JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 8 NOMOR 1 FEBRUARI 2012 Analisis Suseptibilitas Magnetik Pasir Besi Desa Laea Kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara Jahidin Program Studi Fisika FMIPA Universitas Haluoleo, Kendari E-mail : [email protected] Abstrak Telah dilakukan penelitian pada pasir besi di Desa Laea, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara dengan tujuan untuk menentukan nilai suseptibilitas magnetik dan jenis mineral magnetik yang terkandung di dalamnya. Sampel pasir besi diambil dari tiga lokas, yaitu : Pantai Laea (PL) sebanyak 16 sampel, Lokasi Galian (GL) sebanyak 5 sampel, dan Kali Laea (KL) sebanyak 2 sampel. Suseptibilitas magnetik pasir besi diukur dengan menggunakan suseptibilitymeter bartington MS2B, sedangkan penentuan jenis mineral magnetik dilakukan dengan analisis nilai suseptibilitas magnetik sampel pasir besi. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai suseptibilitas magnetik pasir besi di Desa Laea berkisar pada nilai 12,03x10-8 m3/kg - 71,94x10-8 m3/kg. Berdasarkan nilai suseptibilitas magnetiknya diduga bahwa mineral magnetik yang dominan terkandung pada sampel pasir besi adalah hematit (Fe2O3), ilmenit (FeTiO3, dan geotit (FeOOH). Kata kunci : pasir besi Desa Laea, suseptibilitas magnetik, mineral magnetik suseptibilitas magnetiknya, diharapkan pasir besi ini dapat dimanfaatkan dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi dan secara ramah lingkungan. Telah diketahui bahwa endapan pasir besi dapat memiliki mineral-mineral magnetik seperti magnetit (Fe3O4), hematit (α-Fe2O3), dan maghemit (γ-Fe2O3) [1]. Mineral-mineral tersebut mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bahan industri. Magnetit, misalnya, dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk tinta kering (toner) pada mesin foto-copy dan printer laser, sementara maghemit adalah bahan utama pita kaset. Ketiga mineral magnetik di atas juga dapat digunakan sebagai pewarna dan campuran (filler) untuk cat serta bahan dasar untuk industri magnet permanen [2]. 1. Pendahuluan Indonesia merupakan negara kepulauan yang diperkaya dengan berbagai sumber daya alam yang salah satunya adalah berupa bahan galian tambang. Beberapa bahan tambang yang banyak terdapat di Indonesia adalah batu bara, emas, perak, nikel, tembaga, intan, batu kapur dan besi Pasir besi merupakan salah satu sumber daya alam yang banyak tersingkap di beberapa lokasi di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Salah satu lokasi pasir besi tersebut adalah di Desa Laea Kab. Buton Utara. Pasir besi yang ada belum dimanfaatkan (belum ditambang) yang disebabkan oleh belum adanya data/informasi yang memadai tentang potensi pasir tersebut. Sebagai salah satu upaya memperoleh informasi tentang keberadaan pasir besi tersebut maka dilakukan analisis suseptibilitas magnetik pada pasir besi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan nilai suseptibilitas magnetik dan jenis mineral magnetik yang terkandung di dalam pasir besi. Melalui analisis 2. Metode Penelitian Sampel pasir besi yang dianalisis berasal dari Desa Laea Kecamatan Wakorumba Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (gambar 1). Sampel diambil dari tiga lokasi yaitu Pantai Laea (PL), Lokasi Galian (GL), dan Kali Laea (KL) 20 Analisis Suseptibilitas Magnetik Pasir Besi Desa Laea …………………..…………..