Model Adopsi TIK-Farida

advertisement
MODEL RISET ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DI PERGURUAN TINGGI: META ANALYSIS
Farida1, Budi Hermana2
1
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
2
Program Studi Magister Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Gunadarma
1
[email protected], [email protected]
Abstrak
Jenis-jenis penerapanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada perguruan tinggi diantaranya elearning, mobile learning, dan berbagai proses pembelajaran dan akses informasi akademik berbasis elektronik
atau internet. Pemanfaatan TIK tersebut perlu dievaluasi, diantaranya melalui pengukuran persepsi atau
perspektif dari pengguna TIK, khususnya dosen dan mahasiswa. Penelitian mengenai proses adopsi TIK di
perguruan tinggi menggunakan berbagai model, di antaranya yaitu model prilaku dari pengguna teknologi. Dua
model paling populer adalah Technology Acceptance Model (TAM) dan Unified Theory of Acceptance and Use
of Technology (UTAUT). Makalah ini merupakan hasil meta-analysis yaitu telaah terhadap 23 hasil penelitian
empiris yang sudah dipublikasikan pada jurnal dan seminar international. Jenis penerapan TIK yang paling
banyak diteliti yaitu E-learning. Model analisis yang digunakan terdiri dari tiga metode, yaitu deskriptif, regresi
dan korelasi, serta model persamaan structural. Variabel eksternal yang paling banyak diteliti adalah tingkat selfefficacy dan anxiety. Semua penelitian menunjukkan bahwa TAM dan UTAUT dapat memprediksi faktor-faktor
yang mempengaruhi proses penerimaan dan penggunaan berbagai jenis penerapan TIK di perguruan tinggi, baik
hanya untuk sebagian faktor atau model secara keseluruhan.
Kata kunci : TAM, UTAUT, E-Learning, Model Adopsi
1.
Pendahuluan
Berbagai konsep atau pendekatan baru
bermunculan dalam bidang pendidikan, mulai dari
penggunaan komputer dalam proses pembelajaran
sampai e-learning atau virtual learning environment.
Menurut Alenezi, Karim and Veloo (2010), elearning merupakan alat pendidikan efektif yang
dapat diintegrasikan ke dalam berbagai model
pembelajaran yang disediakan oleh lembaga
pendidikan. Menurut Sarkar (2012), salah satu
masalah utama dalam penggunaan TIK di
pendidikan adalah menentukan pilihan terbaik antara
jenis teknologi dan kebutuhan pendidikan.
Lin, Lu, and Liu (2013) menyatakan bahwa
ketika sistem e-learning semakin berkembang, maka
sangat penting bagi para peneliti untuk
mengevaluasi kinerja dari berbagai sistem tersebut.
Dengan
semakin
berkembangnya
sistem
pembelajaran berbasis web, model penelitian prilaku
(seperti TAM, TPB, TAM2 dan UTAUT) sangat
membantu untuk mengetahui apa dan mengapa
orang menggunakan teknologi pendidikan. Luan and
Teo (2009) menyebutkan bahwa TAM merupakan
model yang tepat untuk memprediksi penerimaan
teknologi oleh para penggunanya, termasuk dosen
dan mahasiswa. Menurut, Nair and Das (2011),
beberapa pertanyaan riset mengenai model
penerimaan teknologi informasi yaitu (1) pada
situasi seperti apa variabel adopsi (misalnya:
kemudahan, manfaat, dan
norma subyektif)
berdampak pada penerimaan dan penggunaan
teknologi? (2) Apa karakteristik individu (misalnya,
pengalaman menggunakan komputer) atau faktor
kelompok yang mempengaruhi hubungan variabel
pada model TAM? serta (3) bagaimana manfaat
TAM terhadap model penerimaan dan penggunaan
teknologi dalam pengajaran lainnya?
Makalah ini menyajikan hasil telaah pustaka
secara sistematis, atau disebut meta-analysis
terhadap sejumlah riset empiris mengenai model
adopsi TIK di perguruan tinggi. Tujuan umumnya
yaitu untuk mengetahui berbagai model riset dan
teknik analisis yang digunakan serta jenis-jenis TIK
yang dijadikan obyek penelitian. Parameter yang
ditelaah yaitu identifikasi variabel eksternal,
kelompok dan jumlah responden, jenis TIK, teknik
analisis statitik, serta beberapa hasil temuan yang
mengacu kepada dua model yaitu TAM dan
UTAUT.
2.
