MODEL RISET ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI PERGURUAN TINGGI: META ANALYSIS Farida1, Budi Hermana2 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma 2 Program Studi Magister Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Gunadarma 1 [email protected], [email protected] Abstrak Jenis-jenis penerapanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada perguruan tinggi diantaranya elearning, mobile learning, dan berbagai proses pembelajaran dan akses informasi akademik berbasis elektronik atau internet. Pemanfaatan TIK tersebut perlu dievaluasi, diantaranya melalui pengukuran persepsi atau perspektif dari pengguna TIK, khususnya dosen dan mahasiswa. Penelitian mengenai proses adopsi TIK di perguruan tinggi menggunakan berbagai model, di antaranya yaitu model prilaku dari pengguna teknologi. Dua model paling populer adalah Technology Acceptance Model (TAM) dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Makalah ini merupakan hasil meta-analysis yaitu telaah terhadap 23 hasil penelitian empiris yang sudah dipublikasikan pada jurnal dan seminar international. Jenis penerapan TIK yang paling banyak diteliti yaitu E-learning. Model analisis yang digunakan terdiri dari tiga metode, yaitu deskriptif, regresi dan korelasi, serta model persamaan structural. Variabel eksternal yang paling banyak diteliti adalah tingkat selfefficacy dan anxiety. Semua penelitian menunjukkan bahwa TAM dan UTAUT dapat memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi proses penerimaan dan penggunaan berbagai jenis penerapan TIK di perguruan tinggi, baik hanya untuk sebagian faktor atau model secara keseluruhan. Kata kunci : TAM, UTAUT, E-Learning, Model Adopsi 1. Pendahuluan Berbagai konsep atau pendekatan baru bermunculan dalam bidang pendidikan, mulai dari penggunaan komputer dalam proses pembelajaran sampai e-learning atau virtual learning environment. Menurut Alenezi, Karim and Veloo (2010), elearning merupakan alat pendidikan efektif yang dapat diintegrasikan ke dalam berbagai model pembelajaran yang disediakan oleh lembaga pendidikan. Menurut Sarkar (2012), salah satu masalah utama dalam penggunaan TIK di pendidikan adalah menentukan pilihan terbaik antara jenis teknologi dan kebutuhan pendidikan. Lin, Lu, and Liu (2013) menyatakan bahwa ketika sistem e-learning semakin berkembang, maka sangat penting bagi para peneliti untuk mengevaluasi kinerja dari berbagai sistem tersebut. Dengan semakin berkembangnya sistem pembelajaran berbasis web, model penelitian prilaku (seperti TAM, TPB, TAM2 dan UTAUT) sangat membantu untuk mengetahui apa dan mengapa orang menggunakan teknologi pendidikan. Luan and Teo (2009) menyebutkan bahwa TAM merupakan model yang tepat untuk memprediksi penerimaan teknologi oleh para penggunanya, termasuk dosen dan mahasiswa. Menurut, Nair and Das (2011), beberapa pertanyaan riset mengenai model penerimaan teknologi informasi yaitu (1) pada situasi seperti apa variabel adopsi (misalnya: kemudahan, manfaat, dan norma subyektif) berdampak pada penerimaan dan penggunaan teknologi? (2) Apa karakteristik individu (misalnya, pengalaman menggunakan komputer) atau faktor kelompok yang mempengaruhi hubungan variabel pada model TAM? serta (3) bagaimana manfaat TAM terhadap model penerimaan dan penggunaan teknologi dalam pengajaran lainnya? Makalah ini menyajikan hasil telaah pustaka secara sistematis, atau disebut meta-analysis terhadap sejumlah riset empiris mengenai model adopsi TIK di perguruan tinggi. Tujuan umumnya yaitu untuk mengetahui berbagai model riset dan teknik analisis yang digunakan serta jenis-jenis TIK yang dijadikan obyek penelitian. Parameter yang ditelaah yaitu identifikasi variabel eksternal, kelompok dan jumlah responden, jenis TIK, teknik analisis statitik, serta beberapa hasil temuan yang mengacu kepada dua model yaitu TAM dan UTAUT. 