implementasi prinsip good governance dalam

advertisement
Muhammad Fazri : Implementasi Prinsip Good Governance…….259
IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE
DALAM SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI INDONESIA
Muhamad Pazri
Konsultan dan Pengacara di Borneo Law Firm
[email protected]
Abstract
The purpose of this thesis is to determine and assess the implementation of Principle To recognize the
importance of Good Governance in Financial Management System in Indonesia. To know Is General
Principles of Local Financial management of the Implementation of Regional Finance can mewujukan Good
Governance and How to Achieve Fiscal Management Principles for Being a Good Governance. Research in
the writing of this law is to use the method of normative legal writing with properties that provide exposure
deskrepsi study or overview of the implementation of Principles of Good Governance in Financial
Management System In Indonesia and find How to Achieve Financial Management To Become Principles of
Good Governance .. The law Primary use is legal action that the Minister of Home Affairs Number 21 Year
2011 concerning the Second Amendment of the Regulation of the Minister of Home Affairs Number 13 Year
2006 on guidelines for financial management, and secondary legal materials in the form of books and
literature. After all the ingredients of the literature and research material collected then the materials are
then processed and analyzed.According to this thesis and research results show that: First, the minimal
prerequisites for achieving good governance is transparency, accountability, participation, legal
empowerment, effectiveness and efficiency, and fairness. Second, implementation has Good Governance in
Local Financial Management of renewal has always done.
Keywords: Implementation, Principles, Good Governance, Finance.
Abstrak
Tujuan dari penulisan tesis ini yaitu untuk mengetahui dan mengkaji mengenai Untuk mengetahui pentingnya
Implementasi Prinsip Good Governance Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah Di Indonesia. Untuk
mengetahuiApakah Asas-Asas Umum Pengelolan Keuangan Daerah dalam Penyelenggaraan Keuangan
Daerah dapat mewujukan Good Governance dan Bagaimana Mewujudkan Pengelolaan Keuangan Daerah
Untuk Menjadi Prinsip Good Governance. Penelitian dalam penulisan hukum ini adalah dengan
menggunakan metode penulisan hukum normatif dengan sifat penelitian deskrepsi yaitu memberikan paparan
atau gambaran mengenai Implementasi Prinsip Good Governance Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan
Daerah Di Indonesia dan menemukan Bagaimana Mewujudkan Pengelolaan Keuangan Daerah Untuk
Menjadi Prinsip Good Governance.. Adapun hukum yang digunakan adalah tindakan hukum primer yang
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah,dan bahan hukum
sekunder berupa buku-buku dan literatur. Setelah semua bahan dari berbagai literatur serta bahan
penelitian terkumpul maka bahan-bahan tersebut kemudian di olah dan dianalisis.Menurut hasil dan
penelitian tesis ini menunjukan bahwa: Pertama, Prasyarat minimal untuk mencapai Good Governance
adalah adanya transparansi, akuntabilitas, partisipasi, pemberdayaan hukum, efektifitas dan efisiensi, dan
keadilan.Kedua, Impelemtasi Good Governance dalam Pengeloaan Keuangan Daerah selalu dilakukan
pembaharuan.
Kata Kunci : Implementasi,Prinsip, Good Governance, Keuangan.
260 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
mengenai tujuan negara pada dasarnya adalah
PENDAHULUAN
Negara Indonesia adalah negara yang
sama, yaitu untuk mencapai kesejahteraan
luas dan besar yang terdiri dari beberapa
warga negaranya. Plato berpendapat bahwa
pulau-pulau dan di kelilingi oleh lautan-lautan
tujuan
sehingga
negara
keaneka ragaman kebutuhan yang tidak dapat
kepulauan (archipelago state). Namun negara
dipenuhi manusia secara individu, sementara
kita dapat bersatu dengan suatuIdeologi
Aristoteles menyebutkan bahwa tujuan negara
Pancasila yang disepakati bersama oleh para
adalah untuk menyelenggarakan kehidupan
pendiri
yang baik bagi semua warga negaranya. 2
dapat
bangsa
disebut
kita.
sebagai
Kemudian
negara
negara
adalah
untuk
memenuhi
Indonesia memiliki pandangan hidup dan
Untuk melaksanakan tugasnya negara
tujuan hidup dalam bernegara yang tertuang
sebagai suatu organisasi yang teratur, negara
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
harus
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
kekayaan ini datang dari penerimaan negara,
Negara merupakan suatu organisasi
memiliki
harta
kekayaan.
Harta
yang dipergunakan untuk membiayai segala
yang unik, yang memiliki otoritas yang
proses
bersifat memaksa di atas subjek hukum
penyelenggaraan
pribadi yang menjadi warga negaranya.
Indonesia, hal-hal yang berhubungan dengan
Walaupun demkian pengurusan, pengeloaan
proses penerimaan dan pengeluaran negara
atau penyelenggaraan jalannya negara tidak
diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara
luput dari mekanisme pertanggungjawaban
Republik Indonesia Tahun1945, yaitu dalam
oleh
rumusan
para
pengurus,
penyelenggara negara.
Negara
pengelola
dan
1
tersebut.
Pasal
23
dan
Di
dan
3
Dalam arti pandangan hidup tersebut
kemasyarakat yang mepunyai wilayah dan
berimplikasi pada keuangan negara dalam
pemerintahan yang berkuasa yang didukung
rangka pencapaian tujuan negara. Adapun
oleh warganya di wilayah itu guna mencapai
tujuan negara Indonesia tercantum dalam
tujuan
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
1
suatu
negara
ketentuan
amandemennya.
pengeloaan
lembaga
tertentu.
adalah
pengurusan,
Pandangan
para
filosof
Gunawan Widjaya. 2002. Seri Keuangan
Publik; Pengelolaan Harta Kekayaan Negara Suatu
Tujuan Yuridis. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada,
hlm. 2.
2
Badan Pemeriksa Keuangan. 2000. Keuangan
Negara dan Badan Pemeriksa Keuangan. Jakarta:
Sekretariat Jendral Badan Pemeriksa Keuangan, hlm.9.
3
Ibid.
Muhammad Fazri : Implementasi Prinsip Good Governance…….261
Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke-
Undang. Menurut Bagir Manan, otonomi luas
empat adalah melindungi segenap bangsa
bisa bertolak dari prinsip semua urusan
Indonesia
darah
pemerintahan pada dasarnya menjadi urusan
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
rumah tangga daerah, kecuali yang ditentukan
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
sebagai urusan pusat.Dalam negara moderen,
melaksanakan
yang
lebih-lebih apabila dikaitkan dengan paham
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
negara kesejahteraan, urusan pemerintahan
dan keadilan sosial.4
tidak dapat dikenali jumlahnya.6
dan
seluruh
tumpah
ketertiban
dunia
Pencapaian tujuan negara selalu terikat
Menurut Undang-Undang Nomor 23
dengan keuangan negara sebagai bentuk
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
pembiayaan
penyelenggaraan
Pasal 1 Ayat (6), Otonomi Daerah adalah hak,
pemerintahan negara yang dilakukan oleh
wewenang, dan kewajiban daerah otonom
penyelenggara
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
negara,
terhadap
tujuan
negara.Tanpa
negara
keuangan
tidak
dapat
Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
terselenggara sehingga hanya berupa cita-cita
setempat dalam sistem Negara Kesatuan
hukum belaka. Untuk mendapatkan keuangan
Republik Indonesia.
negara sebagai bentuk pembiayaan tujuan
Selama
ini
desentralisasi
yang
negara, harus tetap berada dalam bingkai
diberlakukan dan telah berjalan efektif sejak
hukum yang diperkenankan oleh Undang-
tanggal 1 Juni 2001 memberikan dampak dan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
perubahan yang mendasar terhadap hubungan
Tahun 1945.5
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
telah
Disisi lain kontribusi otonomi daerah
Tidak hanya itu, desentralisasi tersebut juga
membawa
mempengaruhi
signifikan
dalam
perubahan
tata
yang
cukup
pemerintahan
di
sebelumnya
prilaku
hanya
masyarakat
terfokus
pada
yang
pusat
Indonesia. Otonomi daerah merupakan esensi
kekuasaan. Oleh Bagir Manan desentralisasi
pemerintahaan desentralisasi. Otonomi berasal
dimaknai
dari bahasa Yunani, yakni autos yang berarti
kewenangan (spriending van bevoegdheid)
sendiri dan nomos yang berarti Undang-
tetapi mengandung juga pembagian kekuasaan
bukan
sekedar
pemencaran
(sheiding van machten) untuk mengatur dan
4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke-4
5
MuhammadDjafar
Saidi.