Landasan Teori
2.1 Penerapan TIK di Perguruan Tinggi
efektifitas biaya, kualitas, strategi, dan model elearning. Kerangka kerja e-learning selengkapnya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Capshaw (2007) mengemukakan model
konseptual difusi teknologi komputer dan internet di
perguruan tinggi, seperti disajikan pada gambar di
bawah ini.
Gambar 2. Kerangka kerja e-learning
(Vassiliadis et al, 2007)
Al-Busaidi and Al-Shihi (2012) menyatakan
bahwa kekhawatiran terhadap komputer, daya
inovasi individu, mutu sistem, mutu informasi,
dukungan manajemen, kebijakan insentif, dan
pelatihan merupakan faktor kunci untuk kepuasan
para instruktur Learning Management System pada
model blended learning. Pendekatan pembelajaran
dengan model campuran tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 1. Model konseptual Internet dan teknologi
komputer di perguruan tinggi
(Capshaw, 2007)
Sarkar (2012) menyatakan bahwa TIK dapat
dibagi menjadi dua komponen: (1) Information and
Communication Infrastructure (ICI) yaitu jaringan
dan sistem telekomunikasi fisik (cellular, broadcast,
cable, satellite, postal) serta layanan yang
memanfaatkan teknologi tersebut (Internet, voice,
mail, radio, and television), serta (2) Information
Technology (IT) yaitu perangkat keras dan perangkat
lunak yang digunakan dalam pengumpulan,
penyimpanan, pengolahan, dan penyajian informasi..
Salah satu konsep TIK yang paling popular dalam
penerapan
TIK
yaitu
e-learning.
OECD
mengemukakan pengertian dan ruang lingkup yang
lebih terperinci mengenai e-learning yaitu: “Elearning refers to the use of information and
communications technology (ICT) to enhance and/or
support learning in tertiary education. But this
covers a wide range of systems, from students using
e-mail and accessing course work on line while
following a course on campus to programmes
offered entirely online.”.
Kerangka kerja sederhana untuk e-learning
harus memperhatikan tiga komponen utama yaitu
teknologi, ekonomi, dan pedagogik. Pada lapisan
berikutnya, aspek yang perlu diperhatikan adalah
Gambar 3. Pendekatan blended learning
(Vassiliadis dkk, 2007)
Interaksi dalam kelas tradisional jauh berbeda dari
interaksi yang terjadi dalam perkuliahan berbasis
web. Perbedaan dalam interaksi tersebut disebabkan
karena media pembelajaran yang digunakannya
berbasis web. Meskipun ada perbedaan dalam media
pedagogis, komponen interaktif – yang dirancang
oleh dosen- tetap penting dalam pembelajaran
berbasis Web. Dengan semakin meningkatnya
perkuliahan berbasis web dan perbedaan interaksi
antara kedua model tersebut (tradisionil dan berbasis
web) maka peniliaan efektifititas interaksi dalam
perkuliahan berbasis web menjadi sangat penting
(Thurmond and Wambach, 2004). Tselios,
Daskalakis and Papadopoulou (2011) menyatakan
bahwa manfaat dan kemudahan pengggunaan
merupakan faktor utama pada penerimaan dan
penggunaan e-learning. Sedangkan menurut Nair
and Das (2011), meskipun ada peningkatan
ketersediaan dan dukungan terhadap teknologi yang
diintergrasikan pada metode belajar-mengajar,
penerimaan teknologi oleh dosen dan mahasiswa
dalam aktivitas pengajaran tergolong masih sangat
rendah.
pengalaman, serta wajib atau sukarelanya dalam
menggunakan sebuah teknologi informasi yang
sedang diteliti. Model UTAUT dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
2.2 Model TAM dan UTAUT
Model keterkaitan antara teknologi informasi dengan
faktor lain menjadi obyek kajian atau penelitian
yang berkembang pesat pada tahun 1990-an.
Hermana dan Margianti (2010) menyebutkan bahwa
berbagai teori perilaku (behavioral theory) banyak
digunakan untuk mengkaji proses adopsi teknologi
informasi oleh pengguna akhir (end users),
diantaranya adalah Theory of Reason Action, Theory
of Planned Behaviour, Task-Technology Fit Theory,
dan Technology Acceptance Model. Technology
Acceptance Model (TAM) merupakan model
penelitian yang paling luas digunakan untuk meneliti
adopsi teknologi informasi. Model TAM yang
pertama kali dikemukan oleh Davis (1989) dapat
dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 5. Technology Acceptance Model (Davis et
al, 1989).
