Metodologi Penelitian

advertisement
Metodologi Penelitian
Pertemuan ke-3:
Permasalahan Penelitian
(lanjutan)
Hubungan antara kebenaran ilmiah dengan
permasalahan penelitian:
Yang dimaksud dengan kebenaran dalam suatu
penelitian ilmiah adalah `kebenaran ilmiah`.
Banyak peneliti pemula yang ingin meneliti
sesuatu, tetapi gagal di tengah jalan karena
kebenaran yang dicari bukan kebenaran ilmiah,
melainkan kebenaran yang lain.
Permasalahan Penelitian
Dihubungkan dengan makna kebenaran, maka
hakikat permasalahan penelitian adalah
`Kebenaran` yang akan dicari, dijelaskan dan
diteliti oleh seorang peneliti melalui
penelitiannya.
Peneliti pemula seringkali membuat kesalahan dalam
perumusan permasalahan penelitian.
Misalnya:
1.
Peneliti ingin meneliti sesuatu yang kebenarannya
tidak bisa diteliti.
mis:
-apakah ada kehidupan lain sesudah di dunia.
-apakah prestasi seseorang dipengaruhi oleh
zodiaknya.
2.
Peneliti bingung membedakan antara
masalah sehari-hari dan permasalahan
penelitian.
Permasalahan penelitian mungkin saja
bersumber dari masalah sehari-hari. Tetapi
masalah sehari-hari tidak selalu perlu
menjadi permasalahan penelitian.
contoh:
Bila suatu kantor kekurangan pegawai, ini
adalah masalah sehari-hari, tapi belum tentu
masalah ini perlu diteliti. Jika suatu
perusahaan nyaris bangkrut, ini merupakan
suatu masalah, tapi belum tentu masalah ini
perlu diteliti.
Kriteria permasalahan penelitian yang
`baik` :
1.
Permasalahan penelitian hanya dan harus
berhubungan dengan kebenaran ilmiah.
Hanya kebenaran ilmiah yang bisa dijadikan
objek penelitian ilmiah.
Contoh:
-Peneliti tidak mungkin meneliti ada tidak nya
kehidupan sesudah mati, tapi sangat mungkin untuk
meneliti konsep atau pengertian hidup seudah mati
menurut versi beberapa agama.
-Peneliti tidak mungkin bisa meneliti
pengaruh zodiak terhadap prestasi seseorang,
tapi bisa meneliti, misalnya tingkat
kepercayaan suatu kelompok masyarakat
terhadap zodiak.
2. Permasalahan penelitian mempunyai kaitan
yang jelas dan kuat dengan hasil penelitian
sebelumnya.
Kaitannya ini bisa bersifat validatif dan
konfirmatif terhadap penemua sebelumnya,
tapi bisa juga bersifat rejektif (menolak)
temuan sebelulmnya.
3. Permasalahan penelitian yang baik memiliki
kadar orisinalitas (keaslian) yang tinggi.
Tujuan yang jelas untuk mengulang
kembali suatu penelitian yang telah selesai
dilakukan adalah untuk memvalidasi atau
mengkonfirmasi temuan penelitian yang sudah
selesai ini.
4. Secara teknis, permasalahan penelitian harus
diformulasikan secara jelas, yakni;
jelas latar belakangnya, jelas asumsinya atau
anggapan dasarnya (jika ada), jelas pola pikir
yang menggambarkan keterkaitan antara
variabel-variabelnya.
5. Secara teknis permasalahan penelitian harus
realistis dan layak (feasible) dilaksanakan
dalam jangkauan waktu, dana dan kompetensi
yang dimiliki oleh peneliti.
Jenis-jenis permasalahan penelitian:
Berdasarkan manfaatnya, ada dua macam penelitian:
1. Penelitian yang manfaat praktisnya tidak segera
dapat diambil dari penelitian itu.
Penelitian ini bertujuan untuk `sekedar`
memahami suatu fenomena alam tanpa harus
dibebani untuk memikirkan manfaat langsung dari
pemahaman tersebut. Penelitian semacam ini bersifat
“ basic” (dasar), dan biasa dilakukan para ilmuan ilmu
eksakta maupun ilmu sosial.
2. Penelitian yang manfaat praktisnya dapat
segera dilihat.
Merupakan penelitian “applied” (terapan) yang
dipicu oleh keperluan-keperluan praktis seperti
pemecahan masalah terhadap suatu persoalan
(`masalah sehari-hari`).
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami
sesuatu, tetapi pemahaman ini dilakukan dengan
tujuan lain yang lebih praktis, yaitu untuk
memecahkan masalah atau keperluan lain yang
bersifat praktis.
Permasalahan Penelitian dalam
Penelitian
Penelitian Kuantitatif:
tujuan utama: menjelaskan fakta-fakta.
Penelitian Kualitatif:
tujuan utama:memahami “makna” yang berada di
balik fakta-fakta itu.
Yang terpenting dalam penelitian kualitatif:
pemahaman yang mendalam terhadap suatu fenomena
sosial.
Permasalahan dalam penelitian kualitatif biasanya
muncul dari isu-isu umum dalam suatu masyarakat.
Permasalahan ini semakin lama semakin jelas dan
mengkristal, sejalan dengan semakin dalamnya
pengetahuan si peneliti terhadap masyarakat yang
diteliti itu.
Batasan permasalahan penelitian dalam penelitian
kualitatif lazim disebut sebagai : fokus penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, pertanyaan
“mengapa” menduduki posisi yang lebih
penting daripada pertanyaan tentang “apa”.
Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif
tidak hanya menggambarkan sesuatu apa
adanya, tetapi menggali lebih dalam makna
dari sesuatu itu.
Contoh permasalahan dalam penelitian kualitatif:
apa yang biasa dilakukan oleh sekelompok
masyarakat di sebuah desa di Jepang setiap
musim dingin. Mengapa hal-hal tersebut
dilakukan ?
Penelitian Kuantitatif:
menekankan pada kuantifikasi data, definisi
data, definisi variabel yang ketat, hipotesis,
pengujian statistik.

Mengenai penelitian kualitatif akan dibahas
lebih lanjut.
Misalnya:
-apa saja metode penelitian yang biasa dipakai.
-bagaimana data dikumpulkan.
-bagaimana validitasi data dapat
dipertanggungjawabkan.
Download