PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK SLOW LEARNERS (LAMBAN BELAJAR) Fida Rahmantika Hadi fidarahmantika88@ikippgrimadiun FIP IKIP PGRI MADIUN Abstract This research is aimed to find out the mathematics learning process in class includes readiness of teacher before learning process, implementation and evaluation and follow up. It was a qualitative research. The subjects were taken by purposive sampling. The subjects of this research were mathematics teacher. Data collection techniques in this research were interviews and observation. Technical validity of the data used is triangulation time. The data analysis technique used was consisted of data reduction, data display, and conclusion. The results of this study were (1) teacher preparedness before learning process are by preparing syllabus, lesson plan (RPP), media and learning resources before the learning process begins. (2) the mathematics learning implementation in class done through three activities: pre activity, whilst activity and post activity (3) in evaluation and follow-up stage, teachers plan follow-up activities in the form of remedial learning, enrichment programs, counseling services for students (4) Factors and constraints experienced from slow learners child is may lose interest in the task and refused to resume the task. Keyword: mathematic learning process, slow learner child Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika di kelas meliputi kesiapan guru sebelum proses pembelajaran, perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi dan tindak lanjut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek diambil secara purposive sampling. Subyek dalam penelitian ini adalah guru matematika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Teknik validitas data yang digunakan adalah triangulasi waktu. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini antara lain (1) kesiapan guru sebelum proses pembelajaran dimulai yaitu menyiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), media dan sumber belajar, (2) pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas melalui tiga tahapan kegiatan yaitu tahap pendahuluan, tahap inti pembelajaran dan tahap penutup (3) dalam tahap evaluasi dan tindak lanjut, guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling untuk siswa (4) Faktor atau kendala yang dialami slow learners adalah dapat kehilangan ketertarikan terhadap tugas yang diberikan oleh guru dan menolak untuk melanjutkan mengerjakan tugas ketika mereka bosan. Kata kunci: proses pembelajaran matematika, siswa lamban belajar 35 36 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 1, Juni 2016, 35 – 41 beberapa hal, merespon rangsangan A. PENDAHULUAN Anak-anak memiliki tingkat dan beradaptasi, tetapi lebih baik yang berbeda–beda dalam belajar. dibanding dengan tunagrahita, lebih Salah jika menempatkan mereka pada lamban dari normal. Di sisi lain Tim satu anggapan bahwa semua anak Pengembang Ilmu Pendidikan FIP- sama karena mereka memiliki tingkat UPI (2011) menyatakan bahwa slow pemahaman yang berbeda dengan learner anak lain, baik akademis atau yang pelajaran sangat rendah yang ditandai lainnya. Griffin (dalam Younis, 2008) pula dengan tes IQ berada di bawah menyatakan bahwa pada dasarnya rata-rata anak pada umumnya. juga mempunyai nilai slow learnes atau lamban belajar Slow learner saat di dalam kelas adalah siswa yang memilikikesulitan membutuhkan waktu belajar lebih bersaing dengan lama dibanding dengan sebayanya. mereka. Lamban teman sekelas belajar tidak Kecerdasan mereka memang di mengalami keterbelakangan mental, bawah rata-rata, tetapi mereka bukan namun mencapai anak yang tidak mampu, tetapi keberhasilan akademis pada tingkat mereka butuh perjuangan yang keras lebih lambat dibandingkan dengan untuk menguasai apa yang diminta di siswa kelas normal atau biasa (Singh kelas regular (Ratna dan Dany, 2011). dalam Pujar. 2006). Anak yang demikian akan mengalami Anak mampu lamban learner) merupakan belajar (slow yang belajarnya biasanya juga di bawah memiliki potensi intelektual sedikit di prestasi belajar anak-anak normal bawah normal, tetapi tidak termasuk lainnya, yang sebaya dengannya anak tuna grahita. Slow learner secara Geniofam (2010) menyatakan bahwa akademis anak slow learner ini memiliki apa berdasarkan biasanya skor anak hambatan belajar, sehingga prestasi diidentifikasi yang dicapai yang disebut dengan hambatan mereka pada tes kecerdasan, dengan belajar dan hambatan perkembangan IQ antara 70-89 (Malik, 2012). Anak (barrier slow learner ini mengalami hambatan development). Borah (2013) juga atau keterlambatan berpikir dalam menjelaskan mengenai hambatan atau to learning and Fida Rahmantika Hadi: Proses Pembelajaran Matematika Pada Anak… | 37 kelemahan akademik utama yang memberikan penyelesaian terhadap dialami oleh slow learner