BAB 2 REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN SANITASI 2.1. Profil Kabupaten / Kota Profil Kabupaten 2.1.1 Kependudukan a. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Pada tahun 2011 tercatat jumlah pertumbuhan dan kepadatan penduduk Kabupaten Tanah Laut sebanyak 296.333 jiwa. Rata – rata pertumbuhan penduduk sebesar 0.01 % pertahun Sementara itu, bila dilihat dari segi kepadatan penduduk, yaitu dengan memperhatikan luas wilayah suatu wilayah, Kabupaten Tanah Laut dengan jumlah penduduk tahun 2011 sebanyak 296’333 jiwa dan dengan luas wilayah sebesar 3631,35 Ha, memiliki kepadatan penduduk sebesar 82 jiwa/ha. Tabel 2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2011 Luas Wilayah, Jumlah Desa/ Kelurahan dan Jumlah Penduduk Kabupaten Tanah Laut Tahun 2011 No Kecamatan Luas (Ha) Desa/ Kelurahan ∑ Penduduk 1 Panyipatan 336,00 10 21.151 2 Jorong 628,00 11 29.002 3 Batu Ampar 548,10 14 23.233 4 Kintap 537,00 14 38.118 5 Pelaihari 379,45 20 63.895 6 Takisung 343,00 12 27.998 7 Bati-Bati 234,75 14 38.645 8 Tambang Ulang 160,75 9 14.925 9 Kurau 127,00 11 11.578 10 Bumi Makmur 141,00 11 11.831 11 Bajuin 196,30 9 15.957 3631,35 135 296.333 Total Sumber : BPS Kabupaten Tanah Laut 2012 Sumber : Buku Putih Sanitasi Bab. 2 b. Proyeksi Penduduk Kabupaten Tanah Laut Untuk memprediksikan jumlah penduduk Kabupaten Tanah Laut sampai dengan akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2017, akan digunakan pendekatan Aritmetic rate of growth berdasarkan pada angka pertumbuhan rata-rata Kabupaten Tanah Laut sebesar 3.42 % per tahun untuk memprediksikan jumlah penduduk Kabupaten Tanah Laut hingga tahun 2017. Berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk yang dilakukan dengan menggunakan metode tersebut maka jumlah penduduk Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2017 adalah sebesar 542.671 jiwa. Selengkapnya proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Tanah Laut dapat dilihat pada Tabel dibawah ini Tabel 2.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Tanah Laut No Kecamatan Jumlah Pendd. 2011 Per tum buhan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 Panyipatan 21.151 2.41 21.660 22.182 22.717 23.264 23.825 24.399 24.988 2 Jorong 29.002 5.76 30.672 32.439 34.307 36.283 38.373 40.584 42.922 3 Batu Ampar 23.233 3.86 24.129 25.061 26.028 27.033 28.076 29.160 30.286 4 Kintap 38.118 8.79 41.468 45.113 49.079 53.393 58.086 63.192 68.747 5 Pelaihari 63.895 4.45 66.738 69.708 72.810 76.050 79.434 82.969 86.661 6 Takisung 27.998 2.64 28.737 29.495 30.274 31.073 31.894 32.736 33.600 7 Bati-Bati 38.645 5.81 40.890 43.266 45.779 48.439 51.253 54.231 57.383 8 Tambang Ulang 14.925 3.29 15.416 15.923 16.447 16.988 17.547 18.124 18.721 9 Kurau 11.578 -0.04 11.573 11.568 11.564 11.559 11.554 11.550 11.546 10 Bumi Makmur 11.831 -1.21 11.687 11.546 11.406 11.268 11.132 10.997 10.865 11 Bajuin 15.957 1.84 16.250 16.549 16.854 17.164 17.480 17.801 18.129 309.225 322.855 337.269 325.519 368.559 385.748 403.847 Jumlah 296.333 Jumlah Penduduk (Jiwa) 2.1.2. Area Beresiko Tabel 2.3 Area Beresiko Sanitasi No. Desa/Kel/Kecamatan Tingkat Resiko Risiko 4 Perkotaan/ Pedesaan Desa Kebutuhan Penanganan/ Penyebab Utama Resiko Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 1 Bati-bati/Bati-bati 2 Benua Raya/Bati-bati Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 3 Kurau/Kurau Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 4 Maluka Baulin/Kurau Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 5 Muara Asam-asam/ Jorong Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 6 Asam-asam/Jorong Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 7 Handil Labuan Amas/ Bumi Makmur Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 8 Pagatan Besar/ Takisung Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 9 Salaman/Kintap Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 10 Kintapura/Kintap Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 11 Pasir Putih/Kintap Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 12 Kintap Kecil/Kintap Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 13 Kintap/Kintap Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 14 Riam Adungan/Kintap Risiko 4 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 15 Angsau/Pelaihari Risiko 4 Kelurahan Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 16 Sarang Halang/ Pelaihari Risiko 4 Kelurahan Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 17 Karang Taruna/ Pelaihari Risiko 3 Kelurahan Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 18 