hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan praktik - E

advertisement
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN
PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA
9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN
Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq
Abstrak
Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena berbagai penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Penyakit campak disebabkan oleh virus campak dan menimbulkan
komplikasi. Keberhasilan program imunisasi campak dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap
dan praktik pemberian imunisasi campak pada bayi usia 9-12 bulan. Cakupan imunisasi terbesar
kedua yang belum mencapai target di Kabupaten Pekalongan yaitu Pusksemas Bojong II sebesar
87,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan
praktik imunisasi campak pada bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong II
Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi pendekatan cross
sectional. Teknik pengambilan sampel total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 71 ibu yang
mempunyai bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan
pada bulan April 2016. Alat pengumpulan data adalah kuesioner. Analisa data menggunakan chi
square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan (ρ: 0,029) dan sikap (ρ: 0,001)
dengan praktik imunisasi campak pada bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong II
Kabupaten Pekalongan. Petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang
imunisasi campak terutama mengenai efek samping yang ditimbulkan dari imunisasi campak.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Praktik, Imunisasi Campak
Imunisasi adalah suatu cara untuk
PENDAHULUAN
Anak yang masih berusia di bawah lima
menimbulkan/
meningkatkan
kekebalan
tahun itu rentan terhadap berbagai penyakit.
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
Hal
kekebalan
sehingga bila kelak seseorang terpapar dengan
tubuhnya belum terbangun secara sempurna
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
(Fida dan Maya 2012, h. 267).
sakit ringan. Program imunisasi merupakan
bayi
ini
dikarenakan
dan
memastikan
balita
sistem
harus
kesehatannya
Kesehatan
dipantau
untuk
salah satu upaya untuk melindungi penduduk
selalu
dalam
terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi
kondisi optimal (Kementerian Kesehatan RI
diberikan kepada populasi yang
dianggap
2013, h. 92).
rentan terjangkit penyakit menular yaitu bayi,
anak usia sekolah, wanita usia subur, dan ibu
1
hamil (Kementerian Kesehatan RI 2013, h:
imunisasi (Kementerian Kesehatan RI 2012, h.
102). Menurut Hidayat (2008, h. 54) imunisasi
271).
merupakan usaha memberikan kekebalan bayi
Menurut Dinkes Provinsi Jawa Tengah
dan anak dengan memasukkan vaksin ke
(2012, h. 31) jumlah kasus Campak di Provinsi
dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
Jawa Tengah tahun 2012 sebanyak 18 kasus
untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
(positif
campak) sedangkan campak klinis
Kementerian Kesehatan RI (2012, h.
(suspect) sebanyak 416 kasus. Menurut Dinkes
273) menyatakan bahwa di antara penyakit
Kabupaten Pekalongan (2014) jumlah angka
pada anak-anak yang dapat dicegah dengan
kejadian
imunisasi adalah penyakit campak yang
Berdasarkan Laporan Hasil Imunisasi Rutin
merupakan penyebab utama kematian pada
Bayi Kabupaten/Kota tahun 2014, target
anak. Di seluruh negara ASEAN dan South-
imunisasi campak di Kabupaten Pekalongan
East Asia Regional (SEAR), imunisasi campak
belum
diberikan pada bayi usia 9-12 bulan dan
ditinjau dari pelaksanaan imunisasi campak di
merupakan imunisasi terakhir yang diberikan
tiap-tiap puskesmas, program imunisasi ini
kepada bayi di antara imunisasi wajib lainnya
belum terlaksana secara maksimal.
(BCG, DPT, Polio, Hepatitis, dan Campak).
Penyakit
campak
disebabkan
oleh
campak
tercapai
sebesar
secara
31
kasus.
keseluruhan,
jika
Usaha yang dapat dilakukan untuk
virus
memperbaiki
target
diperlukan
dapat
yang telah
memperhatikan kesehatan bayinya. Program
terkontaminasi oleh droplet (ludah) orang
imunisasi memerlukan pengertian yang baik
yang telah terinfeksi.
dari pihak orang tua, dan kerja sama dengan
melalui
udara
Penyakit campak dapat menyebabkan
komplikasi
serius,
termasuk
kesadaran
campak
campak, golongan Paramyxovirus. Penularan
terjadi
adanya
imunisasi
ibu
dalam
petugas kesehatan. Keadaan yang ideal adalah
kebutaan,
apabila setiap orangtua memahami bahwa
ensefalitis, diare parah, infeksi telinga dan
imunisasi
radang paru-paru, terutama pada anak yang
keharusan, namun merupakan hak mutlak
kekurangan gizi serta orang-orang dengan
setiap anak dan kebutuhan bagi keluarga demi
daya
ada
kesehatan bayi dan anaknya. Dengan demikian
pengobatan khusus untuk penyakit campak
maka orangtua tidak harus selalu dipesan atau
dan
mengalami
diminta datang untuk pemberian imunisasi
kesembuhan dalam 2-3 minggu. Namun,
anaknya, namun akan datang meskipun tanpa
penyakit
diminta
tahan
tubuh
kebanyakan
campak
rendah.
