Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

advertisement
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
SOSIALISASI PERATURAN ALAT KESEHATAN
DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA
Pada tanggal 27 s.d 29 Juni 2013
dilaksanakan kegiatan Sosialisasi
Peraturan Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT) di Aston Kuta Hotel &
Residence, Bali.
Pertemuan dihadiri oleh peserta
daerah yang berasal dari perusahaan
penyalur Alkes, Produsen Alkes dan
PKRT, Rumah Sakit, dan dari Dinas
Kesehatan Provinsi serta DInas
Kesehatan Kabupaten/kota. Juga
dihadiri oleh peserta dari Direktorat
Bina Produksi dan Distribusi Alat
Kesehatan
Turut hadir pula narasumber dari Dit
Bina Pelayanan Penunjang Medik dan
Sarana Kesehatan Ditjen Bina Upaya
Kesehatan, BPFK Surabaya, PT
Maesindo Indonesia, Asosiasi
Perusahaan Laboratorium Pengujian
dan Kalibrasi Fasilitas Kesehatan
Indonesia (ALFAKES), RSUP Sanglah
Denpasar dan RSUD Soetomo
Surabaya.
Maksud dan tujuan Sosialisasi
Peraturan Alat Kesehatan dan PKRT ini
adalah mensosialisasikan peraturan
d a n ke b i j a ka n - ke b i j a ka n d a r i
Direktorat Bina Produksi dan
Distribusi Alat Kesehatan terkait Alkes
dan PKRT
Acara diawali dengan Laporan Ketua
Panitia yang kemudian dilanjutkan
dengan sambutan dari Direktur Bina
P ro d u ks i d a n D i st r i b u s i A l at
Kesehatan.
Direktur Bina Produksi dan Distribusi
Alat Kesehatan drg. Arianti Anaya,
MKM dalam sambutannya
menyampaikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Komponen alat kesehatan tidak
dapat dipisahkan dalam pelayanan
kesehatan, terutama dalam
memenuhi Universal Coverage
yang akan segera kita laksanakan
secara bertahap sejak 1 Januari
2014. Pada saat yang sama pula
program pengembangan alat
kesehatan di integrasikan pada
MDGs terutama pada
pemberantasan penyakit menular,
penurunan Angka Kematian Bayi
dan Balita, serta penurunan Angka
Kematian Ibu . Oleh karena itu
jaminan terhadap ketersedian,
pemerataan dan keterjangkauan
alat kesehatan, serta melindungi
masyarakat dari obat dan alat
kesehatan yang tidak aman,
bermutu dan bermanfaat mutlak
harus dilaksanakan.
b. D a l a m r a n g k a m e n j a m i n
keamanan, mutu dan manfaat alat
kesehatan dan PKRT yang beredar
di Indonesia, Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan melalui Direktorat Bina
Produksi dan Distribusi Alat
Ke s e h a ta n b e r u s a h a u n t u k
bersama mewujudkan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian
alkes dan PKRT dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan.
c. P e m e r i n t a h m e m b u t u h k a n
kerjasama sinergis dengan industri,
p e nya l u r, p e m b e r i l aya n a n
kesehatan dan masyarakat untuk
bersama-sama melaksanakan
pengawasan, pembinaan dan
pengendalian melalui komunikasi,
partisipasi, edukasi, dan risk/cost
assesment.
d. Kebijakan tentang pembinaan,
pengawasan dan pengendalian
produksi dan distribusi alkes dan
PKRT perlu didesiminasikan kepada
seluruh daerah melalui koordinasi
dengan Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kabupaten/Kota seluruh
Indonesia berkerjasama dengan
asosiasi seperti GAKESLAB beserta
stakeholder terkait lainnya.
e. D e n g a n s e m a n g a t a k a n
dipenuhinya hak setiap warga
negara untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan, maka di
masa mendatang merupakan
peluang besar bagi industri alat
ke s e h a t a n I n d o n e s i a . A l a t
kesehatan yang harus disediakan
dalam mensupport pelayanan
ke s e h a t a n d i p a s t i ka n a ka n
meningkat secara signifikan.
f. Berbagai upaya dilakukan oleh
pemerintah untuk menjamin
ketersediaan obat dan alat
kesetersediaan alat kesehatan.
Khususnya dalam sisi procurement
yang diatur diamanatkan pada
Perpres Nomor 70 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua atas
Perpres No. 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, dimana salah satu
pengadaan barang/jasa adalah
melakukan mekanisme pembelian
s e ca ra e l e kt ro n i k te r h a d a p
barang/jasa dengan mengacu
katalog elektronik, yang
d is elen g ga ra ka n o leh L KP P.
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 03
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Kementerian Kesehatan
mendukung dan menyambut baik
kebijakan yang diamanatkan
Perpres Nomor 70 Tahun 2012,
sebagai salah satu upaya untuk
menjamin ketersediaan obat dan
alat kesehatan yang lebih efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
Pelaksanaan ini memerlukan
dukungan semua pihak.
Pemerintah dalam hal ini LKPP
telah menyediakan fasilitas berupa
e-catalogue untuk mendukung
proses pelaksanaan e-Purchasing
agar proses pengadaan obat dan
alat kesehatan menjadi lebih
mudah dan terbuka. Pada saat yang
sama hal ini juga merupakan upaya
untuk mendorong daya saing usaha
yang lebih sehat.
Materi yang dibahas.oleh para
n a ra s u m b e r d a l a m a c a ra i n i
diantaranya adalah :
Ke b i j a ka n Pe n g e n d a l i a n A l a t
Kesehatan Dalam Menyongsong
SJSN, yang dipaparkan oleh Direktur
Bina Produksi dan Distribusi Alat
Kesehatan drg. Arianti Anaya, MKM;
Sistem Pengendalian Dan Pelaporan
Te r h a d a p P e n g g u n a a n A l a t
Kesehatan Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, yang dipaparkan oleh
Kasubdit Alat Medik, Dit Bina
Pelayanan Penunjang Medik dan
Sarana Kesehatan, Ditjen Bina Upaya
Hal.04 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
Kesehatan, dr. Anwarul Amin;
Peraturan Terkait Pengujian Dan
Kalibrasi Alat Kesehatan, yang
dipaparkan oleh Kepala BPFK
Surabaya, Ir. Rakhmat Nugroho,
MBAT; Sosialisasi ALFAKES, yang
dipaparkan oleh Ketua ALFAKES
Bapak Kartono Dwidjosewojo;
Pengendalian Alkes Dan Pelaporan
KTD Alkes Di RSUP Sanglah Denpasar,
ya n g d i p a p a r ka n o l e h B a p a k
Suhartono dari RSUP Sanglah
Denpasar; Peran Industri Alkes Dalam
Negeri Dalam Pemenuhan Kebutuhan
Alkes Dalam Rangka Menyongsong
Era SJSN 2014, yang dipaparkan oleh
PT Maesindo Indonesia; Peran Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Dalam Pengendalian Alat Kesehatan
Di Pasaran, yang dipaparkan oleh
Dinkes Provinsi Jawa Tengah; Peran
Dinas Kesehatan Provinsi Dalam
Pengendalian Alat Kesehatan Di
Pasaran, yang dipaparkan oleh Dinkes
Provinsi DI Yogyakarta; Sertifikasi Alat
Kesehatan Dan PKRT, yang
dipaparkan oleh Kasubdit Penilaian
Alat Kesehatan Drs. Masrul, Apt;
Peningkatan Sistem Pengawasan Alat
Kesehatan Dan PKRT, yang
dipaparkan oleh Kasubdit Inspeksi
Drs. Rahbudi Helmi, Apt, MKM.
Kegiatan Sosialisasi Peraturan Alat
Kesehatan dan PKRT ini dilaksanakan
melalui sidang pleno dengan metode
penyajian materi dan pembahasan
mendalam antara peserta dengan
narasumber, serta diskusi panel.
Rangkuman Kegiatan Sosialisasi
Peraturan Alat Kesehatan dan PKRT
ini adalah sebagai berikut:
a. Penguatan sistem pengawasan
Alkes dan PKRT merupakan tugas
bersama pusat dan daerah melalui
pelaksanaan masing masing peran
sesuai semangat otonomi daerah.
b. Persyaratan kapasitas SDM dan
sinkronisasi Program Pengawasan
Alkes dan PKRT pada
Implementasinya membutuhkan
interkoneksi standar standar yang
berlaku dan format laporan
Adverse Event di sarana layanan
melalui kerjasama lintas program.
c. Pengujian dan kalibrasi alat
kesehatan selain oleh Balai
Pengujian Fasilitas Kesehatan
(BPFK) dapat pula dilakukan oleh
Asosiasi Perusahaan Laboratorium
Pengujian dan Kalibrasi Fasilitas
Kesehatan Indonesia (ALFAKES).
d. Ke m a m p u a n p e n g u j i a n d a n
kalibrasi alat kesehatan oleh BPFK
dan ALFAKES masih terbatas, hal ini
merupakan tantangan sekaligus
juga peluang yang bisa
dimanfaatkan oleh perusahaan
alkes dalam negeri.
e. Peningkatan kualitas alkes produksi
dalam negeri diperlukan agar dapat
mengurangi impor alkes yang
masih mendominasi dalam
pemenuhan kebutuhan alkes
nasional.
f. Tantangan pengawasan Alkes dan
PKRT akan semakin meningkat,
upaya pengawasan harus dilakukan
secara komprehensif dan
konsisten.
g. Sistem informasi (e-monalkes)
harus dapat memberikan respons
yang cepat, tindak lanjutnya
memberi perlindungan nyata
kepada konsumen atau pasien.
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PENINGKATAN KEMAMPUAN INDUSTRI DALAM CPAKB/CPPKRTB
Pada tanggal 24 s.d 26 Juni 2013
dilaksanakan Kegiatan Pertemuan
Peningkatan Kemampuan Industri
Dalam CPAKB/CPPKRTB di Hotel
Garden Palace, Surabaya, Jawa Timur
Pertemuan dihadiri oleh 27 Industri
Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga dalam
negeri di Provinsi Jawa Timur serta
peserta dari Direktorat Bina Produksi
dan Distribusi Alat Kesehatan
Maksud dan tujuan Pertemuan
Peningkatan Kemampuan Industri
Dalam CPAKB/CPPKRTB ini adalah
meningkatkan kemampuan Industri
Alkes dan PKRT dalam negeri dalam
rangka penerapan Cara Pembuatan
Alat Kesehatan Yang Baik (CPAKB) dan
Cara Pembuatan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga Yang Baik
(CPPKRTB)
Acara diawali dengan Laporan Ketua
Panitia yang kemudian dilanjutkan
dengan sambutan dari Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang
disampaikan Plh. Kadinkes Jawa Timur
Drs. Arief Zaidi, Apt. Kemudian acara
dilanjutkan dengan sambutan
Direktur Bina Produksi dan Distribusi
Alat Kesehatan yang sekaligus
membuka acara secara resmi.
Direktur Bina Produksi dan Distribusi
Alat Kesehatan drg. Arianti Anaya,
MKM dalam sambutannya
menyampaikan hal-hal sebagai
berikut:
a. U n t u k m e m p r o d u k s i a l a t
kesehatan yang aman, bermutu
dan bermanfaat maka harus
dimulai sejak dari design, bahan
baku, proses produksi, distribusi,
dan bagaimana penggunaannya.
Dalam Permenkes telah diatur
bahwa yang boleh memproduksi
adalah perusahaan yang sudah
mendapatkan sertifikat produksi
alat kesehatan, serta perusahaan
yang boleh menyalurkan alat
kesehatan adalah perusahaan yang
telah mempunyai izin penyalur alat
kesehatan (IPAK). Sedangkan alat
kesehatan yang masuk dan beredar
di wilayah Indonesia harus memiliki
izin edar.
b. Salah satu upaya yang dilakukan
untuk memastikan bahwa produkproduk alat kesehatan yang
beredar di pasaran telah
memenuhi persyaratan, mutu dan
kemanfaatan adalah dengan
diharuskannya setiap produsen
alat kesehatan untuk menerapkan
Cara Pembuatan Alat Kesehatan
Yang Baik (CPAKB). Hal ini juga
merupakan amanat dari Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 1189
Tahun 2010 tentang Sertifikasi Alat
Kesehatan dan Perbekalan Rumah
Tangga yang ada pada pasal 9 ayat 2
menyatakan:
“ Perusahaan harus dapat menjamin
bahwa produknya dibuat sesuai
denganCara Pembuatan Alat
Kesehatan Yang Baik dan tidak
terjadi penurunan kualitas dan
kinerja selama proses
penyimpanan, penggunaan dan
transportasi”
c. Dalam rangka pelaksanaan dari
Permenkes No 1189 Tahun 2010
tersebut di atas, Direktorat Bina
Produksi dan Distribusi Alat
Ke s e h ata n te l a h m e ny u s u n
pedoman tersebut telah mengacu
kepada ISO 13485 dan ISO 1497
(risk management) yang
merupakan standar intenasional
dalam pembuatan alat kesehatan
yang baik..
d. Sejalan dengan Draft Roadmap
Pengembangan Industri Alat
Kesehatan Indonesia, maka sudah
saatnya Industri alat kesehatan
dalam negeri untuk bangkit dan
mampu menunjukan eksistensinya
dalam memproduksi alat
kesehatan yang aman, bermutu
dan bermanfaat sehinga mampu
m e m e n u h i ke b u t u h a n a l a t
kesehatan di dalam negeri dan
bahkan di ekpor ke luar negeri.
e. D e n g a n s e m a n g a t a k a n
dipenuhinya hak setiap warga
negara untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan, maka di
masa mendatang merupakan
peluang besar bagi industri alat
ke s e h a t a n I n d o n e s i a . A l a t
kesehatan yang harus disediakan
dalam mensupport pelayanan
ke s e h a ta n d i p a s t i ka n a ka n
meningkat secara signifikan.
f. Berbagai upaya dilakukan oleh
pemerintah untuk menjamin
ketersediaan obat dan alat
kesetersediaan alat kesehatan.
Khususnya dalam sisi procurement
yang diatur diamanatkan pada
Perpres Nomor 70 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua atas
Perpres No. 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, dimana salah satu
pengadaan barang/jasa adalah
melakukan mekanisme pembelian
secara elektronik terhadap
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 05
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
barang/jasa dengan mengacu
katalog elektronik, yang
d i s e l e n g ga ra ka n o l e h L K P P.
Kementerian Kesehatan
mendukung dan menyambut baik
kebijakan yang diamanatkan
Perpres Nomor 70 Tahun 2012,
sebagai salah satu upaya untuk
menjamin ketersediaan obat dan
alat kesehatan yang lebih efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
Pelaksanaan ini memerlukan
dukungan semua pihak.
Pemerintah dalam hal ini LKPP telah
menyediakan fasilitas berupa ecatalogue untuk mendukung
proses pelaksanaan e-Purchasing
agar proses pengadaan obat dan
alat kesehatan menjadi lebih
mudah dan terbuka. Pada saat yang
sama hal ini juga merupakan upaya
untuk mendorong daya saing usaha
yang lebih sehat.
g. Apabila sarana produksi alkes
dibagi berdasarkan ketersediaan
dan kemampuan sarana produksi
alkes, maka dapat dibagi menjadi
tiga kategori yaitu:
1. Jumlah sarana produksi sudah
banyak memproduksi alkes
Hal.06 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
dengan quality system yang baik
dan telah memenuhi cara
produksi alat kesehatan yang
baik (CPAKB).
2. Jumlah sarana produksi masih
terbatas dengan quality system
yang belum memenuhi cara
produksi alat kesehatan yang
baik (CPAKB).
3. Belum tersedia sarana produksi
alkes di Indonesia tetapi
produknya dibutuhkan di
pelayanan kesehatan.
h. Oleh karena itu, maka perlunya
inventarisir kemampuan dan
kapasitas produksi dari produsen
alkes di Indonesia:
i. U n t u k m e w u j u d k a n d a n
mempercepat pengembangan
industri alkes dalam negeri,
dibutuhkan upaya bersama, tidak
hanya dari pemerintah, namun
juga dibutuhkan kerjasama sinergis
dengan akademisi/lembaga riset
dan industri produsen alat
kesehatan itu sendiri.
j. Melalui pertemuan Peningkatan
Kemampuan Industri Dalam
Rangka CPAKB diharapkan untuk
menjamin keamanan, mutu, dan
manfaat dan keterjangkauan alat
kesehatan dan PKRT yang beredar
di masyarakat serta kelestarian
fungsi lingkungan hidup.
Materi yang dibahas.oleh para
n a ra s u m b e r d a l a m a c a ra i n i
diantaranya adalah :
Pertemuan Peningkatan Kemampuan
Industri Dalam Penerapan CPAKB,
yang dipaparkan oleh Direktur Bina
P ro d u k s i d a n D i s t r i b u s i A l a t
Kesehatan drg. Arianti Anaya, MKM;
From Zero To Growth dan The
Indonesian Association of Medical
Devices Industries yang dipaparkan
oleh Ir. Ade Tarya Hidayat dari ASPAKI;
PT Jayamas Medica Industri, yang
dipaparkan oleh Dr. Jemmy; Pedoman
Dan Juknis Cara Pembuatan Alat
Kesehatan Yang Baik, yang dipaparkan
oleh Kasubdit Standaridifikasi Dan
Serifikasi Dra. Lili Sadiah, Apt.
