bab 7 pemantapan politik luar negeri dan peningkatan

advertisement
BAB 7
PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI
DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL
BAB 7
PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI
DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL
A. KONDISI UMUM
Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan
hukum dan penghormatan HAM yang tidak diskriminatif, menumbuhkan penguatan
citra Indonesia sebagai negara yang mampu memadukan dinamika kehidupan
masyarakat yang mayoritas beragama Islam dan demokrasi, mendorong pemulihan
ekonomi yang lebih menjanjikan serta perlindungan warga negara yang konsisten,
merupakan dasar-dasar kebijakan yang terus dikembangkan dalam pelaksanaan politik
luar negeri dan penyelenggaraan hubungan luar negeri Indonesia pada tahun 2004 dan
2005. Seluruh pencapaian itu sesungguhnya merupakan aset penting bagi pelaksanaan
politik luar negeri dan penyelenggaraan hubungan luar negeri Indonesia.
Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan nasional, upaya diplomasi untuk
meraih dan memperkuat dukungan internasional terhadap integritas wilayah dan
kesatuan nasional telah diperoleh dari masyarakat internasional baik dari negara
bilateral, lembaga internasional multilateral serta Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Lebih dari itu, dukungan terhadap otonomi khusus sebagai solusi final masalah Aceh
juga sudah diraih. Negara-negara anggota ASEAN juga secara tegas menyatakan
kembali dukungan dan menyatakan komitmennya untuk menghalangi dukungan dan
pasokan bagi kelompok separatis bersenjata.
Terkait dengan upaya memagari potensi disintegrasi, Indonesia juga telah dan terus
mengajak dan mendorong negara-negara tetangga untuk merundingkan dan
menyelesaikan perundingan penetapan batas wilayah negara. Sejumlah pertemuan
dengan masing-masing negara tetangga telah digulirkan. Satu catatan penting adalah
berhasil diselesaikannya perundingan batas landas kontinen antara Indonesia dan
Vietnam, yang telah berlangsung sejak tahun 1978. Penuntasan batas wilayah negara
selain memberikan kepastian hukum, yang mengurangi potensi sengketa klaim wilayah,
juga sangat berguna dalam penegakan hukum di kawasan perbatasan.
Indonesia menyadari bahwa reposisi yang mudah terjadi dalam lingkungan
internasional harus dapat digalang dalam membantu mewujudkan kepentingan nasional
kita. Penguatan hubungan dalam lingkaran konsentrik kebijakan politik luar negeri kita
akan banyak menentukan keberhasilan Indonesia dalam menangani masalah-masalah
strategis seperti ekstradisi, penanganan terorisme dan kejahatan lintas nasional,
penetapan batas-batas wilayah, perlindungan WNI, di samping upaya peningkatan
promosi kerjasama berbagai bidang, termasuk diplomasi publik dan lain sebagainya.
Kemampuan Indonesia menciptakan jejaring yang solid di lingkungan internal kawasan
pada akhirnya turut memberikan andil bagi terciptanya stabilitas regional yang lebih
baik dan kondusif bagi akselerasi kepentingan masing-masing negara di kawasan.
B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Sasaran yang hendak dicapai dalam Pemantapan Politik Luar Negeri dan
Peningkatan Kerjasama Internasional adalah semakin meningkatnya kinerja diplomasi
Indonesia yang berorientasi pada kepentingan nasional dengan memperkuat basis-basis
kerjasama bilateral, regional dan internasional di berbagai bidang serta terciptanya
dukungan solid dan konsisten masyarakat internasional terhadap keutuhan dan
kedaulatan wilayah NKRI, membangun citra positif Indonesia, dan berperan aktif dalam
menciptakan perdamaian dunia.
C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Arah kebijakan dari Pemantapan Politik Luar Negeri dan Peningkatan Kerjasama
Internasional adalah:
1. Meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan
kepentingan nasional termasuk dalam penyelesaian masalah-masalah perbatasan dan
dalam melindungi kepentingan masyarakat Indonesia di Luar Negeri;
2. Melanjutkan komitmen Indonesia terhadap pembentukan identitas dan pemantapan
integrasi regional, khususnya di ASEAN;
3. Menegaskan pentingnya memelihara kebersamaan melalui kerjasama internasional,
bilateral dan multilateral maupun kerjasama regional lainnya, saling pengertian dan
perdamaian dalam politik dan hubungan internasional;
4. Meningkatkan dukungan dan peran masyarakat internasional dan tercapainya tujuan
pembangunan nasional; dan
5. Meningkatkan koordinasi dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri sesuai
dengan Undang-Undang.