2008.Hukum
Keuangan Negara. Jakarta: Rajawali Pers, hlm. 8.
6
Ni’matul Huda. 2010.
Problematika
Pembatalan Peraturan Daerah. Yogyakarta: FH UII
Press, hlm. 45.
262 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
mengurus penyelenggaraan pemerintah negara
perUndang-Undangan sebagaimana dimaksud
antara pemerintah pusat dan satuan-satuan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
pemerintah tingkat lebih rendah.7
tentang Pedoman Pembentukan Peraturan
Dalam urusan mengatur keuangan
daerah, analisis pajak dan retribusi daerah,
Perundang-Undangan.9
Dalam
otonomi,
hubungan
ternyata rasio kenaikan penerimanaan daerah
kewenangan antara Pusat dan Daerah, antara
dari retribusi daerah sejak otonomi daerah
lain bertalian dengan cara pembagian urusan
lebih
penyelenggaraan
tinggi
penerimaan
dibanding
atau
cara
kota.8Pungutan
Cara tersebut menurt Ni’matul Huda akan
terhadap pajak dan retribusi daerah bersifat
mencerminkan suatu bentuk otonomi terbatas
memaksa dan dapat dipaksakan. Hal tersebut
atau otonomi luas.10 Oleh Bagir Manan
ditegaskan oleh UUD 1945 dalam Pasal 23A
otonomi
yang menyatakan bahwa pajak dan pungutan
beberapa kelompok, diantaranya, Pertama,
lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
urusan-urusan
negara diatur dengan Undang-Undang. Norma
ditentukan
yang demikian mempunyai makna bahwa
pengembangannya diatur dengan cara-cara
segala sesuatu pungutan yang menjadi beban
tertentu pula. Kedua, apabila sistem supervisi
rakyat harus sepengetahuan rakyat melalui
dan pengawasan dilakukan sedemikian rupa,
representasinya
sehingga
kabupaten
di
pajak
pemerintahan
menentukan urusan rumah tangga daerah.
di
dari
kenaikan
daerah,
terutama
daerah
rasio
lembaga
perwakilan
terbatas
digolongkan
rumah
secara
daerah
kedalam
tangga
daerah
kategoris
otonom
dan
kehilangan
rakyat.Persoalan pajak dan retribusi daerah
kemandirian untuk menentukan secara bebas
masuk dalam lingkup konstitusional yang
cara-cara mengatur dan mengurus rumah
dimaksud
ada
tangga daerahnya.Ketiga, sistem hubungan
pengaturan umum tentang pajak dan retribusi
keuangan antara pusat dan daerah yang
daerah ke dalam Undang-Undang. Undang-
menimbulkan hal-hal seperti keterbatasan
Undang sebagaimana dimaksud Pasal 23A
kemampuan keuangan asli daerah yang akan
tersebut, dapat diartikan sebagai peraturan
membatasi ruang gerak otonomi daerah.11
7
diatas,
sehingga
perlu
Bagir Manan.1996. Politik Hukum Ekonomi
Sepanjang
Peraturan
Perundang-Undangan
Pemerintahan Daerah. Bandung: Cita Bhakti
Akademia, hlm. 44.
8
Tjip Ismail. 2005.Pengaturan Pajak Daerah
di Indonesia. Jakarta: P.T. Yellow Media Tama, hlm.
56.
Sementara itu, otonomi luas menurut Bagir
9
Tjip Ismail, Materi Kuliah Hukum Pajak
Program Pascasarjana Fakultas Hukum UI, tanggal 26
Maret 2014.
10
Ni’matul Huda, Op.Cit.,hlm. 45.
11
Bagir Manan, Op.Cit.,hlm. 60.
Muhammad Fazri : Implementasi Prinsip Good Governance…….263
Manan sebagaimana dikutip Ni’matul Huda
manfaat untuk masyarakat. Di sisi lain
menyebutkan
urusan
tuntutan transparansi dan akuntabilitas dalam
pemerintah yang meliputi urusan rumah
sistem pemerintah semakin meningkat pada
tangga
yang ditentukan
era reformasi saat ini, tidak terkecuali
sebagai urusan pusat. Lebih lanjut Bagir
transparansi dalam pengelolaan keuangan
Manan menyatakan bahwa dalam negara
Pemerintah
moderen urusan pemerintahan tidak dapat
diartikan
dikenali jumlahnya, terlebih bagi penganut
masyarakat dapat mengetahui dengan jelas
negara kesejahteraan (welfare state).12
semua kebijaksanaan dan tindakan yang
sebagai
daerah,
segalahal
kecuali
Sebagai patokan Anggaran Daerah
Daerah.
sebagai
Transparansi
suatu
situasi
dapat
dimana
diambil oleh pemerintah dalam menjalankan
digunakan sebagai alat untuk menemukan
fungsinya
besarnya
digunakan. Sedangkan akuntabilitas dapat
pendapatan
membantu
dan
pengambilan
perencanaan
pengeluaran,
keputusan
pembangunan,
dan
beserta
diartikan
sumber
sebagai
daya
bentuk
yang
kewajiban
otoritas
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
pengeluaran di masa-masa yang akan datang,
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi
sumber pengeluaran ukuran-ukuran standar
untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah
dan evaluasi kinerja, alat utuk memoivasi para
ditetapkan sebelumnya.
pegawai, dan alat koordinasi bagi semua
Menurut Peraturan Menteri Dalam
aktivitas dari berbagai unit kerja. Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
kaitan ini, proses penyusunan dan pelaksanaan
Perubahan kedua atas Peraturan Menteri
Anggaran
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Daerah
hendaknya
difokuskan
padaupaya untuk mendukung pelaksanaan
pedoman
aktivitas atau program yang menjadi prioritas
Keuangan Daerah adalah semua hak dan
dan preferensi Daerah yang bersangkutan.13
kewajiban
Keuangan Daerah haruslah dikelola
pengelolaan
daerah
keuangan
dalam
daerah,
rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
secara tertib, taat pada peraturan perUndang-
dapat
Undangan,
efektif,
didalamnya segala bentuk kekayaan yang
transparan, dan bertanggung jawab dengan
berhubungan dengan hak dan kewajiban.
memperhatikan
Sementara
efisien,
ekonomis,
keadilan,
kepatutan,
dan
dinilai
dengan
pengelolaan
uang
keuangan
termasuk
daerah
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
12
Ibid.,hlm 23.
Mardiono. 2002. Otonomi dan Manajemen
Keuangan Daerah. Yogyakarta: ANDI, hlm. 9.
13
perencanaan,
pelaksanaan,
penatausahaan,
264 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
pelaporan,
pertanggungjawaban,
pengawasan
keuangan
daerah
dan
tersebut.
Mewujudkan
Governance
konsep
dapat
dilakukan
Good
dengan
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan
mencapai keadaan yang baik dan sinergi
Daerah adalah kepala daerah yang karena
antara
jabatannya
masyarakat sipil dalam pengelolaan sumber-
mempunyai
kewenangan
pemerintah,
keuangan
diharapkan
ekonomi.Prasyarat minimal untuk mencapai
pengelolaan keuangan daerah kita selalu
Good Governance adalah adanya transparansi,
berpedoman
akuntabilitas,
pada
Asas-Asas
Umum
lingkungan
dan
sumber
Sangat
sosial,
swasta
menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan
daerah.
alam,
sektor
partisipasi,
hukum,
pemerintahan yang baik. Agar tujuan negara
keadilan.Kebijakan publik yang dikeluarkan
dapat tercapai, tidak membuat kebijakan yang
oleh pemerintah harus transparan, efektif dan
menyimpang,
efisien, serta mampu menjawab ketentuan
dalam
pengeloaan
efisiensi,
dasar
perlu mengetahui analisis, implikasi Dasar-
penyelenggaraan negara yang baik maka harus
Dasar atau Asas-Asas Umum Pengelolaan
keterlibatan masyarakat di setiap jenjang
Keuangan Daerah yangdapat mewudkan Good
proses pengambilan keputusan.14
Berdasarkan
Undang-Undang
otonomi daerah dan desentralisasi fiskal
maka yang menjadi permasalahnnya adalah
membawa konsekuensi pada kemandirian
apakah
Pengelolan
daerah dalam mengoptimalkan pemerintahan
Daerah dalam Penyelenggaraan
daerahnya.Optimalisasi pemerintahan daerah
Keuangan Daerah dapat mewujukanGood
ini sangat penting bagi daerah dalam rangka
Governance, dan bagaimana Mewujudkan
menunjang pembiayaan pembangunan secara
Pengelolaan Keuangan Daerah Untuk Menjadi
mandiri
Prinsip Good Governance?
pemerintahan daerah yang dapat menjamin
Keuangan
tersebut
Implementasi
bentuk
diatas,
Asas-Asas
hal
Sebagai
dan
keuangan selalu transparan dan akuntabel,kita
Governance dalam Penyelenggaran Negara.
keadilan.
dan
pemberdayaan
Pengelolaan Daerah yang dapat mewujudkan
dan
efektifitas
dan
Umum
dan
berkelanjutan.