penderita
dapat
Tidak
dicegah
dengan
2
bukan
suatu
kewajiban
atau
Pengetahuan
dapat
diperoleh
dari
Bayi Usia 9-12 Bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan”
pengindraan terhadap objek melalui panca
indra manusia yakni penglihatan, pendengaran,
Rumusan masalah penelitian ini adalah
penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada
“Apakah ada hubungan pengetahuan, sikap
waktu pengindraan sehingga menghasilkan
ibu dengan praktik imunisasi campak pada
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja
intensitas perhatian persepsi terhadap objek.
Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan.”
Sebagian
besar
pengetahuan
diperoleh
melalui
mata
dan
manusia
Tujuan umum penelitian ini untuk
telinga
memperoleh informasi hubungan pengetahuan,
(Notoadmodjo, 2010 h. 27).
sikap ibu dengan praktik imunisasi campak
Semakin banyak aspek positif dan objek
pada bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja
yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap
Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan.
makin positif terhadap objek tertentu (Wawan
& Dewi
2010, h. 12). Sikap sendiri
METODE PENELITIAN
merupakan suatu respon seseorang terhadap
Desain penelitian ini menggunakan
stimulus atau objek tertentu, yang sudah
desain
melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
Puskesmas
Bojong
Penelitian
ini
dan sikap ibu terhadap praktik imunisasi
Praktik pemberian imunisasi campak di
Kerja
korelasi.
bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan
bersangkutan (Notoadmodjo, 2010 h. 29).
Wilayah
deskriptif
campak pada bayi usia 9-12 bulan di Wilayah
II
Kerja
Kabupaten Pekalongan masih kurang. Hal ini
Puskesmas
Pekalongan.
dapat dilihat dari data Dinas Kesehatan
Bojong
Penelitian
II
ini
Kabupaten
menggunakan
pendekatan cross sectional
Kabupaten Pekalongan yang menunjukkan
bahwa pada tahun 2014 cakupan imunisasinya
POPULASI DAN SAMPLING
di Wilayah Kerja Pusksemas Bojong II sebesar
Populasi dalam penelitian ini adalah
87,4% dan belum memenuhi target yang
seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 9-12
ditetapkan pemerintah sebesar 100%.
bulan yang sudah mendapatkan imunisasi
Berdasarkan latar belakang tersebut
campak di wilayah kerja Puskesmas Bojong II
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Kabupaten Pekalongan pada bulan April 2016
dengan judul “Hubungan Pengetahuan, Sikap
sebanyak 71 orang.
Ibu dengan Praktik Imunisasi Campak pada
Sampel dalam penelitian adalah ibu
yang mempunyai bayi usia 9-12 bulan yang
3
sudah mendapatkan imunisasi campak di
tentang imunisasi campak yang terutama
wilayah kerja Puskesmas Bojong II Kabupaten
tentang efek samping yang muncul setelah
Pekalongan pada bulan April 2016 sebanyak
pemberian imunisasi campak pada bayi.
71 orang. Pengambilan sampel menggunakan
Hal ini dapat dikarenakan efek samping
total sampling (sampel jenuh)
merupakan informasi yang dapat ibu
Etika penelitian terdiri dari informed
peroleh secara langsung saat bayi ibu
consent, anonimity dan confidentiality.
Pengumpulan
data
mengalami efek samping setelah diberikan
menggunakan
imunisasi campak.
kuesioner. Peneliti memberikan pertanyaan
Imunisasi
campak
dapat
berdasarkan pertanyaan yang ada dalam
menimbulkan efek samping seperti panas,
kuesioner
untuk
ruam merah pada bekas suntikan, batuk
memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
dan diare. Hal ini dapat diketahui dari
dan
Pengolahan
responden
langkah-
distribusi frekuensi jawaban responden
langkah editing, coding, processing dan
tentang efek samping imunisasi campak
cleaning (Hastono, 2007, h.1).
yang menunjukkan bahwa 56,3% orang
Analisa
distribusi
data
diminta
melalui
univariat
frekuensi
menghasilkan
pengetahuan
tidak tahu bahwa diare merupakan salah
tentang
satu efek samping yang ditimbulkan dari
imunisasi campak, sikap tentang imunisasi
imunisasi campak.
