MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Pokok Bahasan PROSES KOMUNIKASI INTRA PERSONAL Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Advertising and Marketing Communication Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh Kode MK Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Abstract Kompetensi Proses Komunikasi Intra personal dikaji dalam beberapa bagian, antara lain : 1. Proses pengolahan informasi 2. Sensasi 3. Persepsi 4. Simulasi 5. Memori 6. Berfikir/respon Mampu memahami dan menjelaskan Proses Komunikasi Intra personal Komunikasi Intrapribadi ditinjau dari Psikologi Komunikasi Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri. Terkadang kita sadari atau tidak, saat sendiri atau pada saat bersama orang lain. Komunikasi jenis ini terjadi dalam diri individu atau disebut dialog internal. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya, meskipun dalam disiplin komunikasi tidak dibahas secara rinci dan tuntas. Komunikasi intrapribadi dimungkinkan terjadi karena manusia dapat menjadi objek bagi dirinya sendiri melalui penggunaan simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasinya. Terjadinya proses komunikasi karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap sesuatu objek yang diamatinya atau terbetik dalam pikirannya. Obyek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun dalam diri seseorang. Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Dalam buku Trans–Per Understanding Human Communication, 1975, disebutkan bahwa komunikasi intrapersonal adalah proses di mana individu menciptakan pengertian. Di lain pihak Ronald L. Applbaum dalam buku Fundamental Concept in Human Communication mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai: Komunikasi yang berlangsung dalam diri kira, ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita (Uchayana 1993). 2012 2 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Virginia Satir (1988) dalam west (2008:35) berpendapat tentang dialog-dialog yang terjadi dalam internal diri dapat membantu individu-individu untuk memperkuat penghargaan diri (self esteem) seseorang. Suatu orientasi positif yang dimiliki terhadap dirinya sendiri. Dari berbagai definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa komunikasi intrapersonal dalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seorang. Orang ini berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan, dia berbicara pada dirinya sendiri, berdialog dengan dirinya sendiri, dia bertanya kepada dirinya sendiri, dan dijawab oleh dirinya sendiri. Dalam proses pengambilan keputusan misalnya, seringkali seseorang dihadapkan pada pilihan Ya atau tidak. Keadaan semacam ini membawa seseorang pada situasi berkomunikasi dengan diri sendiri, terutama dalam mempertimbangkan untung ruginya suatu keputusan yang akan diambil. Cara ini hanya bisa dilakukan dengan metode komunikasi intrapersonal atau komunikasi dengan diri sendiri. 2012 3 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sistem Komunikasi Intrapersonal Adapun sistem komunikasi intrapersonal, seperti tabel berikut : Tahapan proses Komunikasi intrapersonal menguraikan bagaimana seorang individu menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali, yang melalui tahap-tahap proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori, dan berfikir. Sensasi merupakan tahap paling awal dalam penerimaan informasi. Sensasi berasal dari kata ”sense” yang artinya alat penginderaan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Proses sensasi terjadi bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf dengan ”bahasa” yang difahami oleh otak. Melalui alat indera, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya.apa saja yang menyentuh alat indera-dari dalam atau dari luar disebut stimuli. Alat penerima kita segera mengubah stimuli ini menjadi energi saraf untuk disampaikan ke otak melalui proses transduksi. Ketajaman dan perbeaan penerimaan sensasi juga ditentukan oleh faktor-faktor personal, seperti perbedaan pengalaman, atau lingkungan budaya, disamping kapasitas alat indera yang berbeda. (Rakhmat, 1986:49-51) Syarat-syarat terjadinya sensasi sebagai berikut : a. Adanya objek yang diamati atau kekuatan stimulus Objek menimbulkan stimulus yang mengenai indera (reseptor) sehingga terjadi sensasi. Untuk bisa diterima oleh indera diperlukan kekuatan stimulus yang disebut sebagai ambang mutlak (absolutethreshold). 