Sumber
keberlangsungan pembangunan di daerah
PEMBAHASAN
Eksistensi
Mewujudkan
Pengelolaan
Keuangan Daerah Untuk Menjadi Prinsip
Good Governance
14
Bolmer.
https://bolmerhutasoit.wordpress.com/2011/12/06/eksis
tensi-good-governance-di-indonesia/ Diakses tanggal
29 Oktober 2015
Muhammad Fazri : Implementasi Prinsip Good Governance…….265
dapat diwujudkan dalam bentuk pendapatan
yang telah dijadikan oleh pihak pihak yang
Asli Daerah (PAD).15
tidak bertanggung jawab dan bagaimana
Tiga variasi desentralisasi fiskal dalam
mengendalikan tatanan sistem tersebut agar
kemandirian
terus berjalan dengan baik.17 Tak terkecuali
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
dalam hal pengeloaan Pendapatan Asli Daerah
daerah
(PAD).
kaitannya
dengan
yaitu:
1)
derajat
Desentralisasi
berarti
pelepasan tanggung jawab yang berada dalam
lingkup
pemerintahan
ke
pelaksanaan
pengeloaan
instansi
Pendapatan Asli Dearah (PAD), pemerintah
vertikal di daerah atau ke pemerintah daerah
dipusat maupun di daerah, perlu menerapkan
yang dinamakan dekonsentrasi. 2) Delegasi
prinsip Good Governance sebagai landasan
berhubungan dengan suatu instasi, yaitu
bagi penyusun dan penerapan kebijakan
daerah
negara yang baik. Governance adalah suatu
bertindak
pusat
Dalam
sebagai
perwakilan
pemerintah untuk melaksanakan fungsi-fungsi
proses
tertentu
pengarahan,
atas
nama
pemerintah
dinamakan
delegasi.
3)
(pelimpahan)
berhubungan
yang
Devolusi
pengurusan,
pembinaan,
pengeloaan,
penyelenggaraan,
dan juga bisa diartikan sebagai pemerintahan.
suatu
Apabila dalam proses kepemerintahan, unsur-
situasi yang bukan saja implementasi tetapi
unsur tersebut dapat dilaksanakan dengan
juga kewenangan untuk memutuskan apa saja
baik, itu merupakan istilah kepemerintahan
yang perlu dikerjakan, berada di daerah.16
yang baik (Good Governance).18 Dalam hal
Maka
sesuai
dengan
tentang
dengan
sistem
ini Good Governance adalah kepemerintahan
pemerintahan daerah yang disyaratkan oleh
yang membangun dan menerapkan prinsip-
Undang-Undang,
prinsip
otonomi
daerah
lebih
profesionalitas,
akuntabilitas,
diarahkan kepada dua hal yaitu bagaimana
transparansi, pelayanan prima, demokrasi,
pemerintahan
efesiensi, efektifitas, supermasi hukum,dan
daerah
harus
mampu
membenahi praktik-praktik kotor pada sistem
15
Adrian Siutet. 2009. Implementasi Hukum
Atas Sumber Pembiayaan Daerah dalam Kerangka
Otonomi Daerah, Jakarta :Penertbit Sinar Grafika,
hlm.70.
16
Sinaga,B.M dan H Siregar. 2005. Dampak
Kebijakan Desentalisasi Fiskal terhadap Pembangunan
Daerah Ekonomi Daerah di Indonesia. Direktorat
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi: Bogor Istitusi Petanian
Bogor, hlm. 35.
dapat diterima oleh seluruh masyarakat.19
17
Zulkarnain. 2014. Implementasi Good
Governance Terhadap Pendapatan Asli Daerah
(Sensus Pada Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara),
Jurnal Majalah BISSITEK, Vol. 9,No 1 April 2014.
18
Agus Dwiyanto, Op.Cit, hlm.45.
19
Sahya Anggara. 2012. Ilmu Administarasi
Negara Kajian Konsep, Teori dan Fakta dalam Upaya
Menciptakan Good Governance,Bandung : Putaka
Setia, Cet. Ke-1, hlm. 209.
266 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
Dalam keberlanjutan dilaksanakannya
keuangan daerah, diantaranya:20 1) Integritas
tata kelola pemerintahan yang baik harus
Pelaku Pemerintahan, Peran pemerintah yang
dipastikan
orientasi
sangat berpengaruh, maka integritas dari para
pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan
pelaku pemerintahan cukup tinggi tidak akan
publik sebagai bukti transparansi.Dalam tata
terpengaruh walaupun ada kesempatan untuk
kelola pemerintahan yang baik, faktor internal
melakukan penyimpangan misalnya korupsi.
dan eksternal dalam pemerintah juga harus
2) Kondisi Politik dalam Negeri, Jangan
diperhatikan. Dengan menjalankan prinsip-
menjadi dianggap lumrah setiap hambatan dan
prinsip Good Governance dan mempersiapkan
masalah yang dihadirkan oleh politik. Bagi
langkah preventif. Pemerintahan yang baik
terwujudnyaGood Governance konsep politik
dan bersih tidak akan lagi menjadi mimpi
yang
indah yang tentu harus dibarengi dengan
berimplikasi pada berbagai persoalan di
konsistensi hubungan baik pemerintah dan
lapangan. Maka tentu harus segera dilakukan
masyarakat. Penyelenggaraan pemerintahan
perbaikan. 3) Kondisi Ekonomi Masyarakat,
yang baik harus sesuai dengan AUPB sebagai
Krisis ekonomi bisa melahirkan berbagai
tertuang dalam Pasal 1 angka 6 UU Nomor 28
masalah sosial yang bila tidak teratasi akan
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
mengganggu kinerja pemerintahan secara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi,
menyeluruh. 4) Kondisi Sosial Masyarakat,
dan
Umum
Masyarakat yang solid dan berpartisipasi aktif
Pemerintahan Negara yang Baik adalah asas
akan sangat menentukan berbagai kebijakan
yang menjunjung tinggi norma kesusilaan,
pemerintahan.
kepatutan,
penyelenggaraan
terlebih
Nepotisme
dan
dahulu
yaitu
“Asas
norma
hukum,
untuk
tidak/kurang
demokratis
Khususnya
dalam
pemerintahan
perwujudan
proses
yang
mewujudkan Penyelenggara Negara yang
merupakan
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan
Governance. Masyarakat juga menjalankan
nepotisme”.
fungsi
pengawasan
yang
riil
yang
efektif
Good
dalam
Dengan berbagai statement negatif
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan.
yang dilontarkan terhadap pemerintah atas
Namun jika masyarakat yang belum berdaya
keadaan Indonesia saat ini. Banyak hal
di hadapan negara, dan masih banyak timbul
mendasar
masalah sosial di dalamnya seperti konflik
yang
harus
diperbaiki,
yang
berpengaruh
terhadap
Clean
and
Good
Governance
termasuk
dalam
pengeloaan
20
Bolmer.https://bolmerhutasoit.wordpress.co
m/2011/12/06/eksistensi-good-governance-diindonesia/ diakses tanggal 29 Oktober 2015
Muhammad Fazri : Implementasi Prinsip Good Governance…….267
dan anarkisme kelompok, akan sangat kecil
menginginkan
kemungkinan
“souvereignity” dalam mengelola sumber
Good
Governance
bisa
menuntut
daya
yang
kebutuhan, menyelenggarakan kepentingan,
terpisahkan
disetiap
dimiliki
dan
faktor
Good
masyarakat lokal, dengan intervensi yang
Governance. Kelemahan sistem hukum akan
kecil dari pemerintah pusat.21 Hal tersebut
berpengaruh
besar
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan
pemerintahan
secara
dalam
penegakan
terhadap
kinerja
keseluruhan.