Ambungan/Pelaihari Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah, Drainase 19 Panggung Baru/ Pelaihari Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 20 Batu Ampar/ Tajau Pecah Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 21 Sungai Rasau/ Bumi Makmur Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 22 Handil Maluka/ Bumi Makmur Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 23 Handil Gayam/ Bumi Makmur Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 24 Kurau Utara/ Bumi Makmur Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 25 Handil Babirik/ Bumi Makmur Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 26 Handil Birayang Atas/ Bumi Makmur Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 27 Handil Birayang Bawah/ Bumi Makmur Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 28 Tambang Ulang/ Tambang Ulang Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 29 Sungai Bakau/Kurau Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 30 Raden/Kurau Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 31 Handil Negara/Kurau Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 32 Kali Besar/Kurau Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 33 Kuala Tambangan/ Takisung Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 34 Takisung/Takisung Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 35 Telaga Langsat/ Takisung Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 36 Benua Tengah/ Takisung Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 37 Panyipatan/Panyipatan Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 38 Sabuhur/Jorong Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 39 Sungai Baru/Jorong Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 40 Pandan Sari/Kintap Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 41 Pelaihari/Pelaihari Risiko 3 Kelurahan Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 42 Pabahanan/Pelaihari Risiko 3 Kelurahan Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 43 Panjaratan/Pelaihari Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 44 Pandahan/Bati-bati Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 45 Pantai Harapan/ Bumi Makmur Risiko 3 Desa 46 Taabanio/Takisung Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 47 Batakan/Panyipatan Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 48 Tanjung Dewa/ Panyipatan Risiko 3 Desa 49 Muara Kintap/Kintap Risiko 3 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 50 Sungai Riam/Pelaihari Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 51 Sumber Mulia/Pelaihari Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 52 Tampang/Pelaihari Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 53 Bumi Jaya/Pelaihari Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 54 Telaga/Pelaihari Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 55 Pemuda/Pelaihari Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 56 Panggung/Pelaihari Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 57 Jilatan/Batu Ampar Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 58 Jilatan Alur/Batu Ampar Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 59 Durian Bungkuk/ Batu Ampar Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 60 Tajau Mulia/Batu Ampar Risiko 1 Desa 61 Gunung Mas/ Batu Ampar Risiko 1 Desa 62 Damar Lima/ Batu Ampar Risiko 1 Desa 63 Damit Hulu/Batu Ampar Risiko 1 Desa 64 Pantai Unuh/ Batu Ampar Risiko 1 Desa 65 Gunung Melati/ Batu Ampar Risiko 1 Desa 66 Bluru/Batu Ampar Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 67 Padang/Bati- bati Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 68 Ujung/Bati- bati Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 69 Ujung Baru/Bati- bati Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 70 Nusa Indah/Bati- bati Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 71 Bentok Darat/Bati- bati Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 72 Banyu Irang/Bati- bati Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 73 Tirta Jaya/Bajuin Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 74 Tanjung/Bajuin Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 75 Ketapang/Bajuin Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 76 Kunyit/Bajuin Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 77 Bajuin/Bajuin Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 78 Bingkulu/ Tambang Ulang Risiko 1 Desa 79 Kayu Abang/ Tambang Ulang Risiko 1 Desa 80 Pulau Sari/ Tambang Ulang Risiko 1 Desa 81 Gunung Raja/ Tambang Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Ulang 82 Sungai Jelai/ Tambang Ulang Risiko 