Logic Probe Modul : Logic Probe Waktu : 180 menit Instruktur : Yusuf Syani Kelas : XII SMK NEGERI 4 JAKARTA I. Tujuan Setelah memahami isi materi dari modul ini, siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian Logic Probe 2. Menjelaskan fungsi dari bagian-bagian Logic Probe 3. Menjelaskan cara kerja rangkaian Logic Probe II. Dasar Teori Rangkaian Logika Logika transistor-transistor (TTL), disebut logika transistor-transistor karena baik perkembangan fungsi logika ataupun fungsi penguatan dilakukan oleh transistor. TTL menjadi IC yang paling banyak digunakan, seperti komputer, kontrol industri, peralatan dan isntrumentasi tes dan lain-lain. IC TTL adalah IC yang banyak digunakan dalam rangkaian-rangkaian digital karena menggunakan sumber tegangan yang relatif rendah, yaitu antara 4,75 Volt sampai 5,25 Volt. Komponen utama IC TTL adalah beberapa transistor yang digabungkan sehingga membentuk dua keadaan (ON/FF). Dengan mengendalikan kondisi ON/OFF transistor pada IC digital, dapat dibuat berbagai fungsi logika. ada tiga fungsi logika dasa. IC dengan jenis ini dibangun dengan menggunakan transistor sebagai komponen utamanya. IC Gerbang logika untuk tipe TTL ditandai dengan kode 74 (seri 74xx, 741xx, 742xx, 743xx, 744xx). Konsumsi daya dari IC jenis TTL ini relatif besar. Pada IC jenis ini, untuk menghasilkan logika HIGH (1) diberikan tegangan 5 V, sedangkan untuk logika LOW (0) diberikan tegangan 0 V atau bisa dilihat pada gambar 1. Tabel 1. Tabel level tegangan pada IC CMOS, TTL, dan ECL (https://en.wikipedia.org) Gerbang logika dapat mengkondisikan input - input yang masuk kemudian menjadikannya sebuah output yang sesuai dengan apa yang ditentukan olehnya. Terdapat tiga gerbang logika dasar, yaitu : gerbang AND, gerbang OR, gerbang NOT. Ketiga gerbang Teknik Elektronika Industri - SMK Negeri 4 Jakarta ini menghasilkan empat gerbang berikutnya, yaitu : gerbang NAND, gerbang NOR, gerbang XOR, gerbang XAND. Gerbang NOT sering juga disebut dengan istilah Inverter. Logika dari gerbang ini adalah membalik apa yang di input kedalamnya, biasanya hanya terdiri dari satu kaki saja. Ketika input bernilai 1 maka output bernilai 0 dan begitu pula sebaliknya. Gerbang AND memiliki karakteristik logika diman input masuk bernilai 0 maka outpunya akan bernilai 0. Jika kedua input bernilai 1 maka output juga akan bernilai 1. Gerbang OR dapat dikatakan memiliki karkteristik memihak 1, diman karakteristiknya mempunyai logika selalu ber output 1 apabila ada 1 saja input bernilai 1. Tabel 2. Tabel gerbang logika (http://antarberita.blogspot.co.id/) Logic Probe/logic tester Logic probe atau logic tester adalah alat yang biasa digunakan untuk menganalisa dan mengecek status logika (High atau Low) yang keluar dari rangkaian digital. Objek yang diukur oleh logic probe ini adalah tegangan oleh karena itu biasanya rangkaian logic probe harus menggunakan tegangan luar (bukan dari rangkaian logika yang ingin diukur) seperti baterai. Alat ini biasa digunakan pada IC TTL ataupun CMOS (Complementary metal-oxide semiconductor). Logic probe menggunakan dua lampu indikator led yang berbeda warna untuk membedakan keluaran High atau Low. Yang umum dipakai yaitu LED warna merah untuk menandakan output berlogika HIGH (1) dan warna hijau untuk menandakan output berlogika LOW(0). Ada banyak jenis rangkaian logic probe tergantung dari komponen yang dipakai, seperti menggunakan IC Op-Amp sebagai komparator, Transistor, Resistor, IC 555, IC TTL, dsb. Teknik Elektronika Industri - SMK Negeri 4 Jakarta (https://en.wikipedia.org) Gambar 1. Logic Probe Komparator Komparator adalah komponen elektronik yang berfungsi membandingkan dua nilai kemudian memberikan hasilnya, mana yang lebih besar dan mana yang lebih kecil. Komparator bisa dibuat dari konfigurasi open-loop