Menurut Davis (1989), tujuan utama TAM adalah
untuk memberikan dasar untuk penelusuran
pengaruh faktor-faktor
eksternal terhadap
kepercayaan, sikap, dan tujuan pengguna. TAM
menganggap bahwa 2 keyakinan individual, yaitu
persepsi manfaat (perceived usefulness) dan persepsi
kemudahan penggunaan (perceived easy of use),
merupakan pengaruh utama untuk perilaku
penerimaan komputer.
Oye, Iahad, and Rahim (2012) menyebutkan
bahwa pada tahun 2003, Venkatesh dkk telah
menciptakan Unified Theory of Acceptance and Use
of Technology (UTAUT). Model UTAUT
mengidentifikasi
faktor-faktor
utama
dalam
penerimaan TIK yang diukur dengan keinginan
untuk menggunakan teknologi serta tingkat
pengggunaan aktual dari teknologi tersebut..
UTAUT Model disusun oleh Venkatesh dkk.
(2003) terdiri dari empat variabel sebagai faktor
penentu dalam penggunaan teknologi informasi,
yaitu performance expectancy, effort expectancy,
social influence, dan facilitating condition.
Hubungan antara empat prediktor dengan tujuan
penggunaan teknologi informasi dipengaruhi oleh
empat variabel moderator yaitu jenis kelamin, usia,
Gambar 6. Model UTAUT (Venkatesh, 2003)
3.
Meta-Analysis
Meta analysis merupakan telaah hasil riset
secara sistematis, terutama terhadap hasil-hasil riset
empiris dengan menggunakan dua model adopsi
yaitu Technology Acceptance Model (TAM) dan
Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT). Pencarian publikasi yang
relevan menggunakan dua sumber utama yaitu
google scholar dan basis data paper Springer.
Pencarian menggunakan dua kata kunci yaitu
“technology acceptance model” dan “unified theory
of acceptance and use of technology”. Makalah yang
dijadikan bahan kajian bersifat empiris dengan
menggunakan model TAM atau UTAUT. Kurun
waktu publikasinya yaitu lima tahun terakhir yaitu
tahun 2009 sampai 2013. Jenis publikasinya terdiri
dari dua yaitu jurnal international dan seminar
international. Publikasi yang memenuhi kriteria
tersebut adalah sebanyak 23 makalah. Aspek atau
parameter yang diidentifikasi adalah model riset,
variabel ekstenal, jumlah dan kelompok sampel.
serta teknik analisis statistik yang digunakan.
4.
Pembahasan
4.1 Model Riset dan Teknik Analisis
Penelitian yang menggunakan model UTAUT lebih
banyak dibandingkan dengan TAM
yaitu 14
berbanding 9 penelitian. Semua penelitian
menggunakan semua variabel utama pada model
TAM dan UTAUT, kecuali penelitian Irby and
Strong
(2013).
Sepuluh
publikasi
hanya
menggunakan variabel utama, dan sisanya sebanyak
13 penelitian menambahkan beberapa variabel
eksternal. Variabel eksternal adalah variabel
tambahan di luar variabel utama dalam model TAM
dan UTAUT. Dua contoh model empiris yang
menggunakan variabel eksternal, masing-masing
untuk TAM dan UTAUT dapat dilihat pada gambar
6 dan 7 di bawah ini.
4.2 Jenis TIK dan Sampel Penelitian
Jenis TIK yang paling banyak diteliti yaitu Elearning/VLE, termasuk mobile learning, yaitu
sebanyak 8 publikasi, diikuti oleh adopsi TIK atau
teknologi pendidikan secara umum sebanyak 5
publikasi. Rincian jenis TIK yang menjadi obyek
penelitian selengkapnya dapat dilihat pada gambar 8
di bawah ini.
Email/Port
al, 3
Gambar 6. Model Riset TAM dengan 9 variabel
eksternal [18]
E-Learning,
8
ICT
(Umum), 5
S/W, 3
H/W, 4
Gambar 8. Komposisi jenis TIK yang diteliti
Sampel penelitian merupakan pengguna
teknologi informasi dan komunikasi di perguruan
tinggi yaitu mahasiswa dan dosen atau tenaga
akademik. Responden mahasiswa lebih banyak yaitu
16 penelitian, sedangkan responden dosen hanya 5
penelitian. Ada dua penelitian yang melibatkan
dosen dan mahasiswa sebagai responden. Jumlah
sampel terkecil sebanyak 67 orang dan terbanyak
4589 orang dengan rata-rata sampel sebanyak 529
orang. Tabel di bawah ini menyajikan beberapa hasil
analisis untuk penggunaan e-learning atau Virtual
Learning Environment (VLE).