1 Desa 83 Martadah/ Tambang Ulang Risiko 1 Desa 84 Tambak Karya/Kurau Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 85 Padang Luas/Kurau Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 86 Sarikandi/Kurau Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 87 Benua Lawas/Takisung Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 88 Ranggang/Takisung Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 89 Ranggang Dalam/ Takisung Risiko 1 Desa 90 Bumi Asih/Panyipatan Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 91 Batu Mulia/Panyipatan Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 92 Suka Ramah/ Panyipatan Risiko 1 Desa 93 Alur/Jorong Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 94 Karang Rejo/Jorong Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 95 Asam Jaya/Jorong Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 96 Asri Mulya/Jorong Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 97 Batalang/Jorong Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 98 Bukit Mulia/Kintap Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 99 Sumber Jaya/Kintap Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 100 Kebun Raya/Kintap Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 101 Mekar Sari/Kintap Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 102 Sebamban Baru/Kintap Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 103 Kampung Baru/ Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Pelaihari 104 Atu-atu/Pelaihari Risiko 1 Desa 105 Guntung Besar/ Pelaihari Risiko 1 Desa 106 Tungkaran/Pelaihari Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 107 Ujung Batu/Pelaihari Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 108 Damit/Batu Ampar Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 109 Ambawang/Batu Ampar Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 110 Batu Ampar/ Batu Ampar Risiko 1 Desa 111 Kait-kait/Bati-bati Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 112 Kait-kait Baru/Bati-bati Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 113 Bentok Kampung/ Batibati Risiko 1 Desa 114 Sambangan/Bati-bati Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 115 Liang Anggang/Bati-bati Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 116 Galam/Bajuin Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 117 Pemalongan/Bajuin Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 118 Sungai Bakar/Bajuin Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 119 Tebing Siring/Bajuin Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 120 Handil Suruk/ Bumi Makmur Risiko 1 Desa 121 Bumi Harapan/ Bumi Makmur Risiko 1 Desa 122 Sungai Pinang/ Tambang Ulang Risiko 1 Desa 123 Martadah Baru/ Tambang Ulang Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 124 Bawah Layung/Kurau Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 125 Tambak Sarinah/Kurau Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 126 Gunung Makmur/ Takisung Risiko 1 Desa 127 Sumber Makmur/ Takisung Risiko 1 Desa 128 Batilai/Takisung Risiko 1 Desa 129 Kandangan Lama/ Panyipatan Risiko 1 Desa 130 Batu Tungku/ Panyipatan Risiko 1 Desa 131 Kuringkit/ Panyipatan Risiko 1 Desa 132 Kandangan Baru/ Panyipatan Risiko 1 Desa 133 Swarangan/Jorong Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 134 Jorong/Jorong Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah 135 Sungai Cuka/Kintap Risiko 1 Desa Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah Peta 1.1 Area Beresiko Sanitasi 2.1.3. Keuangan Daerah Kemampuan APBD Kabupaten Tanah Laut untuk dalam mendanai Program dan Kegiatan tahun 2013 sampai Tahun 2018, dimana Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Tanah Laut untuk Sanitasi total pendanaannya sebesar 129.821.925.500,-, dimana untuk perkiraan kebutuhan oprasional / pemeliharaan di akhir perencanaan sebesar 120. 000.000. sedangkan untuk perkiraan APBD murni untuk sanitasi hingga akhir tahun sebesar 880.000.000, dan perkiraan komitmen pendanaan sanitasi hingga akhir tahun sebesar 880.000.000,. Tabel 2.4 Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi No. Uraian 2014 1 Perkiraan Belanja Langsung 2 3 Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi (Rp. Juta) 2015 2016 2017 2018 Jumlah 300.368.675.72 0 318.390.796. 263 337.494.244. 