Dimensi Strategis MANAJEMEN PEMBANGUNAN

advertisement
DIMENSI STRATEGIS MANAJEMEN PEMBANGUNAN
Oleh: Prof. Dr. Rakhmat, Drs., MS
Edisi Pertama
Cetakan Pertama, 2013
Hak Cipta2013 pada penulis,
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku
ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik
perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Ruko Jambusari No. 7A
Yogyakarta 55283
Telp.
: 0274-889836; 0274-889398
Fax.
: 0274-889057
E-mail : [email protected]
Rakhmat, Prof. Dr., Drs., MS
DIMENSI STRATEGIS MANAJEMEN PEMBANGUNAN/Prof. Dr. Rakhmat., Drs. MS.
- Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2013
viii + 66 hlm, 1 Jil.: 26 cm.
ISBN: 978-979-756-905-1
1. Ekonomi
I. Judul
Kata Pengantar
B
uku ini membahas mengenai fungsi dan dimensi manajemen pembangunan dalam proses
pembangunan bangsa. Pembangunan sebagai sebuah perubahan sosial menuju ketatanan
kehidupan masyarakat yang lebih baik bukanlah merupakan fenomena baru, tetapi sebagai suatu
usaha manusia yang sadar, terencana dan melembaga. Pembangunan nasional merupakan suatu
proses perubahan sosial berencana, yang meliputi berbagai dimensi untuk mewujudkan kemajuan
ekonomi, kesejahteraan sosial, modernisasi, dan peningkatan kualitas manusia sebagai sumberdaya
pembangunan.
Manajemen pembangunan dimaknai sebagai peranan manajemen publik dalam mewujudkan
pembangunan. Karena itu, dalam mengetengahkan pembahasan dimensi-dimensi pembangunan dalam
tulisan ini digunakan pendekatan manajemen publik. Penerbitan buku ini dimaksudkan untuk membantu
memudahkan pemahaman dan pembahasan tentang dimensi strategis manajemen pembangunan, disamping
untuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan bagi mahasiswa termasuk mahasiswa program pascasarjana.
Setidaknya, dengan buku ini menjadi sebuah referensi dalam memahami perkembangan manajemen
pembangunan terkait dengan dinamika penyelenggaraan pembangunan bangsa.
Dalam buku ini, pembahasan diawali dengan penjelasan arti dan makna pembangunan,
pendekatan pembangunan, dan model-model pembangunan. Bagian berikut membahas fungsi
manajemen pembangunan yang mencakup perencanaan pembangunan, pelaksana pembangunan
monitoring dan evaluasi pembangunan, serta pengawasan pembangunan. Dimensi manajemen
pembangunan meliputi pembangunan sosial, pembangunan administrasi, dan pengelolaan
pembangunan daerah. Dimensi pembangunan sosial membahas konsep dan pendekatan pembangunan
sosial, perencanaan sosial, pembangunan komunitas, dan pentingnya partisipasi publik dalam proses
pembangunan. Pembahasan mengenai pembangunan administrasi diarahkan pada pembangunan
kelembagaan, pembangunan sumberdaya manusia, dan reformasi administrasi. Selanjutnya, bagian
vi
Dimensi Strategi Manajemen Pembangun
akhir buku ini menjelaskan mengenai pengelolaan pembangunan daerah yang mencakup birokrasi
dan pembangunan daerah, pembangunan perkotaan dan pembangunan perdesaan.
Akhir kata, melalui buku ini diharapkan paling tidak menjadi salah satu kontribusi pemikiran
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen pembangunan, dan membangun
inspirasi dalam pengelolaan pembangunan. Tentunya sebagai manusia biasa, saya menyadari bahwa
pasti terdapat banyak kekurangan dan kelemahan didalamnya. Untuk itu dengan segala kerendahan
hati, saya mengharapkan adanya masukan dan kritik yang membangun dari semua pihak, terkait
substansi buku ini.
Makassar, 7 Nopember 2011
Rakhmat
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PEMBANGUNAN
Arti dan Makna Pembangunan
Pendekatan Pembangunan
Model Pembangunan
MANAJEMEN PEMBANGUNAN
Perencanaan Pembangunan
Pelaksanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Pengawasan Pembangunan
PEMBANGUNAN SOSIAL
Konsep Pembangunan Sosial
Perencanaan Sosial
Pembangunan Komunitas
Partisipasi Publik
PEMBANGUNAN ADMINISTRASI
Pembangunan Kelembagaan
Pembangunan Sumberdaya Manusia
Pembaharuan Administrasi
v
vii
1
1
3
8
15
15
19
20
23
25
25
26
27
31
35
36
40
43
viii
Dimensi Strategi Manajemen Pembangun
MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH
Birokrasi dan Pembangunan Daerah
Pembangunan Perkotaan
Pembangunan Perdesaan
47
47
51
54
DAFTAR PUSTAKA
61
TENTANG PENULIS
65
-oo0oo-
Pembangunan
 Arti dan Makna Pembangunan
S
etidaknya, dikebanyakan negara sedang berkembang istilah pembangunan merupakan salah satu
konsep yang paling mengemuka dan mendesak terkait dengan pengelolaan pembangunan bangsa.