Kegiatan Pertemuan Peningkatan
Kemampuan Industri Dalam
CPAKB/CPPKRTB ini dilaksanakan
melalui sidang pleno dengan metode
penyajian materi dan pembahasan
mendalam antara peserta dengan
narasumber, serta diskusi panel dan
penayangan video diantaranya BMA Egyptian Medical Equipment
Manufacturer Awareness Video;
Cadence Rhode Island plant tour - for
medical devices, diagnostics, and
industrial applications dan German
Medical Technology in Demand _
Made in Germany.
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PEMBEKALAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
DALAM RANGKA PEMBINAAN INDUSTRI DAN USAHA OBAT TRADISIONAL
Pada tanggal 26 s.d 28 Juni 2013
dilaksanakan Kegiatan Pembekalan
Tenaga Kesehatan Kabupaten/Kota
Dalam Rangka Pembinaan Industri
Dan Usaha Obat Tradisional di Hotel
Santika Jemursari, Surabaya, Jawa
Timur.
Pertemuan dihadiri oleh Tenaga
Kesehatan Provinsi Jawa Timur,
Tenaga kesehatan Kabupaten/Kota
se-Jawa Timur dan juga dihadiri oleh
peserta dari Direktorat Bina Produksi
dan Distribusi Kefarmasian
Turut hadir pula narasumber dari
Direktorat Budaya Pasca Panen
Sayuran Dan Tanaman Obat Ditjen
Hortikultura dan Direktorat Bina
Produksi dan Distribusi Kefarmasian.
Maksud dan tujuan Kegiatan
Pembekalan Tenaga Kesehatan
Kab/Kota Dalam Rangka Pembinaan
Industri Dan usaha Obat Tradisional
ini adalah dalam rangka
meningkatkan kemampuan tenaga
kesehatan pembina industri dan
usaha obat tradisional agar dapat
memberi iklim usaha yang kondusif
bagi produsen obat tradisional tanpa
mengabaikan keamanan, manfaat
dan mutu obat tradisional yang
diproduksi
Acara diawali dengan Laporan Ketua
Panitia yang kemudian dilanjutkan
dengan sambutan dari Direktur Bina
Produksi dan Distribusi Kefarmasian.
Direktur Bina Produksi dan Distribusi
Kefarmasian Dra. Engko Sosialine M.,
Apt yang dalam hal ini diwakili oleh
Kasubdit Produksi dan Distribusi
Obat Tradisional Drs, Riza Sultoni, Apt,
MM dalam sambutannya
menyampaikan hal-hal sebagai
berikut:
a. PP nomor 17 tahun 1986 tentang
Kewenangan Pengaturan,
Pembinaan, dan Pengembangan
Industri memberikan amanat
bahwa pembinaan industri bahan
obat dan obat jadi termasuk obat
asli Indonesia dilaksanakan oleh
Menteri Kesehatan. Pelaksanaan
PP 17 Tahun 1986 ini merupakan
pelaksanaan pembangunan
i n d u st r i ya n g d i a m a n at ka n
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1984 tentang Perindustrian.
b. Pemerintah telah menerbitkan
Peraturan Menteri Kesehatan No.
006 Tahun 2012 yang mengatur
tentang Industri dan Usaha Obat
Tradisional pada bulan Februari
2012. Terdapat beberapa bentuk
Industri dan Usaha Obat
Tradisional, yaitu Industri Obat
Tradisional (IOT), Industri Ekstrak
Bahan Alam (IEBA), dan usaha obat
tradisional yang terdiri dari Usaha
Kecil OT (UKOT), Usaha Mikro OT
(UMOT), Usaha Jamu Racikan (UJR)
dan Usaha Jamu Gendong (UJG).
c. Dalam peraturan tersebut, Menteri
Ke s e h a t a n m e n d e l e ga s i ka n
kewenangan pembinaan industri
dan usaha obat tradisional secara
berjenjang oleh Direktur Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Kepala Dinkes Provinsi
d a n Ke p a l a D i n ke s
Kabupaten/Kota.
d. Pembinaan merupakan salah satu
upaya yang dilakukan oleh
Kementerian Kesehatan untuk
menjamin bahwa industri dan
usaha obat tradisional senantiasa
memproduksi obat dan bahan
baku obat tradisional yang aman,
berkhasiat dan bermutu. Masih
banyak produk obat tradisional
yang tidak memenuhi syarat, ilegal
dan ber-BKO yang memerlukan
perhatian kita semua. Data
pengawasan OT tahun 2011
menunjukkan bahwa 19,41% dari
11.262 sampel obat tradisional
tidak memenuhi syarat. Adalah
tanggung jawab kita bersama
untuk melindungi masyarakat dari
peredaran obat tradisional yang
tidak memenuhi persyaratan
keamanan, khasiat/manfaat dan
mutu.
e. Pembinaan juga diharapkan dapat
mendorong industri obat dan obat
tradisional untuk meningkatkan
kapasitasnya dalam mencapai
persyaratan yang telah ditetapkan
dan mampu bersaing untuk
menunjang kemandirian nasional
di bidang obat dan bahan baku
obat, memberi lapangan
p e ke r j a a n , ke m a j u a n i l m u
pengetahuan dan teknologi di
bidang produksi dan bahan baku
obat dan obat tradisional.
f. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
memegang peranan yang sangat
strategis, karena terkait langsung
dalam pembinaan terutama
kepada usaha obat tradisional
(UMOT, UJG dan UJR) yang
menyumbang sebagian besar
produk obat tradisional di
Indonesia. Berdasarkan hasil
Riskesdas, 69,26% produk obat
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 07
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
tradisional merupakan hasil
produksi Usaha Obat Tradisional.
g. Karena peran yang strategis
tersebut, sangat penting bagi
petugas pembina di Dinkes
Kab/Kota untuk memahami aspekaspek yang diperlukan dalam
melaksanakan pembinaan kepada
pelaku usaha obat tradisional di
wilayahnya. Pemahaman terhadap
peraturan-peraturan terkait,
komitmen dalam melaksanakan
pelayanan perizinan prima,
melakukan koordinasi lintas sektor
d a n fa s i l i ta s i d a l a m u p aya
p e n ge m b a n ga n u s a h a o b at
tradisional adalah beberapa aspek
yang diperlukan agar pembinaan
dapat berjalan dengan efektif
h. Karena peran yang strategis
tersebut, sangat penting bagi
petugas pembina di Dinkes
Kab/Kota untuk memahami aspekaspek yang diperlukan dalam
melaksanakan pembinaan kepada
pelaku usaha obat tradisional di
Hal.08 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
wilayahnya. Pemahaman terhadap
peraturan-peraturan terkait,
komitmen dalam melaksanakan
pelayanan perizinan prima,
melakukan koordinasi lintas sektor
d a n fa s i l i ta s i d a l a m u p aya
p e n ge m b a n ga n u s a h a o b at
tradisional adalah beberapa aspek
yang diperlukan agar pembinaan
dapat berjalan dengan efektif.
i. Memperhatikan tumbuh pesatnya
pendirian industri dan usaha obat
tradisional, diharapkan Dinas
Kesehatan Kab/Kota juga
mempunyai data industri dan
usaha obat tradisional yang selalu
update, sehingga pembinaan
terhadap industri dan usaha OT
dapat berjalan secara efektif,
dengan demikian diharapkan
produksi obat tradisional dapat
memenuhi persyaratan keamanan,
manfaat, dan mutu.
Materi yang dibahas.oleh para
n a ra s u m b e r d a l a m a c a ra i n i
diantaranya adalah :
Kebijakan Pengembangan Tanaman
Obat (Budidaya Pasca Panen), yang
dipaparkan oleh Direktorat Budidaya
Pasca Panen Sayuran Dan Tanaman
Obat Ditjen Hortikultura; Kebijakan
Direktorat Bina Produksi Dan
Distribusi Kefarmasian Dalam
Pembinaan Industri Dan Usaha Di
Bidang Obat Tradisional, yang
dipaparkan oleh Kasubdit Produksi
dan Distribusi Obat Tradisional Drs,
Riza Sultoni, Apt, MM; dan Perizinan
Industri Dan Usaha Di Bidang Obat
Tradisional.
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PERESMIAN INDUSTRI EKSTRAK BAHAN ALAM
PT DEXA MEDICA
Acara Peresmian Pembukaan IEBA
(Industri Ekstrak Bahan Alam), Dexa
Laboratories of Biomolecular Sciences
(DLBS), PT.Dexa Medica Cikarang,
dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus
2013 di Jl. Industri Selatan 5 Blok PP7
Kawasan Industri Jababeka II
Cikarang.
Acara ini dihadiri undangan sebanyak
+100 orang terdiri dari Pejabat di
lingkungan Kemenkes, BPOM, Pemda
Cikarang dan Staf PT. Dexa Medica,
serta wartawan.
Dalam sambutannya Presiden
Direktur PT. Dexa Medica Ir. Ferry
Soetikno menyampaikan bahwa
langkah pertama kegiatan riset di
DLBS telah dimulai tahun 2005,
dengan strategic intention Dexa
Medica untuk memberikan kontribusi
yang nyata dan bermanfaat dalam
pengadaan bahan baku obat aktif di
Indonesia.
Berbagai rintangan dihadapi namun
dapat diatasi karena keinginan dan
komitmen untuk mendapatkan
invention atau penemuan yang
cemerlang; sehingga sampailah DLBS
yang pada saat ini bukan hanya
melakukan riset, akan tetapi juga
dalam melakukan kegiatan produksi
berbagai pharmaceutical bioactive
fraction.
PT. Dexa Medica berpegang pada 5
prinsip utama yaitu :
1. Memanfaatkan keanekaragaman
hayati (biodiversitas) bumi Indonesia
2. Menggunakan berbagai
pendekatan Biomolecular Science
yang mutakhir
3. Meyakini dan menggunakan
pendekatan medical evidence based
medicine dengan melakukan clinical
trials yan g men giku ti kaid ah
penelitian seperti GCP dan GLP; guna
memastikan safety dan efficacy setiap
produk.
4. Membangun Khazanah Hak Atas
Kekayaan Intelektual, atau
intellectual property rights yang
diakui di dunia internasional
5 . M e l a ku ka n p ro d u ks i ya n g
accomply dengan Good
Manufacturing Practices, dalam hal
ini cara pembuatan obat tradisional
yang baik; HACCP; serta ISO 22000.
Sedangkan Menteri Kesehatan Dr.
Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dalam
sambutannya menyampaikan
beberapa hal, diantaranya
memberikan selamat dan apresiasi
kepada PT. Dexa Medica atas inisiatif
dan komitmennya dalam
pengembangan industri farmasi
berbasis riset serta industri bahan
baku ekstrak dari bahan alam
Indonesia.
Menkes menyatakan bahwa kita
patut bersyukur karena Indonesia
memiliki kekayaan alam yang
berlimpah dan keanekaragaman
hayati yang luar biasa termasuk
tanaman obat. Kekayaan tersebut
harus kita kelola dan gunakan dengan
sebaik-baiknya, agar dapat
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 09
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
memberikan manfaat dan nilai
tambah yang sebesar-besarnya bagi
kesehatan umat manusia.
Pengembangan obat tradisional di
Indonesia terdiri dari obat tradisional
dan jamu, obat herbal terstandar,
serta fitofarmaka yang didasarkan
p a d a ke t e rs e d i a a n d a t a d a n
informasi, bukti empirik, bukti ilmiah
keamanan, hasil uji non-klinik
farmakodinamik, dan uji klinik. Di
Indonesia dikenal dengan nama cara
uji klinik yang baik atau CUKB, dengan
demikian akan diperoleh produk yang
aman, berkhasiat, bermutu,
mendapat pengakuan dari negaranegara lain, dan berdampak pada
kemudahan ekspor ke manca negara.
Saat ini sekitar 60 % bahan baku obat
tradisional di Indonesia masih
diimpor dari berbagai negara. Oleh
karena itu, perlu dikembangkan
industri yang menyediakan bahan
baku obat tradisional ataupun herbal
untuk memenuhi kebutuhan obat
tradisional atau herbal di Indonesia,
maupun kebutuhan global.
Hal.10 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
Dengan berdirinya IEBA PT.Dexa
Medica, maka hendaknya
pemenuhan bahan baku obat
tradisional di Indonesia dapat
dilakukan. Sehingga mendukung
upaya pemerintah dalam
mewujudkan kemandirian di bidang
bahan baku obat dan bahan baku
obat tradisional.
Kemudian acara dilanjutkan dengan
pada ruang fasilitas produksi bahan
baku bioactive fraction Dexa
Laboratories of Biomolecular
Sciences
Beberapa kesimpulan yang bisa
diambil dari acara ini adalah:
1) IEBA PT. Dexa Medica merupakan
IEBA yang izinnya pertama kali
dikeluarkan oleh Kementerian
Kesehatan, sejak diberlakukannya
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
006 Tahun 2012 tentang Industri dan
Usaha Obat Tradisional. Sebelumnya
tidak dibedakan antara IEBA dengan
industri obat tradisional (IOT).
Pengaturan ini dimaksudkan untuk
memberikan iklim usaha yang
kondusif bagi produsen obat
tradisional dan ekstrak di Indonesia.
2) Menkes pada kesempatan ini
berharap agar IEBA PT. Dexa Medica
dapat melanjutkan penelitian dan
pengembangannya, untuk
menciptakan inovasi
berkesinambungan, sehingga pada
akhirnya menghasilkan bioactive
fractions, single compounds, bahkan
new molecule entities yang dapat
diproduksi di Indonesia untuk
kebutuhan nasional dan global.
3) Upaya ini dimaksudkan untuk
mewujudkan cita-cita Indonesia yang
mandiri dalam bidang bahan baku
obat dan bahan baku obat
tradisional.
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PERINGATAN 93 TAHUN
PERGURUAN TINGGI TEKNIK INDONESIA
Acara Peringatan 93 Tahun Perguruan
Tinggi Teknik Indonesia dilaksanakan
dalam Sidang Terbuka yang digelar di
Aula Barat Kampus ITB Bandung Jawa
Barat pada hari Rabu tanggal 3 Juli
2013.
Sidang Terbuka tersebut bertema
“Kembangkan Ipteks, Junjung
Kedaulatan Indonesia”. Acara ini
dihadiri oleh rektor ITB, Prof
Akhmaloka Ph.D, anggota senat
akademik, advisory board, majelis
guru besar, Direktur Utama PT
Pertamina (Persero), Ir. Galaila Karen
Agustiawan selaku pemberi orasi
ilmiah, penerima penghargaan
Ganesa dan tamu-tamu lainnya, serta
mahasiswa.
Sidang dibuka dengan sambutan
rektor ITB Prof. Akhmaloka. Dalam
sambutannya Akhmaloka
menjelaskan mengenai pentingnya
penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni (Ipteks) dalam
pengembangan kemajuan suatu
bangsa. Penguasaan Ipteks
merupakan salah satu penggerak
maupun alat ukur standar kemajuan
suatu bangsa. Tingkat penguasaan
Ipteks di Indonesia sendiri, menurut
Akhmaloka, sudah banyak mengalami
kemajuan. Akan tetapi pembangunan
di Indonesia masih belum
sepenuhnya dipicu oleh Ipteks
I n d o n e s i a d a n m a s i h s a n ga t
bergantung pada kemajuan Ipteks
asing. Oleh karena itu, kemajuan
Ipteks di Indonesia harus lebih
ditingkatkan dan didukung lagi, baik
oleh pemerintah maupun pasar
secara bersamaan.
"Kebergantungan Ipteks pada pihakp i h a k a s i n g m a n a p u n a ka n
mengancam keberlanjutan
pembangunan Indonesia. Oleh
karena itu, upaya untuk mengurangi
atau bahkan menghilangkan
kebergantungan ini merupakan
tantangan yang harus dijawab untuk
mewujudkan kemajuan bangsa yang
berkelanjutan dan berkedaulatan. Hal
ini merupakan pekerjaan rumah
segenap pelaku pendidikan teknik di
Indonesia," kata Akhmaloka.
Acara dilanjutkan dengan orasi ilmiah
yang disampaikan oleh Direktur
Utama Pertamina, Ir. Galaila Karen
Agustiawan. Orasi ilmiah yang
disampaikan bertajuk "Menuju Energi
Masa Depan, Energi Hijau Pertamina
untuk Indonesia". Pada kesempatan
ini juga, ITB memberikan sejumlah
penghargaan kepada empat belas
orang dan delapan institusi diluar ITB.
Penghargaan Ganesa ini diberikan
ke p a d a i n d i v i d u y a n g t e l a h
menunjukkan jasa dan prestasi dalam
pengembangan Ipteks, serta institusi-
institusi yang telah berjasa dan
banyak bekerjasama dengan ITB di
berbagai bidang.