Good
permasalahan
memenuhi
penyelenggaraan negara. Hukum merupakan
penting
mengatasi
untuk
sesuatu
ditegakkan. 5) Sistem Hukum, menjadi bagian
tidak
yang
atau
publik
masyarakat.
Governanance tidak akan berjalan dengan
Pengaturan mengenai otonomi daerah
baik di atas sistem hukum yang lemah.Oleh
dijabarkan dengan keluarnya Undang-Undang
karena itu penguatan sistem hukum atau
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
reformasi
Daerah
hukum
merupakan
kebutuhan
mutlak bagi terwujudnya Good Governance.
Perubahan
atas
Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan
Daerah. Dalam Undang-Undang tersebut,
Mewujudkan Good Governance Dalam
Pengelolaan Keuangan Daerah
dijelaskan bahwa otonomi daerah adalah hak,
Pelaksanaan otonomi daerah memiliki
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
kaitan
yang
erat
dilakukannya
dengan
Good
Indonesia.Sejalan
tuntutan
Governance
dengan
di
meningkatnya
wewenang, dan kewajiban daerah otonomi
Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.22
tingkat pengetahuan masyarakat diiringin
Berkaitan dengan hal tersebut diatas,
maraknya pengaruh globalisasi, penyediaan
sistem pemerintahan daerah saaat ini harus
publik.
terus dibenahi, karena banyak sekali masalahPada
daerah
masalah di daerah sebagi dampak negatif dari
menciptakan
pelaksanaan otonomi daerah. Peningkatan
pemerintahan yang lebih efektif dan efisien
kualitas pengeloaan pemerintahan daerah
sangat
serta
hakikatnya
penting
brdaya
percepatan
guna
otonomi
untuk
demi
peningkatan
mewujudkan
kesejahteraan
21
masyarakat. Oleh sebab itu dalam batas
tertentu pemerintah provinsi, kabupaten/kota
Agus Dwiyanto.2008. Mewujudkan Good
Governance Melalui Pelayanan Publik, Yogyakarta :
Gajah Mada University Press, Cet Ke-3, hlm.45.
22
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Dearah
268 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
yang baik sangat dibutuhkan di era otonomi
masyarakat. 2) Memperbaiki internal rules
daerah.23
dan
Goods and Services harus mampu
mekanisme
Membangun
pengendalian,
iklim
dan
kompetisi
3)
dalam
disiapkan oleh pemerintah. Arti Good dalam
memberikan layanan terhadap masyarakat
Good Governance sendiri mengandung dua
serta marketisasi layanan.
pengertian. Pertama adalah menjunjung tinggi
Ketiga mekanisme tersebut saling
keinginan rakyat dan niIlai-nilai yang mampu
berkaitan
meningkatkan
memperbaiki
kemampuan
rakyat
dalam
dan
saling
menunjang
efektivitas
untuk
pengelolaan
pencapaian tujuan kemandirian, pembangunan
pemerintahan daerah yang berdampak kepada
berkelanjutan dan keadilan
pengelolaan
merupakan
aspek-aspek
sosial.Kedua,
fungsional
dari
keuangan
daerah.
Kepemerintahan yang baik, menurut UNDP
pemerintahan yang efektif dan efisien dalam
mengindentifikasi
melaksakan tugasnya untuk mencapai tujuan-
Interaksi,
tujuan
Governance
pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat
berorientasi pada ideal negara yang diarahkan
madani untuk melaksanakan pengelolaan
pada
serta
sumber daya ekonomi, sosial dan politik. 2)
pemerintahan yang berfungsi secara ideal
Komunikasi, terdiri dari sistem jejaring dalam
yaitu secara
efektif dan efisien dalam
proses pengelolaan dan kontribusi terhadap
melakukan upaya untuk mencapai tujuan
kualitas hasil. 3) Proses penguatan sendiri.
nasional.
Sistem pengelolaan mandiri adalah kunci
tersebut.
pencapaian
Good
tujuan
nasional,
lima
melibatkan
karakteristik:
tiga
mitra
1)
besar:
Dalam memberikan layanan kepada
keberadaan dan kelangsungan keteraturan dari
masyarakat, pemerintah daerah dituntut lebih
berbagai situasi kekacauan yang disebabkan
responsif atau cepat dan tanggap. Terdapat 3
dinamika dan perubahan lingkungan, memberi
(tiga) mekanisme yang dapat dilaksanakan
kontribusi
daerah agar lebih responsif, transparan, dan
menggalakkan kemandirian masyarakat, dan
akuntabel serta selanjutnya dapat mewujudkan
memberikan kesempatan untuk kreativitas dan
Good Governance yaitu: 1) Mendengarkan
stabilitas berbagai aspek kepemerintahan yang
suara
serta
baik. 4) Dinamis, keseimbangan berbagai
pemberdayaan
unsur kekuatan kompleks yang menghasilkan
atau
membangun
aspirasi
masyarakat
kerjasama
terhadap
partisipasi
dan
persatuan, harmoni, dan kerja sama untuk
23
Suryansyah Murhami. 2008.Aspek Hukum
Pemengawasan Pemerintah Daerah, Yogyakarta:
Laksbang Mediatama, hlm.52.
pertumbuhan
dan
pembangunan
Muhammad Fazri : Implementasi Prinsip Good Governance…….269
berkelanjutan, kedamaian dan keadilan, dan
maka perspektif perubahan yang diinginkan
kesempatan merata untuk semua sektor dalam
dalam pengelolaan keuangan daerah dan
masyarakat madani. 5) Saling ketergantungan
anggaran daerah adalah sebagai berikut:24 1)
yang dinamis antara pemerintahan, kekuatan
Pengelolaan keuangan daerah harus bertumpu
pasar dan masyarakat madani.
pada kepentingan publik (public oriented).
Prinsip kepemerintahan yang baik
Hal tersebut tidak hanya terlihat dari besarnya
dasarnya mengandung nilai yang bersifat
pengalokasian anggaran untuk kepentingan
obyektif dan rasional, bila diterapkan dengan
publik, tetapi juga terlihat dari besarnya
baik,
partisipasi
menjadi
ciri/karakteristik
tolak
ukur/indikator
dan
(DPRD)
dalam
yang
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
baik.Good Governance penting bagi suatu
daerah. 2) Kejelasan tentang misi pengelolaan
organisasi dalam rangka: a) Menciptakan daya
keuangan
daerah
pada
umumnya
tarik kepada investor, baik lokal maupun
anggaran
daerah
pada
khususnya.
asing. Untuk meyakinkan bahwa investasi
Desentralisasi pengelolaan keuangan dan
yang ditanamkan akan aman dan dapat
kejelasan peran serta dari partisipasi yang
dikelola secara efisien terbuka dan dengan
terkait dalam pengelolaan anggaran, seperti
dukungan proses yang dapat dikelola secara
DPRD, Kepala Daerah, Sekda dan perangkat
efisien, terbuka dan dengan dukungan proses
daerah lainnya. 4) Kerangka hukum dan
yang
b)
administrasi atas pembiayaan, investasi dan
Mendorong untuk terciptanya daya saing
pengelolaan keuangan daerah berdasarkan
organisasi;
c)
Meningkatkan
efisiensi,
kaidah mekanisme pasar, value for money,
efektivitas
dan
produktivitas
pemakaian
transparansi dan akuntabilitas. 5) Kejelasan
sumber daya organisasi. Tanpa memiliki
tentang kedudukan keuangan DPRD, Kepala
organisasi yang efisien, suatu negara akan
Daerah, dan PNS, baik rasio maupun dasar
sulit untuk menciptakan kemakmuran dan
pertimbangannya.
kesejahteraan kepada masyarakatnya.
bentuk dan struktur anggaran, anggaran
dapat
kepemerintahan
masyarakat
dipetanggungjawabkan;
6)
Ketentuan
dan
3)
tentang
Tujuan utama pengelolaan keuangan
kinerja dan anggaran multi Tahunan. 7)
daerah, yaitu tanggung jawab, memenuhi
Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang-
kewajiban keuangan, kejujuran, hasil guna,
barang daerah yang lebih profesional. 8)
dan
pengendalian.