039 357.743.898.68 1 379.208.532.60 2 1.313.997.614.704 Perkiraan APBD murni untuk Sanitasi 23.043.402.550 24.096.093.6 17 25.534.807.5 66 27.059.423.316 28.675.069.836 128.408.796.886 Perkiraan Komitmen pendanaan Sanitasi APBD Kabupaten/Kota 23.043.402.550 24.419.263.1 03 25.877.272.6 47 27.422.336.080 29.059.651.160 129.821.925.539 7,67 % 7,67 % 7,67 % 7,67% 7,66 % 7,67 % Prosentase Komitmen terhadap Belanja Langsung Sumber : SSK, Bab. 2 2.2 Air Limbah 2.2.1 Permasalahan Air Limbah Permasalahan yang timbul dalam pengelolaan limbah domestik di Kabupaten Tanah Laut meliputi beberapa aspek diantaranya : Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan Air Limbah Domestik Input GreyWater User Interface Pengumpulan dan Penampungan/Peng olahan Awal Pengaliran Pengolahan Akhir Pembuangan/ Daur Ulang Kode/Nama Aliran Dapur, Kamar Mandi, Tempat Cuci Saluran depan rumah, sungai Ke Saluran --- Sungai Aliran Limbah AL1 Sungai, Air Tanah ----- Sungai, tanah Aliran Limbah AL2 Black Tangki Septik, WC Water BABS Sumber : Dinas PU CKTR Kabupaten Tanah Laut Tabel 2.5 : Permasalahan mendesak air limbah domestik A. Sistem Air Limbah Permukiman : 1. Aspek pengembangan sarana dan prasarana Kepemilikan jamban pribadi dan MCK umum = 82,6 % User Interface Pengumpulan dan Penampungan / Pengolahan Awal Keterangan : Kepemilikan akses pribadi dan MCK = 82,6 % (53.336 KK) Kesimpulan : 1. Penyaluran akhir tinja rumah tangga yang aman = .94,2% (50.242 KK) 2. Penyaluran akhir tinja rumah tangga tidak aman = 5,8% (3.093 KK) Pengangkutan dan Pengaliran Perencanaan Belum adanya masterplan air limbah permukiman yang terintegrasi dengan RTRW kabupaten. B. Lain-lain 2. Aspek Pendanaan : Terbatasnya alokasi pendanaan dari pemerintah Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukkan investasi Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari masyarakat 3. Aspek Kelembagaan: Belum adanya kelembagaan yang menangani air limbah Masih rendah dan terbatasnya SDM yang terkait pengelolaan Koordinasi antara instansi dalam penetapan kebijakan belum optimal Belum ada peraturan secara khusus tentang pengelolaan air limbah domestik Belum adanya perda terkait retribusi air limbah permukiman 4. Aspek Peraturan perundangan dan penegakan hukum : 5. Aspek peran serta masyarakat dan dunia usaha / swasta Masih rendahnya kesadaran masyarakat Terbatasnya penyelenggaraan pengembangan sistem yang berbasis masyarakat Masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan air limbah Belum Optimalnya kerja sama dengan pihak swasta 6. Aspek Komunikasi ,PMJK dll Kurangnya kerja sama media dalam penyampaian Limbah domestik karena ini tidak dianggap penting 2.2.2 Sasaran Pembangunan air Limbah Pengelolaan air limbah di Kabupaten Tanah Laut pada saat ini masih membutuhkan banyak intervensi penanganan dari pemerintah. Keseluruhan aspek pengelolaan air limbah domestik ditangani oleh pemerintah Kabupaten Tanah Laut melalui instansi teknis/SKPD terkait, yakni: Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan Badan Lingkungan Hidup Pada beberapa kawasan padat penduduk, pendirian tangki septik belum memenuhi syarat standar jarak tangki septik dengan sumber air bor/sumur sehingga menimbulkan resiko yang tinggi terhadap kondisi kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi air bersih dengan adanya pencemaran air bawah tanah. Pada kawasan lainnya perilaku buang air besar sembarangan masih cukup tinggi terutama pada kawasan yang berdekatan dengan sungai dan pesisir pantai. Pengelolaan air limbah rumah tangga (grey water) masih disalurkan secara langsung pada saluran drainase lingkungan dan kota tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Sebagaimana halnya kota-kota yang sedang berkembang lainnya, belum ada pemisahan saluran yang jelas antara peruntukan drainase air limpasan hujan dan air limbah. Kondisi ini kemudian menunjukkan situasi rendahnya kualitas infrastruktur yang ada untuk penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tanah Laut. Menumbuhkan tingkat kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah dalam pengelolaan air limbah domestik merupakan tantangan tersendiri di Kabupaten Tanah Laut disamping faktor rendahnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena masih minimnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap perilaku hidup dan lingkungan yang sehat terutama pada kawasan-kawasan tertentu yang padat dan kumuh. Tabel 2.6 Resume Tujuan dan Sasaran Air Limbah Domestik Air Limbah Permukiman Berkurang Perilaku BABS dari 16,8 % menjadi 0 % Tahun 2018 Tersedianya 1 unit IPLT tahun 2018 Tersedianya truk tinja sebanyak 2 truk sampai dengan tahun 2018 Tersedianya masterplan air Tersedianya 2015 limbah skala Kabupaten tahun 2015 Peraturan Daerah yang mengatur tentang pengelolaan air limbah domestik di tahun Perlu adanya kajian kelembagaan yang menangani air limbah Tabel 2.7: Rencana Pengembangan Jangka menengah Air