Pendahuluan Dalam kajian filsafat, eksistensi Logika

advertisement
KONTRADIKSI LOGIKA FILSAFAT
DENGAN LOGIKA SIMBOLISASI BAHASA
Moch. Jalal*)
)
Abstract
Not agreement between Ianguage base aspect with philosophy logic characteristic non
meaning both this science area have to be dissociated in order not to each other bringing
into contact. Philosophy logic always claim truth, accuracy, decision, and universality. On
the other side, Ianguage simbol measure up to base which contradiction with philosophy
logic demand. Related to this problem both science area, Ianguage and also philosophy do
not have to avoiding each other. Without have logic, study to reality problem of usage of
Ianguage will never earn to find problems answer. On the other hand, philosophizing
impossible can be conducted without using Ianguage media to pour all object presentation
and also all behavior which is contemplating. On the contrary, both have to earn is
searching each other gap among to pruduce of interesting and sharper multidimensional
science.
Keywords: Philosophy logic, Language base aspect
Pendahuluan
Dalam kajian filsafat, eksistensi
Logika dapat diibaratkan sebagai ujung
tombak yang kedudukannya sangat
dikedepankan serta mendapatkan porsi
sorotan terpenting. Dikatakan demikian,
mengingat dalam kegiatan berfilsafat,
cara berpikir dan bernalar secara benar
merupakan syarat utama yang selalu harus
dijunjung tinggi. Tata cara benalar dan
berpikir secara benar dan logis inilah
yang kemudian lebih dikenal dengan
istilah logika. Secara singkat dapat
dikatakan, logika merupakan ilmu
pengetahuan dan kecakapan untuk
berpikir lurus atau tepat. Mengingat ilmu
pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan tentang objek tertentu,
ke sa t uan yan g s i s t e m at i s , s e rt a
memberikan penjelasan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Segala
penjabaran tentangnya harus dilakukan
dengan memberikan penjelasan mengenai
sebab musababnya. Aspek penjelasan
sebab musabab secara masuk akal dan
ilmiah juga merupakan bidang logika.
Lapangan pengetahuan logika
kefilsafatan secara umum yaitu meliputi
asas-asas yang menentukan pemikiran
yang lurus, tepat, dan sehat. Dalam hal ini
logika menyelidiki, merumuskan, serta
menerapkan hukum yang harus ditepati
agar manusia dapat berpikir lurus, tepat,
dan teratur. Popkin dan Stroll (Bawengan,
1990: 64) berpendapat bahwa logika
merupakan salah satu cabang filsafat yang
tergolong penting sekali. Semua bagian
atau cabang-cabang filsafat tidak dapat
lepas pada penggunaan pikiran atau cara
berpikir. Apakah pikiran itu benar atau
keliru akan tergantung pada
penyesuaiannya dengan asas-asas logika.
Disitulah letak logika diperlukan sebagai
dasar penggunaan pikiran.
Menurut Sudarsono (Sudarsono,
1993: 146), Logika memiliki objek
)
* Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlanga, telp (031) 5035676
1
Download