hubungan internasional

advertisement
HUBUNGAN INTERNASIONAL
PENGERTIAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
 Hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk
mencapai kepentingan nasional negara tersebut (politik, budaya, ekonomi ataupun hankam,
rencana strategi pelaksanaan politik luar negeri RI/ renstra)
 Studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. (Charles A.Mc.Clelland)
 Studi interaksi antar jenis kesatuan kesatuan sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan
yang relevan yang mengelilingi interaksi (kesatuan-kesatuan sosial yang dimaksud adalah
negara, bangsa, maupun organisasi negara sepanjang hubungan bersifat internasional) oleh
Warsito Sunaryo
 Bagian dari ilmu politik karena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi
politik internasional, organisasi dan administrasi internasional, dan hukum internasional
(Tygve Nathiessen)
(Budiyanto
:
Erlangga)
 Segala bentuk interaksi antar anggota masyarakat yang terpisah, baik yang disponsori
pemerintah maupun yang tidak, yang mencakup segala analisis politik luar negeri atau
proses-proses antar bangsa
(Cholisi, Anang Priyanto : Mediatama, Parlindungan, SPd :
Mediatama)
 Kegiatan antar bangsa yang didalamnya mencakup hubungan bilateral dan multilateral baik
regional maupun global dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan nasional
serta salah satu perwujudan tatanan dunia baru demi terciptanya kemakmuran dan
kesejahteraan. Dalam prakteknya (mengadakan hubungan) internasional setiap negara
mempunyai kebijakan nasional atau politik luar negeri yang disesuaikan dengan tujuan dan
kepentingan nasionalnya. Politik luar negeri yang dijalankan oleh setiap negara maupun arah,
prinsip, dan tujuan yang berbeda-beda. Dari perbedaan itu, setiap negara akan menjalankan
politik luar negeri yang disesuaikan dengan kepentingan nasional dinegaranya.
(Aang
Witarsa
Rofik
:
Regina)
DAMPAK SUATU NEGARA YANG MENGUCILKAN DIRI DARI PERGAULAN ANTAR BANGSA
 Negara tersebut akan miskin, rakyat kekurangan makan, melanggar hak-hak asasi manusia,
otoriter, seperti Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara)
 Devisa akan berkurang, bangsa itu akan menjadi kurang pergaulan, hasil-hasil buminya
hanya akan menjadi fosil yang tidak berguna soalnya tidak dinikmati oleh bangsa itu sendiri
dan banyak kerugian-kerugian lain
 Tidak akan mempunyai teman, bangsa itu akan mati (hancur)
 Akan dikucilkan dari pergaulan antar bangsa
 Rakyatnya tidak akan merasakan (menikmati) barang-barang impor, tidak akan bisa
mengekstradisi penjahat yang lari keluar negeri, tidak akan pernah diundang dalam rapat
umum PBB
(Sumber
:
Internet)
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
SUATU NEGARA YANG MENGUCILKAN DIRI DARI
PERGAULAN ANTAR BANGSA
POSITIF
: 1. Tidak mudah terpengaruh oleh budaya bangsa/ negara lain yang negatif
2. Bebas menentukan arah/kebijakan negara
3. Nasionalisme bangsa akan lebih tinggi terhadap negaranya
NEGATIF
: 1. Akan dikucilkan dari pergaulan dunia (internasional)
2. Tidak akan memperoleh bantuan dari negara lain
3. Tidak mengetahui perkembangan negara-negara dunia
Hubungan internasional dapat dilakukan oleh :
 Negara
 Individu
 Organisasi internasional
Sarana-sarana hubungan internasional adalah sebagai berikut :
 Diplomasi
