W.J.A. MISERO 070607 Cinderamata Untuk Anda W.J.A. MISERO 070607 • Makna “learning” dari sudut pandang linguistik, antropologi, “new sciences”, marketing, dan spiritual. • Makna “learning” sebagai memeplexes pemacu “self-organizing” Unhas. Meme (“Learning” sebagai Memeplexes) meme Meme: sebuah unit informasi kultural yang dapat diwariskan dari pikiran seseorang ke orang lain dengan cara yang mirip dengan pewarisan gen. Sebuah meme menyebarkan dirinya sendiri sebagai sebuah unit evolusi dan diffusi kultural. (Richard W.J.A. MISERO 070607 Dawkins) Memeplexes (Meme-complexes): kumpulan atau kelompok meme yang kooperatif terintegrasi. Meme (“Learning” sebagai Memeplexes) W.J.A. MISERO 070607 Student-centred Learning (SCL) describes ways of thinking about learning and teaching that emphasise student responsibility for such activities as planning learning, interacting with teachers and other students, researching, and assessing learning. (Cannon) “Learning”: sebuah memeplexes dan cara penyebaran memeplexes. Sebuah Komunitas Berbudaya (Bernama Universitas Hasanuddin) W.J.A. MISERO 070607 Budaya Organisasi: pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh sebuah kelompok tertentu dalam upaya mengatasi masalah adaptasi ekternal dan integrasi internal, dan yang telah bekerja cukup baik untuk dipandang sahih, dan karena itu, diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara yang tepat untuk berkesadaran, berpikir, dan berperasaan dalam hubungan dengan masalah tadi. (Edgar Schein) Sebuah Komunitas Berbudaya (Bernama Universitas Hasanuddin) Strata Budaya: Tampak W.J.A. MISERO 070607 Dinyatakan, Disadari Tidak tampak Tidak disadari Perilaku & Karya Manusia Nilai Asumsi Dasar Sebuah Komunitas Berbudaya (Bernama Universitas Hasanuddin) W.J.A. MISERO 070607 Konsep multistrata budaya memperjelas bahwa budaya merupakan suatu konsep yang kompleks yang harus dianalisis pada setiap strata sebelum ia dapat dipahami. Risiko terbesar ketika bekerja dengan budaya adalah terlalu menyederhanakannya dan kehilangan beberapa unsur dasar yang penting. (Edgar Schein) Unhas memiliki budaya (memeplexes) dimana “learning” di Unhas (memeplexes) adalah cara pembentukannya. Sebuah Sistem Adaptif Kompleks (Bernama Universitas Hasanuddin) W.J.A. MISERO 070607 Sistem Adaptif Kompleks: setiap sistem yang meliputi sejumlah elemen, tertata dalam struktur (struktur-struktur) yang dapat eksis dalam pelbagai ukuran. Elemen-elemen ini mengikuti proses perubahan yang tidak dapat diuraikan dalam suatu aturan yang tunggal dan juga tidak dapat direduksi hanya dalam satu tingkat penjelasan, tingkatan-tingkatan ini sering meliputi “features” yang kebangkitannya tidak dapat diprediksikan dari spesifikasi mereka saat ini. Teori Sistem Kompleks juga mencakup kajian tentang interaksi dari pelbagai bagian dari sistem itu. Sebuah Sistem Adaptif Kompleks (Bernama Universitas Hasanuddin) W.J.A. MISERO 070607 Characteristics of Complexity: • “Self-Organizing” • “Non-Linearity” • “Chaos” • “Emerge Properties” Unhas dan “learning” di Unhas adalah sistem adaptif kompleks. Memeplexes “Learning” di Unhas (Sebuah Sistem Adaptif Kompleks) W.J.A. MISERO 070607 Karakteristik Memeplexes “Learning”: • “Self-Organizing”: pengaturan diri meme; ada yang mati dan yang bertahan hidup • “Non-Linearity”: hubungan antar meme tidak linear • “Chaos”: ketidak-pastian peramalan pergerakan meme; rencana sulit • “Emerge Properties”: ketidak jelasan hasil akhir “learning” Memeplexes “Learning” di Unhas (Sebuah Sistem Adaptif Kompleks) Fungsi Memeplexes “Learning”: meme/ memeplexes impor meme/memeplexes ekspor yang mewabah mantan anggota (wadah) yang mampu beradaptasi dengan sistem adaptif kompleksnya yang baru dan merajut masa depan sistemnya dan dirinya sendiri W.J.A. MISERO 070607 calon anggota meme/ memeplexes galian LEARNING Alasan “Learning” di Unhas (Bukan Sekedar Mengikuti Mode) W.J.A. MISERO 070607 Alasan Legal: Citra Unhas 2010 Memiliki sistem pendidikan yang handal: Sepenuhnya menyelenggarakan proses pembelajaran berbasis pada pendekatan “learning” yang diarahkan untuk menghasilkan luaran sebagai pembelajar yang kreatif-adaptif dan bijaksana dalam merajut realitas. Alasan “Learning” di Unhas (Bukan Sekedar Mengikuti Mode) Alasan Ilmiah (Three of TP’s “Top 41” Quotes): “We may not be interested in chaos but