Tabel 1. Hasil riset e-learning atau VLE
Gambar 7. Model empiris UTAUT dengan variabel
eksternal [29]
Sebagian besar penelitian menggunakan model
persamaan struktural (Structural Equation Model)
yaitu sebanyak 11 publikasi atau 47,8%, selanjutnya
diikuti oleh 10 penelitian menggunakan regresi,
korelasi, t-test, atau model liner lainnya, serta hanya
dua publikasi yang menggunakan analisis deskriptif.
Variabel eskternal yang paling banyak
digunakan yaitu Self-Efficacy dan Anxiety yaitu
masing-masing sebanyak 7 dan 5 penelitian.
Kemampuan atau kecemasan tersebut bisa dalam hal
pengggunaan komputer atau internet. Self-efficacy
pada dasarnya merupakan keyakinan seseorang atas
kemampuannya untuk mengelola dan melakukan
serangkaian
tindakan
untuk
menghasilkan
pencapaian tertentu [10]. Sedangkan definisi
Internet Anxiety menurut Wexler (2001) adalah
ketakutan atau kecemasan seseorang atas
kemampuannya untuk berhasil dengan suatu sistem
baru, misalnya dalam menggunakan Internet [4].
Peneliti
Jairak et al
(2009)
Model
Sebagian hasil riset
UTAUT Variabel Performance
Expectancy dan Effort
Expectancy menunjukkan
persepsi tinggi untuk penggunaan
mobile learning
Alenezi eta al TAM
Perilaku memoderasi dalam
(2010)
hubungan antara manfaat,
kemudahan, dan niat
menggunakan e-learning
Ramayah
TAM
Variabel manfaat dan kemudahan
(2010)
dapat menerangkan 64,1% variasi
dalam penggunaan web mata
kuliah
Park&Lee
UTAUT Kondisi fasilitas organisasi
(2011)
keragaman persepsi individual
untuk faktor utama UTAUT pada
penggunaan LMS berbasis web
Tselios, et al TAM
Variabel manfaat dan
(2011)
kemudahan menunjukkan
pengaruh positif pada perilaku
penggunaan Blended Learning
Chen et al
TAM
Faktor kesenangan lebih
(2012)
signifikan dibandingkan manfaat
dan kemudahan dalam
Buchanan et UTAUT
al (2013)
Nassuora
(2013)
UTAUT
penggunaan virtual learning.
Variabel Self-efficacy, faktor
structural, dan manfaat saling
berkaitan dalam pemanfaatan
virtual learning
Variabel Effort Expectancy dan
Facilitating Conditon
menunjukkan tingkat persepsi
yang tinggi pada penggunaan
mobile learning.
Beberapa hasil analisis mengenai adopsi e-learning
tersebut menunjukkan bahwa model UTAUT dan
TAM bisa memprediksi perilaku penggunaan ELearning oleh dosen dan mahasiswa di perguruan
tinggi. Dosen akan menggunakan TIK jika meyakini
teknologi tersebut dapat meningkatkan kinerja serta
mudah digunakan [24]. Dari perspektif mahasiswa,
selain manfaat dan kemudahan, juga ditentukan oleh
kondisi atau dukungan fasilitas kampus, wajib atau
tidaknya mengakses e-learning, serta faktor
kesenangan [3][7][18][25].
5.
Daftar Pustaka:
[2]
[3]
[5]
[6]
Kesimpulan
Penelitian dengan model UTAUT lebih banyak
digunakan dibandingkan dengan TAM, terutama
pada tahun-tahun terakhir. Model UTAUT sendiri
ditemukan oleh Venkantesh pada tahun 2003 yang
merupakan pengembangan dari model TAM yang
disusun oleh Fred D. Davis pada tahun 1989. Model
riset pada tahun terakhir mulai mengembangkan
model adopsi dengan penambahan variabel
eksternal, termasuk aspek organisasi atau
perusahaan. Model TAM dan UTAUT pada awalnya
berdasarkan persepsi individual dari pengguna
teknologi informasi.