Limbah Domestik Kab. Tanah Laut No (a) A 1 Sistem Cakupan layanan eksisting (c) (n+1) (n+2) (n+3) (n+4) (n+5) (d) (e) (f) (g) (h) (i) 76,2% 77% 78% 79% 80% 81% Dinkes 6,4% 10% 15% 20% 25% 30% DPU 5% 4% 3% 2% 1% 0% Dinkes - - - - - - Perumahan matah Tahun 3 B 1 (b) Sistem On-Site Individual (tangki septik) Komunal (MCK, MCK++, tangki septik) Cubluk dan sejenisnya Sistem Off-site Skala Kota 2 Skala Wilayah/Kawasan - - - - - - C BABS Lumpur Tinja ke IPLT (m3/bln) 16,8% 16% 13% 10% 5% 0% 0 0 0 10% 17% 19% 2 D Keterangan 2.2.3. Prioritas Pembangunan Air Limbah Lembaga utama yang menangani sektor Air Limbah Domestik adalah Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Tanah Laut. Pelibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah domestik belum ada. Pengelolaan grey water (air buangan rumah tangga seperti air bekas cucian, air bekas mandi, dan lain- lain) secara umum saluran pembuangan air limbah domestik di Kabupaten Tanah Laut masih menjadi masalah, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga tidak memiliki fasilitas saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat. Berdasarkan hasil studi EHRA tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut tempat pembuangan akhir tinja adalah 11,6% tangki septik yang aman. Fasilitas publik instalasi pengolahan limbah merupakan kebutuhan mendasar bagi daerah khususnya untuk penampungan pengolahan akhir limbah dikawasan perkotaan. Sampai saat ini Kabupaten Tanah Laut belum memiliki instalasi pengolahan limbah domestik Data pokok Kabupaten Tanah Laut tahun 2013, cakupan kepemilikan jamban keluarga pada saat ini adalah 76,2 % atau 49.203 unit. Tabel.2.8 Prioritasi Program dan Kegiatan Air Limbah Domestik Score (dan bobot) No. Program/Kegiatan Penerima manfaat Permasalahan mendesak 25% (1) (2) Pembangunan MCK++ Pembangunan MCK Penyuluhan, Kampanye & Edukasi Pembangunan IPAL Komunal Perda Truck Lumpur Tinja Masterplan air limbah Pembangunan IPLT (3) Persepsi Pokja 25% (4) 1 1 3 3 4 4 4 3 Pro-poor 25% (5) 3 3 3 4 4 4 4 4 25% (6) 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 Total Score Prioritas (7) (8) 2,25 2,25 3,25 3,5 4 4 4 3,5 8 7 6 5 1 2 3 4 2.3. Persampahan 2.3.1 Permasalahan Persampahan 2. Permasalahan Utama Persampahan A. Sistem Persampahan Domestik User Interface Tingkat Pengolahan Sampah Rumah Tangga (RT) sebagaiberikut : 1. Tingkat layanan penanganan sampah RT : 3,9 % diangkut tukang sampah, sisanya 96,1 % tidak diangkut (dikubur, dibuang ke sungai, dibakar, dst.) Sumber : Study EHRA Kabupaten Tanah Laut Tahun 2013 Keterangan : 1. Produksi sampah kabupaten per hari = 691 m3 / hari 2. Timbulan sampah wilayah perkotaan per hari = 40 m3 / hari 3. Pelayanan sampah 3,9 % per hari = 32 m3 / hari, hanya ada dikluster 1 dan 2 (wilayah perkotaan) Sedangkan untuk Pemilahan Sampah untuk Rumah Tangga pada Tahun 2013 dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Sumber : Study EHRA Kabupaten Tanah Laut Tahun 2013 1. Pemilahan sampah yang ada dirumah tangga yaitu sebanyak 8,5% (59 m3 / hari) 2. Pengurangan sampah dari sumbernya : 44 Unit (17 rusak, 27 yang masih berfungsi) gerobak ampah, kapasitas 1,5 Pengumpulan m3, jadi dapat mengangkut = 41 m3 / hari. setempat Pengumpulan Sampah dilakukan oleh Pemulung Penampungan TPS sejumlah 171 unit (160 yang berfungsi) Sementara (TPS) Pengangkutan Ada 8 unit dump truck (dan amroll truck), berfungsi 7 unit (Semi) 1 Buah TPA Pengolahan Akhir Terpusat Daur Ulang / Sudah adanya TPA Bakunci dengan produksi sampah terangkut 32 m3/hr. Pembuangan Akhir: Pengelolaan TPA masih open dumping Perencanaan Belum adanya masterplan persampahan skala kabupaten B. Lain-lain Aspek Kelembagaan Aspek pendanaan Lembaga pengelola masih berfungsi sebagai operator dan regulator SDM kurang memadai, baik dari kuantitas dan kualitas Penganggaran terkait pengelolaan persampahan masih kurang Pengelolaan sampah masih belum menjadi prioritas Pola penanganan sampah belum optimal Rendahnya dana penarikan restribusi Potensi masyarakat belum dikembangkan secara sistematis Rendahnya investasi dunia usaha / swasta Aspek Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha / Swasta: Aspek Peraturan Perundangan dan penegakan hukum: Dokumen Penerapan sanksi hukum dari Perda belum efektif Belum tersosialisasinya ketentuan penangan sampah terhadap masyarakat Belum Tersedianya master plan dan dokumen perencanaan lainnya Perencanaan Sumber Referensi : BPS Bab III dan Study EHRA 2013 2.3.2 Sasaran Pembangunan Persampahan Tabel berikut berisi resume Sasaran prioritas yang akan dicapai terkait pembangunan Sanitasi dan PHBS terkait sanitasi sampai dengan periode Tahun 20142018. Uraian resume sasaran sudah disusun berdasarkan Tingkat Prioritas dan merupakan hasil kesepakatan seluruh anggota Pokja. Penetapan sasaran dengan mempertimbangkan “Permasalahan Utama” seperti yang diuraikan pada sub bab sebelumnya. Persampahan 1. Peningkatkan kapasitas TPA menjadi sanitary landfill di tahun 2018. 