Makalah Kelompok 8 GEOSTRATEGI, KETAHANAN NASIONAL DAN KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI KONSEPSI KONDISI DAN STRATEGI DWI A. SITANGGANG ULFA YAUMIL HIZRY R. FADHILAH SYAM NST WAHID KUSNO ANGGORO 1103151017 1103151067 1101151008 1103151069 BK REGULER A 2010 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2012 1 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, kami hanturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok ini tepat pada waktu yang telah di rencanakan. Makalah ini berjudul “ Geostrategi, Ketahanan Nasional dan Ketahanan Nasional Sebagai Konsepsi Kondisi dan Strategi “. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memahami apa itu geostrategi, bagaimana kebijakan geostrategi, apa itu ketahanan nasional, hakekat ketahanan nasional, aspek ketahanan nasional, model ketahanan nasional, konsepsi ketahanan nasional sebagai kondisi, strategi, ideologi, politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan dan keamanan. Pada kesempatan kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan arahan sehingga makalah kami dapat tersusun dan terselesaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan bagi orang – orang di dunia pendidikan pada umumnya. Hormat Kami, Kelompok 8 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................. ii BAB I Pendahuluan ........................................................................................ 5 BAB II GEOSTRATEGI ................................................................................... 8 A. Pengertian Geostrategi ................................................................... 8 B. Geostrategi Dalam Tatanan Pemikiran di Indonesia ...................... 10 C. Geostrategi Sebagai Kebijakan Politik ........................................... 10 D. Politik Dalam Negeri ..................................................................... 12 E. Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri ................................ 13 F. Politik Luar Negeri ......................................................................... 13 G. Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri .................................. 13 BAB III KETAHANAN NASIONAL ………………………............................. 15 A. Pengertian dan Hakekat Ketahanan Nasional …………………… 15 B. Asas – asas Ketahana Nasional ..................................................... 16 C. Sifat – sifat Ketahanan Nasional ................................................... 17 D. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional ................................ 18 E. Model – model Ketahanan Nasional ............................................. 18 3 BAB IV KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI KONSEPSI KONDISI DAN STRATEGI ................................................................................ 20 A. Konsepsi Ketahanan Nasional .............................................................. 20 B. Ketahanan Nasional Sebagai Kondisi .................................................. 21 C. Ketahanan Nasional Sebagai Strategi ................................................... 22 D. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional .................................................. 22 E. Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Ideologi ........................... 24 F. Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Politik .............................. 26 G. Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Ekonomi .......................... 27 H. Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Sosial Budaya .................. 28 I. Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Pertahanan dan Keamanan ..................................................................................... 28 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 29 A. Kesimpulan .......................................................................................... 29 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 31 4 BAB I PENDAHULUAN Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita – cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yanglebih baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kjellen dan sebagainya. Aspek – aspek yang dilihat pada geostrategi Indonesia adalah aspek ideologi dan konstitusi, aspek kewaspadaan, aspek sosial budaya dan agama, aspek politik dan pemdagri (termasuk pemerintahan daerah), dan aspek perekonomian. Salah satu cara yang dilakukan Indonesia atau strateginya adalah dengan demokrasi. Untuk sejahtera dan aman diperlukan demokrasi yang akan menyatukan keragaman. Walaupun demokrasi bukan satu – satunya cara hanya salah satu cara yang ditempuh Indonesia. Karena Indonesia adalah negara yang beraneka ragam, yang tidak sedikit masyarakatnya masih menganut paham patternalistik. Geosrtategi merupakan suatu strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana – sarana untuk mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu, geosrtategi dapat pula kita katakan pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik. Upaya tersebut akan terwujud sebagai program – program didalam pembangunan nasional. Geosrtategi diartikan sebagai metode atau aturan – aturan untuk mewujudkan cita – cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat. Sir Balford Mackinder (1861-1947), guru 5 besar geosrtategi Universal London teori yang dikembangkan tentang “geosrtategi continental”, merupakan teori yang saat ini digunakan oleh negara - negara maju maupun negara – negara berkembang (Suradinata, 2005 : 10). Reformasi di bidang hukum dan politik telah banyak dilakukan, namun kenyataannya tidak membawa perubahan yang berarti dalam kehidupan rakyat, terutama menyangkut kesejahteraan, baik lahir maupun batin. Dalam perkembangan kehidupan kenegaraan, nampak arah prinsip konstitusionalisme dan demokrasi sangat dominan. Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Matakuliah tersebut sering disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut sebagai democracy education. Mata kuliah ini memiliki peran yang strategis dalam mempersiapkan warga negara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban. Berdasarkan rumusan “Civic International” (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer, 2005). Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.43/DIKTI/KEP/2006 salah satu yang menjadi substansi kajiannya adalah Geostrategi Indonesia. Di mana Pancasila merupakan dasar filosofi geostrategi Indonesia. Hal ini berdasarkan analisis sistematis bahwa Pancasila merupakan core philosophy dari Pembukaan UUD 1945, yang menurut ilmu hukum berkedudukan sebagai staat fundamentalnorm. Geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional dengan memanfaatkan geopolitik Indonesia. Dengan Pancasila sebagai dasarnya, maka pembangunan Indonesia akan memiliki visi yang jelas dan terarah. Dalam perjuangan mencapai cita – cita atau tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman – ancaman yang kadang – kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman – ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. 6 Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah – ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional. Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber – sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya. Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara. 7 BAB II GEOSTRATEGI A. PENGERTIAN GEOSTRATEGI Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara untuk menentukan tujuan dan kebijakan negara. Geostartegi merupakan pemanfaatan lingkungan untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita – cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan Undang – undang Dasar 1945. Geostrategi juga untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk dan heterogen. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud ketahanan nasional, sehingga bisa dikatakan geostartegi adalah ketahanan nasional itu sendiri. Ketahanan nasional itu sendiri adalah suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan maupun gangguan yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita ketahui geostrategi ketahanan nasional bukan hanya mencakup ketahanan di bidang pertahanan dan keamanan, melainkan di segala bidang yang dapat mendukung integritas, identitas, kelangsungan hidup dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional di antaranya mencakup bidang ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara. Di dalam imlplementasi geostrategi ini, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), memiliki peranan yang sangat krusial. Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau, maka tidak dapat disanggah lagi bahwa kebutuhan akan komunikasi dan informasi sangatlah penting. TIK berperan dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk melakukan komunikasi dan bertukar informasi yang dapat mencakup seluruh pulau – pulau yang ada di Indonesia. Bayangkan saja semisal Indonesia tidak memiliki Teknologi Komunikasi yang memadai, jika suatu saat di suatu pulau atau daerah terjadi bencana dan daerah tersebut tidak bisa 8 menghubungi daerah lain karena keterbatasan teknologi yang kita miliki, tentu saja hal tersebut akan mencoreng ketahanan nasional yang dimiliki oleh Indonesia. Sebagai contoh yang belum lama terjadi yaitu ketika terjadi tsunami di kepulauan Mentawai, dimana informasi bencana tersebut baru tersebar setelah beberapa hari. Padahal selama beberapa hari tersebut saudarasaudara kita di sana banyak yang menderita dan membutuhkan bantuan. Selain itu TIK yang memadai, harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi bukan hanya di darat saja tetapi juga di laut, mengingat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan. Didalam upaya menjaga pertahanan dan keamanan perairan Indonesia, TIK akan membantu memperlancar komunikasi dan koordinasi antar kapal. Dengan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mencakup pulau – pulau dan perairan di seluruh Indonesia, maka diharapkan TIK ini akan mendukung kesatuan seluruh wilayah negara Indonesia.Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujnas (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). 1. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita – cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. 2. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945. 3. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. 4. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala AGHT baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. 