Laporan Sosialisasi Medan 2013

advertisement
LAPORAN SOSIALISASI
HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
MEDAN, SEPTEMBER 2013
I.
PENDAHULUAN
Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah
diselenggarakan oleh Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional bekerja sama
dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara Pemerintah Kota
Medan, pada tanggal 5 September 2013 di Hotel Santika Medan.
1. Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional di Medan, dibuka oleh
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara dan dihadiri oleh
sekitar 100 peserta yang terdiri dari unsur-unsur pemerintah daerah, pelaku usaha, dan
akademisi. Dalam Seminar dipaparkan 4 (empat) topik, yaitu: 1) Menuju Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, oleh Kepala Seksi Kerja Sama Antar Regional, Direktorat
Kerja Sama ASEAN; 2) Pemanfaatan Peluang Ekspor Melalui Bilateral Comprehensive
Economic Partnership, oleh Direktur Kerja Sama Bilateral; 3) Peluang dan Tantangan
Bagi Indonesia, oleh Kepala Sub Direktorat Akses Perdagangan dan Investasi APEC,
Direktorat Kerja Sama APEC dan Organisasi Internasional Lainnya; dan 4) Integrasi
Ekonomi Sumatera Utara dalam Perdagangan Internasional, oleh Kepala Departemen
Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
II.
PEMBAHASAN
1. Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 (Peluang, Tantangan dan
Kesiapan)
Pada paparan ini disampaikan mengenai perkembangan ASEAN dan MEA yang
menawarkan peluang emas bagi perekonomian Indonesia, namun harus ada
perubahan mindset dari semua stakeholder dalam menghadapi tantangan yang
timbul dari MEA, berikut adalah peran ASEAN dan MEA:
Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional – Medan
1
a.
Pasar ASEAN mewakili sekitar 25% pasar ekspor Indonesia dan tetap menjadi
pasar potensial seiring berkembangnya populasi ASEAN dan khususnya kelas
menengah
b.
ASEAN juga menjadi sumber FDI yang cukup penting. Total FDI dari ASEAN ke
ASEAN pada tahun 2009 mencapai US$ 83 milyar, dan US$ 19.92 milyar atau
24% dari jumlah tersebut masuk ke Indonesia
c.
Langkah kolektif ASEAN sejalan dengan program reformasi ekonomi Indonesia
yang selama ini aktif memainkan peran dalam mendorong proses integrasi di
tingkat ASEAN
d.
Pencapaian AEC 2015 akan memiliki arti penting bagi Indonesia karena ASEAN
merupakan tujuan ekspor, sumber impor dan sumber FDI bagi Indonesia. MEA
semakin mendapatkan perhatian dunia, Indonesia dapat memanfaatkan ASEAN
sebagai platform kebijakan Pusat maupun Daerah
2. Pemanfaatan
Peluang
Ekspor
Melalui Bilateral
Comprehensive Economic
Partnership
Pada paparan ini disampaikan beberapa hal terkait dengan kerja sama bilateral :
a. Mengoptimalkan pemanfaatan skema PTA yang telah dihasilkan:
Indonesia - Jepang, Indonesia - Pakistan, ASEAN & regional
FTA/CEPA dengan
China, Korea, Japan, Australia-New Zealand, India
b. Dituangkan dalam IJ-EPA antara Indonesia dan Jepang dalam rangka
mengembangkan daya saing industri kedua negara melalui liberalisasi, fasilitasi,
dan kerja sama peningkatan kapasitas untuk sektor industri prioritas
c. Kesepakatan untuk menambahkan elemen Capacity Building Plus yang mencakup
dalam kerja sama joint ventures, alih teknologi dan skills serta join entry ke pasar
dunia ketiga, capacity building yang terintegrasi dengan akses pasar dan fasilitasi
perdagangan, structural adjustment khususnya di Indonesia bagian timur, dan
cluster ekonomi sebagai pilot project CEPA
Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional – Medan
2
3. Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia, oleh Kepala Sub Direktorat Akses
Perdagangan dan Investasi APEC, Direktorat Kerja Sama APEC dan Organisasi
Internasional Lainnya
Pada paparan ini disampaikan beberapa hal terkait sekilas APEC, dan kerja sama
APEC 2013:
a. APEC didirikan pada tahun 1989 di Canberra, Australia melalui 12 negara yang
terdiri dari: Australia, Brunei Darussalam, Canada, Indonesia, Japan, Korea,
Malaysia, New Zealand, Filipina,
Singapore, Thailand dan Amerika Serikat.
