ETIKA PERPAJAKAN

advertisement
ETIKA
PERPAJAKAN
Kode etik pegawai dirjen
pajak
 Pedoman,
sikap, tingkah laku dan
perbuatan yang mengikat pegawai
direktorat jendral pajak dalam
melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya serta dalam pergaulan hidup
sehari-hari.
Kewajiban pegawai pajak




Menghormati agama, kepercayaan, budaya
dan adat istiadat orang lain
Bertanggungjawab dalam penggunaan
barang inventaris milik direktorat jendral pajak
Mentaati ketentuan jam kerja dan tata tertib
kantor
Menjadi panutan yang baik bagi masyarakat
dalam memenuhi kewajiban perpajakan
Etika wajib pajak





Kewajiban mendaftarkan diri
Kewajiban pembayaran,
pemotongan/pemungutan dan pelaporan
Memenuhi panggilan untuk datang menghadiri
pemeriksaan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan khususnya untuk jenis pemeriksaan
kantor
Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat
atau ruang yang dipandang perlu dan memberi
bantuan lainnya guna kelancaran pemeriksaan
Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas
surat pemebritahuan hasil pemeriksaan
Konsultan pajak
 Setiap
orang yang dalam lingkungan
pekerjaanya secara bebas memberikan
jasa konsultan pajak kepada wajib pajak
dalam melaksanakan hak dan memenuhi
kewajiban perpajakannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku
Profesi konsultan pajak
 Profesi
yang dijalankan oleh para
profesional yang memberikan jasa
profesional kepada wajib pajak
Kode etik konsultan pajak
 Kode
etik IKPI adalah kaidah moral yang
menjadi pedoman dalam berfikir,
bersikap dan bertindak oleh setiap
anggota IKPI.
 Setiap anggota IKPI wajib menjaga citra
martabat profesi dengan senantiasa
berpegang paa kode etik IKPI
Praktisi pajak





Tanggung jawab utama praktisi pajak adalah
sistem pajak
Tanggung jawab berikutnya adalah pentingnya
pervasive (peresapan)
Praktisi lebih baik melayani publik dengan
mengadopsi suatu sikap.
Aturan etika yang fundamental dalam praktik
perpajakan pada tingkat etika personal adalah
praktisi pajak harus mengijinkan klien untuk
membuat keputusan final.
Disamping itu praktisi harus bertanggung jawab
tidak menyediakan informasi yang salah untuk
pemerintah.
Akuntan pajak
 Tanggung
jawab akuntan pajak adalah
bukan untuk suatu kepalsuan dalam
suatu kewajiban pajak, dan sebagai
attestor, suatu kewajiban pajak adalah
suatu pernyataan/deklarasi atas sangsi
dari kecurangan, dan informasi dari hasil
menyajikan laporan keuangan adalah
benar, dan lengkap.
Etika akuntan pajak
Statemet on Responsibilities in Tax Practice
(SRTP)








SRTP (Revisi 1988) No.1: Posisi Pengembalian Pajak
SRTP (Revisi 1988) No.2: Jawaban Pertanyaan atas
Pengembalian
SRTP (Revisi 1988) No.3: Aspek prosedur tertentu dalam
menyiapkan Pengembalian
SRTP (Revisi 1988) No.4: Penggunaan Estimasi
SRTP (Revisi 1988) No.5: Keberangkatan dari suatu posisi
yang sebelumnya disampaikan di dalam suatu kelanjutan
administrative atau keputusan pengadilan
SRTP (Revisi 1988) No.6: Pengetahuan Kesalahan: Persiapan
Kembalian
SRTP (Revisi 1988) No.7: Pengetahuan Kesalahan: Cara
kerja administrasi
SRTP (Revisi 1988) No.8: Format dan isi nasihat pada klien
Statements on Standards for
Tax Services ada 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Seorang akuntan pajak tidak boleh menyarankan
sebuah posisi kecuali ada kemungkinan realistik untuk
kebaikan yang berkelanjutan.
Seorang akuntan pajak tidak boleh membuat atau
menandatangani return jika ini berada dalam posisi yang
tidak boleh disarankan menurut point 1.
Seorang akuntan pajak dapat menyarankan sebuah
posisi yang menurutnya tidak ceroboh selama ini bisa
didisklosur.
Seorang akuntan pajak berkewajiban untuk menasehati
klien tentang potensi hukuman di beberapa posisi, dan
menyarankan disklosur.
Seorang akuntan pajak tidak boleh menyarankan
sebuah posisi yang “mengeksploitasi” proses seleksi audit
IRS atau;
Dilarang bertindak sekadar dalam posisi “membantah”.
Menurut standar ini, dikatakan tidak etis bila
mengkapitulasi permintaan klien untuk
mengurangi liabilitas pajak klien
sebenarnya, karena ketika
menandatangani return, anda berarti
menyatakan bahwa return adalah benar,
tepat, dan lengkap. Bila
menandatanganinya berarti anda terlibat
kebohongan.
Dari sejumlah tantangan untuk etika, berikut ini
adalah yang termasuk peringkat atas:
 kompleksitas dan perubahan sifat dari hukum
pajak;
 keterbatasan waktu untuk praktek;
 pengetahuan tentang hukum pajak yang
kompleks;
 tekanan dari klien untuk mengurangi liabilitas
pajak;
 dan kurangnya pemahaman klien terkait
tanggungjawab profesional dan potensi
hukuman dari akuntan baik bagi praktisi
pajak dan pembayar pajak
Dilema etika
Penghasilan maksimum vs. solusi terbaik
 Pendekatan optimal vs. budget klien
 Upaya profesional vs. kepentingan klien
 Kebutuhan klien vs. kebutuhan organisasi
 Kerahasiaan vs. gangguannya
 Kedekatan vs. membuat jarak
 Pengetahuan penuh vs. pengetahuan
tidak lengkap

Tugas individu
Berilah penjelasan dan argumen saudara
tentang dua pernyataan berikut dalam
menjalankan etika dalam perpajakan:
1. “kepentingan klien adalah yang pertama”
2. tekanan dari klien untuk mengurangi
liabilitas pajak
Jawaban dikirim lewat email ke alamat
[email protected] dengan nama file: nama
saudara_etika pajak, paling lambat hari Rabu
tanggal 16 Maret 2016.
Download