5. Menggunakan kerangka pikir Pancasila yang komprehensif-integral, dalam IPTEK dikenal dengan pemikiran kesisteman. Sedangkan sub sistemnya berupa aspek kekuatan alamiah dan aspek kekuatan sosial. 6. Dalam pengaturan dan penyelenggaraan negara (kehidupan nasional) masalah keamanan dan kesejahteraan ibarat sebagai sebuah koin. Satu sisi merupakan gambaran kesejahteraan, sisi yang lain adalah gambaran keamanan. 9 7. Ketahanan Nasional merupakan integrasi dari ketahanan masing-masing aspek kehidupan sosial. B. GEOSTRATEGI DALAM TATANAN PEMIKIRAN DI INDONESIA Bagi suatu negara ideologi selalu menjadi acuan seluruh sistem yang ada maupun tata laku masyarakatnya. Kalau disimak dengan benar maka ideologi negara Republik Indonesia bukanlah berupa uraian ilmiah yang panjang akan tetapi lebih merupakan patok – patok yang membatasi koridor diantara masyarakat Indonesia sangat diharapkan berada diantaranya. Selain ini, kelima sila pancasila lebih berupa sebagai uraian cita – cita nasional daripada suatu rangkuman pemikiran atau falsafat secara rinci dan ilmiah. Dalam rangka pencapaian cita – cita tersebut, seluruh bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai jenis kendala, pluralism masyarakat, konfigurasi geografis maupun keadaan dinamika lingkungan stategis yang dampaknya tidak mungkin diabaikan. Agar pencapaian cita – cita dapat terjamin ada prasyarat yang harus dipenuhi. Prasyarat itu adalah geopolitik yang bagi bangsa Indonesia dirumuskan secara singkat dalam bentuk wawasan nusantara. Pada intinya wawasan nusantara mengisyaratkan perwujudan kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam sebagai satu prasyarat seutuhnya. Maka sesungguhnya akan pentingnya pemahaman geopolotik sangat terasa pada saat menjelang maupun setelah berakhirnya orde baru dimana segala bentuk kesatuan dan persatuan ditenggelamkan di bawah emosi kesukuan, keagamaan dan kedaerahan. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional yang unsur – unsur utamanya terdiri dari kualitas keuletan dan kualitas kekuatan. Keuletan sesungguhnya merupakan satu kualitas integratif yang menunjukkan adanya kebersamaan diantara sesama komponen yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan. Keuletan diperlukan dalam menghadapi tantangan dari luar yang harus dihadapi secara elastis konsisten dan berlanjut. Tanpa adanya kualitas keuletan maka jaringan sosial masyarakat akan retak. C. GEOSTRATEGI SEBAGAI KEBIJAKAN POLITIK Sejalan dengan pengertian ketahanan nasional secara umum, maka pengertian ketahanan nasional bidang politik adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan 10 ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan potensi nasional menjadi kekuatan nasional, sehingga dapat menangkal dan mengatasi segala kesulitan dan gangguan yang dihadapi oleh negara baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Dalam kehidupan bernegara, istilah politik memiliki makna bermacam – macam dan kesemuanya itu dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu : Pertama : Politik sebagai sarana atau usaha untuk memperoleh kekuasaan dan dukungan dari masyarakat dalam melakukan kehidupan bersama. : Politik dipergunakan untuk menunjuk kepada suatu rangkaian atau cara – cara Kedua yang dilakukan untuk mencapai sesuatu tujuan yang dianggap baik. Politik dalam arti kebijakan (policy) merupakan suatu proses alokasi sistem nilai dan norma kehidupan berbangsa dan bernegara yang diyakini baik dan benar oleh suatu intuisi yang berwenang, agar menjadi pedoman pelaksanaan dalam mewujudkan cita – citanya. Namun yang harus selalu diingat, bahwa didalam proses penentuan kebijakan maupun pelaksanaan kebijakan itu terdapat rambu – rambu yang tidak boleh dilanggar, yaitu kepentingan nasional, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tetap tegaknya negara Kesatuan Republik Indonesia denga berdasarkan filsafat Pancasila. Di dalam makna politik tidak dapat diingkari, bahwa didalamnya terdapat aspek kekuatan (forces) dan kekuasaan (power). Namun harus diperhatikan, bahwa kehidupan politik harus dibimbing oleh sistem nilai, sehingga makna politik dititik beratkan kepada kebijakan dalam arti semi kesejahteraan seluruh rakyat. Adapun hal – hal yang menyangkut ketahanan nasional di bidang politik meliputi unsur, antara lain : 1. Menempatkan secara proporsional kedaulatan rakyat didalam kehidupan negara, dalam arti kesempatan, kebebasan yang menempatkan hak dan kewajiban, partisipasi rakyat yang menentukan kebijakan nasional. 11 2. Memfungsikan lembaga – lembaga negara sesuai dengan ketentuan konstitusi yaitu kedudukan, peran, hubungan kerja, kewenangan dan produktivitas. 3. Menegakkan keadilan sosial dan keadilan hukum. 4. Menciptakan situasi yang kondusif, dalam arti memelihara dan mengembangkan budaya politik. 5. Meningkatkan budaya politik dalam arti luas, sehingga kekuatan sosial politk sebagai pilar demokrasi dapat melaksanakan hak dan kewajiban dengan semestinya. 6. Memberikan kesempatan yang optimal kepada saluran – saluran politik untuk memperjuangkan aspirasinya secara proporsional. 7. Melaksanakan pemilu secara demokratis secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil. 8. Melaksanakan sosial kontrol yang bertanggung jawab kepada jalannya pemerintahan negara, walaupun tidak harus menjadi partai oposisi. 