hakikat pips

advertisement
Tim Dosen PIPS
Jurusan PKn
DEFINISI PIPS
Wesley (1964:9)
“the social studies are those portions or aspects of the
social sciences that have been selected and adapted for use
in the school or in other instructional situations”.
(Pendidikan IPS merupakan bagian atau aspek ilmu-ilmu
sosial yang telah diseleksi dan disesuaikan untuk
digunakan di sekolah atau di dalam situasi pengajaran
lainnya)
Wesley & Wronski (1958)
“the social studies are the social sciences simplified for
pedagogical purposes” (Pendidikan IPS merupakan ilmuilmu sosial yang telah disederhanakan untuk tujuan
pendidikan)
DEFINISI PIPS
Gross (1964:129)
“ the social studies are those studies that provide
understanding of man’s way of living, of the basic needs of
man, of the activities in which he engages to meet his needs,
and of the institutions he has developed” (Pendidikan IPS
mempelajari tentang cara hidup, kebutuhan dasar, dan
aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya, dan
lembaga-lembaga yang dikembangkannya)
Frasser and West, 1981:15-20)
“…the social studies, on the other hand, consist of
materials selected from the social sciences and organized
for instruction of children and youth”. (Pendidikan IPS
terdiri dari materi-materi pilihan diri ilmu-ilmu sosial dan
diorganisasikan untuk pengajaran)
DEFINISI PIPS
National Council for the Social Stides (NCSS)
“the social studies is conceived as the subject matter of
the academic disciplines somehow simplified, adapted,
modified, or selected for school instruction. (Pendidikan
IPS mengandung disiplin akademik yang disederhanakan,
disesuaikan, dimodifikasi, dan dipilih untuk pengajaran di
sekolah)
Muhammad Numan Sumantri (2001:74)
“Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin
ilmu-ilmu sosial, ideology negara dan disiplin ilmu lainnya
serta masalah-masalah sosial terkait, yang diorganisasikan
dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah”.
Pendidikan IPS dalam konteks “KeIndonesiaan”,
“penyederhanaan disiplin-disiplin ilmu sosial, ideology
negara, humanities, agama, dan kegiatan dasar
manusia, serta masalah-masalah sosial terkait yang
diorgansasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
sebagai “nilai sentralnya” untuk mencapai tujuan
pendidikan (nasional) khususnya dan pembangunan
nasional pada umumnya”.
Pendidikan IPS dalam konteks KeIndonesiaan”,
 Diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah:
metode berpikir PIPS menggunakan pola
ilmuwan sosial, pendekatan inter-cross, dan trans
struktur dalam menyusun isi Pendidikan IPS
digunakan dalam bentuk generalisasi dan metode
berpikir dan penelitian yang sudah dipolakan oleh
ilmuwan sosial.
 Diorganisasikan dan disajikan secara
psikologis
PIPS mempertimbangan tingkat kecerdasan,
kematangan jiwa peserta didik (psikologis).
.
Pendidikan IPS dalam konteks
“Ke-Indonesiaan”,
• Diorganisasikan secara pedaogis
PIPS mempertimbangan tingkat kecerdasan,
kematangan jiwa peserta didik (psikologis).
 Berdasarkan Pancasila
UU No. 2o Tahun 2003 Bab II Pasal 2
“Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945”
Pendidikan IPS dalam konteks “KeIndonesiaan”
 Untuk mencapai tujuan pendidikan
UU No. 2o Tahun 2003 Bab II Pasal 1 (1)
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
UU No. 2o Tahun 2003 Bab II Pasal 3
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”
Sumber PIPS di Indonesia
 disiplin ilmu-ilmu social (Sejarah, geografi, sosiologi,





antropologi, ilmu politik, ekonomi, psikoogi)
ideology Negara (Pancasila) dan Konstitusi (UUD NRI
1945)
humanities (pengetahuan budaya)
agama
kegiatan dasar manusia
masalah-masalah social
Hubungan ilmu-ilmu sosial dengan
Pendidikan IPS
 Keterkaitan structural dan fungsional yang sangat erat,
karena disiplin ilmu-ilmu sosial merupakan salah satu
dari enam sumber utama Pendidikan IPS. Hal ini
sebagaimana dikemukakan NCSS bahwa Pendidikan
IPS :” (a) as the subject matter of academic disciplines
somehow simplified, adapted, modified or selected for
school instruction; (b) as the social sciences simplified
for pedagogical purposes. Johnson (1974:3-7)
mengartikan Social Studies dan Social Science
Education dengan “middle studies”, karena pengertian
tersebut bersumber dari humanities/social sciences
untuk bahan pendidikannnya dan metodenya
bersumber dari ilmu pengetahuan alam.