Dalam
upaya
24
pemberdayaan pemerintah daerah saat ini,
Yandrianggiawan.http://yandrianggriawan.bl
ogspot.co.id/2010/10/makalah-sistem-pemerintahandaerah.html Diakses Tanggal 16 Oktober 2015
270 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
Prinsip akuntansi pemerintah daerah, laporan
Nomor 25 Tahun 1999 dan selanjunya UU
keuangan, peran DPRD, peran akuntan publik
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
dalam pengawasan, pemberian opini dan
Daerah Perubahan atas UU Nomor 12 Tahun
rating kinerja anggaran, serta transparansi
2008 tentang Pemerintahan Daerah. Setelah
informasi anggaran kepada publik. 9) Aspek
perubahan dimaksud, produk hukum yang
pembinaan dan pengawasan yang meliputi
mendasari pengelolaan keuangan negara/
batasan pembinaan, peran asosiasi dan peran
daerah yaitu UU Nomor 17 Tahun 2003
anggota masyarakat guna pengembangan
tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1
profesionalisme aparat pemerintah daerah. 10)
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
Pengembangan sistem informasi keuangan
UU
daerah
untuk
Nomor
15
Tahun
informasi
Pemeriksaan
akurat
komitmen
Jawab Keuangan Negara, UU Nomor 32
pemerintah daerah terhadap penyebarluasan
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
informasi, sehingga memudahkan pelaporan
UU
dan
Perimbanagan Keuangan antara Pemerintah
yang
pengendalian,
serta
dan
mempermudah
mendapatkan informasi.
Nomor
33
dan
tentang
menyediakan
anggaran
Pengelolaan
2004
Tahun
Tanggung
2004
tentang
Pusat dan Pemerintah Daerah, PPNomor 23
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
ImplementasiPrinsip-Prinsip
Governance Dalam Tata
PerUndang-Undangan
Good
Peraturan
Badan Layanan Umum, PP Nomor 24 Tahun
2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah,
PP
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara
Nomor
58
Tahun
2005
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, PP Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Untuk
melakasanakan
reformasi
manajemen keuangan negara
baik pada
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
diperlukan landasan hukum yang memadai
dan andal. Pada Tahun 2004 telah ditetapkan
UU
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan
Pemerintah
Pusat
dan
Daerah
sebagai
pengganti UU Nomor 22 Tahun 1999 dan UU
Kinerja Instansi Pemerintah.
Dengan
UndangNomor
Keuangan
ditetapkannya
17
Tahun
Negara,
Undangtersebut
telah
Undang-
2003
maka
tentang
Undang-
mengatur
secara
komprehensif mengenai pengertian dan ruang
lingkup keuangan negara, asas-asas umum
pengelolaan keuangan negara, kedudukan
Presiden
sebagai
pemegang
kekuasaan
Muhammad Fazri : Implementasi Prinsip Good Governance…….271
pengelolaan keuangan negara, pendelegasian
keterbukaan dalam pengelolaan keuangan
kekuasaan Presiden kepada Menteri Keuangan
Negara, asas pemeriksaan keuangan oleh
dan Menteri/Pimpinan Lembaga, susunan
badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.
APBN dan APBD, ketentuan mengenai
penyusunan dan penetapan APBN dan APBD,
pengaturan
hubungan
keuangan
antara
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 Tentang Perbendaharaan Negara
pemerintah pusat dan bank sentral, pemerintah
daerah
dan
pemerintah/lembaga
pengaturan
hubungan
pemerintah
dengan
keuangan
perusahaan
Diberlakukannya
Undang-
asing,
UndangNomor1
Tahun
antara
Perbendaharaan Negara dimaksudkan untuk
negara,
memberikan landasan hukum di bidang
administrasi
dan badan pengelola dana masyarakat, serta
Undang-Undang Perbendaharaan Negara ini
penetapan
waktu
ditetapkan bahwa Perbendaharaan Negara
penyampaian laporan pertanggungjawaban
adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN dan APBD. Undang-
keuangan negara, termasuk investasi dan
Undang
mengantisipasi
kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan
perubahan standar akuntansi di lingkungan
dalam APBN dan APBD. Sesuai dengan
pemerintahan
mengacu
pengertian tersebut, dalam Undang-Undang
kepada perkembangan standar akuntansi di
Perbendaharaan Negara ini diatur ruang
lingkungan pemerintahan secara internasional.
lingkup dan asas umum perbendaharaan
Bidang pengelolaan Keuangan Negara yang
negara, kewenangan pejabat perbendaharaan
demikian luas dapat dikelompokkan dalam
negara, pelaksanaan pendapatan dan belanja
sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang
negara/daerah,
pengelolaan
ini
juga
dan
telah
batas
di Indonesia yang
moneter,
pengelolaan
dan
kekayaan
dipisahkan.Dalam
negara.
Tentang
perusahaan daerah dan perusahaan swasta,
bentuk
keuangan
2004
pengelolaan
uang
Dalam
negara/
sub
bidang
daerah, pengelolaan piutang dan utang negara/
negara
yang
daerah, pengelolaan investasi dan barang
pengelolaan
Keuangan
milik
negara/daerah,
penatausahaan
dan
Negara digunakan asas-asas umum guna
pertanggungjawaban
menjamin terselenggaranya
pengendalian intern pemerintah, penyelesaian
pemerintahan
daerah,
prinsip-prinsip
seperti
asas
akuntabilitas berorientasi pada hasil, asas
profesionalitas,
asasproporsionalitas,
asas
APBN/APBD,
kerugian negara/daerah, serta pengelolaan
keuangan badan layanan umum.
272 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
pemeriksaan berdasarkan permintaan khusus
dari lembaga perwakilan, serta BPK dapat
menerbitkan surat keputusan penetapan batas
Undang-Undang ini terdiri dari 8 bab
dan 29 Pasal. Dasar pemikiran ditetapkannya
Undang-Undang
ini
adalah
untuk
mewujudkan pengelolaan keuangan negara
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
waktu pertanggungjawaban bendahara atas
kekurangan kas/barang yang terjadi, setelah
mengetahui adakekurangan kas/barang dalam
persediaan
yang
merugikan
keuangan
negara/daerah.
dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara dan UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan
Negara,
perlu
dilakukan
pemeriksaan oleh suatu badan pemeriksa
keuangan
yang
bebas
dan
mandiri,
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
pasal 23E UUD RI Tahun 1945.
Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 Tentang
Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung
Keuangan
wewenang
BPK
Negara
untuk
yaitu,
adanya
memeriksa
atas
pengelolaan dan tanggung jawab mengenai
keuangan
Negara
dan
mengsingkronkan
dengan keungan daerah, selain itu BPK
memiliki kebebasan dan kemandirian dalam
ketiga tahap pemeriksaan, yakni perencanaan,
pelaksanaan,
pemeriksaan.
dan
pelaporan
Kebebasan
dalam
Undang-Undangini terdiri dari 11 bab
dan 39 Pasal. Dasar pemikiran di tetapkannya
Undang-Undang ini adalah Dalam rangka
pencapaian tujuan bernegara sebagaimana
tercantum
Implikasi Undang-Undang Republik
Jawab
 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
Tentang Badan Pemeriksa Keuangan
hasil
tahap
perencanaan mencakup kebebasan dalam
menentukan obyek yang akan diperiksa,
kecuali pemeriksaan yang obyeknya telah
diatur tersendiridalam Undang-Undang, atau
dalam
Undang-Undang
alinea
Dasar
IV
1945
Pembukaan
dibentuk
pemerintahan negara yang menyelenggarakan
fungsi pemerintahan dalam berbagai bidang.
