Kadar Metil Sinamat dari Batang, Daun dan Rimpang Tumbuhan Laja Gowah (Alpinia Malaccensis (Burm f.)) dengan GC/MS* Muchtaridi, Ikhsan Rambia, Ida Musfiroh Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Abstrak Metil sinamat dalam bidang kesehatan digunakan sebagai anti emetik. Salah satu tumbuhan yang kandungan utamanya metil sinamat adalah laja gowah (Alpinia malaccensis). Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar metil sinamat dari daun, batang dan rimpang tumbuhan laja gowah dengan menggunakan metode GC/MS. Hasil dari penelitian ni i menunjukan bahwa konsentrasi metil sinamat dari rimpang lebih besar (40.1 %) dari pada batang (30.4 %) dan daun (9.2 %). Abstract Methyl Cinnamate is used as antelmentik in medicine. The main contained of Alpinia malaccensis is methyl cinnamate. The present research has been done to determine methyl cinnamate in leaf, stem and rhizome of Alpinia malaccensis using by GC/MS methods. The result of quantification showed that the concentration in rhizome highest (40.1 %) exess than stem (30.4 %) and leaf (9.2 %). * Dipresentasikan pada tanggal 16 Sepetember 2008 di 1 PENDAHULUAN Laja gowah (Alpinia Malaccensis (Burm.f.)) merupakan terna yang tumbuh di sekitar Ambon dan Jawa. Secara empiris, laja gowah baik dari batang, daun, buah ataupun rimpangnya telah digunakan masyarakat sebagai obat anti muntah, sedangkan di Ambon, rimpangnya dikunyah untuk kesegaran mulut dan memperhalus suara. Wangi dari minyak rimpang laja gowah digunakan untuk rambut (Heyne, 1987). Semua bagian tumbuhan Alpinia Malaccensis berbau harum dan mengandung minyak atsiri. Laja gowah (Alpinia Malaccensis) mengandung berbagai komponen minyak atsiri,namun komponen utamanya adalah metil sinamat (Oyen et al., 1999). Menurut Muchtaridi dkk (2004), rimpang basah dan rimpang kering masingmasing mengandung minyak atsiri dengan rendemen: 0.25% untuk rimpang basah dan 1.33% untuk rimpang kering. Komponen minyak atsiri rimpang laja gowah yang paling banyak ditemukan baik dari rimpang basah ataupun rimpang kering adalah metil sinamat yaitu sebesar 60%. Untuk mengidentifikasi metil sinamat dari minyak atsiri tumbuhan laja gowah (Alpinia Malaccensis) dan untuk mengetahui perbedaan kandungan metil sinamat dari setiap bagian tumbuhan laja gowah, maka diperiksa kandungan metil sinamat dari minyak atsiri yang diperoleh dari daun, batang, dan rimpang tumbuhan laja gowah. Metil sinamat merupakan komponen minyak atsiri yang berbau seperti strawberry dan balsamic. Dalam bidang kesehatan biasa digunakan sebagai anthelmintik. Kegunaan lainnya adalah sebagai penambah rasa, pemberi aroma pedas, dan antiseptic (Claus, 1961). Metil sinamat merupakan senyawa yang mudah menguap sehingga untuk dapat menganalisisnya digunakan GC/MS. Gas Chromatography/Mass Spectrometry (GC/MS) merupakan instrumentasi yang sering digunakan dalam analisis komponen minyak atsiri dikarenakan komponen minyak merupakan komponen yang mudah menguap. Gas Chromatography sebenarnya merupakan teknik separasi bukan identifikasi, namun bila dikombinasikan dengan MS yang menyajikan hasil spesifik maka GC/MS merupakan hubungan yang saling melengkapi sehingga diperoleh parameter waktu retensi dan spectra massa (Douglas, 2002). BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan Tumbuhan: Rimpang, daun dan batang laja gowah didapat dari daerah Batugara, kelurahan Ganeas, kecamatan Sumedang Utara, kabupaten Sumedang. Didapat dengan bantuan penduduk sekitar. Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah standar alkana C8-C20 (Sigma), standar alkana C21-C40 (Sigma) dan dietil eter p.a. (Brataco). Alat : Seperangkat alat destilasi uap Stahl, Instrumen GC/MS-QP5050A (Shimadzu), dengan kolom DB-5MS dimensi 30 mm x 0.25 nm, ketebalan 0.25 µm, gas pembawa Helium tekanan 95.3 kPa, laju kolom 1.7 ml/menit, suhu 2 injektor 250°C, suhu interface 280°C, teknik injeksi split, program suhu : mulai 60°C ditahan 5 menit hingga 300°C ditahan 2 menit (laju kenaikan 10°C/menit). Kondisi MS: Energi ionisasi 1.5 kV, kisaran berat molekul 40-350 Amu. Metode Penentuan Susut Pengeringan: Rimpang, daun dan batang laja gowah dikering anginkan, kemudian susut pengeringan diperoleh dari selisih berat sampel basah dengan berat sampel setelah dikeringkan, dikalikan 100%. Destilasi Minyak Atsiri: Minyak atsiri rimpang, batang dan daun laja gowah diperoleh dengan cara destilasi uap di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Kebun Percobaan Manoko, Lembang, Bandung. Destilasi sampel dilakukan berdasarkan jenis sampel dengan berat masing masing kelompok rimpang 6 kg, batang 3 kg dan daun 3 kg. Analisis Komponen Minyak Atsiri: Setiap kelompok sampel minyak atsiri dianalisa dengan menggunakan alat GC/MS – QP5050 A Shimadzu, kemudian dilakukan perhitungan nilai LRI setiap komponen atsiri yang menggunakan standar alkana C21-C40 dan C8-C20 . Nilai-nilai yang diperoleh dibandingkan terhadap nilai LRI referensi menurut Adams (1995). Penelaahan setiap komponen menggunakan software Class-5000 dengan library Nist 62, Nist 12 dan Wiley 229. Perhitungan kadar metil sinamat dilakukan dengan cara membandingkan persen (%) luas area komponen metil sinamat dengan persen (%) luas area kesuluruhan komponen lainnya dalamsampel minyak atsiri. HASIL DAN PEMBAHASAN Randemen Minyak Atsiri Batang laja gowah memiliki rendemen 0.7% (v/b), daun laja gowah memiliki rendemen 0.25% (v/b), sedangkan rimpang memiliki rendemen 1.22 % (v/b). Analisa Komponen Minyak Atsiri Sampel Rimpang Penentuan konsentrasi masing-masing komponen dilakukan dengan membandingkan persen (%) luas area masing-masing senyawa terhadap persen (%) luas area keseluruhan dari semua komponen minyak atsiri yang dianalisa. Kromatogram ion total komponen minyak atsiri rimpang laja gowah dapat dilihat pada Gambar 1, dan hasil identifikasi pada Tabel 1. 3 Sampel Rimpang Penentuan konsentrasi masing-masing komponen dilakukan dengan membandingkan persen (%) luas area masing-masing senyawa terhadap persen (%) luas area keseluruhan dari semua komponen minyak atsiri yang dianalisa. Kromatogram ion total komponen minyak atsiri rimpang laja gowah dapat dilihat pada Gambar 1, dan hasil identifikasi pada Tabel 1. respon detektor 12 3 4 2 8 9 10 13 14 18 17 5 15 6 19 11 25 16 7 30 23 20 22 21 24 31 1 waktu retensi Gambar 1.Kromatogram total ion komponen minyak atsiri rimpang laja gowah