HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq Abstrak Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit campak disebabkan oleh virus campak dan menimbulkan komplikasi. Keberhasilan program imunisasi campak dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap dan praktik pemberian imunisasi campak pada bayi usia 9-12 bulan. Cakupan imunisasi terbesar kedua yang belum mencapai target di Kabupaten Pekalongan yaitu Pusksemas Bojong II sebesar 87,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan praktik imunisasi campak pada bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 71 ibu yang mempunyai bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan pada bulan April 2016. Alat pengumpulan data adalah kuesioner. Analisa data menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan (ρ: 0,029) dan sikap (ρ: 0,001) dengan praktik imunisasi campak pada bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan. Petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang imunisasi campak terutama mengenai efek samping yang ditimbulkan dari imunisasi campak. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Praktik, Imunisasi Campak Imunisasi adalah suatu cara untuk PENDAHULUAN Anak yang masih berusia di bawah lima menimbulkan/ meningkatkan kekebalan tahun itu rentan terhadap berbagai penyakit. seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, Hal kekebalan sehingga bila kelak seseorang terpapar dengan tubuhnya belum terbangun secara sempurna penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya (Fida dan Maya 2012, h. 267). sakit ringan. Program imunisasi merupakan bayi ini dikarenakan dan memastikan balita sistem harus kesehatannya Kesehatan dipantau untuk salah satu upaya untuk melindungi penduduk selalu dalam terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi kondisi optimal (Kementerian Kesehatan RI diberikan kepada populasi yang dianggap 2013, h. 92). rentan terjangkit penyakit menular yaitu bayi, anak usia sekolah, wanita usia subur, dan ibu 1 hamil (Kementerian Kesehatan RI 2013, h: imunisasi (Kementerian Kesehatan RI 2012, h. 102). Menurut Hidayat (2008, h. 54) imunisasi 271). merupakan usaha memberikan kekebalan bayi Menurut Dinkes Provinsi Jawa Tengah dan anak dengan memasukkan vaksin ke (2012, h. 31) jumlah kasus Campak di Provinsi dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti Jawa Tengah tahun 2012 sebanyak 18 kasus untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. (positif campak) sedangkan campak klinis Kementerian Kesehatan RI (2012, h. (suspect) sebanyak 416 kasus. Menurut Dinkes 273) menyatakan bahwa di antara penyakit Kabupaten Pekalongan (2014) jumlah angka pada anak-anak yang dapat dicegah dengan kejadian imunisasi adalah penyakit campak yang Berdasarkan Laporan Hasil Imunisasi Rutin merupakan penyebab utama kematian pada Bayi Kabupaten/Kota tahun 2014, target anak. Di seluruh negara ASEAN dan South- imunisasi campak di Kabupaten Pekalongan East Asia Regional (SEAR), imunisasi campak belum diberikan pada bayi usia 9-12 bulan dan ditinjau dari pelaksanaan imunisasi campak di merupakan imunisasi terakhir yang diberikan tiap-tiap puskesmas, program imunisasi ini kepada bayi di antara imunisasi wajib lainnya belum terlaksana secara maksimal. (BCG, DPT, Polio, Hepatitis, dan Campak). Penyakit campak disebabkan oleh campak tercapai sebesar secara 31 kasus. keseluruhan, jika Usaha yang dapat dilakukan untuk virus memperbaiki target diperlukan dapat yang telah memperhatikan kesehatan bayinya. Program terkontaminasi oleh droplet (ludah) orang imunisasi memerlukan pengertian yang baik yang telah terinfeksi. dari pihak orang tua, dan kerja sama dengan melalui udara Penyakit campak dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kesadaran campak campak, golongan