Adapun tujuan Unilateral Liberalization yaitu untuk mencapai Bogor Golas yaitu
“Free and Open Trade in the Region” dengan pencapaian tahun 2010 untuk
ekonomi maju dan 2020 untuk ekonomi berkembang
b. Adapun peluang bagi Indonesia yaitu APEC mewakili 40% populasi dunia, 55%
dari GDP dunia, dan 44% perdagangan dunia dengan tujuan ekspor, sumber
impor, dan sumber investasi asing. Pertumbuhan PDB rata-rata 3,5%
dibandingkan 2.9% di non-APEC 67,2% ekspor dan 65,1% impor dilakukan dengan
sesama anggota APEC
4. Integrasi Ekonomi Sumatera Utara dalam Perdagangan Internasional, oleh Kepala
Departemen Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
Pada paparan ini disampaikan beberapa hal terkait dengan perkembangan, manfaat,
kerja sama dan struktur ekonomi yang terjadi di provinsi Sumater Utara:
a. Sumatera Utara yang lokasi geografisnya berdekatan langsung dengan negara
Malaysia, Singapura dan Thailand, dan telah menjalin hubungan perdagangan
internasional sehingga sangat sensitif terhadap perubahan ekonomi regional
terutama di kawasan ASEAN.
b. Adapun manfaat yang terjadi dengan adanya perdagangan internasional yaitu
untuk menjalin persahabatan antar bangsa, memperoleh barang yang tidak dapat
diproduksi di negeri sendiri agar memperoleh keuntungan dari spesialisasi,
memperluas pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta menjadi transfer
teknologi modern.
Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional – Medan
3
c. Struktur ekonomi yang terjadi di provinsi Sumatera Utara meliputi Sektor
pertanian dan sektor industri pengolahan masih merupakan sektor yang paling
banyak memberi kontribusi dalam PDRB Sumatera Utara dari tahun 2009 –
2012, Namun perkembangan kontribusinya semakin menurun. Adapula
Kontribusi dalam Sektor Bangunan, Komunikasi dan Transportasi serta Jasa-jasa
dalam PDRB Sumut memiliki perkembangan yang positif.
d. Isu Strategis dalam Perdagangan Internasional yang terjadi di Sumatera Utara
meliputi :
1. Defisit perdagangan Indonesia terburuk setelah tahun 1961 dimana Neraca
Perdagangan Indonesia pada tahun 2012 mengalami defisit US$1,63
2. Meningkatnya kompetisi dari China, Vietnam, dan India menekan pangsa
pasar ekspor Indonesia
3. Ekspor Indonesia dan Sumatera Utara yang masih berbasis kepada sumber
daya alam, yang sangat fluktuatif dan rentan terhadap gejolak ekonomi
dunia
4. Relatif rendahnya mutu produk pertanian Indonesia mengurangi
kesempatan ekspor
5. Keterbatasan infrastruktur, permodalan, dan teknologi, dan kurang
efisiennya proses perijinan usaha mengurangi daya saing produk
manufaktur
6. Penerapan standar mutu barang dan persyaratan teknis yang semakin
ketat dari negara-negara maju menekan permintaan ekspor Indonesia
7. Tingkat pemahaman serta kepedulian masyarakat dan pejabat di daerah
terhadap persaingan global masih rendah
8. Masih terbatasnya fasilitas perdagangan (pasar yang terintegrasi,
pelabuhan untuk ekspor dll).
e. Dalam memasuki pasar internasional diperlukan daya saing ekonomi, Berbagai
penyebab rendahnya daya saing ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan dan difusi teknologi yang berjalan lamban
2. Sifat dan struktur pasar kerja yang tidak fleksibel dan tidak dinamis
3. Kompetensi SDM rendah terutama dalam teknologi informasi dan
komunikasi
Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional – Medan
4
4. Rasio modal per tenaga kerja relatif rendah
5. Tingkat dan pertumbuhan produktivitas rendah (makro, mikro, partial dan
total).
III. DISKUSI TANYA JAWAB:
Pertanyaan:
1. Krisna, Universitas Medan: (i) Apakah sudah ada konfirmasi dengan Kementerian lain
mengenai cara menghadapi AEC 2015; (ii) Bagaimana teritorial dan nasionalisme
dengan budaya dan alam, mengenai bebasnya negara luar yang masuk ke Indonesia;
2. Oki, Universitas Medan: (i) Kenapa Indonesia tidak pernah swasembada pertanian
mengingat Indonesia adalah negara agraris; (ii) Tindakan protektif apa dalam
menghadapi AEC.(iii) Apakah acara sosialisasi seperti ini hanya ditujukan untuk para
mahasiswa saja;
3. Bumirate, Gabungan Pengusaha Ekspor; (i) Berapa local disposable income Sumatera
Utara? (ii) Kenapa pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur di siantar dari dahulu
hingga sekarang tidak ada yang signifikan; (iii) Sesuai hasil yang disampaikan
mengenai CPO yang ditolak Amerika, kami tidak melihat diplomasi atau prosesnya
tapi kami langsung menerima hasilnya saja tanpa ada prosesnya;
Jawab:
1. Pertumbuhan industri memang hanya terfokus di Medan, diharapkan daerah sekitar
dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang baru di Sumatera Utara. Dalam
menghadapi AEC, kita harus percaya diri sehingga dapat bersaing dengan negara
lain, begitupun Mahasiswa yang hadir di acara sosialisasi ini dapat menularkan atau
memberikan informasi pada masyarakat luas lainnya.
