BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial. Sebuah pernyataan yang sekaligus menunjukkan identitas manusia, dimana dalam kehidupan sehari-hari individu melakukan interaksi dengan individu lain ataupun kelompok yang dijumpainya. Untuk menciptakan suatu interaksi maka perlu dilakukan sebuah komunikasi. Shannon dan Weaver (dalam Cangara, 2007) menjelaskan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi yang saling mempengaruhi antara satu sama lain, yang terjadi secara sengaja atau tidak disengaja. Menurut Laswell komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa, mengatakan apa, dengan cara apa, kepada siapa dan menimbulkan efek apa. Seseorang tidak akan dapat bertahan kalau tidak berkomunikasi dengan orang lain. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya sebuah komunikasi. Komunikasi yang baik akan menghasilkan suatu hubungan yang baik pula. Hal yang sama yang dikatakan oleh Rakhmat (2003) bahwa komunikasi menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan. 1 Untuk mencapai tujuan tersebut, maka komunikasi yang dilakukan harus berlangsung secara efektif. Komunikasi disebut efektif apabila penerima diterimanya menginterpretasikan sebagaimana (Supratiknya, 1995). dimaksudkan pesan oleh yang pengirim Untuk dapat menciptakan komunikasi yang efektif, maka diperlukan suatu keterampilan untuk melakukan komunikasi. Keterampilan untuk melakukan komunikasi merupakan suatu keterampilan yang dipelajari dan terus dikembangkan. Keterampilan dasar berkomunikasi menurut Johnson (dalam Supraktiknya, 1995) meliputi kemampuan untuk saling memahami, kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran serta perasaan secara tepat dan jelas, kemampuan saling menerima serta kemampuan untuk memecahkan konflik antarpribadi. Keterampilan untuk berkomunikasi dengan baik dan efektif sangat diperlukan individu untuk dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar, terutama pada aktivitas yang situasi formal seperti dalam lingkungan kerja. Keperawatan merupakan salah satu profesi, dimana dalam aktivitasnya sehari-hari melakukan komunikasi dengan pasien. Untuk dapat menciptakan komunikasi yang efektif dengan pasien, maka diperlukan suatu keterampilan komunikasi, terutama keterampilan berkomunikasi secara 2 interpersonal. Komunikasi interpersonal menurut Suryani (2005) adalah komunikasi yang dilakukan kepada oranglain atau komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Bentuk komunikasi inilah yang sering dilakukan oleh perawat kepada pasien. Pada interaksi maupun komunikasi yang dilakukan dalam profesi keperawatan, keberagaman latar belakang budaya merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dihindari. Hingga saat ini, Indonesia memiliki 33 provinsi dan berdasarkan data dari Sensus Penduduk terakhir yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, diketahui jumlah suku di Indonesia yang berhasil terdata sebanyak 1.128 suku bangsa. Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman budaya. Suatu fenomena yang tidak dapat dihindari ketika perawat memberikan pelayanan kepada seluruh pasien yang dijumpai dengan latar belakang budaya yang berbeda. Komunikasi antara dua orang atau lebih yang berbeda latar belakang kebudayaan, dikenal dengan istilah komunikasi antarbudaya (Liliweri, 2009) Budaya memegang peranan yang penting hampir dalam seluruh aspek kehidupan manusia, seperti yang dikatakan oleh E.B. Taylor (dalam Deddy dan Rakhmat, 2006) 3 bahwa budaya merupakan keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral hukum, adatistiadat, dan kemampuan atau kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh anggota-anggota suatu masyarakat. Dengan demikian, budaya akan mempengaruhi proses komunikasi seperti yang dikatakan Smith (dalam Liliweri, 2009) bahwa komunikasi dan budaya tidak dapat dipisahkan. Suatu situasi yang terjadi dimana mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana (PSIK FIK UKSW) Salatiga, memiliki latar belakang keberagaman budaya. Hasil pengamatan penulis, dalam kesehariannya mahasiswa mampu untuk berkomunikasi dengan teman-teman berbagai daerah dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang mulai mempengaruhi satu dengan yang lain. Akan tetapi, menjadi kendala ketika mahasiswa mempersiapkan diri untuk praktek klinik di rumah sakit, berinteraksi dan melakukan komunikasi dengan pasien. Melalui wawancara dengan beberapa mahasiswa yang sudah melaksanakan praktek klinik di rumah sakit, mereka mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan ketika harus berinteraksi dengan pasien yang mayoritas berasal dari Jawa dan menggunakan bahasa daerah. 4 Salah satu penerapan terhadap ilmu yang dimiliki dan merupakan suatu keharusan, dimana mahasiswa melakukan komunikasi dengan pasien. Melakukan komunikasi dengan pasien yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengan pasien merupakan tantangan tersendiri bagi mahasiswa karena adanya perbedaan yang hadir dalam proses komunikasi, terutama bahasa. Selain itu, praktek klinik di rumah sakit yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan praktek klinik yang pertama kali dan seperti yang telah disinggung pada bagian awal bahwa keterampilan dalam melakukan komunikasi merupakan keterampilan yang harus dikembangkan melalui proses pembelajaran. Melihat situasi tersebut, keterampilan maka peneliti mahasiswa tertarik praktek untuk dalam meneliti melakukan komunikasi dengan pasien. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana keterampilan mahasiswa praktek dalam melakukan komunikasi dengan pasien? 1.3 Tujuan Menganalisis keterampilan mahasiswa praktek dalam melakukan komunikasi dengan pasien. 5 1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat Praktisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi serta masukan bagi profesi keperawatan tentang keterampilan melakukan komunikasi, secara khusus bagi mahasiswa keperawatan yang melaksanakan praktek klinik serta institusi keperawatan yang mempersiapkan mahasiswa melaksanakan praktek klinik. 1.4.2 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu keperawatan, secara khusus aspek komunikasi didalam ilmu keperawatan. 6