RENCANA PEMANTAUAN KAMPANYE PRIDE DI KKLD KAIMANA 1. Pendekatan dan Sasaran Monitoring atau pemantauan sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kampanye Pride telah dijalankan. Dokumen ini akan membahas rencana pemantauan yang akan dilakukan selama Kampanye Pride. Pemantauan akan dilakukan pada khalayak target (sosial) dan juga hasil konservasi (biologi) yang diharapkan. Keberhasilan kampanye Pride pada khalayak target akan dimonitor dengan survey KAP, sedangkan hasil konservasi yaitu populasi dan biomassa kerapu akan dimonitor dengan metode visual sensus. Rencana pemantauan akan dilaksanakan di 4 kampung target yaitu Kamaka, Warika, Saria dan Lobo dengan khalayak target masyarakat umum di kampung tersebut. Pemantauan akan dilakukan di awal dan akhir kampanye Pride agar data yang diperoleh dapat dibandingkan. Survey KAP sebagai pemantauan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat target telah dilakukan dan visual sensus akan segera dilakukan setelah kampanye Pride dijalankan. Pemantauan Kampanye Pride akan dilakukan oleh CI sebagai lembaga mitra dengan dukungan sepenuhnya dari RARE. Pihak lain seperti DKP dan masyarakat target, juga memungkinkan untuk terlibat dalam rencana pemantauan ini. Rencana pemantauan ini disusun dengan tujuan sebagai berikut : Menunjukkan kepada semua pihak yang terlibat dalam kampanye Pride, target mana yang telah tercapai dan target mana yang belum tercapai. Membuktikan hasil konservasi yang telah diraih dengan adanya kampanye Pride Memberikan masukan bagi pengembangan program konservasi selanjutnya di KKLD Kaimana 2. Pemantauan Kegiatan, Keluaran dan Hasil Pemantauan kegiatan, keluaran dan hasil dari kampanye Pride tentu akan sulit dilakukan sendiri oleh manager kampanye. Keterbatasan kemampuan, keterampilan, tenaga dan dana menjadi faktor penyebab utama. Survey KAP sebagai pemantauan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku khalayak target masih memungkinkan untuk dilakukan oleh Manager Kampanye. Pembekalan selama fase universitas dan juga kontribusi dana dari RARE sangat membantu kelangsungan kegiatan ini, namun tidak demikian dengan survey biologi untuk mengatahui populasi dan biomassa ikan. Pemantauan populasi dan biomassa ikan akan dilakukan dengan metode visual sensus, dimana pengamat atau peneliti membutuhkan ketrampilan khusus yang tidak disediakan selama program RARE. Dengan keterbatasan ini, Manager Kampanye dituntut untuk meyakinkan lembaganya agar menyediakan segala keperluan dalam pemantauan populasi dan biomassa ikan ini. Conservation International (CI), sebagai lembaga mitra, telah memiliki timMonitoring Biofisik Kelautan yang akan bertugas melakukan kegiatan visual sensus ini. Tugas Manager Kampanye adalah memastikan jadwal pelaksanaan visual sensus sesuai dengan program RARE. Tugas berikutnya dari Manager Kampanye dalam rencana pemantauan ini adalah membina kerjasama yang baik dengan DKP Kaimana sebagai pihak yang memiliki hak memberikan ijin bagi kapal trawl yang beroperasi di KKLD Kaimana. Hubungan yang baik perlu juga dijaga agar data perijinan kapal yang dibutuhkan sebagai indikator keberhasilan kampanye, dapat diperoleh dari DKP. 3. Pemantauan KAP Pemantauan KAP ditujukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku khalayak target. Pemantauan atau survey KAP merupakan pemantauan terhadap keluaran langsung dari kampanye Pride. Pemantauan dilakukan dua kali, yaitu diawal dan diakhir kampanye Pride di KKLD Kaimana, khususnya 4 kampung target