2012 4 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Kepastian alat indera (reseptor) yang cukup baik serta syaraf (sensoris) yang baik sebagai penerus kepada pusat otak (kesadaran) untuk menghasilkan respon. Asosiasi merupakan proses kedua setelah sensasi terjadi. Asosiasi dapat diartikan sebagai proses menyamakan makna-makna stimulus yang datang di sensasi dengan pengalaman masa lalu. Asosiasi sangat berguna untuk memberikan penyempurnaan persepsi. Dengan pengalaman-pengalaman tiap individu yang berbeda, maka asosiasi tiap orang seringkali memiliki perbedaan walaupun sensasi yang datang sama. Namun, hal ini dapat diminimalisir bilamana FOR dan FOE dari individu memiliki homogenitas, seperti persamaan latar belakang suku agama, budaya, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi demikian juga dengan asosiasi yang turut memberikan kontribusi dalam proses persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga ada atensi (perhatian) ekspektasi (pengharapan), motivasi, dan memori (Desiderato dalam Rakhmat, 1986:51) Persepsi seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan situasional, yaitu faktor fungsional seperti pengalaman masa lalu,kerangka rujukan (FOR),dan faktor struktural, yang berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Faktor-faktor Fungsional yang menentukan Persepsi : Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukanlah jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli itu. Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi yang pertama: persepsi bersifat selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. 2012 5 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Faktor yang mempengaruhi persepsi Perhatian yaitu proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Faktor eksternal penarik perhatian seperti gerakan, intensitas stimuli, kebaruan (novelty), pengulangan. Faktor internal penarik perhatian adalah faktor biologis yaitu faktor kebutuhan biologis pada saat itu; dan faktor sosiopsikologis yang meliputi minat, kebiasaan, sikap. Faktor fungsional adalah yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, kerangka acuan seseorang yang semuanya merupakan faktor personal. Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek fisiologis pada individu Schlessinger dan Groves dalam bukunya Psychology: A Dynamic Science, mendefinisikan memori sebagai tahapan proses selanjunya dalam komunikasi intrapersonal. Memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi (dengan menyiapkan kerangka rujukan) maupun berfikir. Memori merupakan sistem yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tenang dunia dan menggunakan pengetahuanya untuk membimbing perilakunya (Rakhmat, 1999:62). Adapun jenis memori: Recall (pengingatan):proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi tanpa struktur yang jelas. Misalnya menyebutkan jenis-jenis benda. Recognition (pengenalan):mengenal kembali sejumlah fakta. Contoh seperti pada pengenalan kembali nama dari foto wajah, pilihan berganda pada tes obyektif. 2012 Relearning:menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah diperoleh. Redintegrasi: merekonstruksi seluruh materi dengan petunjuk memori kecil. 6 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Berpikir Merupakan proses penafsiran kita terhadap stimuli setelah kita melalui tahapan sensasi, asosiasi, persepsi, memori. Secara garis besar, ada dua macam berpikir, yaitu berpikir autistik yang sering dibahasakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai melamun. Dan yang kedua, yaitu berpikir realistik yang dibagi lagi dalam tiga jenis, yaitu berpikir dedukif, berpikir induktif, dan berpikir evaluative. Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan (Decision Making), memecahkan persoalan (Problem Solving), berpikir kreatif (Creative Thinking).Berpikir merupakan proses penafsiran kita terhadap simuli setelah kita melalu tahapan sensasi, asosiasi, persepsi, memori. Berpikir deduktif adalah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan umum. Berpikir induktif adalah mengambil kesimpulan umum dari hal khusus. Sedankan berpikir evaluatif ialah berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan. Dalam berpikir evaluatif, kita tidak menambah atau mengurangi gagasan, kita menilainya menurut kriteria tertentu. Teori –teori Komunikasi Intrapersonal 1. Psikologi Sosial Psikologi social adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalma hubungan denagn situasi social. Latar belakang timbulnya psikologisosial berasal dari beberapa pandapat, misalnya Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori psikologisosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi social antar manusia. Gustave Le Bon berpendapat bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwamassa yang masing-masing berlainan sifatnya. Sigmund Freud berbeda dengan Le Bon, ia berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja tidakdisadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam 2. Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory) 2012 7 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term-memory (STM) lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term- memory (LTM). Otak manusia dianalogikan dengan komputer. Terdapat dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita peroleh secara visual, dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif (melalui pendengaran). Penyimpanan disini berlangsung cepat, hanya berlangsung sepersepuluh sampai seperempat detik. 3. Teori Aus Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot, memori kita baru kuat bila dilatih terus menerus. Namun menurut Hunt, makin sering mengingat, makin jelek kemampuan mengingat. Dimana tidak selamanya waktu dapat mengauskan memori. Proses Kegiatan dalam Diri Komunikator Menurut Stanley B. C dalam tulisannya ‘’ Intrapersonal Communication, A review and Critique’’ menyebutkan proses komunikasi intrapersonal yang terjadi pada diri seseorang akan berlangsung seperti ini : Berbicara pada diri sendiri, terjadinya komunikasi dalam diri sendiri atau terjadi percakapan dengan diri sendiri. Terjadi dialog, dialog merupakan suatu proses 2012 8 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pertukaran pesan dan pemrosesan makna dalam diri manusia antara I and Me. I mewakili bagian diri pribadi manusia sendiri, sedangkan Me mewakili produk sosial. Jalannya proses tersebut berdasarkan perudingan manusia dengan lingkungannya atau terjadi adaptasi dengan lingkungan. Disini terjadi proses menggunakan stimuli dari dan dalam diri kita. Persepsi, Individu menerima, menyimpan, dan menggambarkan secara ringkas simbol. Proses saling mempengaruhi antara ‘’ raw data’’ persepsi dan diberi pengertian. Proses Data, merupakan fungsi penggambaran secara baik Feed back, Terjadinya umpan balik Proses Komunikasi Intrapersonal 2012 9 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ( Sumber : Cunningham, dalam Deetz; 1992 ) Selanjutnya dari segi kompetensi intrapersonal, terdiri dari pengetahuan diri, pengarahan diri dan harga diri. Pengetahuan diri merupakan pemahan terhadap kekuatan dan kelemahan dirinya dan masalahnya yang muncul bila kurang memahami diri, yaitu : o Mengasingkan diri, o Tampilan perilaku yang kurang memadai o Kurang dapat mengambil keputusan o Persepsi yang keliru, lari dari kenyataan dan o Memanipulasi orang lain. Pengarahan diri merupakan daya yang memberi arah dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi perilakunya, yang terdiri dari : o Kurang percaya diri dan o Kurang mampu mengendalikan diri dan yang terakhir harga diri, pandangan seseorang bahwa dirinya bermanfaat, berkemampuan dan berkebajikan, masalah yang muncul apabila kurang memiliki harga diri, yaitu : Kurang respek terhadap diri, mengatakan diri sendiri, tidak konsisten dalam berteman dan juga tidak mampu memaafkan diri sendiri. Komunikasi intrapersonal menjadi kunci penting atau jantungnya dalam proses kegiatan komunikasi seseorang. Karena tanpa melihat diri sendiri akan sulit untuk memahami orang lain. Daftar Pustaka Allport, F.H. 1924 . “Social Psychology” , Boston : Houghton Mifflin . Aronson , E. 1972. “ The Social Animal “ , San Francisco. W.H.freemanand Company. Asante, M.K., E.Newmark, and C.Blake. 1979. “ Handbook of Intercultural Communicatioan”, Beverly Hills. Sage Publication . Dewey, R. and W.J.Humber . 1967. “ An Introduction to SoscialPsychology” .London : Collier-Macmillan. Frederiksen, N. 1972 .” Toward A Taxonomy of Situations “ , American Psychologist , 27 : 114 -123 2012 10 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Deetz, Stanley (ed), 1992. Communication Year Book 15, Sage Publications, Inc. E. Myears, Gail & Myears, Michele Tolela, 1992. The Dinamics Of Human Communication Laboratory Approach, Mc. Graw-Hill, Inc, United States Of America. Rakhmat, Jalaluddin, 1986. Psikologi Komunikasi, Remaja Karya, Bandung. Rakhmat, Jalaluddin, 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Trans-Per- 1975, Understanding Human Communication, Houghton Mifflin Company, USA. Uchyana, Onong, 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung,. West, Turner & Lynn H. Turner . 2008, Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi, Salemba Humanika, Jakarta 2012 11 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id