ARUS BOLAK BALIK / AC Umiatin, M.Si Fisika UNJ Suatu rangkaian AC terdiri dari sumber tegangan AC yang digambarkan sebagai fungsi : ∆Vmax : tegangan output max Frekw angular : Tegangan sesaat yang melalui resistor : Arus sesaat pada R : I max : Teg sesaat bisa dinyatakan : Plot grafik V dan I sbg fs t berikut ini (diagram fasor ) : Arus dan Tegangan dalam resistor selalu sefase. Besaran yang penting dalam arus AC adalah : I rms atau I avg dan V rms atau V avg Persamaan tsb menyatakan bahwa jika suatu arus AC memiliki I maks : 2 A, maka arus rata – rata yang dialirkan ke resistor : 2x0.707 = 1.41 A. Atau daya rata-rata yang didisipasikan oleh resistor sebesar : I = Imax sin (ωt) sehingga I2 = Imax2 sin2 (ωt) Grafik sin2 (ωt) identik dengan grafik cos2 (ωt) , kecuali pada titik potong nya dengan sumbu, sehingga waktu rata – rata untuk menyelesaikan 1 siklus dari grafik sin2 (ωt) dan cos2 (ωt) sama.Oleh karena itu : Suatu tegangan AC memiliki fungsi : Vt = 200 Volt sin ωt. Jika resistor sebesar 100 ohm dipasang pada rangkaian tersebut, berapa daya rata – rata yang didisipasikan pada resistor ? GGL induksi dalam induktor : Dengan Hk Kirchoff : Arus sesaat di dalam induktor adalah : Diperoleh dari : Sehingga I dalam induktor bisa dinyatakan sbg : Arus dan tegangan dalam induktor berbeda fase 90o atau arus terlambat seperempat siklus dibandingkan tegangannya. Arus maksimum : Didefinisikan : reaktansi induktif : Atau : Tegangan sesaat yang melalui induktor : Pada tegangan AC yang konstan, lampu akan menyala lebih terang jika frekwensi sumber teganga : 1. tinggi 2. rendah 3. sama terangnya pada seluruh frekwensi Menurut Hk Kirchoff : Maka : teg sumber sama dengan teg kapasitor Kapasitansi C = q/V, maka Arus dalam rangkaian tersebut : Diagram fasor Arus dan Tegangan : Arus maksimum : Didefinisikan : Reaktansi Kapasitif Maka tegangan sesaat yang melalui kapasitor : Pada saat tegangan bernilai konstan, lampu menyala paling terang jika frekwensi sumber diatur : 1. Tinggi 2. Rendah 3. Sama terangnya pada seluruh frekwensi Secara umum, arus dan tegangan dalam rangkaian AC : Φ : beda fase antara arus dan tegangan Tegangan pada R, L, C : Diagram fasor R, L, C : R,L dan C dirangkai seri dialiri arus i(t)=Im cos(t) C R L i(t) Vab=VR+VL+VC ~ = ImR cos(t)+ImLcos(t+/2)+ ImCcos(t-/2) Dengan cara fasor diperoleh: Vab=Vmcos(t+) Vm=ImZ VmL Z R ( ) 2 tg 2 L 22 C LC 1 R L> C tegangan mendahului arus L L< C tegangan tertinggal Arus Z : Impedansi Vm C VmR VmC Z R Rangkaian RLC dalam keadaan resonansi jika : Vm maksimum Z minimum 1 L= C LC res Hk Joule P =iV=Im2Zcos(t)cos(t+) Daya rata-rata T 21 P I Z cos( t ) cos( t ) m 0 T 12 P ImZcos( ) 2 faktor daya R,L dan C dirangkai paralel, dihubungkan sumber v(t)=Vmcos(t) i(t) R ~ vs(t) iR(t) C iC(t) iL(t) L i(t)=iR(t) +iC(t)+iL(t) iR(t)=v(t)/R = V m cos(t ) R iC(t)= dQ dv C dt iL(t)= dt 1 vdt i(t)= L 1 1 1 V cos( t ) cos( t ) cos( t ) m R 2L 2 C Phasor Arus ImC 2 1 1 1 I V m m R c L 2 Im ImR 2 1 1 1 1 Z R C L 2 res 1 LC ImL