2. Landasan Teori 2.1 Penerapan TIK di Perguruan Tinggi efektifitas biaya, kualitas, strategi, dan model elearning. Kerangka kerja e-learning selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Capshaw (2007) mengemukakan model konseptual difusi teknologi komputer dan internet di perguruan tinggi, seperti disajikan pada gambar di bawah ini. Gambar 2. Kerangka kerja e-learning (Vassiliadis et al, 2007) Al-Busaidi and Al-Shihi (2012) menyatakan bahwa kekhawatiran terhadap komputer, daya inovasi individu, mutu sistem, mutu informasi, dukungan manajemen, kebijakan insentif, dan pelatihan merupakan faktor kunci untuk kepuasan para instruktur Learning Management System pada model blended learning. Pendekatan pembelajaran dengan model campuran tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1. Model konseptual Internet dan teknologi komputer di perguruan tinggi (Capshaw, 2007) Sarkar (2012) menyatakan bahwa TIK dapat dibagi menjadi dua komponen: (1) Information and Communication Infrastructure (ICI) yaitu jaringan dan sistem telekomunikasi fisik (cellular, broadcast, cable, satellite, postal) serta layanan yang memanfaatkan teknologi tersebut (Internet, voice, mail, radio, and television), serta (2) Information Technology (IT) yaitu perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, dan penyajian informasi.. Salah satu konsep TIK yang paling popular dalam penerapan TIK yaitu e-learning. OECD mengemukakan pengertian dan ruang lingkup yang lebih terperinci mengenai e-learning yaitu: “Elearning refers to the use of information and communications technology (ICT) to enhance and/or support learning in tertiary education. But this covers a wide range of systems, from students using e-mail and accessing course work on line while following a course on campus to programmes offered entirely online.”. Kerangka kerja sederhana untuk e-learning harus memperhatikan tiga komponen utama yaitu teknologi, ekonomi, dan pedagogik. Pada lapisan berikutnya, aspek yang perlu diperhatikan adalah Gambar 3. Pendekatan blended learning (Vassiliadis dkk, 2007) Interaksi dalam kelas tradisional jauh berbeda dari interaksi yang terjadi dalam perkuliahan berbasis web. Perbedaan dalam interaksi tersebut disebabkan karena media pembelajaran yang digunakannya berbasis web. Meskipun ada perbedaan dalam media pedagogis, komponen interaktif – yang dirancang oleh dosen- tetap penting dalam pembelajaran berbasis Web. Dengan semakin meningkatnya perkuliahan berbasis web dan perbedaan interaksi antara kedua model tersebut (tradisionil dan berbasis web) maka peniliaan efektifititas interaksi dalam perkuliahan berbasis web menjadi sangat penting (Thurmond and Wambach, 2004). Tselios, Daskalakis and Papadopoulou (2011) menyatakan bahwa manfaat dan kemudahan pengggunaan merupakan faktor utama pada penerimaan dan penggunaan e-learning. Sedangkan menurut Nair and Das (2011), meskipun ada peningkatan ketersediaan dan dukungan terhadap teknologi yang diintergrasikan pada metode belajar-mengajar, penerimaan teknologi oleh dosen dan mahasiswa dalam aktivitas pengajaran tergolong masih sangat rendah. pengalaman, serta wajib atau sukarelanya dalam menggunakan sebuah teknologi informasi yang sedang diteliti. Model UTAUT dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 2.2 Model TAM dan UTAUT Model keterkaitan antara teknologi informasi dengan faktor lain menjadi obyek kajian atau penelitian yang berkembang pesat pada tahun 1990-an. Hermana dan Margianti (2010) menyebutkan bahwa berbagai teori perilaku (behavioral theory) banyak digunakan untuk mengkaji proses adopsi teknologi informasi oleh pengguna akhir (end users), diantaranya adalah Theory of Reason Action, Theory of Planned Behaviour, Task-Technology Fit Theory, dan Technology Acceptance Model. