Angklung/e | 1/Desember 2011 1/december 2011 1/December 2011 | SEGERA DI 2012! Angklung Eindhoven in Concert Angklung Eindhoven bekerjasama dengan Persatuan Pelajar Indonesia di Eindhoven (PPI/e) akan menyelenggarakan konsernya yang kedua pada 9 Juni 2012 pukul 20:15. Konser ini berjudul “Angklung Eindhoven in Concert: van verleden tot heden”. Kami meyakini bahwa di era globalisasi ini, masyarakat yang damai sejahtera dapat kita raih dengan saling menghargai kebudayaan lain. Melalui konser ini, kami berharap dapat mengundang khalayak ramai di Eindhoven untuk berbagi pengalaman angklung sebagai warisan tak ternilai dari Indonesia, dalam bentuk musik klasik dan populer, dari lagu-lagu tradisional Indonesia hingga lagu-lagu Barat. Konser ini bertempat di Frits Philips Muziekgebouw Eindhoven, dan kami mengharapkan kehadiran lebih dari 350 penonton. Harga tiket masuk 10 euro untuk mahasiswa dan umum sampai dengan 9 Mei 2012, serta 15 euro untuk umum setelah 9 Mei 2012. Sampai jumpa di konser mendatang! ** (RAM) Terima Kasih Kami Bersama dengan edisi pertama buletin Angklung/e ini, Angklung Eindhoven berterima kasih kepada Gemeente Eindhoven, Kedubes Indonesia di Den Haag, serta kawan-kawan kami di Vrienden van Angklung Eindhoven atas dukungan yang telah diberikan. Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Anda semua yang telah menyaksikan penampilan kami dengan antusias. Dukungan Anda sangatlah berarti bagi kami. ** (RAM) Angklung Eindhoven | E: [email protected] | W: www.angklungeindhoven.com | T: 0641517127 (Ine Wieringa - public relation), 0623915855 (Dina Wiyasti - concert ticketing) 1 Angklung/e | 1/Desember-2011 | Dari Pentas ke Pentas: Perjalanan Kami Didirikan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Eindhoven (PPI/e) pada 25 September 2010, Angklung Eindhoven tampil untuk pertama kali pada “Made in Indonesia”, suatu acara kebudayaan Indonesia yang diselenggarakan oleh PPI/e. Dalam kurun waktu setahun, Angklung Eindhoven telah tampil sebanyak 14 kali di berbagai acara. Pada bulan November 2010, dua bulan setelah penampilan perdananya, Angklung Eindhoven dengan sukses menyelenggarakan konser amal yang menampilkan 8 lagu, dari tradisional hingga musik klasik, dalam format orkestra. Konser tersebut meraih lebih dari 1100 euro, yang dipersembahkan untuk para korban tiga bencana alam di Indonesia selama tahun 2010. Saat ini, jumlah anggota grup telah bertambah dengan signifikan, terdiri dari mahasiswa Indonesia dan internasional, dengan rata-rata 30 anggota aktif dalam setiap penampilan. Dua acara terpenting di mana Angklung Eindhoven turut berpartisipasi adalah Festival Muziek op de Dommel (Juni 2011) dan Festival Pasar Malam Asia di Eindhoven (Juli 2011). Dewan pengurus grup Angklung Eindhoven saat ini terdiri dari: Direktur: Desiree Abdurrachim Pengarah musik: Ida Soesanti dan Burhannudin Sutisna Sekretaris: Intan Kumalasari Bendahara: Dina Wiyasti dan Denny Damara Hubungan publik: Ine Wieringa-Waworuntu Keanggotaan dan dukungan teknis: Nabil Ishak dan Rizki A. Mangkuto Angklung Charity Concert (Eindhoven, November 2010) Made in Indonesia 2010 (Eindhoven, September 2010) → Indonesian Night 2011 (Delft, Februari 2011) Angklung Eindhoven | E: [email protected] | W: www.angklungeindhoven.com | T: 0641517127 (Ine Wieringa - public relation), 0623915855 (Dina Wiyasti - concert ticketing) 2 Angklung/e | 1/Desember-2011 | Pasar Malam Asia 2011 (Eindhoven, Juli 2011) Muziek op de Dommel 2011 (Eindhoven, Juni 2011) Woenselseheide Spektakel (Eindhoven, September 2011) Tidak semua gambar dari setiap acara dapat diletakkan di sini, namun Angklung Eindhoven selalu berharap untuk memiliki lebih banyak dan lebih banyak lagi! ** (RAM) Lebih Dekat dengan Para Pengarah Musik Tim buletin Angklung/e melakukan wawancara singkat dengan dua pengarah musik kami, Ida Soesanti dan Burhannudin Sutisna, untuk mengetahui lebih jauh tentang latar belakang mereka di bidang musik. Sejak kapan Anda tertarik dengan musik? Ida (I): Sewaktu SD, saya diwajibkan mengikuti koor sekolah untuk misa di