Pembentukan pemerintahan negara tersebut
menimbulkan hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang yang perlu dikelola
dalam suatu sistem pengelolaan keuangan
negara. Implikasi Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 Tentang
Badan Pemeriksa Keuangan yaitu: a) Bahwa
keuangan negara merupakan salah satu
unsur
pokok
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan negara dan mempunyaimanfaat
yang sangat penting guna mewujudkan tujuan
negarauntuk mencapai masyarakat yang adil,
Muhammad Fazri : Implementasi Prinsip Good Governance…….273
makmur dan sejahterasebagaimana diamanatkan
Sistem adalah sesuatu yang memiliki
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk
Republik Indonesia Tahun 1945; b) Bahwa untuk
mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan
tercapainya
sebagaimana
yaitu input, proses dan output. Sedangkan
dimaksudpada huruf a, pengelolaan dan
prosedur adalah suatu kegiatan klerikal,
tanggung
keuangannegara
biasanya melibatkan beberapa orang dalam
memerlukan suatu lembaga pemeriksa
suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk
yang bebas, mandiri, dan profesional untuk
menjamin
menciptakan pemerintahan yangbersih dan bebas
transaksi perusahaan yang terjadi berulang-
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme; c) Bahwa
ulang.
tujuan
negara
jawab
Undang-Undang
Nomor
5
Tahun
1973
penanganan
Sistem
dan
secara
prosedur
seragam
pengelolaan
tentang Badan Pemeriksaam Keuangan sudah
keuangan daerah mengatur langkah-langkah
tidak
perkembangan sistem
dan prosedur dalam rangka meingkatkan
ketatanegaraan, baik pada pemerintahanpusat maupun
kualitas pengelolaan keuangan daerah yang
pemerintahan daerah; d) Bahwa berdasarkan
baik. Secara garis besar sistem dan prosedur
pertimbangan
dimaksud
pengelolaan keuangan daerah menurut SE
padahuruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
Mendagri No 900/316/BAKD Tahun 2007
membentuk
dibagi menjadi:25 1) Sistem dan prosedur
sesuai
dengan
sebagaimana
Undang-Undangtentang
Badan
Pemeriksa Keuangan.
Implikasi yang lainnya yaitu penyampaian
laporan
pemerintah
pertanggungjawaban
yang
penerimaan.
2)
Sistem
dan
prosedur
pengeluaran.
3)
Sistem
dan
prosedur
keuangan
akuntansi. 4) Sistem dan prosedur penerimaan
memenuhiprinsip-prinsip
terdiri dari:Sistem dan prosedur pendapatan
tepat waktu dan disusun dengan mengikuti
daerah
menurut
bendahara
penerimaan,
standar akuntansi pemerintah yang telah
Sistem dan prosedur pendapatan daerah
diterima secara umum dan BPK yang ada di
melalui bendahara penerimaan pembantu,
provinsi secara otomatis akan menyerap
Sistem dan prosedur pendapatan daerah
akuntan.
melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank
lain, badan, lembaga keuangan, dan/atau
Implikasi
Asas-Asas
Umum
Penyelanggaran Pengelolaan Keuangan
Daerah Dalam Mewujudukan Good
Governance
25
Ahmad
Hoeri.
http://ahmadkhoeri77.blogspot.co.id/2013/06/sistemdan-prosedur-keuangan-daerah.html Diakses Tanggal
16 Oktober2105
274 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
kantor
pos,
Sistem
dan
prosedur
prosedur
akutnansi
pejabat
pengelola
pertanggungjawaban bendahara penerimaan,
keuangan daerah (PPKD), dan Sistem dan
dan Sistem dan prosedur pertanggungjawaban
prosedur laporan keuangan.
bendahara penerimaan pembantu. 5) Sisten
Peranan Anggaran Pendapatan dan
dan prosedur pengeluaran terdiri dari:Sistem
Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran
dan prosedur penyusunan dan pengesahan
Sektor
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)-
signifikan.Dalam perkembangannya, APBD
SKPD, Sistem dan prosedur penyusunan dan
telah menjadi instrumen kebijakan multi
pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
fungsi yang digunakan sebagai alat untuk
(DPA)-PPKD,
mencapai
semakin
prosedur
pengesahan
Dokumen
terutama terlihat dari komposisi dan besarnya
Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL)-
anggaran yang secara langsung merefleksikan
SKPD,
arah
dan
Sistem
dan
prosedur
Dokumen
tujuan
menjadi
dan
penyusunan
Sistem
Publik
dan
bernegara.Hal
tujuan
tersebut
pelayanan
kepada
Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA)-
masyarakat.Oleh karena itu, agar fungsi
SKPD,
APBD dapat berjalan secara optimal, maka
Sistem
dan
prosedur
Dokumen
Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA)-
sistem
PPKD, Sistem dan prosedur anggaran kas,
penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan
Sistem
dengan cermat dan sistematis.
dan
penyediaan
prosedur
dana,
pembuatan
pencatatan
atas
Sebagai sebuah sistem, pengelolaan
permintaan pembayaran,
anggaran negara dan daerah telah mengalami
Sistem dan prosedur penerbitan surat perintah
banyak perkembangan. Dengan keluarnya tiga
membayar (SPM), Sistem dan prosedur
paket
penerbitan surat perintah pencairan dana
keuangan negara, yaitu UU Nomor 17 Tahun
(SP2D), Sistem dan prosedur pelaksanaan
2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1
belanja uang persediaan (UP), Sistem dan
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
prosedur pembuatan surat pertangungjawaban
dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang
(SPJ) pengeluaran, dan Sistem dan prosedur
Pemeriksaan
pembuatan surat pertanggungjawaban (SPJ)
Jawab Keuangan Negara, sistem pengelolaan
pengeluaran
dan
anggaran negara di Indonesia terus berubah
prosedur akuntansi terdiri dari:Sistem dan
dan berkembang sesuai dengan dinamika
prosedur akuntansi satuan kerja, Sistem dan
manajemen sektor publik.
pembantu.
6)
dan
dan
prosedur
pengajuan surat
Sistem
surat
anggaran
Sistem
perUndang-Undangan
Pengelolaan
dan
di
bidang
Tanggung
Muhammad Fazri : Implementasi Prinsip Good Governance…….275
Dalam
rangka
terwujudnya
Good
penyelenggaraan
keuangan
mendukung
Governance
negara,
negara
pengelolaan
mensyaratkan
bahwa
jenis
pengeluaran dimuat dalam mata anggaran
tertentu atau tersendiri dan diselenggarakan
diselenggarakan secara profesional, terbuka,
secara konsisten baik secara kualitatif maupun
dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan
kuantitatif. Secara kuantitatif artinya jumlah
pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-
yang telah ditetapkan dalam mata anggaran
Undang Dasar 1945. Aturan pokok Keuangan
tertentu merupakan batas tertinggi dan tidak
Negara dan Daerah telah dijabarkan ke dalam
boleh
asas-asas umum, yang meliputi baik asas-asas
penggunaan anggaran hanya dibenarkan untuk
yang telah lama dikenal dalam pengelolaan
mata anggaran yang telah ditentukan. 4) Asas
keuangan Negara atau Daerah, seperti asas
Akuntabilitas
Tahunan, asas universalitas, asas kesatuan,
mengandung makna bahwa setiap pengguna
dan asas spesialitas maupun asas-asas baru
anggaran wajib menjawab dan menerangkan
sebagai pencerminan penerapan kaidah-kaidah
kinerja organisasi atas keberhasilan atau
yang baik (best practices) dalam pengelolaan
kegagalan suatu program
keuangan negara. Penjelasan dari asas tersebut
tanggung jawabnya. 5) Asas Profesionalitas
adalah:
memberikan
mengharuskan pengelolaan keuangan negara
persyaratan bahwa anggaran negara dibuat
ditangani oleh tenaga yang profesional.Asas
secara
Proporsionalitas;
Asas
Tahunan
daerah
Spesialitas
perlu
1)
dan
dalam
dalam anggaran adalah jumlah brutonya. Asas
Tahunan,
yang
harus
mendapat
dilampaui.Secara
kualitatif
berorientasi
berarti
pada
hasil,
yang menjadi
pengalokasian
anggaran
persetujuan dari badan legislatif (DPR) dan di
dilaksanakan secara proporsional pada fungsi-
derah yaitu DPRD. 2) Asas Universalitas
fungsi kementerian/lembaga sesuai dengan
(kelengkapan), memberikan batasan bahwa
tingkat prioritas dan tujuan yang ingin
tidak diperkenankan terjadinya percampuran
dicapai.
antara
pengelolaan keuangan negara, mewajibkan
penerimaan
Negara
dengan
6)
Asas
Keterbukaan
pengeluaran Negara dan Daerah. 3) Asas
adanya
Kesatuan, mempertahankan hak budget dari
penetapan, dan perhitungan anggaran serta
dewan
atas hasil pengawasan oleh lembaga audit
secara
lengkap,
berarti
semua
keterbukaan
pembahasan,
pengeluaran harus tercantum dalam anggaran.
yang independen.
