PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN

advertisement
PENGUKURAN
TEGANGAN PERMUKAAN
Dapat ditentukan antara lain dengan cara :
1. Kenaikan atau penurunan cairan dalam
kapiler
2. Penarikan pelat tipis vertikal yang
tercelup
sebagian
dalam
cairan
(Wilhelmy)
KENAIKAN ATAU PENURUNAN KAPILER
Metode: bila sebatang pipa kapiler dimasukkan
ke dalam cairan, maka permukaan cairan dalam
pipa kapiler dapat mengalami kenaikan atau
penurunan
o Bila cairan membasahi bejana (θ < 90), permukaan
cairan naik
o Bila cairan tidak membasahi bejana (θ > 90),
permukaan cairan turun
Peristiwa naik turunnya permukaan cairan
dalam pipa kapiler disebut KAPILARITAS
h
2 cos 
dgr
Kenaikan atau penurunan cairan dalam kapiler
o Kenaikan atau penurunan cairan dalam
kapiler disebabkan adanya tegangan
permukaan
yang
bekerja
pada
permukaan cairan yang menyentuh
dinding sepanjang keliling pipa
o Akibat tegangan permukaan ini pipa
akan memberikan gaya reaksi pada
permukaan cairan yang besarnya sama
tetapi arahnya berlawanan
Besar gaya ke atas akibat tegangan
permukaan :
F1 = 2 π r  cos θ
F1
r

θ
= gaya ke atas akibat tegangan permukaan
= jari-jari kapiler
= tegangan permukaan
= sudut kontak
Kenaikan cairan tidak dapat berlangsung
terus, karena pada permukaan cairan juga
bekerja gaya akibat berat cairan (F2) yang
arahnya ke bawah sebesar :
F2 = d V g
karena V = π r2
h , maka :
F 2 = π r2 h d g
d
g
h
= rapatan cairan
= percepatan gravitasi
= kenaikan/ penurunan cairan dalam kapiler
o Pada saat setimbang berlaku F1 = F2, sehingga
2 π r  cos θ = π
dghr

2 cos 
2
r
hdg
• Cairan yang membasahi bejana (misal: air) θ
= 0  Cos θ = 1, persamaan menjadi
dghr

2
• Cairan yang tidak membasahi bejana (misal:
raksa) θ = 140  Cos θ = -0,766 (berharga
negatif).  h memiliki harga negatif yang
berarti cairan mengalami penurunan atau
ditekan dalam kapiler
• Untuk perhitungan yang teliti rumusan perlu
faktor koreksi, yang berasal dari volume
untuk miniskus dan rapatan gas di atas
cairan.
• Volume yang disangga kenyataannya sedikit
lebih besar dari pada yang dihitung dari
tinggi yang diukur sampai dasar miniskus.
• Tinggi h yang diukur harus ditambah faktor
koreksi r/3 , persamaannya menjadi :
r

dc  d g  h  3  gr



2
• Metode perbandingan tegangan permukaan
 1 d1h1

 2 d 2 h2
• Bila У1, d1 dan d2 diketahui, maka dengan
menentukan tinggi kedua cairan dalam
kapiler, tegangan permukaan cairan yang
belum diketahui dapat ditentukan
METODE WILHELMY
Dasar: gaya yang diperlukan untuk menarik pelat
tipis dari permukaan cairan
Penetapannya diperlukan alat dari lempeng tipis
terbuat dari kaca, platina atau mika dan sebuah
neraca
Pelat digantungkan pada salah satu lengan neraca
dan dimasukkan ke dalam cairan yang akan
diselidiki
Besarnya gaya tarik pada neraca yang digunakan
untuk melepas pelat dari permukaan cairan dicatat
Penetapan tegangan muka metode Wilhelmy
Pada saat pelat terlepas berlaku hubungan :
F=W+2ℓ
Sehingga tegangan permukaan dapat dihitung sebagai :
F W

2l

F
W
ℓ
2
= tegangan permukaan
= gaya tarik yang dicatat
= berat lempeng ( pelat )
= lebar lempeng
= faktor karena ada 2 permukaan pada lempeng
• Asumsi sudut kontak θ = 00, dan pengaruh dari ujungujung lempeng diabaikan
EFEK TEGANGAN PERMUKAAN
o Dengan adanya tegangan permukaan
serangga dapat berjalan di atas air dan benda
yang mempunyai rapatan lebih besar dari air
seperti jarum jahit dapat terapung di atas
permukaan
Sepotong jarum jahit dengan berat W dan
panjang ℓ terapung di atas permukaan air
dengan sedikit terbenam ke dalam cairan
Gaya
tegangan
permukaan
yang
mengangkat
jarum
tersebut bekerja pada
dua sisi bersebelahan
yang besarnya ℓ
o Agar jarum tidak tenggelam, maka gaya berat
W harus diimbangi oleh komponen gaya yang
arahnya ke atas besarnya 2ℓ Cos θ,
Berlaku
2  ℓ Cos θ = W
atau
2  ℓ Cos θ = m g
m = massa benda dan g = percepatan gravitasi
o Jika benda yang terapung berbentuk bola
seperti pada kaki serangga, maka tegangan
permukaan bekerja disemua titik sekitar
lingkaran horisontal dengan jari-jari r
Tegangan permukaan yang bekerja pada
(a) jarum (b) kaki serangga
ℓ dianggap sama dengan keliling
lingkaran (2πr), sehingga gaya total ke
atas yang disebabkan tegangan
permukaan besarnya 2πrCos θ
Pada saat setimbang:
2πrCos θ = m g
atau
mg
cos  
2r
TEKANAN DI DALAM GELEMBUNG
Tegangan permukaan menyebabkan
adanya perbedaan tekanan antara
bagian dalam dan bagian luar
gelembung sabun atau gelembung
udara dalam cairan
Tekanan bagian dalam biasanya selalu
lebih besar dari sisi bagian luar
gelembung
Tegangan permukaan yang bekerja pada gelembung sabun
(a) Penampang dengan dua permukaan lapisan tipis
(b) Kesetimbangan dari setengah gelembung
Gelembung sabun terdiri atas dua selaput dengan
permukaan berbentuk bola, dengan lapisan cairan
tipis diantaranya
Akibat tegangan permukaan,
selaput
cenderung
melakukan
kontraksi,
berusaha
untuk
memperkecil
luas
permukaannya
Saat gelembung berkontraksi, udara di dalamnya
tertekan, sehingga menaikkan tekanan bagian
dalam sampai tidak terjadi kontraksi lagi
Kesetimbangan dari setengah
gelembung sabun
Gelembung sabun berbentuk bola mendapat
tekanan ΔP
Gaya yang diterima sama dengan tekanan ΔP kali
luas permukaan (πR2) atau sebesar ΔP πR2
Gaya ini diimbangi oleh gaya akibat tegangan
permukaan yang diberikan dua buah dinding
gelembung sebesar = 2(2πR)
Jumlah kedua gaya menjadi nol, maka berlaku
hubungan : ΔPπR2 = 4УπR
atau
4
P 
R
• Untuk gelembung udara dalam cairan atau
tetesan air, hanya memiliki satu permukaan tipis
• Gaya tegangan permukaannya setengah dari
gelembung sabun, persamaannya berlaku :
У = tegangan permukaan
R = jari-jari gelembung
ΔP = beda tekanan di dalam dan di luar gelembung
• Persamaan di atas dikenal dengan hukum
Laplace
Download