DownloadDorong Ekspor, Kemendag Optimalkan Pemanfaatan

advertisement
SIARAN PERS
Biro Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
Dorong Ekspor, Kemendag Optimalkan Pemanfaatan Teknologi Informasi
Surabaya, 15 Maret 2017 – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa Pemerintah
akan terus mendorong berbagai upaya mengejar peningkatan ekspor. Berbagai terobosan pun
dilakukan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi. Hal tersebut ditegaskan
Mendag Enggar dalam kunjungan kerja ke Surabaya, Jawa Timur, hari ini, Rabu (15/3).
“Kinerja perdagangan kita selama dua tahun terakhir terlihat membaik. Pemerintah berupaya terus
mengendalikan impor, di samping akan terus mengejar peningkatan ekspor. Oleh karena itu,
pemanfaatan teknologi informasi dengan Aplikasi Dashboard Peningkatan Ekspor dan Pengendalian
Impor merupakan terobosan yang harus didukung,” tegas Mendag Enggar pada acara “Launching
Sistem Aplikasi Dashboard Peningkatan Ekspor, Pengendalian Impor (PEPI)”.
Dalam kesempatan itu, Mendag sekaligus meresmikan Pusat Logistik Berikat (PLB) dan menyaksikan
penandatanganan beberapa perjanjian kerja sama di bidang perdagangan. Rangkaian acara tersebut
juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Perwakilan Direktorat Jenderal Bea Cukai
Kementerian Keuangan.
Mendag Enggar menuturkan, melalui pemanfaatan teknologi sistem informasi dapat mendorong
peningkatan ekspor dan pengendalian impor dengan mengumpulkan data ekspor impor, serta
mengidentifikasi masalah dan hambatan proses ekspor. Mendag sangat mengapresiasi langkah yang
disiapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dengan mengembangkan Aplikasi
Dashboard PEPI.
“Aplikasi ini nantinya mampu menunjang program Pemerintah Provinsi Jatim sebagai upaya
peningkatan kualitas produk lokal, khususnya UMKM Jatim, dan melindungi konsumen dari barangbarang impor berbahaya yang masuk ke Jatim,” jelas Mendag Enggar.
Selain itu, aplikasi tersebut mampu memonitor aktivitas ekspor impor yang memperlihatkan
perkembangan barang secara spesifik dan periodik, serta mengetahui nilai transaksi dan persentase
perbandingan barang tersebut. Sedangkan sebagai dukungan terhadap perlindungan konsumen,
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Syahrul Mamma juga
menandatangani kerja sama di bidang perlindungan konsumen dan tertib niaga dengan Sekretaris
Daerah Provinsi Jatim.
Perkuat Perdagangan Antarpulau
Pada kesempatan itu, Mendag Enggar juga menyatakan komitmen Pemerintah untuk terus mengurangi
disparitas harga antardaerah/antarpulau, khususnya untuk daerah terpencil, terluar, dan perbatasan.
Hal ini sesuai dengan visi Poros Maritim Indonesia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui
kebijakan Tol Laut.
“Kemendag selama sekitar setahun belakangan telah mengembangkan program Gerai Maritim dalam
memanfaatkan kebijakan tol laut untuk mengurangi disparitas harga dan meningkatkan ketersediaan
pasokan di seluruh wilayah Indonesia,” tegas Mendag Enggar.
Kebijakan Tol Laut merupakan konektivitas laut yang efektif berupa keberadaan kapal barang yang
melayari secara rutin dan terjadwal dari barat sampai ke timur Indonesia. Dengan demikian ini akan
memberikan dampak positif bagi peningkatan daya saing produk dalam negeri, karena bahan baku
yang dihasilkan daerah timur Indonesia dapat diangkut dengan lebih murah dan efisien untuk diproses
lebih lanjut menjadi produk di daerah industri.
“Pemerintah memberikan subsidi ongkos angkutan laut untuk mendukung kebijakan Tol Laut. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengurangi disparitas harga
antardaerah/antarpulau, serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar regional dan pasar
global,” lanjut Enggar.
Selain peluncuran Aplikasi Dashboard PEPI, Mendag Enggar sekaligus menyaksikan penandatanganan
kerja sama antara Kementerian Perdagangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Timur, dengan 11 Pemerintah Kabupaten perihal peningkatan perdagangan antarpulau.
Selain itu, Mendag menyaksikan pula penandatanganan nota kesepahaman enam pedagang daerah
asal Indonesia Timur (Kab. Maluku Tenggara Barat, Kab. Kepulauan Aru, Kab. Lembata, Kab. Wakatobi,
Kab. Alor, dan Sabu Raijua) dengan pedagang Provinsi Jatim dalam rangka peningkatan perdagangan
antarpulau; serta menyaksikan pula penandatanganan kerja sama Dirut PT. Indra Jaya Swastika dengan
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRESINDO), Himpunan Industri
Mebel dan Kayu Indonesia (HIMKI), Koperasi Intako, PT. Esa Zona Express tentang pemanfaatan PLB.
Hemat Biaya Logistik dengan PLB
Pemerintah juga memberikan fasilitas PLB untuk mendukung efisiensi, menurunkan biaya logistik
kegiatan industri, mendukung ketersediaan bahan baku, dan mempermudah ekspor dan impor bahan
baku, salah satunya PLB PT. Indra Jaya Swastika di Tanjung Perak yang diresmikan hari ini, Rabu (15/3).
PLB yang juga merupakan amanat dari Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III juga telah ditindaklanjuti
Kementerian Perdagangan dengan dikeluarkannya Permendag No. 64/M-DAG/PER/9/2016 tentang
Ketentuan Pemasukan dan Pengeluaran Barang Asal Luar Daerah Pabean ke dan dari PLB.
“Ketentuan ini memberi kelonggaran kepada importir bahan baku industri yang memanfaatkan gudang
PLB, yaitu penundaan ketentuan impor sampai paling lama tiga tahun, penundaan kewajiban
membayar bea masuk dan penundaan pajak impor, serta barang impor yang masuk PLB (kecuali
limbah non B3) dapat dikecualikan dari kewajiban verifikasi atau penelusuran teknis impor di
pelabuhan muat (negara asal),” jelas Enggar.
Mendag Enggar mengungkapkan, saat ini sudah ada 32 PLB yang antara lain berlokasi di Jawa
(Surabaya, Karawang, Cikarang, Cibitung, Purwakarta, Cilegon, Cakung, Bandung), Bali (Denpasar),
Aceh, dan Kalimantan (Balikpapan). PLB yang ada mendukung berbagai sektor industri, meliputi minyak
dan gas, pertambangan, tekstil, kimia, makanan, kosmetik, dan otomotif.
“Selama 2016 neraca perdagangan kita surplus USD 8,8 miliar, naik dibandingkan surplus 2015 yang
senilai USD 7,6 miliar. Pada 2017 ini Pemerintah mencanangkan pertumbuhan ekonomi nasional 5,55,8% dari sebelumnya 5,1%, serta ditargetkan tumbuh 6,1% pada 2018. Adanya berbagai teobosan di
bidang perdagangan tersebut mampu menambah optimisme pada pencapaian target Pemerintah di
2017 ini,” ujar Enggar.
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Luther Palimbong
Kepala Biro Humas
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
e-mail: [email protected]
Sihard Hadjopan Pohan
Direktur Sarana Distribusi dan Logistik
Ditjen Perdagangan Dalam Negeri
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3519668/021-3865791
e-mail : [email protected]
Download