chaos is interested in us.” (Robert Cooper) W.J.A. MISERO 070607 “It is not the strongest of the species that survives, nor the most intelligent, but the one most responsive to change.” (Charles Darwin) “You must be the change you wish to see in the world.” (Gandhi) TP: Tom Peters Alasan “Learning” di Unhas (Bukan Sekedar Mengikuti Mode) W.J.A. MISERO 070607 Alasan Faktual: Sudah optimalkah “self-organizing” Unhas, anggotanya dan mantan anggotanya sebagai sistem dan sub-sistem? “Learning” yang Mana? W.J.A. MISERO 070607 (Jawaban Sementara dalam Proses Eksplorasi) “Learning” memacu “self-organizing”. • “Self-Organizing” • “Non-Linearity” • “Chaos” • “Emerge Properties” “Learning” yang Mana? (Jawaban Sementara dalam Proses Eksplorasi) The 7 Principles of Learning: W.J.A. MISERO 070607 • • • • Learning needs to match the way the brain works Learning needs to be presented in a variety of ways Successful learning applies the principles of memory Successful learning is an active experience totally involving the learner • Learners learn what they want to learn • Learning thrives in a positive physical and emotional climate • Learning is a social experience “Learning” yang Mana? (Jawaban Sementara dalam Proses Eksplorasi) W.J.A. MISERO 070607 Beberapa Model “Learning”: • • • • • • • • • Problem-Based Learning Project-Based Learning Collaborative Learning Experiential Learning Computer-Assisted Learning Case Study Cooperative Learning Self-Directed Learning Contextual Instruction Memacu Self-Organizing Unhas (Memeplexes “Learning” sebagai “Ideavirus”) W.J.A. MISERO 070607 “Ideavirus”: memeplexes yang mewabah. Variabel Pemacu Pewabahan: 1. Penyebar Virus (Sneezers) 2. Kelompok Sekepentingan (Hive) 3. Kecepatan (Velocity) 4. Vektor (Vector) 5. Medium 6. Kelancaran (Smoothness) 7. Daya Tahan (Persistence) 8. Penguatan (Amplifier) Memacu Self-Organizing Unhas (Memeplexes “Learning” sebagai “Ideavirus”) Penyebar Virus (Sneezers): • Orang yang ikut menyebarkan idea • Penyebar kuat dan sembarang • Kekosongan idea Kelompok Sekepentingan (Hive): • Kelompok orang yang paling membutuhkan ide Kecepatan (Velocity): • Kecepatan penyebaran ide W.J.A. MISERO 070607 Vektor (Vector): • Arah penyebaran ide Medium: • Sarana penuangan idea Memacu Self-Organizing Unhas (Memeplexes “Learning” sebagai “Ideavirus”) Kelancaran (Smoothness): • Waktu yang dibutuhkan agar orang tertarik pada ide Daya Tahan (Persistence): • Berapa lama ide tetap menarik perhatian Penguatan (Amplifier): W.J.A. MISERO 070607 • Unsur penyerta ide yang memperkuat ide “Learning” di Unhas harus dikelola sebagai “ideavirus” agar mewabah dan selanjutnya akan memacu “self-organizing” Unhas. Universitas Hasanuddin (Memeplexes, Budaya, Sistem Adaptif Kompleks, “Ideavirus”, dan Keyakinan) Kebenaran: W.J.A. MISERO 070607 • hasil penginderaan, • hasil penalaran, dan • perasaan serta keyakinan. (Sorokin) “Learning” di Unhas adalah peningkatan seluruh jenis kecerdasan. Universitas Hasanuddin (Memeplexes, Budaya, Sistem Adaptif Kompleks, “Ideavirus”, dan Keyakinan) W.J.A. MISERO 070607 Memeplexes Terbesar, Asumsi Dasar Budaya Terdalam, Elemen Utama Sistem; “Ideavirus” Lestari, dan Keyakinan Mendasar: “Almamater Universitas Hasanuddin Karunia Illahi.” (Mattulada, Mars Unhas) W.J.A. MISERO 070607 Simpulan • “Learning”: sebuah memeplexes dan cara peyebaran memeplexes. • Unhas memiliki budaya (memeplexes) dimana “learning” di Unhas (memeplexes) adalah cara pembentukannya. • Unhas dan “learning” di Unhas adalah sistem adaptif kompleks. • Fungsi Memeplexes “Learning”: (1) mengimpor, mengelola, dan mengekspor meme/memeplexes; (2) menggali meme/ memeplexes; dan (3) mengubah calon anggota menjadi mantan anggota yang adaptif-kreatif. • Sudah optimalkah “self-organizing” Unhas, anggotanya dan mantan anggotanya sebagai sistem dan sub-sistem? • “Learning” memacu “self-organizing”. • “Learning” di Unhas harus dikelola sebagai “ideavirus” agar mewabah dan selanjutnya akan memacu “self-organizing” Unhas. • “Learning” di Unhas adalah peningkatan seluruh jenis kecerdasan. • Memeplexes Terbesar, Asumsi Dasar Budaya Terdalam, Elemen Utama Sistem; “Ideavirus” Lestari, dan Keyakinan Mendasar Unhas: “Almamater Universitas Hasanuddin Karunia Ilahi.” W.J.A. MISERO 070607 Segera Kepakan Sayapmu, Acang Ribuan Udding ingin mengikuti perjalananmu.