campak dan praktik imunisasi campak. Analisa
bila tidak ditangani segera dan bayi
bivariat
mengalami diare berkepanjangan pasca
untuk
memperoleh
informasi
Efek samping diare
hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan
diimunisasi
dapat
praktik imunisasi campak pada bayi usia 9-12
mengalami kekurangan gizi. Hal ini sesuai
bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bojong II
dengan
Kabupaten Pekalongan
menyatakan
IDAI
menyebabkan
(2011,
bahwa
h.54)
dampak
bayi
yang
penyakit
campak di kemudian hari adalah kurang
HASIL PEMBAHASAN
gizi sebagai akibat diare berulang dan
1. Pengetahuan Tentang Imunisasi Campak
berkepanjangan pasca campak.
Responden mempunyai pengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan 57,7%
orang
mempunyai
pengetahuan
bahwa efek samping yang timbul pada bayi
yang
setelah diberikan imunisasi campak yaitu
kurang dan 42,3% orang mempunyai
demam dan ruam pada bekas suntikan. Hal
pengetahuan yang baik tentang imunisai
ini dapat diketahui melalui distribusi
campak. Pengetahuan ibu yang kurang
4
frekuensi jawaban responden yaitu 88,7%
tidak
tertular
penyakit
responden menjawab benar bahwa bayi
Pengetahuan ibu tentang tujuan pemberian
yang disuntik campak biasanya akan
imunisasi campak dapat diperoleh dari
panas. Ruam bekas suntikan memang sulit
pengalaman baik yang diperoleh secara
untuk dibedakan dan tidak setiap bayi akan
langsung dari
menjukkan efek samping ruam tersebut.
pengalaman orang lain
bayinya,
campak.
maupun
dari
Pengetahuan ibu yang kurang tentang
imunisasi campak yaitu penularan penyakit
2. Sikap Ibu Terhadap Praktik Imunisasi
campak. Berdasarkan distribusi frekuensi
Campak pada Bayi Usia 9-12 bulan
dapat diketahui bahwa terdapat 34 orang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(47,9%) yang menjawab salah bahwa
59,2% orang mempunyai sikap kurang dan
penyakit campak ditularkan melalui udara.
40,8% orang mempunyai
Penyakit campak yang disebabkan oleh
terhadap praktik imunisasi campak pada
virus
udara
bayi usia 9-12 bulan. Sikap ibu yang
sehingga penyakit ini sangat menular. Hal
kurang terhadap praktik imunisasi campak
ini sesuai dengan Fida dan Maya (2012, h.
dapat diketahui bahwa 42 orang (59,2%)
359) yang menyatakan bahwa penyakit
yang menyatakan kurang setuju bahwa
campak merupakan penyakit yang mudah
imunisasi campak diberikan agar bayi
menular, yang disebabkan oleh virus yang
mempunyai kekebalan tubuh. Sikap ibu
hidup dan menyebar melalui udara.
yang kurang setuju dapat berdampak pada
dan
menyebar
melalui
Pengetahuan ibu yang kurang tentang
imunisasi
kurangnya
campak
dapat
sosialiasi
dari
sikap baik
praktik imunisasi campak yang kurang
disebabkan
seperti menunda waktu dalam memberikan
petugas
imunisasi campak.
kesehatan tentang imunisasi campak pada
Sikap ibu yang kurang terhadap
bayi usia 9-12 bulan secara intensif.
praktik imunisasi campak dapat diketahui
Pengetahuan ibu yang baik terutama
dari
distribusi
frekuensi
jawaban
tentang tujuan dari pemberian imunisasi
responden yang menunjukkan bahwa 13
campak yaitu untuk mencegah bayi tertular
orang (18,3%) masih merasa takut bila
penyakit campak. Hal ini dapat dilihat
anaknya
pada distribusi frekuensi yaitu 68 orang
Ketakutan
(95,8%) yang mengetahui bahwa imunisasi
imunisasi campak merupakan salah satu
campak diberikan pada bayi agar bayi
bentuk respon terhadap imunisasi campak
5
diberikan
ibu
imunisasi
untuk
campak.
memberikan
yang diperoleh dari pengalaman yang
imunisasi pada bayi usia 9-12 bulan. Ibu
kurang menyenangkan mengenai imunisasi
yang
campak, baik dari diri sendiri maupun dari
campak yang kurang dapat dilihat dari
orang lain di sekitarnya yang dianggap
distribusi
penting.
