TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

advertisement
TOKOH-TOKOH
PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI
Pendidikan Anak Usia Dini
Unita Werdi Rahajeng
[email protected]
FRIEDRICH WILHELM FROEBEL (1782–
1852)
Father of kindergarten
 Berguru pada Pestalozzi (Swiss) dan membaca
karya Comenius
 Merasa masa kecilnya kurang bahagia dan
berpikir bahwa dengan bersekolah, seharusnya
masa kecil akan lebih menyenangkan
 Mendirikan taman kanak-kanak di Jerman
tahun 1936 untuk anak usia 2 s/d 6 tahun 
kindergarten (child’s garden)

FRIEDRICH WILHELM FROEBEL (1782–
1852)




child’s garden: penuh dengan penemuan yang
menyenangkan dan pengalaman yang berkesan,
dimana orang dewasa berperan untuk
mengembangkan ide-ide dan material bagi anakanak untuk mendukung perkembangannya sesuai
dengan tahapan
Anak hendaknya punya hak untuk memiliki mainan,
bermain, dan dilatih oleh guru yang terlatih
Menulis karya Education of Man  Play is the
highest phase of child development – there
presentation of the inner necessity and impulse
Membuat kurikulum atau rencana pembelajaran bagi
anak usia dini
FRIEDRICH WILHELM FROEBEL (1782–
1852)

1.
2.
3.
4.
5.
Terobosan :
Gift  alat untuk bermain
Occupation  aktivitas untuk memanipulasi
gift, kebanyakan adalah aktivitas kerajinan
misal menggunting, membentuk clay, melipat
kertas, menjahit
Song  duduk dalam lingkaran dan menyanyi
bersama / rhyme
Pelatihan bagi guru anak usia dini
Wanita muda dan belum menikah mengajar
(berlawanan dengan tradisi masa itu)
JOHN DEWEY (1859 – 1952)
Profesor di University of Chicago and Columbia
University
 Merasa pendidikan di sekolah itu membosankan
 Memberi kebebasan bagi anaknya dan percaya
adanya innate goodness bagi anak
 Menulis My Pedagogic Creed
 Progressivism >< Child-centered
 Pendidikan bukan hanya untuk menyiapkan
murid di masa mendatang namun terintegrasi di
aktivitas sehari-hari anak
 Pentingnya interaksi sosial dalam kegiatan anak

MARIA MONTESSORI (1870–1952






Wanita pertama yang mendapat gelar dalam
pendidikan medis (medical degree)
Asisten di klinik psikiatri University of Rome
Pada masa itu perlakuan untuk anak retardasi
mental dan gangguan kejiwaan sama  asylum
Minat untuk treatment edukasi pada anak-anak
idiot, paralysis, dan mengalami kebutuhan khusus
Dipengaruhi oleh Edouard Seguin dan John Iteard
Tahun 1906 mengembangkan Casa dei Bambini, or
Children’s House, untuk anak-anak usia dini dan
tidak sebatas yang mengalami gangguan saja
METODE PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
Pendidikan Anak Usia Dini
Unita Werdi Rahajeng
[email protected]
MONTESSORI
Prepared environment supports, invites, and
enables learning.
 Children educate themselves—self-directed
learning
 Sensory materials invite and promote learning.
 Set curriculum regarding what children should
learn
 Grouping is multiage.
 Students learn by manipulative materials and
working with others.
 Learning takes place through the senses.

PRINSIP DASAR MONTESSORI
Respect the child  menghargai keunikan
masing-masing anak
 Absorbent mind  di awal kehidupan, anak
mampu menyerap segala informasi dan belajar
melalui pengalaman fisiknya
 Critical period  masa-masa tertentu untuk
belajar ketrampilan baru
 Prepared enviroment  lingkungan yang
mendukung pembelajaran di masa kritis
 Auto-education  self-education, dimana anak
belajar sendiri di lingkungan yang telah
disiapkan

AREA YANG DIKEMBANGKAN
Practical life or motor education
Misalnya: belajar memasang kancing, greeting,
menyapu, membawa piring di atas nampan
 Sensory materials for training the senses
Alat-alat untuk mendukung kemampuan berpikir,
pembentukan konsep, misalnya menara balok
 Academic materials for teaching writing,
reading, and mathematics.
Kemampuan menulis sebelum membaca, konsep
anak belajar calistung tanpa menyadari mereka
sedang mempelajari ketrampilan akademis