Obyek TIK yang sering diteliti yaitu e-learning
atau layanan informasi berbasis web. Beberapa
perangkat lunak khusus atau teknologi pembelajaran
modern mulai diteliti seperti mobile learning atau
video conference system. Penelitian yang bersifat
lintas negara atau lintas budaya mulai diperkenalkan
sehingga bisa menguji kehandalan model TAM dan
UTAUT atau mengidentifikasi faktor lain selain
variabel utama pada kedua model adopsi tersebut.
[1]
[4]
Abu Bakar, A., F. Z. Abdul Razak and W. S.
W. Abdullah, 2013, Assessing the Effects of
UTAUT and Self-Determination Predictor on
Students Continuance Intention to Use Student
Portal, World Applied Sciences Journal 21
(10): 1484-1489.
Al-Busaidi, K.A. and H. Al-Shihi, Key factors
to instructors’ satisfaction of learning
management systems in blended learning, J
Comput High Educ (2012) 24:18–39.
Alenezi, A.R., A.M. Abdul Karim and A.
Veloo, 2010, An Empirical Investigation into
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
The Role of Enjoyment, Computer Anxiety,
Computer
Self-Efficacy
And
Internet
Experience in Influencing The Students’
Intention to Use E-Learning: A Case Study
from
Saudi
Arabian
Governmental
Universities, TOJET: The Turkish Online
Journal of Educational Technology – October
2010, volume 9 Issue 4
Brown, Irwin T.J., 2002, Individual and
Technological Factors Affecting Perceived
Ease of Use of Web-based Learning
Technologies in Developing Country, The
Electronic Journal on Information Systems in
Developing Countries. 9, 5, pp. 1-15.
Buchanan, T., P. Sainter, and G. Saunders,
2013, Students’ Adoptions and Attitudes
towards Electronic Placement Tests: A
UTAUT Analysis, American Journal of
Computer Technology and Application, Vol. 1,
No. 1, February 2013, PP: 14 – 24.
Capshaw, N.C., 2007, The Quality of Higher
Education
Internet
and
Computer
Technologies: Exacerbating or Lessening
Differences across Countries? An Analysis at
Three Levels: National, Institutional, and
Classroom, Dissertation, The University of
Phoenix.
Chen, C.Y., B. Y. Shih, and S. H. Yu, 2012,
Disaster prevention and reduction for
exploring teachers’ technology acceptance
using a virtual reality system and partial least
squares techniques, Nat Hazards (2012)
62:1217–1231.
Davis, Fred D.,1989, Perceived Usefulness,
Perceived Ease of Use, And User Acceptance
of Information Technology, MIS Quarterly.
13. 3. P. 319.
El-Gayar, O., M. Moran and M. Hawkes,
2011, Students’ Acceptance of Tablet PCs and
Implications for Educational Institutions,
Educational Technology & Society, 14 (2),
58–70.
Eastin and R. LaRose, 2000, Internet SelfEfficacy and the Psychology of the Digital
Divide, Journal of Computer-Mediated
Communication, Sep. 6. 1.
Göğüş, A., N. Nistor, and T. Lerche, 2012,
Educational Technology Acceptance Across
Cultures: A Validation of The Unified Theory
of Acceptance and Use of Technology in The
Context Of Turkish National Culture, TOJET:
The Turkish Online Journal of Educational
Technology–October 2012, volume 11 Issue 4.
Hermana, Budi dan E.S. Margianti, 2010, New
Economy: Ekonomi Era Informasi, Penerbit
Gunadarma, Jakarta
Irby, T.L. and R. Strong, 2013, Agricultural
Education Students’Acceptance and SelfEfficacy of Mobile Technology in Classrooms,
NACTA Journal, March 2013.
[14] Jairak, K., P. Praneetpolgrang, and K.
Mekhabunchakij, 2009), An Acceptance of
Mobile Learning for Higher Education
Students in Thailand, The Sixth International
Conference on eLearning for KnowledgeBased Society, 17-18 December 2009,
Thailand.
[15] Lakhal, S., H. Khechine, and D. Pascot, 2013,
Student Behavioural Intentions to Use Desktop
Video Conferencing in a Distance Course
Integration of Autonomy to the UTAUT Model,
J Comput High Educ (2013) 25:93–121.
[16] Lin, P.C., H.K. Lu, and S.C. Liu, 2013,
Towards an Education Behavioral Intention
Model for E-Learning Systems: An Extension
Of UTAUT, Journal of Theoretical and Applied
Information Technology, 31st January 2013.
Vol. 47 No.3.