(Jahidin) 21 Gambar 1. Peta geologi daerah penelitian [3]. Dalam proses preparasi sampel, mula-mula sampel pasir besi dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mempermudah proses ekstraksi. Kemudian dilakukan proses ekstraksi bahan magnet pada pasir besi dengan menggunakan teknik ekstraksi manual (menggunakan magnet permanen) sebagaimana diperlihatkan pada gambar 2. Sampel bahan magnet (hasil ekstraksi) selanjutnya disaring dengan ASTM Standard Test Sieve ukuran 100 Mesh. Untuk keperluan analisa suseptibilitas magnetik, sampel bahan magnet diisi dalam wadah kapsul kosong, dikemas dengan lilin malam, dan selanjutnya dibentuk sampel yang berbentuk silinder menggunakan cetakan. Sampel-sampel yang dihasilkan sebanyak 23 sampel kemudian melewati pengukuran suseptibilitas magnetik. Gambar 2. Skema ekstraksi bahan magnet dari pasir besi. Pengukuran suseptibilitas magnetik dilakukan di Laboratorium Geofisika FMIPA UGM, 22 JAF F, Vol. 8 No. 1 (2012), 20-2 24 dengan mengguunakan Bartington Susceptibiility Meter seensor MS2B. 3. Hasiil dan Pemba ahasan 3.1 Nilai Suseptibilitaas Magnetik Sampel S Peengukuran nilai su useptibilitas magnetik per satuan massa m (χ) dilak kukan pada 23 titik saampel. Keselluruhan samp pel tersebut terbagi daalam tiga lokkasi titik samp pel yaitu 16 titik samppel di sepanjjang garis paantai, 5 titik sampel paada lokasi gaalian, serta 2 titik sampel diambil pada p lokasi K Kali Laea. Adapun A nilai suseptibillitas magneetik dari keseluruhan k sampel diperlihatkan d dalam bentuk k histogram suseptibillitas magnetikk (gambar 3). Gamb bar 3. Histograam nilai susepttibilitas magneetik sampel passir besi : (aa) Lokasi Pantaai Laea, (b) Lokkasi Galian, (c)) Lokasi Kali Laea L Padda gambar (3.a) di atas terllihat bahwa nilai suseeptibilitas maagnetik pasir besi pada lokasi peesisir Pantaii Laea berrkisar dari 12,03x10-8 m3/kg - 711,94x10-8 m3/kg, / dimana nilai terendah pada sampel PL6 dan nilai tertinggi pada p sampel PL13. Juga beberapa sampel yaang berada dii sepanjang garis g pantai Laea (PL) memilikki nilai su useptibilitas magnetik yang lebihh besar dibbandingkan dengan saampel yang beerada pada lookasi galian (GL) atauupun lokasi Kali K Laea (KL L). Sampel PL6 sebaagai sampel yang mem miliki nilai suseptibiliitas terendah h (12,03x10-8 m3/kg) posisinyaa berdekatan ddengan titik sampel s PL5 yang meemiliki nilai suseptibilitaas magnetik yang cukuup tinggi (622,65 x10-8 m3/kg). / Kedua titik sam mpel ini dipissahkan oleh muara kali Laea yaang terdapat pada Tanjjung Loba. Pergerakaan arus dari muara Kali Laea lebih mengarahh ke lokasi sampel PL5 sehingga proses sedimentasi paasir besi yang g bersumber dari Kali Laea lebih opptimal pada sampel s PL5. Hal ini diindikasikan d pada perbeddaan butiran endapan pasir p besi keedua sampel yang y sangat mencolokk. Pada endappan sampel PL L5 memiliki butiran yang y halus, sementara pada sampel Analisis Suseptibilitas Magnetik Pasir Besi Desa Laea …………………..…………..(Jahidin) PL6 memiliki butiran yang masih kasar dan sebagian besar terdiri dari endapan kerikil. Oleh sebab itu, pada sampel PL5 lebih banyak mengandung mineral berat daripada PL6 sehingga mempengaruhi perbedaan nilai suseptibilitas magnetik kedua sampel. Ditinjau dari lokasi titik pengambilan sampel, kali Laea terletak di antara PL5 dan PL6 dan kali Walue terletak pada titik terdekat dengan PL16. Sampel yang lebih menjurus ke kali Laea (PL11 hingga PL16) memiliki nilai suseptibilitas yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sampel lainnya. Hal ini disebabkan oleh gerakan sedimen Pantai Laea yang dipengaruhi oleh arus dan gelombang yang dibangkitkan dari Laut Banda. Pada titik PL11 hingga PL16 menerima pengaruh arus dan gelombang yang lebih besar dari Laut Banda sehingga proses pengangkutan sedimen lain kembali meninggalkan pantai (suspensi) dan pengendapan mineral pasir besi di pantai (deposisi) dalam skala yang lebih besar pula. Dalam hal ini, terjadi proses pencucian pasir di garis pantai sehingga mineral-mineral lempung tersuspensi sementara sedimen yang memiliki kandungan mineral berat (Fe) tetap terendapkan. Butiran sampel pasir besi pada titik PL11 hingga