HIGH/SCOPE
Program pendidikan untuk anak usia dini
dengan basis teori perkembangan Piaget
 Pengetahuan dibangun atas pengalaman
langsung individu, penerapan ide-ide dan logika
dalam memecahkan masalah
 Perlu perancangan lingkungan belajar untuk
memungkinkan anak mencapai pengalamanpengalaman langsung

5 ELEMEN DASAR HIGH/SCOPE





Active Learning  Pengetahuan, konsep dan
ketrampilan anak berasal dari keterlibatannya dengan
lingkungan belajar (material, kurikulum, partner
belajar)
Classroom Arangement  Ruang belajar diatur
sedemikian rupa agar anak mampu menemukan
material pembelajaran, terdiri dari beberapa area
Daily Schedule  keteraturan jadwal dimana anak
mengetahui waktu-waktu bergantinya jadwal.
Kegiatan plan-do-review
Assessment  Pencatatan significant behavior dan
model port folio
Curriculum  Berdasarkan ketertarikan anak dan
sesuai dengan teori perkembangan Piaget
PLAN-DO-REVIEW SESSION
Planning
• Guru menyampaikan rencana kegiatan
hari ini
Key Experience
• Jenis-jenis kegiatan untuk mendukung
perkembangan anak
Work Time
• Waktu anak melakukan aktivitas terprogram
• Guru melakukan observasi significant behavior
Clean Up time
• Anak membereskan material dan
mengembalikan ke tempat semula
Recall Time
• Kesempatan anak untuk mereview
pengalaman belajar
REGGIO EMILIA
Kota di Italia yang terkenal dengan program
pendidikan anak usia dini
 Loris Malaguzzi adalah pelopor berdirinya
program Reggio Emilia yang kemudian
diadaptasi di berbagai belahan dunia
 Guru-guru di Reggio Emilia percaya bahwa
setiap anak memiliki ritme dan gaya belajar
yang unik
 Orangtua terlibat dalam pengembangan
pendidikan  komite sekolah, kunjungan ke
sekolah, diskusi, perayaan2, dll
 Atelierista  guru terlatih dalam bidang seni
visual yang bekerja sama dengan guru

Sangat memperhatikan desain lingkungan.
Dirancang sesuai dengan dunia anak. Space
untuk memamerkan karya anak
 Guru berpasangan di setiap kelas (+/- untuk 25
siswa)
 Setiap sekolah terdapat pedigosista  ahli
pendidikan anak usia dini yang mendampingi
guru dan bertemu dengan guru secara berkala
 No set curriculum : Kurikulum dan proyek
dirancang sesuai dengan kebutuhan (tidak
mengikat), berangkat dari minat dan
pengalaman anak

WALDORF
Dipelopori oleh Rudolf Steiner (1861 – 1925). Tokoh
dari Austria yang bekerja di Jerman
 Meyakini masa anak-anak adalah masa yang sangat
penting (The Will Stage : pentingnya pengembangan
diri melalui role model dan dukungan lingkungan)
 Prinsip : Heart, head, hand
 Penekanan pada aspek natural  dekorasi dari
bahan-bahan alami, mainan, kegiatan bertani
 Tidak ada rangking, nilai kuantitatif dan
penggunaan textbook yang berlebihan
 Play-based activity  mayoritas kegiatan adalah
bermain kreatif

Outdoor activity dan mengurangi penggunaan
elektronik, misal televisi, gadget. Mainan sebisa
mungkin bukan mainan buatan dan dibuat
sederhana
 Penggunaan cerita (folk tales) dalam kegiatan
pembelajaran  wisdom dan nilai-nilai
 Strong Rhytmic Activity  kegiatan sehari-hari
terjadwal, misal jadwal untuk kegiatan
memasak, kegiatan di luar ruangan, kegiatan
bercerita, dll  melatih self-regulation

RANGKUMAN
Montessori, Reggio Emilia, High Scope dan
Waldorf hanyalah sebagian dari banyak filosofi
pendidikan yang cocok untuk PAUD
 Semua pendekatan tersebut berkaitan dengan
konsep child-centered dan play-based
 Pada prakteknya saat ini, PAUD mengambil
beberapa konsep dan memadukannya

Download