Alat atau instrumennya meliputi : Departemen Luar Negeri, Perwakilan Diplomatik, Perwakilan
Konsuler, Organisasi Internasional, negara, individu/ perorangan dan media komunikasi.
MAKNA PERJANJIAN INTERNASIONAL
Secara umum adalah perjanjian yang diadakan oleh subjek-subjek hukum internasional dan
bertujuan untuk melahirkan akibat-akibat hukum tertentu.
Pengertian perjanjian internasional, menurut :
1. Konvensi Wina 1969 : Perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan
untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu.
2. Konvensi Wina 1986 : Sebagai persetujuan Internasional yang diatur menurut hukum
Internasional yang ditandatangani daaalam bentuk tertulis antara satu negara atau lebih dan
antara satu atau lebih organisasi Internasional, antar organisasi Internasional.
3. UU No.37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri : Perjanjian dalam bentuk dan sebutan
apapun yang diatur oleh hukum Internasional yang dibuat secara tertulis oleh pemerintah RI
dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subjek hukum internasional
lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada pemerinah RI yang bersifat hukum
publik.
4. UU No.24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional : perjanjian dalam bentuk dan nama
tertentu yang diatur dalam hukum Internasional yang dibuat secara tertulis serta
menimbulkan hak dan kewajiban di bidang hukum publik.
5. Oppenheimer-Lauterpact : Persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban
diantara negara yang mengadakan perjanjian.
6. Dr.B.Schwarzenberger : Suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum Internasional yang
menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum Internasional, dapat
berbentuk bilateral maupun multilateral.
7. Prof.Dr.Muchtar Kusumaatmaja, SH.LLM : Perjanjian yang diadakan antara anggota
masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat-akibat hukum
tertentu.
Hak, kewajiban, akibat hukum bagi suatu negara yang mengikatkan diri dalam suatu perjanjian
internasional sebagi berikut :
Hak
:
1. Memperoleh keuntungan, pengakuan dari negara internasional
2. Memperoleh perlindungan dari sesama anggota perjanjian
3. Mendapatkan ketentraman dan kedamaian
4. Mengutamakan kepentingan nasional
Kewajiban
:
1. Selalu datang hadir kontinyu pada pertemuan-pertemuan lembaga
internasional / perjanjian internasional
2. Menghormati dan mentaati hasil-hasil kesepakatan
3, Menjunjung tinggi peraturan yang telah disepakati
4.
Menjaga hubungan baik antara pihak-pihak yang mengadakan
perjanjian internasional
Akibat Hukum
:
1. Terikat hak dan kewajiban yang telah disepakati bersama
2. Adanya kesepakatan hukum antara pihak-pihak yang melakukan
kerjasama atau perjanjian
3. Semakin erat hubungan diantara negara-negara yang melakukan
kerjasama atau perjanjian
Pentingnya hubungan internasional dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan masingmasing negara, diperlukan untuk mengikat hubungan yang harmonis dengan prinsip-prinsip :
 Kesamaan hukum antar bangsa-bangsa didunia
 Kebutuhan hidup berdampingan secara damai
 Persamaan derajat antara negara-negara didunia
 Persamaan kedaulatan antara negara-negara didunia
 Tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing
KESIMPULAN :
Hubungan internasional dilakukan supaya tercipta kerukunan dan kerjasama yang erat atas