Bryant dan White ‘(1987), melihat pembangunan sebagai sebuah konsep normatif dan merupakan
eufemisme untuk perubahan, modernisasi, dan pertumbuhan. Di Indonesia, kata pembangunan sudah
menjadi sebuah jargon dan kata kunci untuk segala aspek kehidupan. Menurut Budiman (2000), secara
umum kata pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan
warganya. Pembangunan seringkali diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh suatu masyarakat
dibidang ekonomi.
Mengenai konsep pembangunan banyak diwarnai dari pemikiran dan literatur ekonomi
pembangunan, disamping didasarkan pada sumbangan pemikiran dari perspektif sosial. Todaro
(1986), mengatakan bahwa pembangunan adalah proses multidimensional yang mencakup
perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, sikap masyarakat, lembaga-lembaga nasional,
dan akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan kemiskinan
absolut. Dalam pandangan ekonomi, pembangunan juga sering didefinisikan sebagai suatu proses
yang berkesinambungan dari peningkatan pendapatan riil kapita melalui peningkatan jumlah dan
produktivitas sumberdaya (Kartasasmita, 1997).
Konsep pembangunan juga dapat diartikan secara lebih luas, karena dapat diinterpretasikan
dalam banyak segi. Katz (1992) menyatakan bahwa pembangunan adalah perubahan yang berlangsung
secara luas dalam masyarakat, bukan hanya sekedar perubahan pada sektor ekonomi seperti perubahan
pendapatan perkapita dan peningkatan tenaga kerja, tetapi juga mencakup perubahan-perubahan di
bidang sosial dan politik, dimana masalah-masalah tersebut saling berhubungan satu sama lain.
2
Dimensi Strategi Manajemen Pembangun
Pembangunan merupakan proses menuju perbaikan taraf hidup masyarakat
secara menyeluruh dan bersifat dinamis. Dalam perkembangan pembangunan,
konsep pembangunan mengandung empat makna (Esman, 1991), yaitu : (1)
pembangunan merupakan suatu proses, dalam arti suatu kegiatan yang terus
menerus dilaksanakan dan berkesinambungan, (2) pembangunan merupakan
suatu usaha yang secara sadar dilaksanakan, karena dipandang sebagai suatu
kebutuhan, (3) pembangunan dilaksanakan secara berencana yang berorientasi
pada pertumbuhan dan perubahan, dan (4) pembangunan terkait dengan dimensi
modemisasi, dalam arti sebagai cara hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
Pandangan kaum humanis (Goulet, 1974) dalam memaknai pembangunan
memusatkan perhatian pada dimensi kemanusiaan dan etika pembangunan. Selanjutnya menekankan dampak keterbelakangan terhadap kondisi kemanusiaan.
Keterbelakangan adalah sesuatu yang memilukan, kekumuhan, penyakit, kematian yang tidak perlu dan keputusan. Kemiskinan adalah neraka yang kejam, dan
orang tidak dapat mengetahui betapa kejamnya neraka itu semata-mata dengan
menatap kemiskinan sebagai obyek belaka. Karena itu segala pembangunan dan
keterbelakangan (underdevelopment), bukan semata-mata masalah ekonomi dan
pengukurannya, tetapi juga merupakan realitas hidup manusia.
Dari perspektif ini, pembangunan dimaknai sebagai pembebasan dari
kemelaratan dan memupuk harga diri. Kebebasan dalam arti yang lebih luas
yaitu kebebasan dari pengasingan terhadap hak hidup material yang layak,
kebebasan dari perbudakan oleh manusia atas manusia, serta kebebasan dari
kesengsaraan dan kemelaratan. Sejalan dengan pandangan tersebut, Todaro
(1986) mengatakan bahwa pembangunan mengandung tiga nilai utama, yaitu
(1) menunjang kelangsungan hidup, (2) harga diri, dan (3) kemerdekaan dari
penjajahan dan perbudakan.
Menunjang kelangsungan hidup berarti kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar. Semua orang mempunyai kebutuhan-kebutuhan
dasar tertentu untuk memungkinkan kehidupan. Kebutuhan yang dimaksud
seperti pangan, papan, kesehatan, dan rasa aman. Harga diri, dimaksudkan
kemampuan untuk menjadi seorang manusia, memiliki harga diri, menghormati
diri sendiri, tidak menjadi alat dari orang lain untuk sesuatu tujuan. Kemerdekaan
dari penjajahan dan perbudakan berarti kemampuan untuk memilih. Nilai
universal ketiga yang harus merupakan bagian dari makna pembangunan adalah
konsep kebebasan.
Bryant dan White (1987) merumuskan bahwa pembangunan sebagai suatu
peningkatan kapasitas untuk mempengaruhi masa depan masyarakat. Pandangan
Download