KARIR ANDREW KRIEGER PADA SOROS FUND

advertisement
1
UNIVERSITAS MERCU BUANA
PKSM FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TECHNOLOGI INDUSTRI
http://www.mercubuana.ac.id
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2006/2007
Mata Kuliah,sks
Hari, tanggal
Waktu
Sifat Ujian
Dosen
: Manajemen Perusahaan Industri , 3 sks
: Sabtu, 10 Pebruari 2007
: 12.30 – 14.10 ( 100 menit)
: Open Book
: Liestyowati, Ir., ME
Pecahkan masalah 2 dari 3 kasus dibawah yang Saudara anggap paling mudah!
1. Studi Kasus: MANAJEMEN KARIR INDIVIDU
KARIR ANDREW KRIEGER PADA SOROS FUND
Tahun yang lalu telah menjadi tahun yang sibuk terutama dari segi gerakan kerir, bagi
Andrew Krieger. Tahun sebelumnya dia telah menjadi pedagang mata uang pada
Bankers Trust. Sebagai pedagang mata uang, dia telah membeli dan menjual mata uang
asing dengan bertaruh bahwa nilainya akan relative meningkat (atau menurun)
terhadap dolar. Itu merupakan pekerjaan yang penuh tekanan yang menuntut suatu
kemampuan untuk menanggung risiko berat dalam melangkah. Pertaruhannya
biasanya tepat, dan dia telah melakukannya dengan sangat baik, memberi hasil untuk
bank lebih dari $300 juta dan bonus $ 3 juta untuk dirinya sendiri. Lumayan untuk
seorang berusia 31 tahun yang baru menamatkan sekolah bisnis lima tahun yang lalu.
Tetapi perdagangan dalam jumlah besar menimbulkan masalah –masalah antar
pribadi menyangkut pekerjaan. Beberapa dari rekan kerja Krieger merasa jengkel
karena kegiatannya kadang –kadang mempengaruhi kegiatan mereka: Dia bekerja
dalam jumlah mata uang yang besar sehingga keseluruhan pasar akan sering
menanggapi satu dari pelanggannya –suatu kenyataan yang bisa dilumpuhkan rekan
kerjanya secara mengejutkan, mengecewakan pertaruhan mereka tentang perilaku
pasar. Risiko yang dia ambil untuk mencapai hasil yang spetakuler juga merisaukan
majikannya. Walaupun perdagangannya biasanya menghasilkan laba jutan dolar,
Krieger sesungguhnya menanggung lebih banyak lagi jutaan dalam prosesnya.
Atasannya mencoba untuk lebih mengontrol Krieger, berupaya untuk menahan
dorongan pengembilan –risikonya dan membangun suatu bagian ( departemen)
darpada mengandalkan pada bintang tunggal.
Dengan demikian Krieger telah menetapkan bahwa dia akan lebih bahagia jika
dia meninggalkan Banker Trust, dengan harapan bisa mendapatkan lebih banyak
waktu untuk dirinya dan suatu pekerjaan personal yang lebih menguntungkan. Karena
Soros Fund Management itu kecil, perusahaan itu menawarkan dia kebebasan lebih
besar, sehingga dia memilih untuk bekerja disana. Namun perubahan tidak pernah
berjalan waktu dia memimpikannya. Ketika dia menjalankan kebebasannya, dia
merisaukan majikan barunya bahkan lebih darpada dia merisaukan Banker Trust.
Untuk menghasilkankemungkinan paling besar, dia menginvestasikan semua uang
yang dia dapatkan. Sayangnya praktek ini sering mengakibatkan bagian lain
perusahaan kekuarangan modal untuk investasi mereka dalam pasar saham- suatu
kenyataan yang cenderung membuat sejumlah besar orang tidak senang. Tidak
demikian dengan George Soros, dirut Soros Fund, yang bertatap muka dengan Krieger
tentang masalah strategic. Strategi yang berisiko besar /beruntung besar kesenangan
3
dapat lulus dari sebagian test tersebut. Kini ia menghadapi masalah yang sulit. Pada
sebuah usaha eceran yang padat karya seperti Toy City, melakukan pemecatan
terhadap karyawan dalam proorsi yang tinggi seperti itu akan menimbulkan kesulitan
yang sangat besar. Dan banyak calon pegawai, juga tidak lulus test tersebut sehingga
sulit untuk mengisi lowongan yang ada. Disamping itu, lebih banyak minoritas yang
gagal daripada yang gagal daripada yang berkulit putih. Penerimaan dan pemecatan
atas dasar hasil test semacam itu dapat dipandang sebagai suatu tindakan diskriminasi
dengan ramifikasi hukum. Bersaman dengan itu, timbulnya masalah pegawai yang
tengah dihadapi itu mengikis profitabilitas Toy City dan tidak dapat dibiarkan
berlanjut.
Pertanyaan:
1. Apa yang merupakan masalah pokok dalam kasus ini?
2. Apakah test pegawai merupakan pemecahan yag tepat atas masalah pegawai pada
Toy City?
3. Apakah sebaiknya Abrams menyingkirkan saja program test tersebut? Apakah
program pelatihan/pengembangan manajemen akan lebih efektif?
4. Apakah perencanaan sumberdaya manusia telah diabaikan pada Toy City?
3. Studi Kasus : KEPEMIMPINAN
KEPUTUSAN MANAJERIAL
Anda seorang manajer produksi dalam sebuah pabrik elektronik yang besar.
Dengan biaya yang sangat besar, manajemen perusahaan baru saja memasang
peralatan perakitan robot baru, memperkecil tenaga kerja dan memberlakukan. Akan
tetapi yang mengejutkan setiap orang, termasuk anda sendiri, adalah bahwa
peningkatan dalam produksi yang diharapkan tidak terwujud. Sesungguhnya produksi
telah mulai merosot, mutu keseluruhan menuun dan jumlah PHK karyawan sukarela
meningkat.
Anda tidak yakin bahwa ada sesuatu yang tak beres dengan robot. Laporan dari
perusahaan lain membenarkan pandangan ini, dan perwakilan perusahaan yang telah
memasangnya, memeriksa dan melaporkan bahwa mereka bekerja sangat efisien.
Perakitan robot semuanya berkualitas tinggi.
Anda mencurigai bahwa system kerja baru bertanggung jawab atas
kemerosotan dalam produksi. Namun pandangan ini tidak diterima oleh bawahan dekat
Anda- empat supervisor lini pertama , masing –masing mengepalai satu bagian- dan
manajer pemasokan Anda. Mereka secara berbeda menganggap kemerosotan dalam
produksi disebabkan karena kurang terlatihnya para operator, kurang memadainya
insentif keuangan, dan semangat pekerja yang memperhatikan karena takut terhadap
meningkatnya otomatisasi. Jelas, ini merupakan suatu masalah yang sangat dirasakan,
yang patut dipertimbangkan diantara para pekerja dan ketidaksepakatan di antara
para bawahan Anda.
Pagi ini addan menerima telepon dari manajer divisi anda. Dia baru saja
menerima angka-angka produksi anda selama enam bulan terakhir dan mau
mengungkapkan keprihatinannya. Dia menunjukkan bahwa itu adalah masalah anda
yang perlu anda selesaikan menurut pemikiran anda, namun di ingin mengetahui dalam
seminggu langkah apa yang mau anda tempuh.
Anda menyampaikan kepedulian manajer divisi anda atas kemerosotan
produktivitas dan tahu bahwa karyawan anda juga peduli. Masalahnya adalah
memutuskan langkah apa yang diambil untuk memperbaiki situasi.
http://www.mercubuana.ac.id
Download