dasar penghormatan kedaulatan, dengan tujuan menciptakan keamanan, kesejahteraan dan
perdamaian dunia.
MACAM-MACAM PERJANJIAN INTERNASIONAL
1. Berdasarkan isinya, meliputi :
a. Segi politik, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian
b. Segi ekonomis, seperti bantuan ekonomi dan bantuan keamanan
c. Segi hukum
d. Segi batas wilayah
e. Segi kesehatan
Contoh :
-NATO, ANZUS, dan SEATO
-CGI, IMF dan IBRD
2.
Berdasarkan proses / tahapan pembuatannya :
> Perjanjian bersifat penting
> Perjanjian bersifat sederhana
Contoh :
- Status kewarganegaraan Indonesia-RRC, ekstradisi
- Laut teritorial, batas alam daratan
- Masalah karantina, penanggulangan wabah penyakit AIDS
3.
Berdasarkan subyeknya:
 Perjanjian antar negara
 Perjanjian internasional antara negara dengan subjek hukum internasional
 Perjanjian antar sesama subjek hukum internasional selain negara
4.
Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat :
 Perjanjian bilateral
 Perjanjian multilateral
 Perjanjian regional
5.
Berdasarkan fungsinya :
 Law making treaties / perjanjian yang berbentuk hukum, adalah suatu perjanjian
yang meletakkan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat
internasional secara keseluruhan (bersifat multilateral)
 Treaty contract / perjanjian yang bersifat khusus, adalah perjanjian yang
menimbulkan hak dan kewajiban, yang hanya mengikat bagi negara-negara yang
mengadakan perjanjian saja
ISTILAH ISTILAH PERJANJIAN INTERNASIONAL
1. Traktat (treaty)
2. Konvensi (convention)
3. Deklarasi (declaration)
4. Convenant
5. Charter
6. Pakta (pact)
7. Protokol (protocol)
8. Persetujuan (agreement)
9. Perikatan (arrangement)
10. Modus vivendi
11. Proses verbal
12. Ketentuan penutup (final act)
13. Ketentuan umum (general act)
14. Pertukaran nota
MAKNA PERWAKILAN DIPLOMATIK DAN PERWAKILAN KONSULER
 Perwakilan Diplomatik adalah : Kedutaan besar RI dan perutusan tetap RI yang
melakukan kegiatan diplomatik di seluruh wilayah negara dan atau pada organisasi
Internasional untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan bangsa, negara dan
pemerintah RI (Keppres No. 108) tahun 2003
 Perwakilan diplomatik adalah : Perwakilan resmi suatu negara, baik politis maupun non
politis dalam membina hubungan antara negara yang satu dengan yang lainnya
 Perwakilan Konsuler adalah : Konsulat jenderal RI dan konsulat RI yang melakukan
kegiatan konsuler diwilayah kerja didalam wilayah negara penerima untuk mewakili dan
memperjuangkan kepentingan bangsa, negara dan pemerintah RI.
 Perwakilan konsuler adalah : Perwakilan yang kegiatannya meliputi semua kepentingan
negara RI dibidang konsuler dan mempunyai wilayah kerja tertentu dalam wilayah
negara penerima
TINGKATAN PERWAKILAN DIPLOMATIK DAN PERWAKILAN KONSULER
TINGKATAN PERWAKILAN DIPLOMATIK
Menurut Konvensi Wina 19 Maret 1915 dan Kongres Aix La Chapella 21 November 1818 urutan
kepangkatan perwakilan diplomatik sbb :
 Duta besar (ambassador)
 Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (minister plenipotentiary and envoy
extraordinary)
 Menteri resident (minister resident)
 Kuasa usaha (charge d’affairs)
Menurut Kongres Wina 1815 dan Kongres Aux La Chapella (kongres achen) sbb :
 Duta besar berkuasa penuh dan luar biasa (ambassador)
 Duta (gerzant)
 Menteri residen
 Kuasa usaha (chage de affair)
 Atase-atase (pejabat pembantu ambassador) terdiri dari :