2. Adanya pengolahan sampah dengan 3R sampai dengan di tahun 2018 3. Bertambahnya truk sampah dari 8 truk menjadi 12 truk sampai dengan tahun 2018 4. Tersedianya masterplan persampahan skala Kabupaten sampai dengan tahun 2018. 5. Terbitnya perda persampahan tahun 2015 6. Perlunya kajian dan serta dorongan kepada pemerintah kabupaten untuk bidang kebersihan menjadi dinas tersendiri. Tabel 2.11 Rencana Pengembangan Jangka Menengah Persampahan No (a) A 1 B 1 C Cakupan layanan eksisting (c) 2014 2015 2016 2017 2018 (d) (e) (f) (g) (h) Penanganan Langsung Kawasan komersial 32 34 36 38 40 40 Penanganan tidak langsung Pedesaan 0 2 5 7 10 13 Sistem (b) Penanganan berbasis masyarakat Sasaran Tahun Keterangan (i) 1 2 3 4 5 6 D Dibakar Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah Dibiarkan saja sampai membusuk Dibuang ke sungai/kali/danau/laut Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk TPA 65 60 50 40 30 0 6,7 5 4 3 2 0 0,8 2 4 6 8 10 0,1 0 0 0 0 0 15,9 10 6 4 2 0 6,8 6 4 3 2 0 48 60 70 80 100 100 2.3.3. Prioritas Pembangunan Persampahan Tabel 2.12 Prioritas Implementasi Program dan Kegiatan Persampahan Domestik Score (dan bobot) No. Program/Kegiatan (2) (1) 1 2 3 4 5 6 7 Peningkatan Pengelolaan TPA TPST 3 R Pengadaan Truck Biasa (Terpilah/3R) Pembuatan perda persampahan Penyusunan Masterplan persampahan Pembentukan Bank Sampah Pengadaan kontainer Penerima manfaat Permasalahan mendesak Persepsi Pokja Pro-poor 25% 25% 25% 25% (3) (4) (5) (6) 4 4 4 3 3,75 1 3 4 4 3 3,5 1 4 4 4 2 3,5 1 2 4 4 1 2,75 2 1 3 3 3 2,5 2 2 2 3 3 2,5 2 4 4 4 2 3,5 1 Total Score (7) 1.4 Drainase 2.4.1 Permasalahan Drainase Secara umum drainase di Tanah Laut masih menggunakan sistem gabungan (mix drain) di mana air hujan dan pembuangan limbah cair rumah tangga disalurkan dalam satu saluran. Peruntukan saluran drainase tersebut hanya untuk memindahkan genangan air ke sungai. Di Kabupaten Tanah Laut pada saat hujan lebat air meluap terjadi genangan air dimana-mana. Kejadian ini akan mengganggu aktivitas masyarakat karena sebagian besar genangan terjadi di jalan raya termasuk di jalan-jalan protokol seperti jalan di daerah sekitar Kelurahan Timbangan. Berdasarkan hasil studi EHRA kondisi Drainase lingkungan dan pengelolaannya di Kabupaten Tanah Laut diperoleh data sebanyak 37 % penduduk mengeluhkan adanya genangan di sekitar rumah mereka , sebanyak 19,2 % menjawab banjir terjadi hampir setiap tahun dengan tinggi air setengah lutut orang dewasa dengan periode banjir lebih dari satu hari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini Prioritas (8) Beberapa isu strategis terkait drainase antara lain : Masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah (limbah organik di Saluran Drainase sehingga mengakibat terjadinya penyumbatan) Belumnya adanya perda yang mengatur tentang drainase Tabel 2.13 Permasalahan Dranase A. Sistem Drainase Lingkungan : Periode banjir yang terjadi lebih dari 1 hari, dimana penduduk mengalami banjir hampir rutin User Interface Kondisi di Kabupaten Tanah Laut adalah sebagai berikut, sebanyak 23,3 % penduduk mengalami banjir rutin (genangan) dan sebanyak 76,7 % penduduk tidak mengalami banjir. Penampungan/ pengolahan awal : Pengangkutan/ Pengaliran : Data lain berdasarkan hasil EHRA 2013 Dokumen Perencanaan B. Lain-lain Aspek Kelembagaan: Aspek Pendanaan: Teknis dan Operasional Tidak Ada Data Belum Ada Dokumen Perencanaan Belum memadainya sistem penegakan aturan yang terkait drainase Belum memadainya sistem penegakan aturan yang dapat mendukung pengelolaan drainase yang baik Sementara pendanaan masih berpegang pada APBD. Belum adanya Perencanaan sistem drainase terpadu yang lebih detil dan belum terkoneksinya sistem saluran drainase yang ada yaitu antara saluran tersier skala rumah tangga dengan saluran sekunder dan saluran tersier Kurangnya kerja sama media dalam penyampaian dampak dari timbulan sampah yang membuat mampet Drainase karena ini tidak dianggap penting Kurangnya penyuluhan tentang drainase lingkungan Kurangnya peran masyarakat dalam mengelola drainase di lingkungan masing-masing dan dalam pengurangan sampah (3R) Koordinasi lintas sektor maupun lintas program masih kurang Belum adanya partisipasi pihak swata dalam pengelolaan drainase Komunikasi PMJK & HIGIENE