Tabel 1.Konsentrasi komponen-komponen minyak atsiri rimpang laja gowah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 R.Time 1.613 6.329 7.708 8.935 9.693 9.937 10.027 10.289 10.492 11.437 12.285 LRI exp 930 982 1031 1063 1074 1077 1089 1097 1144 1187 LRI ref 600 939 980 1033 1062 1088 1087 1098 1097 1143 1189 NP(%) 95 98 96 95 92 97 92 94 92 89 94 4 Nama komponen Heksana α-Pinen β-Pinen 1,8-Sineol γ-terpinen Terpinolen fencon linalool Sabinen kamfor α-terpineol Konsentrsi (%) 0.91 14.75 13.51 10.37 3.49 0.40 0.42 0.73 0.27 6.31 6.31 12 13 14 15 16 15.558 17.703 18.113 17.862 18.279 1380 1525 1555 1537 1567 1379 1534 1561 1590 95 86 85 86 84 Metil sinamat Nerolidol kariofilen viridiflorol Asam propanoat 40.10 0.01 0.25 0.22 0.08 LRI exp 1583 1604 1635 1624 1667 1659 1683 1689 1782 1787 1803 1846 1860 2003 2183 LRI ref 1593 1594 1653 1659 1683 1691 1676 NP(%) 95 85 86 86 86 90 91 95 85 80 81 91 96 94 94 Nama komponen Heksadekana karotol α-cadinol patcouli alkohol α-bisabolol juniper kamfor tetradekanal Asam dekanoat Oktadekana Epimanool pentadekanon heksadekanol Nanodekana Asam heksadekanoat Asam oktadekanoat Konsentrasi (%) 0.17 0.21 0.58 0.30 1.03 0.38 0.03 0.09 0.23 0.10 0.01 0.03 0.09 0.34 0.24 Lanjutan tabel 1. No 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 R.Time 18.502 18.78 19.183 19.05 19.604 19.505 19.813 19.89 21.048 21.114 21.314 21.812 21.981 23.11 24.467 1800 1778 1879 1900 1961* 2200 Keterangan: LRI exp = LRI eksperimen hasil perhitungan pada kolom DB-5 LRI ref = LRI referensi Adams (1995), kolom DB-5 *) = LRI ref King et al. (1993), kolom HP-5 kadar = konsentrasi komponen minyak atsiri (%) NP = nilai perkiraan yang direkomendasikan oleh library (%) Pada analisis komponen minyak atsiri rimpang laja gowah didapat 31 komponen dengan konsentrasi terbanyak adalah metil sinamat (40%), komponenkomponen lainnya yang memiliki konsentrasi yang cukup besar antara lain αpinen (14%), β-pinen (13%), 1,8-sineol (10%), kamfor (6%), α-terpineol (6%), γterpinen (3%) dan α-bisabolol (1%). Komponen minyak atsiri lainnya yang terdapat dengan jumlah kecil antara lain adalah linalool (0.7%), α-cadinol (0.5%), terpinolen (0.4%), fencon (0.4%), juniper kamfor (0.4%), asam heksadekanoat (0.3%), asam oktadekanoat (0.2%), sabinen (0.2%), kariofilen (0.2%), viridiflorol (0.2%), carotol (0.2%), epimanool (0.1%), heksadekana (0.1%), patcouli alkohol (0.1%), asam dekanoat (0.09%). Penentuan komponen-komponen minyak atsiri tidak hanya dilihat dari nilai perkiraan yang diberikan oleh library,tetapi diperhatikan kemiripan nilai perhitungan LRI hasil percobaan dan nilai LRI referensi. Sampel batang 5 Penentuan konsentrasi masing-masing komponen dilakukan dengan membandingkan persen (%) luas area masing-masing senyawa terhadap persen (%) luas area keseluruhan dari semua komponen minyak atsiri yang dianalisa. Kromatogram ion total komponen minyak atsiri batang laja gowah dapat dilihat pada Gambar 6. dan hasil identifikasi pada Tabel 3 . respon detektor 3 4 10 2 7 8 5 11 23 19 25 1218 22 24 27 13 20 26 9 6 14 15 21 17 16 29 28 30 31 1 waktu retensi Gambar 2. Kromatogram total ion komponen minyak atsiri batang laja gowah Tabel 2. Konsentrasi