2. Jika dikaitkan dengan pendapatan daerah Sumatera Utara yang tidak merata, maka
ini menjadi tugas bersama yang perlu untuk dievaluasi sehingga dapat segera
ditingkatkan. Hal ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah pusat, namun harus
secara sinergi bersama dengan pemerintah daerah dan juga seluruh kalangan
masyarakat khususnya di daerah Sumatera Utara. Dalam menghadapi perdagangan
Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional – Medan
5
internasional yang sudah semakin terbuka, pemerintah mengeluarkan peraturanperaturan guna melindungi konsumen, salah satunya dengan mengeluarkan sebuah
keputusan standar kualitas mainan anak-anak yang berlaku pada tanggal 1 Oktober
2013. Dengan pemberlakuan peraturan ini maka produk-produk impor yang masuk
menjadi lebih terjamin kualitasnya, selain itu hal ini dapat menstimulus produsen
mainan anak-anak di Indonesia untuk memproduksi mainan yang berkualtas
sehingga nantinya dapat bersaing dengan produk Negara lain.
3. Dalam menghadapi AEC 2015, setiap elemen masyarakat Indonesia diharapkan
dapat meningkatkan kepercayaan diri, sehingga dapat bersaing dengan negaranegara ASEAN lainnya. Selain itu, kita juga harus meningkatkan kecintaan kita
terhadap produk-produk dalam negeri. Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses
Diplomasi Perdagangan Internasional ditujukan bukan hanya untuk kalangan
mahasiswa, namun untuk seluruh elemen masyarakat hal tersebut terlihat dari
peserta sosialisasi yang hadir saat ini terdiri dari kalangan asosiasi, pengusaha,
akademisi, dan pemerintah daerah.
IV. PENUTUP
Guna mendapatkan masukan-masukan yang diharapkan dapat berguna sebagai bahan
evaluasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut dan mengetahui tingkat pemahaman para
peserta, pada akhir acara kami menyebarkan 68 kuesioner kepada para peserta. Dari
hasil perhitungan kuesioner yang kami lakukan, bahwa rata-rata tingkat pemahaman
para peserta sosialisai di Medan adalah sebesar 44%.
Dari hasil sosialisasi dan diskusi dapat disimpulkan bahwa Pertemuan semacam ini
sangat diperlukan, agar setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
dan kerja sama-kerja sama perdagangan internasional yang dilakukan oleh pemerintah
Indonesia dapat tersampaikan kepada masyarakat dan secara umum diharapkan dapat
mencerminkan kepentingan masyarakat banyak dan secara khusus dapat memberikan
manfaat dan peluang bagi dunia usaha sehingga para pelaku usaha baik skala kecil
ataupun besar dapat bersaing dan mengoptimalkan produknya secara lebih kompetitif.
Karena kuat atau lemahnya ekonomi lokal (daerah), adalah tergantung dari masyarakat
lokal itu sendiri, bukan tergantung pada dunia internasional. Peran pemerintah daerah
Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional – Medan
6
dalam membangun ekonomi lokal untuk terlibat dalam pasar global sangat strategis dan
urgent, karena salah satu tugas pemerintah daerah adalah bagaimana mensejahterakan
rakyat yaitu melalui peningkatan ekonomi lokal, karena ril ekonomi adalah ekonomi
lokal.
Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan secara lintas sektoral dan hubungan yang baik
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai penyusun kebijakan serta
masyarakat dalam hal ini dunia usaha guna dapat memanfaatkan hasil perundingan
perdagangan internasional secara optimal sesuai kepentingan nasional dan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi secara holistik.
Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional – Medan
7
Foto Kegiatan Sosialisasi
Pembukaan Sosialisasi oleh Bapak Sekretaris Ditjen KPI
Para Pembicara pada Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional
di Medan
Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional – Medan
8
Presentasi dari Kepala Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Sesi Diskusi dan Tanya Jawab
Pada Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional
Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional – Medan
9
Penyerahan Sertifikat kepada Kepala Departeman Ekonomi Pembangungan Fakultas
Ekonomi Univ. USU dan Perwakilan Mahasiswa USU pada Sosialisasi Hasil dan Proses
Diplomasi Perdagangan Internasional
Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional – Medan
10
Download