[17] Luan, W.S. and T. Teo, 2009, Investigating the
Technology Acceptance among Student
Teachers in Malaysia: An Application of the
Technology Acceptance Model (TAM), The
Asia-Pacific Education Researcher 18:2
(2009), pp. 261-272.
[18] Macharia, J. and E. Nyakwende, 2010, The
Influence of E-mail on Students’ Learning in
Higher Education: An Extension to
Technology Acceptance Model (TAM), Asian
Journal of Information Technology 9 (3): 123132.
[19] Muniandy, B., M. Y. Ong , K.K. Phua, and
S.L. Ong, 2011, Assessing Key Performance
Indicators Monitoring System (KPI-MS) of a
university using Technology Acceptance
Model, International Journal of Social Science
and Humanity, Vol. 1, No. 3.
[20] Nair, I. and V.M. Das, 2011, Analysis of
Recent Studies Undertaken for Assessing
Acceptance of Technology among Teachers
using TAM, International Journal of Computer
Applications, Volume 32– No.8.
[21] Nassuora, A.B., 2013, Students Acceptance of
Mobile Learning for Higher Education in
Saudi Arabia, International Journal of
Learning Management Systems, 1, No. 1, 1-9.
[22] Nistor, N., A. Gog˘u¨s, and T. Lerche, 2013,
Educational technology acceptance across
national and professional cultures: a
European study, Education Tech Research Dev
(2013) 61:733–749.
[23] Oye, N.D., N. A. Iahad, and Z.A. Rabin,
2011, A Model of ICT Acceptance and Use for
Teachers in Higher Education Institutions,
International Journal of Computer Science &
Communication
Networks,Vol
1(1),cSeptember-October 2011.
[24] Oye, N.D., N.A.Iahad, and N. Ab.Rahim,
2012, The history of UTAUT model and its
impact on ICT acceptance and usage by
academicians. Educ Inf Technology.
[25] Park, S.H. and L. Lee, 2011, Group-level
effects of facilitating conditions on individual
acceptance of information systems, Inf
Technol Manag (2011) 12:315–334.
[26] Presley, A. and T. Presley, 2009, Factors
influencing student acceptance and use of
academic portals, J Comput High Educ (2009)
21:167–182.
[27] Ramayah, T., 2010, The Role of Voluntariness
in Distance Education Students’ Usage of A
Course Website, TOJET: The Turkish Online
Journal of Educational Technology – July
2010, volume 9 Issue 3.
[28] Sarkar, Sukanta, 2012, The Role of Information
and Communication Technology (ICT) in
Higher Education for the 21st Century, The
Science Probe, Vol. 1 No. 1 (May 2012) Page
No- 30-41.
[29] Sharma, A.K. and D. Kumar, 2012, User
Acceptance of Desktop Based Computer
Software Using UTAUT Model and addition of
New Moderators, International Journal of
Computer Science & Engineering Technology
(IJCSET), Vol. 3 No. 10.
[30] Tan, P.J.B., 2013, Students’ Adoptions and
Attitudes towards Electronic Placement Tests:
A UTAUT Analysis, American Journal of
Computer Technology and Application, Vol. 1,
No. 1, February 2013, PP: 14 – 24.
[31] Teo, Timothy, 2010, Examining the Influence
of Subjective Norm and Facilitating
Conditions on the Intention to Use Technology
among Pre-service Teachers: a Structural
Equation Modeling of an Extended Technology
Acceptance Model, Asia Pacific Educ. Rev.
(2010) 11:253–262.
[32] Thurmond, V.A. and K. Wambach, 2004,
Understanding Interactions in Distance
Education: A Review of the Literature,
nternational
Journal
of
Instructional
Technology and Distance Learning, vol. 1,
no.1.
[33] Tselios,
N.,
S.
Daskalakis
and
M.Papadopoulou,
2011,
Assessing
the
Acceptance of a Blended Learning University
Course, Educational Technology & Society, 14
(2), 224–235.
[34] Vassiliadis, B., A. Stefani, L. Drossos, and M.
Xenos, 2007, Blended ICT models for use in
Higher Education, in “Adapting Information
and
Communication Technologies
for
Effective Education”, Tomei L. (Ed),
Information Science Reference, ISBN: 9781599049250, Chapter II, pp. 13-29.
[35] Venkatesh, Viswanath, M. G. Morris, G. B.
Davis, and F. D. Davis, 2003, User Acceptance
of Information Technology: Toward a Unified
View, MIS Quarterly, Vol. 27., No. 3, pp. 425478.
Download