Penghargaan Ganesa merupakan
penghargaan yang diusulkan oleh
dekan-dekan fakultas maupun
pimpinan ITB lainnya. Ada beberapa
kategori penghargaan yang diberikan,
yaitu: Ganesa Praja Manggala Bakti
Adiutama, Ganesa Wirya Jasa
Adiutama, Ganesa Widya Jasa
Adiutama, Ganesa Widya Jasa Utama,
dan Ganesa Wirya Jasa Utama.
Penghargaan Ganesa Praja Manggala
Bakti Adiutama diberikan kepada Dr.
I r. L u k i t a D i n a r s y a h Tu w o .
Penghargaan Ganesa Wirya Jasa
Adiutama diberikan kepada Dr.dr.
Bunyamin Setiawan dan Direktur
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
ke s e h ata n D ra . M a u ra L i n d a
Sitanggang, PhD untuk kategori
perorangan sebagai bentuk apresiasi
ITB atas prestasi beliau dalam bidang
pengembangan kefarmasian di
Indonesia.
Untuk kategori instansi mencakup
Harian Umum Pikiran Rakyat, Asahi
Glass Foundation, PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk., PT Pertamina
(Persero), PT Biofarma (Persero), PT
Bank Negara Indonesia (Persero),
Tbk., PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.,
serta Yayasan Supersemar. Adapun
penghargaan Widya Jasa Adiutama
diberikan kepada Ir. Achmad
Noe'man, IAI dan Dr. (HC) Indra
Abidin. Penghargaan Widya Jasa
Utama diberikan kepada Drs. Jim
Supangkat sedangkan penghargaan
Wirya Jasa Utama diberikan kepada
Dra. Nurhayati Subakat, Apt; Ir.
Alwiansyah Lubis; Ir. Arief Yahya,
M.Sc; Ir. Irfan Setiaputra; Ir. Nur
Pamudji, M.Sc; Ir. A.T. Suharya;
Naning, S. A. Adiwoso; serta Shanti
Poesposoetjipto, Dipl. Ing.
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 11
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PEMBANGUNAN PUSAT PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT
DAN PUSAT EKSTRAK DAERAH
Pada tanggal 31 Juli 2013 di Gedung
Adhyatma Kementerian Kesehatan
telah disepakati Nota Kesepahaman
Bersama/Memorandum of
Understanding (MoU) dan Perjanjian
Kerja Sama (PKS) antara Kementerian
Kesehatan dengan Pemerintah
Daerah Kota Pekalongan, Pemerintah
Daerah Kabupaten Tegal, Pemerintah
Daerah Kabupaten Kaur, Pemerintah
Daerah Kabupaten Sukoharjo dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
tentang Pusat Ekstrak Daerah (PED)
dan Pembangunan Pusat Pengolahan
Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO).
Pendirian P4TO dan PED dimaksudkan
sebagai salah satu upaya dalam
pengembangan Bahan Baku Obat
Tra d i s i o n a l ( B B OT ) u n t u k
mewujudkan dan kemandirian bahan
baku obat tradisional dalam negeri.
Pusat Ekstrak Daerah dan Pusat
Hal.12 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
Pengolahan Pasca Panen Tanaman
Obat didirikan untuk menjamin
simplisia dan ekstrak yang memenuhi
sta n d a rd , s e r ta u nt u k d a p at
membantu petani atau industri kecil
agar dapat menyiapakan simplisia
atau ekstrak yang bermutu yang
dapat meningkatkan daya jual.
Adapun tahapan yang telah dilakukan
pada penyusunan MoU dan PKS ini
adalah dimulai dari sosialisasi,
penerimaan proposal, penilaian
proposal dan assessment, penilaian
h a s i l a s s e s s m e n t , ke m u d i a n
pembahasan MoU dan PKS.
Dalam sambutannya Direktur
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Ke s e h ata n D ra . M a u ra L i n d a
Sitanggang, Apt, Ph.D menyampaikan
bahwa salah satu prioritas dalam
Program Aksi Kesehatan adalah
meningkatnya penguasaan IPTEK di
b i d a n g ke s e h ata n , u ta m a nya
d i a ra h ka n u nt u k m e n g u ra n g i
ketergantungan bahan baku import
dalam proses produksi obat. Di dalam
Roadmap Reformasi Kesehatan 2010
2014 telah dijelaskan tentang
perlunya upaya kemandirian di
bidang bahan baku obat dan obat
tradisional Indonesia melalui
pemanfaatan keanekaragaman
hayati.
Kesungguhan Pemerintah dalam
mendorong kemajuan dunia obat
tradisional Indonesia ditunjukkan
melalui penetapan SK Menkes No.
381/Menkes/SK/III/2007 tentang
Kebijakan Obat Tradisional Nasional
(KOTRANAS). Kebijakan ini mengatur
pemanfaatan obat tradisional mulai
dari hulu sampai hilir sehingga bukan
hanya penggunaan, tapi juga aspek
bisnisnya. Salah satu tujuan dari
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
KOTRANAS adalah tersedianya obat
tradisional yang terjamin mutu,
khasiat, keamanan, teruji secara
ilmiah dan dimanfaatkan secara luas
untuk pengobatan sendiri maupun
pelayanan kesehatan formal
Keseriusan pemerintah juga
ditunjukkan dengan dikeluarkannya
Peraturan Menteri Kesehatan No.
003/MENKES/PER/I/2010 tentang
Saintifikasi Jamu. Saintifikasi Jamu
adalah pembuktian ilmiah jamu
melalui penelitian berbasis pelayanan
kesehatan. Salah satu tujuannya
adalah memberikan landasan ilmiah
(evidenced based) penggunaan jamu
secara empirik melalui penelitian yang
dilakukan di sarana pelayanan
kesehatan, dalam hal ini klinik
pelayanan jamu/dokter praktik jamu.
Bahan alam berupa tumbuhan obat
mempunyai potensi yang besar
sebagai sumber bahan obat. Kegiatan
pengembangan obat alam/tradisional
Indonesia merupakan rangkaian
proses yang panjang, menyangkut
proses produksi, perdagangan dan
penggunaan obat-obat herbal, mulai
dari sektor hulu berupa kegiatan
pengumpulan tanaman, pengolahan
pasca panen, pengolahan bahan
baku, produksi ekstrak dan produk
jadi, sampai pada proses pemasaran
dan penggunaannya untuk
pemeliharaan kesehatan,
pencegahan, dan pengobatan
penyakit.
Sampai saat ini terdapat beberapa
upaya pemanfaatan keanekaragaman
hayati dalam produksi bahan baku
obat melalui proses kimia maupun
secara bioteknologi. Dalam
prosesnya, pengembangan bahan
baku tersebut masih terdapat kendala
dan hambatan diantaranya arah
pengembangan yang kurang
didukung dengan sinergisme para
sta ke h o l d e r m a u p u n fa s i l i ta s
produksi.
Untuk mendukung pencapaian
maksud di atas, Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
melakukan fasilitasi Pembangunan
Pusat Ekstrak Daerah (PED) dan Pusat
Pengolahan Pasca Panen Tanaman
Obat (P4TO) dalam rangka
mendukung kemandirian obat dan
bahan baku obat. Dalam
pembangunan dan operasionalisasinya, Pusat Ekstrak Daerah (PED)
dan Pusat Pengolahan Pasca Panen
Tanaman Obat (P4TO) tersebut tentu
memerlukan dukungan perangkat
pemerintah daerah.
Dari hasil kerjasama ini diharapkan
akan dihasilkan bahan baku obat
tradisional (BBOT) yang memenuhi
standar dan persyaratan yang berlaku
di Indonesia untuk di kemudian hari
dapat dimanfaatkan oleh produsen
obat tradisional di Indonesia bahkan
untuk diekspor ke manca negara.
Dengan kemampuan Indonesia untuk
memproduksi Bahan Baku Obat
Tr a d i s i o n a l ( B B O T ) d i m a s a
mendatang, maka ketersediaan
bahan baku obat tradisional akan
lebih terjamin sehingga secara tidak
langsung dapat meningkatkan mutu
obat tradisional yang selama ini sudah
digunakan secara luas untuk tujuan
preventif, promotif dan kuratif dan
j u ga d a p a t d i g u n a ka n u n t u k
mendukung program Saintifikasi
Jamu.
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 13
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Pertemuan sosialisasi yang
membahas tentang Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) yang
diselenggarakan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
diselenggarakan pada hari Kamis, 22
Agustus 2013 di Balai Kartini, Jakarta,
dihadiri oleh media cetak dan media
online. Dalam kesempatan
pertemuan ini Sekretaris Jenderal
K e m e n t e r i a n K e s e h a t a n d r.
S u p r i y a n t o r o , S p . P, M A R S ,
mensosialisasikan satu program
khusus Pemerintah bagi dunia
kesehatan Indonesia.
J a m i n a n Ke s e h a t a n N a s i o n a l
(JKN)adalah jaminan berupa
perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam
m e m e n u h i ke b u t u h a n d a s a r
kesehatan yang diberikan kepada
setiap orang yang telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh
pemerintah. Sedangkan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
merupakan badan hukum yang
dibentuk untuk menyelenggarakan
program jaminan kesehatan. Dan BPJS
Kesehatan mulai operasional pada
tanggal 1 Januari 2014.
Setiap penduduk wajib menjadi
peserta JKN dan untuk menjadi
peserta harus membayar iuran
kepada BPJS Kesehatan cabang
terdekat. Dan bagi yang tidak mampu
Hal.14 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
membayar , iuran akan dibayar oleh
Pemerintah sebagai penerima
bantuan iuran dan ditetapkan oleh
Pemerintah.
Banyak hal yang disampaikan dalam
pertemuan hari itu, komunikasi 2 arah
juga tercipta antara narasumber yang
hadir dengan para tamu undangan.
Antusiasme pihak media tentang
program Pemerintah ini sangat tinggi.
S e d a n g k a n p r o g ra m j a m i n a n
kesehatan lainnya seperti ASKES akan
ditiadakan sejak diberlakunya JKN ini.
Semua program kesehatan yang ada
saat ini akan disinergikan menjadi
satu yaitu JKN. Bedanya dengan
program kesehatan setiap
pemerintah daerah seperti Kartu
Jakarta Sehat adalah setiap peserta
JKN bisa melakukan pengobatan yang
diperlukan dimanapun berada.
Sebagai contoh warga kota A yang
sedang berwisata di kota D, tiba- tiba
saja mengalami suatu musibah yang
mengharuskan dia mendapatkan
perawatan medis, dengan kartu JKN
yang dia miliki, dia bisa mendapatkan
manfaat dari JKN yang dia miliki di
kota D. Sedangkan untuk program
kesehatan yang sedang berjalan
sekarang ini tidak bisa, hanya berlaku
untuk kota dimana dia mendapatkan
program tersebut saja.
Program JKN ini menganut sistem
gotong-royong, dimana iuran yang
dibayar setiap bulannya, jika tidak
digunakan, maka manfaatnya bisa
digunakan untuk orang lain yang
sedang membutuhkan. Seperti
pepatah ringan sama dijinjing, berat
sama dipikul sehingga terjadi subsidi
antara yang sehat dengan yang
sakit,antara yang muda dengan tua,
antara individu dan antara daerah.
Program JKN juga mempunyai dasar
hukum yang diatur dalan UUD 1945
pasal 28 H ayat (1), (2), (3), pasal 34
ayat (1), (2) (3), Undang-undang No
40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN),
Undang- undang No 24 tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS), PP No 101/
2012 tentang Penerima Bantuan
Iuran (PBI) , Perpres No 12/ 2103
tentang Jaminan Kesehatan Nasional ,
Ro a d m a p J K N , Re n c a n a a k s i
pengembangan pelayanan
kesehatan, Permenkes, Peraturan
BPJS.
Program JKN sendiri sudah dibahas
dari tahun 2004 hingga pada akhirnya
disetujui, dan akan mulai dijalankan
di awal tahun 2014. Diharapkan JKN
harus bisa memberikan
perlindungan, manfaat dan akses
pelayanan kesehatan yang sama
untuk seluruh penduduk, dan
memberikan pelayanan secara
menyeluruh, komprehensif sesuai
kebutuhan medis berdasarkan
kebutuhan dasar yang layak.
Ketua Pusat Pembiayaan Jaminan
Kesehatan Drg. Usman Sumantri yang
hadir dalam pertemuan itu
menyampaikan bahwa kebutuhan
medis yang mendasar itu adalah
benar-benar menjadi kebutuhan
pokok dalam kesehatan. Seperti
kacamata adalah kebutuhan dasar
medis bagi orang bermata minus. Dan
ini berhak mendapatkan manfaat
JKN. Jika kita ingin operasi/lasik mata,
atau memasang softlens, maka tidak
bisa mendapatkan manfaat JKN.
Demikian juga untuk perawatan
m e d i a l a i n nya ya n g b e rs i fa t
kecantikan, seperti operasi plastik,
pasang behel untuk gigi yang tidak
rata, tidak akan mendapatkan
manfaat JKN.
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PAMERAN INDOMEDICA EXPO 2013
DAN SEMINAR URUN REMBUG NASIONAL
Dokter memiliki andil besar dalam
mewujudkan layanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau. Walau
distribusi dokter belum merata,
pendapatan antar dokter sangat
senjang, serta munculnya ancaman
keberadaan dokter dan fasilitas
kesehatan asing, dokter Indonesia
seharusnya tetap berpihak kepada
rakyat.
Hal itu dikemukakan Menteri
Koordinator Kesejahteraan Rakyat HR.
Agung Laksono dalam pembukaan
Indomedica Expo dan Seminar Urun
Rembug Nasional 2013 di JI Expo
Kemayoran Jakarta, yang berlangsung
dari tanggal 26 s.d 29 Agustus 2013.
”Dokter punya potensi membangun
sistem kesehatan yang manfaatnya
bisa dinikmati masyarakat dalam
layanan yang bermutu dan
terjangkau,” katanya.
M e n ko ke s ra b e r h a ra p d o k te r
Indonesia menjadi mitra pemerintah
untuk mencapai sejumlah indikator
Tujuan Pembangunan Milenium
(MDG) yang belum tercapai, seperti
penurunan angka kematian ibu
melahirkan, menekan laju
p e n i n g k a t a n p e n g i d a p H I V,
penyediaan air bersih, hingga layanan
keluarga berencana.
Besarnya peran dan harapan
terhadap dokter belum disertai
kualitas dokter-dokter muda yang
akan menjadi tumpuan
pembangunan kesehatan ke depan.
Dalam seminar tersebut, sejumlah
dokter senior mengkhawatirkan
keterampilan dan kecakapan dokterdokter muda dalam menangani
pasien.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia
( I D I ) D r. Z a e n a l A b i d i n , M H
mengatakan, ada sekitar 2.500
lulusan fakultas kedokteran sebelum
tahun 2013 yang gagal mengikuti
ujian kompetensi dokter Indonesia.
Bahkan, beberapa di antaranya sudah
mengikuti ujian hingga 19 kali.
”IDI akan membimbing mereka,”
ujarnya. Hal itu dilakukan karena
kegagalan itu bukan semata kesalahan
mereka, melainkan juga akibat proses
pendidikan yang kurang
memperhatikan kualitas calon
mahasiswa dan mutu pendidikan.
Akibatnya, IDI sebagai organisasi
profesi yang menaungi calon dokter
harus menanggung beban.
Sejak tahun 2008, jumlah fakultas
kedokteran melonjak dari 52 menjadi
73 fakultas. Saat ini, antrean izin
pendirian fakultas kedokteran masih
panjang walau pemerintah
menghentikan sementara pemberian
izin fakultas kedokteran baru.
Pendidikan kedokteran sering
dijadikan sumber keuangan
universitas. Akibatnya, sejumlah
universitas menerima mahasiswa
sebanyak-banyaknya tanpa
mengindahkan ketersediaan dosen
tetap dan sarana prasarana
pendukung.
”Pemerintah harus berani menutup
fakultas kedokteran yang proses
pendidikannya tidak berkualitas,” kata
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 15
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Zaenal.
Untuk meningkatkan kepercayaan diri
lulusan fakultas kedokteran, Menteri
Kesehatan Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A,
MPH menegaskan, para sarjana
kedokteran wajib mengikuti program
internship (pemagangan). Selama
magang, mereka akan didampingi
dokter senior dan mendapat insentif
khusus.
Pemerintah Daerah
Menkes mengingatkan, peningkatan
mutu layanan kesehatan juga
b e r ga n t u n g p a d a ke p e d u l i a n
pemerintah daerah. Selama ini,
pemerintah daerah terlalu fokus pada
upaya kuratif (penyembuhan)
sehingga abai dengan upaya promosi,
prevensi (pencegahan), dan
rehabilitasi.
”Pemerintah daerah adalah
penanggung jawab kesehatan di
daerah. Apa guna otonomi kalau
mereka tetap bergantung kepada
pemerintah pusat,” ujarnya.