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model penelitian yang paling luas digunakan untuk meneliti adopsi teknologi informasi. Model TAM yang pertama kali dikemukan oleh Davis (1989) dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Gambar 5. Technology Acceptance Model (Davis et al, 1989). Menurut Davis (1989), tujuan utama TAM adalah untuk memberikan dasar untuk penelusuran pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap, dan tujuan pengguna. TAM menganggap bahwa 2 keyakinan individual, yaitu persepsi manfaat (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived easy of use), merupakan pengaruh utama untuk perilaku penerimaan komputer. Oye, Iahad, and Rahim (2012) menyebutkan bahwa pada tahun 2003, Venkatesh dkk telah menciptakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Model UTAUT mengidentifikasi faktor-faktor utama dalam penerimaan TIK yang diukur dengan keinginan untuk menggunakan teknologi serta tingkat pengggunaan aktual dari teknologi tersebut.. UTAUT Model disusun oleh Venkatesh dkk. (2003) terdiri dari empat variabel sebagai faktor penentu dalam penggunaan teknologi informasi, yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating condition. Hubungan antara empat prediktor dengan tujuan penggunaan teknologi informasi dipengaruhi oleh empat variabel moderator yaitu jenis kelamin, usia, Gambar 6. Model UTAUT (Venkatesh, 2003) 3. Meta-Analysis Meta analysis merupakan telaah hasil riset secara sistematis, terutama terhadap hasil-hasil riset empiris dengan menggunakan dua model adopsi yaitu Technology Acceptance Model (TAM) dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Pencarian publikasi yang relevan menggunakan dua sumber utama yaitu google scholar dan basis data paper Springer. Pencarian menggunakan dua kata kunci yaitu “technology acceptance model” dan “unified theory of acceptance and use of technology”. Makalah yang dijadikan bahan kajian bersifat empiris dengan menggunakan model TAM atau UTAUT. Kurun waktu publikasinya yaitu lima tahun terakhir yaitu tahun 2009 sampai 2013. Jenis publikasinya terdiri dari dua yaitu jurnal international dan seminar international. Publikasi yang memenuhi kriteria tersebut adalah sebanyak 23 makalah. Aspek atau parameter yang diidentifikasi adalah model riset, variabel ekstenal, jumlah dan kelompok sampel. serta teknik analisis statistik yang digunakan. 4. Pembahasan 4.1 Model Riset dan Teknik Analisis Penelitian yang menggunakan model UTAUT lebih banyak dibandingkan dengan TAM yaitu 14 berbanding 9 penelitian. Semua penelitian menggunakan semua variabel utama pada model TAM dan UTAUT, kecuali penelitian Irby and Strong (2013). Sepuluh publikasi hanya menggunakan variabel utama, dan sisanya sebanyak 13 penelitian menambahkan beberapa variabel eksternal. Variabel eksternal adalah variabel tambahan di luar variabel utama dalam model TAM dan UTAUT. Dua contoh model empiris yang menggunakan variabel eksternal, masing-masing untuk TAM dan UTAUT dapat dilihat pada gambar 6 dan 7 di bawah ini. 4.2 Jenis TIK dan Sampel Penelitian Jenis TIK yang paling banyak diteliti yaitu Elearning/VLE, termasuk mobile learning, yaitu sebanyak 8 publikasi, diikuti oleh adopsi TIK atau teknologi pendidikan secara umum sebanyak 5 publikasi. Rincian jenis TIK yang menjadi obyek penelitian selengkapnya dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini. Email/Port al, 3 Gambar 6. Model Riset TAM dengan 9 variabel eksternal [18] E-Learning, 8 ICT (Umum), 5 S/W, 3 H/W, 4 Gambar 8. Komposisi jenis TIK yang diteliti Sampel penelitian merupakan pengguna teknologi informasi dan komunikasi di perguruan tinggi yaitu mahasiswa dan dosen atau tenaga akademik. Responden mahasiswa lebih banyak yaitu 16 penelitian, sedangkan responden