komponen-komponen minyak atsiri batang laja gowah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 R.Time LRI exp LRI ref NP(%) 6.585 7.629 8.955 11.34 11.534 11.61 12.362 13.162 15.525 19.317 19.4 19.48 19.622 19.759 19.847 19.916 20.058 20.436 942 979 1032 1140 1149 1153 1191 1236 1378 1645 1651 1657 1668 1679 1685 1691 1702 1732 939 980 1033 1143 1087 1156 1189 1240 1379 1653 1683 1691 1659 1678 94 98 93 95 90 96 95 95 95 83 83 83 86 74 90 94 91 81 1676 6 Nama komponen Heptanol α-pinen β-pinen 1,8 sineol camfor linalool isoborneol alpa-terpineol nerol Metil sinamat α-cadinol β-bisabolol juniper camfor patcouli alkohol santalol stearaldehide metil ester tetradekanol Asam dekanoat Konsentrasi (%) 0.03 13.05 12.38 16.58 1.39 0.42 1.12 6.23 5.50 30.24 1.20 0.23 0.29 0.40 0.21 0.16 0.53 0.19 0.27 20 21 22 23 20.821 20.888 21.137 21.338 1763 1769 1789 1805 24 21.611 1829 1700 1700 1667 92 92 82 93 94 Heptadekana Heptadekana Sitronelal Pentadekanon Asam benzendikarbolic 0.14 0.21 0.17 0.20 Nama komponen Oktadekana Nanodekana pentadekatrien Asam heksadekanoat Isofitol dodokatretrianal Fitol Konsentrasi (%) 0.10 0.14 0.24 0.50 Lanjuatan tabel 2. No 25 26 27 R.Time 21.911 21.987 22.154 LRI exp 1854 1861 1875 LRI ref 1800 1900 NP(%) 85 94 89 28 29 30 31 22.845 22.531 23.694 24.329 1961 1913 2112 1880 1961* 1944 94 92 87 97 1949 0.80 0.31 0.18 0.32 Keterangan: LRI exp = LRI eksperimen hasil perhitungan pada kolom DB-5 LRI ref = LRI referensi Adams (1995), kolom DB-5 *) = LRI ref King et al. (1993), kolom HP-5 kadar = konsentrasi komponen minyak atsiri (%) NP = nilai perkiraan yang direkomendasikan oleh library (%) Pada analisis komponen minyak atsiri batang laja gowah dipero leh 31 komponen dengan konsentrasi terbanyak adalah metil sinamat (30%). Komponen lainnya yang memiliki konsentrasi cukup besar antara lain 1,8-sineol (16%), αpinen (13%), β-pinen (12%), α -terpineol (6%), nerol (5%), kamfor (1.3%), α – cardinol (1,2%). Komponen minyak atsiri lain yang terdapat dalam jumlah kecil adalah asam heksadekanoat (0,8%), asam benzendikarbolic (0,5%), patcouli alkohol (0,4%), fitol (0,3%), isofitol (0,3%), pentadekatrien (0,2 %), heksadekana (0,2%), β-bisabolol (0.2%), santalol (0.2%), asam dekanoat (0,2%), juniper kamfor (0,2%), dodokatretrianal (0,1%). Pada sampel batang terdapat penurunan konsentrasi beberapa komponen yang dominan seperti metil sinamat, α-pinen, β-pinen, tetapi beberapa komponen mengalami kenaikan konsentrasi yaitu 1,8-sineol. Selain perubahan konsentrasi, pada sampel batang ini juga didapat beberapa komponen baru diantaranya yaitu santalol, isoborneol, sitronelal, nerol, dan fitol. Selain ebrtambah, terjadi kehilangan beberapa komponen yang terdapat pada sampel rimpang diantaranya kariofilen, nerolidol, viridiflorol, dan karotol. Sampel Daun Penentuan konsentrasi masing-masing komponen dilakukan dengan membandingkan persen (%) luas area masing-masing senyawa terhadap persen (%) luas area keseluruhan dari semua komponen minyak atsiri yang dianalisa. 