Pemerintah daerah juga membangun
paradigma keliru tentang pembiayaan
kesehatan dengan membangun
Hal.16 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
jargon politik berobat gratis. Janji
kampanye itu sebagian diwujudkan
melalui program jaminan kesehatan
daerah yang diberikan kepada semua
warga tanpa pandang bulu.
”Tiap orang berhak mendapat
layanan kesehatan memadai, tapi dia
juga wajib berkontribusi untuk
mencapai derajat kesehatan yang
tinggi itu,” kata Menkes.
Seminar Urun Rembug Nasional 2013
menghadirkan juga sosok seorang
nomor 2 di Jakarta, yaitu Bapak Wakil
Gubernur DKI Jakarta Basuki T
Purnama. Bapak Wagub hadir tepat
pada waktunya dan disambut oleh
Ketua Umum PB IDI, Dr. Zaenal Abidin,
MH dan beberapa pengurus yang
lainnya.
Antusias yang sangat besar para
peserta dari IDI Cabang dari berbagai
daerah telah hadir untuk siap
mendengarkan pencerahan yang
dibawakan oleh Wagub DKI tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam
acara ini memberikan topik tentang
“Pelaksanaan Kartu Jakarta Sehat
(JKS) Sebagai Embrio Implementasi
Jaminan Kesehatan Nasional.”
Dalam inti penjelasannya Bapak
Wagub berupaya terus dalam
m e n i n g kat ka n p e l aya n a n d a n
penyempurnaan sistem jaminan
sosial kesehatan melalui program
Kartu Jakarta sehat (KJS). Salah satu
cara untuk meningkatkan pelayanan
tersebut yaitu melalui sistem rujukan
online bagi pasien, baik di puskesmas
mapun di RS di DKI Jakarta.
Bapak Wagub mengatakan, saat ini
d o kte r d i D K I J a ka r ta d a l a m
pemeriksaan pasien di setiap
Puskesmas rata-rata membutuhkan
waktu antara 7 sampai 10 menit.
Bahkan sebelum pemeriksaan, pasien
kerap menunggu lumayan lama untuk
dipanggil. Untuk itu pihaknya rencana
akan membuat rujukan online di
setiap puskesmas maupun RS guna
untuk mempermudah pasien. Selain
itu antrean yang terjadi di Puskesmas
dan RS dapat di minimalisir dan pasien
tidak harus menunggu lama sehingga
pelayanan dapat berjalan maksimal.
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
MENCERMATI KOMPOSISI OBAT INFLUENZA
Influenza atau biasa dikenal dengan
flu merupakan penyakit yang
s eringkali diderita oleh kita.
Diperkirakan setiap orang paling tidak
mengalami penyakit itu 12 kali dalam
setahun, biasanya pada musim dingin.
Flu menyerang seseorang yang
berada dalam kondisi lemah sehingga
mengganggu pembentukan antibodi
tubuh yang merupakan benteng
pertahanan terhadap penyakit.
Influenza atau biasa dikenal dengan
flu merupakan penyakit yang
s eringkali diderita oleh kita.
Diperkirakan setiap orang paling tidak
mengalami penyakit itu 12 kali dalam
setahun.biasanya pada musim dingin.
Flu menyerang seseorang yang
berada dalam kondisi lemah sehingga
mengganggu pembentukan antibodi
tubuh yang merupakan benteng
pertahanan terhadap penyakit.
Penyakit ini dapat sangat
mengganggu aktivitas. Perlu Anda
ketahui bahwa penyakit ini sangat
mudah menular. Penularannya biasa
terjadi melalui udara. Jadi, jika ada
teman Anda terkena flu, untuk
mengurangi kemungkinan
penularannya, maka menjauhlah.
Atau pikirkanlah untuk menggunakan
masker: Anda yang menggunakan,
atau teman penderita flu tersebut
yang menggunakannya.
Pa d a u m u m n y a p e n y a k i t f l u
m e nye ra n g s e s e o ra n g s e c a ra
perlahan. Satu atau dua hari setelah
terinfeksi oleh virus maka Anda akan
merasakan gejala yang sangat
mengganggu.
Sewaktu terkena flu, tindakan
spontan adalah mencari obat flu.
Patut dicermati, apakah obat yang
Anda gunakan memang efektif untuk
mengatasi influenza?
Tidak Perlu Antibiotik
Flu merupakan penyakit yang pada
dasarnya merupakan gangguan pada
saluran napas, yang disebabkan oleh
virus. Berdasarkan penyebabnya,
sebenarnya penyakit ini bisa hilang
dengan sendirinya (self limmitted
disease), bergantung pada daya tahan
tubuh masing-masing orang. Jika
Anda sedang berada dalam kondisi
lelah, dan daya tahan tubuh menurun,
maka dengan mudah Anda akan
terkena flu.
Yang dikhawatirkan adalah terjadinya
infeksi sekunder, pada daerah telinga
tengah dan sinus, atau mungkin juga
terjadi gangguan pada otak. Satu hal
yang perlu Anda perhatikan adalah
bahwa penyakit ini disebabkan oleh
virus, sehingga Anda tidak perlu
mengkonsumsi antibiotik. Kecuali
telah terjadi infeksi sekunder dan
dokter menyuruh Anda meminum
antibiotik.
Influenza merupakan gangguan pada
sistem pernapasan. Karena sistem
pernapasan juga berhubungan
dengan organ lain dalam tubuh, maka
akan muncul pula gangguan lain,
semisal gangguan pada sistem
keseimbangan atau pendengaran. Bila
terj ad i infeksi seku nder bisa
mengakibatkan ganguan dalam
berbicara. Selain itu yang berbahaya
bisa pula berkomplikasi ke otak Anda.
Sedangkan dalam perkembangannya
penyakit itu bisa bermanifestasi
dalam berbagai hal semisal demam,
sakit kepala, batuk, hidung tersumbat,
tenggorokan gatal, dan rasa tidak
nyaman diseluruh tubuh. Beberapa
obat influenza yang terdapat di
pasaran biasanya ditujukan untuk
mengatasi gejala yang muncul
tersebut.
Pada umumnya obat flu yang beredar
di pasaran (baik obat bebas atau
bebas terbatas) memiliki komposisi
yang hampir sama, yaitu :
analgetik/antipiretik (penghilang
demam atau nyeri yang
mengganggu), obat batuk,
antihistamin, pelega hidung yang
tersumbat (dekongestan), dan zat
tambahan lain.
Anda tak perlu ragu membeli obat
bebas karena aman. Kecuali obat
Buletin INFARKES EEdisi IV - Agustus 2013 l Hal. 17
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
palsu. Soalnya, tak sembarang produk
farmasi bisa lolos di pasaran sebagai
obat bebas. Cuma, anda patut tahu
apa saja isinya dan efek sampingnya.
Antipiretik/Analgetik
Sesuai dengan namanya antipiretik
(penghilang demam) dan analgetik
(penghilang rasa sakit), maka zat aktif
ini berguna untuk menurunkan panas,
menghilangkan pusing yang biasanya
menyertai penyakit influenza. Zat
aktifnya yang biasa digunakan adalah
parasetamol, asetosal. Mekanisme
kerjanya adalah dengan cara menekan
prostaglandin, semacam zat yang
dikeluarkan oleh tubuh yang sedang
mengalami peradangan.
Prostaglandin ini yang merupakan
biang keladi timbulnya panas. Dengan
menekan pengeluaran prostaglandin,
maka panas yang muncul bisa
berkurang.
Efek samping dari zat aktif ini
bermacam-macam. Antara lain,
parasetamol dapat mengakibatkan
gangguan pada hati. Sedangkan
asetosal dapat mengakibatkan
gangguan pada saluran cerna bila
digunakan dalam jangka waktu yang
lama.
Mengatasi Batuk
Perlu Anda ketahui bahwa
sesung guhnya batuk tersebut
merupakan mekanisme pertahanan
tubuh. Jika terdapat kotoran pada
saluran pernapasan, maka daerah di
saluran pernapasan akan
Hal.18 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
memberikan informasi kepada otak
u nt u k m e n ge l u a r ka n ko to ra n
tersebut. Maka terjadilah mekanisme
batuk. Meskipun merupakan sebuah
mekanisme perlindungan tubuh, bila
terlampau sering maka tentu saja
akan mengganggu kenyamanan Anda.
Obat batuk yang ada di pasaran
terbagi menjadi dua golongan. Yang
pertama adalah golongan pengencer
lendir. Sedangkan golongan kedua
bekerja pada otak untuk
menghentikan perintah melakukan
batuk. Zat aktif dari obat batuk yang
merupakan pengencer lendir, di
antaranya adalah amonium klorida,
natrium sitrat, bromheksin.
Sedangkan golongan kedua yaitu
penekan batuk, biasanya diberikan
pada batuk yang kering dan dapat
mengakibatkan nyeri pada
tenggorokan.
Zat aktif yang memiliki mekanisme
penekan batuk di otak diantaranya
adalah gliseril guaicolat, kodein,
dextrometorfan. Efek sampingnya,
dapat mengakibatkan terkumpulnya
lendir. Jadi, sehingga sebaiknya
jangan digunakan pada penderita
asma karena dapat memperparah
sumbatannya.
Antihistamin
Zat aktif golongan antihistamin
b ekerj a u nt u k men gh a mb at
pengeluaran histamin, yakni senyawa
yang akan muncul pada kondisi
dimana terjadi reaksi alergi. Kondisi
tersebut dapat mengakibatkan lendir
keluar terus menerus dan hidung
menjadi tersumbat.
Zat yang termasuk dalam glongan ini
dan biasa digunakan dalam obat-obat
influenza adalah prometazin dan
harus diwaspadai bahwa golongan ini
dapat menimbulkan rasa kantuk dan
ga n g g u a n s a l u ra n c e r n a b i l a
digunakan dalam kurun waktu yang
lama.
Pelega Hidung Tersumbat
Disebut juga dengan dekongestan.
Mekanisme kerjanya adalah dengan
melakukan penyempitan pembuluh
darah kecil di sekitar hidung. Pada
kondisi influenza, terjadi pelebaran
pada pembuluh darah kecil (kapiler)
pada daerah hidung sehingga dapat
mengakibatkan sumbatan. Dengan
adanya penyempitan dari pembuluh
darah kapiler, maka hidung dapat
menjadi lega kembali.
Zat aktif yang digunakan untuk
mengatasi adanya sumbatan dalam
hidung adalah pseudoefedrin dan
fenilpropanolamin. Perlu Anda
ketahui, karena mekanisme kerjanya
adalah mengakibatkan penyempitan
dari pembuluh darah, maka penderita
tekanan darah tinggi (hipertensi)
perlu waspada menggunakannya.
Sebagai alternatif, Anda bisa
menggunakan inhaler yang bekerja
secara lokal.
Memilih Yang Rasional
Semakin sedikit zat aktif dalam obat
flu, maka komposisinya semakin
ra s i o n a l . P i l i h o b at f l u ya n g
mengandung maksimal tiga zat aktif.
Misalnya mengandung
analgetik/antipiretik, pereda batuk,
dan pelega hidung tersumbat. Di
pasaran, obat flu yang dijual bebas
tersedia dalam berbagai macam
komposisi. Anda bisa memilihnya
sesuai dengan kondisi Anda.
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Selanjutnya jika Anda tidak
merasakan hidung tersumbat, maka
Anda tidak perlu untuk menggunakan
obat yang berguna untuk melegakan
hidung.
Beberapa hal yang harus Anda
perhatikan dalam penyakit influenza
adalah terjadinya infeksi sekunder.
Artinya, gejala yang timbul
sebenarnya bukan sekadar influenza
b i a s a , m e l a i n ka n m e r u p a ka n
manifestasi dari penyakit berat dalam
diri Anda. Kondisi yang harus
mendapatkan perhatian khusus
adalah panas yang tidak turun
meskipun telah mendapatkan obat
antidemam; lendir yang berubah
warna menjadi kuning atau hijau dan
bertambah kental. Pada penyakit yang
lebih parah, bisa terdapat darah pada
lendir tersebut.
Batuk yang tidak kunjung hilang juga
harus Anda perhatikan. Begitu pula
dengan demam yang makin menjadijadi. Anda patut curiga ada sesuatu
yang tak beres pada diri Anda. Selain
itu perlu pula diperhatikan adanya
keluhan tambahan semisal dada
m e n j a d i s a k i t te r u ta m a s a at
bernapas. Jika hal itu terjadi setelah
Anda membeli obat, maka Anda harus
segera berkonsultasi kepada dokter
Anda untuk mendapatkan
pengobatan yang lebih lanjut.
Kesembuhan Dari Diri Sendiri
Perlu Anda ketahui bahwa semua
obat-obat tersebut tidak membunuh
virus yang mengakibatkan influenza
melainkan hanya meringankan gejala
yang muncul. Selain menggunakan
obat-obatan, sesungguhnya Anda
dapat mengatasi penyakit ini dengan
cara yang tidak terlampau rumit.
Seperti beristirahat yang cukup,
memperhatikan asupan makanan
yang bergizi dan mengandung
protein. Selain itu, hindari berada
dalam ruangan dingin atau tidak
m e m i n u m a i r d i n g i n . P ro s e s
penyembuhan influenza yang Anda
alami akan lebih cepat.
Perhatikan Dosis
Seringkali Anda merasa bahwa
penyakit yang Anda derita demikian
berat, atau Anda merasa bahwa
keluhannya tidak hilang setelah
minum obat. Anda lantas merasa
perlu menggunakan obat flu tersebut
lebih besar dari dosis yang telah
ditetapkan. Pandangan ini sangat
keliru, karena perusahaan obat telah
menetapkan dosis berdasarkan dosis
efektif yang dibutuhkan oleh tubuh.
Artinya dengan dosis tersebut maka
kandungan zat aktif obat akan bekerja
dengan efektif di dalam tubuh. Jadi
tidak ada gunanya sama sekali kalau
Anda menggunakannya melebihi
dosis. Anda beruntung kalau zat aktif
tersebut dapat keluar dari tubuh
melalui air seni atau kotoran Anda,
namun bila zat tersebut mengendap
dalam tubuh, urusannya bisa
berbahaya.
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 19
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
ANTIBIOTIKA
Antibiotika berasal dari dua kata yaitu
anti: lawan dan bios: hidup.
Antibiotika adalah zat-zat kimia yang
dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang
memiliki khasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman,
sedangkan toksisitasnya bagi manusia
relatif kecil.
Kegiatan antibiotik untuk pertama
kalinya ditemukan secara kebetulan
oleh dr. Alexander Fleming (Inggris,
1928, penisilin). Tetapi penemuan ini
baru dikembangkan dan digunakan di
tahun 1941 (perang Dunia II), ketika
o b a t - o b a t a n t i b a k te r i s a n ga t
diperlukan untuk menanggulangi
i n fe k s i d a r i l u ka - l u ka a k i b a t
pertempuran.
Penyebab timbulnya resistensi
antibiotika yang terutama adalah:
1. Tidak tepat sasaran, salah satunya
adalah pemberian antibiotika pada
pasien yang bukan menderita
penyakit infeksi bakteri. Walaupun
menderita infeksi bakteri, antibiotika
yang diberikan pun harus dipilih
secara seksama. Tidak semua
antibiotika ampuh terhadap bakteri
tertentu. Setiap antibiotika
mempunyai daya bunuh terhadap
Hal.20 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
bakteri yang berbeda-beda. Karena
itu, antibiotika harus dipilih dengan
seksama.
2 .T i d a k t e p a t d o s i s d a p a t
menyebabkan bakteri tidak terbunuh,
bahkan justru dapat merangsangnya
untuk membentuk turunan yang lebih
kuat daya tahannya sehingga resisten
terhadap antibiotika.
3. Karena itu, jika dokter memberikan
obat antibiotika, patuhilah petunjuk
pemakaiannya dan harus diminum
sampai habis.
4. Pemakaian antibiotika tidak boleh
sembarangan, baik untuk anak-anak
maupun orang dewasa. Itu sebabnya,
antibiotika tidak boleh dijual bebas
melainkan harus dengan resep
dokter.
5.Terlalu sering mengonsumsi
antibiotika juga berdampak buruk
pada ''bakteri-bakteri baik'' yang
menghuni saluran pencernaan kita.
Bakteri-bakteri tersebut dapat
terbunuh, padahal mereka bekerja
membuat zat-zat yang bermanfaat
bagi kesehatan kita.
10 Hal Tentang Antibiotika
Antibiotika tentu bukan sesuatu yang
asing. Namun, bagaimana antibiotika
selayaknya digunakan, tak semua
orang tahu.
1. Apa sebetulnya manfaat
antibiotika?
Antibiotika adalah senyawa kimia
yang dibuat untuk melawan bibit
penyakit, khususnya kuman. Ada
beragam jenis kuman, ada kuman
yang besar, ada yang kecil, dengan
sifat yang beragam pula. Kuman
cenderung bersarang di organ
tertentu tubuh yang ditumpanginya.
Ada yang suka di otak, di paru-paru, di
usus, saraf, ginjal, lambung, kulit, atau
tenggorokan, dan lainnya. Di organorgan tempat bersarangnya itu,
kuman tertentu menimbulkan infeksi.
