RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK / AC SUGIYO Fisika II UDINUS 2014 Setelah mempelajari bab ini Anda seharusnya memahami hal berikut: tegangan dan arus bolak-balik kapasitor, resistor dan induktor dalam rangkaian dengan tegangan dan arus bolak-balik. Rangkaian RLC seri resonansi pada rangkaian RLC seri Daya pada rangkaian Ac Contoh Sumber AC Contoh sebuah sumber AC adalah sebuah koil kawat yang berotasi dengan kecepatan sudut konstan dalam suatu medan magnetik. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK Tegangan Bolak-Balik Sebuah tegangan sinusoidal dijelaskan oleh fungsi V V m sin ωt v = selisih potensial sesaat V = selisih potensial maksimum = amplitudo tegangan = 2 f rad/sekon f = frekuensi Arus Bolak-Balik Sebuah arus sinusoidal dijelaskan oleh fungsi I Im sin ωt i = arus sesaat I = arus maksimum = amplitudo arus = 2 f rad/sekon f = frekuensi 220 2 1 periode VPP 1 50 ts -220 2 Suatu rangkaian AC terdiri dari sumber tegangan AC yang digambarkan sebagai fungsi : ∆Vmax : tegangan output max Frekw angular : Fasor adalah sebuah vektor yang yang berotasi dalam arah yang berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dengan laju sudut konstan yang sama dengan frekuensi sudut dari gerak sinusoidal tersebut. Proyeksi fasor pada sumbu horizontal dan pada waktu t adalah I cos t, menyatakan nilai sesaat dari arus tersebut. Sumber AC adalah istilah untuk sebarang alat yang menyediakan sebuah tegangan v atau arus i yang berubah secara sinusoidal. Simbol sebuah sumber AC pada diagram rangkaian adalah: Besaran yang penting dalam arus AC adalah : I rms atau I avg dan V rms atau V avg Persamaan tsb menyatakan bahwa jika suatu arus AC memiliki I maks : 2 A, maka arus rata – rata yang dialirkan ke resistor : 2x0.707 = 1.41 A. Atau daya rata-rata yang didisipasikan oleh resistor sebesar : I = Imax sin (ωt) sehingga I2 = Imax2 sin2 (ωt) Grafik sin2 (ωt) identik dengan grafik cos2 (ωt) , kecuali pada titik potong nya dengan sumbu, sehingga waktu rata – rata untuk menyelesaikan 1 siklus dari grafik sin2 (ωt) dan cos2 (ωt) sama.Oleh karena itu : Suatu tegangan AC memiliki fungsi : Vt = 200 Volt sin ωt. Jika resistor sebesar 100 ohm dipasang pada rangkaian tersebut, berapa daya rata – rata yang didisipasikan pada resistor ? 