7 Kromatogram ion total komponen minyak atsiri daun laja gowah dapat dilihat pada Gambar 3. dan hasil identifikasi pada Tabel 3. respon detektor waktu retensi Gambar 3. Kromatogram total ion komponen minyak atsiri daun laja gowah Tabel 3. Konsentrasi komponen-komponen minyak atsiri daun laja gowah No R.Time LRI exp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1.275 2.76 4.922 6.437 6.79 7.026 7.372 7.905 7.975 8.183 8.759 8.921 9.067 9.2 9.507 9.798 9.858 9.928 10.159 957 970 989 991 999 1023 1030 1036 1042 1055 1068 1070 1073 1083 LRI ref NP(%) 99 96 98 97 85 95 92 91 89 100 97 91 81 96 91 90 78 74 95 800 969 953 961 976 985 939 980 991 1033 1001 1018 1062 1068 1088 1074 1043 1098 8 komponen konsentrasi(%) Propanon Heksanal heptanol kampen benzaldehide Sabinen Heptena α-pinen β-pinen mirsen 1.8 sineole oktanal α-terpinen γ terpinen cis sabinen α-terpinolen linalool oksid Benzen Linalool 0.11 0.14 0.66 1.72 0.03 0.44 0.08 30.57 11.41 1.95 21.39 0.13 0.005 0.53 0.20 0.09 0.02 0.09 0.84 20 21 22 23 10.196 10.237 10.447 10.533 1085 1086 1055 1099 1099 1098 85 85 79 75 undekanol nonanal metil heptan Dodeken 0.29 0.14 0.11 0.01 Nama komponen fencol mentadien terpineol pinokarveol kamfor oktanol Pinokarvon Isoborneol naphthalen cymen-8-OL α terpineol piperitol iso-fenokampeol karveol Sikloheksana Geraniol mirtanol sitral bornil asetat undekanona Asam propanoat etanon geranil asetat Metil sinamat α-bergamoten Ionon geranil aseton α-ionon Kariofilen α-humulun β-ionon β-selinen Aromadendren β-bisaboleen γ-kadinen trisikloheptana Nerolidol Asam oktadekanoat α-kadinol Konsentrasi (%) 0.03 0.06 0.28 0.58 1.76 0.15 0.60 0.86 0.07 0.19 2.42 0.19 0.03 0.31 0.07 2.42 0.008 0.08 0.10 0.04 0.08 0.01 0.15 9.24 0.23 0.24 0.16 0.08 0.12 0.04 0.22 0.37 0.16 0.14 0.22 0.11 0.15 Lanjutan Tabel 3. No 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 R.Time 10.6 10.644 10.958 11.062 11.185 11.336 11.466 11.697 11.933 11.997 12.156 12.359 12.467 12.846 12.987 13.088 13.171 13.363 13.702 13.75 14 14.154 15.1 15.417 15.708 15.86 16.182 16.233 16.292 16.415 16.749 16.916 16.997 17.084 17.224 17.268 17.806 LRI exp 1102 1105 1120 1126 1132 1139 1146 1158 1169 1173 1181 1191 1196 1218 1226 1204 1236 1247 1266 1269 1283 1292 1351 1371 1389 1421 1421 1424 1428 1436 1459 1470 1476 1482 1491 1494 1533 LRI ref 1112 1004 1144 1139 1143 1124 1162 1156 1179 1180 1189 1193 1534 NP(%) 78 83 84 95 97 83 90 97 71 89 95 81 73 85 81 97 80 92 88 80 75 82 85 96 80 89 90 75 78 74 79 94 90 90 89 89 92 61 62 18.273 19.194 1567 1635 1586 1653 88 84 1217 1290 1255 1252 1316 1285 1291 1383 1379 1415 1426 1453 1426 1418 1440 1485 1485 1461 1515 1513 9 0.04 0.10 63 64 65 66 67 19.517 19.811 19.885 21.327 21.857 1660 1683 1688 1804 1850 1659 1793 1676 85 91 85 92 86 patcouli alkohol Oktadekan tetradekanol undekanon Tetradekan 0.16 0.08 0.09 0.59 0.01 LRI exp 1875 1886 1913 LRI ref 1843 NP(%) 86 92 90 84 Nama komponen Farnesil Asam dekanoat isofitol fitol Konsentrasi (%) 0.07 0.42 0.13 0.09 Lanjutan Tabel 3. No 68 69 70 71 R.Time 22.156 22.281 22.532 24.337 2171 1944 2221 Keterangan: LRI exp LRI ref *) kadar NP = LRI eksperimen hasil perhitungan pada kolom DB-5 = LRI referensi Adams (1995), kolom DB-5 = LRI ref King et al. (1993), kolom HP-5 = konsentrasi komponen minyak atsiri (%) = nilai perkiraan yang direkomendasikan oleh library (%) Pada sampel daun terdapat perubahan yang sangat berarti dalam komposisi komponen berikut kadarnya. Banyak ditemukan komponen-komponen baru dengan konsentrasi yang relatif kecil, dan juga hilangnya komponen-komponen yang sebelumnya ditemukan pada batang ataupun rimpang, Pada analisis minyak atsiri ini ditemukan 71 komponen atsiri, yang mana pada sampel daun ini konsentrasi terbesar bukanlah metil sinamat, melainkan α-pinen (30%).Komponen lainnya yang cukup dominan antara lain 1,8-sineol (21%), β-pinen (11%), metil sinamat (9%), geraniol (2.4%), α-terpineol (2.4%), mirsen (1.9%), kamfor (1.7%), kampen (1.7%). Muncul dan hilangnya beberapa komponen terjadi selama proses pengeringan yang memungkinkan perubahan struktur dan membentuk senyawa baru karena faktor suhu dan kadar air. Faktor lainnya juga dikarenakan perbedaan komposisi dari batang, daun ataupun rimpang yang memungkinkan perbedaan komponen minyak atsiri yang terkandung dari masing masing sampel. Perbandingan komponen dan konsentrasi tertera pada Tabel 4. Tabel 4. Perbandingan komponen minyak atsiri laja gowah beserta konsentrasinya Jenis Komponen α-pinen β-pinen 1,8-sineol γ-terpinen linalool kamfor α-terpineol sampel rimpang 14.75 13.51 10.37 3.49 0.73 6.31 6.31 Konsentrasi (%) sampel batang 13.05 12.38 16.58 tidak terdeteksi 0.42 1.39 6.23 10 sampel daun 30.57 11.41 21.39 0.53 0.84 1.76 2.42 Metil sinamat Nerolidol kariofilen α-kadinol 40.1 0.01 0.25 0.58 30.24 tidak terdeteksi tidak terdeteksi 1.2 9.24 0.15 0.12 0.1 Lanjutan Tabel 4. Jenis Komponen patcouli alkohol α-bisabolol Juniper kamfor Asam dekanoat isoborneol isofitol nerol fitol Sabinen Mirsen Asam heksadekanoat fencon Terpinolen Geraniol kampen sitronelal sampel rimpang 0.03 1.03 0.38 0.09 tidak terdeteksi tidak terdeteksi tidak terdeteksi tidak terdeteksi 0.27 tidak terdeteksi Konsentrasi (%) sampel batang tidak terdeteksi 0.23 0.29 0.27 1.12 0.31 5.5 0.32 tidak terdeteksi tidak terdeteksi sampel daun 0.16 tidak terdeteksi tidak terdeteksi 0.42 0.86 0.13 tidak terdeteksi 0.09 0.44 1.95 0.03 0.42 0.4 tidak terdeteksi tidak terdeteksi tidak terdeteksi 0.8 tidak terdeteksi tidak terdeteksi tidak terdeteksi tidak terdeteksi 0.17 tidak terdeteksi tidak terdeteksi 0.09 2.42 1.72 tidak terdeteksi Jika komponen minyak atsiri laja gowah tersebut digolongkan berdasarkan kelompok senyawa, maka persentase terbesar pada sampel rimpang dan batang adalah golongan ester, sedangkan pada sampel daun maka persentase terbesar adalah golongan hidrokarbon. Tabel 6. dibawah ini melampirkan seluruh penggolongan komponen minyak atsiri rimpang, batang, daun laja gowah. Tabel 5.Penggolongan komponen minyak atsiri laja gowah Jenis komponen Rimpang golongan hidrocarbon (33%) α-pinen β-pinen α-terpinen terpinolen sabinen kariofilen batang golongan hydrocarbon (26.5%) α-pinen β-pinen pentadekana heptadekana oktadekana nanodekana 11 daun golongan hidrocarbon (52%) α-pinen β-pinen Sabinen Sampen Mirsen Oktanal Heksadekana tetradekanal oktadecana nanodekana Heksanal Heptena α-terpinen Sabinen Terpinolen Nonanal Lanjutan Tabel 5. Jenis komponen Rimpang batang golongan alkohol (9.25%) linalool α-terpineol viridiflorol karotol α-cadinol Patcouli