Op Amp. Jika kedua input pada Op Amp pada kondisi open-loop, maka Op Amp akan membandingkan kedua saluran input tersebut. Hasil komparasi dua tegangan pada saluran masukan akan menghasilkan tegangan saturasi positif (+Vsat) atau saturasi negatif (-Vsat). Sebuah rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan tegangan yang masuk pada satu saluran input dengan tegangan pada saluran input lain, yang disebut tegangan referensi. Tegangan output berupa tegangan high atau low sesuai dengan perbandingan Vin dan Vref. Dan berikut adalah rangkaian komparator sederhana. Teknik Elektronika Industri - SMK Negeri 4 Jakarta Gambar 2. Komparator Sederhana Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran op-amp akan menjadi sama dengan – Vsupply, apabila tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan menjadi sama dengan + Vsupply. Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi – Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply. Untuk op-amp yang sesuai untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM324 yang banyak di pasaran. Secara umum prinsip kerja rangkaian komparator adalah membandingkan amplitudo dua buah sinyal, jika +Vin dan −Vin masing-masing menyatakan amplitudo sinyal input tak membalik daninput membalik, Vo dan Vsat masing-masing menyatakan tegangan output dan tegangan saturasi, maka prinsip dasar dari komparator ialah : +Vin ≥ −Vin maka Vo = Vsat+ +Vin < −Vin maka Vo = Vsat− Keterangan: +Vin = Amplitudo sinyal input tak membalik (V) −Vin = Amplitudo sinyal input membalik (V) Vsat+ = Tegangan saturasi + (V) Vsat− = Tegangan saturasi - (V) Vo = Tegangan output (V) Teknik Elektronika Industri - SMK Negeri 4 Jakarta Contoh-contoh Rangkaian Logic Probe 1. Logic probe by IC 4050 Gambar 3. Skema rangkaian logic probe dengan IC 4050 2. Logic digital tester by LM324 Teknik Elektronika Industri - SMK Negeri 4 Jakarta Gambar 4. Skema rangkaian logic probe dengan LM324 sebagai kumparator 3. Mini logic probe dengan rangkaian transistor Gambar 5. Skema rangkaian probe logic dengan transistor. 4. Led status rangkaian TTL logika high dan low Gambar 6. Skema rangkaian probe logic dengan display sevensegment Teknik Elektronika Industri - SMK Negeri 4 Jakarta 5. Logic probe suara oleh transistor BC557 Gambar 7. Skema rangkaian logic probe suara dengan transistor BC557 6. Three state logic tester probe dengan IC-CD4001 Gambar 8. Skema rangkaian logic probe dengan IC-CD4001 Teknik Elektronika Industri - SMK Negeri 4 Jakarta 7. Logic Probe dengan IC 555 Gambar 9. Skema rangkaian logic probe dengan IC 555-Timer 8. Logic probe dengan IC TTL NAND Gate Gambar 10. Skema rangkaian logic probe dengan IC TTL Nand Gate Teknik Elektronika Industri - SMK Negeri 4 Jakarta III. Tugas 1. Dari contoh-contoh diatas, buat 1 rangkaian yang disimulasikan dengan program simulasi seperti proteus ISIS dan LiveWire !! 2. Jelaskan cara kerja dari rangkaian yang telah dipilih. IV. Daftar Pustaka 1. Anonim, Logika transistor-transistor, https://id.wikipedia.org/wiki/Logika_transistor%E2%80%93transistor, di Akses 10/15/2015 14:53 WIB. 2. Anonim, Pengertian IC TTL dan CMOS, http://www.sisilain.net/2010/11/pengertianic-ttl-dan-cmos.html, di Akses pada 10/15/2015 14:30 WIB 3. Anonim, Logic Probe, https://en.wikipedia.org/wiki/Logic_probe, di Akses 10/15/2015 13:58 WIB 4. Anonim, 555-Timer logic probe, http://www.instructables.com/id/555-Timer-LogicProbe/?ALLSTEPS, di Akses 10/15/2015 14:56 WIB 5. Anonim, Many logic probe circuit idea, http://www.eleccircuit.com/many-logic-probecircuit-ideas/#3_Mini_Logic_probe_with_transistor_circuit, di Akses 10/15/2015 13:50 WIB 6. Anonim, Probe, http://www.seekic.com/circuit_diagram/Basic_Circuit/PROBE.html, di Akses 10/15/2015 15:00 WIB Teknik Elektronika Industri - SMK Negeri 4 Jakarta