PL16 relatif lebih halus dibandingkan dengan sampel lain. Dari peta geologi (gambar 1) dapat diketahui bahwa pesisir pantai Laea diapit oleh muara kali Laea dan kali Walue. Di sekitar kedua kali tersebut terdapat formasi batuan ultrabasa (Tukc) yang dapat menjadi sumber sedimentasi pasir besi di sepanjang pesisir pantai Laea. Pada gambar (3.b) dapat dilihat bahwa rentang nilai suseptibilitas magnetik pasir besi pada lokasi Galian yaitu 23,39x10-8 m3/kg 43,44x10-8 m3/kg dimana nilai terendah terdapat pada sampel GL4 dan nilai tertinggi pada sampel GL1. Nilai suseptibilitas magnetik sampel bersifat fluktuatif terhadap kedalaman galian titik sampel. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya perubahan muka air laut, dimana zona optimum pemisahan mineral berat berada pada zona pasang surut dari Pantai Laea yang terjadi secara kontinu dan bertahap yang selanjutnya menentukan perlapisan endapan pasir besi. Hal ini dapat 23 dilihat pada indikasi adanya heterogenisasi warna dari endapan perlapisan pasir besi pada lokasi galian. Pada gambar (3.c) terlihat nilai suseptibilitas magnetik sampel pada lokasi Kali Laea berbeda. Lokasi KL1 memiliki nilai suseptibilitas yang lebih tinggi yaitu 22,3x10-8 m3/kg, dibandingkan dengan lokasi KL2 yaitu 16,04x10-8 m3/kg. Pada sampel KL2 lebih banyak bercampur dengan lumpur sehingga dapat menyebabkan kandungan mineral magnetik pada sampel KL2 lebih rendah. Hal ini diakibatkan karena mineral Fe yang terkandung pada KL2 lebih banyak berasosiasi dengan mineral lempung dan mineral nonlogam lainnya yang ikut terdeposisi bersama endapan lumpur. 3.2 Analisis Jenis Mineral Magnetik Sampel Suseptibilitas magnetik suatu bahan dipengaruhi oleh jenis mineral magnetik dan konsentrasinya di dalam batuan [4]. Adanya nilai suseptibilitas magnetik yang bervariasi dalam setiap sampel menandakan adanya berbagai macam mineral magnetik yang terkandung dalam setiap sampel. Berdasarkan klasifikasi mineral menurut nilai suseptibilitas magnetiknya [2], diduga bahwa mineral magnetik yang dominan terkandung pada sampel Pantai Laea adalah mineral hematite (αFe2O3) yakni berada pada rentang 10x10-8 m3/kg - 760x10-8 m3/kg, ilmenite (FeTiO3) pada rentang 46x10-8 m3/kg 80.000x10-8 m3/kg, dan geothite (αFeOOH) pada rentang 26x10-8 m3/kg - 280x10-8 m3/kg. Pada sampel galian dan Kali Laea diduga memiliki kandungan mineral magnetik yang dominan adalah hematite (αFe2O3) dan geothite (αFeOOH). Hasil analisis jenis mineral sampel di atas juga didukung dengan pengukuran menggunakan metode X-Ray Flourecence (XRF) dimana dalam kandungan mineral pasir besi terdapat unsur Fe, Ti dan Cr [5]. 4. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Nilai suseptibilitas magnetik pasir besi di Desa Laea, Kabupaten Buton Utara berkisar 24 JAF, Vol. 8 No. 1 (2012), 20-24 pada nilai 12,03x10-8 m3/kg - 71,94x10-8 m3/kg. Berdasarkan nilai suseptibilitas magnetiknya diduga bahwa mineral magnetik yang dominan pada pasir besi di Desa Laea adalah hematite (αFe2O3), ilmenite (FeTiO3), dan geothite (αFeOOH [2] [3] [4] Daftar Pustaka [1] Yulianto, A., Bijaksana, S., dan Loeksmanto, W., Karakterisasi Magnetik Pasir Besi dari Cilacap, Jurnal Fisika Himpunan Fisika Indonesia, vol. A5 no. 0527, (2002). [5] Bijaksana, S., Analisa Mineral Magnetik dalam Masalah Lingkungan, Journal Geofisika, vol. 1, (2002), p 19-27. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sulawesi Tenggara, 2010, Peta Geologi dan Peta Topografi Desa Laea, Distamben Sultra, Kendari. Schon, J.H., 1996, Physical Properties of Rocks: Fundamentals and Principles of Petrophysics, Vol.18, Institute of Applied Geophysics, Leoben, Austria. L.O. Sahiddin, 2011, Interpretasi Penyebaran Pasir Besi Desa Laea Kab. Buton Utara Sulawesi Tenggara, FMIPA Unhalu, Kendari.