II.7 – 2
D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006
No.
1.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program Pemantapan Politik
Luar Negeri dan Optimalisasi
Diplomasi Indonesia
Kegiatan Pokok :
1. Perumusan konsep
pemberian respons yang
lebih tegas, visioner dan
berkualitas berkaitan dengan
isu-isu internasional
strategis;
2. Pelaksanaan upaya
memperjuangkan masuknya
konsep-konsep itu dalam
setiap hasil akhir
perundingan dan pembahasan
persidangan, baik pada
tingkat bilateral, regional
maupun global;
3. Penyusunan berbagai
perjanjian internasional yang
sejalan dengan kepentingan
nasional dalam membangun
demokrasi, keamanan
nasional dan penerapan nilainilai HAM, serta kedaulatan
NKRI;
4. Pelaksanaan diplomasi
perbatasan yang
terkoordinasi dengan baik
dalam rangka menjaga
keutuhan wilayah darat, laut
dan udara Indonesia;
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program
Meningkatnya dan menguatnya kinerja
diplomasi Indonesia bagi diperolehnya
dukungan internasional dalam rangka
memperjuangkan kepentingan nasional
Program Pemantapan Politik Luar
Negeri dan Optimalisasi Diplomasi
Indonesia
Kegiatan pokok :
1. Peningkatan dukungan internasional
terhadap keutuhan wilayah dan
kedaulatan negara kesatuan
Republik Indonesia;
2. Perluasan kerjasama ekstradisi;
3. Penyelesaian perundingan batasbatas wilayah dengan negara-negara
tetangga dalam rangka penegakan
kedaulatan dan penjagaan keutuhan
wilayah NKRI serta;
II.7 – 3
Instansi Pelaksana
Dep. Luar Negeri,
Kantor Menko
Polhukam
Pagu Indikatif
(Juta Rupiah)
2.438.500
No.
2.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
5. Penyelenggaraan hubungan
luar negeri, dan pemantapan
kebijakan luar negeri yang
konsisten dan produktif bagi
kinerja diplomasi Indonesia;
6. Peningkatan citra dan
promosi keberhasilan
pelaksanaan demokrasi,
kebebasan sipil, dan gerakan
kesetaraan gender di
Indonesia;
7. Peningkatan perlindungan
WNI di luar negeri, dan
perumusan kebijakan
diplomasi publik yang
transparan, partisipatif dan
akuntabel dalam
menciptakan perdamaian dan
keamanan internasional;
8. Penguatan institusi diplomasi
melalui penataan
kelembagaan dan
peningkatan profesionalisme
SDM.
4. Pemantapan peran diplomasi
kemanusian pasca bencana tsunami
di Aceh dan Sumatera Utara;
Program Peningkatan Kerjasama
Internasional
Kegiatan pokok yang akan
dilakukan adalah :
1. Penciptaan kesepahaman dan
koordinasi yang lebih terarah
antara Deplu dengan lembaga
pemerintah, antara lain dengan
Dephan, Polhukam, TNI,
Polri, dan komunitas intelijen
untuk bekerjasama dengan
Program Peningkatan Kerjasama
Internasional
Kegiatan pokok yang akan dilakukan
adalah :
1. Pelaksanaan kerjasama dan
koordinasi dalam upaya menjaga
keamanan kawasan dan pengamanan
kekayaaan sumberdaya nasional;
Sasaran Program
Instansi Pelaksana
Dimanfaatkannya secara lebih optimal
berbagai potensi positif yang ada pada
forum-forum kerjasama internasional
terutama melalui kerjasama ASEAN,
APEC, kerjasama multilateral lainnya,
dan antara negara-negara yang
memiliki kepentingan yang sejalan
dengan Indonesia
Kepresidenan, Dep.
Luar Negeri, Badan
Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional
Pagu Indikatif
(Juta Rupiah)
5. Fasilitasi upaya peningkatan citra
Indonesia di Luar Negeri;
6. Peningkatan pelayanan dan
perlindungan WNI di luar negeri;
7. Perumusan kebijakan diplomasi
publik yang transparan, partisipatif
dan akuntabel;
8. Penataan kelembagaan dan
peningkatan profesionalisme SDM
dalam rangka penguatan institusi
diplomasi.