Kuman thypus menimbulkan penyakit
thypus di usus, kuman TBC di paruparu, selain bisa juga di tulang, ginjal,
otak, dan kulit. Kuman lepra di saraf
d a n ku l i t , ku m a n d i f te r i a d i
tenggorokan, tetanus di saraf, dan
banyak lagi. Awalnya, ditemukan jenis
antibiotika penisilin, lalu sulfa, yang
digunakan untuk mengobati semua
penyakit infeksi. Sekarang, sudah
berpuluh-puluh jenis antibiotika
ditemukan, baik dari rumpun yang
sama, maupun dari jenis yang lebih
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
baru. Setiap antibiotika memiliki
kemampuannya sendiri dalam
melawan kuman. Itu sebab, setiap
rumpun kuman memiliki
penangkalnya masing-masing yang
s p e s i f i k . N a m u n , ke b a nya ka n
antibiotika bersifat serba mempan
atau broadspectrum. Artinya, semua
kuman dapat dibasminya. Selain itu,
ada pula jenis antibiotika yang sempit
pemakaiannya, spesifik hanya untuk
kuman-kuman tertentu saja.
Misalnya, antibiotika untuk kuman
TBC (mycobacterium tuberculosis),
untuk lepra atau kusta (mycobaterium
leprae), atau untuk tipus (salmonella
typhi).
2. Kapan antibiotika digunakan?
Antibiotika digunakan jika ada infeksi
oleh kuman. Infeksi terjadi jika kuman
memasuki tubuh. Kuman memasuki
tubuh melalui pintu masuknya
sendiri-sendiri. Ada yang lewat mulut
bersama makanan dan minuman,
lewat udara napas memasuki paruparu, lewat luka renik di kulit, melalui
hubungan kelamin, atau masuk
melalui aliran darah, lalu kuman
menuju organ yang disukainya untuk
bersarang. Gejala umum tubuh
terinfeksi biasanya disertai suhu
badan meninggi, demam, nyeri
kepala, dan nyeri. Infeksi di kulit
menimbulkan reaksi merah
meradang, bengkak, panas, dan nyeri.
Contohnya bisul. Di usus, bergejala
mulas, mencret. Di saluran napas,
batuk, nyeri tenggorok, atau sesak
napas. Di otak, nyeri kepala. Di ginjal,
banyak berkemih, kencing merah atau
seperti susu. Namun, gejala suhu
tubuh meninggi, demam, nyeri
kepala, dan nyeri, bisa juga bukan
disebabkan oleh kuman, melainkan
infeksi oleh virus atau parasit. Dari
keluhan, gejala dan tanda, dokter
dapat mengenali apakah infeksi
disebabkan oleh kuman, virus, atau
parasit. Penyakit yang disebabkan
bukan oleh kuman tidak mempan
diobati dengan antibiotika. Untuk
virus diberi antivirus, dan untuk
parasit diberi antinya, seperti
a n t i m a l a r i a , a n t i j a m u r, d a n
anticacing. Jika infeksi oleh jenis
kuman yang spesifik, biasanya dokter
langsung memberikan antibiotika
yang sesuai dengan kuman
penyebabnya. Misal bisul di kulit,
tetanus, difteria, tipus, atau infeksi
mata merah. Untuk infeksi yang
meragukan, diperlukan pemeriksaan
khusus untuk memastikan jenis
kuman penyebabnya. Caranya
dengan melakukan pembiakan
(kultur) kuman. Bahan biakannya
diambil dari darah atau air liur, dahak,
urine, tinja, cairan otak, nanah
kemaluan, atau kerokan kulit. Dengan
biakan kuman, selain menemukan
jenis kumannya, dapat langsung
diperiksa pula jenis antibiotika yang
cocok untuk menumpasnya (tes
resistensi). Dengan demikian,
pengobatan infeksinya lebih tepat.
Jika tidak dilakukan tes resistensi, bisa
jadi antibiotika yang dianggap mampu
sudah tidak mempan, sebab
kumannya sudah kebal terhadap jenis
antibiotika yang dianggap ampuh
tersebut.
3. Kenapa semakin banyak kuman
yang kebal antibiotika?
Pemakaian antibiotika di negaranegara sedang berkembang sering
tidak terkontrol dan cenderung
serampangan. Antibiotika yang bisa
d i b e l i b e b a s , ke t i d a k t a h u a n
pemakaian, dan tidak dipakai sampai
tuntas, menimbulkan generasi kuman
yang menjadi kebal (resisten)
terhadap antibiotika yang digunakan
secara tidak tepat dan serampangan
itu. Pemakaian antibiotika yang tidak
dihabiskan, atau menebusnya
setengah resep, misalnya. Semakin
sering dan banyak disalahgunakan
suatu antibiotika, semakin cepat
menimbulkan kekebalan kuman yang
biasa ditumpasnya. Pemakaian
antibiotika golongan erythromycine
yang paling banyak dan luas dipakai di
dasawarsa 80-an, semakin banyak
melahirkan generasi kuman yang
kebal terhadapnya. Lalu, dibuat
generasi baru dari rumpun yang
sama. Setiap beberapa tahun, lahir
jenis generasi antibiotika baru untuk
membasmi jenis kuman yang sudah
kebal. Tentu, dengan harga yang lebih
mahal.
4. Apa efek samping antibiotika?
Seperti obat umumnya, antibiotika
juga punya efek samping masingmasing. Ada yang berefek buruk
terhadap ginjal, hati, ada pula yang
mengganggu keseimbangan tubuh.
Dokter mengetahui apa efek samping
suatu antibiotika, sehingga tidak
diberikan pada sembarang pasien.
Pasien dengan gangguan hati,
misalnya, tidak boleh diberikan
antibiotika yang efek sampingnya
merusak hati, sekalipun ampuh
membasmi kuman yang sedang
pasien idap. Dokter perlu memilihkan
antibiotika lain, mungkin kurang
ampuh, namun tidak berefek pada
hati.Namun, jika suatu antibiotika
tidak ada penggantinya, antibiotika
tetap dipakai, dengan catatan,
bahaya efek samping pada seorang
pasien memerlukan monitoring oleh
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 21
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
dokter, jika dipakai untuk jangka
waktu yang lama. Antibiotika untuk
TBC, misalnya, yang diminum
sedikitnya 6 bulan, perlu pemeriksaan
fungsi hati secara berkala, agar jika
sudah merusak hati, obat
dipertimbangkan untuk diganti.
5. Apa bahaya terlalu sering
menggunakan antibiotika?
Pemakaian antibiotika yang terlalu
sering tidak dianjurkan. Di negara kita,
orang bebas membeli antibiotika dan
memakainya kapan dianggap perlu.
Sedikit batuk pilek, langsung minum
antibiotika. Baru mencret sekali,
langsung antibiotika. Padahal belum
tentu perlu. Kenapa? Belum tentu
batuk pilek disebabkan oleh kuman.
Awalnya oleh virus. Jika kondisi badan
kuat, penyakit virus umumnya
sembuh sendiri. Yang perlu dilakukan
pada penyakit yang disebabkan oleh
virus adalah memperkuat daya tahan
tubuh dengan cukup makan, istirahat,
dan makanan bergizi. Pemberian
antibiotika pada batuk pilek yang
d i s e b a b ka n o l e h v i r u s h a nya
merupakan penghamburan dan
merugikan badan, sebab memikul
efek samping antibiotika yang
sebetulnya tak perlu terjadi.Kasus
batuk pilek virus yang sudah lama,
yang biasanya sudah ditunggangi oleh
kuman, baru membutuhkan
a n t i b i o t i ka u n t u k m e m b a s m i
kumannya, bukan untuk virus flunya.
Tanda batuk pilek membutuhkan
antibiotika adalah dengan melihat
ingusnya. Yang tadinya encer bening
sudah berubah menjadi kental
berwarna kuning-hijau. Selama
ingusnya masih encer bening,
antibiotika tak diperlukan. Minum
antibiotika kelewat sering juga
mengganggu keseimbangan flora
usus. Kita tahu, dalam usus normal
tumbuh kuman yang membantu
pencernaan dan pembentukan
Hal.22 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
vitamin K. Selain itu, di bagian-bagian
tertentu tubuh kita juga hidup
kuman-kuman jinak yang hidup
berdampingan dengan damai dengan
tubuh kita. Di kemaluan wanita, di
kulit, di mulut, dan di mana-mana
bagian tubuh ada kuman yang tidak
mengganggu namun bermanfaat
(simbiosis). Terlalu sering minum
antibiotika berarti membunuh
seluruh kuman jinak yang bermanfaat
bagi tubuh. Jika populasi kuman jinak
yang bermanfat bagi tubuh terbasmi,
keseimbangan mikroorganisme
tubuh bisa terganggu, sehingga jamur
yang tadinya takut oleh kumankuman yang ada di tubuh kita
b e r ke s e m p a t a n l e b i h m u d a h
menyerang. Itu maka, banyak orang
yang setelah minum antibiotika yang
kelewat lama, kemudian terserang
penyakit jamur. Bisa jamur di kulit,
usus, seriawan di mulut, atau di mana
saja. Keputihan karena jamur pada
wanita, antara lain lantaran vagina
kelewat bersih oleh antisepsis yang
membunuh kuman bermanfaat di
sekitar vagina (Doderlein).
6. Berapa lama seharusnya konsumsi
antibiotika?
Lama pemakaian antibiotika
bervariasi, tergantung jenis infeksi
dan kuman penyebabnya. Paling
sedikit 4-5 hari. Namun, jika
infeksinya masih belum tuntas,
antibiotika perlu dilanjutkan sampai
keluhan dan gejalanya hilang. Pada
tipus, perlu beberapa minggu.
Demikian pula pada difteria, tetanus.
Paling lama pada TBC yang memakan
waktu berbulan-bulan. Termasuk
pada kusta.Pada infeksi tertentu,
setelah pemakaian antibiotika satu
kir, perlu dilakukan pemeriksaan
biakan kuman ulang untuk
memastikan apakah kuman sudah
terbasmi tuntas. Infeksi saluran
kemih, misalnya, setelah selesai satu
kir antibiotika dan keluhan gejalanya
sudah tiada, biakan kuman dilakukan
untuk melihat apa di ginjal masih
tersisa kuman. Jika masih tersisa
kuman dan antibiotikanya tidak
dilanjutkan, penyakit infeksinya akan
kambuh lagi.Termasuk pada infeksi
gigi. Sakit gigi biasanya disebabkan
oleh adanya kuman yang memasuki
gusi dan tulang rahang melalui gigi
yang bolong atau keropos. Dalam
keadaan demikian, gusi membengkak
dan gigi nyeri. Antibiotika diberikan
sampai keluhan nyeri gigi hilang. Jika
antibiotika hanya diminum seharidua, kuman di dalam gusi belum mati
semua, sehingga infeksi gusi dan sakit
gigi akan kambuh lagi.
7. Kenapa antibiotika bisa tidak
mempan?
Antibiotika tidak mempan karena dua
hal. Yang paling sering, kuman
penyebab penyakitnya sudah kebal
terhadap antibiotika tersebut. Untuk
itu perlu dicari antibiotika jenis lain
yang lebih sensitif. Biasanya perlu
dilakukan tes resistensi mencari jenis
antibiotika yang tepat. Yang kedua
karena tidak dilakukan tes resistensi
d u l u d a n l a n g s u n g d i b e r i ka n
antibiotika secara acak, sehingga
kemungkinan pilihan antibiotikanya
tidak tepat untuk jenis kuman
penyebab penyakitnya. Sehingga
antibiotikanya menjadi tidak mempan
terhadap kuman penyebabnya. Kita
mengenal ada kuman jenis gramnegatif. Untuk itu perlu antibiotika
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
untuk jenis kuman itu. Jika diberikan
antibiotika untuk jenis kuman grampositif, tentu tidak akan mempan,
sebab antibiotikanya salah sasaran.
Atau bisa oleh karena infeksinya
bukan disebabkan oleh kuman,
melainkan oleh virus atau parasit.
Jamur kulit tak mempan diberi salep
atau krim antibiotika.
8. Apa artinya antibiotika yang keras?
Artinya tidak perlu antibiotika dari
generasi yang baru, kalau dengan
antibiotika klasik (golongan penicillin)
masih mempan. Namun, untuk infeksi
ringan saja (flu), seringkali diberikan
antibiotika generasi mutakhir. Selain
jauh lebih mahal, tubuh pun memikul
efek samping yang biasanya lebih
berat. Semakin ampuh antibiotika,
biasanya semakin keras pula efek
sampingnya. Membunuh lalat tak
perlu pakai panah, cukup ditepuk.
Begitu pula untuk infeksi enteng.
Kalau bisa, jangan lekas-lekas
memakai antibiotika. Tubuh kita
memiliki perangkat antibodi. Setiap
bibit penyakit, apa pun jenisnya, yang
masuk ke dalam tubuh, akan dibasmi
oleh sistem kekebalan tubuh sendiri.
Tubuh baru menyerah kalah jika bibit
penyakitnya sangat ganas, jumlahnya
banyak, dan daya tahan tubuh sedang
lemah. Tidak setiap kali dimasuki bibit
penyakit, tubuh kita akan jatuh sakit.
Jika kekebalan tubuh prima, bibit
penyakit yang sudah memasuki tubuh
akan gagal menginfeksi, dan kita batal
jatuh sakit. Infeksi umumnya baru
terjadi jika tubuh sedang lemah.
Untuk itu, perlu bantuan zat anti yang
dikirim dari luar. Kiriman zat anti dari
luar itulah yang diperankan oleh
antibiotika.
9. Kenapa orang bisa pingsan usai
minum atau disuntik antibiotika?
Adakalanya, sehabis minum atau
disuntik antibiotika bisa pingsan.
Orang-orang tertentu yang berbakat
alergi, umumnya tidak tahan
terhadap antibiotika golongan
penisilin, baik yang diminum maupun
yang disuntikkan. Beberapa menit
sampai beberapa jam sesudahnya
muncul reaksi alergi. Rasa tebal dan
gatal di bibir, pusing, mual, muntah,
lalu pingsan. Jika ringan hanya gatalgatal mirip biduran. Reaksi hebat bisa
menimbulkan reaksi kulit melepuh,
berbisul-bisul (Steven-Johnson
syndrome). Bagi yang berbakat alergi,
perlu dites dulu sebelum mendapat
suntikan antibiotika golongan
penisilin. Jika positif, jangan diberikan.
Atau jika pernah ada riwayat gatal
sehabis minum atau disuntik
antibiotika, buatlah catatan, agar lain
kali dapat mengingatkan dokter kalau
tidak tahan antibitioka tersebut.
Sekarang reaksi alergi terhadap
antibiotika sudah jarang terjadi, sebab
tersedia banyak pilihan antibiotika
yang lebih unggul dari penisilin tanpa
risiko alergi.
10. Apakah semua antibiotika hanya
untuk diminum?
Tidak. Selain dalam bentuk obat
minum (oral), ada juga dalam bentuk
suntikan (parenteral), salep, krim,
supositoria (dimasukkan ke liang
dubur atau vagina); lotion, dan tetes.
Infeksi kulit memakai salep atau krim
antibiotika, infeksi mata merah
memakai tetes atau salep mata,
infeksi telinga tengah memakai tetes
kuping antibiotika, keputihan karena
kuman dipakai antibiotika berbentuk
peluru yang dimasukkan ke dalam
vagina (bagi yang sudah menikah,
tidak buat yang masih gadis).
Antibiotika streptomycine,
garamycine, hanya dalam bentuk
suntikan, tidak tersedia dalam bentuk
tablet atau kapsul. Sebaliknya,
kebanyakan antibiotika yang diminum
belum tentu ada dalam bentuk
suntikannya. Tapi, ada juga antibiotika
baik dalam bentuk suntikan maupun
yang diminum. Membubuhi serbuk
antibiotika pada lubang gigi yang sakit
seperti kebiasaan sementara orang
atau pada luka, tidak terlalu tepat.
Efek penembusan antibiotika ke
jaringan gusi yang terinfeksi tidak
sebaik jika diminum, atau bisa
menyerap optimal seperti antibiotika
yang sudah dalam bentuk salep atau
krim jika untuk dipakai pada kulit.
Kumpulan-farmasi.blogspot.com
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 23
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
IMUNISASI
Kekebalan ini diperoleh dari luar tubuh
anak atau orang yang bersangkutan.
Kekebalan dapat bersifat aktif dan dapat
bersifat pasif.
 Kekebalan aktif dapat diperoleh
setelah orang sembuh dari penyakit
tertentu. Misalnya anak yang telah
sembuh dari penyakit campak, ia akan
kebal terhadap penyakit campak.
Kekebalan aktif juga dapat diperoleh
melalui imunisasi yang berarti ke dalam
tubuhnya dimasukkan organisme
patogen (bibit) penyakit.
 Kekebalan pasif diperoleh dari ibunya
Pengertian
melalui plasenta. Ibu yang telah
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal
memperoleh kekebalan terhadap
atau resisten. Anak diimunisasi, berarti
penyakit tertentu misalnya campak,
diberikan kekebalan terhadap suatu
malaria
dan tetanus maka anaknya
penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
(bayi)
akan
memperoleh kekebalan
terhadap suatu penyakit tetapi belum
terhadap
penyakit
tersebut untuk
tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
beberapa
bulan
pertama.