adalah kendala-kendala yang dialami siswa membaca, berbahasa, memori, sosial, tersebut agar tidak ditemukan lagi dan perilaku. saat proses pembelajaran selanjutnya. Salah satu kelemahan dalam Kendala-kendala yang terjadi harus proses belajar siswa slow learner dapat ditangani dengan cepat agar pada pelajaran matematika, biasanya siswa slow learner dapat mengikuti pada pelajaran ini prestasi belajarnya pembelajaran matematika bersama kurang. siswa lainnya dan mencapai hasil Pelajaran matematika dikategorikan sebagai pelajaran yang yang tidak pembelajarannya. disukai optimal dalam sebagian siswa. siswa pada Dari uraian tersebut mendorong pelajaran ini dapat berpengaruh pada peneliti untuk mengetahui bagaimana keberhasilan siswa. proses pembelajaran matematika di Keberhasilan belajar siswa tidak kelas yang meliputi kesiapan guru hanya dipengaruhi dari faktor siswa sebelum saja, melainkan juga dari faktor guru. perencanaan, Oleh karena itu sudah semestinya evaluasi dan tindak lanjut? Apakah guru sebagai pendidik khususnya yang menjadi faktor atau kendala bidang dapat yang dialami siswa slow learners saat menghilangkan anggapan-anggapan proses pembelajaran matematika di siswa yang kurang baik terhadap kelas? pembelajaran matematika, sehingga B. METODE PENELITIAN Ketidaksenangan studi belajar matematika proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Siswa dimungkinkan proses pembelajaran, pelaksanaan dan Penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran slow learner akan mengalami matematika pada anak slow learner (lamban belajar). dalam adalah guru berbagai macam kendala selama penelitian proses pembelajaran berlangsung. matematika. Data utama penelitian ini Oleh berupa karena matematika itu yang sebagai guru harus dapat ini Subjek informasi tentang pembelajaran matematika proses yang 38 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 1, Juni 2016, 35 – 41 meliputi perencanaan pembelajaran, sebelum dimulainya pembelajaran pelaksanaan pembelajaran, evaluasi yaitu dan tindak lanjut. Data tersebut pelaksanaan diperoleh dari Menurut Moh. Uzer Usman (2001) observasi. Wawancara wawancara dan dilakukan menyiapkan dalam rencana pembelajaran membuat (RPP). rencana sebanyak dua kali. Metode observasi pembelajaran/satuan yang digunakan dalam penelitian ini pembelajaran, seorang guru harus adalah metode observasi pasif yaitu memperhatikan beberapa hal yang peneliti hanya mengamati proses sangat pembelajaran yang dilakukan guru proses belajar mengajar yang sesuai menggunakan observasi. dengan RPP. Di SDN Taman 3, Observasi dilakukan sebanyak dua sebelum pembelajaran dimulai guru kali. matematika menyiapkan RPP dan Teknik lembar analisis digunakan adalah penyajian data, kesimpulan. acara menentukan keberhasilan data yang silabus. Sebelum proses pembelajaran reduksi data, berlangsung guru matematika telah dan penarikan menyusun RPP dan silabus. Validasi data Penyusunan RPP biasanya dilakukan triangulasi waktu, setelah selesai satu kompetensi dasar. yaitu dengan menyocokkan hasil Kesiapan lainnya yang dilakukan observasi wawancara guru matematika yaitu menyiapkan pertama dengan hasil observasi dan media dan sumber belajar. Media hasil wawancara kedua sehingga dari yang biasa digunakan disesuaikan hasil rekaman tersebut diperoleh dengan transkrip dijelaskan sedangkan sumber belajar menggunakan dan hasil kegiatan pembelajaran matematika. materi yang akan yang digunakan yaitu buku paket. Pelaksanaan C. HASIL PENELITIAN DAN dengan pembelajaran matematika di kelas melalui tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti dan PEMBAHASAN Berkaitan apa proses penutup. Proses pembelajaran yang pembelajaran matematika di kelas, berlangsung sudah sejalan dengan kesiapan guru sangat diperlukan langkah-langkah kegiatan Fida Rahmantika Hadi: Proses Pembelajaran Matematika Pada Anak… | 39 pembelajaran Depdiknas menjawab. Guru matematika selalu pelaksanaan membantu atau memotivasi agar pendahuluan, siswa slow learner tersebut berani guru matematika menyiapkan siswa menjawab di kelas. Guru matematika secara psikis dan fisik sebelum proses memfasilitasi pembelajaran. Guru matematika juga antara siswa dengan siswa slow menyiapkan psikis dan fisik siswa, learner, antara siswa dengan guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan dalam setiap pembelajaran dengan kompetensi dasar yang akan dicapai tidak sebelum menjelaskan materi yang maupun slow learner. (2008). menurut Dalam pembelajaran tahap diajarkan. pertanyaan membedakan Dalam Guru matematika memberikan pengetahuan yang terjadinya interaksi antara proses siswa pembelajaran guru matematika selalu memantau dan membimbing slow learner. Guru berkaitan dengan materi yang akan matematika dibahas pada tahap pendahuluan. bersama siswa membuat rangkuman Siswa atau slow learner diberikan pada kesimpulan tahap