Hubungan ilmu-ilmu sosial dengan
Pendidikan IPS
 Keterkaitan antara disiplin ilmu-ilmu sosial dengan
pendidikan IPS:
segi isi, Pendidikan IPS memilih isi dari struktur disiplin
ilmu sosial yang diorganisasikan secara sistematis, dan
pilihan isi itu dalam bentuk generalisasi teori yang diambil
dari struktur disiplin ilmu-ilmu sosial.
segi metode, metode berpikir dan penelitian
menggunakan pola ilmuwan sosial, pendekatan intercross, dan trans struktur dalam menyusun isi Pendidikan
IPS digunakan dalam bentuk generalisasi dan metode
berpikir dan penelitian yang sudah dipolakan oleh
ilmuwan sosial.
Perbedaan antara ilmu-ilmu sosial
dengan Pendidikan IPS
Frasser and West (1981:15-20) bukanlah perbedaan
prinsipil, melainkan hanya perbedaan gradual, ilmuilmu sosial diorganisasikan secara sistematis dan
dibangun melalui penyelidikan ilmiah dan penelitian
yang sudah direncanakan,
sedangkan Pendidikan IPS terdiri atas bahan
pilihan dari ilmu-ilmu sosial
yang sudah
disederhanakan dan diorganisasikan secara
psikologis dan ilmiah untuk kepentingan tujuan
pendidikan.
KETERKAITAN PKN DENGAN PIPS
Keterkaitan antara citizenship education dan civic
education dan social studies, pada dasarnya ada dua
pandangan utama. Pandangan pertama melihat
citizenship education dan civic education sebagai
bagian dari social studies, dan pandangan kedua
melihat citizenship education dan civic education
sebagai esensi atau inti dari social studies.
KETERKAITAN PKN DENGAN PIPS
 Mehlinger (1977:78): “social studies has no monopoly over
citizenship education, but a social studies without
citizenship education as its core is like yards of thread
without a spool-all tangle and confusion”. Dari pandangan
ini dapat dilihat dengan jelas bahwa citizenship education
dan social studies tidak bisa dipisahkan satu sama lain
seperti halnya ditegaskan Mehlinger (1977:79) bahwa social
studies tanpa citizenship education sebagai intinya, laksana
benang tanpa gulungan, semuanya akan kacau dan
semerawut. Jika pandangan ini diterapkan untuk di
Indonesia, dengan tegas dapat dikemukakan bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan inti dari
Pendidikan IPS.
KETERKAITAN PKN DENGAN PIPS
Pendidikan Kewarganegaraan memasuki ketiga
wilayah tradisi social studies, melalui tradisi
“citizenship transmission” jelas Pendidikan
Kewarganegaraan menekankan pada pentransmisian
kekayaan budaya bangsa kepada warga negara, dalam
tradisi sosial sciences Pendidikan Kewarganegaraan
diwadahi oleh ilmu politik, dan dalam reflective
inquiry menekankan pada kemampuan untuk
mengambil keputusan dalam rangka memecahkan
masalah-masalah kewarganegaraan.
HUBUNGAN PKN DENGAN PIPS
civic education dapat didudukkan sebagai mata
pelajaran yang berdiri sendiri, yang memiliki pijakan
utama konsep-konsep ilmu politik dengan salah satu
dimensinya adalah “pendidikan politik”, dan kedua
sebagai esensi atau “core” dari pembelajaran disiplin
ilmu sosial lainnya dalam rangka “social studies”.
Download