dosen hanya 5 penelitian. Ada dua penelitian yang melibatkan dosen dan mahasiswa sebagai responden. Jumlah sampel terkecil sebanyak 67 orang dan terbanyak 4589 orang dengan rata-rata sampel sebanyak 529 orang. Tabel di bawah ini menyajikan beberapa hasil analisis untuk penggunaan e-learning atau Virtual Learning Environment (VLE). Tabel 1. Hasil riset e-learning atau VLE Gambar 7. Model empiris UTAUT dengan variabel eksternal [29] Sebagian besar penelitian menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Model) yaitu sebanyak 11 publikasi atau 47,8%, selanjutnya diikuti oleh 10 penelitian menggunakan regresi, korelasi, t-test, atau model liner lainnya, serta hanya dua publikasi yang menggunakan analisis deskriptif. Variabel eskternal yang paling banyak digunakan yaitu Self-Efficacy dan Anxiety yaitu masing-masing sebanyak 7 dan 5 penelitian. Kemampuan atau kecemasan tersebut bisa dalam hal pengggunaan komputer atau internet. Self-efficacy pada dasarnya merupakan keyakinan seseorang atas kemampuannya untuk mengelola dan melakukan serangkaian tindakan untuk menghasilkan pencapaian tertentu [10]. Sedangkan definisi Internet Anxiety menurut Wexler (2001) adalah ketakutan atau kecemasan seseorang atas kemampuannya untuk berhasil dengan suatu sistem baru, misalnya dalam menggunakan Internet [4]. Peneliti Jairak et al (2009) Model Sebagian hasil riset UTAUT Variabel Performance Expectancy dan Effort Expectancy menunjukkan persepsi tinggi untuk penggunaan mobile learning Alenezi eta al TAM Perilaku memoderasi dalam (2010) hubungan antara manfaat, kemudahan, dan niat menggunakan e-learning Ramayah TAM Variabel manfaat dan kemudahan (2010) dapat menerangkan 64,1% variasi dalam penggunaan web mata kuliah Park&Lee UTAUT Kondisi fasilitas organisasi (2011) keragaman persepsi individual untuk faktor utama UTAUT pada penggunaan LMS berbasis web Tselios, et al TAM Variabel manfaat dan (2011) kemudahan menunjukkan pengaruh positif pada perilaku penggunaan Blended Learning Chen et al TAM Faktor kesenangan lebih (2012) signifikan dibandingkan manfaat dan kemudahan dalam Buchanan et UTAUT al (2013) Nassuora (2013) UTAUT penggunaan virtual learning. Variabel Self-efficacy, faktor structural, dan manfaat saling berkaitan dalam pemanfaatan virtual learning Variabel Effort Expectancy dan Facilitating Conditon menunjukkan tingkat persepsi yang tinggi pada penggunaan mobile learning. Beberapa hasil analisis mengenai adopsi e-learning tersebut menunjukkan bahwa model UTAUT dan TAM bisa memprediksi perilaku penggunaan ELearning oleh dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi. Dosen akan menggunakan TIK jika meyakini teknologi tersebut dapat meningkatkan kinerja serta mudah digunakan [24]. Dari perspektif mahasiswa, selain manfaat dan kemudahan, juga ditentukan oleh kondisi atau dukungan fasilitas kampus, wajib atau tidaknya mengakses e-learning, serta faktor kesenangan [3][7][18][25]. 5. Daftar Pustaka: [2] [3] [5] [6] Kesimpulan Penelitian dengan model UTAUT lebih banyak digunakan dibandingkan dengan TAM, terutama pada tahun-tahun terakhir. Model UTAUT sendiri ditemukan oleh Venkantesh pada tahun 2003 yang merupakan pengembangan dari model TAM yang disusun oleh Fred D. Davis pada tahun 1989. Model riset pada tahun terakhir mulai mengembangkan model adopsi dengan penambahan variabel eksternal, termasuk aspek organisasi atau perusahaan. Model TAM dan UTAUT pada awalnya berdasarkan persepsi individual dari pengguna teknologi informasi. Obyek TIK yang sering diteliti yaitu e-learning atau layanan informasi berbasis web. Beberapa perangkat lunak khusus atau teknologi pembelajaran modern mulai diteliti seperti mobile learning atau video conference system. Penelitian yang bersifat lintas negara atau lintas budaya mulai diperkenalkan sehingga