Paramyxovirus. Penularan terjadi adanya imunisasi ibu dalam petugas kesehatan. Keadaan yang ideal adalah kebutaan, apabila setiap orangtua memahami bahwa ensefalitis, diare parah, infeksi telinga dan imunisasi radang paru-paru, terutama pada anak yang keharusan, namun merupakan hak mutlak kekurangan gizi serta orang-orang dengan setiap anak dan kebutuhan bagi keluarga demi daya ada kesehatan bayi dan anaknya. Dengan demikian pengobatan khusus untuk penyakit campak maka orangtua tidak harus selalu dipesan atau dan mengalami diminta datang untuk pemberian imunisasi kesembuhan dalam 2-3 minggu. Namun, anaknya, namun akan datang meskipun tanpa penyakit diminta tahan tubuh kebanyakan campak rendah. penderita dapat Tidak dicegah dengan 2 bukan suatu kewajiban atau Pengetahuan dapat diperoleh dari Bayi Usia 9-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan” pengindraan terhadap objek melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, Rumusan masalah penelitian ini adalah penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada “Apakah ada hubungan pengetahuan, sikap waktu pengindraan sehingga menghasilkan ibu dengan praktik imunisasi campak pada pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan.” Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan manusia Tujuan umum penelitian ini untuk telinga memperoleh informasi hubungan pengetahuan, (Notoadmodjo, 2010 h. 27). sikap ibu dengan praktik imunisasi campak Semakin banyak aspek positif dan objek pada bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan. makin positif terhadap objek tertentu (Wawan & Dewi 2010, h. 12). Sikap sendiri METODE PENELITIAN merupakan suatu respon seseorang terhadap Desain penelitian ini menggunakan stimulus atau objek tertentu, yang sudah desain melibatkan faktor pendapat dan emosi yang Puskesmas Bojong Penelitian ini dan sikap ibu terhadap praktik imunisasi Praktik pemberian imunisasi campak di Kerja korelasi. bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan bersangkutan (Notoadmodjo, 2010 h. 29). Wilayah deskriptif campak pada bayi usia 9-12 bulan di Wilayah II Kerja Kabupaten Pekalongan masih kurang. Hal ini Puskesmas Pekalongan. dapat dilihat dari data Dinas Kesehatan Bojong Penelitian II ini Kabupaten menggunakan pendekatan cross sectional Kabupaten Pekalongan yang menunjukkan bahwa pada tahun 2014 cakupan imunisasinya POPULASI DAN SAMPLING di Wilayah Kerja Pusksemas Bojong II sebesar Populasi dalam penelitian ini adalah 87,4% dan belum memenuhi target yang seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 9-12 ditetapkan pemerintah sebesar 100%. bulan yang sudah mendapatkan imunisasi Berdasarkan latar belakang tersebut campak di wilayah kerja Puskesmas Bojong II peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Kabupaten Pekalongan pada bulan April 2016 dengan judul “Hubungan Pengetahuan, Sikap sebanyak 71 orang. Ibu dengan Praktik Imunisasi Campak pada Sampel dalam penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi usia 9-12 bulan yang 3 sudah mendapatkan imunisasi campak di tentang imunisasi campak yang terutama wilayah kerja Puskesmas Bojong II Kabupaten tentang efek samping yang muncul setelah Pekalongan pada bulan April 2016 sebanyak pemberian imunisasi campak pada bayi. 71 orang. Pengambilan sampel menggunakan Hal ini dapat dikarenakan efek samping total sampling (sampel jenuh) merupakan informasi yang dapat ibu Etika penelitian terdiri dari informed peroleh secara langsung saat bayi ibu consent, anonimity dan confidentiality. Pengumpulan data mengalami efek samping setelah diberikan menggunakan imunisasi campak. kuesioner. Peneliti memberikan pertanyaan Imunisasi campak dapat berdasarkan pertanyaan yang ada dalam menimbulkan efek samping seperti panas, kuesioner untuk ruam merah pada bekas