9. Menegakkan hukum dan menyelenggarakan keamanan dan ketertiban masyarakat. 10. Mengupayakan pertahanan dan keamanan nasional. 11. Mengupayakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. D. POLITIK DALAM NEGERI Unsur – unsur politik dalam negeri, antara lain : 1. Struktur politik, merupakan wadah penyaluran kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah pengkaderan pimpinan nasional. 2. Proses politik, merupakan suatu rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang puncaknya terselenggara melalui pemilu. 3. Budaya politik, merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilaksanakan secara sadar dan nasional melalui pendidikan politik maupun kegiatan politik yang sesuai dengan disiplin nasional. 4. Komunikasi politik, merupakan suatu hubungan timbal balik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dimana rakyat merupakan sumber aspirasi dan sumber pimpinan nasional. 12 E. KETAHANAN PADA ASPEK POLITIK DALAM NEGERI Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolute. Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Namun perbedaan tersebut tidak menyangkut nilai dasar, sehingga tidak menjurus pada konflik fisik. Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat dan tetap berada dalam lingkup dasar filsafat Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat, dan antara kelompok dalam masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional (Lemhanas, SUSCADOSWAR, 2000). F. POLITIK LUAR NEGERI Rincian politik luar negeri Indonesia, sebagai berikut : 1. Sebagai bagian integral dari strategi nasional. Politik luar negeri merupakan proyeksi kepentingan nasional dalam kepentingan nasional dalam kehidupan antar bangsa. 2. Garis politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas artinya bahwa negara Indonesia tidak memihak pada kekuatan – kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif dalam pengertian peran Indonesia dalam percaturan dunia internasional tidak bersifat reaktif, dan Indonesia tidak menjadi objek percaturan dunia internasional. G. KETAHANAN PADA ASPEK POLITIK LUAR NEGERI Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama internasional diberbagai bidang atas dasar sikap saling menguntungkan, meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri dan memantapkan persatuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerja sama antar negara berkembang serta negara berkembang dengan negara maju sesuai dengan kemampuan demi kepentingan nasional. 13 Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain melalui promosi, peningkatan diplomasi, lobi internasional, pertukaran pemuda, pelajar dan mahasiswa serta kegiatan olahraga. Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus dikuti dan dikaji dengan seksama agar dampak negatif yang mungkin mempengaruhi stabilitas nasional dan menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan nasional dapat diperkirakan secara dini. Langkah bersama negara berkembang dengan industri maju untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidak adilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan internasional serta kerjasama lembaga – lembaga keuangan internasional. Perjuangan mewujudkan suatu tatanan baru dan ketertiba dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui penggalangan, pemupukan solidaritas, kesamaan sikap, serta kerjasama internasional dalam berbagai forum internasional dan global. Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat secara menyelurug agar dapat menjawab tantangan tugas yang dihadapi. Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara dan melindungi hak – hak warga negara Republik Indonesia di luar negeri perlu ditingkatkan. 14 BAB III KETAHANAN NASIONAL A. PENGERTIAN DAN HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL Ketahanan nasional adalah konsepsi unik bangsa Indonesia yang digunakan untuk mengembangkan kekuatan dan kemampuan nasional dengan menggunakan kerangka pikir Pancasila yang berwatak integralistik dan komprehensif, didalam menghadapi berbagai bentuk ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Ketahanan nasional berbagai istilah dan pengertian masih belum lama dikenal. Istilah ketahanan nasional mulai dikenal dan dipergunakan pada permulaan tahun 1960. Istilah ketahanan nasional untuk pertama kali ditemukan oleh Presiden Soekarno. Gagasan tentang ketahanan nasional telah berevolusi mulai awal tahun enam puluhan. Pada tahun 1962, mulai diupayakan secara khusus untuk mengembangkan gagasan ketahanan nasional di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSKAD) di Bandung. Dalam perkembangannya, konsepsi ketahanan nasional pernah mempunyai beberapa macam definisi, akan tetapi di antara defenisi – definisi tersebut selalu terdapat adanya unsur – unsur yang sama rumusan, yaitu : a) keuletan dan daya tahan ; b) kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional ; c) ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan ; d) yang datang dari luar maupun dari dalam negeri. Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi 15 dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45, dan Wawasan nusantara. Hakekat ketahanan nasional terletak pada kemampuan serta ketangguhan suatu bangsa untuk mempertahankan eksistensi dirinya menuju masa depan yang di cita – citakan. Bagi bangsa Indonesia, hakekat ketahanan nasional dalam kemampuan dan ketangguhan bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan mengembangkan kelestarian negara kesatuan dengan pancasila sebagai ideologinya. B. ASAS – ASAS KETAHANAN NASIONAL Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai – nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas – asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11). a) Asas Kesejahtraan dan Keamanan Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional. b) Asas Komprehensif/Menyeluruh Terpadu Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek – aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang. c) Asas Kekeluargaan Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif. 16 C. SIFAT – SIFAT KETAHANAN NASIONAL Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan seperti dibawah ini : Mandiri Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain Dinamis Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik. Wibawa Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional. Konsultasi dan Kerjasama Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing – masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata. 17 D. KEDUDUKAN DAN FUNGSI KETAHANAN NASIONAL Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Kedudukan : Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional. b) Fungsi : Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program. E. MODEL – MODEL KETAHANAN NASIONAL 1. Model Asta Gatra Merupakan perangkat hubungan bidang – bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuan. Ada 3 aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu : a. Gatra letak dan kedudukan georgrafi. b. Gatra keadaan dan kekayaan alam. 18 c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk. Dan 5 aspek (panca gatra) kehidupan sosial, yaitu : a. Gatra ideologi b. Gatra politik c. Gatra ekonomi d. Gatra sosial budaya 2. Model Morgenthau Model ini bersifat deskritif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup banyak. Dari analisisnya, Morgenthau menekankan pentingnya kekuatan nasional di bina dalam kaitannya dengan negara – negara lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan untuk mendapatkan power position dalam satu kawasan. 3. Model Alfred Thayer Mahan Menurut Maha kekuatan suatu negara tidak hanya tergantung luas wilayah daratan, akan tetapi tergantung pula pada faktor luasnya akses ke laut dan bentuk pantai dari wilayah negara. Mahan berpendapat ada empat faktor alamiah yang mempengaruhi pembentukan kekuatan laut suatu negara, yaitu : Pertama, situasi georgafi khususnya mengenai morfologi topografinya yang dikaitkan dengan akses ke laut serta penyebaran penduduknya ; Kedua, kekayaan alam dan zona iklim faktor ini akan terkait dengan kemampuan industri serta kemandirian dalam penyediaan pangan ; Ketiga, konfigurasi wilayah negara yang akan mempengaruhi karakter dan orientasinya ; Keempat, jumlah penduduk. 4. Model Cline Menurut Cline, suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar dan memiliki sumber daya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai negara besar. 19 BAB IV KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI KONSEPSI KONDISI DAN STRATEGI A. KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL Dilihat dari sifatnya, ketahanan nasional adalah : Integratif, (segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam hubungannya dengan lingkungan alam dan susunannya kedalam saling mengadakan penyesuaian yang serasi dan selaras ; Mawas ke dalam, diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri untuk mewujudkan hakekat dan sifat nasionalnya ; Mencitakan kewibawaan, hasil pandangan yang bersifat integratif mewujudkan kewibawaan nasional, serta mempunyai defferent effect, yang harus diperhitungkan pihak lain ; Berubah menurut waktu, dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa itu sendiri. Ketahanan nasional pada hakekatnya merupakan suatu konsepsi dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan kemakmuran serta pertahanan dan keamanan di dalam kehidupan nasional. Dengan demikian dijelaskan bahwa ketahanan nasional harus diwujudkan dengan mempergunakan pendekatan kesejahteraan maupun pendekatan keamanan. Ketahanan nasional tidak memandang aspek – aspek alamiah dan kemasyarakatan secara terpisah – pisah, melainkan meninjaunya secara korelatif, dimana aspek yang satu erat hubungannya dan besar pengaruhnya dengan aspek – aspek lain. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini : Ketangguhan Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya. 20 Keuletan Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan. Identitas Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya. Integritas Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional. Ancaman Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis. Hambatan dan gangguan Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional. B. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI KONDISI Ketahanan nasional sebagai kondisi sangat terkait erat dengan tingkat kemampuan bangsa menanggulangi semua bahaya yang mengancam. Tingkat ketahanan nasional dapat dikatakan rendah apabila kemampuan bangsa tersebut untuk mengatasi segala ancaman di nilai kurang. Sebagai akibat dari rendahnya tingkat ketahanan nasional, maka sesuai konsepsi, kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara menjadi rendah. 