bisa menguji kehandalan model TAM dan UTAUT atau mengidentifikasi faktor lain selain variabel utama pada kedua model adopsi tersebut. [1] [4] Abu Bakar, A., F. Z. Abdul Razak and W. S. W. Abdullah, 2013, Assessing the Effects of UTAUT and Self-Determination Predictor on Students Continuance Intention to Use Student Portal, World Applied Sciences Journal 21 (10): 1484-1489. Al-Busaidi, K.A. and H. Al-Shihi, Key factors to instructors’ satisfaction of learning management systems in blended learning, J Comput High Educ (2012) 24:18–39. Alenezi, A.R., A.M. Abdul Karim and A. Veloo, 2010, An Empirical Investigation into [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] The Role of Enjoyment, Computer Anxiety, Computer Self-Efficacy And Internet Experience in Influencing The Students’ Intention to Use E-Learning: A Case Study from Saudi Arabian Governmental Universities, TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology – October 2010, volume 9 Issue 4 Brown, Irwin T.J., 2002, Individual and Technological Factors Affecting Perceived Ease of Use of Web-based Learning Technologies in Developing Country, The Electronic Journal on Information Systems in Developing Countries. 9, 5, pp. 1-15. Buchanan, T., P. Sainter, and G. Saunders, 2013, Students’ Adoptions and Attitudes towards Electronic Placement Tests: A UTAUT Analysis, American Journal of Computer Technology and Application, Vol. 1, No. 1, February 2013, PP: 14 – 24. Capshaw, N.C., 2007, The Quality of Higher Education Internet and Computer Technologies: Exacerbating or Lessening Differences across Countries? An Analysis at Three Levels: National, Institutional, and Classroom, Dissertation, The University of Phoenix. Chen, C.Y., B. Y. Shih, and S. H. Yu, 2012, Disaster prevention and reduction for exploring teachers’ technology acceptance using a virtual reality system and partial least squares techniques, Nat Hazards (2012) 62:1217–1231. Davis, Fred D.,1989, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, And User Acceptance of Information Technology, MIS Quarterly. 13. 3. P. 319. El-Gayar, O., M. Moran and M. Hawkes, 2011, Students’ Acceptance of Tablet PCs and Implications for Educational Institutions, Educational Technology & Society, 14 (2), 58–70. Eastin and R. LaRose, 2000, Internet SelfEfficacy and the Psychology of the Digital Divide, Journal of Computer-Mediated Communication, Sep. 6. 1. Göğüş, A., N. Nistor, and T. Lerche, 2012, Educational Technology Acceptance Across Cultures: A Validation of The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology in The Context Of Turkish National Culture, TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology–October 2012, volume 11 Issue 4. Hermana, Budi dan E.S. Margianti, 2010, New Economy: Ekonomi Era Informasi, Penerbit Gunadarma, Jakarta Irby, T.L. and R. Strong, 2013, Agricultural Education Students’Acceptance and SelfEfficacy of Mobile Technology in Classrooms, NACTA Journal, March 2013. [14] Jairak, K., P. Praneetpolgrang, and K. Mekhabunchakij, 2009), An Acceptance of Mobile Learning for Higher Education Students in Thailand, The Sixth International Conference on eLearning for KnowledgeBased Society, 17-18 December 2009, Thailand. [15] Lakhal, S., H. Khechine, and D. Pascot, 2013, Student Behavioural Intentions to Use Desktop Video Conferencing in a Distance Course Integration of Autonomy to the UTAUT Model, J Comput High Educ (2013) 25:93–121. [16] Lin, P.C., H.K. Lu, and S.C. Liu, 2013, Towards an Education Behavioral Intention Model for E-Learning Systems: An Extension Of UTAUT, Journal of Theoretical and Applied Information Technology, 31st January 2013. Vol. 47 No.3. [17] Luan, W.S. and T. Teo, 2009, Investigating the Technology Acceptance among Student Teachers in Malaysia: An Application