Partisipasi Swasta Secara umum drainase di Tanah Laut masih menggunakan sistem gabungan (mix drain) di mana air hujan dan pembuangan limbah cair rumah tangga disalurkan dalam satu saluran Pengangkutan/ pengaliran dari drainase rumah tangga langsung dialirkan menuju sungai 2.4.2 Sasaran Pembangunan Drainase Tabel berikut berisi resume Sasaran prioritas yang akan dicapai terkait pembangunan Sanitasi dan PHBS terkait sanitasi sampai dengan periode Tahun 2018. Uraian resume sasaran sudah disusun berdasarkan Tingkat Prioritas dan merupakan hasil kesepakatan seluruh anggota Pokja. Penetapan sasaran dengan mempertimbangkan “Permasalahan Utama” seperti yang diuraikan pada sub bab sebelumnya. Tabel 2.14 Resume Tujuan dan Sasaran Utama Pembangunan Drainase Drainase Mengurangi genangan sampai dengan tahun 2018 yang diakibatkan meluapnya air sungai pada musim hujan Tabel 2.15 Rencana Pengembangan Jangka Menengah Drainase No Sistem eksisting (a) A (b) Cakupan Layanan (c) 1% B Fungsi Drainase C 3 B 1 2 C Luas Genangan Sasaran Tahun 2014 2015 2015 2017 2018 (d) 2% (e) 3% (f) 4% (g) 5% (h) 6% Keterangan (i) Penanganan tidak langsung Penanganan berbasis masyarakat 2.4.3 Prioritas Pembangunan Drainase Pengembangan Drainase Kabupaten Tanah Laut menggunakan sistem gravitasi dengan cakupan layanan eksisting sebesr 1 % hanya berada di perkotaan. Sedangkan cakupan layanan skala kabupaten belum ada. Tabel 2.16 Prioritas Implementasi Program dan Kegiatan Drainase No. (1) 1 2 3 Program (2) Masterplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase sekunder dan tersier Pembuatan peraturan tentang Penerima manfaat 25% (3) Score (dan bobot) Permasal ahan Persepsi mendesa Pokja k 25% 25% (4) (5) Propoor Score total Urutan priorita s 25% (6) (7) (8) 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 4 3.5 4 1 1 4 drainase Normalisasi sungai 4 4 4 4 4 1 2.5. PHBS terkait sanitasi 2.5.1 Permasalahan PHBS terkait sanitasi CONTOH: Tabel 2.17 Permasalahan mendesak PHBS terkait sanitasi Berdasarkan hasil EHRA 2013, maka: 2.5.2 Sasaran PHBS terkait sanitasi Tabel berikut berisi resume Sasaran prioritas yang akan dicapai terkait pembangunan Sanitasi dan PHBS terkait sanitasi sampai dengan periode Tahun 2018. Uraian resume sasaran sudah disusun berdasarkan Tingkat Prioritas dan merupakan hasil kesepakatan seluruh anggota Pokja. Penetapan sasaran dengan mempertimbangkan “Permasalahan Utama” seperti yang diuraikan pada sub bab sebelumnya. CONTOH: Tabel 2.18 Tujuan dan Sasaran PHBS terkait sanitasi PHBS 1) Terjadinya peningkatan PHBS dari 16,8 % menjadi 90 % 2) 2.5.3 Prioritas PHBS terkait sanitasi Uraian pada Sub bab ini merupakan rangkaian dari sub bab sebelumnya dan sesuai manual data ini bisa di adopsi dari Daftar Program dan Kegiatan yang sudah disusun dari SSK. Penekanan pada sub bab ini, adalah agar Pokja dapat mengkaji dan menyepakati Daftar Program sesuai urutan Tingkat Prioritas-nya, dengan semata-mata mempertimbangkan kepentingan Kab/Kota dan tanpa dipengaruhi keprntingan dari masing-masing kedinasan. Secara proses, direkomendasikan untuk menetapkan terlebih dahulu 3 atau 4 saja sebagai Prioritas UTAMA – kaji terkait ketersediaan ANGGARAN dan RENCANA IMPLEMENTASI-nya. Apabila dalam proses ke 3 atau 4 program diatas sudah ada kepastian penganggarannya (dari berbagai sumber pendana), Pokja dapat menetapkan kembali prioritas lanjutan (kemungkinan bisa dilakukan pada tahun n+3 atau n+4 atau di review pada dokumen “MPS Tahunan”). Konsultasi dan koordinasi dengan seluruh Dinas terkait untuk penetapan prioritasi ini merupakan KEHARUSAN. CONTOH: Tabel 2.19 Prioritas implementasi program dan kegiatan PHBS terkait sanitasi No. Program (1) 1 2 (2) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Score (dan bobot) Permasal Perse Penerima ahan psi manfaat mendesak Pokja 25% 25% 25% (3) (4) (5) 4 4 4 4 4 4 Propoor Score total Urutan prioritas 25% (6) 4 4 (7) 4 4 (8) 1 2 2.6. Review Kerangka Kerja Logis Tabel 2.20 Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan mendesak Kesadaran masyarakat terhadap PHBS masih Rendah dengan angka BABS sebesar 16,8 % Masih kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik Tujuan Turunnya angka BABS di tahun 2018 Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan STOP BABs. Tersedianya 1 Unit IPLT dan Ipal komunal di Kabupaten sampai dengan tahun 2018 Sasaran Berkurang Prilaku BABS dari 16,8 % menjadi 0 % Tersedianya 1 unit IPLT di Kabupaten sampai dengan tahun 2018 Strategi Program Meningkatkan pengelolaan limbah melalui STBM serta penyediaan MCK bagi keluarga yang tidak memiliki jamban pribadi