Lobo, Kamaka, Saria dan Warika. Khalayak target yang menjadi objek survey KAP dan kampanye Pride adalah masyarakat umum berusia 15 – 60 tahun di 4 kampung tersebut. Pemantauan awal pada tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku khalayak target telah dilakukan pada bulan Oktober 2010 dan hasilnya akan menjadi baseline data (data dasar) bagi pelaksanaan Kampanye Pride. Kegiatan yang sama akan dilakukan diakhir kampanye Pride tahun 2012. Selain untuk memantau keluaran langsung dari kampanye Pride, survey KAP dilakukan untuk memperoleh data-data yang penting bagi pelaksanaan kampanye Pride, seperti siapa yang tokoh atau lembaga yang dipercaya untuk menjadi sumber informasi kelaautan, maskot yang sesuai untuk kampanye Pride, media komunikasi apa yang biasa digunakan khalayak target dan lain sebagainya. Secara umum survey KAP memiliki tujuan untuk : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat di kampung target tentang tangkap lebih dan daerah larang tangkap sebelum pelaksanaan kampanye Pride. Untuk mengetahui sikap masyarakat di kampung target terhadap isu tangkap lebih dan daerah larang tangkap Untuk mengetahui perilaku masyarakat di kampung target terhadap lingkungan laut disekitarnya Untuk mengetahui data demografi di kampung target. 4. Monitoring Biomassa dan Populasi Ikan Kerapu Metode monitoring biomassa dan populasi ikan yang digunakan dalam rencana pemantauan ini adalah metode visual sensus. Metode visual sensus terintegrasi dengan metode monitoring kesehatan terumbu karang atau reefhealth yang dikembangkan oleh TNC. Tujuan dari metode visual sensus adalah untuk mengetahui berapa besar populasi atau kelimpahan dan biomassa ikan kerapu dari berbagai jenis yang ada di Kaimana. Komunitas ikan kerapu dinilai menggunakan suatu kombinasi belt transect dan long swim. Jumlah dan ukuran semua ikan kerapu dicatat dalam transek 5 x 50 m pada kedalaman 10 m di setiap lokasi. Pemilihan lokasi akan ditentukan berdasarkan tipe habiat yang ada dan di setiap habitat akan dilakukan pengambilan data dengan jumlah yang bisa mewakili secara statistika. Menurut protokol yang dikembangkan TNC, pengambilan data dilakukan setidaknya satu kali dalam satu sampai tiga tahun. 4.1 Transek Sabuk (Belt Transect) Ikan kerapu disurvei dengan menggunakan transek 5 x 50m pada setiap lokasi. Masing masing survei terdiri dari dua pengamat yang berenang di sepanjang terumbu karang yang paralel dengan tubir terumbu (reef crest) pada kedalaman yang konstan yaitu 10 m. Pengamat menghitung individu ikan dan mengestimasi ukuran ikan kerapu. Estimasi biomassa yang paling akurat adalah panjang total (TL) dalam cm. Masing-masing pengamat melakukan penghitungan pada jenis ikan yang sama dengan menggunakan transek yang lebarnya berbeda untuk kelompok-kelompok ukuran yang berbeda sebagai berikut: • Pengamat #1 berenang 1-2 m di atas substrat pada kedalaman maksimum 10 m, lalu menghitung dan mengestimasi ukuran individu kerapu yang berukuran kecil sampai sedang (10 - 40 cm TL), dengan menggunakan transek yang memiliki lebar 5 m (masingmasing 2,5 m ke kiri dan kanan pengamat). Diperlukan kecermatan dalam memperkirakan lebar transek agar hasilnya akurat dan ikan yang ditemukan di luar kisaran transek tersebut tidak perlu dihitung. Jika terdapat ikan di ujung wilayah survei, maka ikan tersebut dihitung. Jika lebih dari setengah badannya atau matanya masuk dalam wilayah survei. Karena pengamat ini harus menghitung sampai ke tingkat individu, maka pengamat ini