of the Technology Acceptance Model (TAM), The Asia-Pacific Education Researcher 18:2 (2009), pp. 261-272. [18] Macharia, J. and E. Nyakwende, 2010, The Influence of E-mail on Students’ Learning in Higher Education: An Extension to Technology Acceptance Model (TAM), Asian Journal of Information Technology 9 (3): 123132. [19] Muniandy, B., M. Y. Ong , K.K. Phua, and S.L. Ong, 2011, Assessing Key Performance Indicators Monitoring System (KPI-MS) of a university using Technology Acceptance Model, International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 1, No. 3. [20] Nair, I. and V.M. Das, 2011, Analysis of Recent Studies Undertaken for Assessing Acceptance of Technology among Teachers using TAM, International Journal of Computer Applications, Volume 32– No.8. [21] Nassuora, A.B., 2013, Students Acceptance of Mobile Learning for Higher Education in Saudi Arabia, International Journal of Learning Management Systems, 1, No. 1, 1-9. [22] Nistor, N., A. Gog˘u¨s, and T. Lerche, 2013, Educational technology acceptance across national and professional cultures: a European study, Education Tech Research Dev (2013) 61:733–749. [23] Oye, N.D., N. A. Iahad, and Z.A. Rabin, 2011, A Model of ICT Acceptance and Use for Teachers in Higher Education Institutions, International Journal of Computer Science & Communication Networks,Vol 1(1),cSeptember-October 2011. [24] Oye, N.D., N.A.Iahad, and N. Ab.Rahim, 2012, The history of UTAUT model and its impact on ICT acceptance and usage by academicians. Educ Inf Technology. [25] Park, S.H. and L. Lee, 2011, Group-level effects of facilitating conditions on individual acceptance of information systems, Inf Technol Manag (2011) 12:315–334. [26] Presley, A. and T. Presley, 2009, Factors influencing student acceptance and use of academic portals, J Comput High Educ (2009) 21:167–182. [27] Ramayah, T., 2010, The Role of Voluntariness in Distance Education Students’ Usage of A Course Website, TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology – July 2010, volume 9 Issue 3. [28] Sarkar, Sukanta, 2012, The Role of Information and Communication Technology (ICT) in Higher Education for the 21st Century, The Science Probe, Vol. 1 No. 1 (May 2012) Page No- 30-41. [29] Sharma, A.K. and D. Kumar, 2012, User Acceptance of Desktop Based Computer Software Using UTAUT Model and addition of New Moderators, International Journal of Computer Science & Engineering Technology (IJCSET), Vol. 3 No. 10. [30] Tan, P.J.B., 2013, Students’ Adoptions and Attitudes towards Electronic Placement Tests: A UTAUT Analysis, American Journal of Computer Technology and Application, Vol. 1, No. 1, February 2013, PP: 14 – 24. [31] Teo, Timothy, 2010, Examining the Influence of Subjective Norm and Facilitating Conditions on the Intention to Use Technology among Pre-service Teachers: a Structural Equation Modeling of an Extended Technology Acceptance Model, Asia Pacific Educ. Rev. (2010) 11:253–262. [32] Thurmond, V.A. and K. Wambach, 2004, Understanding Interactions in Distance Education: A Review of the Literature, nternational Journal of Instructional Technology and Distance Learning, vol. 1, no.1. [33] Tselios, N., S. Daskalakis and M.Papadopoulou, 2011, Assessing the Acceptance of a Blended Learning University Course, Educational Technology & Society, 14 (2), 224–235. [34] Vassiliadis, B., A. Stefani, L. Drossos, and M. Xenos, 2007, Blended ICT models for use in Higher Education, in “Adapting Information and Communication Technologies for Effective Education”, Tomei L. (Ed), Information Science Reference, ISBN: 9781599049250, Chapter II, pp. 13-29. [35] Venkatesh, Viswanath, M. G. Morris, G. B. Davis, and F. D. Davis, 2003, User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View, MIS Quarterly, Vol. 27., No. 3, pp. 425478.