STRATEGI GURU MENGHADAPI SISWA SLOW LEARNING DAN SPEED LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 4 PARIAMAN Ramona1, Yenni Melia2, Harisnawati2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] 1 ABSTRACT This research is based on the existence of learners who are slow learning that have the effect of getting test value under kkm while learners speed learning get repeat value above kkm: researcher see how teacher strategy and obstacle from teacher in study of sociology to student of slow learning and speed learning . This research is a qualitative descriptive research that describes the data in accordance with the results of the situation in the field what it is about the strategy of teachers to face students slow learning and speed learning in the process of learning sociology. The informant of this research is a sociology subject teacher in class XI IPS in SMA Negeri 4 Pariaman. Approach of data collecting technique which researcher use in this research is observation, interview and documentation study. Data analysis is data reduction, data presentation and conclusion. The results revealed that the teacher has a strategy that is: For slow learning students are: a) using different methods in learning, b) Frequently asked questions, c) Provide motivation, d) Repeating the material. 2) For speed learning students are: a) Provide questions that are more different students are slow learning, b) Repeating or reading books at home, c) Couple facts that fit directly or real, d) Summing up the material. Constraints in overcoming slow learnig students are: a) The way teachers teach, b) Lack of motivation provided by teachers, c) Lack of attention from parents in guiding children d) Delivery of material quickly. Constraints for students of speed learning are: a) Provide variation of question and answer methods in teaching, b) Provide adequate and repetitive exercise. Keywords: Teacher Strategy, Student slow learning, and Student speed learning potensi PENDAHULUAN Pendidikan adalah hak semua orang, baik anak-anak, kemanusiaannya untuk menjadi manusia yang utuh melalui remaja, pendidikan. Hal ini sesuai dengan maupun dewasa, laki-laki maupun konsep pendidikan untuk semua perempuan, anak normal maupun (education for all). anak berkebutuhan khusus. Semua orang berhak mengembangkan Guru memberikan dorongan agar peserta didik berani berbuat benar dan membiasakan mereka Setiap peserta didik memiliki untuk bertanggung jawab terhadap kemampuan setiap perbuatannya sekaligus guru mana dijadikan menjadi 3 (tiga) membantu dan kelompok yaitu: ada siswa yang perkembangan peserta didik. Mereka cepat, siswa yang menengah, dan memiliki peran dan fungsi yang siswa yang lambat tetapi, dalam sangat penting dalam membantu penelitian ini peneliti hanya lebih kepribadian anak guna menyiapkan memfokuskan demi kemajuan negara dan bangsa. leraning (lambat) dan siswa speed Guru juga harus berpacu dalam learning (cepat) dimana siswa yang pembelajaran, dengan memberikan lambat diberikan remidal agar bisa kemudahan pertumbuhan berbeda siswa yang yang slow bagi seluruh membuat peserta didik menjadi terus agar dapat ingin memacu teman yang speed mengembangkan potensinya secara learning atau cepat sedangkan speed optimal. learning diberikan pengayaan yang peserta belajar yang didik Keberhasilan pembelajaran mana peserta didik bisa menggali adalah keberhasilan peserta didik terus potensi yang ia miliki, sehingga dalam membentuk kompetensi dan guru juga mudah dalam mencapai tujuan, serta keberhasilan melaksanakan proses belajar guru dalam membimbing peserta mengajar dalam mencapai tujuan didik dalam pembelajaran. Oleh yang ingin dicapai oleh guru dan karena itu keberhasilan peserta didik tercapainya strategi yang dimiliki dalam oleh guru. penting pembelajaran dalam sangatlah mensukseskan Menurut Mulyasa, implementasi kurikulum. Pendidikan (2011:121) itu sangatlah berperan bagi anak lamban belajar merupakan salah satu didik untuk menjadikan peserta didik bentuk kesulitan belajar. Peserta yang sehat, berilmu, cakap, efektif, didik yang lamban belajar akan mandiri dan