(50,7%)
Di masyarakat pedesaan orang yang
dianggap
penting
di
mempunyai
praktik
frekuensi
tidak
mengalami
bahwa
membawa
diare
imunisasi
36
orang
bayi
yang
setelah
diberikan
lingkungannya
imunisasi campak ke petugas kesehatan
mempunyai peran besar dalam membentuk
seperti dokter atau bidan, 33 orang (46,5%)
sikap masyarakat desa, terutama ibu yang
tidak
memiliki
imunisasi campak yang bengkak.
bayi
untuk
memberikan
imunisasi campak.
mengompres
bekas
suntikan
Ibu yang terlambat dalam merespon
Ibu yang mempunyai sikap baik
terhadap
sakit
dan
penyakit
dapat dilihat dari distribusi frekuensi yaitu
ditimbulkan
60 orang (84,5%) menyatakan bahwa bayi
imunisasi campak akan menyebabkan ibu
yang diberikan imunisasi campak tidak
mempunyai
akan mudah sakit. Ibu sudah mempunyai
mengatasi masalah tersebut.
informasi
tentang
manfaat
sehingga
terbentuk
terhadap
praktik
sikap
campak,
yang
pemberian
yang
memberikan
imunisasi
bayi
praktik
Ibu
baik
setelah
yang
diberikan
kurang
terlambat
imunisasi
campak
dalam
dalam
dapat
berbahaya bagi kesehatan bayi karena
campak. Informasi tersebut dapat diperoleh
tidak
baik dari tenaga kesehatan atau media
terhadap penyakit campak. Bayi atau anak
informasi
tentang
yang tidak tidak diimunisasi campak
imunisasi sekarang banyak ditayangkan di
mudah tertular penyakit campak karena
televisi pada iklan layanan masyarakat atau
imunisasi campak mencegah terjadinya
acara-acara
penyakit campak pada anak
lainnya.
Informasi
kesehatan,
sehingga
masyarakat dapat mengakses informasi
mempunyai
kekebalan
tubuh
Ibu yang mempunyai praktik baik
dengan mudah.
dalam imunisasi campak pada bayi usia 9-
3. Praktik Imunisasi Campak pada Bayi Usia
12 bulan dapat dilihat dari distribusi
9-12 Bulan
frekuensi
bahwa
66
orang
(93%)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
memberikan imunisasi campak pada bayi
69% orang mempunyai praktik kurang dan
sesuai dengan jadwal pemberian yang
31% orang mempunyai praktik baik dalam
tercantum dalam buku KIA.
6
Jadwal
pemberian
imunisasi
campak
sangat
5. Hubungan
Sikap dengan Praktik
penting dan usia 9-12 bulan merupakan
Imunisasi Campak pada Bayi Usia 9-
usia yang tepat dalam pemberian imunisasi
12 Bulan
campak.
Hasil uji chi square diperoleh

4. Hubungan Pengetahuan dengan Praktik
value sebesar 0,001 < 0,05, yang berarti H0
Imunisasi Campak pada Bayi Usia 9-12
ditolak, sehingga ada hubungan sikap
Bulan
dengan praktik imunisasi campak pada
Hasil uji chi square diperoleh

bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja
value sebesar 0,029 < 0,05, yang berarti H0
Puskesmas
Bojong
ditolak,
Pekalongan.
Nilai
sehingga
ada
hubungan
II
odd
Kabupaten
ratio
(OR)
pengetahuan dengan praktik imunisasi
diperoleh 7,4 (2,4-22,9) yang berarti ibu
campak pada bayi usia 9-12 bulan di
yang mempunyai sikap baik berpeluang
wilayah
II
sebesar 7 kali lebih besar mempunyai
Kabupaten Pekalongan. Nilai odd ratio
praktik baik dalam imunisasi campak pada
(OR) diperoleh 3,6 (1,3-10,4) yang berarti
bayi usia 9-12 bulan.
kerja
Puskesmas
Bojong
orang yang mempunyai pengetahuan baik
Ibu
yang memperoleh
informasi
berpeluang sebesar 3 kali lebih besar
tentang imunisasi campak akan diolah
mempunyai praktik baik dalam imunisasi
melalui panca indra membentuk sikap.
campak pada bayi usia 9-12 bulan.