Infrastruktur air limbah sistem setempat dan komunal Pembangunan MCK Promosi. Advokasi dan sosialisasi Promosi. Advokasi dan sosialisasi Infrastruktur air limbah sistem setempat dan komunal Pembangunan IPLT Pembangunan 1 unit IPLT Pembangunan IPAL Komunal di Kabupaten Kegiatan Pembangunan IPAL Komunal Mengadakan truk tinja di Kabupaten sampai tahun 2018 Terwujudnya pengolahan air limbah domestik yang terintegrasi Belum adanya Regulasi yang mengatur air limbah domestik Adanya Perda yang mengatur tentang air limbah domestik Mengadakan truk tinja sebanyak 2 truk sampai dengan tahun 2018 Tersedianya masterplan air limbah skala Kabupaten sampai dengan tahun 2015 Tersedianya Peraturan Daerah yang mengatur tentang pengelolaan air limbah domestik di tahun 2015 Menyediakan truk tinja untuk meningkatkan cakupan layanan penyedotan lumpur tinja Menyediakan master plan air limbah skala Kabupaten Tanah Laut Pengadaan truck tinja Pengadaan truck tinja Program penyusunan Masterplan Penyusunan master plan air limbah Menyediakan Peraturan Daerah yang mengatur tentang pengelolaan air limbah 33domestik di tahun 2015 Program Penyusunan Peraturan Daerah Penyusunan Perda air limbah domestik Tabel 2.21 Kerangka Kerja Logis Persampahan Permasalahan mendesak Tingkat pelayanan sampah skala kabupaten masih 3,9 % Tujuan Meningkatkan pelayanan persampahan Terwujudnya pengelolaan sampah Sasaran Strategi Program Kegiatan Meningkatnya pelayanan sampah di perkotaan dari 32 m3/ hari menjadi 40 m3/hari Meningkatkan sarana dan prasarana persampahan Pembangunan sarana dan prasarana persampahan Pengadaan TPs Penambahan Armada truk Meningkatnya pelayanan sampah skala kabupaten dari 3,9 % menjadi 50 % Pengelolaan sampah berbasis masyarakat Pengelolaan sampah berbasis masyarakat Pengadaan TPST 3R Adanya masterplan persampahan Menyediakan masterplan persampahan skala kabupaten sampai dengan Penyediaan Masterplan Persampahan Penyusunan Masterplan Persampahan Sebagian besar penduduk yaitu sebanyak 96,1% masih membuang sampah secara tidak benar Terdapatnya hanya 8 unit truk pengangkut sampah Manajemen Pengelolaan TPA masih belum maksimal Pengelolaan Sampah B3 masih belum maksimal terpadu sampai dengan tahun 2018 Masyarakat tidak lagi membuang sampah secara tidak benar skala kabupaten sampai dengan tahun 2018 tahun 2018 Skala Kab./Kota, Skala Kab./Kota, Berkurangnya masyarakat yang membuang sampah secara tidak benar dari 96,1 % menjadi 0% Mendorong pengolahan sampah dengan 3R sampai tahun 2018 Penyediaan Pembangunan Berkurangnya jumlah TPST 3 R, TPST 3 R Bertambahnya jumlah truk pengangkutan sampah di tahun 2018 Tersedianya 12 truk sampah di tahun 2018 Pengadaan 4 truk sampah sampai dengan tahun 2018 Pengadaan truk sampah Pengadaan truk sampah Peningkatan Pengelolaan TPA sesuai dengan standar SOP menuju Sanitari Landfill Sampah B3 terkelola dengan baik Meningkatnya Pengelolaan TPA Meningkatnya Pengelolaan TPA Meningkatnya Pengelolaan TPA Meningkatnya Pengelolaan TPA Sampah B3 terkelola dengan baik Sampah B3 terkelola dengan baik Sampah B3 terkelola dengan baik Sampah B3 terkelola dengan baik Tabel 2.22 Kerangka Kerja Logis Drainase Permasalahan Mendesak Rumah tangga yang mengalami banjir rutin 76,7 %. Tujuan Sasaran Mengurangi genangan sampai dengan tahun 2018 Berkurangya genangan sampai dengan tahun 2018 dari 76,3% menjadi 30 % Terwujudnya peningkatan layanan drainase sampai dengan tahun 2018 Tersusunnya peraturan tentang fungsi sungai dan drainase Adanya masterplan drainase skala kabupaten sampai dengan tahun 2018 Adanya peraturan tentang fungsi sungai dan drainase sampai dengan tahun 2018 Tabel 2.22 Kerangka Kerja Logis PHBS Permasalahan Tujuan Sasaran mendesak Tingkat PHBS baru Meningkatkan Terjadinya mencapai 16,8 % PHBS peningkatan PHBS dari 16,8 % menjadi 90 % Strategi Peningkatan fungsi sungai Program Kegiatan Rehabilitasi Sungai Normalisasi saluran drainase dan sungai Peningkatan infrastruktur saluran drainase Pembangunan Saluran Drainase Menyediakan masterplan drainase skala kabupaten sampai dengan tahun 2018 Program penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan drainase Skala Kabupaten Menyusun peraturan tentang fungsi sungai dan drainase Penyusunan peraturan Penyusunan peraturan tentang fungsi sungai dan drainase. Strategi Program Kegiatan Meningkatkan Advokasi, kampanye dan sosialisasi PHBS Pemicuan dengan membangun sarana prasarana PHBS Advokasi, kampanye dan sosialisasi PHBS Penyluhan tentang PHBS Lomba lingkungan sehat Pembangunan sarana prasarana PHBS Pembagunan tempat cuci tangan dengan instalasinya Pembangunan WC sekolah Pedoman Penyusunan MPS