gereja. Dari situ saya merasa senang sekali menyanyi. Ya, hanya menyanyi. Tapi rasanya itu awal bagaimana saya suka musik. Semenjak itu keinginan untuk tahu musik lebih banyak dan terus bertambah. Burhan (B): Sejak kecil sudah senang musik, namun baru mulai menggeluti, khususnya angklung pada saat SMA. Apa yang membuat Anda sangat menikmati musik? (I): “Music is food of our soul”. Semua bunyi di dunia ini sebenarnya adalah musik. Musik mana yang bisa dinikmati adalah pilihan setiap orang. Saya pribadi penikmat musik yang sedang ingin saya nikmati, mulai dari bunyi tetesan air hujan sampai musik rock yang keras. Yang membuat saya suka musik adalah saya bisa memilih kapan pun dan apa pun yang mau saya dengar untuk menjadi “makanan jiwa” saya. (B): Nilai seni, kandungan/makna, dan memori yang ada di dalamnya. → Angklung Eindhoven | E: [email protected] | W: www.angklungeindhoven.com | T: 0641517127 (Ine Wieringa - public relation), 0623915855 (Dina Wiyasti - concert ticketing) 3 Angklung/e | 1/Desember-2011 | Apa alat musik pertama Anda, dan pada saat umur berapa? (I): Gitar, umur 12 tahun. (B): Keyboard, kalau tidak salah sekitar umur 10 tahun. Alat musik apa saja yang dapat Anda mainkan saat ini? (I): Gitar, organ, flute (semua setengah bisa) dan angklung tentunya! (B): Gitar, angklung, kendang. Kapan Anda pertama kali bermain angklung? (I): Pertama kali rasanya sewaktu TK. Saya masih ingat sekali setiap angklung diberi gambar-gambar burung, gajah, jerapah, dan binatang lainnya. Kami memainkan satu angklung pada saat “binatang” kami ditunjuk. (B): Saat masuk SMA. Ida Soesanti (kiri) dan Burhannudin Sutisna Apa yang membuat angklung begitu istimewa dibandingkan alat musik lain yang Anda mainkan? (I): Istimewa karena angklung itu sebenarnya sederhana. Tinggal digetar/digoyang sudah berbunyi. Mudah! Tapi yang membuat sedikit tidak mudah adalah bagaimana angklung-angklung ini membuat satu lagu yang indah didengar. Butuh banyak orang dan kerjasama yang baik dalam satu grup angklung supaya lagu itu terbentuk. Alasan kedua adalah saya tidak menyangka bahwa dengan “hanya” bermain angklung, saya bisa keliling dunia. Itulah istimewanya angklung. (B): Suaranya yang unik dan indah, cara memainkannya yang mudah namun sangat membutuhkan kerjasama tim, serta nilai historis dan budayanya. Pernahkah Anda terlibat dalam aktivitas musik profesional sebelumnya? (I): Sebelum berangkat studi di Belanda, bermusik adalah profesi saya. Saya menyanyi di berbagai acara dan juga menjadi instruktur vokal dan pelatih koor di Bandung dan Jakarta. (B): Belum pernah dan tentu saja selalu terbersit untuk terjun secara profesional di dunia musik namun sayangnya belum ada kesempatan. Apakah suatu saat nanti Anda ingin berkolaborasi dengan grup angklung/musik dari negaranegara Eropa lainnya? (I): Pasti! Untuk berkembang, kita harus berjalan terus dan mencari sesuatu yang baru. Salah satu jalan adalah dengan adanya kolaborasi dengan grup-grup angklung/musik ini. Dengan kolaborasi, semakin luas jaringan kita, semakin kita terpacu untuk tampil lebih baik. (B): Kenapa tidak? Angklung harus disebarluaskan dan pantas disejajarkan dengan alat musik lainnya. Adakah mimpi Anda yang masih belum terwujud bersama Angklung Eindhoven? (I): Saya masih ingin membawa Angklung Eindhoven ke Festival Musik Internasional. (B): Bermain angklung dengan teknik yang sempurna, bermain di teater-teater musik terbaik di dunia, membuat Angklung Eindhoven lebih profesional secara musikalitas dan manajemen. Apakah ada pesan-pesan khusus bagi generasi muda pecinta musik? (I): Just keep on making music everywhere! It keeps you healthier and happier! (B): Berikanlah karya yang terbaik dan jangan melupakan budaya Indonesia. ** (KF, RAM) Tim buletin Angklung/e – Pemimpin redaksi: Rizki A. Mangkuto; Kontributor: Kemal Falatehan, Ine Wieringa-Waworuntu; Percetakan & sirkulasi: Ine Wieringa-Waworuntu Angklung Eindhoven | E: [email protected] | W: www.angklungeindhoven.com | T: 0641517127 (Ine Wieringa - public relation), 0623915855 (Dina Wiyasti - concert ticketing) 4