alkohol α-bisabolol epimanool Heksadecanol golongan alkohol (16.1%) linalool isoborneol α-terpineol nerol α-cadinol patcouli alkohol α-bisabolol santalol tetradekanol Isofitol fitol golongan ketone (7.1%) fencon kamfor juniper kamfor golongan ketone (1.8%) kamfor Pentadekanon juniper kamfor 12 daun metil heptan Sikloheksena α-bergamoten Kariofilen α-humulen β-selinen Aromadendren β-bisabolen γ-kandinen Trisikloheptan Octadekan Nanodekan golongan alkohol (10.63%) Heptanol Linalool Undekanol Fencol Terpineol Pinokarveol cymen-8-OL α-terpineol Piperetol iso-fenokampeol Isoborneol Oktanol Karveol Geraniol Mirtanol Nerolidol α-cadinol Patcouli alkohol Tetradekanol Isofitol Fitol golongan ketone(3.18%) Propanon Kamfor Pinokarvon Pentadekanon Undekanon Etanon Ionon geranil aseton β-ionone Undekanon Lanjutan Tabel 5 Jenis komponen Rimpang golongan ester (40.1%) Metil sinamat batang golongan ester (32.1%) Metil sinamat metil ester golongan eter (10.37%) 1,8-sineol golongan eter (17.6%) 1,8-sineol golongan asam lemak (0.5%) Asam propanoat Asam dekanoat Asam heksadekanoat Asam oktadekanoat golongan asam lemak (0.78%) Asam dekanoat Asam benzedikarbolik Asam heksadekanoat golongan aromatik - golongan karboksilat lain-lain (1%) daun golongan ester (9.2%) Metil sinamat Asam oktadekanoat Farnesil golongan eter (22.4%) 1,8-sineol golongan asam lemak (0.09%) Asam propanoat Asam dekanoat golongan aromatik - golongan aromatik(0.0001%) Naphthalen golongan karboksilat golongan karboksilat (0.002) geranil asetat lain-lain (5.2%) lain-lain (2%) Minyak atsiri daun, batang dan rimpang laja gowah memberikan komponen yang beraneka ragam terkecuali komponen-komponen yang memiliki konsentrasi cukup besar seperti metil sinamat, α-pinen, 1,8-sineol, α-terpineol, β-pinen, kamfor selalu terdapat dalam tiap sampel dengan konsentrasi yang cukup besar. Metil sinamat merupakan komponen utama dalam batang, dan rimpang, tetapi tidak pada daun, namun konsentrasinya cukup besar. Konfirmasi LRI sangat penting dalam penetapan nama komponen minyak atsiri laja gowah. Hal ini dikarenakan sudah terdapat nilai LRI referensi yang dapat dijadikan acuan bagi nilai LRI eksperimen yang didapat dari percobaan. Nilai LRI eksperimen dicocokan sedemikian dekat dengan LRI referensi hingga didapatkan komponen yang tepat selain dicocokan dengan nilai perkiraann yang diberikan oleh library. Jadi penetapan komponen minyak atsiri tidak hanya bergantung pada nilai perkiraan yang diberikan oleh library tetapi juga dengan mencocokan nilai LRI hasil percobaan (LRI eksperimen) dengan nilai LRI referensi. 13 Nilai LRI eksperimen yang dibandingkan dengan LRI referensi tidak terlalu dekat. Hal ini disebabkan oleh peak standar alkana yang terbentuk tidak membentuk hasil yang cukup baik, yang mempengaruhi waktu retensi senyawasenyawa alkana dan mempengaruhi perhitungan. Banyak terdapat senyawa unknown pada analisa komponen minytak atsiri ini, hal ini dikarenakan karena penelahaan yang begitu detail karena penomoran peak yang begitu banyak. Selain itu dimungkinkan pula adanya senyawa senyawa baru dalam minyak atsiri laja gowah yang belum dimuat dalam library. Penetapan kadar dihitung dengan cara