1 Rangkaian hambatan dalam arus bolak-balik 2 Rangkaian induktor dalam arus bolak-balik 3 Rangkaian kapasitor dalam arus bolak-balik 4 Rangkaian RLC dalam arus bolak-balik 1 Rangkaian hambatan dalam arus bolak-balik Plot grafik V dan I sbg fs t berikut ini (diagram fasor ) : Arus dan Tegangan dalam resistor selalu sefase. P=𝐼2 R=((𝐼𝑟𝑚 cos(𝜔𝑡))2 𝑅 = (𝐼𝑟𝑚 )2 R 𝑐𝑜𝑠 2 (𝜔 𝑡) Daya Rata2 𝑇 𝑃𝑑𝑡 P= 0 𝑇 P = (𝐼𝑟𝑚 (𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 )2 𝑅 = 2 )2 𝑅 2𝜋 2 𝑐𝑜𝑠 0 2𝜋 𝜔 𝜔𝑡 𝑑𝑡 Tahanan 6 Ω ditempatkan pada pembangkat yang memiliki frekuensi 60 Hz dan ggl maksimum 24,0 V. A. Berapa frekuensi sudut arusnya B. Carilah Imak dan Irms C.Daya Maksimum D. Daya Minimum E. Daya Rata A. ω= 2πf = 2.3,14.60 rad/s = 374,4 rad/s 𝑉𝑚𝑎𝑘 12 B. Imak = = =4A 𝑅 3 𝐼𝑚𝑎𝑘 4 Irms = = =2 2A 2 2 P mak = 𝐼2 𝑅 =16 x3 = 48 W P Min = jika cos ωt = 0 Shg Pmin = 0 P rata2 = ½ Pmak = 24 W GGL induksi dalam induktor : Dengan Hk Kirchoff : Arus sesaat di dalam induktor adalah : Diperoleh dari : Sehingga I dalam induktor bisa dinyatakan sbg : Arus dan tegangan dalam induktor berbeda fase 90o atau arus terlambat seperempat siklus dibandingkan tegangannya. Arus maksimum : Didefinisikan : reaktansi induktif : Atau : Tegangan sesaat yang melalui induktor : P=IVl=((𝐼𝑙𝑚 sin(𝜔𝑡))2 𝑅 = (𝐼𝑟𝑚 ) Vlm 𝑐𝑜𝑠 (𝜔 𝑡) Daya Rata2 Ps = (𝑉𝑙𝑚 𝐼𝐿𝑚 𝐿) sin 𝜔𝑡 𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑡 𝑑𝑡 𝑉𝑙𝑚 𝐼𝐿𝑚 𝑆𝑖𝑛 2𝜔𝑡 2 PR = 𝑉𝑙𝑚 𝐼𝐿𝑚 𝐿) 𝑆𝑖𝑛 𝜔𝑡 𝑑𝑡 2 2𝜋 =0 == Tahanan 3 Ω ditempatkan pada pembangkat yang memiliki frekuensi 60 Hz dan ggl maksimum 12,0 V. A. Berapa frekuensi sudut arusnya B. Carilah Imak dan Irms C.Daya Maksimum D. Daya Minimum E. Daya Rata A. ω= 2πf = 2.3,14.60 rad/s = 374,4 rad/s 𝑉𝑚𝑎𝑘 12 B. Imak = = =4A 𝑅 3 𝐼𝑚𝑎𝑘 4 Irms = = =2 2A 2 2 P mak = 𝐼2 𝑅 =16 x3 = 48 W P Min = jika cos ωt = 0 Shg Pmin = 0 P rata2 = ½ Pmak = 24 W Pada tegangan AC yang konstan, lampu akan menyala lebih terang jika frekwensi sumber teganga : 1. tinggi 2. rendah 3. sama terangnya pada seluruh frekwensi Menurut Hk Kirchoff : Maka : teg sumber sama dengan teg kapasitor 𝑉𝑐 = 𝑉𝐿𝑚 cos 𝜔𝑡 Kapasitansi C = q/V, maka 𝑄 𝑉− = 0 → 𝑄 = 𝐶𝑉𝑐𝑚 𝐶 𝑑𝑄 𝑑𝐶𝑉𝑐𝑚 cos 𝜔𝑡 𝐼 = = 𝑑𝑡 𝑑𝑡 cos 𝜔𝑡 Arus dalam rangkaian tersebut : 𝑑𝑄 𝑑𝐶𝑉𝑐𝑚 cos 𝜔𝑡 𝐼 = = =-ω𝐶𝑉𝑐𝑚 sin 𝜔𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 =-ω𝐶𝑉𝑐𝑚 sin 𝜔𝑡 = 𝜋 -𝐼𝑐𝑚 sin 𝜔𝑡 = 𝐼𝑐𝑚 cos(𝜔𝑡 + ) 2 𝐼𝑐 Diagram fasor Arus dan Tegangan : Arus maksimum : Didefinisikan : Reaktansi Kapasitif Maka tegangan sesaat yang melalui kapasitor 𝑉 = 𝐼𝑐𝑚 𝑋𝐶 cos 𝜔𝑡 : 𝑃 = 𝐼. 𝑉𝑐 = 𝐼𝑐𝑚 sin 𝜔𝑡. 