haruslah pengamat ikan yang paling berpengalaman. • Pengamat #2 berenang agak di belakang dan mengambil posisi lebih di atas pengamat #1 untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik dalam areal yang luas dan untuk meminimalkan gangguan terhadap ikan-ikan kecil pada saat penyelam melewatinya. Pengamat ini berada 3 m di atas substrat, menghitung dan mengestimasi individu berukuran besar (>35 cm TL) dengan menggunakan transek yang lebih besar dengan lebar 20 m (masing-masing 10 m ke kiri dan kanan pengamat). Diperlukan kecermatan dalam mengestimasi lebar transek, dan ikan yang ditemukan di luar transek tersebut tidak perlu dihitung. • Jika ada seorang asisten, dia berenang di belakang pengamat untuk memasang meteran dan memberi tanda kepada pengamat di mana awal dan akhir setiap transek. Transek harus diletakkan berurutan di sepanjang kontur kedalaman 10 m dengan posisi paralel dengan tubir terumbu (reef crest). Jarak titik akhir transek pertama dengan titik awal transek berikutnya adalah minimal 5 m. Meteran diletakkan pada kedalaman maksimum 10 m untuk memaksimalkan waktu menyelam dan meminimalkan resiko dekompresi. 4.2 Metode Long Swim Pada saat kedua pengamat ikan telah mencapai bagian yang paling akhir dari meteran transek 5 x 50 m pada kedalaman 10 m, mereka akan melanjutkan dalam arah yang sama untuk melakukan long swim. Metode long swim terdiri dari 20 menit berenang pada kecepatan berenang standar (sekitar 20 m per menit) secara paralel dengan tubir terumbu (reef crest) pada kedalaman sekitar 3-5 m di depan terumbu (di bawah tubir, sehingga memungkinkan untuk memantau secara serempak di daerah tubir, rataan dan lereng terumbu di mana jenis yang lebih besar muncul di situ). Semua individu jenis kerapu yang berukuran besar (>35 cm TL) harus dihitung dan ukuran mereka diestimasi di sepanjang areal 20 m di lereng terumbu (masing-masing 10 m ke kiri dan kanan observer). Ukuran transek yang optimal adalah 400 m x 20 m. Dalam menggunakan metode ini, hal yang sangat penting adalah jarak yang dilalui dicatat secara akurat dan minimal panjangnya adalah 400 m. CR Kerapu 1 Kerapu 2 Pengurangan Ancaman Kerapu 3 Kerapu 4 Tahap Pengetahuan Sikap IC Hasil Konservasi dan Pengurangan Ancaman Sasaran SMART Bagaimana Metrik Target Pada tahun 2016, terjadi kenaikan populasi Visual ikan kerapu sebesar 5 % dari data tahun Sensus 2011 Kerapu Σindividu/m2 Pada tahun 2016, terjadi kenaikan biomassa Visual ikan kerapu sebesar 5 % dari data tahun Sensus 2011 Kerapu kg/km2 Sasaran SMART Pada 2012, tidak ada lagi kapal trawl yang beroperasi di wilayah tangkapan nelayan tradisional di teluk Triton dan Bicari. Pada tahun 2012, terjadi penurunan jumlah pemberian ijin beroperasi sebesar 10 % dari tahun 2010 bagi kapal-kapal penangkap ikan oleh DKP Kaimana Bagaimana Patroli Kampung Data Ijin Kapal Metrik Target Kapan Siapa Dimana Agustus 2011 Tim Monitoring CI Teluk Triton Agustus 2011 Tim Monitoring CI Teluk Triton Siapa Dimana Kapan Σ trawl/bulan tidak ada lagi kapal trawl Tim Patroli kampung Teluk Triton Σ ijin/tahun turun 10% dari data tahun 2010 DKP Kaimana KKLD Kaimana Khalayak Target di kampung Lobo Bagaiman Sasaran SMART a Pada tahun 2012, 50 % masyarakat target di kampung Lobo (naik 25.90 % dari data dasar survey KAP) pernah mendengar Survey tentang daerah tabungan ikan KAP Pada tahun 2012, 30 % masyarakat target di kampung Lobo (naik 30 % dari data dasar survey KAP) mengetahui lokasi Survey daerah tabungan ikan di Teluk Triton KAP Pada tahun 