Atase pertahanan (memberikan nasehat bidang militer dan hankam pada
ambbasador)

Atase teknis (atase perdagangan, perindustrian, pendidikan, kebudayaan dan
bidang lain seperti membuat paspor dan pencatatan sipil
TINGKATAN PERWAKILAN KONSULER
Menurut Konvensi Wina tahun 1963, urutan kepangkatan perwakilan konsuler sbb :
 Konsul Jenderal
 Konsul
 Wakil Konsul
 Agen Konsul
Urutan Perwakilan Konsuler :
 Konsul Jenderal (membawahi beberapa konsul, ditempatkan di ibu kota negara)
 Konsul dan Wakil Konsul (konsul mengepalai satu kekonsulan terkadang di perbantukan
pada Konsul Jenderal. Wakil Konsul di perbantukan pada Konsul atau Konsul Jenderal
yang terkadang diserahi pimpinan kantor konsuler)
 Agen Konsul (diangkat oleh Konsul Jenderal yang bertugas mengurus hal-hal yang
sifatnya terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan. Agen Konsul ditugaskan di kotakota yang termasuk kekonsulan)
FUNGSI PERWAKILAN DIPLOMATIK DAN PERWAKILAN KONSULER
FUNGSI PERWAKILAN DIPLOMATIK :
 Peningkatan dan pengembangan kerjasama politik, pertahanan dan keamanan, ekonomi,
sosial dan budaya dengan negara penerima dan atau organisasi internasional
 Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antar sesama warga negara
Indonesia di luar negeri
 Pengayoman, pelayanan, perlindungan dan pemberian bantuan hukum serta fisik kepada
warga negara Indonesia, badan hukum Indonesia bila terjadi ancaman hukum dinegara
penerima, sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional, hukum internasional,
dan kebiasaan internasioinal
 Pengamatan, penilaian, pelaporan mengenai situasi dan kondisi negara penerima pada
pemerintah negara pengirim
 Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler protokol, komunikasi dan
persandian
 Melaksanakan urusan tata usaha/ kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, pengamanan dan urusan rumah tangga perwakilan diplomatik
FUNGSI PERWAKILAN KONSULER :
 Melindungi atau memberikan perlindungan terhadap kepentingan nasional warga
negara Indonesia dan badan hukum Indonesia di wilayah kerja dalam wilayah negara
penerima
 Pemberian bimbingan, pengawasan dan penyayoman terhadap warga negara Indonesia
serta badan hukum Indonesia diwilayah negara penerima
 Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler protokol, komunikasi dan
persandian
 Peningkatan hubungan perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan
ilmu pengertahuan
 Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai kondisi serta perkembangan diwilayah
kerja dalam wilayah negara penerima kepada negara pengirim
 Melaksanakan urusan tata usaha/ kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, pengamanan dan urusan rumah tangga perwakilan konsuler
TUGAS POKOK PERWAKILAN DIPLOMATIK DAN PERWAKILAN KONSULER
Tugas pokok perwakilan diplomatik adalah mewakili dan memperjuangkan kepentingan
bangsa, negara, pemerintah RI serta melindungi warga negara Indonesia, badan hukum
Indonesia di negara penerima dan atau organisasi internasional, melalui pelaksanaan
hubungan diplomatik dengan negara penerima dan atau organisasi internasional sesuai
dengan kebijakan politik dan hubungan luar negeri pemerintah RI, peraturan perundangundangan nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional
Tugas pokok perwakilan konsuler adalah mewakili negara RI dalam melaksanakan
hubungan konsuler dengan negara penerima, dalam bidang perekonomian, perdagangan,
perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang
ditetapkan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku
PENGERTIAN ORGANISASI NASIONAL
 Organisasi antar pemerintah yang diakui sebagai subyek hukum internasional dan
mempunyai kapasitas untuk membuat perjanjian internasional (UU No.24 tahun 2000)
 Badan hukum yang didirikan oleh dua negara atau lebih negara yang merdeka dan
berdaulat, memiliki kepentingan dan tujuan yang sama
 Suatu istilah lembaga internasional yang menunjukkan kerjasama antar beberapa negara,
sebagian besar organisasi internasional seperti PBB dan WTO, bersifat multilateral yang
menggambarkan tentang luasnya keanggotaan dan wilayah cakupan kerjanya
MACAM-MACAM ORGANISASI INTERNASIONAL
 Adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa negara/ bentuk unit fungsi yang memiliki
tujuan bersama mencapai persetujuan yang juga merupakan isi dari perjanjian/ charter,
antara lain adalah :
Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara

Amnesty International

Badan Tenaga Atom

Internasional

Bank Dunia

Bank Pembangunan Afrika

Bureau International Permanent

De La Paix

Centre For International Foresty

Research

Comecon

Conference Generale des Poinds

dll.
PENGGOLONGAN ORGANISASI INTERNASIONAL
Terdapat dua kategori utama organisasi internasional
 Organisasi antar pemrintah (Inter-Governmental Organizations/IGO). Anggotanya terdiri
dari delegasi resmi pemerintah negara-negara. Contoh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB),
World Trade Organization (WTO) dan ASEAN.
 Orgsanisasi non-pemerintah (Non-Governmental Organizations/NGO) anggotanya terdiri
dari kelompok-kelompok swasta dibidang keilmuan, keagamaan, kebudayaan, bantuan
tekhnik atau ekonomi dan sebagainya. Contohnya Palang Merah Internasional (PMI),
UNHCR (Pengungsi), Greenpeace, Oxfam Internasional.
TUJUAN, FUNGSI PERANAN PBB
Tujuan PBB sebagai berikut :
 Menciptakan atau memelihara perdamaian dan keamanan internasional
 Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas-asas persamaan hak,
hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri-negeri lain
 Mewujudkan kerjasama internasional dalam memecahkan persoalan internasional di
bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, dan kemanusiaan
 Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam merealisasi tujuannya
Fungsi PBB :
 Fungsi proteksi, yaitu PBB berusaha memberikan perlindungan kepada seluruh anggota
 Fungsi integrasi, yaitu PBB sebagai wadah atau forum untuk membina persahabatan dan
persaudaraan bangsa-bangsa
 Fungsi sosialisasi, yaitu PBB sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai dan norma
kepada semua anggota
 Fungsi pengendali konflik, yaitu PBB sebagai lembaga internasional diharapkan dapat
mengendalikan konflik-konflik yang muncul dari sesama anggota sehingga tidak sampai
menimbulkan ketegangan dan peperangan sesama anggota PBB
 Fungsi kooperatif, yaitu PBB sebagai lembaga internasional diharapkan dapat membina/
mendorong kerjasama disegala bidang antar bangsa didunia
 Fungsi negosiasi, yaitu PBB diharapkan dapat memfasilitasi perundingan-perundingan
antar negara untuk membentuk hukum, baik yang bersifat umum maupun khusus
 Fungsi arbitrase, yaitu PBB hendaknya dapat menyelesaikan masalah-masalah secara
hukum yang timbul dari sesama anggota sehingga tidak menjadi masalah yang
berkepanjangan yang dapat mengganggu perdamaian dunia
Peranan PBB :
 Dalam bidang keamanan, perdamaian dan kemerdekaan
1. Telah berhasil menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda (masalah Irian
Barat)
2. Menyelesaikan masalah penjajahan dibeberapa daerah Afrika sehingga muncul
negara-negara di Afrika menjadi negara merdeka
3. Penyelesaian konfrontasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tentang penempatan
peluru kendali/ nuklir di Kuba
4. Penyelesaian konflik di Timur Tengah mengenai Terusan Suez
5. Membantu meredakan krisis di Lebanon
6. Misi peninjauan PBB untuk membantu memisahkan pasukan-pasukan setelah timbul
peperangan antar India dan Pakistan
7. Telah berhasil mencegah timbulnya perang nuklir antara negara adikuasa (Amerika
Serikat dan Uni Soviet)
8. Membantu proses kemerdekaan Timor Timur
9. Ikut menyelesaikan konflik politik antara negara-negara yang tergabung dalam Uni
Soviet
 Dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya
1. Memberikan bantuan-bantuan kesejahteraan dan pembangunan dinegara-negara
yang sedang berkembang melalui badan-badan khusus PBB, seperti ILO, WHO, FAO,
UNESCO, UNICEF, dan IMF
2. Penghapusan dalam segala bentuk dominasi rasial
3. Penghapusan diskriminasi terhadap wanita yang mencakup hak politik, ekonomi,
sosial-budaya, dan kewarganegaraan