Sikap
Ibu
yang
mempunyai
informasi
ibu
tidak
berdasarkan
hanya
informasi,
terbentuk
tetapi
juga
tentang imunisasi campak pada bayi usia
kepercayaan mengenai imunisasi campak
9-12 bulan akan membentuk pengetahuan
yang berkembang di sekitar masyarakat
tentang imunisasi
mempunyai
campak.
pengetahuan
Ibu
yang
dan kecenderungan ibu untuk bertindak
baik
akan
memberikan imunisasi campak atau tidak
mempunyai praktik yang baik, demikian
memberikan.
pula ibu yang mempunyai praktik kurang
informasi
akan
kurang
menjadi tahu bahwa imunisasi campak
Pengetahuan tentang imunisasi campak
harus diberikan pada bayi usia 9-12 bulan.
sebagai salah satu domain kognitif dalam
Ibu yang mempunyai pengetahuan tentang
perilaku
memberikan
campak akan berpikir dan berusaha agar
ibu
bayinya
membentuk
kesehatan
rangsangan
pada
praktik
akan
praktik
dalam
memberikan imunisasi campak.
Ibu yang mendapatkan
tentang
sehat
imunisasi
dengan
campak
memberikan
imunisasi campak. Keyakinan dan emosi
7
menimbulkan ibu berniat (kecenderungan
SARAN
bertindak) untuk memberikan bayinya
1. Bagi Puskesmas
imunisasi
campak
dengan
membawa
Puskesmas
bayinya ke posyandu untuk mendapatkan
hasil
imunisasi campak.
pertimbangan
penelitian
program
2.
3.
dalam
imunisasi
bahan
meningkatkan
campak
terutama
tentang
imunisasi campak di posyandu, sehingga
diketahui
ibu mempunyai pengetahuan yang baik
57,7%
orang
mempunyai
pengetahuan kurang dan 42,3% orang
tentang
mempunyai pengetahuan yang baik tentang
khawatir untuk memberikan imunisasi
imunisai campak.
campak pada bayinya.
imunisasi
campak
Ibu yang mempunyai bayi usia 9-12 bulan
2. Bagi Petugas Kesehatan
diketahui 59,2% orang mempunyai sikap
Petugas
dan
kesehatan
tidak
dapat
kurang dan 40,8% orang mempunyai sikap
memanfaatkan kegiatan posyandu dengan
baik terhadap praktik imunisasi campak
memberikan informasi tentang imunisasi
pada bayi usia 9-12 bulan.
campak dalam kegiatan posyandu sebagai
Ibu yang mempunyai bayi usia 9-12 bulan
upaya meningkatkan pengetahuan, sikap
diketahui 69% orang mempunyai praktik
dan
kurang dan 21 orang (31%) mempunyai
imunisasi campak pada bayinya.
praktik
ibu
dalam
memberikan
3. Peneliti Lain
usia 9-12 bulan.
5.
sebagai
Ibu yang mempunyai bayi usia 9-12 bulan
praktik baik dalam imunisasi pada bayi
4.
ini
menggunakan
program pendidikan kesehatan
SIMPULAN
1.
dapat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
Ada hubungan pengetahuan dengan praktik
data dasar bagi peneliti lain yang akan
imunisasi campak pada bayi usia 9-12
melakukan
bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong
penelitian
II Kabupaten Pekalongan dengan  value
pengetahuan ibu masih kurang, sehingga
sebesar 0,029.
peneliti lain dapat melakukan penelitian
penelitian
sejenis.
menunjukkan
Hasil
bahwa
dengan praktik
dengan desain berbeda seperti penelitian
imunisasi campak pada bayi usia 9-12
dengan memberikan pendidikan kesehatan
bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong
tentang
II Kabupaten Pekalongan dengan  value
meningkatkan pengetahuan ibu tentang
sebesar 0,001.
imunisasi campak.
Ada hubungan sikap
8
imunisasi
campak
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Fida
dan Maya 2012, Pengantar Ilmu
Kesehatan
Anak,
D-Medika,
Yogyakarta.
Hastono, Sutanto Priyo, 2007, Analisis Data
Kesehatan,
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat UI, Jakarta
Hidayat, Alimul Aziz,, 2008, Pengantar Ilmu
Kesehatan Anak Untuk Pendidikan
Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
IDAI,
2011, Panduan Imunisasi Anak:
Mencegah Lebih Baik daripada
Mengobati, Badan Penerbit Ikatan
Dokter Anak Indonesia, Jakarta
Kemenkes 2012, Profil Kesehatan Indonesia
Tahun
2012,
Kemenkes
RI,
http://www.depkes.go.id,
Diperoleh
pada tanggal 24 Februari 2015.
Kementerian,
2013,
Profil
Kesehatan
Indonesia Tahun 2013, Kemenkes RI,
http://www.depkes.go.id,
Diperoleh
pada tanggal 28 Februari 2015.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Ilmu Perilaku
Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Wawan, A & Dewi, M 2010, Teori &
Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia, Nur Medika,
Yogyakarta.
9
Download