II.7 – 4
29.000,1
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
No.
2.
3.
4.
5.
lembaga-lembaga mitra secara
bilateral, regional dan
internasional dalam
meningkatkan saling
pengertian dalam upaya
menjaga keamanan kawasan,
integrasi wilayah dan
pengamanan kekayaan sumber
daya alam nasional;
Penyusunan kerangka kerja
yang lebih terarah dan tindak
lanjut terciptanya
pembentukan ASEAN
Security/Economic/Sociocultur
al Community;
Pemantapan kerjasama
internasional di bidang
ekonomi, perdagangan, sosial
dan budaya serta bagi
pencapaian tujuan
pembangunan sosial ekonomi
yang disepakati secara
internasional termasuk
Millenium Development Goals
(MDGs);
Fasilitasi jaringan diplomasi
kebudayaan dan pendidikan
berbasiskan inisiatif
masyarakat secara luas;
Fasilitasi upaya untuk
memperluas jaringan dan
peningkatan pemanfaatan
Sister City antara kota-kota
dan propinsi di Indonesia
dengan kota-kota dan
propinsi/distrik di
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program
2. Penetapan rencana tindak yang dapat
diterima seluruh negara di kawasan
dalam rangka merintis pembentukan
ASEAN Community;
3. Fasilitasi kerjasama internasional di
bidang ekonomi, perdagangan,
sosial dan budaya;
4. Fasilitasi jaringan diplomasi
kebudayaan dan pendidikan
berbasiskan inisiatif masyarakat
secara luas.
II.7 – 5
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif
(Juta Rupiah)
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif
(Juta Rupiah)
mancanegara yang sudah
berkembang dan maju.
3.
Program Penegasan Komitmen
Perdamaian Dunia
Kegiatan pokok yang dilakukan
adalah :
1. Peningkatan komitmen dan
peningkatan peran dalam
upaya reformasi dan
revitalisasi PBB termasuk di
dalamnya Dewan Keamanan
Perserikatan Bangsa-Bangsa
(DK PBB) dengan
menjadikannya lebih
demokratis dalam aspek
keterwakilan dan prosedural;
2. Promosi dan peningkatan
peran secara aktif di setiap
forum internasional bagi
segera diselesaikannya
masalah Palestina secara adil
melalui PBB dan pengakhiran
pendudukan Israel, sebagai
bagian dari upaya ikut
menciptakan perdamaian
dunia;
3. Peningkatan kerjasama
bilateral, regional dan
multilateral dalam upaya
penanggulangan kejahatan
lintas batas negara seperti
terorisme, pencucian uang,
kejahatan narkotika,
penyelundupan dan
perdagangan manusia melalui
Program Penegasan Komitmen
Perdamaian Dunia
Kegiatan pokok yang dilakukan adalah:
1. Pelaksanaan upaya pencalonan
pada keanggotaan Indonesia di
Dewan Keamanan PBB;
Semakin tegasnya komitmen Indonesia
mengedepankan pentingnya prinsipprinsip multilateralisme dalam
hubungan internasional, menentang
unilateralisme, agresi dan penggunaan
segala bentuk kekerasan dalam
menyelesaikan permasalahan
internasional.
2. Peningkatan peran secara aktif di
setiap forum internasional bagi
segera diselesaikannya masalah
Palestina secara adil melalui PBB
dan pengakhiran pendudukan
Israel, sebagai bagian dari upaya
ikut menciptakan perdamaian
dunia;
3. Fasilitasi kerjasama bilateral,
regional dan multilateral dalam
mendukung upaya penanggulangan
kejahatan lintas-nasional dan
penanggulangan gerakan terorisme;
II.7 – 6
Dep. Luar Negeri
1.300
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
kerjasama bilateral, regional
dan multilateral yang
dilakukan secara inklusif,
demokratis dan sejalan dengan
prinisip-prinsip hukum
internasional; dan
4. Partisipasi dalam menciptakan
perdamaian dunia.
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program
4. Peningkatan keikutsertaan
Indonesia dalam operasi
pemeliharaan perdamaian dunia.
II.7 – 7
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif
(Juta Rupiah)
Download