bertanggung jawab. mengalami mengikuti Slow learning kesulitan atau dalam pembelajaran, menganalisa apa yang dipelajari, dan mengalami kesulitan dalam mengembangkan potensi peserta memahami isi pembelajaran, serta didik sehingga memiliki kemampuan sulit membentuk kompetensi, dan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang pendidikan nasional. Sebagai seorang diharapkan. pendidik Hamalik, Sedangkan (2009:94) menurut salah satu tujuan tugas dan yang kewajiban yang harus dipenuhi untuk lambat belajar (slow learning) yaitu: mempengaruhi kemampuan potensi “Ciri-ciri peserta didik yang lamban agar berfungsi secara optimal dan dalam belajar adalah ia belajar dalam mencoba minat yang lebih singkat, ia perlu pengajarannya yang ditunjukkan bagi sering diperiksa kemajuannya dan mereka yang lamban dalam belajar. perlu siswa mewujudkan banyak perbendaharaan perbaikan, Menurut Anwar, (2003:37) proses pembelajaran terbatas, ia perlu memiliki banyak merupakan tugas guru kata memperjelas membimbing, mendidik, memotivasi, pengertian ia tidak melihat adanya memberikan nuasa yang bervariasi kesimpulan-kesimpulan kepada anak didik sehingga anak untuk lebih program Pelaksanaan baru bahasanya melengkapi atau pengertian-pengertian sesudahnya ia didik kurang memiliki sabilitas dan kreatif menerima untuk merencanakan, ia lebih lembat diberikan memperoleh kompetensinya. Kompetensi keterampilan- tersebut untuk nyaman dalam pembelajaran yang guru yang dimiliki dan lain-lain. Kesulitan-kesulitannya mulai anak itu cepat memahami dalam pelajaran, menumpuk, sangat dengan keterampilan mekanis dan metodik, belajar siswa sesuai dan bervariasi lambat dalam mempunyai ruang minat yang sempit memahami pelajaran. Maka dari itu memiliki reaksi yang lamban dan peran guru sangat penting untuk lain sebagainya. membimbing Dan siswa menghadapi Dalam proses pembelajaran yang mengarahkan dalam seorang guru dapat memberikan belajar dan guru juga mengarahkan bimbingan anak melatih dan dan mengarahkan, mengevaluasi serta itu dan membimbing. Pengembangan potensi siswa yang mempunyai kemampuan di atas rata- Belajar merupakan suatu hal rata juga harus mempunyai teknis yang apa yang harus dikembangkan karena manusia siswa-siswa manusia harus belajar, karena dengan yang cerdas juga penting dan oleh dibutuhkan sebab banyak itu setiap mempunyai kesulitan dalam belajar, belajar pengalaman sehingga mereka perlu mendapatkan pengetahuan yang diperoleh baik bimbingan oleh guru dalam proses daari pembelajaran. lingkungan. manusia maupun dan dari Jenis data penelitian yang digunakan dengan data sekunder dan METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data primer sedangkan metode kualitatif, Badgan Tailor pengumpulan mendefinisikan dengan wawancara, observasi dan sebagai metode prosedur yang kualitatif mana data metode menggunakan studi dokumen. menghasilkan data deskriptif berupa Menurut pendapat Miles dan kata-kata tertulis atau lisan dari Huberman. orang-orang dan pelaku yang dapat (2009:294) diamati. dilakukan analisis data kualitatif Adapun informan Dalam dalam Sugiyono, penelitian ini dalam yaitu analisis yang meliputi 3 alur penelitian ini yaitu guru bidang studi kegiatan yang terdiri secara bersama sosiologi, siswa dan wakil kurikulum yaitu : untuk dapat megetahui lebih dalam 1. Reduksi data permasalahan yang sesuai dengan 2. Display Data (Penyajian pembahasan skripsi peneliti, agar peneliti melakukan lebih mudah penelitian dalam data) 3. Penarikan Kesimpulan untuk mendapatkan informasi yang benarbenar terjadi yang sesuai dengan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian sebagai permasalahan yang peneliti ingin gambaran yang jelas tentang strategi teliti. pembelajaran guru menghadapi siswa slow learning dan siswa speed learning dalam proses pembelajaran siswa menggunakan konsep untuk sosiologi di SMA Negeri 4 Pariaman. meneliti gejala lain lebih lanjut. Adapun 1. data diperoleh melalui observasi dan wawancara. Strategi guru Strategi pembelajaran guru menghadapi menghadapi siswa slow learrning pada kelas XI IPS 2 siswa slow learning dalam porses dan XI IPS 3 di SMA