suntikan, batuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. dan diare. Hal ini dapat diketahui dari dan Pengolahan responden langkah- distribusi frekuensi jawaban responden langkah editing, coding, processing dan tentang efek samping imunisasi campak cleaning (Hastono, 2007, h.1). yang menunjukkan bahwa 56,3% orang Analisa distribusi data diminta melalui univariat frekuensi menghasilkan pengetahuan tidak tahu bahwa diare merupakan salah tentang satu efek samping yang ditimbulkan dari imunisasi campak, sikap tentang imunisasi imunisasi campak. campak dan praktik imunisasi campak. Analisa bila tidak ditangani segera dan bayi bivariat mengalami diare berkepanjangan pasca untuk memperoleh informasi Efek samping diare hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan diimunisasi dapat praktik imunisasi campak pada bayi usia 9-12 mengalami kekurangan gizi. Hal ini sesuai bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bojong II dengan Kabupaten Pekalongan menyatakan IDAI menyebabkan (2011, bahwa h.54) dampak bayi yang penyakit campak di kemudian hari adalah kurang HASIL PEMBAHASAN gizi sebagai akibat diare berulang dan 1. Pengetahuan Tentang Imunisasi Campak berkepanjangan pasca campak. Responden mempunyai pengetahuan Hasil penelitian menunjukkan 57,7% orang mempunyai pengetahuan bahwa efek samping yang timbul pada bayi yang setelah diberikan imunisasi campak yaitu kurang dan 42,3% orang mempunyai demam dan ruam pada bekas suntikan. Hal pengetahuan yang baik tentang imunisai ini dapat diketahui melalui distribusi campak. Pengetahuan ibu yang kurang 4 frekuensi jawaban responden yaitu 88,7% tidak tertular penyakit responden menjawab benar bahwa bayi Pengetahuan ibu tentang tujuan pemberian yang disuntik campak biasanya akan imunisasi campak dapat diperoleh dari panas. Ruam bekas suntikan memang sulit pengalaman baik yang diperoleh secara untuk dibedakan dan tidak setiap bayi akan langsung dari menjukkan efek samping ruam tersebut. pengalaman orang lain bayinya, campak. maupun dari Pengetahuan ibu yang kurang tentang imunisasi campak yaitu penularan penyakit 2. Sikap Ibu Terhadap Praktik Imunisasi campak. Berdasarkan distribusi frekuensi Campak pada Bayi Usia 9-12 bulan dapat diketahui bahwa terdapat 34 orang Hasil penelitian menunjukkan bahwa (47,9%) yang menjawab salah bahwa 59,2% orang mempunyai sikap kurang dan penyakit campak ditularkan melalui udara. 40,8% orang mempunyai Penyakit campak yang disebabkan oleh terhadap praktik imunisasi campak pada virus udara bayi usia 9-12 bulan. Sikap ibu yang sehingga penyakit ini sangat menular. Hal kurang terhadap praktik imunisasi campak ini sesuai dengan Fida dan Maya (2012, h. dapat diketahui bahwa 42 orang (59,2%) 359) yang menyatakan bahwa penyakit yang menyatakan kurang setuju bahwa campak merupakan penyakit yang mudah imunisasi campak diberikan agar bayi menular, yang disebabkan oleh virus yang mempunyai kekebalan tubuh. Sikap ibu hidup dan menyebar melalui udara. yang kurang setuju dapat berdampak pada dan menyebar melalui Pengetahuan ibu yang kurang tentang imunisasi kurangnya campak dapat sosialiasi dari sikap baik praktik imunisasi campak yang kurang disebabkan seperti menunda waktu dalam memberikan petugas imunisasi campak. kesehatan tentang imunisasi campak pada Sikap ibu yang kurang terhadap bayi usia 9-12 bulan secara intensif. praktik imunisasi campak dapat diketahui Pengetahuan ibu yang baik terutama dari distribusi frekuensi jawaban tentang tujuan dari pemberian imunisasi responden yang menunjukkan bahwa 13 campak yaitu untuk mencegah bayi tertular orang (18,3%) masih merasa takut bila penyakit campak. Hal ini dapat dilihat anaknya pada distribusi frekuensi yaitu 68 orang Ketakutan (95,8%) yang mengetahui bahwa imunisasi imunisasi campak merupakan salah satu