Vektor dan Operasinya Tujuan: 1. Mengingat kembali definisi vektor secara geometri dan aljabar. 2. Mahir menghitung perkalian titik, panjang vektor, sudut antara dua vektor, vektor proyeksi. Skalar: besaran saja Vektor: besaran dan arah Vektor secara geometri B: Titik akhir v = AB A: Titik pangkal Vektor pada sistem koordinat (aljabar) v = (v1 , v2 ) (di ruang dimensi dua), v + w = (v1 , v2 ) + (w1 , w2 ) = (v1 w1 , v2 w2 ) w vw v wv v v w w k v = (kv1 , kv2 ) , k skalar k v v 2 2 panjang vektor v : v v1 v2 w v v w Vektor Posisi (pada koordinat Cartesius): p = OP , q = OQ , PQ = (q1 p1, q2 p2 ) P ( p1 , p2 ) Q (q1 , q2 ) p q 0 v = (v1, v2 , v3 ) (di ruang dimensi tiga) Contoh: gambarkan vektor-vektor berikut: p (2,3), q (1,4), r (3,1), p r, q r Perkalian Titik v dan w vektor, θ adalah sudut antara v dan w . v w cos , jika v 0, w 0 vw 0 , jika v 0, w 0 v w v1w1 v2 w2 cos v θ w vw v w Vektor ortogonal: vektor-vektor yang tegak lurus, v w 0 Sifat operasi perkalian titik Jika u , v dan w adalah vektor (dimensi 2 atau 3), k adalah skalar 1. 2. u ∙v=v∙u u ∙ (v+w) = u ∙ v + u ∙w 3. k( u ∙ 4. v )= (k u ) ∙ v = u ∙ (k v ) v ∙ v > 0 jika v ≠ 0, dan v ∙ v = 0 jika v =0 Proyeksi ortogonal u Harus ada referensi suatu vektor lain, misal a . Mengurai u menjadi 2 bagian: sejajar dengan suatu vektor a dan tegak lurus terhadap vektor a . w2 u w1 a Vektor u adalah jumlah dari w1 dan w2 , dimana w1 sejajar dengan a dan w2 tegaklurus terhadap a . Kita tulis: w1 =p a u : proyeksi ortogonal u pada a , atau komponen vektor u sepanjang a . w2 = u - p a u : komponen vektor u tegaklurus terhadap a . Teorema: Jika u dan a adalah vektor-vektor dimensi 2 atau 3, dan u ≠ a , maka u a pa u = 2 a a Dengan demikian: u - pa u = u - u a 2 a a u a Dan Dimana |p a u |= cos ua u a 2 a a u a 2 a a ua 2 a a ua u cos a , θ sudut antara u dan a Contoh: Tentukan proyeksi ortogonal u (2,3) terhadap a (2,1) . Vektor dan Operasinya Tujuan: 1. Mahir menghitung perkalian silang dan memahami arti geometris serta penggunaannya. 2. Mahir menghitung perkalian tripel skalar dan memahami arti geometris serta penggunaannya. Perkalian silang Misal a (a1, a2 , a3 ) , b (b1, b2 , b3 ) , perkalian silang antara adalah vektor v a b sebagai berikut: a dan b 1. Jika salah satu atau keduanya merupakan vektor nol maka v 0 2. Jika a dan b sejajar dengan arah yang sama atau berlawanan v maka 0 . v 3. Jika γ adalah sudut antara a dan b maka (v1 , v2 , v3 ) dimana v1 a2b3 a3b2 , v2 a3b1 a1b3 , v3 a1b2 a2b1 dan |v| = a b sin . v a b b γ a Apakah a b Arti geometris v dan | v |: v adalah vektor tegak lurus thd a dan b | v | : luas jajaran genjang ? b a ??? Perkalian silang vektor basis standard: i=(1,0,0),j=(0,1,0),k=(0,0,1) i x i, j x j, k x k i x j, j x k, k x i j x i, k x j, i x j Cara menghitung: Ingat penulisan v (v1, v2 , v3 ) v1iˆ v2 ˆj v3kˆ , perkalian silang secara simbolik sama dengan mencari determinan orde 3. i j a b a1 a2 b1 b2 k a3 (1)11 b3 a2 a3 b2 b3 i (1)1 2 a1 a3 b1 b3 j (1)13 a1 a2 b1 b2 Sifat umum perkalian silang Perkalian tripel skalar a ( a , a , a ) b (b1 , b2 , b3 ) dan c (c1 , c2 , c3 ) , Diketahui tiga vektor 1 2 3 , perkalian tripel skalar, ditulis (a b c) , adalah a (b c) = a v = a1v1 a2v2 a3v3 dimana v = (b c) Cara menghitung: (a b c) = a1 a2 a3 a (b c) b1 b2 b3 a1 c1 c2 c3 a (b c) = a b c cos Arti geometris: a (b c) b2 b3 c2 c3 a2 b1 b3 c1 c3 a3 b1 b2 c1 c2 k a (b c) : volume dari parallepipedum dibentuk oleh vektor a , b dan c . Sifat perkalian tripel scalar: (ka b c) k (a b c) a (b c) (a b) c (a b) c c (a b) Untuk contoh penggunaannya, lihat buku Kreizig.