Negeri 4 pembelajaran SMA Pariaman. Negeri 4 Pariaman bahwa dalam Adapun sosiologi di beberapa strategi proses pembelajaran seorang guru itu guru dalam proses pembelajaran harus memiliki banyak strategi dan sosiologi di SMA Negeri 4 Pariaman tahu bagaimana permasalahan yang sebagai, berikut ini : dialami oleh peserta didik dan harus a. Menggunakan Metode yang tahu pula bagaiaman cara pemecahan berbeda dalam pembelajaran masalah yang dialami peserta didik. Dimana dalam proses Menurut Bahri (2002:201) pembelajaran guru memiliki suatu kondisi dimana peserta didik metode dalam pembelajaran dapat yang dengan adanya metode belajar wajar, disebabkan adanya, hambatan, ataupun gangguan tersebut dalam belajar. Guru memberikan tercapainya suatu usaha yang bimbingan dan diinginkan oleh guru. motivasi dengan memperhatikan kondisi anak lambant bisa b. Sering membuat memberikan belajar dengan membandingkan anak pertanyaan-pertanyaan yang lain dan perlu mengali potensi Dengan untuk mengetahui kekurangannya, pertanyan tersebut membuat tanpa adanya tersebut maka tujuan perserta didik pembelajaran berfikir dengan akan sulit untuk dicapai. lebih bisa pertanya- pertanyaan yang diberikan Pengenalan konsep adalah mengenalkan siswa akan konsep yang berhubungan dengan gejala, sedangkan mmeberikan fase aplikasi konsep, sekaligus untuk mengasah kemampuan peserta didik. c. Memberi motivasi Guru selalu b. Menyuruh siswa membaca di memberikan lalu diberikan motivasi kepada peserta didik pengayaan disekolah dengan cara tersebut peserta Guru memberikan pengayaan didik bisa dan membaca dirumah salah mengartikan motivasi yang satu yang bagus bagi peserta telah diberikan oleh guru didik dimana dengan mereka tersebut diberikan ikut atau dan memberikan dorongan bagi peserta didik. membuat d. Mengulang atau menjelaskan materi cara tersebut membuat peserta didik lebih memahami apa yang ia pengayaan mereka lebih memmahami soal yang telah diberikan Dengan 2. rumah dan sekaligus membuat mereka berfikir. c. Merangkai fakta sesuai materi dan langsung terjun kurang paham dalam materi kelapangan yang telah dijelaskan oleh Dalam proses pembelajaran guru. sesuai fakta tersebut Strategi Pembelajaran Guru merupakan Menghadapi Speed penting dimana guru harus 2 mengaitkan dengan masalaah Siswa Learning pada kelas XI IPS salah satu yang dan XI IPS 3 di SMA Negeri 4 yang Pariaman. mererka a. Memberikan pertanyaan lebih memahami lagi dan mudah berbeda dengan siswa slow Dengan memberikan pertanyaan yang tersebut membuat lebih ingin ada disekitar agar lebih bisa dimengerti. d. Menyimpulkan materi berbeda Guru selalu menyimpulkan mereka materi pada saat berkahirnya mengasah kemampuan yang ia miliki. pertemuan yang mana gunanya untuk meluruskan materi yang telah dijelaskan kepada peserta didik dan dari situ 3. guru bisa melihat anak, jika tidak mendapatkan seberapa kemampuan peserta perhatian dalam mendengarkan pada tersebut menjadi malas dalam saat proses pembelajaran. pembelajaran. Kendala Guru Menghadapi siswa DAN XI IPS anak d. Penyampaian materi dengan Dalam cepat slow 2 Guru dengan menyampaikan di SMA Negeri materi dengan cepat membuat learning pada kelas XI IPS 3 memebuat 4 pariaman siswa slow kurang paham dan a. Cara guru mengajar selalu ketertinggalan Guru memiliki cara yang saat berbeda untuk menghadapi mereka malas siswa slow yang mana siswa mengikuti kemabali slow memberikan perhatian malas yang khusus. yang dijelaskan oleh guru. b. Kurangnya motivasi yang 4. belar dan pada membuat untuk atau mendengarkan Kendala Guru apa Dalam diberikan oleh guru Menghadapi Dengan kurangnya motivasi learning pada kelas XI IPS yang diberikan guru peserta DAN XI IPS didik slow membuat mereka 4 pariaman siswa 3 speed 2 di SMA Negeri kurangnya masukan motivasi Ada banyak kendala yang yang membuat mereka malas dihadapi siswa speed learning dengan tidak adanya masukan yaitu: dari gutu. a. Perhatian guru terhadap siswa c. Kurangnya perhatian orang Guru harus memiliki tua dalam membimbing anak perhatian kepada siswa speed Peran orang tua sangatlah yang mana itu bisa membuat penting dalam membimbing mereka anak