campak diberikan pada bayi agar bayi bentuk respon terhadap imunisasi campak 5 diberikan ibu imunisasi untuk campak. memberikan yang diperoleh dari pengalaman yang imunisasi pada bayi usia 9-12 bulan. Ibu kurang menyenangkan mengenai imunisasi yang campak, baik dari diri sendiri maupun dari campak yang kurang dapat dilihat dari orang lain di sekitarnya yang dianggap distribusi penting. (50,7%) Di masyarakat pedesaan orang yang dianggap penting di mempunyai praktik frekuensi tidak mengalami bahwa membawa diare imunisasi 36 orang bayi yang setelah diberikan lingkungannya imunisasi campak ke petugas kesehatan mempunyai peran besar dalam membentuk seperti dokter atau bidan, 33 orang (46,5%) sikap masyarakat desa, terutama ibu yang tidak memiliki imunisasi campak yang bengkak. bayi untuk memberikan imunisasi campak. mengompres bekas suntikan Ibu yang terlambat dalam merespon Ibu yang mempunyai sikap baik terhadap sakit dan penyakit dapat dilihat dari distribusi frekuensi yaitu ditimbulkan 60 orang (84,5%) menyatakan bahwa bayi imunisasi campak akan menyebabkan ibu yang diberikan imunisasi campak tidak mempunyai akan mudah sakit. Ibu sudah mempunyai mengatasi masalah tersebut. informasi tentang manfaat sehingga terbentuk terhadap praktik sikap campak, yang pemberian yang memberikan imunisasi bayi praktik Ibu baik setelah yang diberikan kurang terlambat imunisasi campak dalam dalam dapat berbahaya bagi kesehatan bayi karena campak. Informasi tersebut dapat diperoleh tidak baik dari tenaga kesehatan atau media terhadap penyakit campak. Bayi atau anak informasi tentang yang tidak tidak diimunisasi campak imunisasi sekarang banyak ditayangkan di mudah tertular penyakit campak karena televisi pada iklan layanan masyarakat atau imunisasi campak mencegah terjadinya acara-acara penyakit campak pada anak lainnya. Informasi kesehatan, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi mempunyai kekebalan tubuh Ibu yang mempunyai praktik baik dengan mudah. dalam imunisasi campak pada bayi usia 9- 3. Praktik Imunisasi Campak pada Bayi Usia 12 bulan dapat dilihat dari distribusi 9-12 Bulan frekuensi bahwa 66 orang (93%) Hasil penelitian menunjukkan bahwa memberikan imunisasi campak pada bayi 69% orang mempunyai praktik kurang dan sesuai dengan jadwal pemberian yang 31% orang mempunyai praktik baik dalam tercantum dalam buku KIA. 6 Jadwal pemberian imunisasi campak sangat 5. Hubungan Sikap dengan Praktik penting dan usia 9-12 bulan merupakan Imunisasi Campak pada Bayi Usia 9- usia yang tepat dalam pemberian imunisasi 12 Bulan campak. Hasil uji chi square diperoleh 4. Hubungan Pengetahuan dengan Praktik value sebesar 0,001 < 0,05, yang berarti H0 Imunisasi Campak pada Bayi Usia 9-12 ditolak, sehingga ada hubungan sikap Bulan dengan praktik imunisasi campak pada Hasil uji chi square diperoleh bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja value sebesar 0,029 < 0,05, yang berarti H0 Puskesmas Bojong ditolak, Pekalongan. Nilai sehingga ada hubungan II odd Kabupaten ratio (OR) pengetahuan dengan praktik imunisasi diperoleh 7,4 (2,4-22,9) yang berarti ibu campak pada bayi usia 9-12 bulan di yang mempunyai sikap baik berpeluang wilayah II sebesar 7 kali lebih besar mempunyai Kabupaten Pekalongan. Nilai odd ratio praktik baik dalam imunisasi campak pada (OR) diperoleh 3,6 (1,3-10,4) yang berarti bayi usia 9-12 bulan. kerja Puskesmas Bojong orang yang mempunyai pengetahuan baik Ibu yang memperoleh informasi berpeluang sebesar 3 kali lebih besar tentang imunisasi campak akan diolah mempunyai praktik baik dalam imunisasi melalui panca indra membentuk sikap. campak pada bayi usia 9-12 bulan. Sikap Ibu yang mempunyai informasi ibu tidak berdasarkan hanya informasi, terbentuk tetapi juga tentang imunisasi campak pada bayi usia kepercayaan mengenai imunisasi