membandingkan persen (%) luas area tiap-tiap komponen terhadap persen (%) luas area dari kesuluruhan komponen yang terdapat dalam sampel minyak atsiri. Perbedaan kadar metil sinamat antara batang dan rimpang tidak menunjukan perbedaan yang cukup jauh bila dibandingkan dengan konsentrasi metil sinamat yang diperoleh dari sampel daun dikarenakan perbedaan struktur penyusun antara rimpang/batang yang sangat berbeda dengan daun. Konsentrasi metil sinamat pada batang sebanyak 30% sedangkan pada rimpang konsentrasi metil sinamat mencapai 40%, walaupun konsentrasi rimpang tersebut berbeda dengan konsentrasi metil sinamat yang didapat dalam Penelitian sebelumnya ( Muchtaridi dkk, 2004) konsentrasi metil sinamat adalah 50%. Perbedaan tersebut mungkin dipengaruhi oleh keadaan tanah, suhu dan iklim. Sedangkan pada sampel daun konsentrasi metil sinamat yang didapat hanya 9%. Metil sinamat, yang merupakan komponen dengan konsentrasi terbesar dalam minyak atsiri rimpang dan batang laja gowah merupakan senyawa yang berbau strawberry dan balsamik. Dalam bidang kesehatan digunakan sebagai anthelmintik (Claus, 1961). Metil sinamat merupakan turunan dari asam sinamat yang banyak digunakan sebagai kosmetik pemutih kulit. Sedangkan dalam bidang industri, metil sinamat dapat digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan lotion, antiprespirant, deodoran, detergent, pelembut pakaian, sabun mandi, dan shampo (IFF, 2000). KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan Minyak atsiri pada daun, batang, dan rimpang laja gowah diperoleh dengan cara destilasi uap-air. Tiap sampel minyak atsiri memiliki rendemen yaitu pada daun 0.25 % (v/b), batang 0.7 % (v/b), sedangkan rimpang 1.33% (v/b). Kadar metil sinamat terbesar adalah pada rimpang yaitu 40%, pada batang mengandung metil sinamat sebanyak 30%, sedangkan pada daun, kadar metil sinamat adalah 9 %. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek farmakologis dari metil sinamat sehingga dapat dihasilkan sebuah obat baru bagi pengobatan dan bermanfaat bagi masyarakat. 14 DAFTAR PUSTAKA Adams RP. 1995. Identification of Essential Oil Components by Gas Chromatography/Mass Spectroscopy. Illinois: Allured Publishing Corporation. Claus EP. 1961. Pharmacognosy. Ed ke-4. USA: Lea&Febiger. Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I. Jakarta: Yayasan Sarana Wijaya IFF. 2000. Fragrance Ingredients. International Flavor & Fragrances Inc. http://www.iff.com/ingredients.nsf. [diakses 28 November 2005] Message G. 1984. Practical Aspect of GC/MS. New York: John Wiley & Sons Muchtaridi, Nurdjannah A, Ida M, Arifin S. 2003. Karetiristik Minyak Atsiri Rimpang Laja Gowah. J: Bionatura: Vol 6(4); hal 33-40. Oyen, Nguyen XD. 1999. Plant Resources of South-East Asia, Essential-Oil Plants. Jilid ke-12. Bogor. Proscea. Davis R, Frearson M. 1987. Mass Specrometry. Analytical Chemistry By Open Learning. London: John Wiley and Sons. Sun G, Stremple P. 1997. Retention Index Characterization of Flavor, Fragranceand Many Other Compounds on DB-1 and DB-XLB. J&W scientific. http://www.jandw.com [ diakses 13 November 2002 ]. Windholz M. 1976. Merck Index. Ed ke-9. USA: Merck Sharp&Dohme Limited 15 16