti-HBs
 Jika hasilnya “positif“ atau “reaktif”
menunjukkan adanya imunitas / kekebalan
terhadap infeksi HBV, baik dari vaksinasi maupun
dari proses penyembuhan infeksi masa lampau
 Seseorang yang terinfeksi pada masa lampau tidak
dapat menularkan penyakitnya terhadap yang lain
Anti-HBc
2 tipe : IgM anti-HBc & IgG anti-HBc
Anti-HBc IgM
Muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi, dapat bertahan
hingga 6 bulan
Berperan pada core window / fase jendela, yakni masa di
mana HBsAg sudah hilang, tetapi Anti-HBs belum muncul
10% hepatitis akut tidak terdeteksi hanya dengan periksa
HBsAg
Anti-HBc IgG
Muncul sebelum Anti-HBc hilang
Terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik
Dapat bertahan pada fase penyembuhan (kadar rendah)
Pemeriksaan
Laboratorium Hepatitis B
• Ketiga pemeriksaan
laboratorium tersebut
diperlukan untuk diagnosis
status infeksi hepatitis
• Jika Anda terinfeksi, konsultasi
kepada dokter spesialis dan
lakukan check up secara
teratur
Periksa Hepatitis C
 Untuk menentukan apakah terdapat penyakit
hati dan seberapa parah penyakitnya
 Untuk menentukan perlu tidaknya
pengobatan
 Deteksi dini untuk mencegah kerusakan hati
lebih lanjut
 Untuk mencegah penyebaran HCV
 · Feses : Warna tanah liat, steahorea
(penurunan fungsi hati). · AST (SGOT) ALT
(SGFT) : awalnya meningkat, dapat meningkat
102 minggu sebelum ikterik kemudian tampak
menurun.
 · Darah lengkap : SDM menurun sehubungan
dengan penurunan hidup SDM (gangguan
enzim hati) atau mengakibatkan perdarahan ·
Leokopenia : trombositopenia mungkin ada
(splenomegah)
 · Diferensiasi darah lengkap : leukositosis,
monositasi, limfosit atipikel, & sel plasma :
 Alkali fostosme lengkap : leukositosis,
monositosis => agak
 Albumin serum : menurun. · Gula darah, ,
hiperglikemia transfer /hipoglikemia
(gangguan fungsi hati).
 Anti HAV lgM : Positif pada tipe A.
 Hbs AG : Dpt Positif (tipe B) atau negative
(tipe A) catatan : merupakan diagnostic
sebelum terjadi gejala klinis.
 Masa protombin : mungkin memanjang
(disfungsi hati)
 Silirobin serum : Diatas 2.5 mg /100 ml bila
diatas 200 mg /ml prognosis buruk mungkin
berhubungan dengan peningkatan nekrosis
sekunder.
 Ter eksfesi ESP : kadar darah rah meningkat.
 Biopsi hati : menunjukan diagnosis &
luasnya nekrosis.
 Scan hati : membantu dalam perkiraan
beratnya kerusakan parenium
· Urinalisa : Peninggian kadar bilirobin dan
protein /Hematurita seperti terjadi
Komplikasi
 Hepatitis Foliminan.
 Hepatitis kronik persisten.
 Hepatitis Agresif
 Karsinoma Hepatoseluler.
 Sirosis Hepatitis.
 Gangguan fungsi hati
 Kematian karena gagal fungsi hati
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan hepatitis virus terutama
bersifat suporsif & mencakup :
· Istirahat sesuai kebutuhan.
· Penkes mengenai menghindari
pemakaian
alcohol /obat-obatan.
- Penkes : mengenai cara penularan pd
mitra seksual dan anggota keluarga
 Kelg dari pasien hep ditawarkan u/
menerima gema globulin murni yg
spesifik terhadap hep virus A/B, yg dpt
memberikan imunitas pasif terhdp
infeksi, namun bersifat sementara.
· Vaksin hepatitis B virus melalui IM
sebanyak 3 kali pada interval yang
ditentukan, dosis I & II diberikan
terpisah satu bulan, dosis IV diberikan 6
bulan setelah dosis ke V.
Cara Mencegah
Hepatitis
Senantiasa menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
 Menghindari penularan melalui makanan &
minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato,
tusukan jarum
 Bila perlu menggunakan jarum yang disposable
atau sekali pakai
• Pemeriksaan darah donor terhadap hepatitis
virus
• Melakukan hubungan seks yang sehat sehat
dan aman
• Program vaksinasi hepatitis A & B
PROSES KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
 Aktifitas /Istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan.
 Simulasi

Tanda : Bradikardia (Hiperbilirubin berat),
ikterik pada sclera, kulit, membrane mukosa ·
Eliminasi
 Gejala : Urine gelap, diare / konstipasi, feces warna
tanah liat, adanya / berulang hemodiaksa.
Neurosensori.
 Tanda : Peka rangsang, cenderung tidur,
letargia.
 · Nyeri /Kenyamanan
 Gejala : Kram abdomen, nyeri tekan pada
kuadran atas, mialgia, sakit kepala, gatal
(Pruritus).
` Tanda : otot tegang, gelisah
 Pernapasan
 Gejala : Tidak minat /enggan merokok
(perokok)
 Keamanan
 Gejala : Adanya tranfungsi darah /produk
darah.
 Tanda : Demam, Splenomegali, artikaria,
eritmia tak beraturan, eritmia palmas,
pembesaran nodus servikal posterior.
 Seksualitas
 Gejala : Pola hidup / prilaku peningkatan
resiko terpajan (Misal : Homoseksual aktif
/biseksual pada wanita).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleren aktivitas berhubungan dengan
kelemahan umum, penurunan kekuatan
/ketahanan; nyeri
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kegagalan masukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolic.
3. Risiko tinggi (Risti) kekuragan volume cairan
berhubungan dengan kehilangan berlebihan
melalui muntah dan diare, perpindahan area leatiga
(Asites)
4. Harga diri rendah berhubungan
dengan jengkel, tengkurung, sakit
lama, periode penyembuhan.
5. Risti kerusakan integritas
integritas kulit /jaringan
berhubungan dengan zat kimia ;
akumulasi garam empedu dalam
jaringan.
TERIMA KASIH
Download