campak 9-12 bulan akan membentuk pengetahuan yang berkembang di sekitar masyarakat tentang imunisasi mempunyai campak. pengetahuan Ibu yang dan kecenderungan ibu untuk bertindak baik akan memberikan imunisasi campak atau tidak mempunyai praktik yang baik, demikian memberikan. pula ibu yang mempunyai praktik kurang informasi akan kurang menjadi tahu bahwa imunisasi campak Pengetahuan tentang imunisasi campak harus diberikan pada bayi usia 9-12 bulan. sebagai salah satu domain kognitif dalam Ibu yang mempunyai pengetahuan tentang perilaku memberikan campak akan berpikir dan berusaha agar ibu bayinya membentuk kesehatan rangsangan pada praktik akan praktik dalam memberikan imunisasi campak. Ibu yang mendapatkan tentang sehat imunisasi dengan campak memberikan imunisasi campak. Keyakinan dan emosi 7 menimbulkan ibu berniat (kecenderungan SARAN bertindak) untuk memberikan bayinya 1. Bagi Puskesmas imunisasi campak dengan membawa Puskesmas bayinya ke posyandu untuk mendapatkan hasil imunisasi campak. pertimbangan penelitian program 2. 3. dalam imunisasi bahan meningkatkan campak terutama tentang imunisasi campak di posyandu, sehingga diketahui ibu mempunyai pengetahuan yang baik 57,7% orang mempunyai pengetahuan kurang dan 42,3% orang tentang mempunyai pengetahuan yang baik tentang khawatir untuk memberikan imunisasi imunisai campak. campak pada bayinya. imunisasi campak Ibu yang mempunyai bayi usia 9-12 bulan 2. Bagi Petugas Kesehatan diketahui 59,2% orang mempunyai sikap Petugas dan kesehatan tidak dapat kurang dan 40,8% orang mempunyai sikap memanfaatkan kegiatan posyandu dengan baik terhadap praktik imunisasi campak memberikan informasi tentang imunisasi pada bayi usia 9-12 bulan. campak dalam kegiatan posyandu sebagai Ibu yang mempunyai bayi usia 9-12 bulan upaya meningkatkan pengetahuan, sikap diketahui 69% orang mempunyai praktik dan kurang dan 21 orang (31%) mempunyai imunisasi campak pada bayinya. praktik ibu dalam memberikan 3. Peneliti Lain usia 9-12 bulan. 5. sebagai Ibu yang mempunyai bayi usia 9-12 bulan praktik baik dalam imunisasi pada bayi 4. ini menggunakan program pendidikan kesehatan SIMPULAN 1. dapat Hasil penelitian ini dapat dijadikan Ada hubungan pengetahuan dengan praktik data dasar bagi peneliti lain yang akan imunisasi campak pada bayi usia 9-12 melakukan bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong penelitian II Kabupaten Pekalongan dengan value pengetahuan ibu masih kurang, sehingga sebesar 0,029. peneliti lain dapat melakukan penelitian penelitian sejenis. menunjukkan Hasil bahwa dengan praktik dengan desain berbeda seperti penelitian imunisasi campak pada bayi usia 9-12 dengan memberikan pendidikan kesehatan bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong tentang II Kabupaten Pekalongan dengan value meningkatkan pengetahuan ibu tentang sebesar 0,001. imunisasi campak. Ada hubungan sikap 8 imunisasi campak untuk DAFTAR PUSTAKA Fida dan Maya 2012, Pengantar Ilmu Kesehatan Anak, D-Medika, Yogyakarta. Hastono, Sutanto Priyo, 2007, Analisis Data Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Jakarta Hidayat, Alimul Aziz,, 2008, Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta. IDAI, 2011, Panduan Imunisasi Anak: Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati, Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta Kemenkes 2012, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012, Kemenkes RI, http://www.depkes.go.id, Diperoleh pada tanggal 24 Februari 2015. Kementerian, 2013, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013, Kemenkes RI, http://www.depkes.go.id, Diperoleh pada tanggal 28 Februari 2015. Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Wawan, A & Dewi, M 2010, Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia, Nur Medika, Yogyakarta. 9