𝑉𝐶𝑚 cos 𝜔𝑡 : Daya Sesaat 𝑃 = 𝐼𝑐𝑚 𝑉𝑐𝑚 sin( 𝜔𝑡) 𝑃 𝑃 cos( 𝜔𝑡) = 𝑉𝑐𝑚 𝐼𝑐𝑚 2 = 𝑉𝑐𝑚 𝐼𝑐𝑚 2𝜋 sin 2𝜔𝑡 0 2 2𝜋 𝜔 sin 2𝜔𝑡 =0 Pada saat tegangan bernilai konstan, lampu menyala paling terang jika frekwensi sumber diatur : 1. Tinggi 2. Rendah 3. Sama terangnya pada seluruh frekwensi Kapasitor 40 𝝁F ditepasang pada rangkaian arus bolak balik dengan tegangan maksimal 200 V, Hitung Reaktansi kapasitifnya dan arus maksimumnya pada frekuensi 120 Hz dan 10000 Hz D1. C = 40 𝝁F Vcm = 200 V f1 = 120 Hz, f2 = 10000 Hz D2 + 𝑋𝐶 , 𝐼𝑚 ...? D3 𝑋𝑐1 = 1 ω𝐶 = 106 240𝜋.40 1 2π𝑓1𝐶 = 1 2π120.40.10−6 106 = = = 33,17 30144 𝑉𝑚 200 𝐼𝑚𝑎𝑘 = = = 6,02 A 𝑋𝐶 33,17 Ω Sebuah sumber tegangan arus bolakbalik 120 V dihubungkan dengan kapasitor 2 𝝁F, Tentukan arus yang mengalir pada kapasior jika frekuensi sumber tersebut: a 60 Hz, b. 60 kHz, Daya yang hilang pada kapasitor 𝑋𝑐1 = = 106 240𝜋. 𝐼𝑚𝑎𝑘 𝑅 cos 𝑍 1 ω𝐶 = = 1 2π𝑓1𝐶 = 1 2π.60.2.10−6 = 1,33 𝑘Ω 𝑉𝑚 𝑋𝐶 = 120 = 0,090 A 1330 → 𝑅 = 0 → 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑉𝐼 cos 𝜃 𝑃 = 𝑉𝐼 cos 90 = 0 Secara umum, arus dan tegangan dalam rangkaian AC : Φ : beda fase antara arus dan tegangan R L C A B i(t) 𝑉𝑙 𝑉𝑅 ᷈ 𝑉𝑐 R,L dan C dirangkai seri dialiri arus i(t)=Im sin(t) 𝑉𝐴𝐵 =VR+VL+VC = ImR cos(t)+ImLcos(t+/2)+ ImCcos(t-/2) Dengan cara fasor diperoleh: Vab=Vmcos(t+) V = IZ 𝑉 2 = 𝑉𝑅 𝐼𝑍 2 = 𝐼𝑅 𝐼𝑍 = 𝐼𝑅 𝐼𝑍 =𝐼 𝑅 2 2 + 𝑉𝐿 − 𝑉𝐶 2 + 𝐼𝑋𝐿 − 𝐼𝑋𝐶 2 2 2 + 𝐼𝑋𝐿 − 𝐼𝑋𝐶 + 𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 2 2 𝑍 = 𝑅 2 + 𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 2 𝑍 = Impedanzi satuan Ω Sudut fase diperoleh: tan 𝜃 = 𝑉𝐿 −𝑉𝐶 𝑉𝑅 = 𝑋𝐿 −𝑋𝐶 𝑅 Arus sesaat: 𝑉 𝑉𝑀 𝐼= = cos 𝜔𝑡 − 𝜃 𝑍 𝑍 Vm=ImZ VmL Z R ( ) 2 tg 1 2 L 2 2 C L C R L> C tegangan mendahului arus L L< C tegangan tertinggal Arus Z : Impedansi Vm C VmR VmC Z R Hk Joule P =iV=Im2Zcos(t)cos(t+) Daya rata-rata P I 2 Z 1 m T T 0 cos(t ) cos(t ) P 1 I 2 Z cos( ) m 2 faktor daya Sebuah rangkaian seri yang terdiri dari resistor 100 Ω, sebuah kumparan dengan induktansi 0,10 H dan kapasitor 20 𝝁F dihubungkan pada sumber daya 110 V,60 Hz . Tentukan : A. Arus B. Daya yang hilang C. Sudut fase antara Kuat arus dan sumber tegangan D.Pembacaan voltmeter pada ketiga elemen tersebut 𝑍 𝑅 𝑅 2 + 𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 2 = 100 Ω 𝑋𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿 = 2𝜋. 60.010 = 37,7 Ω . 𝑋𝐶 = 𝑍 = I 1 2𝜋𝑓𝐶 = = 1 2𝜋.60.20.10−6 100 𝑉 110 𝑉 = =138 Ω= 𝑍 2 = 132,7 Ω + 38 − 133 0,79 A Daya yang hilang P =𝐼2 .R = 2 = 138 Ω Rangkaian RLC dalam keadaan resonansi jika : Vm maksimum Z minimum = R 1 L= C LC res 𝑋𝐿 = 𝑋𝐶 2π𝑓𝐿 𝑓 𝑓 2 = = = 1 2π𝑓𝑐 1 4π 2 𝐿𝑐 1 2π 𝐿𝑐 R,L dan C dirangkai paralel, dihubungkan sumber v(t)=Vmcos(t) i(t) R ~ vs(t) iR(t) C iC(t) iL(t) L i(t)=iR(t) +iC(t)+iL(t) iR(t)=v(t)/R = V m cos(t ) R iC(t)= dQ dv C dt iL(t)= dt 1 vdt i(t)= L 1 1 1 Vm cos(t ) cos(t ) cos(t ) C 2 L 2 R Phasor Arus ImC 1 1 1 R c L 2 I m Vm 2 Im ImR 1 1 1 1 Z R C L 2 res 1 LC 2 ImL