Oleh
merupakan
Keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas
anggaran bruto, dimana yang dibukukan
dan mandiri, memberi kewenangan lebih
karena
itu,
anggaran
7)
dalam
dalam
Asas Pemeriksaan
276 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
besar pada Badan Pemeriksa Keuangan untuk
(equality), Efektif dan efesien (effectiveness
melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan
and
keuangan
(accountability), dan Visi strategis (stategic
negara
secara
independen.
Asas-asas
diperlukan
pula
objektif
umum
guna
dan
tersebut
efficiency),
Bertanggung
jawab
vision)
menjamin
Namun
ada
lima
prinsip
Good
terselenggaranya prinsip-prinsip pemerintahan
Governance yang diletakan dalam penelitian
daerah.
ini sebagai tolak ukur Implemtasi Good
Dengan dianutnya asas-asas umum
Governance Dalam Pengeloaan Keuangan
tersebut di Undang-Undang Nomor 17 Tahun
Daerah, yaitu:27 Partisipasi, Akuntabilitas,
2003, pelaksanaan Undang-Undang ini selain
Transparansi, Efektifitas dan Efisensi, dan
menjadi acuan dalam reformasi manajemen
Keadilan
keuangan negara, sekaligus dimaksudkan
dengan Pengeloaan Keuangan Daerah, maka
untuk memperkokoh landasan pelaksanaan
implemntasi prinsip ini bisa dilihat dari
desentralisasi dan otonomi daerah di Negara
distribusi anggaran yang di dapat PAD,
Kesatuan Republik Indonesia.
apakah bermanfaat bagi masyarakat sehingga
atau
meningkatkan
Analisis Terhadap Asas-Asas Umum
Pengeloaan Keuangan Daerah Dalam
Penyelenggaraan
Keuangan
Daerah
Mewujudkan Good Governance
Konsep
diartikan
Good
sebagai
Governance
sebuah
konsep
dapat
yang
berorientasi pada pembangunan sektor publik
yang dibangun oleh pemerintahan yang baik.
Menurut
United
Nations
Program
(UNDP)
bahwa
Development
prinsip-prinsip
Good Governance terdiri dari:26Partisipasi
(participation), Supermasi hukum (rule of
law), Transparansi (transparency), Cepat
tanggap
(responsiveness),
Membangun
kosensus (cocensus orinetation), Kesetaraan
26
Sahya Anggra..Op.Cit, hlm. 201-211
Kesetaraan.Jika
dikaitkan
kesejahteraan,
ataukah
sebaliknya. Tolak ukur yang lain untuk
mengetahui implentasinya juga bisa dilihat
dari distribusi pencapaian kinerja Pemerintah
Daerah
(Pemda).
Karena
dana
yang
bersumber PAD akan disalurkan kepada
masyarakat Pemda tersebut.
Disisi
lain sealama
ini
masalah
dalam
pengelolaan
daerah,28
dalam
sebuah
Setiawan
yang
27
dapat
beberapa
keuangan
tulisan
diakses
Awan
di
web
Wahyu Kumoro. 2005. Akuntabilitas
Birokrasi Publik, Yogyakarta: Magister Adminstrasi
Publik (MAP) UGM dengan Pustaka Pelajar, Cet. Ket1, hlm. 3-4.
28
Kemenkeu.
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147artikel-anggaran-dan-perbendaharaan/20088-azas-azasgood-governance-dalam-pengelolaan-keuangan-negara
Diakses Tanggal 15 Oktober 2015.
Muhammad Fazri : Implementasi Prinsip Good Governance…….277
bappenas.go.id
“Reformasi
berjudul
profesional
sebagaimana
dijumpai
dalam
Manajemen Keuangan Pemerintah Sebuah
manajemen sektor swasta. Jarang ditemukan
Tinjauan”,29 ada beberapa masalah yang
ada manajer yang profesional dalam sektor
secara
dalam
publik.Bahkan terdapat negasi yang tegas
pengelolaan keuangan negara saat ini, yaitu :
untuk memasukkan kerangka kerja sektor
1)
swasta ke dalam sektor publik di mana nilai-
realita
Rendahnya
penggunaan
masih
dihadapi
efektivitas
keuangan
dan
efisiensi
pemerintah
akibat
nilai
akuntabilitas,
profesionalisme,
maraknya irasionalitas pembiayaan kegiatan
transparansi, dan economic of scale menjadi
daerah. Kondisi ini disertai oleh rendahnya
kerangka kerja utamanya.
akuntabilitas para pejabat pemerintah dalam
mengelola
muncul
keuangan
tuntutan
publik.
yang
Karenanya,
dapat
berlangsung
dengan
baik,
maka
untuk
sebenarnya telah dirumuskan beberapa asas-
menerapkan sistem anggaran berbasis kinerja.
asas. Adapun asas-asas pengelolaan keuangan
2) Kurang adanya skala prioritas yang
daerah yang dimaksud adalah: 1) Asas
terumuskan
secara
meluas
Agar pengelolaan keuangan daerah
tegas
dalam
proses
kesatuan, yaitu menghendaki agar semua
daerah
yang
pendapatan dan belanja daerah disajikan
daya
dalam satu dokumen anggaran; 2) Asas
publik. Selama ini, hampir tidak ada upaya
universalitas, yaitu mengharuskan agar setiap
untuk menetapkan skala prioritas anggaran di
transaksi keuangan ditampilkan secara utuh
mana ada keterpaduan antara rencana kegiatan
dalam dokumen anggaran; 3) Asas Tahunan
dengan
yang
membatasi masa berlakunya angaran untuk
dimiliki.3) Rendahnya profesionalisme aparat
suatu Tahun tertentu;dan 4) Asas spesialitas,
pemerintah dalam mengelola anggaran publik.
yaitu mewajiban agar kredit anggaran yang
Inilah
disediakan terinci secara jelas peruntukannya.
pengelolaan
keuangan
menimbulkan
pemborosan
kapasitas
merupakan
sumber
sindrom
sumber
daya
klasik
yang
senantiasa menggerogoti daerah-daerah yang
ditandai
oleh
superioritas
pemerintah.
Dinamika pemerintah, termasuk pengelolaan
keuangan di dalamnya, tidak dikelola secara
PENUTUP
Asas-Asas
Keuangan
Umum
Pengelolan
Daerah dalam Penyelenggaraan
Keuangan Daerah dapat mewujukanGood
29
Makalah. Awan Setiawan, SE, MM adalah
Kepala Seksi di Direktorat Kerjasama Pembangunan
Sektoral dan Daerah Kantor Meneg PPN/Bapppenas &
Mahasiswa Program Pasca Sarjana MPKP Universitas
Indonesia (UI)-red
Governance
karena
Governancedalam
Konsep
pengelolaan
Good
keuangan
278 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
daerah dapat dilakukan dengan mencapai
ketaatan pada asas-asas yang telah ditentukan
keadaan
antara
di atas perlu selalu dijaga dan disosialisasikan
pemerintah, sektor swasta dan masyarakat
terus di antara para aparatur pemerintah, para
sipil dalam pengelolaan sumber-sumber alam,
pengelola keuangan negara dan pihak-pihak
sosial, lingkungan dan ekonomi.