4. Memberikan bantuan bahan makanan untuk kesejahteraan anak-anak melalui
UNICEF
5. Penanggulangan berjangkitnya penyakit cacar melalui program WHO
6. Memajukkan kerjasama internasional tentang ilmu pengetahuan seperti, penggunaan
tenaga atom/ nuklir untuk maksud-maksud damai, meyelamatkan bangunanbangunan kuno mesir yang terancam genangan air oleh bendungan Aswan dan
pemugaran Candi Borobudur di Yogyakarta
 Dalam bidang hukum dan kemanusiaan
1. PBB telah mengesahkan pernyataan sedunia hak-hak asasi manusia “ The Universal
Declaration of Human Rights “ 10 Desember 1948 di Paris, Perancis
2. Terciptanya hukum yang bersifat umum “ Law `Making Treaties “ dan hukum bersifat
khusus “ Treaty Contract ‘
3. Tderciptanya hukum internasional seperti konvensi PBB 1982 tentang Hukum Laut
Internasional, Konvensi Jenewa 1949 tentang perlindungan korban perang, dan
Konvensi Wina 1961 tentang hubungan diplomatik
4. Memberikan perhatian terhadap bantuan kemanusiaan melalui badan-badan
khususnya seperti FAO (menanggulangi masalah kelaparan di Ethiopia (Afrika), WHO
(bantuan obat-obatan) dst
TUJUAN DAN PERANAN ASEAN
Tujuan ASEAN adalah :
 Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta perkembangan kebudayaan,
dikawasan Asia Tenggara melalui usaha bersama dalam semangat kebersamaan dan
persahabatan
 Meningkatkan persamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan
dan tertib hukum didalam hubungan antara negara-negara dikawasan Asia Tenggara
serta memenuhi prinsip-prinsip piagam PBB
 Meningkatkan kerjasama yang aktif serta saling membantu satu sama lain dalam
masalah-masalah kepentingan bersama dalam ekonomi, sosial, budaya, tekhnik, ilmu
pengetahuan, dan administrasi
 Saling memberi bantuan dalam sarana-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidangbidang pendidikan, profesional, tekhnik dan administrasi
 Bekerjasama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian dan
industri, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan sarana-sarana
pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan tarap hidup rakyat seluruh anggaota
ASEAN
 Meningkatkan studi-studi tentang asia tenggara
 Meningkatkan kerjasama yang erat dan berguna dengan organisasi-organisasi
internasional dan regional yang ada dan bertujuan serupa, dan untuk menjajagi segala
kemungkinan untuk saling bekerjasama secara lebih erat satu sama lain
Untuk mencapai tujuan tersebut, kerjasama ASEAN didasarkan pada beberapa hal
berikut ini :
1. Saling menghormati
2. Mengakui hak setiap bangsa
3. Tidak ikut campur urusan dalam negeri masing-masing
4. Penyelesaian masalah secara damai
5. Tidak menggunakan ancaman atau kekuatan
6. Melaksanakan kerjasama secara efektif
Peranan ASEAN adalah :
1. ASEAN Regional Forum (ARF)
Keanggotaan ARF semakin meluas dari sepuluh negara ASEAN (Brunei Darussalam,
Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan
Vietnam), bertambah Amerika Serikat, Australia, RRC, India, Jepang, Kanada, Korea
Selatan, Selandia Baru, Rusia, Uni Eropa, Papua Nugini dan Mongolia.
Meluasnya keanggotaan ARF dilakukan dalam rangka pendalaman dan perluasan
mitra kerja dengan fungsi sebagai peninjau dalam ARF.
2. ASEAN memelopori perjanjian persahabatan dan kerjasama di Asia Tenggara (TAC).
TAC merupakan code of conduct yang mengatur tata hubungan antar negara
dikawasan Asia Pasifik. Pakistan dan Jepang turut mendatanganinya tanggal 2 juli
2004.
3. Mengatasi masalah di Asia Timur yang di hadapi oleh Jepang, Korea Selatan dan
China.
4. Menyelesaikan persoalan ASEAN Vegetables Oil Club (AVOC)
Persoalan AVOC antara Indonesia dan Malaysia yang mengatur tudingan melakukan
praktik kartel dan melanggar kesepakatan perdagangan bebas.
Download