21 Maka yang menjadi fokus perhatian adalah ancaman atau bahaya yang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia. Bagaimana kemampuan bangsa dan negara Indonesia untuk menghadapinya. Pada aspek mana letak kerawanan dan kelemahannya. Dengan mempertimbangkan kemampuan dan kerawanan serta ancaman yang dihadapi tingkat ketahanan nasional Indonesia akan dapat dinyatakan. C. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI STRATEGI Pada dasarnya bagi setiap negara masalah kelangsungan hidup merupakan masalah utama. Walaupun masalah survival dihadapi oleh setiap negara, tetapi bahaya yang mengancam kelangsungan hidup masing – masing negara berbeda – beda. Dengan memperhatikan macam bahaya yang mengancam dan kondisi dalam negara yang bersangkutan, maka setiap negara menentukan strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Demikian juga Indonesia, mengingat bahaya yang mengancam lebih berupa infiltrasi dan subversi yang ditujukan terhadap semua kehidupan masyarakat serta adanya kelemahan – kelemahan yang inhaerent dengan suatu masyarakat pluralis yang sedang membangun. D. PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap – tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek – aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek. Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu: 1) Aspek Alamiah (Statis) √ Geografi √ Kependudukan √ Sumber kekayaan alam 22 2) Aspek Sosial (Dinamis) √ Aspek Ekonomi Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. √ Aspek Sosial Budaya Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya. √ Aspek Pertahanan dan Keamanan Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia. √ Aspek Politik Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945. √ Aspek Ideologi Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional 23 dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia. E. PENGARUH KETAHANAN NASIONAL PADA ASPEK IDEOLOGI Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung suatu konsep dasar tentang kehidupan yang diciptakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya, yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia. 1. Ideologi Liberalisme Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi manusia yang melekat sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa, kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai – nilai dasar kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah – tengah kekayaan materi yang melimpah serta didapat secara bebas. 2. Ideologi Komunisme Aliran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan kuat menindas golongan lemah. Karena itu Karl Marx menyerukan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan dari golongan kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur negara. Ideologi ini memiliki beberapa ciri yaitu : Menciptakan konflik untuk mengadu golongan tertentu dan menghalalkan segala cara dalam meraih tujuan. Bersifat atheis dan didasarkan pada kebendaan. Bahkan agama dianggap sebagai racun. 24 Bercorak internasional. Komunisme menghendaki masyarakat tanpa nasionalisme. Mencita – citakan masyarakat tanpa kelas. Masyarakat tanpa kelas dianggap memberikan suasana hidup yang aman dan tenteram. 3. Paham Agama Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kitab suci agama. Negara membina kehidupan keagamaan umat. Negara bersifat spiritual religius. Dalam bentuk lain negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupannya. 4. Ideologi Pancasila Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh berkembang di Indonesia. Upaya memperkuat ketahanan ideologi memerlukan langkah pembinaan berikut : a. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta ditingkatkan. b. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c. Istilah Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara perlu dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangasa. d. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa perlu dihayati dan diamalkan secara nyata oleh setiap warga negara Indonesia. e. Pembangunan harus menunjukkan keseimbangan antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme. f. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintegrasikannya kedalam mata pelajaran lain. Pendidikan moral Pancasila juga perlu ditanamkan kepada masyarakat luas secara non formal. 25 F. PENGARUH KETAHANAN NASIONAL PADA ASPEK POLITIK Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari dalam maupun luar. Perwujudan ketahanan dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik bangsa yang sehat, dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik. 1. Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri Sistem pemerintahan berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut. Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun bukan perbedaan mengenai nilai dasar. Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat. Terjalin komunikasi politik timbak balik antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional. 2. Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang dalam rangka memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI. Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang serta antara negara berkembang dengan negara maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional. Citra positif Indonesia perlu ditingkatkan dan diperluas melalui promosi, peningkatan diplomasi, pertukaran pelajar dan lain sebagainya. Perkembangan dunia terus diikuti dan dikaji agar terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dapat diatasi sedari dini. 26 Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan internasional. Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab tantangan tugas yang mereka hadapi. Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi hak warga negara Republijk Indonesia diluar negeri perlu ditingkatkan. G. PENGARUH KETAHANAN NASIONAL PADA ASPEK EKONOMI Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal yaitu antara lain : a. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia. b. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan monopolistis. c. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa. d. Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif. e. Pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil – hasilnya senantiasa memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah. 27 H. PENGARUH KETAHANAN NASIONAL PADA ASPEK SOSIAL BUDAYA Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat yang rukun bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera. Masyarakat tersebut haruslah mampu menangkal penetrasi terhadap budaya asing yang tidak sesuai kebudayaan nasional Esensi pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya Indonesia dimana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya berdasarkan Pancasila. I. PENGARUH KETAHANAN NASIONAL PADA ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diharapkan merupakan kondisi daya tangkal yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabillitas pertahanan dan keamanan negara. Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu : a. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan. b. Sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek sehingga setiap warga negara dapat mengeliminir pengaruh buruk pada aspek – aspek tersebut. Apabila setiap warga negara memiliki semangat perjuangan bangsa, sadar serta perduli terhadap pengaruh yang timbul dan dapat mengeliminir pengaruh tersebut, maka ketahanan nasional Indonesia akan terwujud. 28 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk ketahanan nasional yang unsur – unsur utamanya terdiri dari kualitas keuletan dan kualitas kekuatan. Keuletan sesungguhnya merupakan satu kualitas integratif yang menunjukkan adanya kebersamaan di antara sesama komponen yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan. Keuletan diperlukan dalam menghadapi tantangan dari luar yang harus dihadapi secara elastic konsisten dan berlanjut. Kondisi dimanis bangsa Indonesia berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan potensi nasional menjadi kekuatan nasional, yang artinya menciptakan kondisiyang menangkal dan mengatasi segala kesulitan dan gangguan yang dihadapi oleh negara baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Dilihat dari sifat dasarnya ketahanan nasional adalah : Integratif, mawas ke dalam, mencitakan kewibawaan dan berubah menurut waktu. Ketahanan nasional pada hakekatnya dapat dipahami sebagai konsepsi, kondisi dan strategi. Sebagai konsepsi ketahanan nasional adalah suatu konsepsi dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan kemakmuran serta pertahanan dan keamanan di dalam kehidupan nasional. Sebagai kondisi ketahanan nasional sangat terkait erat dengan tingkat kemampuan bangsa Indonesia menanggulangi semua bahaya yang mengancam kehidupan bangsa dan negara 29 Indonesia. Tingkat ketahanan nasional dapat dikatakan rendah apabila kemampuan bangsa tersebut untuk mengatasi segala ancaman yang di nilai kurang. Sebagai strategi ketahanan nasional adalah cara yang dikembangkan bangsa Indonesia untuk menangkal bahaya yang mengancam kehidupan bangsa dan negara. Dengan memperhatikan macam bahaya yang mengancam dan kondisi dalam bangsa dan negara Indonesia, serta adanya kelemahan – kelemahan yang inhaerent dengan suatu masyarakat pluralis yang sedang membangun. Jadi, geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman. 30 DAFTAR PUSTAKA a. http://myteiku.blogspot.com/2010/04/geosstrategi-indonesia.html b. http://dephan.go.id/pothan/Isi%20Geo.html c. Sumarsono, dkk, 2007 d. Aminnatul Widyana. 2008. Geostrategi Indonesia, (Online), http://aminnatul widyana.blogspot.com/), diakses 31 Januari. e. Scribd. 2011. Geostrategi Indonesia, (Online) (http://www.scribd.com/search?query=Geo+Strategi), diakses 31 Januari. f. Ihsan. 2011. Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia, (Online), (http://ihsanfiles.wordpress.com/category/uncategorized/), diakses 31 Januari. g. Muhammad Latif. 2011. Peranan IPTEK Dalam Implementasi Geostrategi Indonesia, (Online), (http://mardoto.com/tag/kewarganegaraan/), diakses 31 Januari. h. Hendra. 2011. Geostrategi Indonesia, (Online), (http://hendraabisgaul.blogspot.com), diakses 31 Januari. i. Tim Dosen Kewarganegaraan, 2010, Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Medan. 31