Syarat
yang terkait. Pengelolaan Keuangan Daerah
minimal untuk mencapai Good Governance
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
adalah adanya transparansi, akuntabilitas,
perencanaan,
pelaksanaan,
partisipasi, pemberdayaan hukum, efektifitas
pelaporan,
pertanggungjawaban,
dan efisiensi, dan keadilan. Kebijakan publik
pengawasan keuangan daerah.
yang
baik
dan
sinergi
yang dikeluarkan oleh pemerintah harus
Bahwa
penatausahaan,
langkah-langkah
keuangan
menjawab ketentuan dasar keadilan. Sebagai
mengingat
bentuk penyelenggaraan negara yang baik
berkembang pada sektor itu seperti rendahnya
maka harus keterlibatan masyarakat di setiap
tingkat efektivitas dan efisiensi pemanfaatan
jenjang proses pengambilan keputusan.
anggaran, irasionalitas dalam pengelolaan,
Mewujudkan
Pengelolaan
serta
sangat
reformasi
transparan, efektif dan efisien, serta mampu
Dalam
pemerintah
dan
banyaknya
banyaknya
diperlukan
persoalan
yang
penyimpangan
Keuangan Daerah Untuk Menjadi Prinsip
penyalahgunaan.
Good Governance yaitu dengan Pengelolaan
pemerintah harus dituntun oleh dan diarahkan
keuangan
menuju
yang
baik
membuat
setiap
Reformasi
atau
terwujudnya
keuangan
nilai-nilai
Good
pemasukan dan pengeluaran anggran dapat
Governance yang dilakukan secara serentak
dipertanggungjawabkan secara finansial. Oleh
baik di pusat maupun daerah.
sebab itu pengelolaan keuangan yang baik
akan
menciptakan
akuntabilitas
publik.
Bahwa masalah kebendaharaan dan
auditing dilihat sebagai dua titik terlemah
Pengertian akuntabilitas publik yang lebih
dalam
luas adalah pelayanan kepada publik dan
daerah,
maka
pertanggungjawaban kepada publik bertujuan
harus
diarahkan
untuk
permasalahan
mewujudkan
mensejahterakan
kepentingan
kehidupan
rakyat
umum,
yang
manajemen
kebendaharaan,
keuangan
langkah-langkah
untuk
tersebut.
langkah
Untuk
pemerintah
reformasi
mengatasi
masalah
reformasi
bisa
berlandaskan pada perbuatan yang dapat
dilakukan dengan menegakkan sistem check
dipertanggung jawabkan demi terciptanya
and balance di mana ada pembagian peran
pemerintahan yang baik. Oleh karena itu
Muhammad Fazri : Implementasi Prinsip Good Governance…….279
yang jelas antara Departemen Keuangan dan
departemen teknis lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ady
Kusnadi. 2000. Aspek Hukum
Pengawasan Dalam Pelaksanaan
Keuangan dan Daerah. Jakrta: Badan
Pembinaan
Hukum
Nasional
Departemen Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia.
Agus Dwiyanto.2008. Mewujudkan Good
Governance
Melalui
Pelayanan
Publik.Yogyakarta : Gajah Mada
University Press, Cet Ke-3.
Adrian Siutet. 2009. Implementasi Hukum
Atas Sumber Pembiayaan Daerah
dalam
Kerangka
Otonomi
Daerah.Jakarta : Penertbit Sinar
Grafika.
Arifin P. Soeria Atmadja. 1986.Mekanisme
Pertanggung Jawaban Keuangan
Negara (Suatu Tinjauan Yuridis).
Jakarta: Gramedia.
Asep, Saepuloh dan Tarsono, 2012.
Pendidikan Kewarganegaraan di
Perguruan
Tinggi
Islam.Bandung:Batic Press.
Asep, Sulaiman. 2012.Pendidikan Pancasila
dan
Kewarganegaraan
(Civic
Education).Bandung:Asman Press.
Badan Pemeriksa Keuangan. 2000. Keuangan
Negara dan Badan Pemeriksa
Keuangan. Jakarta: Sekretariat Jendral
Badan Pemeriksa Keuangan.
Binder, Brian. 1989. Pengelolaan Keuangan
Pemerintah Daerah. Jakarta: UI Press.
Djafar Saidi, Muhammad. 2008.Hukum
Keuangan Negara. Jakarta: Rajawali
Pers.
Gie, The Liang. 1981. Unsur-Unsur
Administrasi
Suatu
Kumpulan
Karangan,
Edisi
III.
Jakarta:
Supersukses.
Gunawan Widjaya. 2002 Seri Keuangan
Publik; Pengelolaan Harta Kekayaan
Negara Suatu Tujuan Yuridis. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Huda,
Ni’matul.
2010.
Problematika
Pembatalan
Peraturan
Daerah.
Yogyakarta: FH UII Press.
Ismail, Tjip. 2005. ,Pengaturan Pajak Daerah
di Indonesia, Jakarta: PT. Yellow
Media Tama.
---------.2014. Materi Kuliah Hukum Pajak
Program
Pascasarjana
Fakultas
Hukum UI, tanggal 26 Maret 2014.
Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia. 1988. Sistem Administrasi
Negara RI. Jakarta: LAN.
Manan, Bagir. 1996.Politik Hukum Ekonomi
Sepanjang Peraturan PerUndangUndangan Pemerintahan Daerah.
Bandung:Cita Bhakti Akademia.
Mardiasmo. 2004. Otnonomi dan Manajemen
Keuangan
Daerah.
Yogyakarta:
Penerbit Andi.
MardioNomor
2002.
Otonomi
dan
Manajemen
Keuangan
Daerah.
Yogyakarta: ANDI.
Miftah Thoha. 2003. Birokrasi dan Politik
Indonesia. Jakrta : PT Raja Grafindo
Persada.
Munir,
Dasril.
2004.Kebijakan
dan
Manajemen
Keuangan
Daerah.
Yogyakarta: Yayasan Pembaruan
Adminstrasi
Publik
Indonesia
(YPAPI).
Sahya Anggara. 2012. Ilmu Administarasi
Negara Kajian Konsep, Teori dan
Fakta dalam Upaya Menciptakan
Good Governance,Bandung : Putaka
Setia. Cet. Ke-1.
Sinaga.B.M dan H Siregar. 2005. Dampak
Kebijakan
Desentalisasi
Fiskal
terhadap
Pembangunan
Daerah
Ekonomi Daerah di Indonesia.
Direktorat Penelitian dan Pengabdian
pada Masyarakat. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi: Bogor Istitusi
Petanian Bogor.
280 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
Suryansyah Murhami. 2008. Aspek Hukum
Pemengawasan Pemerintah Daerah.
Yogyakarta: Laksbang Mediatama.
Wahyu Kumoro. 2005.
Akuntabilitas
Birokrasi
Publik,
Yogyakarta:
Magister Adminstrasi Publik (MAP)
UGM dengan Pustaka Pelajar. Cet.
Ket-1.
Zulkarnain.2014.
Implementasi
Good
Governance Terhadap Pendapatan
Asli
Daerah
(Sensus
Pada
Pemerintahan
Kabupaten
Aceh
Utara).Jurnal Majalah BISSITEK.Vol.
9,No 1 April 2014.
Internet:
Ahmad.2013.Pengertian dan Ruang Lingkup
Keuangan.http://rakaraki.blogspot.co
m/ Diakses Tanggal 20 Juni 2015
Azimahmajud.2011.
http://azimahmajid.blogspot.co.id/201
1/02/teori-governance-danperkembangannya.html
Diakses
Tangal 28 Oktober 2015
Dessy.2013.http://dedeedessy.blogspot.co.id/2
013/09/tugas-1-akuntansi-sektorpublik.html diakses tanggal 15
Oktober 2015
Kemenkeu.
http///www.kemenkeu.co.id.
(online) Diakses tanggal 5 Maret 2013
RodialRamadhan.2014.http://rodlial.blogspot.
com/2014/02/makalah-goodgovernance.html Diakses Tanggal 4
Juli 2015
Bolmer.2011.https://bolmerhutasoit.wordpress
.com/2011/12/06/eksistensi-goodgovernance-di-indonesia/
Diakses
tanggal 29 Oktober 2015
Bolmer.2011.
https://bolmerhutasoit.wordpress.com/
2011/12/06/eksistensi-goodgovernance-di-indonesia/
diakses
tanggal 29 Oktober 2015
Yandrianggiawan.2010.http://yandrianggriaw
an.blogspot.co.id/2010/10/makalahsistem-pemerintahan-daerah.html
Diakses Tanggal 16 Oktober 2015
Kemenkeu.2008.
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publ
ikasi/artikel/147-artikel-anggaran-danperbendaharaan/2008-azas-azas-goodgovernance-dalam-pengelolaankeuangan-negara Diakses Tanggal 15
Oktober 2015
Download