Kekebalan
Macam Kekebalan
pasif
juga
dapat
diperoleh
melalui
Kekebalan terhadap suatu penyakit
serum
antibodi
dari
manusia
atau
menular dapat digolongkan menjadi 2,
binatang.
Kekebalan
pasif
ini
hanya
yakni :
bersifat sementara (dalam waktu
1. Kekebalan Tidak Spesifik (Non Specific
pendek
saja).
Resistance)
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Yang dimaksud adalah pertahanan
Kekebalan
tubuh pada manusia yang secara
alamiah dapat melindungi badan dari Banyak faktor yang mempengaruhi
suatu penyakit. Misalnya kulit, air mata, kekebalan antara lain umur, seks,
cairan-cairan khusus yang keluar dari kehamilan, gizi dan trauma.
perut (usus), adanya refleks-refleks 1. Umur, untuk beberapa penyakit tertentu
pada bayi (anak balita) dan orang tua
tertentu, misalnya batuk, bersin dan
lebih mudah terserang. Dengan kata
sebagainya.
lain orang pada usia sangat muda atau
2. Kekebalan Spesifik (Specific Resistance)
usia
tua lebih rentan, kurang kebal
Kekebalan spesifik dapat diperoleh dari
terhadap
penyakit-penyakit menular
2 sumber, yakni:
tertentu.
Hal
ini mungkin disebabkan
a. Genetik
karena
kedua
kelompok
umur tersebut
Kekebalan yang berasal dari sumber
daya
tahan
tubuhnya
rendah.
genetik ini biasanya berhubungan
dengan ras (warna kulit dan 2. Seks, untuk penyakit-penyakit menular
tertentu seperti polio dan difteria lebih
kelompok-kelompok etnis, misalnya
parah
terjadi pada wanita daripada pria.
orang kulit hitam (negro) cenderung
3.
Kehamilan,
wanita yang sedang hamil
lebih resisten terhadap penyakit
pada
umumnya
lebih rentan terhadap
malaria jenis vivax. Contoh lain, orang
penyakit-penyakit
menular tertentu
yang mempunyai hemoglobin S lebih
misalnya
penyakit
polio,
pneumonia,
resisten terhadap penyakit
malaria
serta
amubiasis.
Sebaliknya
plasmodium falciparum daripada
untuk
penyakit
tifoid
dan
meningitis
orang yang mempunyai hemoglobin
jarang
terjadi
pada
wanita
hamil.
AA.
b. Kekebalan yang Diperoleh (Acquired 4. Gizi, gizi yang baik pada umumnya akan
m e n i n g kat ka n re s i ste n s i t u b u h
Immunity)
terhadap penyakit-penyakit infeksi
Hal. 24 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
tetapi sebaliknya kekurangan gizi
berakibat kerentanan seseorang
terhadap penyakit infeksi.
5. Trauma, stres salah satu bentuk trauma
adalah merupakan penyebab
kerentanan seseorang terhadap suatu
penyakit infeksi tententu.
Masa Inkubasi
Masa inkubasi adalah jarak waktu dari
mulai terjadinya infeksi didalam diri orang
sampai dengan munculnya gejala-gejala
atau tanda-tanda penyakit pada orang
tersebut. Tiap-tiap penyakit infeksi
mempunyai masa inkubasi berbeda-beda,
mulai dari beberapa jam sampai beberapa
tahun.
Jenis-Jenis Imunisasi
Pada dasarnya ada 2 jenis imunisasi, yaitu :
1. Imunisasi Pasif (Pasive Immunization),
imunisasi pasif ini adalah
immunoglobulin. Jenis imunisasi ini
dapat mencegah penyakit campak
(measles) pada anak-anak.
2. Imunisasi Aktif (Active Immunization),
imunisasi pada ibu hamil dan calon
pengantin adalah imunisasi tetanus
toksoid.
Imunisasi ini untuk mencegah terjadinya
tetanus pada bayi yang dilahirkan.
Imunisasi tetanus (TT, tetanus toksoid)
memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit tetanus. ATS (Anti Tetanus
Serum) juga dapat digunakan untuk
pencegahan (imunisasi pasif) maupun
pengobatan penyakit tetanus. Jenis
imunisasi ini minimal dilakukan lima kali
seumur hidup untuk mendapatkan
kekebalan penuh. Imunisasi TT yang
pertama bisa dilakukan kapan saja,
misalnya sewaktu remaja. Lalu TT2
dilakukan sebulan setelah TT1 (dengan
perlindungan tiga tahun). Tahap
berikutnya adalah TT3, dilakukan enam
bulan setelah TT2 (perlindungan enam
tahun), kemudian TT4 diberikan satu
tahun setelah TT3 (perlindungan 10
tahun), dan TT5 diberikan setahun setelah
TT4 (perlindungan 25 tahun).
Biasanya imunisasi bisa diberikan dengan
cara disuntikkan maupun diteteskan pada
mulut anak balita (bawah lima tahun).
Berikut ini adalah Jenis-jenis imunisasi
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
pada balita :
dihasilkan oleh kuman penyebab difteri
1. I m u n i s a s i B C G , va k s i n a s i B C G
dan tetanus. Vaksin DT dibuat untuk
memberikan kekebalan aktif terhadap
keperluan khusus, misalnya pada anak
penyakit tuberkulosis (TBC). BCG
yang tidak boleh atau tidak perlu
diberikan 1 kali sebelum anak berumur
menerima imunisasi pertusis, tetapi
2 bulan. Vaksin ini mengandung bakteri
masih perlu menerima imunisasi difteri
Bacillus Calmette-Guerrin hidup yang
dan tetanus. Setiap orang dewasa harus
d i l e m a h ka n , s e b a nya k 5 0 . 0 0 0 mendapat vaksinasi lengkap tiga dosis
1.000.000 partikel/dosis. Imunisasi BCG
seri primer dari difteri dan toksoid
dilakukan sekali pada bayi usia 0-11
tetanus, dengan dua dosis diberikan
bulan.
paling tidak berjarak empat minggu,
2. Imunisasi DPT, imunisasi DPT adalah
dan dosis ketiga diberikan enam hingga
suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi
12 bulan setelah dosis kedua. Jika orang
terhadap difteri, pertusis dan tetanus.
dewasa belum pernah mendapat
Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang
imunisasi tetanus dan difteri maka
menyerang tenggorokan dan dapat
diberikan seri primer diikuti dosis
menyebabkan komplikasi yang serius
penguat setiap 10 tahun.
atau fatal. Pertusis (batuk rejan) adalah 4. Imunisasi Campak, imunisasi campak
inteksi bakteri pada saluran udara yang
memberikan kekebalan aktif terhadap
ditandai dengan batuk hebat yang
penyakit campak (tampek). Imunisasi
menetap serta bunyi pernafasan yang
campak diberikan sebanyak 1 dosis
melengking. Pertusis berlangsung
pada saat anak berumur 9 bulan atau
selama beberapa minggu dan dapat
lebih.
menyebabkan serangan batuk hebat 5. Imunisasi MMR, imunisasi MMR
sehingga anak tidak dapat bernafas,
memberi perlindungan terhadap
makan atau minum. Pertusis juga dapat
campak, gondongan dan campak
menimbulkan komplikasi serius, seperti
Jerman dan disuntikkan sebanyak 2 kali.
pneumonia, kejang dan kerusakan otak.
Campak menyebabkan demam, ruam
Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa
kulit, batuk, hidung meler dan mata
menyebabkan kekakuan pada rahang
berair. Campak juga menyebabkan
serta kejang
infeksi telinga dan pneumonia. Campak
3. Imunisasi DT, imunisasi DT memberikan
juga bisa menyebabkan masalah yang
kekebalan aktif terhadap toksin yang
lebih serius, seperti pembengkakan
otak dan bahkan kematian. Gondongan
menyebabkan demam, sakit kepala dan
pembengkakan pada salah satu
maupun kedua kelenjar liur utama yang
disertai nyeri. Gondongan bisa
menyebabkan meningitis (infeksi pada
selaput otak dan korda spinalis) dan
pembengkakan otak. Kadang
g o n d o n ga n j u ga m e nye b a b ka n
pembengkakan pada buah zakar
sehingga terjadi kemandulan. Campak
Jerman (rubella) menyebabkan demam
ringan, ruam kulit dan pembengkakan
kelenjar getah bening leher. Rubella
juga bisa menyebabkan pembengkakan
otak atau gangguan perdarahan.
6. Imunisasi Hib, imunisasi Hib membantu
mencegah infeksi oleh Haemophilus
influenza tipe b. Organisme ini bisa
menyebabkan meningitis, pneumonia
dan infeksi tenggorokan berat yang bisa
menyebabkan anak tersedak. Sampai
saat ini, imunisasi HiB belum tergolong
imunisasi wajib, mengingat harganya
yang cukup mahal. Tetapi dari segi
manfaat, imunisasi ini cukup penting.
Hemophilus influenzae merupakan
penyebab terjadinya radang selaput
otak (meningitis), terutama pada bayi
dan anak usia muda. Penyakit ini sangat
berbahaya karena seringkali
meninggalkan gejala sisa yang cukup
serius. Misalnya kelumpuhan. Ada 2
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 25
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
jenis vaksin yang beredar di Indonesia,
penampungan korban narkoba,
yaitu Act Hib dan Pedvax.
imigran atau pengungsi di mana
7. Imunisasi Varisella, imunisasi varisella
endemisitas daerah asal sangat
memberikan perlindungan terhadap
tinggi/lumayan. Berikan tiga dosis
cacar air. Cacar air ditandai dengan
dengan jadwal 0, 1, dan 6 bulan. Bila
ruam kulit yang membentuk lepuhan,
setelah imunisasi terdapat respon yang
kemudian secara perlahan mengering
baik maka tidak perlu dilakukan
dan membentuk keropeng yang akan
pemberian imunisasi penguat
mengelupas.
(booster).
8. I m u n i s a s i H BV, i m u n i s a s i H BV 9. Imunisasi Pneumokokus Konjugata,
memberikan kekebalan terhadap
imunisasi pneumokokus konjugata
hepatitis B. Hepatitis B adalah suatu
melindungi anak terhadap sejenis
infeksi hati yang bisa menyebabkan
bakteri yang sering menyebabkan
kanker hati dan kematian. Karena itu
infeksi telinga. Bakteri ini juga dapat
imunisasi hepatitis B termasuk yang
menyebabkan penyakit yang lebih
wajib diberikan. Jadwal pemberian
serius, seperti meningitis dan
i m u n i s a s i i n i s a n gat f l e ks i b e l ,
bakteremia (infeksi darah).
tergantung kesepakatan dokter dan 10.Tipa, imunisasi tipa diberikan untuk
orangtua. Bayi yang baru lahir pun bisa
mendapatkan kekebalan terhadap
memperolehnya. Imunisasi ini pun
demam tifoid (tifus atau paratifus).
biasanya diulang sesuai petunjuk
Kekebalan yang didapat bisa bertahan
dokter. Orang dewasa yang berisiko
selama 3 sampai 5 tahun. Oleh karena
tinggi terinfeksi hepatitis B adalah
itu perlu diulang kembali. Imunisasi ini
individu yang dalam pekerjaannya
dapat diberikan dalam 2 jenis:
kerap terpapar darah atau produk
imunisasi oral berupa kapsul yang
darah, klien dan staf dari institusi
diberikan selang sehari selama 3 kali.
pendidikan orang cacat, pasien
Biasanya untuk anak yang sudah dapat
hemodialisis (cuci darah), orang yang
menelan kapsul. Sedangkan bentuk
berencana pergi atau tinggal di suatu
suntikan diberikan satu kali. Pada
tempat di mana infeksi hepatitis B
imunisasi ini tidak terdapat efek
sering dijumpai, pengguna obat suntik,
samping.
h o m o s e k s u a l / b i s e k s u a l a k t i f, 11.Hepatitis A, penyakit ini sebenarnya
heteroseksual aktif dengan pasangan
tidak berbahaya dan dapat sembuh
berganti-ganti atau baru terkena
dengan sendirinya. Tetapi bila terkena
penyakit menular seksual, fasilitas
p e nya k i t i n i p e nye m b u h a n nya
Hal. 26 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
memerlukan waktu yang lama, yaitu
sekitar 1 sampai 2 bulan. Jadwal
pemberian yang dianjurkan tak berbeda
dengan imunisasi hepatitis B. Vaksin
hepatitis A diberikan dua dosis dengan
jarak enam hingga 12 bulan pada orang
yang berisiko terinfeksi virus ini, seperti
penyaji makanan (food handlers),
mereka yang sering melakukan
perjalanan atau bekerja di suatu negara
yang mempunyai prevalensi tinggi
hepatitis A, homoseksual, pengguna
narkoba, penderita penyakit hati,
individu yang bekerja dengan hewan
primata terinfeksi hepatitis A atau
peneliti virus hepatitis A, dan penderita
dengan gangguan faktor pembekuan
darah.
Kondisi Dimana Imunisasi Tidak Dapat
Diberikan atau Imunisasi Boleh Ditunda:
 Sakit berat dan akut
 Demam tinggi
 Reaksi alergi yang berat atau reaksi
anafilaktik;
 Bila anak menderita gangguan sistem
imun berat (sedang menjalani terapi
steroid jangka lama, HIV) tidak boleh
diberi vaksin hidup (Polio Oral, MMR,
BCG, Cacar Air).
 Alergi terhadap telur hindari imunisasi
influenza
Kumpulan-farmasi.blogspot.com
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
HORMON PROLAKTIN
Adalah hormon yang dikeluarkan oleh
kelenjar pituitary atau kelenjar hipofisis
bagian interior (depan). Hormon ini ada
pada laki-laki dan perempuan. Prolaktin
banyak terdapat pada ibu yang sedang
menyusui, karena ia adalah hormon
penting yang merangsang kelenjar susu
untuk memproduksi susu, sehingga pada
saat diperlukan siap berfungsi. Hormon ini
juga diproduksi oleh plasenta.
Kadar normal hormon prolaktin di dalam
darah sekitar 5-10 ng/mL. Sekresi hormon
prolaktin meningkat pada masa hamil,
st re s f i s i k d a n m e nta l , ke a d a a n
hipoglikemia dan pemberian estrogen
dosis tinggi. Selain itu, prolaktin dianggap
sebagai salah satu faktor yang memegang
peranan penting dalam terjadinya tumor
mamae.
Pada wanita hormon ini bekerja lebih
dominan setelah melahirkan, dimana
fungsinya adalah merangsang kelenjarkelenjar air susu pada payudara agar
memproduksi ASI bagi bayi. Dengan
adanya aktivitas menyusui dari bayi ini
maka hormon prolaktin akan ikut bekerja
dengan sempurna, selain itu dengan
tingginya hormon prolaktin pada masa
menyusui, hormon ini juga bekerja
menghambat terjadinya siklus menstruasi
selama menyusui, sehingga ibu-ibu yang
secara aktif menyusui bayinya akan
mendapat kembali menstruasi agak lama,
sekitar 6 bulan sampai 1 tahun.
Fungsi hormon prolaktin yaitu :
1. Berperan dalam pembesaran alveoli
dalam kehamilan
2. Mempengaruhi inisiasi kelenjar susu
dan mempertahankan laktasi.
3. Menstimulasi sel di dalam alveoli
untuk memproduksi ASI
4. H o r m o n i n i j u g a m e n g a t u r
metabolisme pada ibu, sehingga
kebutuhan zat oleh tubuh ibu dapat
dikurangi dan dialirkan ke janin.
Berdasarkan literatur ada beberapa
faktor yang dapat memepengaruhi
pengeluaran prolaktin
1. Nutrisi : Setelah makan dapat terjadi
peningkatan kadar prolaktin. Protein yg
terdapat di dalam suatu makanan
sangat berperan terhadap pengeluaran
prolaktin. Asam amino tirosin dan
triptofan yg terdapat dalam protein,
m e m i l i k i ke m a m p u a n m e m i c u
pengeluaran prolaktin. Makanan hanya
meningkatkan prolaktin pada orang yg
sehat saja. Selain makanan, minuman
seperti bir juga memicu pengeluaran
prolaktin.
2. Temperatur : 20 menit setelah mandi
sauna yang panas terjadi pengikatan
prolaktin. Peningkatan suhu lingkungan
selama 1 jam dari suhu 27 derajat
celcius menjadi 45 derajat celcius
meningkatkan prolaktin sebanyak 53%.
3. Stres : Stress yang berkelanjutan dapat
menyebabkan peningkatan prolaktin.
4. Olah raga yang berat juga dapat
meningkatkan prolaktin. Bila memakan
makanan yang banyak mengandung
lemak setelah melakukan olah raga
yang berat, maka kadar prolaktin
meningkat lebih tinggi dibandingkan
memakan makanan yg kaya akan
karbohidrat. Rangsangan pada
payudara juga dapat meningkatkan
kadar prolaktin.