2012, 50 % masyarakat target di kampung Lobo (naik 21.4 % dari data dasar survey KAP) mengetahui Survey pengertian dari penangkapan ikan berlebih KAP Pada tahun 2012, 85 % masyarakat target di kampung Lobo (naik 15.8 % dari data dasar survey KAP) setuju atau sangat setuju bahwa daerah tabungan ikan dapat menjamin Survey kelangsungan stok ikan di Kaimana KAP Pada tahun 2012, 25 % masyarakat target di kampung Lobo Survey Metrik Peningkata n dalam Frekuensi Peningkata n dalam Frekuensi Peningkata n dalam Frekuensi Peningkata n dalam Frekuensi Peningkata Target Kapa n Siap a Diman a 25.90 % 2012 CM Lobo 30% 2012 CM Lobo 21,40% 2012 CM Lobo 15,80% 16% 2012 2012 CM CM Lobo Lobo BC Tahap Pengetahuan Sikap IC (naik 16 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan diskusi tentang daerah tabungan ikan Pada tahun 2012, 25 % masyarakat target di kampung Lobo (naik1 6,7 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan diskusi tentang patroli kampung Pada tahun 2012, 30 % masyarakat target di kampung Lobo (naik 15,7 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan diskusi tentang pembuatan peraturan kampung tentang patroli kampung dan daerah tabungan ikan Pada tahun 2012, semua masyarakat di kampung Lob bersedia melapor jika melihat pelanggaran di daerah tabungan ikan (turun 8,3 %) KAP Survey KAP Survey KAP Survey KAP n dalam Frekuensi Peningkata n dalam Frekuensi Peningkata n dalam Frekuensi Peningkata n dalam Frekuensi Khalayak Target di kampung Kamaka Sasaran SMART Bagaimana Pada tahun 2012, 40 % masyarakat target di kampung Kamaka (naik 16.70 % dari data dasar survey KAP) pernah mendengar Survey tentang daerah tabungan ikan KAP Pada tahun 2012, 30 % masyarakat target di kampung Kamaka (naik 30 % dari data dasar survey KAP) mengetahui lokasi Survey daerah tabungan ikan di Teluk Triton KAP Pada tahun 2012,45 % masyarakat target di kampung Kamaka (naik 14.8 % dari data dasar survey KAP) mengetahui Survey pengertian dari penangkapan ikan berlebih KAP Pada tahun 2012, 85 % masyarakat target di kampung Kamaka (naik 15.2 % dari data dasar survey KAP) setuju atau sangat setuju dengan keberadaan daerah tabungan ikan di daerah Survey mereka KAP Pada tahun 2012, 30 % masyarakat target di kampung Kamaka (naik 16 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan Survey diskusi tentang daerah tabungan ikan KAP Pada tahun 2012, 41 % masyarakat target di kampung Kamaka (naik 15,4 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan Survey diskusi tentang patroli kampong KAP Pada tahun 2012, 30 % masyarakat target di kampung Kamaka Survey (naik 16 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan KAP 16,70% 2012 CM Lobo 15,70% 2012 CM Lobo 8,30% 2012 CM Lobo Metrik Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Target Kapan Siapa Dimana 16,70% 2012 CM Kamaka 30% 2012 CM Kamaka 14,80% 2012 CM Kamaka 15,20% 2012 CM Kamaka 16% 2012 CM Kamaka 15,4% 2012 CM Kamaka 16% 2012 CM Kamaka BC Tahap Pengetahuan Sikap IC BC diskusi tentang pembuatan peraturan kampung tentang patroli kampung dan daerah tabungan ikan Pada tahun 2012, semua masyarakat di kampung Kamaka bersedia melapor jika melihat pelanggaran di daerah tabungan ikan (turun 14 %) Frekuensi Survey KAP Khalayak Target di kampung Warika Sasaran SMART Bagaimana Pada tahun 2012, 40 % masyarakat target di kampung Warika (naik 18 % dari data dasar survey KAP) pernah mendengar Survey tentang daerah tabungan ikan KAP Pada tahun 2012, 30 % masyarakat target di kampung Warika (naik 30 % dari data dasar survey KAP) mengetahui lokasi Survey daerah tabungan ikan di Teluk Triton KAP Pada tahun 2012, 35 % masyarakat target di kampung Warika (naik 16.4 % dari data dasar survey KAP) mengetahui Survey pengertian dari penangkapan ikan berlebih KAP Pada tahun 2012, 70 % masyarakat target di kampung Warika (naik 20,8 % dari data dasar survey KAP) setuju atau sangat setuju dengan keberadaan daerah tabungan ikan di daerah Survey mereka KAP Pada tahun 2012, 25 % masyarakat target di kampung Warika (naik 19.9 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan Survey diskusi tentang daerah tabungan ikan KAP Pada tahun 2012, 20 % masyarakat target di kampung Warika (naik 16,6 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan Survey diskusi tentang patroli kampung KAP Pada tahun 2012, 20 % masyarakat target di kampung Warika (naik 16,6 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan diskusi tentang pembuatan peraturan kampung tentang patroli Survey kampung dan daerah tabungan ikan KAP Pada tahun 2012, semua masyarakat di kampung Warika bersedia melapor jika melihat pelanggaran di daerah tabungan Survey ikan (turun 6,8 %) KAP Khalayak Target di kampung Saria Peningkatan dalam Frekuensi Metrik Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi 14% 2012 CM Kamaka Target Kapan Siapa 18% 2012 CM Warika 30% 2012 CM Warika 16,40% 2012 CM Warika 20,80% 2012 CM Warika 19,90% 2012 CM Warika 16,60% 2012 CM Warika 16,60% 2012 CM Warika 6,80% 2012 CM Warika Dimana Tahap Pengetahuan Sikap IC BC Sasaran SMART Pada tahun 2012, 40 % masyarakat target di kampung Warika (naik 16.70 % dari data dasar survey KAP) pernah mendengar tentang daerah tabungan ikan Pada tahun 2012, 30 % masyarakat target di kampung Saria (naik 30 % dari data dasar survey KAP) mengetahui lokasi daerah tabungan ikan di Teluk Triton Pada tahun 2012, 31 % masyarakat target di kampung Saria (naik 15.6 % dari data dasar survey KAP) mengetahui pengertian dari penangkapan ikan berlebih Pada tahun 2012, 75 % masyarakat target di kampung Saria (naik 16 % dari data dasar survey KAP) setuju atau sangat setuju bahwa daerah tabungan ikan dapat menjamin kelangsungan stok ikan di Kaimana Pada tahun 2012, 75 % masyarakat target di kampung Saria (naik 16 % dari data dasar survey KAP) setuju atau sangat setuju dengan keberadaan daerah tabungan ikan di daerah mereka Pada tahun 2012, 15 % masyarakat target di kampung Saria (naik 15 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan diskusi tentang daerah tabungan ikan Pada tahun 2012, 15 % masyarakat target di kampung Saria (naik 15 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan diskusi tentang patroli kampong Pada tahun 2012, 15 % masyarakat target di kampung Saria (naik 15 % dari data dasar survey KAP) pernah melakukan diskusi tentang pembuatan peraturan kampung tentang patroli kampung dan daerah tabungan ikan Pada tahun 2012, semua masyarakat di kampung Saria bersedia melapor jika melihat pelanggaran di daerah tabungan ikan (turun 17,9 %) Bagaimana Survey KAP Metrik Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Survey KAP Peningkatan dalam Frekuensi Survey KAP Survey KAP Survey KAP Survey KAP Survey KAP Survey KAP Survey KAP Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Peningkatan dalam Frekuensi Target Kapan Siapa Dimana 16,70% 2012 CM Saria 30% 2012 CM Saria 15,6% 2012 CM Saria 16% 2012 CM Saria 16% 2012 CM Saria 15% 2012 CM Saria 15% 2012 CM Saria 15% 2012 CM Saria 17,90% 2012 CM Saria