yang mana orang tua lah dikarenakan mereka yang membimbing anak dan beranggapan tidak memberikan perhatian kepada diperhatikan oleh guru, maka menjadi malas dari itu guru memberikan tingkat keberhasilan peserta didik kontak mata kepada seluruh selama kegiatan pembelajaran dapat peserta didik. diketahui. Selain itu selain dalam b. Memberikan latihan yang aplikasinya tergantung pada materi cukup dan berulang pembelajaran, media dan fasilitas Dengan memberikan latihan pembelajaran yang tersedia. membuat mereka ingin Dengan adanya strategi itu sekaligus belajar dapat dipandang dari dua mengolah kemampuan yang subyek, yaitu dari siswa dan dari ia miliki sampai mana ia guru. paham mengalami proses mental proses berfikir dan dalam proses pembelajaran. Siswa secara lagsung belajar diamati dari perilaku belajar tentang sesuatu hal, maka dario itu PEMBAHASAN Suatu kondisi dimana peserta guru juga harus bisa mengetahui didik dapat belajar wajar, disebabkan juga dapat mengetahui siswa tersebut adanya, hambatan, ataupun gangguan dengan menggunakan strategi yang dalam belajar. Guru memberikan kita miliki. bimbingan dan motivasi bagaimana karakter siswa agar guru dengan Sesuai dengan teori belajar memperhatikan kondisi anak lambant yang dikemukakan oleh Jhon Dewy belajar dengan membandingkan anak (1955) yang mana tentang “learning yang lain dan perlu mengali potensi by doing” Belajar bagi kehidupan untuk mengetahui kekurangannya, manusia menjadi bagian yang sangat tanpa adanya tersebut maka tujuan penting, karena manusia diciptakan pembelajaran untuk sebagai pengelola dunia. Pendidikan dicapai. Sesuai dengan penerapan bahwa belajar berhubungan dengan teori ini para guru, perancangan perubahan tingkah laku seseorang pembelajaran terhadap akan dan sulit pengembangan situasi program-program harus memahami disebabkan karakteristik berulang-ulang peserta didik dan karakter lingkungan belajar agar tertentu oleh yang pengalaman dalam situasi tersebut, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau juga dengan adanya strategi guru dan dasar kendala yaitu: kecenderungan pembawaan, respon kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu, sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan mengalami yang perubahan, selalu sehingga fungsi intelek semakin berkembang. Pengetahuan dibangun atas dasar tiga bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logika-matematik, dan pengetahuan sosial. Sedangkan prosesnya didasarkan tiga fase, yaitu 1) Bagi siswa slow learning a) Meningkatkan kemampuan siswa. b) Sering memberikan pertanyaan. c) Meningktkan motivasi. d) Mengulang materi. 2) Bagi siswa speed learning a) Memberikan pertanyaan yang lebih berbeda siswa yang speed learning. b) Mengulang atau membaca buku dirumah. fase eksplorasi, pengenalan konsep, c) Merangkai fajta yang sesuai dan aplikasi konsep. Fase eksplorasi dengan secara langsung atau mengarahkan nyata. gejala siswa dengan pengenalan mempelajari bimbingan, konsep fase adalah d) Menyimpulkan materi. Serta guru juga memiliki mengenalkan siswa akan konsep kendala bagi siswa slow learning yang berhubungan dengan gejala, adapun kendala yang dihadapi guru sedangkan slow learning yaitu: fase aplikasi konsep, siswa menggunakan konsep untuk a) Cara guru mengajar. meneliti gejala lain lebih lanjut. b) Kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 4 Pariaman, dapat kita simpulkan c) Kurangnya motivasi yangdiberikan oleh guru. d) Penyampaian materi dengan cepat. Serta guru juga memiliki kendala bagi siswa speed learning adapun kendala yang dihadapi guru dalam menghadapi siswa speed learning yaitu: a) Perhatian guru terhadap siswa b) Memberikan latihan yang cukup dan berulang. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Arifin, 2003. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional UU Sisdiknas, Jakarta: Depag RI. Dewey, John. 1955. Democracy and Education. Jakarta: Saksana E, Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung: PT. Rosdakarya. Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offest . Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Cv. Alfabeta.