Tingginya kadar prolaktin dalam darah
dapat menyebabkan ketidaksuburan
/infertil baik pada wanita maupun pria.
Pada wanita dapat menyebabkan tidak
terjadinya ovulasi, haid yang siklusnya
panjang bahkan bisa sampai tidak haid.
Selain faktor di atas tadi, perlu juga
dipikirkan adanya tumor pada kelenjar
hipofise (prolaktinoma). Biasanya, bila
ditemukan kadar prolaktin darah lebih
dari 50ng /ml, perlu dilakukan
pemeriksaan MRI atau CT-Scan hipofise.
Mekanisme ASI
Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik
itu dikirim ke otak. Otak kemudian
bereaksi mengeluarkan hormon Prolaktin
yang masuk ke dalam aliran darah menuju
kembali ke payudara. Hormon Prolaktin
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 27
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
merangsang sel-sel pembuat susu untuk
bekerja, memproduksi susu.
Sel-sel pembuat susu sesungguhnya tidak
langsung bekerja ketika bayi menyusu.
Sebagian besar hormon Prolaktin berada
dalam darah selama kurang lebih 30 menit,
setelah proses menyusui. Jadi setelah
proses menyusu selesai, barulah sebagian
besar hormon Prolaktin sampai di
payudara dan merangsang sel-sel pembuat
susu untuk bekerja. Jadi, hormon Prolaktin
bekerja untuk produksi susu berikutnya.
Susu yang disedot /dihisap bayi saat ini,
sudah tersedia dalam payudara, di Sinus
Laktiferus.
Antagonis Hormon prolaktin
Bromokriptin
B ro m o c r i pt i n e m e n g u ra n g i ka d a r
prolaktin. Prolactin adalah hormon yang
penting untuk memproduksi ASI dan
tingkat kesuburan normal pada wanita.
Bromocriptine juga mempengaruhi
senyawa kimia yang disebut Dopamin yang
diproduksi secara alami oleh tubuh.
Indikasi
Bromocriptine diindikasi untuk mengobati
amenorrhea, ketidaksuburan pada wanita;
pengeluaran ASI yang tidak normal;
hypogonadisme; penyakit Parkinson; dan
acromegaly, kondisi dimana terlalu banyak
hormon pertumbuhan pada tubuh.
Mekanisme kerja
Ada 2 cara bagaimana terapi Bromokriptin
mempengaruhi prolactinomas.
Pertama mereduksi level serum dari
prolaktin, sehingga mengurangi efek
fisiologisnya (seperti amenorrhea,
galactorrhea, ketidaksuburan dan
kehilangan libido).
Kedua mengurangi ukuran pituitary
adenomas yang mengeluarkan prolaktin.
M e s k i p u n h a m p i r s e m u a re s p o n
prolactinomas terhadap terapi
Bromokritin dengan mengurangi ukuran
dan pengeluaran prolaktin, kedua aspek
respon dari terapi tersebut terkadang
saling mempengaruhi.
Kurangnya respon terapi pada ukuran atau
tidak mampunya menurunkan kadar
prolaktin ke kadar normal biasanya
diindikasikan untuk melakukan operasi.
Dosis
1. Prolaktinoma : mula-mula 1-1.25 mg
menjelang tidur, ditingkatkan menjadi 5
Hal. 28 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
mg setiap 6 jam (kadang perlu
ditingkatkan sampai 30 mg)
2. Cyclical Benign Breast Disease (nyeri
payudara terutama menjelang haid) :
mula-mula 1-1.25 mg menjelang tidur,
ditingkatkan menjadi 2.5 mg sehari 2
kali
3. Galaktorea : mula-mula 1-1.25 mg
menjelang tidur, ditingkatkan menjadi
7.5 mg dalam beberapa kali pemberian,
ka l a u p e r l u d i n a i k ka n s a m p a i
maksimum 30 mg/hari
4. Penekanan menyusui : 2.5 mg/hari pada
hari pertama (untuk mencegah) atau
selama 2-3 hari (untuk menekan),
dilanjutkan dengan 2 kali 2.5 mg per hari
selama 14 hari.
Efek samping
1. Mual dan muntah
2. Gangguan lambung-usus
3. Halusinasi dan gangguan tidur terutama
pada dosis tinggi
4. Penurunan tekanan darah, bradikardia,
dan gangguan aliran darah perifer
(kadang- kadang terjadi)
kumpulan-farmasi.blogspot.com
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
FUROSEMIDE
Pendahuluan
Furosemide atau 'pil air', adalah obat
yang digunakan untuk mengurangi
bengkak/edema dan penyimpanan
cairan yang disebabkan oleh berbagai
macam masalah kesehatan, termasuk
penyakit jantung atau hati. Furosemide
juga digunakan untuk pengobatan
tekanan darah tinggi/hipertensi.
Furosemide bekerja dengan
membloking absorpsi garam dan cairan
dalam tubulus ginjal, sehingga
menyebabkan peningkatan jumlah
urin yang diekskresikan. Efek diuretik
furosemide dapat menyebabkan
deplesi cairan tubuh dan elektrolit
dalam tubuh.
Indikasi
Furosemide tablet diindikasikan pada
pasien dewasa dan anak-anak untuk
pengobatan edema yang dihubungkan
dengan gagal jantung kongestif, sirosis
hati, dan penyakit ginjal, termasuk
syndrome nephritic. Furosemide tablet
juga digunakan pada dewasa untuk
pengobatan hipertensi.
Efek Samping
Setiap obat mempunyai efek samping,
tetapi beberapa orang ada yang tidak
menunjukkan efek samping, ada yang
sedikit yang menunjukkan efek
samping, dan ada yang menunjukkan
efek samping. Furosemide
menimbulkan efek samping sebagai
berikut: anemia, sensasi abnormalitas
ku l i t , ke j a n g ka n d u n g ke m i h ,
p e n g l i h ata n ka b u r, ko n st i p a s i
/sembelit, kram, pusing, demam, iritasi
mulut dan lambung, kemerahan,
sedikit ikterik, kejang otot, telinga
berdengung, fotosensitivitas, inflamasi
vena, mual, jaundice. Biasanya
frekuensi urin maksimal sampai enam
jam setelah dosis pertama, dan akan
menurun setelah mengkonsumsi
furosemide dalam waktu beberapa
minggu.
Cara Penggunaan
Furosemide ada yang dalam bentuk
oral (tablet) dan injeksi (IV/IM). Untuk
yang penggunaan oral mungkin pasien
sudah familiar , tetapi untuk yang
injeksi biasanya pasien diberikan
injeksi oleh dokter. Untuk penggunaan
injeksi dirumah, maka pasien akan
diberikan latihan tentang cara
penggunaan injeksi oleh petugas
kesehatan. Dalam hal ini pasien harus
benar-benar mengerti apa yang telah
diajarkan baik tentang pengaturan
dosis sampai teknik aseptic sebelum
melalukan injeksi. Pasien tidak
diijinkan untuk meningkatkan dosis
sendiri lebih dari yang telah diresepkan
atau berhenti menggunakan obat
tanpa konsultasi terlebih dahulu
kepada dokter. Dosis yang diberikan
tergantung pada keadaan klinis pasien
dan respon terhadap terapi. Pada
anak-anak penggunaan dosis lebih dari
6 mg /kgBB tidak dianjurkan.
Pemakaian dosis pertama mungkin
akan meningkatkan jumlah urin atau
pasien akan sering BAK, oleh karena itu
supaya tidak mengganggu
kenyamanan tidur pasien, maka
dianjurkan untuk mengkonsumsi obat
sebelum jam 6 sore.
Dosis
Untuk pemberian injeksi dosis
Minimal/Maximal untuk dewasa
adalah 10 mg/600mg. untuk anakanak dosis Minimal/Maximal adalah
0.5mg/kg / 6 mg/kg. Sedangkan untuk
pemberian secara oral untuk dewasa
dosis Minimal/Maximal adalah 20mg /
600mg, dan untuk anak-anak dosis
Minimal/ Maximal adalah 0.5mg/kg /
6mg/kg.
Untuk pengobatan edema, pada
dewasa bisa digunakan Furosemide
tablet 20-80 mg sigle dose. Jika
dibutuhkan, pada dosis yang sama
dapat diberikan 6-8 jam berikutnya
atau dosis bisa ditingkatkan. Dosis bisa
ditingkatkan 20 atau 40 mg dan tidak
diberikan kurang dari 6-8 jam
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 29
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
berikutnya. Pasien dengan single dose
harus diberikan satu atau dua kali
sehari (misal: pada jam 8 pagi dan 2
siang). Untuk anak-anak dapat juga
diberikan per oral tablet dengan dosis
2 mg/kg BB diberikan single dose. Jika
respon diuretik tidak juga hilang maka
dosis dinaikkan 1-2 mg/kg BB diberikan
6-8 jam setelah pemberian
sebelumnya, asalkan pemberian dosis
tidak mencapai kadar minimal yaitu
lebih dari 6 mg/kgBB.
Pada pengobatan hipertensi dapat
juga diberikan furosemide tablet 80
mg, biasanya dibagi menjadi 40 mg dan
diberikan dua kali sehari. Jika respon
tidak begitu memuaskan, dapat
ditambahkan agen antihipertensi yang
lain. Tetapi perubahan tekanan darah
harus selalu dimonitor ketika
furosemide diberikan dengan agen
antihipertensi yang lain. Untuk
mencegah tekanan darah yang turun
secara mendadak, dosis agen-agen
yang lain harus dikurangi minimal 50%
ketika furosemide tablet ditambahkan
ke dalam regimen.
Durasi furosemide adalah 6-8 hari
dimana waktu paruhnya adalah 2 hari,
sehingga pemberian ulang dosis setiap
Hal. 30 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
dua hari jika perlu. Obat diekskresikan
lewat urin
Peringatan
Pada pasien sirosis hepatik dan
ascites, terapi Furosemide adalah
yang terbaik.Tetapi diuretik yang
berlebihan dapat menyebabkan
dehidrasi dan volume darah dalam
sirkulasi menurun dan mungkin juga
terjadi trombosis dan emboli, dimana
khususnya pada pasien-pasien orang
tua. Karena dengan adanya efektif
diuretik, deplesi elektrolit dapat
terjadi selama terapi furosemide,
k h u s u s nya p a d a p a s i e n ya n g
menerima dosis tinggi. Semua pasien
yang menerima terapi furosemide
harus diobservasi untuk
tanda/gejala/ketidakseimbangan
elektrolit (hiponatremia,
hipokloremik alkalosis,
hipomagnesemia, hipokalemia):
mulut kering, haus, lemah, lethargi,
cepat lelah, nyeri otot, fatigue,
hipotensi, dll. kenaikan gula dalam
darah juga harus diobservasi, oleh
karena itu pasien dengan riwayat DM
harus mengatakan pada dokter.
Informasi untuk pasien
Pasien harus diberi tahu tentang
efek samping furosemide di atas
Untuk obat injeksi, jika telah
berubah warna dan tutup vial rusak
sebaiknya obat tidak digunakan lagi
 Jauhkan obat dari jangkauan anakanak dan binatang peliharaan
 Jika lupa tidak minum obat, segera
minum obat segera mungkin ketika
ingat. tetapi jika sudah waktunya
untuk dosis berikutnya, obat yang
terlupakan tadi tidak perlu diminum
dan dilanjutkan saja jadwal minum
obatnya. dan jangan minum 2 obat
s e ka l i g u s u n t u k d o s i s ya n g
terlupakan.
 Furosemide yang sediaan liquid
tidak boleh digunakan lagi setelah
60 hari.
M e m a s t i k a n p a s i e n d a p a t
menggunakan furosemide secara
injeksi sendiri
Mengingatkan pada pasien untuk
tidak menaikkan dosis sendiri atau
berhenti minum obat tanpa
konsultasi ke dokter
Menginformasikan pada pasien
bahwa setelah minum obat, pasien
akan sering buang air kecil, jadi
jangan minum obat ketika hendak
tidur atau beraktivitas karena dapat
mengganggu.
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
TERAPI SULIH HORMON
Definisi
Hormone replacement therapy atau
yang diterjemahkan sebagai terapi
sulih hormon adalah suatu terapi
menggunakan hormon yang
diberikan untuk mengurangi efek
defisiensi hormon. Terapi yang
digunakan bisa berupa pemberian
hormon (estrogen, progesteron atau
keduanya) pada wanita
pascamenopause atau wanita yang
ovariumnya telah diangkat, untuk
menggantikan produksi estrogen
oleh ovarium.
Epidemiologi
Penggunaan sulih hormon di
Indonesia masih sangat
terbatas.Berbeda dengan negara
barat, keluhan yang lebih sedikit dan
penerimaan masyarakat terhadap
menopause, faktor pendidikan,
sosial, ekonomi mempengaruhi
jumlah pemakaian sulih hormon di
Indonesia khususnya dan negara Asia
umumnya.
Khasiat Hormon Estrogen dan
Progesteron
a. Pematang alat genital wanita
b. Pengatur pembagian lemak
c. Pigmentasi kulit
d. Pertumbuhan rahim dan lapisan
e. Proses metabolik tubuh
f. Proses pembekuan darah
g. Peningkatan faktor protein
h. Pengaturan kadar kolesterol darah
I. Faktor-faktor libido, cairan tubuh,
otot polos
Indikasi
Berdasarkan rekomendasi yang
dikeluarkan oleh North American
Menopause Society (NAMS), indikasi
primer pemberian terapi sulih
hormon adalah adanya keluhan
menopause seperti gejala vasomotor
b e r u p a h o t f l u s h d a n ge j a l a
urogenital. Di Indonesia, terapi sulih
hormon diberikan hanya pada pasien
menopause dengan keluhan terkait
defisiensi estrogen yang mengganggu
atau adanya ancaman osteoporosis
dengan lama pemberian maksimal 5
tahun.
Kontra Indikasi
The American College of Obstetrics
and Gynaecologists menetapkan
kontra indikasi penggunaan terapi
sulih hormon, sebagai berikut:
 Kehamilan
 Perdarahan genital yang belum
diketahui penyebabnya
 Penyakit hepar akut maupun
kronik atau Penyakit trombosis
vaskular
 Pasien menolak terapi
Kontra indikasi relatif
 Hipertrigliseridemia
 Riwayat tromboemboli
 Riwayat keganasan payudara
dalam keluarga
 Gangguan kandung empedu
 Mioma uteri
Kontra indikasi absolut (The Hong
Kong College of Obstreticians and
Gynaecologists)
 Karsinoma payudara
 Kanker endometrium
 Riwayat tromboemboli vena
 Penyakit hati akut.
Cara Pemberian
Sulih hormon dapat berisi estrogen
s a j a a t a u ko m b i n a s i d e n g a n
progesteron. Pilihan regimen yang
digunakan bergantung pada riwayat
histerektomi. Untuk wanita yang tidak
menjalani histerektomi, umumnya
d i b e r i ka n ko m b i n a s i d e n ga n
progesteron untuk mengurangi risiko
terjadinya keganasan pada uterus.
a. Regimen I, yang hanya mengandung
estrogen
Regimen ini bermanfaat bagi
wanita yang telah menjalani
histerektomi. Estrogen diberikan
setiap hari tanpa terputus.
b. Regimen II, yang mengandung
kombinasi antara estrogen dan
progesteron.
 Kombinasi sekuensial: estrogen
diberikan kontinyu, dengan
progesteron diberikan secara
sekuensial hanya untuk 10-14
hari (12-14 hari) setiap siklus
dengan tujuan mencegah
terjadinya hiperplasia
endometrium. Lebih sesuai
diberikan pada perempuan
pada usia pra atau
perimenopause yang masih
menginginkan siklus haid.
 Estrogen dan progesteron
diberikan bersamaan secara
kontinyu tanpa terputus. Cara
ini akan menimbulkan
amenorea. Pada 3-6 bulan
pertama dapat saja terjadi
perdarahan bercak. Regimen ini
tepat diberikan pada
perempuan pascamenopause.
Bentuk Sediaan
Sediaan sulih hormon yang terdapat di
Indonesia adalah :
A) Estrogen, dalam bentuk 17β
estradiol, estrogen ekuin konjugasi
(CEE), estropipat, estradiol valerat
dan estriol.
B) Progestogen, seperti medroksi
p r o g e s t e r o n a s e t a t ( M PA ) ,
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 31
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
didrogesteron, noretisteron,
linesterenol.
c) Sediaan kombinasi estrogen dan
progestogen sekuensial seperti 2
mg estradiol valerat + 10 mg MPA,
2 mg estradiol valerat + 1 mg
siproteron asetat, 1-2 mg 17β
estradiol + 1 mg noretisteron
asetat.
d) Sediaan kombinasi estrogen dan
progestogen kontinyu seperti 2
mg 17β estradiol + 1 mg
noretisteron asetat.
e) Sediaan yang bersifat estrogen,
progesteron dan androgen
sekaligus, yaitu tibolon
f) Sediaan plester maupun krim
yang berisi estrogen berupa 17β
estradiol.