penutup pelajaran yang pertanyaan yang lebih mudah dari melibatkan siswa. Siswa slow learner siswa lain. Siswa slow learner lebih dalam membuat rangkuman selalu diperhatikan oleh guru matematika dibantu dan dibimbing oleh guru ketika mengikuti pembelajaran di matematika. kelas. Dalam tahap inti pembelajaran melakukan penilaian untuk siswa yang dilakukan guru matematika setelah selesai membuat rangkuman. menggunakan beragam pendekatan Guru matematika memberikan umpan pembelajaran, media pembelajaran balik terhadap proses dan hasil dan sumber belajar lain. Dalam pembelajaran dengan memberikan pelaksanaan pertanyaan-pertanyaan pembelajaran guru matematika melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan Guru matematika mengenai materi yang telah diajarkan. Proses pembelajaran pembelajaran dengan memberikan matematika yang dilaksanakan pada soal-kerjakan-jawab yang membuat tahap terakhir adalah evaluasi dan siswa tindak lanjut. Dalam tahap ini guru berani berbicara untuk 40 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 1, Juni 2016, 35 – 41 matematika merencanakan kegiatan karakteristik siswa slow learners tindak bentuk adalah memori atau daya ingatnya program rendah dan kurangnya konsentrasi. pengayaan, layanan konseling untuk Guru matematika harus mempunyai siswa yang mengalami kesulitan. penyelesaian untuk kendala-kendala Muhibbin Syah (2003) menyatakan yang dialami siswa slow learner agar bahwa evaluasi adalah penilaian tidak ditemukan lagi saat proses terhadap tingkat keberhasilan siswa pembelajaran selanjutnya. mencapai D. SIMPULAN DAN SARAN lanjut pembelajaran dalam remedi, tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Berdasarkan hasil penelitian Tingkat keberhasilan siswa dilihat dan pembahasan dapat disimpulkan dari pencapaian standart KKM. Guru sebagai berikut. (1) Kesiapan guru matematika matematika juga selalu sebelum menyampaikan rencana pembelajaran pembelajaran yang menyiapkan RPP, silabus, media dan akan dilaksanakan untuk pertemuan berikutnya. Faktor-faktor dimulai proses sumber belajar. (2) kesulitan yaitu Pelaksanaan atau pembelajaran matematika di kelas kendala dapat dialami siswa slow melalui tiga tahap, yaitu pendahuluan, learner saat proses pembelajaran inti dan penutup. (3) Dalam tahap matematika berlangsung. Kendala evaluasi dan tindak lanjut, guru yang mereka alami yaitu dapat merencanakan kegiatan tindak lanjut kehilangan dalam bentuk pembelajaran remedi, ketertarikan terhadap tugas yang diberikan oleh guru program pengayaan, matematika. Mereka juga menolak konseling untuk untuk ketika mengalami kesulitan. (4) Faktor atau mereka bosan. Mereka merasa senang kendala yang dialami siswa slow atau semangat saat diberi tugas learner adalah dapat kehilangan namun dapat juga secara tiba-tiba ketertarikan terhadap tugas tersebut mereka malas karena bosan (mood dan menolak untuk melanjutkan berubah-ubah). pekerjaan tugas (mood berubah- melanjutkan menyatakan tugas Chauhan bahwa salah (2011) satu ubah). siswa layanan yang Fida Rahmantika Hadi: Proses Pembelajaran Matematika Pada Anak… | 41 Berdasarkan simpulan penelitian di atas, dapat disampaikan saran sebagai berikut. Guru perlu mempersiapkan dengan baik sebelum proses pembelajaran berlangsung agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan baik pula. Guru harus mengajak semua siswa termasuk siswa slow berpartisipasi learner untuk aktif dalam pembelajaran matematika antara lain dengan selalu memotivasi siswa terutama siswaslow learners sehingga mempunyai semangat tinggi dalam belajar. DAFTAR PUSTAKA Borah, R. R. 2013. Slow Learners: Role of Teachers and Guardians inHoning their Hidden Skills. International Journal of Educational Planning & Administration. 3(2), 139-143. Chauhan, S. 2011. Slow Learners: Their Psychology and Educational Programmes. International Journal of Multidisciplinary Research, 1(8), 279-289. Depdiknas. 2008. Policy Brief, Sekolah Inklusif; Membangun Pendidikan Tanpa Diskriminasi. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Geniofam. 2010. Mengasuh dan Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus. Jogjakarta: Garailmu. Malik, N. I, Rehman, G. Hanif, R. 2012. Effect of Academic Interventions on theDevelopmental Skills of Slow Learners. Pakistan Journal of Psychological Research, 27(1), 135-151. Moh. Uzer Usman. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pujar, L. L. 2006. Instructional Strategies To AccelerateScience Learning Among Slow Learners. Tesis Magister, tidak diterbitkan. University Of Agricultural Sciences, Dharwad. Diambil Pada 31 Januari 2014 dari http://etd.uasd.edu/abst/th8596. pdf. Ratna Yudhawati & Dhany Haryanto. 2011. Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka. Younis S. A, Batinah S. R. 2008. Slow Learners: How are they Identified and Supported?. International Journal, 1, 166172.