Aspek Seksualitas Pada Lansia Kuswati,Ns.M.Kes Perubahan fisiologi akibat proses menua Perubahan fisiologik pada aktivitas seksual pada usia lanjut berlangsung secara bertahap dan menunjukkan status dasar dari aspek vaskuler,hormonal dan neurologiknya. Untuk suatu pasangan suami-istri,bila semasa usia dewasa dan pertengahan aktivitas seksual mereka normal,akan kecil mendapat masalah . Kaplan membagi siklus tanggapan seksual dalam beberapa tahap: Fase I:Desire (hasrat ) dimana organ targetnya adalah otak . Fase II:Arousal(penggairahan),target organnya adalah vaskuler Fase III:Fase orgasmic,target organ medula spinalis dan otot dasar perineum Fase IV,Relaksasi semua organ target Perubahan fisiologik dari aktivitas seksual Fase Tanggapan Seksual Wanita Lansia Pria Lansia Fase Desire(hasrat) Interval untuk meningkatkan hasrat meningkat,tmulai usia 55 ,estosteron menurun sehingga akan mempengaruhi libido Membutuhkan waktu lebih lama untuk ereksi,sperma menurun mulai usia 40 ,Penguasaan atas ejakulasi membaik Fase arousal(penggairahan)= vaskuler Dipengaruhi penyakit,dan budaya sebagianbesar makin menurun Pembesaran payudara berkurang,elastisitas dinding vagina menurun,lubrikasi vagina menurun,iritasi uretra meningkat Fase Orgasmik(Fase muskular) Tanggapan orgasmik kurang intens dan sedikit kontraksi ,kemampuan orgasme multipel berkurang Kemampuan kontrol ejakulasi membaik, Volume ejakulasi menurun, kontraksi menurun Fase pasca Orgasmik Pembangkitan gairah segerah lebih sulit Ereksi dan orgasme berikutnya lebih sulit Hambatan aktivitas seksual pada usia lanjut • Internal,berasal dari subyek lansia sendiri yg merasa tidak bisa dan tidak pantas berpenampilan untuk menarik pasanagannya. • Ekternal,pandangan sosial yang menganggap bahwa aktivitas seksual tidak layak lagi untuk para lansia .Pandangan agama mungkin juga menekan perasaan kebutuhan seksual hingga memberikan dampak ketidakmampuan fisik (impotensi).Obat untuk gannguan multipel pada lanjut usia juga berdampak pada gangguan fungsi seksual. Contoh obat berdampak pada aspek seksual Golongan obat contoh Pengaruh Anti Hypertensi :diuretika Anti Hypertensi:daya sentral Anti Hypertensi: penyekat β Penghambat ACE Obat Anti psikotik Gol.Tiasid Arousal Metil Dopa Arousal Propranolol Captopril Torasin , Haloperidol Diasepam Premarin Provera Alkohol Desire dan aurosal Desire dan aurosal, Desire dan aurosal,ejakulasi retrograt Desire ,orgasme Arousal Desire Desire Anti-angietas Estrogen Progestin Sedatif Impotensi pada Lansia dibedakan mjd: 1. Impotensi Coendi (ketidak mampuan melakukan hubungan seksual), 2. Impotensi erigendi/ disfungsi ereksi(DE) tak mampu ereksi 3. Impotensi generandi (tak mampu menghasilkan keturunan) DE dibedakan mjd DE organik ,akibat gangguan endokrin,neurogenik,vaskuler(arterosklerosis) DE endokrinologik biasannya disebabkan oleh gangguan testikuler baik primer (sindrom klinefelter)maupun sekunder (hemokromatis) DE Neurologik atau neurogenik dpt disebabkan oleh berbagai gangguan sepanjang jalur impuls tjd ereksi .Bisa krn lesi di lobus temporalis anterior sebagai akibat trauma atau stroke,gangguan atau rusaknya jalur asupan sensorik misalnya pada poli neuropati diabetik,gangguan pada medula spinalis,juga bs karena penyakit syaraf erigentes yang bisa tjd pada lansia pasca prostatektomy total,atau operasi rektosigmoid. • DE vaskuler bisa terjadi karena penyempitan atau obstruksi di daerah distal a.iliaka dapat tjd sebagai akibat proses aterosklerosis termasuk faktor resikonya hipertensi,DM,menua dan merokok . • DE psikologik atau psikogenik,biasannya disebabkan oleh kecemasan,depresi,rasa bersalah ,rasa takut gagal dalam hubungan seksual,tdk byk tjd pada lansia Penatalaksanaan masalah seksual pada lansia Penatalaksanaan penderita lansia dalam masalah seksual sama dengan sebelum lansia . Pemeriksaan dilakukan dihadapan pasangan,yg dikaji meliputi :Gangguan sistemik,psikologik,obat-obat yang diminum.Pemeriksaan fisik meliputi seluruh organ dari kepala sampai kaki,kemudian pemeriksaan keadaan gula darah,status gizi(testosteron,tiroid dan prolaktin pada pria dan estrogen dan progesteron pd wanita). Upaya yang dilakukan pada DE (Hadi martono,1996) Terapi psikologik Medikamentosa (hormonal ) Pengobatan dengan alat vakum Pembedahan ,misalnya pembedahan vaskuleritrat Salah satu obat per-0ral untuk DE sildenafit sitrat (VIAGRA),bekerja dgn mempertahankan vasodilatasi korpora kavernosa,diberikan bila vaskuler penis intak.Obat ini bila bersama dengan golongan nitrat menyebabkan HIPOTENSI BAHKAN SYOK (vinik,1998)