G) Sediaan estrogen dalam bentuk
krim vagina yang berisi estriol.
Sediaan Kombinasi Estrogen dan
Progesteron
Pemberian estrogen saja dapat
meningkatkan risiko terjadinya
hiperplasia bahkan karsinoma
endometrium, maka wanita yang
menggunakan terapi sulih hormon
dan tidak menjalani histerektomi
diberi progesteron sebagai
tambahan. Untuk keperluan ini
digunakan progestogen sintetik,
sebab progesteron sangat sulit
diabsorpsi meskipun diberikan dalam
bentuk mikro, selain itu juga sebuah
laporan kasus menyebutkan bahwa
progesteron menimbulkan efek
hipnotik sedatif.
Progestogen memiliki aktivitas
androgenik, terutama derivat 19nortestosteron seperti norgestrel dan
norethindron (noretisteron).
Sebaliknya, derivat C-21 pregnane
seperti medroksiprogesteron asetat,
didrogesteron, medrogeston dan
megestrol asetat merupakan
androgen yang sangat lemah. Tiga
derivat 19-nortestosteron dengan efek
androgenik yang dapat diabaikan yaitu
desogestrel, norgestimate dan
gestodene belakangan ini mulai
d i g u n a ka n s e b a ga i ko m b i n a s i
kontrasepsi oral dan sulih hormon.
Lama Penggunaan
Menurut NHMRC lamanya pemberian
terapi sulih hormon adalah sebagai
berikut:
a. Untuk penatalaksanaan gejolak
panas, pemberian terapi sulih
hormon sistemik selama 1 tahun
dan kemudian dihentikan total
secara berangsur-angsur (dalam
periode 1-3 bulan) dapat efektif.
b. Untuk perlindungan terhadap
tulang dan menghindari atrofi
urogenital, pemakaian jangka lama
diindikasikan tetapi lamanya waktu
yang optimal tidak diterangkan
dengan jelas.
c. Setelah penghentian terapi masih
terdapat manfaat untuk
perlindungan terhadap tulang dan
ko ro n e r, teta p i m e n g h i l a n g
bertahap setelah beberapa tahun.
Efek Samping Terapi Sulih Hormon
Seperti semua obat lainnya, sulih
hormon dapat menimbulkan efek
samping. Efek samping terkait
estrogen berupa mastalgia (nyeri pada
payudara), retensi cairan, mual, kram
pada tungkai dan sakit kepala.
Kenaikan tekanan darah dapat terjadi,
namun sangat jarang. Perlu untuk
Hal. 32 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
menginformasikan kepada pasien
bahwa mastalgia tidak berkaitan
dengan kanker payudara. Sedangkan
efek samping terkait progestin antara
lain retensi cairan, kembung, sakit
kepala dan mastalgia, kulit berminyak
dan jerawat, gangguan mood dan
gejala seperti gejala pramenstrual.
Perdarahan vagina merupakan
keluhan yang sering ditemui dan
meresahkan pasien. Penggunaan
progestin kontinyu dapat
menyebabkan perdarahan vagina yang
tidak dapat diprediksi polanya, dengan
atau tanpa spotting selama beberapa
bulan. Sebanyak 5-20% dari wanita ini
bisa pernah mengalami amenorea dan
mungkin beralih ke terapi hormon
s i k l i k y a n g m e m b e r i ka n p o l a
p e rd a ra h a n ya n g l e b i h d a p at
diprediksi. Keluhan-keluhan ini
menghilang sendiri dalam beberapa
bulan atau dengan mengganti jenis
dan dosis sulih hormon. Pada
pemakaian plester dapat terjadi iritasi
kulit.
Banyak orang berpendapat bahwa
pemakaian terapi sulih hormon dapat
menyebabkan penambahan berat
badan namun berbagai penelitian
tidak membuktikan adanya hubungan
antara sulih hormon dengan kenaikan
berat badan permanen. Nafsu makan
memang meningkat, namun
diperkirakan akibat wanita tersebut
merasa sehat dan nyaman. Pemberian
terapi sulih hormon mempengaruhi
distribusi lemak, terutama pada
panggul dan paha, namun tidak pada
perut. Perlu diingat bahwa 45% wanita
mengalami kenaikan berat badan pada
usia 50-60 tahun meskipun mereka
tidak mendapatkan terapi sulih
hormon.
Kumpulan-farmasi.blogspot.com
Kolom Hikmah
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
HIKMAH DARI SEBUAH PERISTIWA
Allah memberitahukan kita bahwa memerlukan Dia.
dalam setiap peristiwa yang Dia Mereka akan berpaling kepada Allah
ciptakan terdapat kebaikan di dengan lebih berendah diri dalam doadalamnya. Ini merupakan rahasia lain doa mereka, dan dzikir mereka akan
yang menjadikan mudah bagi orang- semakin mendekatkan diri mereka
o r a n g y a n g b e r i m a n u n t u k kepada-Nya. Tentu saja hal ini sangat
bertawakal kepada Allah. Allah bermanfaat bagi kehidupan akhirat
menyatakan, bahkan dalam peristiwa seseorang. Dengan bertawakal
y a n g t a m p a k n y a t i d a k sepenuhnya kepada Allah dan dengan
menyenangkan terdapat kebaikan di menunjukkan kesabaran, mereka akan
dalamnya.
memperoleh ridha Allah dan akan
Dengan memahami rahasia ini, orang m e m p e r o l e h p a h a l a b e r u p a
yang beriman menjumpai kebaikan kebahagiaan abadi.
dan keindahan dalam setiap Manusia harus mencari kebaikan dan
peristiwa. Peristiwa yang sulit tidak k e i n d a h a n t i d a k s a j a d a l a m
membuat mereka merasa gentar dan penderitaan, tetapi juga dalam
khawatir. Mereka tetap tenang ketika peristiwa sehari-hari. Misalnya,
menghadapi penderitaan yang ringan masakan yang dimasak dengan susah
maupun berat. Orang-orang Muslim payah ternyata hangus, dengan
yang ikhlas bahkan melihat kebaikan kehendak Allah, mungkin akan
dan hikmah Ilahi ketika mereka b e r m a n f a a t m e n j a u h k a n d a r i
kehilangan seluruh harta benda mudharat kelak di kemudian hari.
mereka.
Dengan berpikir bahwa Allah telah
Mereka tetap bersyukur kepada Allah menempatkan berbagai rahmat dalam
y a n g t e l a h m e n g k a r u n i a k a n setiap peristiwa, baik yang terlihat
kehidupan. Mereka yakin bahwa maupun yang tidak, orang-orang yang
dengan kehilangan harta tersebut beriman melihat keindahan dalam
Allah sedang melindungi mereka dari bertawakal mengharapkan bimbingan
perbuatan maksiat atau agar hatinya Allah.
tidak terpaut dengan harta benda. Seseorang mungkin tidak selalu
Untuk itu, mereka bersyukur dengan melihat kebaikan dan hikmah Ilahi di
sedalam-dalamnya kepada Allah balik setiap peristiwa. Sekalipun
karena kerugian di dunia tidak ada demikian ia mengetahui dengan pasti
apa-apanya dibandingkan dengan bahwa terdapat kebaikan dalam setiap
kerugian di akhirat.
peristiwa. Ia memanjatkan doa kepada
Kerugian di akhirat artinya azab yang Allah agar ditunjukkan kepadanya
kekal abadi dan sangat pedih. Orang- kebaikan dan hikmah Ilahi di balik
orang yang tetap sibuk mengingat segala sesuatu yang terjadi.
akhirat melihat setiap peristiwa Orang-orang yang menyadari bahwa
sebagai kebaikan dan keindahan segala sesuatu yang diciptakan Allah
untuk menuju kehidupan akhirat. m e m i l i k i t u j u a n t i d a k p e r n a h
Orang-orang yang bersabar dengan mengucapkan kata-kata, "Seandainya
penderitaan yang dialaminya akan s aya t i d a k m e l a ku ka n … " ata u
menyadari bahwa dirinya sangat "Seandainya saya tidak berkata …," dan
lemah di hadapan Allah, dan akan sebagainya.
menyadari betapa mereka sangat K e s a l a h a n , ke k u r a n g a n , a t a u
peristiwa-peristiwa yang kelihatannya
tidak menguntungkan, pada
hakikatnya di dalamnya terdapat
rahmat dan masing-masing
merupakan ujian. Allah memberikan
pelajaran penting dan mengingatkan
manusia tentang tujuan penciptaan
pada setiap orang. Bagi orang-orang
yang dapat melihat dengan hati
nuraninya, tidak ada kesalahan atau
penderitaan, yang ada adalah
pelajaran, peringatan, dan hikmah dari
Allah.
Misalnya, seorang Muslim yang
tokonya terbakar akan melakukan
mawas diri, bahkan keimanannya
menjadi lebih ikhlas dan lebih lurus, ia
menganggap peristiwa itu sebagai
peringatan dari Allah agar tidak terlalu
sibuk dan terpikat dengan harta dunia.
Hasilnya, apa pun yang dihadapinya
dalam kehidupannya, penderitaan itu
pada akhirnya akan berakhir sama
sekali.
Oleh karena itu, akan datang suatu saat
ketika pengalaman yang sangat pedih
akan tinggal menjadi kenangan,
bagaikan bayangan adegan dalam film.
Hanya ada satu yang masih ada:
bagaimanakah sikap seseorang ketika
menghadapi kesulitan, dan apakah
Allah ridha kepadanya atau tidak.
Seseorang tidak akan dimintai
tanggung jawab atas apa yang telah ia
alami, tetapi yang dimintai tanggung
jawab adalah sikapnya, pikirannya, dan
keikhlasannya terhadap apa yang ia
alami. Dengan demikian, berusaha
untuk melihat kebaikan dan hikmah
Ilahi terhadap apa yang diciptakan
Allah dalam situasi yang dihadapi
seseorang, dan bersikap positif akan
mendatangkan kebahagiaan bagi
orang-orang beriman, baik di dunia
maupun di akhirat.
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 33
Back To Nature
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
MANFAAT MADU
Sejak zaman dahulu kala, madu telah
disebut sebagai minuman dengan
banyak manfaat bagi kehidupan
manusia. Selain menjadi minuman
manis dan lezat untuk minum, madu
juga memberikan banyak
keuntungan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia, mulai dari
penyembuhan penyakit, dan untuk
kecantikan.
M a d u a d a l a h m a ka n a n ya n g
mengandung aneka zat gizi seperti
karbohidrat, protein, asam amino,
vitamin, mineral, dekstrin, pigmen
tumbuhan dan komponen aromatik.
Bahkan dari hasil penelitian ahli gizi
dan pangan, madu mengandung
karbohidrat yang paling tinggi
diantara produk ternak lainnya
seperti susu, telur, daging, keju dan
mentega sekitar (82,3% lebih tinggi).
Setiap 100 gram madu murni bernilai
294 kalori atau perbandingan 1000
gram madu murni setara dengan 50
butir telur ayam atau 5,675 liter susu
atau 1680 gram daging. Dari hasil
penelitian terbaru ternyata zat-zat
atau senyawa yang ada di dalam madu
sangat komplek yaitu mencapai 181
jenis.
Salah satu keunikan madu adalah
karena madu mengandung zat
antibiotik. Dari hasil penelitian Peter C
Molan (1992), seorang peneliti dari
Departement of Biological Sciences,
University of Waikoto, Selandia Baru,
madu terbukti mengandung zat
antibiotik yang aktif melawan
serangan berbagai kuman patogen
penyebab penyakit. Selain itu juga
p e n e l i t i d a r i D e p a r te m e nt o f
Biochemistry, Faculty of Medicine,
University of Malaya di Malaysia,
Kamaruddin (1997) juga menyebutkan
bahwa di dalam madu terkandung zat
anti mikrobial, yang dapat
menghambat penyakit.
Beberapa penyakit infeksi oleh
berbagai patogen yang dapat dicegah
dan disembuhkan dengan minum
Hal. 34 l Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013
madu secara teratur diantaranya:
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),
batuk, demam, penyakit luka tukak
lambung, infeksi saluran pencernaan
maupun penyakit kulit.
Kandungan Madu.
Madu memiliki komponen kimia yang
m e m i l i k i efe k ko l i ge n i k ya k n i
asetilkolin. Asetilkolin berfungsi untuk
melancarkan peredaran darah dan
mengurangi tekanan darah. Gula yang
terdapat dalam madu akan terserap
langsung oleh darah sehingga
menghasilkan energi secara cepat bila
dibandingkan dengan gula biasa.
Disamping kandungan gulanya yang
tinggi (fruktosa 41,0 %; glukosa 35 %;
sukrosa 1,9 %) madu juga mengandung
komponen lain seperti tepung sari dan
berbagai enzim pencernaan.
Disamping itu madu juga mengandung
berbagai vitamin seperti vitamin A, B1,
B2, mineral seperti kalsium, natrium,
kalium, magnesium, besi, juga garam
iodine bahkan radium.
Back To Nature
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Selain itu madu juga mengandung
antibiotik dan berbagai asam organic
seperti asam malat, tartarat, sitrat,
laklat, dan oksalat. Karena itu madu
sangat tinggi sekali khasiatnya.
Khasiat dan Manfaat Madu.
Janin: Madu dapat memperkuat
janin yang lemah dalam kandungan.
 Ibu Hamil: Madu membantu
menjaga stamina dan kesehatan
selama mengandung bayi, dan
membantu asupan gizi yang tinggi
bagi pertumbuhan janin yang sehat
selama dalam kandungan.
 Bayi: Membantu perkembangan
otak bayi, karena setiap harinya otak
terus berkembang sampai dengan
usia 5 tahun. Untuk itu ia
membutuhkan gizi yang tinggi.
Pertumbuhan dan perkembangan
otak sangat terkait dengan
ke c e rd a s a n p i k i ra n ( I Q ) d a n
kecerdasan mental (EQ)
Anak-anak: membantu agar nafsu
makan meningkat ( adanya unsur
vitamin B yang lengkap dalam madu),
sehingga anak tumbuh sehat , lincah
dan riang serta tahan penyakit.
(H.Mohamad , 2002)
yang sangat lembut
Bayi yang diberi makanan campuran
madu tidak mudah terserang penyakit
perut, seperti mules dan mencret.
Karena proses yang dilakukan madu
tidak menimbulkan keracunan di
dalam usus. Kebiasaan mengompol
juga dapat dicegah setelah anak
berumur 3 tahun dengan cara
memberikan satu dua sendok madu
sebelum anak tidur.
Madu juga dapat dijadikan obat
penangkal batuk, terutama bagi ibu
hamil atau bayi yang sedang disusui.
Madu dapat dicampur dengan air putih
lalu dipanaskan dan dapat
diminumkan secara rutin 3 kali sehari.
Madu bermanfaat juga untuk obat
turun panas, mengurangi rasa mual,
gangguan pencernaan, mencegah
radang usus besar, sariawan, gatalgatal, gigitan serangga.
Takaran Minum Madu
Untuk mendapatkan manfaat
kesehatan dari madu, cairan manis
yang menjadi cadangan makanan
koloni lebah ini, konsumsinya harus
secara teratur. Madu tersebut tidak
dianjurkan untuk bayi usia 0-6 bulan,
karena makanan pertama dan utama
untuk mereka adalah air susu ibu ( ASI
). Setelah usia 6 bulan baru boleh diberi
madu sering pemberian makanan
tambahan sesuai anjuran.
Memberikan 2-3 sendok makan madu
dua kali sehari sudah cukup memadai
untuk menjaga stamina dan kesehatan
tubuh, namun untuk pengobatan dan
penyembuhan atau pengobatan,
madu lebih baik dikonsumsi dalam
bentuk larutan dalam air karena akan
mudah peyerapannya di dalam tubuh.
Madu tersebut sebaiknya dikonsumsi
dua jam sebelum makan atau tiga jam
sesudahnya.
 Remaja: Khasiat madu pada akil
baligh remaja membuat tumbuh
sangat cepat, gizi yang baik dan teratur
akan membuat pertumbuhan tubuh
menjadi sempurna.
 Dewasa: Tingkat kelelahan dan
pekerjaan yang menumpuk
mengakibatkan stress sehingga tubuh
menjadi lemah dan mudah terserang
penyakit . Dalam hal ini para pekerja
pabrik yang bekerja keras seharian
penuh (long shift) tanpa zat gizi yang
memadai rawan terjangkiti penyakit
seperti thypus , radang , serta infeksi
bakteri lainnya maka dalam hal ini
Madu adalah makanan tambahan
terbaik.
Lanjut Usia: Madu adalah makanan
terbaik yang sangat diperlukan bagi
manula , karena madu adalah sumber
energi dan gizi yang dapat diserap
langsung oleh tubuh , dimana pada
usia tersebut organ pencernaan kita
sudah mulai berkurang fungsinya
(Kesehatan 2001).
Disamping sebagai makanan yang
bergizi, madu juga berfungsi sebagai
obat, dapat membersihkan alat
pencernaan dan merupakan makanan I
Ibudanbalita.net
Buletin INFARKES Edisi IV - Agustus 2013 l Hal. 35
Download